PERCOBAAN 7 PENYEDIA DAYA TEGANGAN TERATUR

  

PERCOBAAN 7

PENYEDIA DAYA TEGANGAN TERATUR

DISUSUN OLEH

KELOMPOK : VI (ENAM)

  

LABORATORIUM LISTRIK DASAR DAN ELEKTRONIKA

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

  

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

  Diera yang semakin berkembang ini ternyata perkembangan iptek sejalan perkembangan zaman, semakin modern suatu bangsa maka semakin modern pula iptek yang kita rasakan. Hal inilah yang membuat negara-negara maju maupun negara berkembang berlomba-lomba untuk membuat penemuan baru yang diperlukan masyarakat luas, akan tetapi perlu diingat untuk membuat suatu penemuan baru diperlukan manusia- manusia yang mempunyai kemampuan dan berintelektual yang tinggi.

  Untuk mencapai sasaran tersebut diatas maka diperlukan pengajaran dari dini contohnya dibangku kuliah seperti sekarang ini, tetapi pengetahuan tidak hanya mendengarkan dosen memberikan teori-teori, pengetahuan didapat dari banyaknya melakukan praktikum.

  Dengan adanya praktikum ini dimaksudkan seyogyanya praktikum dapat membuktikan teori yang telah didapatkan karena tidaklah sempurna bila teori yang kita dapatkan dari bangku kuliah tidak dibuktikan dalam praktek. Jadi teori dari dan praktek saling mendukung satu dengan yang lainnya.

  

Penyedia Daya Tegangan Teratur. Semoga dengan praktek ini,

pemahaman dan pengalaman praktek dalam percobaan semakin luas.

1.2 TUJUAN PERCOBAAN

  1. Mengamati konstruksi dan berwatak penyedia daya tegangan teratur.

  2. Mengetahui watak penyedia daya tegangan teratur yang meliputi regulasi tegangan output, tanggapan (respon) output terhadap perubahan beban dan pembatas arus.

  3. Dari hasil pengukuran kita dapat menghitung besarnya regulasi tegangan serta menghitung faktor penghalusan yang dihasilkan oleh rangkaian regulator tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TEORI DASAR

  Penyedia daya tegangan teratur ialah suatu rangkaian yang tegangan outputnya sama, tidak akan berubah walaupun arus beban berubah-ubah sekalipun, rangkaian ini biasanya disebut dengan rangkaian regulator.

  Suatu sumber tegangan yang teratur sering digunakan sebagai suplay pada rangkaian-rangkaian sehingga rangkaian tersebut yang biasanya berupa rangkaian elektronika agar berfungsi sebagaimana yang diharapkan, dimana sumber daya tegangan teratur ini pada tegangan outputnya tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tegangan jala- jala. Sumber tegangan yang lain digunakan sebagai inputnya serta beban resistansinya beban yang bervariasi.

  Dalam mendapatkan sumber tegangan teratur ini digunakan rangkaian shunt dan regulator seri, tetapi menggunakan dua buah transistor. Salah satu transistor sebagai penguat pembanding dan transistor yang satu berfungsi menanggapi perubahan tegangan relatif antara basis dan emitor. Transistor pembanding regulator jenis ini disebut feedback regulator.

  Bentuk rangkain penyedia daya tegangan teratur dapat dilihat pada

  D 1 2 2 0 Q 1 R 1 D 2 D 3 R L O U T D 4 Q 2 D Z 1 R 2

  Prinsip kerja dari rangkaian diatas, hingga regulasi, yaitu: Transistor Q1 menanggapi perubahan tegangan relatif antara basis dan emitor Q2, tegangan regulasi output diberikan pada basis Q2, dan tegangan emitor ditetapkan konstan oleh dioda zener. Jika tegangan regulasi naik, tegangan basis Q2 naik, arus kolektor Q2 akan naik akan melalui RC. Jika arus tambah melalui Q2 maka ada jatuh tegangan yang lebih rendah dengan basis Q1 akan membatasi Q2. Dengan demikian arus kolektor dan arus emitor Q1 akan sama dengan arus beban diturunkan. Tegangan tegangan yang diatur oleh R1 dan R2. Tegangan ini merupakan bagian tegangan diregulasikan.

  Rangkaian ekivalen thevenin dari rangkaian basis adalah tegangan yang sama dengan R2/(R1+R2).Vo dan resistansi seri sama dengan R1.R2/ dioda zener. Dalam hal ini tegangan thevenin dapat menjadi Vo-Vz, dimana Vz adalah tegangan kerja dioda zener.

  Informasi diberikan pada Q akibat variasi dari VBE disebabkan perubahan tegangan Vj terhadap tegangan referensi VB. Q1 bekerja akibat informasi dengan pengontrolan arus yang diumpankan ke output, menyebabkan tegangan regulasi konstan. Pada basis Q1 arus diumpankan melalui RC akibat timbul kerugian ripple akan diperkuat oleh Q1 dan muncul pada output hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan suatu rangkaian pre regulator yang dalam hal ini tidak dibicarakan mengenai rangkaian tersebut.

  Dengan percobaan ini kita akan memperhitungkan regulator ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut

  V V NL EL

  VR x 100% =

  V FL

  Dimana : Tegangan output pada beban nol

  V = NL

  V FL =

  Tegangan output pada beban penuh Juga dihitung faktor penghalusan yang dihasilkan oleh rangkaian regulator ini dengan menggunakan :

  Vin G = Vout diregulasikan.

  Vout = Tegangan naik terukur pada output regulator.

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

  III.1

  1. Modul percobaan

  2. Kabel penghubung 3. Multimeter analog/digital.

  4. Komponen-komponen yang terdapat pada modul percobaan.

  III.2 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN Q 1

  2 K 3 1 0 K 0 , 1 u f O U T P U T

  2 0 K

  I N P U T Q 2 4 7 0 u f

  1 0 K

  1. Merangkai komponen pada modul yang telah disederhanakan.

2. Menguji dengan input (AC) yang berubah-ubah, beban tetap (IL =

  0 dan IL = 10 mA)

  3. Memakai potensiometer sebagai beban RL yang terpasang pada Vout agar mudah diatur untuk memperoleh beban arus IL = 10 mA (IL = 0 atau beban arus atau beban potensiometer dilepas).

  4. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel.

  5. Melepas beban RL (IL = 0), kemudian menetukan Vs pada posisi tertentu.

  6. Menguji beban berubah dengan tegangan sumber (Vs) tetap menggunakan potensiometer agar memperoleh arus beban yang dapat diubah.

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

  4.

  7,33

  11,93 11,91

  5,03 9,66

  7,97 2,8

  12,60 12,58

  12 3,35 5,60 10,3

  10

  8

  6

  4

  2

  6.

  5.

  3.

  IV.1 TABEL HASIL PENGAMATAN

  5.

  IL = Ma dan IL = 0 mA No. Vp (Volt) (AC) Vin (Volt) (DC) Vout

  IL = 0 mA

  IL = mA

  1 2.

  3.

  4.

  6.

  2.

  3,28 4,95 6,78 8,43 4,95 8,43

  2,8 5,28 7,42 9,77 4,99 9,65

  10

  10 ARUS BEBAN YANG BERUBAH-UBAH

  No Arus Beban (mA)

Vin (Volt)

(VDC)

  Vout (Volt) (VDC) 1.

ANALISA DATA HASIL PERHITUNGAN

   Faktor Regulasi (VR) Untuk Tabel 1

  V NLFL

  

V

x

  1.

  100 %

  VR =

  V FL 4 ,

  95 4 ,

  95

x

  100 %

  =

  4 ,

  

95

  = 0 %

  V NLFL

  

V

x 2. 100 %

  VR =

  V FL 8 , 43 − 8 ,

  43 x

  100 %

  =

  8 ,

  

43

  = 0 %

  V NLFL

  

V

x 3. 100 %

  VR =

  V FL 5 ,

  08 4 ,

  99

x

  100 %

  =

  4 ,

  99

  = 1,80 %

  V NLFL

  

V

x 4. 100 %

  VR =

  V FL 9 ,

  77 9 ,

  65

x

  100 %

  =

  

9 ,

  65

  = 1,24 %  Faktor Penghalusan Untuk Tabel 1

  V IN

  5 ,

  08 V

=

1 ,

  01

  =

  4 ,

  99 V IN

  2. Q =

  V OUT 9 ,

  77 1 ,

  01

=

  =

  9 ,

  65 V IN

  Q = 3.

  V OUT 4 ,

  95

=

  1

  =

  4 ,

  95 V IN

  4. Q =

  V OUT 8 ,

  43

  1

=

  =

  8 ,

  43

   Faktor Regulasi (VR) Untuk Tabel II

  1. Untuk arus 2 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  

V

FL

  3 ,

  35 2 ,

  8

x

  100 %

  =

  2 ,

  

8

  = 19,64%

  2. Untuk arus 4 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  V FL 5 ,

  60 5 ,

  03

x

  100 %

  =

  5 ,

  

03

  = 11,33%

  3. Untuk arus 6 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  V FL 10 ,

  3 9 ,

  66

x

  100 %

  =

  9 ,

  

66

  = 6,62%

  4. Untuk arus 8 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  V FL 12 ,

60 −

11 ,

  93 x

  100 %

  =

  

11 ,

  93

  = 5,62%

  5. Untuk arus 10 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  V FL 12 ,

  58 11 ,

  91 − x

  100 %

  =

  

11 ,

  91

  = 5,62%

  6. Untuk arus 12 mA

  V NLFL

  V x 100

  VR = %

  V FL 7 ,

  97 7 ,

  33

x

  100 %

  =

  7 ,

  

33

   Faktor Penghalusan Untuk Tabel II

  12

  = 1,07

  4. IL = 8 mA Q = OUT IN

  V V

  =

  93 ,

  11 6 ,

  = 1,06

  9 3 ,

  5. IL = 10 mA Q = OUT IN

  V V

  =

  91 ,

  11 58 ,

  12

  10

  66 ,

  1. IL = 2 mA Q = OUT IN

  V V

  V V

  =

  19 ,

  

1

8 , 2 35 ,

  3

=

  2. IL = 4 mA Q = OUT IN

  =

  =

  03 ,

  5 60 ,

  5

  = 1,11

  3. IL = 6 mA Q = OUT IN

  V V

  = 1,06

  V IN

  Q =

  V OUT 7 ,

  97

  =

  7 ,

  33

  = 1,09

VI. 2.2 Secara Teori

  1

  2

  • R P R

  2 x

  1 − +

  V V OUT

  min = Z

  1

  2

  • P R
  • 270 10000 4 ,

  7 x

  12

  =

  14700 14 ,

  

97

x

  12

  =

  

14700

  = 12,22 Volt

  R P R

  1

  2 x

  2 + +

  V z

  V max =

  P R

  1

  1

  • OUT

  14 ,

  7 x

  • 270

  12

  =

  

10 ,

  27

  = 17,49

  

PENUTUP

  V.1 KESIMPULAN

  Penyedia daya tegangan teratur ini dipengaruhi oleh adanya

  • - pengaruh dioda zener, sehingga tegangan yang dikeluarkan tetap

  dalam kondisi konstan, walaupun pada tegangan inputnya berubah- ubah.

  • - tegangan tetap tidak begitu berpengaruh terhadap keluaran yang

  Arus beban yang diberikan pada rangkaian penyedia daya

  diakibatkan oleh dioda zener sehingga keluaran dari rangkaian ini tetap stabil.

  Untuk mendapatkan sumber daya tegangan teratur digunakan

  • - rangkaian regulator.

  Besarnya tegangan pada beban nol dan pada beban penuh sangat

  • - mempengaruhi besarnya regulasi tegangan.

  V.2 SARAN

  Sebaiknya alat yang sudah tidak layak digunakan lagi sebaiknya diganti atau diperbaiki agar pengambilan data tidak salah.

AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCOBAAN

  Artinya : Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukurannya.

  Keterangan ayat : Segala sesuatu dengan aturannya adalah kata yang bisa kita samakan dengan tegangan terukur.

  • Buku penuntun percobaan 2003 oleh Ir Amir Ali, MT dan TIM Asisten