PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI MATEMATIS MATERI SEGIEMPAT KELAS VII
Sayyidatul Karimah
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL
Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, alkarimah@yahoo.com

ABSTRAK
Students experience in learning mathematics, they stated that the completion
of word problems is more difficult than non-story. This happens because they are
required to be able to understand , plan for completion and make a solution of the
problem. Completion of word problems requires mathematical communication skills
of each student . Therefore , teachers must be able to stimulate the students to improve
communication skills by planning and implementing mathematical learning according
to their condition. One type of cooperative learning is the CIRC , which emphasizes
the ability to read or understand the problems. This research is a quantitative study
using experimental methods . The variable in this study is a mathematical
communication skills as independent variables and mathematical learning model with
the CIRC as the dependent variable . The data were obtained by using the test . The
data were processed with one sample t-test and test Normalized Gain . The results

showed that the average mathematical communication skills achieved by students is
76.71 . This value exceeds the specified KKM (KKM = 70) so as to achieve mastery
learning. The results of test calculations mathematical communication skills
improvement based on pre-test and post- test was 35.12 % , which means an increased
interpretation capabilities including mathematical communication in the medium
category . Based on the results obtained , it is known that the mathematical learning by
using cooperative learning model CIRC can improve students' mathematical
communication skills .
Kata Kunci: Cooperative Learning, CIRC, mathematical communication skills
.

yang sangat penting dan harus ada dalam

Pendahuluan
Pendidikan
merupakan

proses

pada


dasarnya

untuk

membantu

pendidikan.

Matematika

pengetahuan

yang

merupakan

mempunyai

peran


manusia dalam mengembangkan potensi

sangat besar, baik dalam kehidupan

dirinya, baik potensi fisik maupun psikis

sehari-hari maupun dalam pengembangan

sehingga

ilmu

mampu

menghadapi

setiap

pengetahuan


lain.

Pendidikan

perubahan yang terjadi. Kegiatan belajar

matematika di sekolah diharapkan dapat

mengajar merupakan salah satu unsur

mempersiapkan
136

anak

didik

agar


Karimah, Pembelajaran Matematika Model Cooperative… 137

menggunakan

matematika

secara

Maksud dari indikator tersebut adalah

fungsional dalam kehidupan sehari-hari

ketika siswa menyelesaikan soal yang

dan dalam rangka menghadapi ilmu

berbentuk cerita, mereka dituntut untuk

pengetahuan lain.


bisa

Bangun

segiempat

merupakan

melatih

dan

kemampuan

mengembangkan

komunikasi

matematis.


salah satu materi pokok dalam pelajaran

Kenyataannya hal tersebut belum dapat

matematika. Materi ini mempunyai objek

terwujud dengan baik. Oleh karena itu,

berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip

guru harus mampu melakukan perubahan

sehingga

cara

merupakan

menjadikan
salah


mataeri

yang

selama

ini

dilakukan, khususnya pada materi-materi

penting. Banyak hal dalam kehidupan

yang terdapat masalah yang berupa soal

sehari-hari yang erat kaitannya dengan

cerita guna memperbaiki kemampuan

materi


komunikasi

pembelajarannya
penekanan

aspek

diperlukan

aspek

bagian

pengajaran

yang

ini,


satu

ini

sehingga
selain

dalam
diperlukan

kontekstual
kooperatif.

juga
Dalam

matematis

merencanakan


siswa

dan

dengan

menerapkan

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
siswa.

materi segiempat terdapat soal yang

Kesulitan

semacam

ini,

salah

berbentuk soal cerita, hal ini merupakan

satunya terjadi pada siswa di tingkat

kesulitan

mengengah

bagi

siswa

mengkomunikasikannya

dalam

untuk
bentuk

matematika.

Penelitian

pertama
ini

(SMP/MTs).

dilakukan

di

MTs

Tholabuddin yang merupakan salah satu

Berdasarkan

pengalaman

siswa

sekolah yang terletak di desa Masin

dalam mempelajari matematika, mereka

Kecamatan

menyatakan bahwa penyelesaian soal

Batang. Siswa kelas VII di sekolah ini

cerita lebih sulit daripada soal noncerita.

menganggap matematika termasuk salah

Hal

satu

ini

terjadi

karena

ketika

Warungasem

pelajaran

yang

Kabupaten

sulit

dipahami.

menyelesaikan soal cerita mereka dituntut

Kesulitan ini tidak terkecuali pada materi

untuk dapat memahami, merencanakan

segiempat, apalagi ketika siswa harus

penyelesaian dan membuat penyelesaian

mengerjakan soal yang berbentuk soal

atas masalah yang ada. Beberapa yang

cerita. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa

harus dilakukan dalam menyelesaiakan

hanya

soal cerita merupakan indikator-indikator

Ketuntasan

dari kemampuan komunikasi matematis.

ditentukan, yaitu 70. Secara umum, guru

40%

yang mencapai
Minimal

(KKM)

Kriteria
yang

138 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

matematika di MTs Tholabuddin dalam

mereka menyusun kembali pemahaman

pembelajaran

materi yang sudah didiskusikan dengan

konvensional,

menggunakan
dimana

guru

model
memberi

kelompoknya

dan

dituangkan

dalam

materi melalui ceramah, latihan soal

kalimat sendiri. Tujuan utama dari CIRC

kemudian pemberian tugas.

adalah menggunakan tim-tim kooperatif

Proses pembelajaran matematika,

untuk

membantu

siswa

dalam

khususnya pada materi segiempat agar

mempelajari

menjadi lebih bermakna, kontekstual dan

bacaan yang dapat diaplikasikan secara

tidak membosankan diperlukan model

luas.

pembelajaran

pada

mengembangkan kemampuan membaca,

siswa. Pembelajaran matematika yang

menulis dan kemampuan yang lain dalam

dimaksud adalah pembelajaran yang dapat

bahasa

melibatkan siswa secara aktif dan mereka

pembelajaran CIRC merupakan salah satu

dapat menggunakan pengetahuan yang

model yang tepat digunakan dalam proses

dimiliki untuk mengkonstruk pengetahuan

pembelajaran

yang baru. Pembelajaran yang demikian

pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan dan dapat

kontekstual dan tidak membosankan.

yang

berorientasi

kemampuan

Model

CIRC

memahami

dirancang

(Durukan,

materi

2011).

untuk

Model

segiempat

menjadi

agar

bermakna,

menimbulkan sikap positif yang dimiliki
siswa. Melihat kondisi tersebut, peneliti
menawarkan
pembelajaran

penerapan
kooperatif.

Metode Penelitian

model
Penggunaan

Penelitian
penelitian

ini

kuantitatif

termasuk

jenis

dengan

tipe

model pembelajaran kooperatif didasarkan

eksperimen. Penelitian dilaksanakan pada

pada keyakinan bahwa belajar yang paling

semester genap tahun pelajaran 2011/2012

efektif adalah ketika siswa terlibat secara

pada kelas VII MTs Tholabuddin Masin

aktif dalam proses pembelajaran (Zakaria

Batang yang terdiri dari 4 kelas. Dengan

dan Iksan, 2007).

teknik Cluster Random Sampling, terpilih

Salah satu tipe dalam model
pembelajaran

kooperatif

adalah

kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dan
kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Variabel

and

dalam penelitian ini adalah kemampuan

Composition (CIRC). Model pembelajaran

komunikasi matematis sebagai variabel

CIRC menuntut siswa belajar secara

bebas

berkelompok dan guru memberikan materi

matematika dengan CIRC sebagai variable

untuk dipahami oleh siswa. Kemudian

terikat. Data penelitian diperoleh tes.

Cooperative

Integrated

Reading

dan

model

pembelajaran

Karimah, Pembelajaran Matematika Model Cooperative… 139

Teknik pengolahan data dilakukan dengan

Tabel 1

uji keefektifan, diolah dengan uji t satu

Rekap Hasil Peningkatan Kemampuan

sampel

untuk

mengetahui

Komunikasi Matematis

ketuntasan

belajar, uji banding t independent untuk
membandingkan

rataan

kemampuan

Kriteria

Jumlah

komunikasi matematis kelas eksperimen

Persentase

Siswa

dan kelas kontrol, dan uji peningkatan

Rendah

9

32,14%

g untuk

Sedang

17

60,71%

kemampuan

Tinggi

2

7,14%

dengan

Normalized

mengetahui

Gain

peningkatan

komunikasi matematis berdasarkan pre tes
dan post tes.

Berdasarkan

hasil

peningkatan

kemampuan komunikasi matematis pada
Hasil Penelitian

tabel 1, rata-rata peningkatan kemampuan

Hasil perhitungan uji ketuntasan
diperoleh

ketuntasan

klasikal

sebesar

komunikais

matematis

Normalized

dengan

g secara

Gain

uji

klasikal

76,71 secara uji statistik lebih dari KKM
yaitu

70.

menunjukkan

Berdasarkan

uji

bahwa

banding

kemampuan

komunikasi matematis kelas eksperimen
sebesar 76,71 secara uji statistik lebih baik
dibandingkan
komunikasi

dengan
matematis

tafsiran

peningkatan

komunikasi

matematis

kemampuan
yang

terjadi

termasuk dalam kategori sedang.

kemampuan
kelas

kontrol

sebesar 68,93. Hasil perhitungan uji
peningkatan

diperoleh sebesar 35,12% yang berarti

kemampuan

komunikasi

matematis berdasarkan pre tes dan post tes
disajikan dalam tabel 1 berikut.

Pembahasan
Hal

penting

diperhatikan
penelitian

yang

dalam
ini

adalah

perlu

keberhasilan
menyiapkan

perangkat pembelajaran dan dirancang
sedemikian rupa sehingga mencerminkan
penggunaan
kooperatif

model
tipe

CIRC.

pembelajaran
Perangkat

pembelajaran yang dipersiapkan adalah
(1) silabus; (2) rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP); (3) buku siswa; (4)
LKS; dan (5) tes kemampuan komunikasi

140 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

matematis dengan model pembelajaran

pembelajaran yang digunakan yaitu model

CIRC. Silabus dijadikan sebagai pedoman

CIRC merupakan hal penting dalam proses

dalam pengembangan pembelajaran lebih

penyusunan RPP.

lanjut,

seperti

pembuatan

RPP,

Pengembangan

siswa

pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan

merupakan

pengembangan sistem penilaian. Silabus

diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan

merupakan

dalam

Pendidikan (KTSP) di sekolah. Buku

penyusunan rencana pembelajaran, baik

siswa dapat membantu sekolah dalam

rencana pembelajaran untuk satu SK

mewujudkan

maupun satu KD. Demikian pula, silabus

berkualitas. Penerapan buku siswa dapat

sangat bermanfaat untuk mengembangkan

mengkondisikan kegiatan pembelajaran

sistem

pelaksanaan

menjadi lebih terencana dengan baik,

pembelajaran berbasis kompetensi sistem

mandiri, tuntas dan hasil yang dihasilkan

penilaian selalu mengacu pada SK, KD,

jelas. Pada penyusunan LKS, tujuan

dan indikator yang terdapat di dalam

utama penelitian harus tetap menjadi

silabus.

sasaran utama, sehingga pembelajaran

sumber

penilaian.

pokok

Dalam

bentuk

buku
konsekuensi

pembelajaran

dari

yang

RPP merupakan panduan langkah-

matematika dengan model CIRC dapat

langkah yang akan dilakukan guru dalam

membantu siswa dalam meningkatkan

kegiatan

kemampuan komunikasi matematis.

pembelajaran

dalam

skenario

2007:71).
menyusun

yang

disusun

kegiatan

Jadi

guru

(Trianto,

berkewajiban

RPP secara lengkap dan

Instrumen
komunikasi
dengan

tes

kemampuan

matematis

dipersiapkan

tujuan

menghasilkan

sebuah

sistematis agar pembelajaran berlangsung

instrumen

secara

inspiratif,

instrumen soal yang memenuhi kriteria

menyenangkan, dan memotivasi siswa

valid, reliabel, dengan tingkat kesukaran

untuk

serta

sedang dan mempunyai daya pembeda

memberikan ruang yang cukup bagi

yang baik. Dari uji validitas 10 butir soal,

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

diperoleh hasil bahwa semua butir soal

sesuai

valid.

interaktif,

berpartisipasi

dengan

aktif,

bakat,

minat,

dan

soal

yang

Selanjutnya

layak,

dilakukan

yaitu

uji

perkembangan fisik serta psikologis siswa.

reliabilitas pada 10 butir soal yang valid.

Oleh

Tujuan

karena

keterhubungan,

itu
dan

kelengkapan,
kejelasan

proses

pembelajaran yang sesuai dengan model

uji

mengetahui
keajegan

reliabel
tingkat

suatu

adalah
ketepatan

instrumen.

untuk
atau

Diperoleh

Karimah, Pembelajaran Matematika Model Cooperative… 141

instrumen tes kemampuan komunikasi

secara uji statistik melebihi KKM. Hasil

matematis

tersebut

dengan

koefisien

reliabel

secara

nyata

menunjukkan

sebesar 0,88, besar koefisien reliabel ini

keberhasilan

cukup tinggi karena mendekati 1. Hasil uji

matematika dengan model CIRC. Dengan

tingkat

pembelajaran

kesukaran

buti

soal

tes

proses

pembelajaran

kooperatif

tipe

CIRC

kemampuan komunikasi matematis ini

menjadikan

siswa

lebih

menunjukkan 8 butir soal dalam kategori

mendukung

dalam

komunikasi

sedang, 1 butir soal dalam kategori mudah

pembelajaran. Ketika siswa membangun

dan 1 butir soal lagi dalam kategori sukar.

pengetahuan tentang konsep matematika,

Tes kemampuan komunikasi matematis

mereka membutuhkan kesempatan untuk

ini juga sudah baik karena ditinjau dari

berpikir,

daya pembedanya yaitu 8 dari 10 butir

mendengarkan, menulis, dan membaca.

soal mempunyai daya pembeda yang

Melalui

signifikan.

CIRC ini, mereka memiliki kesempatan

Setelah

semua

berdiskusi,

aktif

dan
pada

mengembangkan,

pembelajaran

kooperatif

tipe

perangkat

untuk melakukan hal tersebut. Hal ini

pembelajaran (silabus, RPP, buku siswa,

sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

LKS, dan soal tes kemampuan komunikasi

Vui (2006) bahwa komunikasi siswa

matematis)

dalam

dinyatakan

layak

untuk

pembelajaran

merupakan

diujicobakan, selanjutnya dilakukan uji

komponen

coba perangkat pembelajaran pada kelas

pembelajaran

uji coba perangkat (kelas eksperimen)

menjadikan

untuk mengetahui apakah pembelajaran

memahami konsep dengan baik. Hasil

dengan perangkat pembelajaran yang telah

tersebut sesuai dengan penelitian yang

disiapkan

Tingkat

dilakukan oleh Akhsani (2011) yang

keberhasilan diukur dengan uji keefektifan

menyatakan bahwa rata-rata nilai tes pada

perangkat pembelajaran melalui tiga uji

pembelajaran

statistika,

ketuntasan

pembelajaran matematika dengan metode

kemampuan komunikasi matematis; (2)

CIRC menghantarkan siswa mencapai

uji perbedaan; dan (3) uji peningkatan

tuntas belajar

tersebut

yaitu

(1)

efektif.

uji

kemampuan komunikasi matematis.
Berdasarkan hasil uji ketuntasan
diperoleh

rata-rata

utama

dari

matematika
mereka

yang

dapat

proses
sehingga
lebih

menggunakan

Hasil perhitungan uji perbedaan
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

kemampuan

rata-rata nilai kemampuan komunikasi

komunikasi matematis kelas eksperimen

matematis kelas eksperimen lebih baik

142 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199

yaitu 76,71 dibandingkan dengan rata-rata

pembelajaran matematika dengan model

nilai kemampuan komunikasi matematis

konvensional.

kelas kontrol yaitu 68,93. Hasil ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan

menunjukkan perbedaan yang signifikan

oleh Muslikhah (2007) dan Awwal (2010)

antara pembelajaran matematika dengan

yang

menggunakan

model

dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe

pembelajaran

konvensional.

Artinya

CIRC ini dapat meningkatkan hasil belajar

CIRC

pembelajaran matematika dengan model
CIRC

yang

menekankan

sikap

Hasil

keduanya

yang

demikian

menunjukkan

bahwa

siswa.

dan

keterampilan proses siswa terbukti lebih

Simpulan
Hasil

baik dari pada pembelajaran individual

analisis

keefektifan

dengan model yang selama ini dilakukan.

pembelajaran

Penelitian

hasil

segiempat dengan pembelajaran model

penelitian Zakaria dan Iksan (2007: 37)

CIRC menunjukkan tiga indikator efektif,

yang menyatakan bahwa kelas kooperatif

yaitu: (1) Pembelajaran materi segiempat

melihatkan hasil yang lebih baik secara

yang

signifikan pada prestasi dan pemecahan

pembelajaran kooperatif model CIRC

masalah matematika.

berhasil

ini

sejalan

dengan

Hasil perhitungan uji peningkatan

matematika

menggunakan

menuntaskan

materi

perangkat

kemampuan

komunikasi matematis siswa; (2) siswa

matematis

yang mendapatkan pembelajaran dengan

berdasarkan pre tes dan post tes kelas

pembelajaran kooperatif model CIRC

eksperimen

mempunyai

kemampuan

komunikasi

memperoleh

Normalized Gain
yang

berarti

rata-rata

g sebesar 35,12%

tafsiran

peningkatan

kemampuan komunikasi matematis yang
terjadi termasuk dalam kategori sedang.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
komunikasi matematis materi segiempat
siswa yang memperoleh pembelajaran
matematika
perangkat

dengan

pengembangan

pembelajaran

menggunakan

model CIRC lebih baik dibandingkan
dengan

siswa

yang

memperoleh

matematis
dibanding

kemampuan
sebesar

76,71

dengan

komunikasi
lebih

baik

menggunakan

pembelajaran konvensional sebesar 68,93;
dan

(3)

peningkatan

kemampuan

komunikasi matematis siswa berdasarkan
pre tes dan post tes sebesar 35,12% yang
termasuk kategori sedang.

Daftar Pustaka
Akhsani, L. 2011. Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika dengan Metode CIRC

Karimah, Pembelajaran Matematika Model Cooperative… 143

Berbasis Membaca Berbantuan
CD Interaktif Materi Segiempat
Kelas VII. Tesis. Program Studi
Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang.
Awwal, A. M. N. 2009. Upaya
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Dan Hasil Belajar Melalui
Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
CIRC
(Cooperative Integrated Reading
And
Composition)
Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Materi
Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel (SPLDV) Peserta Didik
Kelas VIIIB Semester Gasal MTS
NU Nurul Huda Mangkang Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi.
Jurusan
Tadris
Matematika
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo Semarang.
Durukan, E. 2011. Effects of Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition (CIRC) Technique
on
Reading-Writing
Skills.
Educational
Research
and
Reviews. 6(1). 102-109.
Muslikhah.
2007.
Keefektifan
Pembelajaran Cooperative Tipe

CIRC Bermediakan Kartu Soal
terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik dalam Menyelesaikan Soal
Cerita
Matematika
Materi
Segiempat di Kelas VI SMP N 7
Semarang
Tahun
2006/2007.Skripsi.
Program
Pendidikan Matematika, Fakultas
FMIPA
Universitas
Negeri
Semarang
Trianto.
2007.
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik,
Konsep, Landasan TeoriteisPraktik dan Implementasinya.
Jakarta:
Prestasi
Pustaka
Publisher.
Vui, T. 2006. Enhancing Classroom
Communication
to
Develop
Students' Mathematical Thinking.
Vietnam: Hue University.
Zakaria, E. dan Iksan, Z. 2007. Promoting
Cooperative Learning in Science
and Mathematics Education: A
Malaysian Perspective. Eurasia
Journal of Mathematics, Science
& Technologi Education, 3(1):
35-39.