Triwulan Pertama Perdagangan Bebas Nilai Impor Turun.

Pikiran Rakyat

---

o Sen;n
1

17

0

234

18

Selasa

0

Rabu


567

@

20

OJan OPeb .Mar

21

22

o
8
23

.

Jumat o Sabtu 0 M;nggu
12

13
14
15
16
9
10
11
27
28
29
30
31
24
25
26

Kam;s

OApr o Me; OJun


OJul

0 Ags OSep

OOkt

ONov

Triwulan Pert am a
PerdaganganBebas
Nilai Impor Turun
BANDUNG, (PR).Memasuki
tiga
bulan
penerapan Perdagangan Bebas
ASEAN-Cina (ACFfA), nilai impor keseluruhan Indonesia dari
Cina mengalami penurunan,
meski impor sejumlah produk
yang menggunakan skema ACFTA mengalami kenaikan secara
perlahan. Justru, impor produk

yang tidak nienggunakan skema
ACFfA mengalami penurunan.
'Dari enam produk yang dikhawatirkan dengan penerapan
ACFfA, baru dua produk yang
nilai impornya mengalami lonjakan, yakni produk alas kaki
serta produk makanan dan
minuman yang kenaikannya
mencapai tiga persen.
Sementara, nilai impor produk besi baja, produk elektronika, produk mainan anak, dan
pakaian jadi, belum mengalami
lonjakan berarti. Skema ACFfA
tidak menyebabkan kenaikan
nilai impor. Namun, di sisi lain,
nilai impor dengan skema nonACFfAjustru mengalami penuronan.
Hal tersebut diungkapkan
Menteri Perindustrian RI M.S.
Hidayat dalam Seminar dan
Konferensi Ekonomi Nasional
BEM FE Unpad, di Gedung Wahana Bakti Pos, Jln. Banda, Bandung, Kamis (18/3).
Hidayat menambahkan, perkembangan nilai impor Indonesia dari Cina terus dipantau.

Setiap minggu, nilai impor tersebut dimonitor untuk mengetabui secarajelas perkenibangan
yang teJjadi.
"Memang saat ini ada peningkatan di dua produk yang
dikhawatirkan. Namun, peningkatan jumlahnya belum
~~
- ~
~

mengkhawatirkan," ujarnya.
Kendati demikian, Hidayat
mengatakan,pemerintah harus
bergerak cepat terhadap skema
perdagangan bebas tersebut. Di
antaranya, segera melakukan
negosiasi, memperketat penjagaan nontarif barrier di pelabuhan dan daerah-daerah.
"Selain itu, pemerintah juga
harus memangkas biaya yang
tidak perlu, melakukan perbaikan infi:astruktur, memastikan suplai energi untuk meningkatkan daya saing," katanya.
Sementara itu, Deputi Men-


"
Afenurutperdagangan
internasional, barang
yang tiga bulan mendekati kedaluwarsa tidak
boleh melintasi negara.
Namun faktanya justru
barang tersebut dilempar ke Indonesia.

"

teri Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy
Putra mengungkapkan, penurunan nilai impor itu menimbulkan pertanyaan. Pasalnya,
melihat fakta di lapangan volume produk Cina yang membanjiri pasar meningkat.
"Berdasarkan data, nilai total
impor dari Cina mengalami
penurunan. Pada 2008, nilai
impor mencapai 11miliar dolar
AS, begitu pula pada 2009 yang
mencapai 7 miliar-8 miliar dolar
AS. Namun kini, dengan skema

ACFfA, nilai impor justru turun
menjadi 600 juta dolar AS per
bulan. Bahkan, pada Februari
nilai impor tersebut hanya 400
juta dolar AS,"katanya.
Penurunan tersebut, kata
Edy, menimbulkan kekhawatir-

an. Alasannya, di satu sisi volume impor mengalami kenaikan, sementara nilai impor
mengalami penurunan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa
hargabarang asalCina menjadi
sangatmurah.
''Melihat hal itu tentu muncul
kekhawatiran adanya kemungkinan harga barang turun akibat
adanya subsidi ataupun dumping. Hal ini membahayakan.
Oleh karena itu, kita akan
melakukan investigasi on the
6pot untuk mengetahui hal
tersebut," katanya.

Edy pun menambahkan, penurunan tersebut bisa juga
dipicu oh~hbanyaknya produk
Cina yang masuk melalui negara
lain. Hal itu mungkin saja teJjadi, karena produk Cina telah
memasuki seluruh pasar negara
lain.
Oleh karena itu, Edy mengatakan, persoalan produk
Cina bukanlah persoalan perdagangan
bebas
semata,
melainkan persoalan ancaman
domestik. la mencontohkan,
saat ini diketahui hampir seratus kontainer barang ilegal sengaja dikirim ke Indonesia.
Barang tersebut merupakan
barang yang hampir mendekati
kedaluarsa.
''Menurut perdagangan internasional, barang yang tiga bulan
mendekati kedaluwarsa tidak
boleh melintasi negara. Namun
faktanya justru barang tersebut

dilempar ke Indonesia. Per hari
diketahui mencapaiseratus kontainer," katanya.
Hal inilah, kata dia, yang
sedang diupayakan untuk dicegah. Salah satunya dengan
memperketat pengawasan di
batas negara. ''Menindaklanjuti
informasi itu kita segera inelakukan operasi kepabeanan, yakni dengan segera menarik kontainer yang memasuki wilayah
Indonesia,':
katanya.
(A188)***

~

Kliping Humas Unpad 2010
---

- -

ODes


YUUSTYNEKASUMANINGRUMj"PR.

MENTER! Perindustrian M.S.Hidayat (ketiga kiri) disaksikan
.Rektor Universitas Padjadjuran Ganjar Kurnia (kiri) memukul
gong saat membuka Seminar dan Konferensi Ekonomi Nasional
di Gedung Wahana Bakti Pos, .nn. Banda Bandung, Kamis (18/3).
Seminar tersebut mengambil tema "ASEAN-Gina FTA: Problematika atau Solusi". *