Miskonsepsi yang terjadi pada pembelajaran matematika materi bangun datar segi empat pada kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Fitri Febriyani. Miskonsepsi Yang Terjadi Pada Pembelajaran Matematika
Materi Bangun Datar Segi Empat Pada Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri
terutama pada bangun datar segi empat dan penyebab terjadinya miskonsepsi pada
geometri bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2
2014/2015.
Metode yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis
diberikan pada 27 siswa, kemudian dilanjutkan tes wawancara terhadap 6 subjek
(S8, S1, S2, S19, S11, S27) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data hasil

tes tertulis dan wawancara dibandingkan dengan triangulasi teknik guna
menentukan data yang valid terkait miskonsepsi yang terjadi pada siswa IV
beserta faktor penyebabnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 subjek terpilih mengalami
miskonsepsi dalam menyelesaikan soal materi bangun datar segi empat.
Miskonsepsi yang terjadi pada 6 subjek tersebut yaitu miskonsepsi teoritik.
Miskonsepsi teoritik yaitu kesalahan dalam memahami konsep dan menjelaskan
ciri-ciri bangun datar segi empat. Adapun faktor penyebab miskonsepsi adalah
minat siswa dalam mempelajari konsep rendah, kurangnya pemanfaatan media
dari sekolah digunakan untuk memberikan contoh dan mendalami konsep,
kurangnya minat siswa mencari tahu bagaimana konsep-konsep dasar bangun
datar segi empat, siswa terbiasa memahami gambar berdasarkan apa yang ada
dalam buku pada umumnya, dan siswa cenderung lupa pada materi yang baru
dibahas.
Kesimpulan penelitian ini mampu menjawab pertanyaan penelitian terkait
letak miskonsepsi yang dialami siswa kelas IV beserta faktor penyebabnya.
Kata kunci: Miskonsepsi, Teoritik, Pembelajaran Matematika

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Fitri Febriyani. Misconception That Happens on Mathematics Learning about
Quadriteral Figure for 4th grade Elementary school. Essay. Yogyakarta:
Elementary School Teaching Education Study Program, Teaching Faculty
and Education Knowledge of Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research is a descriptive. The purpose of this research is to know the
kind of misconception found on geometry especially on square-dimensional shape
and what makes the misconception happened on square geometry for 4th grade of
Elementary State School’s 2014/2015 students.
The used methods are written and interview tests. Written test is given for
27 students, then continueds with interview test about 6 subjects (S8, S1, S2, S19,
S11, S27) that elected by specific criteria. The written and interview test data has

compared with triangulation techniques in order to determine the valid data relates
the misconception happened on 4th grade students along the causing factors.
The result of this research shows the 6 chosen subjects sustain the
misconception on solving the problem of square material. Misconseption on that 7
subjects are theoritical misconseption. Theoritical misconception is an error on
concept understanding and identify the square geometry. There factory
mathematics misconception are student’s less-devotion on learning low-concept,
less-using school media for giving example and concept-absorbing, student’s lessdevotion to find out the square basic concepts, student are get used to understand
pictures on generally books, and student are tend to forget the newest material.
Conclusion: this research could answer research question related by
misconception situation experieneed by4th grade student along with the causal
factor.
Keywords: Misconception, Theoritic, Learning Mathematics

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT
PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Fitri Febriyani
NIM : 111134171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT
PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Fitri Febriyani
NIM : 111134171


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Fitri Febriyani. Miskonsepsi Yang Terjadi Pada Pembelajaran Matematika
Materi Bangun Datar Segi Empat Pada Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri
terutama pada bangun datar segi empat dan penyebab terjadinya miskonsepsi pada
geometri bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2
2014/2015.
Metode yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis
diberikan pada 27 siswa, kemudian dilanjutkan tes wawancara terhadap 6 subjek
(S8, S1, S2, S19, S11, S27) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Data hasil
tes tertulis dan wawancara dibandingkan dengan triangulasi teknik guna
menentukan data yang valid terkait miskonsepsi yang terjadi pada siswa IV
beserta faktor penyebabnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 6 subjek terpilih mengalami
miskonsepsi dalam menyelesaikan soal materi bangun datar segi empat.
Miskonsepsi yang terjadi pada 6 subjek tersebut yaitu miskonsepsi teoritik.
Miskonsepsi teoritik yaitu kesalahan dalam memahami konsep dan menjelaskan
ciri-ciri bangun datar segi empat. Adapun faktor penyebab miskonsepsi adalah
minat siswa dalam mempelajari konsep rendah, kurangnya pemanfaatan media
dari sekolah digunakan untuk memberikan contoh dan mendalami konsep,
kurangnya minat siswa mencari tahu bagaimana konsep-konsep dasar bangun
datar segi empat, siswa terbiasa memahami gambar berdasarkan apa yang ada

dalam buku pada umumnya, dan siswa cenderung lupa pada materi yang baru
dibahas.
Kesimpulan penelitian ini mampu menjawab pertanyaan penelitian terkait
letak miskonsepsi yang dialami siswa kelas IV beserta faktor penyebabnya.
Kata kunci: Miskonsepsi, Teoritik, Pembelajaran Matematika

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Fitri Febriyani. Misconception That Happens on Mathematics Learning about
Quadriteral Figure for 4th grade Elementary school. Essay. Yogyakarta:
Elementary School Teaching Education Study Program, Teaching Faculty
and Education Knowledge of Sanata Dharma University, Yogyakarta.


This research is a descriptive. The purpose of this research is to know the
kind of misconception found on geometry especially on square-dimensional shape
and what makes the misconception happened on square geometry for 4th grade of
Elementary State School’s 2014/2015 students.
The used methods are written and interview tests. Written test is given for
27 students, then continueds with interview test about 6 subjects (S8, S1, S2, S19,
S11, S27) that elected by specific criteria. The written and interview test data has
compared with triangulation techniques in order to determine the valid data relates
the misconception happened on 4th grade students along the causing factors.
The result of this research shows the 6 chosen subjects sustain the
misconception on solving the problem of square material. Misconseption on that 7
subjects are theoritical misconseption. Theoritical misconception is an error on
concept understanding and identify the square geometry. There factory
mathematics misconception are student’s less-devotion on learning low-concept,
less-using school media for giving example and concept-absorbing, student’s lessdevotion to find out the square basic concepts, student are get used to understand
pictures on generally books, and student are tend to forget the newest material.
Conclusion: this research could answer research question related by
misconception situation experieneed by4th grade student along with the causal
factor.

Keywords: Misconception, Theoritic, Learning Mathematics

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :

Masa depanku ada ditangan ku...
Aku yakin bisa
Aku pasti bisa
Aku harus bisa
Persembahan :
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
j

Allah swt yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan
anugerahNya untukku.

j

Kedua orang tuaku yaitu bapak Ahmad Mirwan dan ibu Christina
Suparti yang selalu memberikan dukungan dalam segala bentuk,
semangat, motivasi, dan bimbingan agar aku dapat menjadi manusia
yang lebih baik, menerima segala bentuk suka maupun duka ku,
serta memberikan doa yang tak pernah putus.

j

Kepada

saudara,

sahabat

serta

mendukung dan semangat kepadaku.

viii

teman-temanku

yang

selalu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul MISKONSEPSI YANG TERJADI PADA
PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

MATERI

BANGUN

DATAR

SEGIEMPAT PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Anugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A.Ketua Program PGSD
Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. Selaku wakaprodi sekaligus dosen
pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, dan
arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
4. Dra. Haniek Sri Pratini. M.Pd. Selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses
penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen III yang telah bersedia
hadir untuk menguji, memberikan masukan maupun komentar kepada
penulis.
6. Suyitno, S.Pd. Kepala SDN Adisucipto 2 Yogyakarta

yang telah

memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.
7. Ika Sri Wulandari,S.Pd. Guru kelas IV yang telah bersedia memberikan
bantuan dalam proses penelitian.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB 1.PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
E. Definisi Operasional .................................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................ 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 7
1. Konsep ................................................................................................ 7
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Halaman
2. Konsepsi .............................................................................................. 8
3. Miskonsepsi ......................................................................................... 9
4. Pembelajaran Matematika .................................................................. 13
5. Segi Empat ........................................................................................ 14
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 22
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 26
BAB III. METODE PENELITIAN......................................................................27
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 27
B. Setting Penelitian.................................................................................... 27
C. Desain Penelitian .................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31
E.Instrumen Penelitian .............................................................................. 32
F. Kredibilitas dan Transferabilitas ............................................................. 37
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 41
A. Deskripsi Hasil Survai Lokasi Penelitian ............................................... 41
B. Deskripsi Hasil Penentuan Subjek Penelitian ......................................... 42
C. Deskripsi Hasil Penelitian...................................................................... 43
BAB V PENUTUP................................................................................................ 72
A. Kesimpulan ............................................................................................ 72
B. Saran Penelitian ...................................................................................... 73
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74
LAMPIRAN ...................................................................................................... 76
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal. .................................................................................... 33
Tabel 3.2 Soal Sebelum Dan Sesudah Revisi ..................................................... 34
Tabel 3.3 Kriteria Kecakapan Akademik ............................................................ 35
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa ............................................................... 37
Tabel 4.1 Daftar Subjek Terwawancara.............................................................. 43
Tabel 4.2 Daftar Pelaksaan Wawancara ............................................................. 44
Tabel 4.3 Nilai Akhir Siswa ............................................................................... 44
Tabel 4.4 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S8...... 49
Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S1...... 52
Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S2...... 56
Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S19 .... 59
Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S11 .... 63
Tabel 4.2 Triangulasi Teknik Hasil Tes Tertulis Dan Wawancara Subjek S27 .... 66

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD ................................................................... 14
Gambar 2.2 Diagonal Persegi Panjang ............................................................... 15
Gambar 2.1 Sumbu Simetris Persegi Panjang ..................................................... 16
Gambar 2.2 Persegi ABCD ................................................................................ 16
Gambar 2.1 Sumbu Simetri Persegi.................................................................... 17
Gambar 2.2 Simetri Putar persegi....................................................................... 18
Gambar 2.3 Jajargenjang ABCD ........................................................................ 18
Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD ..................................................................... 19
Gambar 2.5 Layang-layang ABCD .................................................................... 20
Gambar 2.6 Trapesium ABCD ........................................................................... 21

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Verbatim ....................................................................................... 78
Lampiran 2. Soal Sebelum Revisi ...................................................................... 87
Lampiran 3. Soal Sesudah Revisi ...................................................................... 89
Lampiran 4. Alternatif Jawaban ........................................................................ 91
Lampiran 5. Rubrik Panduan Penskoran ............................................................ 92
Lampiran 6. Hasil Validasi ................................................................................ 93
Lampiran 7. Tabulasi Skor Uji Instrumen .......................................................... 94
Lampiran 8. Hasil Nilai Akhir Siswa ................................................................. 95
Lampiran 9. Hasil PekerjaanSiswa S8 ............................................................... 96
Lampiran 10. Hasil Pekerjaan Siswa S1 ............................................................ 97
Lampiran 11. Hasil Pekerjaan Siswa S2 ............................................................ 99
Lampiran 12. Hasil Pekerjaan Siswa S19 ........................................................ 101
Lampiran 13. Hasil Pekerjaan Siswa S11 ......................................................... 103
Lampiran 14. Hasil Pekerjaan Siswa S27 ........................................................ 104
Lampiran 15. Hasil Validasi Dosen Matematika 1 ........................................... 105
Lampiran 16. Hasil Validasi Dosen Matematika 2 ........................................... 106
Lampiran 17. Hasil Validasi Dosen Psikologi 1 .............................................. 107
Lampiran 18. Hasil Validasi Dosen Psikologi 2 .............................................. 108
Lampiran 19. Hasil Validasi Guru .................................................................... 109
Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah Dasar ......................... 110
Lampiran 21. Surat Keterangan Penelitian dari Kaprodi ................................... 111
Lampiran 22. Biodata Penulis ............................................................................ 11

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika adalah salah satu materi wajib di sekolah-sekolah yang
penting untuk dipahami karena sering dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Konsep Matematika tidak lepas dari segala aspek kehidupan manusia.
Matematika

membantu

manusia

dalam

memahami

da n

menguasai

permasalahan sosial,ekonomi dan alam.
Menurut KTSP (2006: 147) menyatakan bahwa mata pelajaran
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama, karena
sekolah dasar merupakan awal anak memperoleh pendidikan secara formal.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Jadi dapat
disimpulkan tujuan pemberian mata pelajaran Matematika pada sekolah dasar,
agar siswa mendapat kempuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif sejak dini, sehingga siswa dapat mengembangkan kemapuan yang
diperoleh pada tingkat yang lebih tinggi dan membiasakan diri untuk
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tercapainya tujuan pembelajaran

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Matematika tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, buku,
metode pembelajaran, media, dan lain-lain.
Guru merupakan salah satu faktor utama dalam tercapainya tujuan
pembelajaran. Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti lembaga
pendidikan formal, tetapi dapat juga di masjid, di surau/musala, di rumah, dsb
menurut Djamarah (31: 2011). Guru dalam hal ini memiliki keterbatasan
dalam penyampaian materi atau konsep, sehingga dapat menimbulkan
kesalahan dalam pemahaman. Keterbatasan yang ditimbulkan guru sangat
beragam, misalnya guru salah dalam menerangkan suatu konsep materi dalam
pembelajaran.
Menurut Berg (1991: 8) mengajar menyangkut transfer konsep,
keterampilan, dan nilai dari guru ke siswa. Hal-hal yang penting untuk
diajarkan sehari-hari adalah konsep. Seringkali siswa cenderung hanya
menghafal definisi konsep tanpa memperhstikan hubungan antar konsep
lainnya. Dalam KTSP pembelajaran matematika diberikan agar siswa dapat
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
tepat dalam memecahkan masalah. Hal ini hubungan konsep dan pemahaman
konsep menjadi sangat penting untuk dipahami., sehingga pemahaman konsep
sangat diperlukan sebagai dasar untuk mempelajari materi selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Munculnya miskonsepsi dalam pembelajaran dapat mengakibatkan
salahnya pemahaman siswa mengenai konsep tertentu. Hal ini akan
berdampak pada pembelajaran selanjutnya. Jika seorang siswa mengalami
kesalahan pemahaman saat menerima suatu konsep pembelajaran pertama
kali, akan berdampak tidak hanya pada saat siswa itu belajar konsep tersebut.
Konsep-konsep Matematika yang diberikan di Sekolah Dasar merupakan
konsep dasar untuk membangun pemahaman siswa terhadap Matematika.
Maka dari itu sekecil mungkin kesalahan pemahaman siswa terhadap suatu
konsep Matematika sebaiknya ditiadakan. Diharapkan saat siswa belajar di
jenjang SD benar-benar telah memahami apa yang telah dipelajari.
Permasalahan tentang miskonsepsi ditemukan di SDN Adisucipto. Hasil
tersebut didapatkan melalui observasi kelas dan konsultasi dengan seorang
guru kelas III SD Negeri Adisucipto 2 pada hari Jum’at tanggal 16 Mei 2014.
Beliau mengatakan bahwa masih ada beberapa siswa yang mengalami salah
konsep dalam menangkap pelajaran Matematika materi tentang geometri
terutama bangun datar segi empat. Biasanya siswa lebih fokus mempelajari
bentuk-bentuk khusus segi empat tanpa mengetahui hubungan dengan bangun
datar segi empat yang sering dilihat pada kehidupan sehari-hari. Siswa yang
mengalami miskonsepsi seperti itu sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan
materi yang siswa dapatkan.
Berdasarkan hal tersebut miskonsepsi merupakan kondisi yang harus
ditangani karena menghambat pengetahuan siswa terhadap pelajaran terutama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

pelajaran Matematika materi geometri terutama bangun segi empat. Terkadang
guru tidak memberikan penguatan kepada siswa jika terjadi kesalahan dalam
memahami penjelasan, sehingga terjadi keberlanjutan.
Berdasarkan uraian diatas, faktor yang mempengaruhi terjadinya
miskonsepsi pada siswa Sekolah Dasar pada pelajaran Matematika materi
geometri terutama segi empat sangat menarik untuk diteliti. Hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai acuan perbaikan pembelajaran Matematika materi
geometri terutam segi empat selanjutnya, oleh karena itu peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “Miskonsepsi Yang Terjadi Pada
Pembelajaran Matematika Materi Segi Empat KelasIV SD N Adisucipto 2”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jenis Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada geometri terutama
pada bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri
Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015?
2. Apa saja penyebab terjadinya miskonsepsi pada geometri bangun
datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto 2 tahun
ajaran 2014/2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Jenis Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada
geometri terutama pada bangun datar segi empat siswa kelas IV
SD Negeri Adisucipto 2 tahun ajaran 2014/2015?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi pada geometri
bangun datar segi empat siswa kelas IV SD Negeri Adisucipto
2 tahun ajaran 2014/2015?
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan atau
wawasan mengenai miskonsepsi serta faktor yang mempengaruhi siswa
terutama pada pelajaran Matematika bangun datar segi empat.

b. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
penelitian yang diteliti yang dapat ditularkan kepada guru Sekolah Dasar
atau mahasiswa PGSD.
2. Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan bidang pendidikan dasar terutama
pada miskonsepsi yang terjadi pada siswa SD terutama pada Matematika
bangun datar segi empat.

E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah kesalahan suatu konsep yang tidak dan secara
keilmuan konsepsi tersebut memang salah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Bangun segi empat
Segi empat adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dan empat
sudut.
3. Konsepsi
Konsep yang dimiliki siswa didapat dari pengalaman dan pemikiran
sendiri.
4. Konsep
Konsep adalah suatu ciri-ciri yang sudah ada dalam setiap pemikiran.
5. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh
guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan
keterampilan Matematika.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Konsep
a. Pengertian Konsep
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi,
atau ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh
suatu tanda atau simbol (Berg, 1991:8).
Menurut Mertodihardjo dan Mulyono (1980:9) Konsep adalah
suatu abstraksi (hanya dalam ingatan dan pikiran) dari fakta dan
persepsi ( The sum of person’s ideas about something).
Berdasarkan pengertian konsep diatas, dapat disimpulkan
bahwa konsep adalah suatu ciri-ciri yang sudah ada dalam setiap
pemikiran.
b. Jenis-jenis Konsep
1) Konsep digolongkan menjadi 3 menurut Salirawati(2010:
13) , yaitu:
a) Konsep klasifikasional, mencakup bentuk konsep
yang didasarkan atas klasifikasi fakta-fakta ke
dalam bagan-bagan yang terorganisir. Misalnya
mengklasifikasikan konsep segitiga atau konsep
trigonometri.

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

b) Konsep korelasional, mencakup kejadian-kejadian
khusus yang saling berhubungan, atau observasiobservasi yang terdiri atas dugaan-dugaan terutama
berbentuk formulasi prinsip-prinsip umum. Misal
konsep luas persegi panjang sebagai hasil kali dari
panjang dan lebar.
c) Konsep teoretik, mencakup bentuk konsep yang
mempermudah kita dalam mempelajari fakta-fakta
a ta u

kejadian-kejadian

terorganisir.

Misalnya

dalam
konsep

sistem
titik,

yang

bilangan,

himpunan.
2. Konsepsi
Konsepsi merupakan tafsiran perorangan atau indivisu terhadap
suatu konsep (Berg, 1991: 8). Setiap siswa sebelum memasuki dunia
sekolah ternyata sudah mempunyai konsepsi atau teori mengenai
konsep-konsep suatu pembelajaran, yang mereka dapat melalui
pengalaman dan pengetahuan konsepsi. Konsepsi siswa disini dapat
dikatakan benar namun juga dapat dikatakan salah. Apabila konsepsi
siswa sama dengan konsepsi para ahli, maka konsepsi siswa tersebut
dapat dikatakan benar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi
adalah konsep yang dimiliki siswa didapat dari pengalaman dan
pemikiran sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

3. Miskonsepsi
Menurut Suparno (2005: 2) Konsep awal yang tidak sesuai dengan
ilmiah itu biasanya disebut miskonsepsi atau salah konsep. Salah
konsep terhadap konsep-konsep fisika terjadi bila konsepsi seseorang
berbeda dengan konsepsi para fisikawan yang secara teoritis obyektif
dianggap benar dan baku, dan secara keilmuan konsepsi tersebut
memang salah (Budi, 1992: 115). Berg (1991: 10) menyatakan bahwa
miskonsepsi apabila konsep siswa bertentangan dengan konsep para
ahli maka hal itu disebut dengan miskonsepsi namun jika konsep
siswa tersebut hasil dari persederhanaan konsep para ahli maka siswa
tidak dapat dikatakan miskonsepsi.
Berdasarkan pengertian miskonsepsi diatas, dapat disimpulkan
bahwa miskonsepsi adalah kesalahan suatu konsep yang tidak dan
secara keilmuan konsepsi tersebut memang salah.
Suparno (2005: 29) menyatakan penyebab miskonsepsi dapat
diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks,
konteks, dan metode mengajar. Penyebab yang berasal dari siswa
dapat terdiri dari berbagai hal, seperti prakonsepsi awal, kemampuan,
tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan teman lain. Penyebab
kesalahan dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru, kurangnya
penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru
dalam berelasi dengan siswa yang kurang baik. Penyebab miskonsepsi
dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan atau uraian yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

salah dalam buku tersebut. Sedangkan metode mengajar yang hanya
menekankan kebenaran satu segi sering memunculkan salah
pengertian pada siswa.
Penyebab salah konsepsi penting bagi guru (dosen), karena usaha
perbaikan tanpa mengetahui sumber kesalahannya hasilnya dapat
kurang memuaskan. Penyebabnya adalah guru (dosen), proses belajar
mengajar, siswa (mahasiswa), dan buku pegangan (buku ajar)
Budi(1992: 115).
Berdasarkan pengertian penyebab miskonsepsi diatas, dapat
disimpulkan bahwa penyebab miskonsepsi dapat terjadi oleh guru,
metode dalam mengajar, buku pegangan dan pengalaman siswa di
lingkungan.
a. Kiat-Kiat Mengatasi Miskonsepsi
Menurut Suparno (2005: 55)Secara garis besar langkah yang
digunakan untuk membantu mengatasi miskonsepsi terdapat 3 cara yaitu:
1) Mencari atau mengungkapkan miskonsepsi yang dilakukan
siswa
Secara umum kiat yang tepat dalam membantu siswa
mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk kesalahan yang
dimiliki oleh siswa dengan cara guru harus mengetahui
pemikiran siswa tersebut. Untuk mengetahui cara berpikir
siswa, cara menangkap serta gagasan siswa kita dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

mengetahui

letak

miskonsepsi

siswa

dan

kita

dapat

membantunya.
2) Mencari penyebab miskonsepsi yang dialami siswa
Untuk menemukan penyebab miskonsepsi yang dialami
siswa, guru dapat melakukan wawancara secara langsung
terhadap siswa tersebut. Guru juga bisa memberikan sebuah
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa.
3) Mencari perlakuan yang sesuai untuk siswa.
Para pendidik dalam pembenahan miskonsepsi pada siswa
haruslah mencari dan memilih metode atau strategi yang lebih
cocok dengan situasi siswa yang mereka hadapi.
b. Mendeteksi Miskonsepsi
Menurut Suparno (2005: 121) cara mendeteksi miskonsepsi yang
dialami oleh siswa dapat dilakukan dengan 5 cara yaitu:
1) Peta konsep
Peta

konsep

dapat

digunakan

untuk

mendeteksi

miskonsepsi pada siswa. Untuk dapat mengetahui adanya
miskonsepsi pada siswa dalam peta konsepnya perlu juga
diimbangi dengan wawancara. Dalam wawancara tersebut
nantinya siswa diminta untuk menjelaskan gagasannya.
Melalui ungkapan siswa berkaitan dengan gagasan pada peta
konsep tersebut nantinya akan terdetiksi miskonsepsi yang
dialami oleh siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

2) Tes multiple choice dengan reasoning terbuka
Tes pilihan ganda merupakan pertanyaan terbuka dimana
siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai
jawaban seperti itu.
3) Tes essai tertulis
Guru mempersiapkan suatu tes esay yang memuat
beberapa kosep. Dari tes tersebut nantinya dapat diketahui
miskonsepsi yang terjadi pada siswa melalui jawabanjawaban yang mereka tulis.
4) Wawancara diagnosis
Dalam hal ini guru dapat bertanya secara bebas
mengenai hal-hal yang ingin diketahui. Sedangkan siswa
dapat menjawab sebebas-bebasnya. Dari jawaban itulah
nantinya akan terdeteksi miskonsepsi yang dialami siswa.
5) Diskusi dalam kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan
gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau
henadak diajarkan. Melalui diskusi ini dapat dideteksi juga
apakah gagasan mereka tepat atau tidak. Yang perlu
diperhatika oleh guru dalam hal ini adalah membantu agar
setiap siswa berani untuk mengungkapkan pikiran mereka
tentang persoalan yang sedang dibahas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

Salah konsepsi dapat dideteksi menurut Budi ( 1992: 127) antara
lain dengan:
1. Hakikat atau makna suatu konsep difahami dengan baik dan
dinyatakan dengan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman yang benar tersebut dicari kemungkinankemungkinan salah konsepsi yang dapat terjadi.
3. Berdasarkan kemungkinan salah konsepsi yang terjadi, disusun
soal (dapat berbentuk uraian bebas, isian singkat, maupun pilihan
berganda) yang memungkinkan kesalahan dapat dideteksi.
4. Setelah tes dilaksanakan (dapat secara lisan atau tertulis), hasil
dianalisis untuk mengetahui secara tepat kesalahan-kesalahan yang
sungguh terjadi.

4. Pembelajaran Matematika
Menurut Susanto (2012: 187) suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta meningkatkan
kemampuan

mengkonstruksi

pengetahuan

baru

sebagai

upaya

meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi Matematika.
Menurut Suyitno (2004: 2) pembelajaran Matematika terdiri dua
kata yaitu pembelajaran dan Matematika. Pembelajaran adalah upaya
menciptakan iklim dan pelayan terhadap kemampuan, potensi, minat,
bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

optimal antara guru dengan peserta didik serta antara guru dengan peserta
didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh
guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan
keterampilan Matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud
adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar
siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran.
Menurut Senar, dkk(199: 2008) Bangun segi empat adalah bangun
datar dua dimensi yang memiliki empat sisi dan empat sudut.
Jacobs (1974: 291) menyatakanA quadriteral is the union of four
line segments yhat join four coplanar points, no three of which are
collinear: each segment intersects exactly two others, one at each
endpoint. Segi empat adalah bangun datar yang dibentuk dari empat buah
titik, setiap tiga titik tidak boleh segaris yang dihubungkan.
1. Persegi panjang
a. Pengertian
D

C

A

B

Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

Menurut Jacobs (1974: 310) A rectangle is an equiangular
quadriteral.Persegi panjang adalah bangun segi empat yang
mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar.
b. Sifat-sifatnya
D

C

A

B

Gambar 2.2 Diagonal Persegi Panjang
(i)

Sisi-sisinya yang berhadapan sama panjang yaitu
AB =CD, AD =BC;

(ii)

Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu