1. Home
  2. Lainnya

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA OUTSOURCING YANG TIDAK DIIKUTSERTAKAN DALAM PROGRAM JAMSOSTEK DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA OUTSOURCING YANG TIDAK
DIIKUTSERTAKAN DALAM PROGRAM JAMSOSTEK DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

ABSTRAK

Pekerja merupakan unsur terpenting dalam proses produksi, sehingga perlindungan
hukum bagi pekerja sangat diperlukan agar merasa aman dalam melakukan pekerjaan guna
meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Dalam Peneleitian ini, lebih ditekankan
kepada pekerja outsourcing karena dinilai memiliki penghasilan relatif kecil dan tidak
mempunyai jaminan kerja yang pasti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana perlindungan hukum pekerja outsourcing yang tidak diikutsertakan
dalam program Jamsostek dan juga tindakan hukum yang dilakukan pekerja outsourcing
yang tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek dihubungkan dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian hukum ini adalah melalui
pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian
hukum yang mengutamakan penelitian kepustakaan dan menekankan pada tinjauan dari
segi ilmu hukum dengan menggambarkaan, menelaah dan menganalisis fakta-fakta
mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan
pelaksanaanya dalam praktik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum pekerja outsourcing yang
tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek tidak dilaksanakan oleh PT Jaya Bersama
Murni Unit Karya, meskipun hak mereka sama dengan pekerja lainnya sebagaimana diatur
dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek. Tindakan
hukum yang dapat dilakukan pekerja outsourcing PT Jaya Bersama Murni Unit Karya yang
tidak diikutsertakan dalam program Jamsostek ditempuh dengan perundingan bipatrit hingga
tripatrit yaitu dengan cara mediasi, namun selama perundingan bipartit terjadi kekeliruan
yang dilakukan serikat pekerja karena meminta bantuan DPRD Deli Serdang Komisi B.
Karena penyelesaian perselisihan tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga serikat
pekerja harus menempuh jalur pengadilan yaitu menggugat pengusaha ke pengadilan
hubungan industrial. Serikat pekerja juga melaporkan ke Poltabes Medan terkait dugaan
tindakan pidana penggelapan dana Jamsostek.

ABSTRACT
LEGAL PROTECTION OF OUTSOURCING WORKERS WHO NOT INCLUDED IN
JAMSOSTEK PROGRAMS ASSOCIATED WITH LAW NUMBER 13 OF 2003
ABOUT EMPLOYMENT

Labor is the most important element in the production process, so that the legal
protections for workers is needed in order to feel safe in doing the work in order to increase

production and productivity. In this Peneleitian, is concerned because outsourced workers
considered to have a relatively small income and have no job security for sure. The purpose
of this study was to determine how the legal protection of outsourced workers are not
included in the Social Security program and also the behavior of the outsourced workers
who do not participate in the Social Security program associated with Act No. 13 of 2003 on
Employment.
Research methodology in the study of law is a normative juridical approach to the
specification of analytic descriptive study legal research and library research priority
emphasis on a review of the law in terms of the picturing, examining and analyzing the facts
of the legislation in force associated with its implementation in practice.
The results indicate that outsourcing legal protection workers are not included in the
Social Security program is not implemented by PT Jaya Bersama Murni Unit Karya, despite
their equal rights with other workers as stipulated in Article 18 paragraph (3) of Law No. 3 of
1992 on Social Security. Legal action that can be done outsourced workers of PT Jaya Joint
Unit Pure work are not included in the Social Security program to be reached by the
negotiating bipatrit tripatrit is by way of mediation, but for a mistake bipartite negotiations
conducted by the union for help Parliament Deli Serdang Commission B. Since the
settlement of the dispute is to no avail, so the unions have taken a court that is suing
entrepreneurs to industrial relations court. Unions are also reported to the Medan District
Police alleged Social Security embezzlement crime.


Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Status Hukum Dan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

11 248 141

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

Kedudukan Hukum Pekerja Kontrak Pada Sebuah Perusahaan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 T Ahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

0 2 1

TENAGA KERJA OUTSOURCING (KONTRAK) STUDI TENTANG ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DI PT. TYFOUNTEX KARTASURA.

0 2 16

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEKERJA YANG BEKERJA PADA HARI PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN PEKERJA ANAK YANG BEKERJA DI MALAM HARI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JO. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA SALES PROMOTION GIRLS (SPG) YANG TIDAK DIIKUTSERTAKAN DALAM PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Ahli Waris dari Pekerja PT Doosan Jaya Sukabumi yang Meninggal Dunia Dihubungkan dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

0 0 1

Penyerahan Pekerjaan dalam sistem Outsourcing Menurut Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

0 0 3

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA/ BURUH OUTSOURCING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 -

0 1 62