5 ekspor impor neraca perdagangan indone

5
EKSPOR, IMPOR & NERACA PERDAGANGAN INDONESIA
Posisi ekspor dan impor Indonesia selama tahun 2010 didorong oleh makin
membaiknya perekonomian global. Kondisi domestik didukung oleh menguatnya
nilai tukar rupiah yang mendorong investasi sektor konstruksi dan non-konstruksi
yang memacu perkembangan impor. Surplus perdagangan 2010 adalah yang
tertinggi sejak memasukkan nilai impor kawasan berikat di tahun 2008. Ekspor
nonmigas Indonesia tahun 2010 menunjukkan kinerja yang sangat baik yang
akhirnya memiliki dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia tahun
2010. Kontribusi ekspor non-migas rata-rata pada 2010 sangat tinggi terhadap total
ekspor Indonesia.
Keberhasilan ekspor Indonesia selama ini telah menempatkan Indonesia di
urutan ke-30 eksportir dunia (berdasarkan nilai ekspor) dengan kecenderungan
mengalami peningkatan sejak tahun 2007. Sementara itu di sektor regional
(berdasarkan nilai ekspor), pada tahun 2009 Indonesia berada pada urutan ke-10
eksportir di Asia. Posisi pertama (berdasarkan nilai ekspor) ditempati oleh China
dengan niai US$ 1,338 miliar dengan pertumbuhan sebesar 10.04 persen.
Perkembangan Ekspor
Capaian pertumbuhan ekspor nasional yang tinggi juga disertai meningkatnya
pangsa


negara-negara

Meningkatnya

kinerja

emerging
ekspor

dan

markets
semakin

sebagai

pasar

kondusifnya


tujuan

ekspor.

berbagai

variabel

makroekonomi berkontribusi pada kinerja investasi yang tumbuh tinggi. lklim
investasi yang membaik didukung oleh pembiayaan dari dalam dan luar negeri yang
meningkat sehingga mendorong realisasi investasi tumbuh lebih cepat untuk
kuatnya permintaan.
Posisi ekspor Indonesia pada paruh pertama 2010 lebih tinggi kenaikannya
dibanding ekspor dunia, yaitu sekitar 45 persen dari periode yang sama tahun

sebelumnya. Selanjutnya total ekspor 2010 sebesar US$ 157,7 miliar merupakan
rekor tertinggi sepanjang sejarah ekspor Indonesia, naik 35 persen dibanding ekspor
2009 yang hanya sebesar US$ 116,5 miliar. Ekspor non-migas 2010 mencapai rekor
tertinggi sebesar US$ 129,7 miliar, meningkat 33,02 persen dibanding 2009, yang
berarti 3,5 kali lipat di atas target RPJM sebesar 7 persen8,5 persen. Ekspor nonmigas Desember 2010 mencapai rekor tertinggi untuk ekspor bulanan sebesar US$

13,5 miliar, meningkat 24,6 persen dibandingkan Desember 2009.
Rata-rata ekspor non-migas bulanan meningkat bila dibandingkan dari tahun
2009 sebesar US$ 9,0 miliar menjadi US$ 10,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan
ini tampaknya akan terus meningkat, seiring dengan semakin bergairahnya ekonomi
dan investasi dalam negeri yang dapat memacu perkembangan ekspor non-migas
Indonesia.
Kontribusi ekspor non-migas rata-rata 2010 terhadap total ekspor Indonesia
sangat tinggi, yaitu sebesar 82,22 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
kontribusi ekspor migas 2010 yang hanya sebesar 17,78 persen. Kinerja ekspor
Indonesia saat ini mengalami diversifikasi dengan mulai meningkatnya ekspor
produk non-migas, tidak hanya produk utama tetapi produk lainnya. Penguatan
ekspor non-migas selama tahun 2010 didorong oleh peningkatan ekspor dari seluruh
sektor. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatan
tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang naik sebesar 35,36 persen disusul
peningkatan ekspor di sektor industri sebesar 33,47 persen, peningkatan pertanian
14,90 persen dan di sektor lainnya sebesar -8,33 persen.
Pangsa ekspor non-migas dan ekspor migas selama 2004-2010 meskipun
berfluktuasi namun menunjukkan tren meningkat. Rata-rata pangsa ekspor nonmigas selama 5 tahun terakhir berada pada kisaran 80 persen. Kecenderungannya
adalah ekspor non-migas akan stabil dan tetap perlu dipertahankan pada perolehan
nilai pangsa rata-rata.


Sebagian komoditas ekspor non-migas mengalami kenaikan harga yang cukup
tinggi, diantaranya adalah minyak bumi, minyak sawit dan batu bara. Hal ini tentunya
berpengaruh pada nilai ekspor Indonesia, khususnya ekspor non-migas yang
nilainya meningkat tajam. Ekspor minyak sawit dan karet yang masing-masing
mencapai US$ 16,3 miliar dan US$ 9,4 miliar, telah mendekati ekspor migas tahun
2010 yang tercatat sebesar US$ 28 miliar.
Secara kumulatif nilai ekspor Januari-Desember 2010 mencapai US$157,73
miliar atau meningkat 35,38 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun
2009, sementara ekspor non-migas mencapai US$129,68 miliar atau meningkat
33,02 persen. Jika dilihat menurut sektor, ekspor hasil industri periode JanuariDesember 2010 naik sebesar 33,47 persen dibanding periode yang sama tahun
2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,90 persen serta ekspor hasil
tambang dan lainnya naik 35,34 persen.

Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (juta $)
2007

2008

21209,5


22 088,6

29126,3

19018,3

28039,6

8168,8

9 226,0

12418,8

7820,3

10403,0

2 843,7


2 878,8

3 547,0

2 262,3

3%7,2

10 197,0

9983,8

13160,5

8 935,7

13 669,4

Non Migas

Sektor
Pertanian
Sektor
Industri
Sektor
Tambang
dan
Lainnya

79 589,1

92 012,3

107 894,1

97 491,7

129739,5

3 364,9


3657,8

4 584,6

4352,8

5 001,9

65 023,9

76460,8

88 393,4

73435,8

98015,1

11200,3


11893,7

14916,1

19 703,1

26 722,5

Jumlah

100 798,6

114 100,9

137020,4

116 510,0

157 779,1


Ekspor
Migas
Minyak
Mentah
Hasil
Minyak
Gas

2006

2009

2010

1. Ekspor Beberapa Komoditas Penting
Kinerja ekspor Indonesia secara absolut menunjukkan pertumbuhan positif.
Nilai ekspor komoditas migas dan non-migas pada triwulan I 2010 masing-masing
meningkat 95,23 persen dan 46,66 persen dibanding triwulan I-2009. Ekspor sektor
Industri masih merupakan yang terbesar dan bahkan dominan (92,32 persen)

terhadap total ekspor Indonesia. Memasuki triwulan-II, kinerja ekspor ditopang oleh
perkembangan harga komoditas, utamanya komoditas non-migas yang mengalami
tren peningkatan harga seiring dengan pemulihan ekonomi dunia. Dibanding triwulan
11-2009 ekspor migas bahkan tumbuh pesat mencapai 68,51 persen, sedang
ekspor nonmigas tumbuh 3 1,50 persen. Sektor Industri masih yang paling dominan
dengan kontribusi mencapai 62,95 persen.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong ekspor pada triwulan III2010 yang nilainya mencapai Rp 38.290,4 juta atau mengalami peningkatan sebesar
27,34 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009. Ekspor komoditas nonmigas naik 28,96 persen, sedangkan ekspor migas hanya mengalami peningkatan
sebesar 18,99 persen. Di triwulan-IV, pertumbuhan ekspor Indonesia, mencapai titik
terbaik dibanding nilai historisnya. Selama tahun 2010, tercatat nilai ekspor
mencapai US $ 157.732,6 juta (naik 35,38 persen dibanding 2009). Pada triwulan IV2010 nilai ekspor mencapai Rp. 46.816,3 juta atau mengalami peningkatan sebesar
28,74 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2009. Permintaan terhadap
komoditas Indonesia terjaga stabil dengan kecenderungan meningkat seiring makin
kuatnya kinerja perekonomian negara tujuan ekspor.
Tabel Ekspor Komoditi Penting Indonesia 2006-2010 (juta US $)
Komoditi Ekspor
Ekspor Hasil Pertanian
Udang
Ikan
Kopi

2006

2007

2008

2009

2010

3364,9

3657,8

4584,6

4352,8

5001,9

980,2
479,8
589,2

920,5
578,0
633,7

979,8
703,7
989,0

790,9
636,1
822,1

861,9
825,4
812,3

Biji Coklat
Rempah-rempah
Hasil Pertanian Lainnya

620,3
188,6

623,1
258,5

856,2
283,7

1 088,2
239,6

1 191,3
407,4

512,8

644,0

772,2

775,9

903,6

88393,
4
6092,2
2821,0
4 127,9
5253,8

73435,
8
5735,6
2275,0
3602,8
4580,2

Ekspor Hasil Industri

65023,9

Pakaian Jadi
Kayu Olahan
Tekstil Lain
Alat-alat Listrik
Kertas & Barang dari
Kertas
Hasil Industri Lainnya

5608,1
3324,8
3908,6
4448,7

76460,
8
5712,9
3077,8
4 178,0
4835,9

2859,3

3 374,8

3796,9

3404,9

3 241,7

44874,4
11 191,4

66301,
6
14906,
2
10485,
1
3344,6
1 076,5

53837,
3
19692,
3
13
817,3
5100,2
774,8

74245,6

Ekspor Hasil Tambang

55281,
4
11
885,0

Batu Bara

6085,7

6681,5

Bijih Tembaga
Hasil Tambang Lainnya

4646,2
459,5

4212,8
990,7

98015,1
6598,0
2870,6
4721,8
6337,4

26712,6
18499,3
6 882,2
1 331,1

Tabel Nilai Ekspor Indonesia menurut Golongan Barang SITC 2006-2010 (juta US $)
SITC

Golongan Barang

0

Bahan Makanan & Binatang Hidup

1

Minuman dan Tembakau

2

2006

2007

2008

2009

2010

5124

5881

7916

7011

360

448

550

631

713

Bahan Mentah

13057

14985

14844

11908

20271

3

Bahan Bakar, Bahan Penyemir dsb.

27619

29210

39780

32946

46765

4

Minyak/Lemak Nabati & Hewani

6191

9999

15062

11946

15965

5

Bahan Krria / Chemical

5135

6740

7454

6192

8813

6

Hasil Industri menurut Bahan

17190

18915

20464

17076

21947

7

Mesin & Alat Pengangkutan

14120

15227

17343

16096

19625

8
9

Hasil Industri Lainnya
Bahan & Transaksi Khusus Lainnya

11454
549

12001
696

12768
839

11773
931

14232

100799

114102

137020

116510

157780

Jumlah /Total

8277

1177

2. Ekspor Menurut Negara Tujuan
Perjanjian perdagangan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) yang mulai
efektif pada Januari 2010 mendorong tingkat persaiangan global yang makin ketat
bagi Indonesia. Meskipun demikian sampai dengan triwulan I-2010 tujuan komoditas
ekspor Indonesia ke negara tujuan utama tidak terlalu berpengaruh. Secara umum,
seluruh komoditas ekspor masih cukup mampu bertahan dan bahkan ekspansi.

Ekspor ke Jepang dan Cina masing-masing mengalami kenaikan hingga 12,31
persen dan 7,35 persen, sementara ekspor ke Amerika Serikat sedikit turun
dibanding triwulan 1-2009 yaitu sebesar 10,37 persen.
Ekspor ke negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang cenderung
meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi di negaranegara tersebut. Pada saat
yang sama ekspor ke Cina juga naik sebesar 18,73 persen dibanding triwulan II2009. Peningkatan harga komoditas global juga turut mendorong perbaikan ekpor
Indonesia dengan pangsa komoditas berbasis sumber daya alam (SDA) yang
semakin besar. Pada triwulan IV-2010, ekspor ke negara Cina, Jepang dan Amerika
Serikat masing-masing mengalami kenaikan hingga 61,11 persen (Cina), 21,57
persen (Jepang) dan 23,92 persen (Amerika Serikat).
Tabel Ekspor Indonesia menurut Negara Tujuan 2006-2010 (Juta US $)
Negara Tujuan
1

ASEAN

(Malaysia)

(Thailand)

(Singapura)
2
.
3
.
4
.
5
.

China

Jepang

Asia Lainnya

Amerika Serikat

6
.

Amerika Lainnya

7
.

Australia & Oceania
Lainnya

2006

2007

2008

2009

2010

18 483,1

22 292,1

27 170,8

24624,0

33 347,0

(18,34)

(19,54)

(19,83)

(15,61)

(21,14)

4 110,8

5096,1

6432,6

6811,8

9362,3

(4,08)

(4,47)

(4,99)

(4,32)

(5,93)

2 701,5

3 054,3

3 661,2

3 233,8

4 566,6

(2,68)

(268)

(267)

(205)

(2,89)

8929,8

10 501,6

12 862,0

102627

13 723,3

(8,86)

(9,20)

(9,39)

(6,50)

(8,70)

8343,6

9 675,5

11636,5

11499,3

15 692,6

(1,69)

(1,48)

(1,32)

(7,9)

(9,95)

21 732,1

23632,8

27 743,9

18574,7

25 781,8

(21,56)

(20,71)

(20,25)

(11,77)

(16,34)

20709,7

23492,5

29 369,3

27150,9

37340,9

(27,13)

(27,59)

(28,61)

(17,21)

(2,37)

11232,1

11 614,2

13 036,9

10850,0

14266,6

(11,14)

(10,18)

(9,51)

(6,88)

(9,04)

2274,0

2 534,6

3 043,9

2613,6

4234,9

(226)

(222)

(222)

(1,66)

(268)

3187,8

3 830,4

4 820,2

3 856,7

4 890,4

(3,16)

(3,36)

(3,52)

(244)

(3,10)

8. Afrika

9. Uni Eropa

(InggriS

(Belanda )

(Jerman)

10. Eropa Lainnya

Jumlah / Total

1985,6

2 510,7

3 281,3

2 753,5

3 657,0

(1,97)

(2,20)

(239)

(1,75)

(2,32)

11963,0

13133,8

15454,5

13 568,2

17 127,0

(11,87)

(11,51)

(11,28)

(8,60)

(10,86)

1432,4

1454,2

1 546,9

1459,3

1693,2

(1,42)

(1,27)

(1,13)

(92)

(1,07)

2518,4

2 749,5

3 926,4

2 939,1

37225

(2,50)

(241)

(2,87)

(1,84)

(2,36)

2025,7

2 316,0

2465,2

2326,7

2984,7

(201)

(203)

(1,80)

(1,47)

(1,89)

887,7

1 384,3

1463,1

1 019,1

1440,3

(0,88)

(1,21)

(1,07)

(0,65)

(0,91)

100 798,6

114 100,9

137 020,4

116 510,0

157 779,1

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100,00)

Perkembangan Impor
Selama Januari-Desember 2010 nilai impor mencapai US $ 135,61 miliar atau
meningkat 40,05 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya
(US $ 96,83 miliar). Impor nonmigas selama Januari-Desember 2010 mencapai US
$ 108,24 miliar atau naik 39,04 persen dibanding impor non-migas periode yang
sama tahun 2009 (US $ 77,85 miliar). Impor migas selama Januari-Desember 2010
mencapai US $ 27,36 miliar atau naik 44,16 persen dibanding impor migas periode
yang sama tahun sebelumnya (US $ 18,98 miliar).
Negara pemasok barang impor non-migas terbesar selama Januari-Desember
2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US $ 19,69 miliar dengan pangsa 18,19
persen, diikuti Jepang US $ 16,91 miliar (15,62 persen) dan Singapura US $ 10,05
miliar (9,29 persen). Impor non-migas dari ASEAN mencapai 22,03 persen,
sementara dari Uni Eropa hanya sebesar 9,02 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Desember
2010 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya terlihat meningkat.
Impor barang konsumsi naik sebesar 47,98 persen, bahan baku/penolong naik
sebesar 41,73 persen, dan barang modal naik sebesar 31,69 persen.
Tabel Nilai Impor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (Juta US $)

Impor
Migas
Non Migas
Jumlah

2006

2007

2008

2009

2010

18 962,9

21 932,8

30 552,9

18 980,7

27 412,7

42 102,6

52 540,6

98 644,4

77 848,5

108 250,6

, 61 065,5

74 473,4

129 197,3

96 829,2

135 663,3

1. Impor Menurut Golongan Barang Ekonomi
Secara absolut, selama triwulan 1-2010, nilai impor menurut kelompok bahan
baku/penolong tercatat sebesar US $ 21.899,4 juta dan kontribusinya terhadap total
impor tercatat naik dibandingkan triwulan 1-2009. Impor barang modal (sebesar US
$ 5.959,9 juta) juga mengalami peningkatan dengan kontribusi terhadap total impor
naik dari 14,35 persen (triwulan 1-2009) menjadi 31,25 persen (triwulan I2010).
Sementara itu nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US $ 2.177,9 juta (11,42
persen). Pada triwulan 11-2010 impor meningkat lagi dengan nilai total impor
mencapai US $ 32.929,4 juta. Tren peningkatan terjadi baik pada komoditas migas
maupun non-migas. Pada triwulan III-2010, total impor meningkat kembali dan
mencapai US $ 34.329,5 juta.
Tabel Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Barang Ekonomi 2006-2010 (Juta US
$)
Impor
Barang Konsumsi
Bahan Baku
Barang Modal
Jumlah

2006

2007

2008

2009

2010

4 738,2

6 539,1

8 303,7

6 752,6

6 991,6

47 171,4

56 484,7

99 492,7

69 638,1

98 755,1

9 155,9

11 449,6

21 400,9

20 438,5

26 916,6

61 065,5

74 473,4

129 197,3

96 829,2

135 663,3

Kuatnya permintaan domestik dan eksternal, dan juga didukung oleh kuatnya
nilai tukar rupiah yang menyebabkan harga barang impor relatif lebih rendah telah
berdampak pada naiknya volume impor. Pada triwulan IV-2010, total impor
mencapai US $ 38.217,1 juta, dimana komoditas migas mengalami peningkatan dari

US $ 5.842,5 juta pada triwulan IV-2009 menjadi US $ 7.924,6 juta pada triwulan IV2010 atau terjadi peningkatan sebesar 35,64 persen. Sementara itu, impor nonmigas pada triwulan IV-2010 tumbuh sebesar 33,43 persen.
Tabel Impor Indonesia (CIF) menurut Golongan Barang SITC 2006-2010 (Juta US $)
SITC

Golongan Barang

2006

2007

2008

2009

2010

0

Bahan Makanan & Binatang Hidup

4709

6884

7920

7270

9675

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Minuman dan Tembakau
Bahan Mentah
Bahan Bakar, Bahan Penyemir dsb.
Minyak/Lemak Nabati & Hewani
Bahan Kimia
Hasil Industri menurut Bahan
Mesin & Alat Pengangkutan
Hasil Industri Lainnya
Bahan & Transaksi Khusus Lainnya

232
3613
19028
86
8724
7702
15411
1557
3

331
4469
21994
83
10065
9611
19038
1990
8

479
7382
30652
127
15988
20158
42726
3729
36

424
4980
19066
115
11804
14125
35716
3304
25

535
7288
27506
160
16699
20461
48524
4730

61065

74473

129197

96829

135663

Jumlah

85

2. lmpor Menurut Negara Asal
Fenomena yang patut dicermati adalah berita tentang telah membanjirnya
produk Cina di Indonesia yang didukung oleh indikator statistik impor. Impor dari
Cina pada triwulan 1-2010 telah melonjak menjadi 25,98 persen dari 12,54 persen
pada triwulan 1-2009. Kontribusi impor Jepang ke Indonesia naik dari 9,34 persen
(pada triwulan I-2009) menjadi 22,44 persen pada triwulan I-2010.
Di satu pihak kontribusi impor Cina dan Jepang ke Indonesia pada triwulan II2010 naik masing-masing sebesar 18,69 persen dan 15,82 persen dari 16,88 persen
dan 12,21 persen pada triwulan II-2009. Di pihak lain, impor Amerika Serikat pada
triwulan 11-2010 kontribusinya turun menjadi 7,55 persen, dimana pada triwulan II2009 telah memberi kontribusi sebesar 8,85 persen. Peningkatan impor dari Cina
dan Jepang di triwulan II-2010 ini secara tidak langsung justru menurunkan impor
dari Amerika Serikat. Dari total impor, Cina mengambil 18,69 persen pangsa impor,
Jepang dengan 15,82 persen dan Amerika Serikat 7,55 persen.
Pada triwulan-Ill Kontribusi impor dari Cina mencapai 18,45 persen, sedangkan
dari Jepang dan Amerika Serikat kontribusinya masing-masing sebesar 16,13

persen dan 9,42 persen. Pada triwulan IV-2010, kontribusi impor dari Cina, Jepang
dan Amerika Serikat ke Indonesia semuanya mengalami peningkatan. Kontribusi
impor dari Cina mencapai 18,14 persen, sedangkan dari Jepang dan Amerika
Serikat kontribusinya masing-masing sebesar 15,71 persen dan 7,73 persen.
Neraca Perdagangan Indonesia
Total ekspor selama 2010 adalah sebesar US $ 157,7 miliar dimana dari nilai
tersebut Ekspor non-migas mencapai US $ 129,67 miliar. Total impor selama 2010
adalah sebesar US $ 135,6 miliar dengan nilai impor non-migas sebesar US $
108,24 miliar. Surplus perdagangan 2010 mencapai US $ 22,1 miliar, terdiri dari
surplus nonmigas US $ 21,4 miliar dan migas US $ 0,6 miliar. Surplus perdagangan
non-migas tahun 2010 adalah tertinggi sejak memasukkan nilai impor kawasan
berikat di tahun 2008.
Nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan surplus perdagangan nonmigas 2009 yang mencapai US $ 19,6 miliar. Pada paruh pertama 2010, neraca
perdagangan menunjukkan surplus di atas 1 miliar USD, kecuali pada bulan April
dan Juni. Selanjutnya pada paruh kedua, bulan Juli terjadi defisit namun surplus
kembali di bulan Agustus. Pada bulan September hingga Desember 2010, surplus
bulanan menembus 2 miliar USD, dengan catatan bulan Desember 2010 mencapai
angka 3,7 miliar USD. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ekspor non-migas
Indonesia tahun 2010 menunjukkan kinerja yang sangat baik yang akhirnya memiliki
dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia tahun 2010.

Tabel Impor Indonesia menurut Negara Asal 2006-2010 (Juta US $)
Negara Asal
1.

ASEAN

(Thailand)

2006

2007

2008

2009

2010

18 970,6

23 792,2

40 967,8

27722,0

(31,07)

(31,95)

(31,71)

(20,43)

(28,68)

2 983,5

4 287,1

6334,3

4612,9

7 470,7

38 912,2

(Malaysia)
(Singapura)

(4,89)

(5,76)

(4,90)

(3,40)

(5,51)

3193,3

6411,9

8 922,3

5 688,4

8 648,7

(5,23)

(8,61)

(6,91)

(4,19)

(6,38)

10 034,5

9 839,8

21 789,5

15 550,4

20 240,8

(16,43)

(13,21)

(16,87)

(11,46)

(14,92)

2.

China

6 636,9

8 557,9

15 247,2

14 002,2

20424,2

(10,87)

(11,49)

(11,80)

(10,32)

(15,06)

3.

Jepang

5 515,8

6 526,7

15128,0

9843,7

16 965,8

(9,03)

(8,76)

(11,71)

(7,26)

(12,51)

12159,0

13 094,7

24 654,3

17 671,9

24 711,5

(19,91)

(17,58)

(19,08)

(13,03)

(18,22)

4 787,2

7 880,1

7 083,9

9 399,2

4.

Asia Lainnya

5.

Amerika Serikat

4 056,5
(6,64)

(6,43)

(6,10)

(5,22)

(6,93)

6.

Amerika Lainnya

1 920,6

2 607,4

4515,6

3414,3

4 534,2

(3,15)

(3,5)

(3,50)

(2,52)

(3,34)

7.

Australia & Oceania

3 337,3

3 534,0

4 758,1

4 146,8

4 880,2

(5,47)

(4,75)

(3,68)

(3,06)

(3,60)

1 189,6

2 314,2

2241,9

2047,4

2 455,3

(1,95)

(3,11)

(1,74)

(1,51)

(1,81)

Uni Eropa

6 023,7

7 679,9

10 560,0

8 679,9

9 862,5

(9,86)

(10,31)

(8,17)

(6,40)

(7,27)

(Jerman)

1456,6

1 982,0

3 068,8

2 373,5

3 006,7

(2,39)

(2,66)

(2,38)

(1,75)

(2,22)

1 255,5
(2,06)

1 579,2
(2,12)

3 244,5
(2,51)

2 217,1
(1,63)

3 518,2
(2,59)

61065,5

74 473,4

129 197,3

96 829,2

135 663,3

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100,00)

8.
9

10

Afrika

lEropa Lainnya

Jumlah

Tabel Neraca Perdagangan Indonesia 2006-2010
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010

Migas
2.246,60
155,8
-1427
37,6
626,9

Non Migas
37486,6
39471,7
9249,7
19643,2
21488,9

Jumlah
39.733,10
39.627,50
7.823,10
19.680,80
22.115,80