Taman Kekerasan Anak-anak.

[(OMB4S
('! Selasa--

456
20

-,-(J Rabu

21

o Mar .Ap.

7
22

.

8
23

OMei


() Jumar

Kamis
9

OJun

10
~4

25

) Sabtu
12

11
26

13

27

0 Jul 0 Ags OSep

28
OOkt

PENDIDIKAN USIA DINI

Taman KekerasanAnak-anak
-

- --"""""--

~ --

Taman kanak-kanak pada dasarnya merupakan
program pendidikan prasekolah bagi anak usia 4-5
tahun. Di Indonesia TKlazimnya dibagi dalam dua
kelas. Ada kelas not keeil dan not besar. Kelas not keeil

diperuntukkan bagi anak usia 4 tahunan, sedangkan
not besar bagi anak usia 5 tahunan.

.

OLEH DJOKO SUBINARTO

P

endidikan tingkat TK sama
sekali bukan persyaratan
masuk SD.Hal ini tertuang
dalam Pasal2 Peraturan Femerintab Nomor 27 Tahun 1990 yang
menyebutkan bahwa pendidikan
prasekolah bukan merupakan persyaratan memasuki pendidikan
dasar.
Jadi, tidak wajib hukumnya
orangtua memasukkan anak ke
TK sebelum sang anak bersekolah
di SD. lronisnya, yang terjadi di'

masyarakat kita, ada sementara
SDyang menolak anak bersekolah
di SD tersebut hanya gara-gara
sang anak tidak masuk TK terlebih
dahulu.

Dengan demikian, program yang
dirancang harus benar-benar memerhatikan tingkat usia tersebut.
Idealnya pula program pendidikan TK dapat menjadi fondasi
bagi proses pembelajaran pada
jenjang pendidikan selanjutnya,
yaitu SD.Untuk itu, pendidikan di
tingkat TK antara lain harns menciptakan kesenangan dalam belajar; membantu anak lebih mampu
memecahkan masalah; serta
membantu anak agar mampu
mengamati, mendengar, berbicara, dan berpikir sesuai dengan
tingkat usianya. TK juga harus
membatu anak meningkatkan kemandiriannya melalui eksplorasi,
tanyajawab, dan pemahaman serJerman
ta menjadi fasilitator bagiperkemDi negara-negara Barat, TK di- bangan sejumlah keterampilan.

Menurut kajian yang dilakukan
sebut kindergarten. Istilah ini berasal dari dua kata bahasa Jerman, The National Association for the
yaitu kinder, bentuk jamak dari Education of Young Children
kind yang berarti anak-anak, dan Amerika Serikat, kurikulum yang
garten yang berarti kebun atau ta- baik bagipendidikan dijenjang TK
man. Sejarah mencatat, TK perta- harus mencangkup beberapa halo
ma kali didirikan di bumi Jerman. Pertama, penyediaan berbagai peTK ini didirikan seorang pria ber- luang bagi anak untuk bermain
nama Freidrich Froebel tabun sambil belajar dengan mengamati
1837.Ide yang mendasari Froebel dan mengalami langsung berbagai
mendirikan TK adalah bahwa hal nyata.
anak-anak perlu mempunyai temKedua, keseimbangan antara
pat dan waktu khusus untuk ber- kegiatan yangberasal dari para gumain sembari belajar banyak halo ru dan anak-anak. Ketiga,berbagai
Atas ide danjasanya dalam mendi- aktivitas kelompok di mana aspek
rikan TK pertama inilah Froebel kerja sama dapat berlangsung sekemudian dijuluki sebagai "The cara alamiah.
Father ofKindergarten:
Keempat, serangkaian aktivitas
Idealnya program pendidikan bermain yang membutuhkan
TK diarahkan untuk mendukung penggunaan otot-otot kecil. Kelipengembangan aspek fisik, sosial, ma, wahana bagi anak sehingga
emosional, spiritual, moral, dan anak memperoleh kesempatan
intelektual anak berusia 4-5 tabun. mengenalliteratur dan musik da-


Kliping

Humos

Unpod

20(,9

"..-"
~-...........-

.v
~

/'

;..,.-...

vi~~"!!,


/',.4~-

.../
./
KARTIKA

lam lingkup budayanya sendiri
serta budaya lain.
Keenam, kesempatan bagi anak
dari berbagai latar belakang dan
tingkat perkembangan yang berbeda untuk berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok. Ketujuh, waktu bagi individu atau kelompok
anak untuk bertemu dengan guru
guna mendapatkan bantuan dalam penguasaan sejumlah kemampuan
. dasar anak.
Sumber perkembangan
Para pakar pendidikan anak sepakat, sumber perkembangan
penting bagi anak usia dini adalah
bermain. Catron dan Allen dalam

karyanya, Early Childhood Curriculum, misalnya, menyebutkan
bahwa perkembangan anak secara
optimal dapat dilakukan lewat
bermain.
Aktivitas bermain tidak hanya
melibatkan barang-barang atau
mainan, tetapi juga kata-kata dan
gagasan yang memicu perkembangan berpikir. Karena itu, aktivitas bermain d~pat meningkatkan keterampilan memecahkan
masalah, berpikir kritis, serta
membangun gagasan kreatif. Se-

lain itu, lewat bermain perkembangan sosial dan emosional anak
juga dapat meningkat.
Sebuah TK didirikan harus dengan tujuan utama sebagaitempat
bermain anak. Anak harus lebih
banyak bermain ketika masuk dan
berada dalam lingkungan TK. TK
harus bisa memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dunia mereka sesungguhnya,
yaitu bermain.
Namun, menurut Joan Moyer

dari The International Childhood
Education Center, pada kenyataannya, karena penekanan yang lebih condong pada pencapaian akademik, banyak TK dewasa ini malah mengesampingkan aspek bermain dan lebih terfokus pada aspek akademik, seperti pelajaran
membaca, menulis, dan berhitung.
Sejumlah pegiat hak-hak anak
berpendapat, pemberian pelajaran membaca, menulis, dan berhitung di tingkat TK merupakan
bentuk kekerasan terhadap mental anak dengan mengatasnamakan pendidikan. Dalam konteks ini
TK yang seharusnya menjadi ta. man bermain anak-anak sesungguhnya telah berubah menjadi

taman kekerasan anak-anak.
Menurut sebagian pakar perkembangan anak, pada rentang
usia 4-5 tahun sebaiknya anak ti!lak diberi pehijaran membaca,
menulis, dan berhitung. Mengapa?
Sebab, hal ini akan menghambat
kesempatan anak untuk mengembangkan kecerdasan emosi dan sosial yang seharusnya bisa berkembang pesat dan optimal pada rentang usia tersebut. Berbagaikajian
membuktikan, anak-anak yang
mengalami hambatan perkembangan kecerdasan emosi dan sosial cenderung rentan depresi dan
terlibat dalam kenakalan remaja
tatkala usia anak semakin bertambah.
Nah, apakah Anda sebagai
orangtua rela memiliki anak yang

rentan depresi dan nakal? Pilihan
sepenuhnyaadadi tanganAnda.
DJOKOSUBINARTO
Alumnus
Universitas Padjadjaran
Bandung;
Pengarang Buku 1001
tentang Sekolah:
Panduan Orangtua Memilih
Tempat Belajaryang Tepat
----