Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Merencanakan Pembelian Barang Dagang Pada Jamika Plastik.

(1)

ABSTRAK

Dengan semakin banyaknya kebutuhan konsumen akan plastik, banyak investor yang menanamkan modalnya pada bisnis ini. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh manajemen adalah masalah produk yang akan dijual, tingkat persediaan yang dibutuhkan, maupun kualitas produk yang akan dibeli guna mendukung kegiatan penjualan perusahaan. Karena itu, manajemen perlu mengupayakan suatu cara yang dapat membantu pengelolaan barang dagangan. Salah satu tindakan yang paling penting dan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah perencanaan.

Anggaran penjualan sebagai salah satu fungsi perencanaan yang mana merupakan alat bantu yang berperan dalam perencanaan pembelian, karena dengan adanya anggaran penjualan, perusahaan mempunyai pedoman dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya. Pembelian barang dagangan juga harus dikelola dengan baik, karena bila tidak maka akan mengakibatkan jumlah persediaan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Persediaan yang terlampau kecil akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual, sedangkan jika persediaan terlalu besar akan menhasilkan pemakaian dana perusahaan yang tidak optimal.

Pada Jamika Plastik, anggaran penjualan merupakan titik awal dalam penyusunan anggaran perusahaan secara keseluruhan. Metode yang digunakan untuk menyususn anggaran penjualan adalah bottom up dan top down.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan untuk tujuan pengumpulan data, penulis mendapatkannya dengan melakukan penelitian di lapangan, dan studi kepustakaan. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penjualan, jumlah persediaan awal dan akhir bulan. Sedangkan populasi yang digunakan berasal dari data anggaran penjualan, anggaran pembelian, dan catatan persediaan bulan Juli sampai Desember 2006, yang seluruhnya digunakan dalam pembahasan mengenai penentuan pembelian barang dagangan. Penelitian ini tidak menggunakan sampel maka penulis tidak menggunakan teknik sampling.

Dari penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu anggaran penjualan Jamika Plastik telah berperan sebagai alat bantu dalam merencanakan pembelian barang dagangan, penyusunan anggaran penjualan yang kurang baik mengakibatkan kertidaktepatan penyusunan rencana pembelian dan penyusunan rencana pembelian yang tidak tepat mengakibatkan tidak tersediannya produk yang dibutuhkan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan utnuk menjual, dan pembuatan laporan penjualan yang dilakukan setiap hari baik karena manajemen dapat mengevaluasi hasil yang dicapai selama ini. Beberapa saran berkenaan dengan topik penelitian ini diantaranya adalah perusahaan sebaiknya bersikap lebih fleksibel terhadap anggaran, perusahaan juga sebaiknya memperhatikan trend penjualan yang terjadi dalam menerapkan terget penjualan, rencana persediaan dan pembelian. Dalam melakukan pembelian, sebaiknya perusahaan menjadwalkan pemesanan maksimal dua kali dalam sebulan agar kegiatan pembelian barang dagangan lebih efisien dengan demikian kegiatan penjualan dapat lebih optimal.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………iv

KATA PENGANTAR………...v

DAFTAR ISI………viii

DAFTAR TABEL……….…xi

DAFTAR GAMBAR………xii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………...1

1.2. Identifikasi Masalah………....2

1.3. Tujuan Penelitian………3

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian………..3

1.5. Kerangka Pemikiran………....4

1.6. Metodologi Penelitian……….7

1.7. Lokasi dan Waktu Penilaian………...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran………9

2.1.1. Definisi Anggaran………..10

2.1.2. Karakteristik Anggaran...12

2.1.3. Fungsi Anggaran...13


(3)

2.1.5. Penyusunan Anggaran………...17

2.1.5.1. Manfaat Penyusunan Anggaran………..…17

2.1.5.2. Prosedur Penyusunan Anggaran...18

2.2. Anggaran Penjualan...22

2.2.1. Definsi Anggaran Penjualan...22

2.2.2. Manfaat Anggaran Penjualan………...24

2.2.3. Periode Anggaran Penjualan………..25

2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan………...26

2.2.5. Penyusunan Anggaran Penjualan pada Perusahaan Dagang...28

2.2.6. Pelaporan Realisasi Penjualan……….29

2.3. Anggaran Pembelian………...30

2.4. Anggaran Persediaan………..31

2.5. Anggaran Penjualan Sebagai Dasar Perencanaan Pembelian Barang Dagangan……….33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Singkat Tentang Jamika Plastik……….…….34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan……….…..34

3.1.2. Kegiatan Perusahaan……….…35

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas…….…..36

3.2. Metode Penelitian……….…44


(4)

3.2.1. Variabel-Variabel yang Terdapat Dalam Penelitian…….…44

3.2.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling………..45

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data……….……..45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Penjualan……….…...48

4.1.1. Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan……….….48

4.1.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan………...50

4.1.3. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan………....51

4.2. Penyusunan Anggaran Penjualan...53

4.3. Penyusunan Laporan Realisasi Penjualan...57

4.4. Analisis Selisih Penjualan………...66

4.5. Perencanaan Persedian pada Jamika Plastik………..68

4.6 Perencanaan Pembelian Barang Dagangan pada Jamika Plastik.…...73

4.7 Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Merencanakan Pembelian Barang Dagangan...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………...82

5.2. Saran………...83

DAFTAR PUSTAKA……….….84


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perhitungan Pembelian yang Direncanakan pada Harga Eceran…...31

Tabel 4.1. Anggaran Penjualan Bulan Juli-Desember 2006……….55

Tabel 4.2. Laporan Realisasi Penjualan bulan Juli 2006………...60

Tabel 4.3. Laporan Realisasi Penjualan bulan Agustus 2006………...61

Tabel 4.4. Laporan Realisasi Penjualan bulan September 2006………...62

Tabel 4.5. Laporan Realisasi Penjualan bulan Oktober 2006………...63

Tabel 4.6. Laporan Realisasi Penjualan bulan November 2006………...64

Tabel 4.7. Laporan Realisasi Penjualan bulan Desember 2006………...65

Tabel 4.8. Laporan Persediaan Akhir yang direncanakan……….70

Tabel 4.9. Laporan Pembelian dan Persediaan bulan November………...75

Tabel 4.10. Laporan Pembelian dan Persediaan bulan Desember……….76

Tabel 4.11. Permasalahan yang Berhubungan dengan Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Merencanakan Pembelian Barang Dagangan………....……….81


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Struktur Organisasi……….43


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Surat Pernyataan………86 Lampiran 2 : Riwayat Hidup Penulis………..87


(8)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Evan Ongko Mulyo

Tempat/Tanggal Lahir :Bandung, 28 April 1985 Alamat :Jalan Parkit no 7, Bandung

Agama :Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan :1990-1991 : TK Dwisakti Bandung 1991-1997 : SD Dwisakti Bandung 1997-2000 : SLTP Pandu Bandung

2000-2003 : SMUK 3 BPK Penabur Bandung 2003-2007 : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada masa sekarang ini plastik merupakan kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Masyarakat tentunya lebih senang untuk berbelanja kebutuhan plastik ditempat yang lengkap, daerahnya mudah dijangkau, murah, tempat yang bersih dan nyaman, dan ramah dalam pelayanannya. Semua ini dapat menarik konsumen yang menginginkan kemudahan dalam berbelanja.

Seiring dengan meningkatnya jumlah konsumen dan kebutuhan konsumen akan plastik, maka bidang usaha ini semakin diminati oleh para investor. Dengan semakin banyaknya investor yang menanamkan modalnya pada bisnis ini, maka timbul persaingan yang tajam di antara pengusaha dalam bidang plastik. Mereka berusaha semaksimal mungkin agar sumber daya yang ada dimanfaatkan secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan perusahaan.

Dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan dalam berbelanja dan mencapai target penjualan perusahaan, para pengusaha plastik bersaing untuk memuaskan tuntutan konsumen. Salah satu segi persaingan yang penting adalah kemampuan perusahaan untuk menyediakan kebutuhan konsumen selengkap-lengkapnya, baik kelengkapan lini barang, jenis, mutu, ukuran, warna, merk, harga, dan lain-lain. Pengusaha dalam bidang plastik harus terus berusaha untuk melengkapi barang dagangannya dan juga terus meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggannya.


(10)

Keberadaan barang dagangan dengan kuantitas dan kualitas yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena dari penjualan barang dagangan tersebut perusahaan memperoleh pendapatannya, yang merupakan dana yang sangat dibutuhkan perusahaan agar dapat berjalan terus dan berkembang.

Begitu besar peran distributor plastik sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di salah satu distributor plastik di Bandung yaitu Jamika Plastik yang berada di jalan Jendral Sudirman No. 492 Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam mengelola perusahaannya, baik pihak manajemen perusahaan akan menghadapi berbagai macam masalah. Beberapa masalah yang sering dihadapi adalah masalah barang yang akan dijual, persediaan barang, serta kuantitas dan harga barang yang akan dibeli.

Penulis pertama-tama mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan target penjualan dalam bentuk anggaran, kaitannya dengan perencanaan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik Bandung. Topik-topik pemasalahan ini akan digunakan sebagai panduan pelaksanaan penelitian di Jamika Plastik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem anggaran penjualan dalam Jamika Plastik?

2. Bagaimana peranan anggaran penjualan dalam membantu pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik?


(11)

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian berdasarkan topik-topik permasalahan di atas maka terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yaitu untuk:

1. Mengetahui bagaimana sistem anggaran penjualan pada Jamika Plastik

2. Mengetahui bagaimana peranan anggaran penjualan dalam membantu pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Penulis berharap bahwa hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi bebrapa pihak diantaranya adalah:

1. Perusahaan dimana penelitian ini dilakukan.

Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi yang cukup penting bagi pekembangan perusahaan selanjutnya, baik dalam bentuk masukan-masukan yang bersifat korektif yaitu menyempurnakan yang telah ada, maupun dalam bentuk masukan-masukan inovatif yaitu memberikan ide-ide baru untuk diterapkan pada perusahaan

2. Rekan-rekan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain baik sekedar untuk menambah wawasan maupun sebagai referensi dalam penelitian-penelitian sejenis yang mungkin akan dilakukan. 3. Penulis sendiri.


(12)

Pelaksanaan penelitian ini akan memberikan pengalaman praktek bagi penulis karena terjun langsung melihat kondisi perusahaan sesungguhnya, juga sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. Selain itu, pelaksanaan dan penulisan hasil penelitian ini juga akan menambah wawasan penulis khususnya dalam bidang penganggaran maupun dalam bidang ekonomi. 4. Pihak-pihak lain secara umum.

Hasil penelitian ini juga diharapakan akan bermanfaat bagi pihak-pihak lain, seperti: mahasiswa perguruan tinggi lainnya, para dosen, ataupun pihak-pihak lain yang membaca hasil penelitian ini.

1.5. Kerangka Pemikiran

Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba yang optimal dari waktu ke waktu. Manajemen sebagai pengelola perusahaan berkewajiban untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Agar suatu perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan usaha dan mencapai tujuan laba yang optimal, maka manajemen dituntut untuk bekerja secara keseluruhan secara lebih efisien dan efektif. Usaha ini dilakukan dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajerial secara lebih baik terutama pada fungsi perencanaan.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen perusahaan yang di dalamnya ditentukan usaha-usaha atau tindakan yang akan atau perlu diambil


(13)

manajemen dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Sekalipun masa yang akan datang sulit untuk diperkirakan secara tepat, akan tetapi dengan memadukan antara pengetahuan dan keahlian manajemen diharapkan perencanaan yang akan dibuat akan mendekati keadaan yang sebenarnya.

Salah satu cara untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah melalui penyusunan anggaran perusahaan. Anggaran dinyatakan oleh Horngren, dkk dalam buku Cost Accounting: A managerial Emphasis (1998) sebagai: …the quantitaive expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is an aid to the coordination and implementation of the plan.” Anggaran perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari keseluruhan aktivitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan secara kuantitatif dan mencerminkan sasaran yang ingin di capai oleh pihak manajemen. Dengan adanya anggaran, manajemen dapat mempunyai pedoman mengenai sasaran yang akan dituju perusahaan, kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran yang akan dituju perusahaan, kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran, bagaimana mengatur sumber daya yang tersedia, serta mengevaluasi sampai sejauh mana rencana yang dibuat telah tercapai. Sebelum menyusun anggaran perusahaan, manajemen harus memperhatikan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Biasanya penyusunan anggaran perusahaan dimulai dengan penyusunan anggaran penjualan, setelah itu baru menyusun anggaran lainnya.


(14)

Penjualan adalah salah satu aktivitas yang dilakukan perusahaan dan merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan tersebut. Pada umumnya komponen pendapatan terbesar yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus dapat mengantisipasi keadaan dan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang controllable seperti produk, harga, promosi, dan pendistribusian, maupun faktor-faktor yang uncontrollable seperti konsumen, pesaing, kebijaksanaan pemerintah dan kondisi perekonomian. Untuk itu perusahaan harus dapat merencanakan dan mengendalikan aktivitas penjualannya.

Penyusunan anggaran pada perusahaan dagang lebih difokuskan pada satuan mata uang (rupiah) daripada unit barang. Hal ini disebabkan karena perusahan dagang membeli dan menjual sejumlah besar barang dagang dengan jumlah, ukuran, kegunaan, dan harga yang berbeda-beda, sehingga sulit bagi perusahaan dagang apabila menyusun anggarannya dalam bentuk unit barang.

Pada perusahaan dagang eceran dengan permintaan pasar yang sulit untuk diperkirakan secara tepat, kapan, dan berapa kuantitas barang yang dibutuhkan tidaklah mudah ditentukan. Oleh karena itu manajemen harus mempertahankan kuantitas yang layak dari setiap item, dengan melakukan perencanaan dan pengendalian pembelian barang dagangan dengan sebaik mungkin. Karena apabila perencanaan dan pengendalian pembelian tidak dikelola dengan baik, akan mengakibatkan persediaan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pembelian barang yang berlebihan akan menyebabkan persediaan yang terlampau besar,


(15)

pemakaian dana perusahaan yang tidak optimal. Sedang jika pembelian barang yang terlalu sedikit maka dapat menyebabkan kekurangan persediaan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual dan pelanggan akan merasa kecewa. Persediaan harus dijaga pada tingkat yang meminimumkan resiko kerugian karena perubahan model atau produk atau produk musiman, keusangan, dan kelebihan dana yang terikat pada persediaan. Dengan adanya perencanaan dalam pembelian barang dagangan maka diharapkan perusahaan akan membeli barang secara tepat sesuai dengan kuantitas yang dibutuhkan untuk melakukan penjualan.

Dengan bertitik tolak dari uraian kerangka pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut dan memilih “Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Merencanakan Pembelian Barang Dagangan Pada Jamika Plastik” sebagai judul skripsi ini.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analitis, yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis fakta sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti untuk selanjutnya dianalisa dan digunakan untuk menarik kesimpulan.

Data dikumpulkan dengan berbagai cara, yaitu: a. Penelitian Lapangan (Field research)


(16)

Yaitu pengumpulan data primer secara langsung dengan mengadakan penelitian untuk mendapatkan gambaran umum mengenai perusahaan dan masalah-masalah yang sedang diteliti.

a. Observasi, yaitu pengumpulan data secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang sedang diteliti dan peninjauan langsung terhadap catatan, dokumen, serta operasi perusahaan sehari-hari.

b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang berwenang dan staf atau karyawan yang terkait dengan topik yang dibahas.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dan pengumpulan data dan informasi dari literatur dan buku-buku referensi, serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan data sekunder.

1.7. Lokasi dan Waktu Penilaian

Penelitian dilakukan pada Jamika Plastik, yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 492.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan pembahasan mengenai peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yang merupakan hasil penafsiran dari data yang diperoleh penulis serta hasil pengamatan selama melakukan penelitian, yaitu:

1. Pada Jamika Plastik, penetapan target penjualan didasarkan pada laporan pernjualan periode sebelumnya dengan memperhitungkan keinginan perusahaan dalam peningkatan penjualan serta faktor-faktor yang mempengaruhi periode yang akan datang seperti keadaan ekonomi, inflasi, dan lain-lain.

2. Target penjualan tersebut telah dituangkan dalam bentuk anggaran penjualan perusahaan.

3. Perencanaan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik didasarkan pada target penjualan dengan memperhatikan persediaan dan initial mark up yang ditetapkan oleh perusahaan.

o Jamika Plastik menjadwalkan pembelian barang dagangan sebanyak empat kali pengantaran. Hal ini kurang baik karena kegiatan pembelian menjadi tidak efisien dan perusahaan mungkin kehilangan kesempatan untuk


(18)

memperoleh quantitiy discount dari pembelian barang dalam jumlah yang besar.

4. Jamika Plastik menetapkan tingkat persediaan awal untuk penjualan selama satu minggu, akibatnya persediaaan menjadi kecil dibandingkan dengan total pembelian dan penjualannya.

5. Anggaran penjualan telah berperan sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan. Hal ini terlihat dari perencanaan pembelian barang dagangan yang didasarkan pada target penjualan yang akan datang.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mempunyai saran bagi Jamika Plastik sebagai bahan pertimbangan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Karena anggaran penjualan yang ditetapkan kurang realistis, maka dalam

menetapkan target penjualan, perusahaan sebaiknya memperhatikan trend penjualan yang terjadi dan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan penjualan, serta melakukan analisis dan evaluasi pasar agar anggaran yang dibuat menjadi lebih realistis. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya menerapkan sistem pengadministrasian yang saling berhubungan antara bagian persediaan, pembelian, dan penjualan dengan bagian akuntansi agar informasi yang dihasilkan guna menetapkan target penjualan lebih mutakhir.


(19)

2. Perusahaan kurang fleksibel terhadap anggaran. Apabila anggaran penjualan yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan keadaan, maka sebaiknya dilakukan revisi terhadap anggaran tersebut.

3. Kegiatan pembelian perusahaan kurang efisien, karena penjualan perusahaan yang cepat, maka dalam melakukan pmbelian barang dagangan sebaiknya perusahaan menjadwalkan pemesanan hanya sebanyak dua kali dalam sebulan, meminimalkan kemungkinan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual karena tidak tersedianya barang dagangan, serta perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari quatity discont yang diberikan oleh supplier.

4. Jumlah persediaan awal telalu sedikit. Dalam menetapkan jumlah persediaan awal bulan, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan trend penjualan yang terjadi setiap bulannya. Contohnya, penjualan pada minggu pertama rata-rata lebih besar daripada minggu-minggu berikutnya, oleh karena itu perusahaan sebaiknya menetapkan jumlah persediaan awal yang lebih besar agar kegiatan penjualan dapat lebih optimal.

Melalui saran-saran tersebut diatas, penulis berharap bahwa anggaran penjualan yang dihasilkan akan lebih akurat, sehingga anggaran penjualan yang dihasilkan dapat berperan secara optimal sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, G., Mawan Asri. (1992). Anggaran Perusahaan (Business Budgeting): Prinsip, Mekanisme, dan Teknik Penggunaannya. Yogyaakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Anthony, R.N., and Vijay Govindarajan. (1998). Management Control Systems. USA: Richard D. Erwin, Inc.

Arnold, J., and Tony Hope. (1990). Second Edition. Accounting for Management Dicisions. Great Brittain: Prentice Hall International, Inc.

Bermen, B., and Joel R. Evans. (1998). Seventh Edition. Retail Management: A Strategic Approach. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice Hall International, Inc.

Hammer, L.H., William K.Carter, and Milton F. Usry (1994). Eleven Edition. Cost Accounting. Cincinnati: South-Western Publishing Co.

Horngren, C.T., George Foster, and Srikant M. Datar. (1998). Ten Edition. Cost Accouting: A Managerial Emphasis. Englewood Cliffs, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Kohler, E.L. (1979). Five Edition. A Dictionary For Accountants. New Delhi: Prentice Hall of India Private Limited.

Marquadt, R.A., James C.Makens, and Roe Robert G. (1993). Thrird Edition. Retail Management: Satisfaction of Consumer Needs. USA: CBS Collage Publishing, the Dryden Press.

Meigs, R.F., and Walter B. Meigs. (1993) Nineth Edition. Accounting: The Basic for Business Decision. Singapore: McGraw Hill, Inc

Shim, J.K., and Joel G. Seagal. (1994). First Edition. Budgeting Basic and Beyond: A Complete Step By Step Guide For Nonfinancial Manager. Englewood Cliffs, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Supriyono, R.A. (1991). Edisi 1. Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Weihrich, H., Harold Koontz (1994). Ten Edition. Management: A Global Perspective. Singapore: Mcgraw Hill, Inc.


(21)

Welsch, G.A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. (1998). Fifth Edition. Budgeting: Profit Planning and Control. Englewood Clifft, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Welsch, Hilton, Gordon. (1998). Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. (Purwatiningsih dan Warauw, M., Penterjemah). Jakarta: Salemba Empat.


(1)

Yaitu pengumpulan data primer secara langsung dengan mengadakan penelitian untuk mendapatkan gambaran umum mengenai perusahaan dan masalah-masalah yang sedang diteliti.

a. Observasi, yaitu pengumpulan data secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang sedang diteliti dan peninjauan langsung terhadap catatan, dokumen, serta operasi perusahaan sehari-hari.

b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang berwenang dan staf atau karyawan yang terkait dengan topik yang dibahas.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dan pengumpulan data dan informasi dari literatur dan buku-buku referensi, serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan data sekunder.

1.7. Lokasi dan Waktu Penilaian

Penelitian dilakukan pada Jamika Plastik, yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 492.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan pembahasan mengenai peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yang merupakan hasil penafsiran dari data yang diperoleh penulis serta hasil pengamatan selama melakukan penelitian, yaitu:

1. Pada Jamika Plastik, penetapan target penjualan didasarkan pada laporan pernjualan periode sebelumnya dengan memperhitungkan keinginan perusahaan dalam peningkatan penjualan serta faktor-faktor yang mempengaruhi periode yang akan datang seperti keadaan ekonomi, inflasi, dan lain-lain.

2. Target penjualan tersebut telah dituangkan dalam bentuk anggaran penjualan perusahaan.

3. Perencanaan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik didasarkan pada target penjualan dengan memperhatikan persediaan dan initial mark up yang ditetapkan oleh perusahaan.

o Jamika Plastik menjadwalkan pembelian barang dagangan sebanyak empat kali pengantaran. Hal ini kurang baik karena kegiatan pembelian menjadi tidak efisien dan perusahaan mungkin kehilangan kesempatan untuk


(3)

memperoleh quantitiy discount dari pembelian barang dalam jumlah yang besar.

4. Jamika Plastik menetapkan tingkat persediaan awal untuk penjualan selama satu minggu, akibatnya persediaaan menjadi kecil dibandingkan dengan total pembelian dan penjualannya.

5. Anggaran penjualan telah berperan sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan. Hal ini terlihat dari perencanaan pembelian barang dagangan yang didasarkan pada target penjualan yang akan datang.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mempunyai saran bagi Jamika Plastik sebagai bahan pertimbangan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Karena anggaran penjualan yang ditetapkan kurang realistis, maka dalam

menetapkan target penjualan, perusahaan sebaiknya memperhatikan trend penjualan yang terjadi dan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan penjualan, serta melakukan analisis dan evaluasi pasar agar anggaran yang dibuat menjadi lebih realistis. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya menerapkan sistem pengadministrasian yang saling berhubungan antara bagian persediaan, pembelian, dan penjualan dengan bagian akuntansi agar informasi yang dihasilkan guna menetapkan target penjualan lebih mutakhir.


(4)

2. Perusahaan kurang fleksibel terhadap anggaran. Apabila anggaran penjualan yang telah ditetapkan tidak sesuai dengan keadaan, maka sebaiknya dilakukan revisi terhadap anggaran tersebut.

3. Kegiatan pembelian perusahaan kurang efisien, karena penjualan perusahaan yang cepat, maka dalam melakukan pmbelian barang dagangan sebaiknya perusahaan menjadwalkan pemesanan hanya sebanyak dua kali dalam sebulan, meminimalkan kemungkinan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual karena tidak tersedianya barang dagangan, serta perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari quatity discont yang diberikan oleh supplier.

4. Jumlah persediaan awal telalu sedikit. Dalam menetapkan jumlah persediaan awal bulan, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan trend penjualan yang terjadi setiap bulannya. Contohnya, penjualan pada minggu pertama rata-rata lebih besar daripada minggu-minggu berikutnya, oleh karena itu perusahaan sebaiknya menetapkan jumlah persediaan awal yang lebih besar agar kegiatan penjualan dapat lebih optimal.

Melalui saran-saran tersebut diatas, penulis berharap bahwa anggaran penjualan yang dihasilkan akan lebih akurat, sehingga anggaran penjualan yang dihasilkan dapat berperan secara optimal sebagai alat bantu manajemen dalam merencanakan pembelian barang dagangan pada Jamika Plastik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, G., Mawan Asri. (1992). Anggaran Perusahaan (Business Budgeting): Prinsip, Mekanisme, dan Teknik Penggunaannya. Yogyaakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Anthony, R.N., and Vijay Govindarajan. (1998). Management Control Systems. USA: Richard D. Erwin, Inc.

Arnold, J., and Tony Hope. (1990). Second Edition. Accounting for Management Dicisions. Great Brittain: Prentice Hall International, Inc.

Bermen, B., and Joel R. Evans. (1998). Seventh Edition. Retail Management: A Strategic Approach. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice Hall International, Inc.

Hammer, L.H., William K.Carter, and Milton F. Usry (1994). Eleven Edition. Cost Accounting. Cincinnati: South-Western Publishing Co.

Horngren, C.T., George Foster, and Srikant M. Datar. (1998). Ten Edition. Cost Accouting: A Managerial Emphasis. Englewood Cliffs, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Kohler, E.L. (1979). Five Edition. A Dictionary For Accountants. New Delhi: Prentice Hall of India Private Limited.

Marquadt, R.A., James C.Makens, and Roe Robert G. (1993). Thrird Edition. Retail Management: Satisfaction of Consumer Needs. USA: CBS Collage Publishing, the Dryden Press.

Meigs, R.F., and Walter B. Meigs. (1993) Nineth Edition. Accounting: The Basic for Business Decision. Singapore: McGraw Hill, Inc

Shim, J.K., and Joel G. Seagal. (1994). First Edition. Budgeting Basic and Beyond: A Complete Step By Step Guide For Nonfinancial Manager. Englewood Cliffs, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Supriyono, R.A. (1991). Edisi 1. Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Weihrich, H., Harold Koontz (1994). Ten Edition. Management: A Global


(6)

Welsch, G.A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. (1998). Fifth Edition. Budgeting: Profit Planning and Control. Englewood Clifft, New Jersey 07632: Prentice Hall International, Inc.

Welsch, Hilton, Gordon. (1998). Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. (Purwatiningsih dan Warauw, M., Penterjemah). Jakarta: Salemba Empat.