Peranan Anggaran Biaya Promosi Sebagai Alat Bantu Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus Pada PT Pastika Pradiputra Andharu, Bandung).

(1)

ABSTRAK

PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN

Pada masa sekarang yang akan memasuki masa era globalisasi ini, banyak perusahaan berkembang dengan pesat seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang juga dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan sehingga akan berdampak pada semakin ketatnya persaingan usaha. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis otomotif, Manajer Pemasaran dituntut untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan aktivitas pemasaran dalam menganalisis situasi dan kondisi yang akan dihadapi agar bisa bertahan dan mengembangkan usahanya. Salah satu strategi yang ditempuh untuk menghadapi persaingan yang semakin meningkat adalah mengenai kebijakan promosi.

Kegiatan promosi merupakan suatu komunikasi dari pihak produsen kepada konsumen mengenai kegunaan, kualitas, harga, temapt dimana pembelian dilakukan, serta informasi produk lainnya. Dalam promosi dikenal empat alat, yaitu: sales promotion, advertising, personal selling, dan public relation. Perusahaan harus dapat menentukan alat yang tepat dari alat-alat promosi tersebut, sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian aktivitas promosi yang tepat sehingga biaya yang dikeluarkan dapat meningkatkan penjualan. Penulis melakukan penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu dengan tujuan untuk mengetahui “peranan anggaran biaya promosi sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan penjualan.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan melalui metode studi kasus. Penulis mencoba untuk menyusun, mengelola, menganalisis serta menginterpretasikan fakta yang didapat guna menjawab dan mengetahui hipotesis PT Pastika Pradipta Andharu. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan observasi. Hal tersebut untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel independent : peranan biaya promosi sebagai alat bantu manajemen dan variabel dependen : peningkatan penjualan. Pengujian ini dilakukan dengan perhitungan persentase, dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan apakah H0 dapat diterima atau ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari PT Pastika Pradipta Andharu. hasil perhitungan dengan menggunakan koefisien korelasi

Pearson dapat dilihat besarnya peranan anggaran biaya promosi (X) dalam usaha

meningkatkan penjualan (Y) yaitu sebesar 0.026, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian, penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa anggaran biaya promosi berperan dalam meningkatkan penjualan.


(2)

Halaman

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa ... 5

1.6 Metode Penelitian ... 10

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan ... 12

2.2 Anggaran ... 12

2.2.1 Pengertian Anggaran ... 13

2.2.2 Perbedaan Anggaran dan Ramalan ... 14

2.2.3 Penggolongan Anggaran ... 17

2.2.4 Manfaat dan Kelemahan Anggaran ... 19


(3)

2.2.5 Syarat–Syarat Anggaran Yang Baik ... 21

2.2.6 Keuntungan dan Keterbatasan Anggaran ... 22

2.2.7 Prinsip dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran ... 24

2.2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran ... 24

2.2.9 Prosedur Penyusunan Anggaran ... 26

2.2.10 Hubungan Anggaran Dengan Fungsi Manajemen. 27

2.3 Pemasaran... 28

2.3.1 Pengertian Pemasaran ... 28

2.3.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 30

2.3.2.1 Promosi Sebagai Salah Satu Variabel Bauran Pemasaran ... 30

2.3.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Pemasaran ... 31

2.4 Promosi... 34

2.4.1 Pengertian Promosi ... 34

2.4.2 Fungsi dan Tujuan Kegiatan Promosi ... 35

2.5 Biaya Promosi... 36

2.6 Anggaran Biaya Promosi... 36

2.6.1 Pengertian Anggaran Biaya Promosi ... 36

2.6.2 Metode dalam Menetapkan Anggaran Biaya Promosi... 37


(4)

Promosi ... 38

2.7 Pengendalian... 39

2.7.1 Pengertian Pengendalian ... 39

2.7.2 Jenis-Jenis Pengendalian ... 40

2.7.3 Rerangka Dasar Pengendalian ... 41

2.7.4 Pengendalian Biaya Promosi ... 41

2.8 Penjualan... 41

2.8.1 Pengertian Penjualan ... 41

2.8.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan... 42

2.9 Peranan Anggaran Biaya Promosi Sebagai Alat Bantu Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Penjualan 43

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 45

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan PT Pastika Pradipta Andharu.. 45

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT Pastika Pradipta Andharu ... 46

3.4 Ruang Lingkup Kegiatan PT Pastika Pradipta Andharu ... 50

3.5 Metode Penelitian ... 51

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.5.2 Operasionalisasi Variabel ... 53

3.5.3 Pengukuran Variabel ... 54


(5)

3.6 Rancangan Pengujian Hipotesa ... 55

3.6.1 Penetapan Tingkat Signifikan ... 56

3.6.2 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 56

3.7 Pengujian Data ... 56

3.7.1 Uji Validitas ... 57

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 57

3.8 Uji Statistika ... 58

3.9 Penarikan Kesimpulan dan Saran ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur dan Pelaksanaan Penyusunan Anggaran pada PT Pastika Pradipta Andharu ... 60

4.1.1 Jenis-Jenis Anggaran pada PT Pastika Pradipta Andharu ... 60

4.1.2 Ketentuan Dalam Anggaran ... 61

4.1.3 Prosedur Penyusunan Anggaran ... 62

4.1.4 Pelaksanaan Penyusunan Anggaran ... 63

4.2 Anggaran Biaya Promosi ... 65

4.2.1 Jenis-Jenis Biaya Promosi ... 65

4.2.2 Alasan dan Tujuan Melaksanakan Promosi ... 66

4.2.3 Langkah-Langkah Merencanakan Promosi ... 67

4.2.4 Penyusunan Anggaran Biaya Promosi ... 68

4.2.5 Pelaksanaan Anggaran Biaya Promosi ... 72 4.2.6 Evaluasi atas Pelaksanaan Anggaran Biaya Promosi 73


(6)

4.4 Analisis Pengujian Data ... 74

4.4.1 Pengujian Validitas ... 74

4.4.2 Pengujian Reliabilitas ... 75

4.4.3 Pengujian Korelasi ... 76

4.5 Peranan Anggaran Biaya Promosi Sevagai Alat Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Penjualan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 84


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Skala Pengukuran Variabel ... 54

Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Validitas ... 74

Tabel 4.2 : Hasil Pengujian Reliabilitas ……….…. 75

Tabel 4.3 : Hasil Pengujian Korelasi ……….…….. 76


(8)

Halaman

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT Pastika Pradipta Andharu... 84

Lampiran 2 : Kuesioner ... 85

Lampiran 3 : Hasil Jawaban Penyebaran Kuesioner ………...………. 88

Lampiran 4 : Hasil Jawaban Kuesioner Menurut Program SPSS ……... 94


(9)

LAMPIRAN 1

Struktur Organisasi


(10)

Struktur Organisasi PT “X” dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut : Gambar 3.1


(11)

LAMPIRAN 2


(12)

DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian

Pertanyaan terdiri dari dua tipe, yaitu tipe isian dan tipe pilihan. Pada tahap isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas. Pada tipe pilihan, berikan tanda silang (√) pada jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju”.yang Bapak/Ibu anggap paling tepat. Bapak/Ibu boleh untuk tidak mencantumkan nama, jika Bapak/Ibu keberatan.

A Pertanyaan umum

1. Nama : ... 2. Usia : ... 3. Pendidikan terakhir : ... 4. Lama bekerja : ...

B Pertanyaan khusus

Pertanyaan pilihan, dirancang dengan alternatif jawaban sebagai berikut “Sangat Setuju”(5), “Setuju”(4), “Netral”(3), “Tidak Setuju”(2) dan “Sangat Tidak Setuju”(1).


(13)

86

No Pertanyaan SS S N TS STS

Variabel Independen Peranan Anggaran Biaya Promosi Sebagai Alat Bantu Pengendalian

Manajemen

Karakteristik Anggaran

1 Apakah anggaran biaya promosi disusun untuk jangka

waktu satu tahun ?

2

Apakah anggaran biaya promosi disusun dengan melibatkan pihak yang bertanggungjawab untuk

memenuhinya ?

Penyusunan Anggaran

3 Apakah perusahaan menetapkan secara jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab

dalam pelaksanaan struktur organisasi ?

4

Apakah para manajer mengakui adanya tanggung jawab yang dibebankan untuk mencapai sasaran

anggaran ?

Manfaat Anggaran

5 Apakah anggaran biaya promosi merupakan alat bantu

manajemen dalam pengendalian dan pengawasan ?

6 Apakah anggaran biaya promosi telah digunakan sebagai alat bantu untuk mengkoordinasikan rencana

dan tindakan perusahaan ?

Prosedur Pengendalian Biaya Promosi Yang

Memadai

7 Apakah informasi yang diberikan dalam kegiatan

promosi sudah jelas ?

8 Apakah ada sistem pencatatan untuk setiap kegiatan

yang terjadi ?

Variabel Dependen Peningkatan Penjualan

9 Apakah dana yang tersedia untuk kegiatan promosi

besarnya relatif konstan setiap tahun ?

10 Apakah penetapan biaya promosi mempunyai dampak

yang berarti pada peningkatan penjualan ?

11 Apakah biaya yang dikeluarkan tahun-tahun terakhir ini semakin meningkat yang disertai dengan

peningkatan penjualan ?

12

Apakah dengan peningkatan biaya promosi yang dikeluarkan diikuti pula dengan peningkatan


(14)

13 Apakah penjualan mengalami peningkatan dibanding

tahun-tahun sebelumnya ?

14

Apakah perusahaan perlu menetapkan target penjualan yang akan dicapai untuk suatu tahun anggaran

tertentu ?

15 Apakah perlu dilakukan kegiatan promosi untuk


(15)

LAMPIRAN 3


(16)

HASIL JAWABAN KUESIONER

VARIABEL INDEPENDEN

Responden a 1 a 2 a 3 a 4 a 5 a 6 a 7 a 8

1 5 5 5 4 3 5 5 4

2 5 4 4 4 3 4 5 5

3 5 4 5 4 4 5 5 4

4 5 4 4 4 5 5 4 5

5 5 5 4 3 3 4 4 5

6 4 4 4 4 2 5 4 5

7 5 4 5 4 3 4 5 4

8 5 4 5 4 2 5 4 5

9 5 4 4 5 4 5 4 3

10 5 5 5 3 3 5 4 3 11 4 4 5 3 5 5 5 4 12 5 4 5 5 5 5 5 5 13 5 4 4 4 3 5 4 3 14 5 4 5 4 4 3 4 3 15 5 4 4 4 4 5 5 3 16 5 4 4 4 4 5 4 3 17 4 5 4 4 4 5 5 4 18 5 5 4 4 5 5 5 4 19 5 4 5 4 5 4 5 4 20 5 4 5 5 5 5 5 4 21 4 4 4 4 4 4 5 5 22 5 5 4 5 4 4 5 4 23 4 4 4 4 4 5 4 4 24 5 4 4 4 4 5 4 4 25 5 5 4 5 5 5 4 4 26 4 5 5 5 5 5 4 5 27 5 5 5 5 5 4 5 5 28 4 5 5 5 5 4 5 5 29 5 4 5 5 4 4 5 4 30 5 5 4 5 5 5 5 4 31 5 5 5 4 5 5 5 4 32 5 4 5 4 4 5 4 5 33 5 5 4 5 5 5 4 5 34 5 4 4 4 4 5 5 4 35 4 4 5 4 4 5 5 5 36 5 5 4 5 5 4 5 5 37 4 4 4 5 4 5 4 4 38 4 5 5 5 5 4 5 5


(17)

89

39 5 4 5 4 4 5 4 4 40 5 5 4 4 5 5 4 5 41 5 5 5 4 5 5 5 4 42 5 4 4 4 5 4 5 5 43 4 5 5 4 5 5 4 5 44 5 5 4 4 4 4 5 5 45 5 4 5 4 4 4 4 5 46 5 5 5 5 5 5 4 5 47 4 4 4 5 4 5 4 4 48 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4 4 5 5 5 4 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 51 5 5 4 5 5 4 5 5 52 4 4 5 4 4 5 4 4 53 5 4 5 4 5 4 4 4 54 5 4 5 4 5 5 5 4 55 5 4 5 5 5 5 5 5


(18)

HASIL JAWABAN KUESIONER

VARIABEL DEPENDEN

Responden b1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 b 7

1 4 4 3 4 5 4 4

2 5 5 4 4 5 4 4

3 5 4 5 4 4 4 3

4 4 4 2 4 5 4 3

5 5 5 2 4 4 4 4

6 4 5 4 3 5 3 4

7 5 5 3 3 5 3 4

8 5 5 5 4 4 4 3

9 4 5 3 3 5 3 4

10 5 4 3 5 4 5 4 11 5 4 5 5 4 5 4 12 5 5 4 5 4 5 5 13 5 5 5 5 5 5 5 14 5 5 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 4 16 4 4 5 3 4 3 5 17 4 4 5 3 4 3 4 18 5 5 5 4 4 4 4 19 5 5 5 4 4 4 5 20 5 5 5 5 5 5 4 21 4 4 4 5 4 4 4 22 5 5 5 4 4 4 4 23 4 4 5 4 4 4 4 24 4 4 5 5 4 4 4 25 5 5 5 4 5 5 5 26 5 5 5 5 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 4 28 5 5 5 5 4 5 4 29 4 4 4 5 4 4 5 30 4 4 4 4 5 4 4 31 4 4 5 4 4 5 4 32 5 5 5 5 4 5 4 33 5 5 5 5 4 5 5 34 5 4 5 4 5 4 4 35 5 4 4 5 5 4 4 36 4 4 4 5 5 5 4 37 4 4 4 4 4 4 4 38 5 5 5 5 4 4 5


(19)

91

39 5 4 5 5 4 4 4 40 5 4 5 5 5 5 4 41 4 5 4 5 5 4 4 42 4 4 4 5 4 5 5 43 5 4 5 4 4 5 4 44 4 4 4 4 4 5 4 45 4 4 5 4 4 4 5 46 5 5 4 5 5 5 5 47 5 5 4 5 5 4 5 48 5 4 5 5 4 4 4 49 4 5 5 4 4 5 4 50 4 4 5 4 4 4 5 51 4 4 5 5 5 5 4 52 5 4 5 5 5 5 4 53 4 4 5 5 5 5 4 54 4 4 4 4 4 4 5 55 4 4 5 5 5 5 4


(20)

REKAPITULASI HASIL JAWABAN KUESIONER

Responden Promosi (X) Penjualan (Y) X*Y X2 Y2

1 4.2 4 16.8 17.64 16

2 4.2 4 16.8 17.64 16

3 4.2 4 16.8 17.64 16

4 4.4 4 17.6 19.36 16

5 4 4 16 16 16

6 3.8 3 11.4 14.44 9

7 4 3 12 16 9

8 3.8 4 15.2 14.44 16

9 4 3 12 16 9

10 3.6 5 18 12.96 25

11 4.2 5 21 17.64 25

12 4.8 5 24 23.04 25

13 3.6 5 18 12.96 25

14 3.8 5 19 14.44 25

15 4 5 20 16 25

16 3.8 3 11.4 14.44 9

17 4.4 3 13.2 19.36 9

18 4.6 4 18.4 21.16 16

19 4.4 4 17.6 19.36 16

20 4.6 5 23 21.16 25

21 4.4 4.5 19.8 19.36 20.25

22 4.6 4 18.4 21.16 16

23 4 4 16 16 16

24 4 4.5 18 16 20.25

25 4.6 4.5 20.7 21.16 20.25

26 4.8 4.5 21.6 23.04 20.25

27 5 4.5 22.5 25 20.25

28 5 5 25 25 25

29 4.4 4.5 19.8 19.36 20.25

30 4.8 4 19.2 23.04 16

31 4.6 4.5 20.7 21.16 20.25

32 4.2 5 21 17.64 25

33 4.8 5 24 23.04 25

34 4.2 4 16.8 17.64 16

35 4.4 4.5 19.8 19.36 20.25

36 5 5 25 25 25

37 4.2 4 16.8 17.64 16

38 5 4.5 22.5 25 20.25

39 4 4.5 18 16 20.25


(21)

93

41 4.6 4.5 20.7 21.16 20.25

42 4.6 5 23 21.16 25

43 4.6 4.5 20.7 21.16 20.25

44 4.6 4.5 20.7 21.16 20.25

45 4.2 4 16.8 17.64 16

46 4.8 5 24 23.04 25

47 4.2 4.5 18.9 17.64 20.25

48 4.8 4.5 21.6 23.04 20.25

49 4.8 4.5 21.6 23.04 20.25

50 5 4 20 25 16

51 5 5 25 25 25

52 4 5 20 16 25

53 4.2 5 21 17.64 25

54 4.4 4 17.6 19.36 16

55 4.8 5 24 23.04 25


(22)

LAMPIRAN 4

Hasil Jawaban Kuesioner Menurut Program

SPSS


(23)

94

HASIL PENGUJIAN KUESIONER UNTUK VALIDITAS

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.622 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 71.806

df 21 Sig. .000

Rotated Component Matrix Component

1 2 A2 .549 A4 .699

A5 .656 A7 .600 A8 .546

B4 .888 B6 .903


(24)

HASIL PENGUJIAN KUESIONER UNTUK RELIABILITAS

Reliability (a = Biaya Promosi)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

1. A2 2. A4 3. A5 4. A7 5. A8

Mean Std Dev Cases 1. A2 4.4000 .4944 55.0 2. A4 4.3273 .5791 55.0 3. A5 4.3091 .8136 55.0 4. A7 4.5636 .5005 55.0 5. A8 4.3636 .6767 55.0

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 21.9636 3.8135 1.9528 5

Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted A2 17.5636 3.0283 .3142 .5823

A4 17.6364 2.6431 .4435 .5187

A5 17.6545 2.0081 .4959 .4780

A7 17.4000 3.0593 .2877 .5926

A8 17.6000 2.6519 .3193 .5830

Reliability Coefficients N of Cases = 55.0 N of Items = 5 Alpha = .6108


(25)

96

Reliability (b = penjualan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

1. B4

2. B6

Mean Std Dev Cases

1. B4 4.4364 .6601 55.0

2. B6 4.3273 .6399 55.0 N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 8.7636 1.4061 1.1858 2

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

B4 4.3273 .4094 .6641 -

B6 4.4364 .4357 .6641 -

Reliability Coefficients

N of Cases = 55.0 N of Items = 2 Alpha = .7979


(26)

HASIL PENGUJIAN KUESIONER UNTUK KORELASI

Correlations

Correlations

A B A Pearson Correlation 1 .300

Sig. (2-tailed) . .026

N 55 55

B Pearson Correlation .300 1 Sig. (2-tailed) .026 .

N 55 55 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(27)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dengan adanya pengelolaan biaya promosi kurang baik, secara langsung akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam hal penempatan media promosi. Lemahnya daya saing produk dapat mengakibatkan semakin tingginya ketergantungan terhadap komponen impor yang merupakan persoalan yang dihadapi produk dalam negeri. Kegiatan promosi merupakan suatu komunikasi dari pihak produsen kepada pihak konsumen mengenai kegunaan kualitas, harga, tempat dimana produk dapat dibeli serta informasi produk lainnya.

Menurut Philip Kotler dalam promosi dikenal empat alat, yaitu :1

1) Sales promotion; 2) Advertising; 3) Personal selling;

4) Public relation.

Perusahaan harus dapat menentukan alat yang tepat dari alat-alat promosi, sehingga dapat melakukan kegiatan promosi dengan efektif dan efisien. Dengan adanya kegiatan promosi maka perusahan akan mampu mengatasi perubahan dan persaingan pasar dalam memperbesar atau mempertahankan keuntungan latar

1

Kotler,Philip., Keller, Kecin Lane., 2003, Marketing Management, Edisi 12, New Jersey: Pearson Prentice Hall, hlm 496


(28)

belakang dan pangsa pasar. Dalam pemilihan media promosi, perusahaan harus memperhatikan konsumen potensial yang menjadi sasaran perusahaan apakah kalangan bawah/menengah, atau atas. Jika perusahaan menggunakan media promosi, maka informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan akan menekankan kepada pemuas kebutuhan yang sepenuhnya akan diketahui oleh konsumen, sehingga biaya promosi yang dikeluarkan diharapkan dapat mencapai laba yang telah ditargetkan.

Anggaran biaya promosi berbeda dengan anggaran-anggaran biaya lainnya, dimana hal yang membedakannya adalah bahwa anggaran biaya promosi cenderung dihabiskan dengan tujuan menghindari menurunnya bagian anggaran tersebut di masa yang akan datang.

Dalam hal ini promosi dapat digunakan sebagai salah satu alat komunikasi yang penting bagi suatu perusahaan untuk memasarkan produknya, karena setiap barang yang akan dipasarkan tidak mungkin dikenal masyarakat bila tidak ada usaha untuk mempromosikannya. Promosi merupakan salah satu unsur dari marketing mix, yang berfungsi untuk meningkatkan hasil penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mengubah tingkah laku, memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan pembeli serta pihak lain yang berpengaruh dalam proses pembelian. Promosi ini juga dapat berkembang dan bertambah kuat dengan melalui kluster dengan alasan merangsang munculnya inovasi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, memperdalam struktur industri. Kluster merupakan pendekatan secara geografis dari sekelompok perusahan yang saling terkait antara pemasok, penyelia jasa dan


(29)

3

lembaga asosiasi yang terhubung satu komoditas dan kelengkapan. Salah satu kunci keberhasilan kluster adalah terjadinya kerjasama berbagai pihak terkait dari sisi pemerintah maupun pelaku usaha/swasta.

Suatu organisasi yang telah disiapkan dengan baik dapat membantu manajemen dalam perencanaan operasional perusahaan serta dapat memberikan suatu batasan pengeluaran selama periode anggaran. Kemudian anggaran tersebut digunakan untuk membuat perbandingan secara periodik untuk melihat apakah pengeluaran yang sebenarnya sesuai dengan yang direncanakan.

Kegiatan promosi dilaksanakan hendaknya perusahaan mengadakan perencanaan tentang bentuk promosi yang akan digunakan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempunyai hubungan erat dengan kegiatan promosi. Berdasarkan perencanaan dan pertimbangan tersebut, pihak manajemen dapat merencanakan besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan promosi dan dapat menuangkannya dalam sebuah anggaran biaya promosi. Kegiatan promosi yang teratur dan penggunaan media yang tepat akan membuat produk perusahaan dikenal dalam masyarakat yang tentunya akan berpengaruh terhadap volume penjualan, sehingga penjualan akan meningkat dan perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu yang merupakan dealer utama sepeda motor Jialing Jawa Barat yang berkedudukan di Kotamadya Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dengan judul “Peranan anggaran


(30)

biaya promosi sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan penjualan.” (Studi kasus pada PT Pastika Pradipta Andharu).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis mengidentifikasikan masalah – masalah yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini, yaitu :

1) Apakah penyusunan anggaran biaya promosi pada perusahaan telah memadai?

2) Apakah pengendalian biaya promosi pada perusahaan telah efektif?

3) Apakah anggaran biaya promosi berperan sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan penjualan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui dan menilai :

1) Memadai tidaknya penyusunan anggaran biaya promosi pada perusahaan. 2) Efektif tidaknya pengendalian biaya promosi pada perusahaan.

3) Sejauh mana peranan anggaran biaya promosi sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan penjualan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang penulis lakukan pada perusahaan dan ditunjang dengan studi kepustakaan, penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat berguna untuk:


(31)

5

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan manfaat bagi perusahaan mengenai sejauh mana peranan biaya promosi dalam usaha meningkatkan penjualan sehingga dapat membantu manajemen untuk lebih meningkatkan fungsinya dalam operasinya terutama yang berkenaan dengan promosi;

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai penerapan anggaran dan peranan biaya promosi sebagai alat bantu pengendalian manajemen dalam meningkatkan penjualan dalam suatu perusahaan, khususnya pada perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian; 3. Bagi Pembaca dan Pihak Lainnya

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan sehingga dapat dijadikan sumber informasi untuk penelitian selanjutnya dan sebagai bahan referensi atau bahan perbandingan dan pengkajian tentang sistem pengendalian manajemen;

4. Pemenuhan salah satu syarat akademis dalam menempuh ujian sarjana lengkap pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa

Persaingan yang terjadi akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan tidak hanya cukup menyediakan fasilitas yang lengkap


(32)

serta memberikan pelayanan yang memuaskan, tetapi juga diikuti dengan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan. Promosi ini dilakukan perusahaan, karena promosi merupakan alat informasi yang mengkomunikasikan produk perusahaan kepada konsumen, sehingga promosi dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen untuk melakukan penelitian.

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting dalam upaya meningkatkan penjualan. Promosi dilakukan dengan maksud mengadakan komunikasi dengan konsumen, baik sebagai usaha untuk menyampaikan informasi tentang produk perusahaan atau sebagai usaha untuk mempengaruhi dan meningkatkan konsumen akan produk perusahaan, seperti dikemukakan Philip Kotler2 berikut :

“Suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga pembeli akan tetap mengingat produk tersebut.”

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi harus direncanakan dan dikendalikan dengan cermat supaya tidak terjadi pemborosan yang berlebihan, dan untuk itu manajemen memerlukan suatu anggaran sebagai alat pengendalian. Perusahaan senantiasa berorientasi pada konsumen dalam usaha memasarkan produknya. Keberhasilan perusahaan untuk memuaskan konsumen tersebut dapat diukur dari volume penjualan dan keuntungan yang diperolehnya. Sebelum melaksanakan segala aktivitas yang akan mengarahkan kepada suatu badan usaha

2

Kotler,Philip., Keller, Kecin Lane., 2003, Marketing Management, Edisi 12, New Jersey: Pearson Prentice Hall, hlm 544


(33)

7

untuk mencapai sasarannya, maka diperlukan suatu anggaran sebagai suatu pedoman dalam pelaksanaan dan pengendalian aktivitas pembiayaan kegiatan perusahaan.

Berikut pengertian anggaran menurut Munandar3:

“Anggaran adalah sebagai alat bantu manajemen yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif untuk merencanakan jumlah sumber yang akan digunakan dan diperoleh, serta mengendalikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.”

Anggaran disusun melalui proses yang berulang-ulang. Anggaran disiapkan, ditinjau kembali, dan diperbaiki atau direvisi hingga manajer pelaksana merasa puas bahwa hasil penganggaran tersebut merupakan rencana paling baik yang dapat diciptakan dari situasi dan kondisi pada waktu sekarang.

Setelah proses perusahaan berlangsung dengan dituntun dan dikendalikan oleh anggaran, dihasilkan produk akhir yang merupakan salah satu sasaran atau tujuan dilakukannya operasi perusahaan. Kemudian perusahaan berusaha memperoleh pendapatan untuk menggantikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan.

Melalui anggaran, manajer mempunyai pedoman mengenai apa yang akan dilakukan, sasaran apa yang akan dituju, bagaimana mengukur segala sumber daya yang tersedia, serta melihat apakah yang akan diharapkan telah tercapai. Jadi selain fungsi perencanaan, anggaran merupakan alat kontrol karena dalam pelaksanaannya kemudian dievaluasi untuk tindakan perbaikan agar tercapai kegiatan promosi yang efektif, sehingga dapat membantu perusahaan dalam

3

Munandar. M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian, dan

Pengawasan kerja, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta: BPFE UGM, hlm 1


(34)

mencapai sasaran yang dapat meningkatkan penjualan. Untuk memberikan jaminan terhadap pelaksanaan semua kegiatan yang telah direncanakan tersebut, perusahaan melakukan pengendalian. Dengan adanya pengendalian, jika terjadi kesalahan atau penyimpangan maka dapat dianalisis dan dapat diambil tindakan koreksi untuk memperbaiki keadaan tersebut. Arti pengendalian menurut Welsh dan kawan-kawan yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih adalah :

“Proses pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan.”(Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba; 2000; 16)

Jadi sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan landasan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya. Sedangkan sebagai alat pengendalian, anggaran dapat digunakan untuk membantu pihak manajemen dalam mengawasi kegiatan penjualan dan promosi serta dapat membantu mencegah pemborosan. Dengan demikian dengan adanya perencanaan dan pengendalian maka tujuan, kebijakan dan standar yang telah ditetapkan dapat tercapai. Jika terdapat kesalahan dan penyimpangan, maka harus dievaluasi secepat mungkin agar dapat menciptakan kegiatan promosi yang efektif, yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai sasaran dalam meningkatkan penjualan.

Pengertian penjualan menurut Syahrul dan M. Afdi Nizar sebagai berikut :

“Pendapatan yang diterima daripertukaran barang atau jasa dan dicatat untuk satu periode akuntansi tertentu, baik berdasarkan kas (sebagaimana diterima) atau berdasarkan akrual (sebagaimana diperoleh).”(Kamus Akuntansi; 2000; 764)


(35)

9

Jadi penjualan adalah transaksi usaha yang melibatkan pengiriman suatu komoditi, barang atau harta milik, suatu hak atau jasa untuk ditukarkan dengan uang tunai, janji untuk membayar, atau sejenisnya, atau dengan gabungan dari hal tersebut. Transaksi usaha tersebut dicatat dan dilaporkan dalam jumlah tunai. Menurut Djaslim Saladin, tiga dasar pokok konsep penjualan, yaitu:4

1) Perencanaan dan operasi berorientasi kepada produk dengan penjualan yang tinggi;

2) Alas yang dipergunakan untuk meningkatkan penjualan adalah promosi yang gencar dan tinggi;

3) Tujuan akhir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba) dengan mengusahakan volume penjualan semaksimal mungkin.

Dalam hal ini manajemen beranggapan bahwa perusahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan dan promosi yang tinggi dan konsumen tidak akan membeli suatu produk perusahaan jika perusahaan tidak melakukan usaha penjualan dan tidak melakukan usaha promosi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dalam penyusunan skripsi ini mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Anggaran penjualan promosi yang memadai, berperan dalam meningkatkan penjualan.”

Hipotesis yang akan digunakan jika Ho diterima atau H1 diterima, maka

hipotesisnya sebagai berikut :

4

Djaslim Saladin, 1999, Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Bandung : Linda Karya, hlm 5.


(36)

Ho : anggaran biaya promosi tidak berperan dalam meningkatkan penjualan. H1 : anggaran biaya promosi berperan dalam meningkatkan penjualan.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha menyajikan, menyimpulkan serta menganalisis data, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan serta membuat rekomendasi.

Metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (indepeden) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lain. (Metode Penelitian Bisnis;1999;5)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan objek penelitian yang sedang dilakukan Adapun teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah :

(a) Wawancara

Yaitu cara mengumpulkan data penelitian dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang relevan atau yang berhubungan dengan obyek penelitian


(37)

11

(b) Kuesioner

Membuat daftar pertanyaan untuk disampaikan kepada pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

(c) Observasi

Melakukan pengamatan di lapangan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti di dalam perusahaan tersebut.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder yaitu sumber informasi dari para ahli maupun penulis yang kompeten dimana dilakukan penelaahan dan perbandingan dengan masalah yang diteliti dalam rangka memperdalam landasan teori. Data sekunder merupakan data pendukung data primer

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Pastika Pradipta Andharu yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan September 2006.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Anggaran biaya promosi PT Pastika Pradipta Andharu telah disusun dengan memadai, hal ini dapat dilihat dari :

(a) Perusahaan telah memiliki struktur organisasi dengan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas.

(b) Perusahaan telah menetapkan pedoman penyusunan anggaran sehingga memudahkan penyusunan anggaran biaya promosi perusahaan. Pedoman penyusunan anggaran tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Tujuan penyusunan anggaran, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menganalisis kegiatan perusahaan dan menilai prestasi kerja individu yang terlibat dalam pelaksanaan anggaran tersebut.

(2) Sasaran penyusunan anggaran, digunakan untuk mengenalkan produk perusahaan kepada konsumen, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

(3) Periode anggaran, yaitu satu tahun (dihitung mulai 1 Januari sampai 31 Desember) yang kemudian dirinci secara per bulan.


(39)

79

(4) Penyusunan laporan pelaksanaan, yaitu laporan yang disusun oleh manajer pemasaran mengenai anggaran biaya promosi yang telah dikeluarkan.

(c) Adanya persiapan sasaran yang menjadi dasar penyusunan anggaran, yaitu pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan untuk setiap bulannya.. 2) Pengendalian biaya promosi yang efektif terlihat karena biaya yang

dikeluarkan seefisien mungkin sehingga dapat meningkatkan penjualan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya promosi berperan dalam usaha meningkatkan penjualan.

3) Hasil perhitungan peranan anggaran biaya promosi dalam usaha meningkatkan penjualan berdasarkan Uji Korelasi dengan menggunakan Pearson diperoleh sebesar 0.300. korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara anggaran biaya promosi dan peningkatan penjualan adalah hubungan yang positif. Sedangkan hasil ρvalue yang diperoleh sebesar 0.026. Hipotesis yang penulis kemukakan ”Peranan anggaran biaya promosi sebagai alat bantu manajemen secara memadai dapat meningkatkan penjualan.” dapat diterima. 4) Dalam perusahaan juga terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan,

yaitu :

(a) Dalam pelaksanaan anggaran biaya promosi, manager pemasaran tidak secara langsung menggunakan anggaran sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan promosi. Hal ini disebabkan karena rencana pemasaran telah diserahkan ke bagian akuntansi yang bertanggung jawab dalam mengawasi


(40)

pelaksanaan pengendalian biaya promosi, sehingga manajer pemasaran tidak dapat mengukur kemampuan bagian promosi.

(b) Manajer pemasaran tidak mempunyai wewenang untuk menentukan suatu cara atau kegiatan promosi yang sebenarnya efektif, jika bagian akuntansi menolak cara tersebut. Disini dapat terlihat bahwa keterlibatan bagian akuntansi terlalu besar, sehingga wewenang manajer pemasaran dalam menentukan kegiatan promosi perusahaan berkurang.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian, pembahasan dan analisis terhadap PT Pastika Pradipta Andharu, penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi manajemen, yaitu : 1) Bagian pemasaran seharusnya memegang peranan dalam anggaran biaya

promosi sebagai prosedur dalam melaksanakan kegiatan promosi perusahaan, sehingga bagian pemasaran dapat menilai kemampuannya dalam melakukan kegiatan promosi dan adanya masukan jika ada kekurangan juga dapat langsung diperbaiki.

2) Perusahaan hendaknya mengurangi keterlibatan bagian akuntansi dalam menentukan kegiatan promosi perusahaan, walaupun sebenarnya saran atau usulan dari bagian akuntansi juga sangat penting, karena menurut penulis, dalam hal ini bagian pemasaran lebih mengetahui pasar atau selera konsumen, sehingga dapat menentukan kegiatan promosi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


(41)

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1996, Anggaran Perusahaan : Pendekatan Kuantitatif, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada

Anthony, Robert N., John Dearden dan Norton M., Bedford, 2003, Management

Control System, 6th Edition, Illinois : Richard D. Irwin,Inc.

Capper dan Emory, 1996, Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1, Edisi 5, Erlangga

Champion, Dean J., 1981, Basic Statistic for Social Research, 2th Edition, New York : Mac Millan Publishing Co.

Djaslim Saladin, 1999, Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Bandung : Linda Karya.

Ellen Christina, M. Fuad, Sugiarto, Edy Sukarno, 2001, Anggaran Perusahaan

Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hammer, Lawrence H., Carter, Willian K., dan Milton F. Usry, 1994, Cost

Accounting, 11th Edition, USA : South-Western Publishing Co,

Horngren, Charles T.,George Foster dan Srikat M. Dalar, 2003, Cost Accounting:

A Managerial Emphasis, 11th Edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Iqbal, Hassan, 2002, Statistik Interperensif, Jakarta: Bumi Aksara

Iqbal, Hassan, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara


(42)

James A.F.Stoner, dan R. Edward Freeman, Management, 6th Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc, diterjemahkan oleh Alexander Sindoro, 1996, Manajemen, Edisi Keenam, Jakarta: PT Prehallindo.

Komarudin, 2000, Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane., 2003, Marketing Management, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Mc. Carty, E. Jerome, dan William D. Perreault, 1997, Basic Marketing: A

Managerial Approach, 10th Edition, Homewood III: Richard D.Irwin.

Mulyadi, 2002, Akuntansi Manajemen – Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi Kedelapan, Yogyakarta : BPFE.

Mudrajad, Kuncoro, 2002, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta : Erlangga

Munandar. M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

dan Pengawasan kerja, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta: BPFE UGM.

M.Nazir, 2003, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Pangarimbun, Mesri, Sofyan, Effendi, 1995, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia, Indonesia.

Santoso Singgih, 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi

11.5, Edisi pertama, Jakarta: PT Elex Media Komputindo


(43)

83

Stanley Richard E., 1982, Promotion: Advertising, Publicity, Selling, Sales

Promotion, 2nd Edition, New Jersey : New EnglewoodCliff , Prentice Hall Inc

.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfa Beta

Sugiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV Alfa Beta

Supriyono, 2000, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Keenam, Yogyakarta: STIE YPKN

Syahrul, M. Afdi Nazir, 2000, Kamus AKuntansi, Jakarta : Citra Harta Prima.

Welsh, Glen. A. Ronald. W. Hilton and Paul. N. Gordon, 2000, Budgeting : Profit,

Planning and Control, 6th Edition, New Jersey : Prentice Hall International, diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw, 2000, Anggaran

Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi Kelima, Jakarta : Salemba Empat.

William. J. Stanton, 2000, diterjemahkan oleh Sadu Sundaru, Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.

William. J. Stanton, Charles Futrell, 2000, Fundamental of Marketing, 10th Edition, Singapore: Mc Grow Hill Book Co, diterjemahkan oleh Yohanes Lamoto, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.


(1)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT Pastika Pradipta Andharu dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Anggaran biaya promosi PT Pastika Pradipta Andharu telah disusun dengan memadai, hal ini dapat dilihat dari :

(a) Perusahaan telah memiliki struktur organisasi dengan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas.

(b) Perusahaan telah menetapkan pedoman penyusunan anggaran sehingga memudahkan penyusunan anggaran biaya promosi perusahaan. Pedoman penyusunan anggaran tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Tujuan penyusunan anggaran, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menganalisis kegiatan perusahaan dan menilai prestasi kerja individu yang terlibat dalam pelaksanaan anggaran tersebut.

(2) Sasaran penyusunan anggaran, digunakan untuk mengenalkan produk perusahaan kepada konsumen, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

(3) Periode anggaran, yaitu satu tahun (dihitung mulai 1 Januari sampai 31 Desember) yang kemudian dirinci secara per bulan.


(2)

79

(4) Penyusunan laporan pelaksanaan, yaitu laporan yang disusun oleh manajer pemasaran mengenai anggaran biaya promosi yang telah dikeluarkan.

(c) Adanya persiapan sasaran yang menjadi dasar penyusunan anggaran, yaitu pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan untuk setiap bulannya.. 2) Pengendalian biaya promosi yang efektif terlihat karena biaya yang

dikeluarkan seefisien mungkin sehingga dapat meningkatkan penjualan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya promosi berperan dalam usaha meningkatkan penjualan.

3) Hasil perhitungan peranan anggaran biaya promosi dalam usaha meningkatkan penjualan berdasarkan Uji Korelasi dengan menggunakan Pearson diperoleh sebesar 0.300. korelasi sebesar itu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara anggaran biaya promosi dan peningkatan penjualan adalah hubungan yang positif. Sedangkan hasil ρvalue yang diperoleh sebesar 0.026. Hipotesis yang penulis kemukakan ”Peranan anggaran biaya promosi sebagai alat bantu manajemen secara memadai dapat meningkatkan penjualan.” dapat diterima. 4) Dalam perusahaan juga terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan,

yaitu :

(a) Dalam pelaksanaan anggaran biaya promosi, manager pemasaran tidak secara langsung menggunakan anggaran sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan promosi. Hal ini disebabkan karena rencana pemasaran telah diserahkan ke bagian akuntansi yang bertanggung jawab dalam mengawasi


(3)

80

pelaksanaan pengendalian biaya promosi, sehingga manajer pemasaran tidak dapat mengukur kemampuan bagian promosi.

(b) Manajer pemasaran tidak mempunyai wewenang untuk menentukan suatu cara atau kegiatan promosi yang sebenarnya efektif, jika bagian akuntansi menolak cara tersebut. Disini dapat terlihat bahwa keterlibatan bagian akuntansi terlalu besar, sehingga wewenang manajer pemasaran dalam menentukan kegiatan promosi perusahaan berkurang.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian, pembahasan dan analisis terhadap PT Pastika Pradipta Andharu, penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi manajemen, yaitu : 1) Bagian pemasaran seharusnya memegang peranan dalam anggaran biaya

promosi sebagai prosedur dalam melaksanakan kegiatan promosi perusahaan, sehingga bagian pemasaran dapat menilai kemampuannya dalam melakukan kegiatan promosi dan adanya masukan jika ada kekurangan juga dapat langsung diperbaiki.

2) Perusahaan hendaknya mengurangi keterlibatan bagian akuntansi dalam menentukan kegiatan promosi perusahaan, walaupun sebenarnya saran atau usulan dari bagian akuntansi juga sangat penting, karena menurut penulis, dalam hal ini bagian pemasaran lebih mengetahui pasar atau selera konsumen, sehingga dapat menentukan kegiatan promosi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


(4)

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1996, Anggaran Perusahaan : Pendekatan Kuantitatif, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada

Anthony, Robert N., John Dearden dan Norton M., Bedford, 2003, Management Control System, 6th Edition, Illinois : Richard D. Irwin,Inc.

Capper dan Emory, 1996, Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1, Edisi 5, Erlangga

Champion, Dean J., 1981, Basic Statistic for Social Research, 2th Edition, New York : Mac Millan Publishing Co.

Djaslim Saladin, 1999, Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Bandung : Linda Karya.

Ellen Christina, M. Fuad, Sugiarto, Edy Sukarno, 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hammer, Lawrence H., Carter, Willian K., dan Milton F. Usry, 1994, Cost Accounting, 11th Edition, USA : South-Western Publishing Co,

Horngren, Charles T.,George Foster dan Srikat M. Dalar, 2003, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 11th Edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Iqbal, Hassan, 2002, Statistik Interperensif, Jakarta: Bumi Aksara

Iqbal, Hassan, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara


(5)

82

James A.F.Stoner, dan R. Edward Freeman, Management, 6th Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc, diterjemahkan oleh Alexander Sindoro, 1996, Manajemen, Edisi Keenam, Jakarta: PT Prehallindo.

Komarudin, 2000, Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane., 2003, Marketing Management, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Mc. Carty, E. Jerome, dan William D. Perreault, 1997, Basic Marketing: A Managerial Approach, 10th Edition, Homewood III: Richard D.Irwin.

Mulyadi, 2002, Akuntansi Manajemen – Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi Kedelapan, Yogyakarta : BPFE.

Mudrajad, Kuncoro, 2002, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta : Erlangga

Munandar. M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan kerja, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta: BPFE UGM.

M.Nazir, 2003, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Pangarimbun, Mesri, Sofyan, Effendi, 1995, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia, Indonesia.

Santoso Singgih, 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5, Edisi pertama, Jakarta: PT Elex Media Komputindo


(6)

83

Stanley Richard E., 1982, Promotion: Advertising, Publicity, Selling, Sales Promotion, 2nd Edition, New Jersey : New EnglewoodCliff , Prentice Hall Inc.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfa Beta

Sugiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV Alfa Beta

Supriyono, 2000, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Keenam, Yogyakarta: STIE YPKN

Syahrul, M. Afdi Nazir, 2000, Kamus AKuntansi, Jakarta : Citra Harta Prima.

Welsh, Glen. A. Ronald. W. Hilton and Paul. N. Gordon, 2000, Budgeting : Profit, Planning and Control, 6th Edition, New Jersey : Prentice Hall International, diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw, 2000, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi Kelima, Jakarta : Salemba Empat.

William. J. Stanton, 2000, diterjemahkan oleh Sadu Sundaru, Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.

William. J. Stanton, Charles Futrell, 2000, Fundamental of Marketing, 10th Edition, Singapore: Mc Grow Hill Book Co, diterjemahkan oleh Yohanes Lamoto, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.