135640324 Buku II Pedoman Penyusunan Rkt

BUKU II
MODEL ATAU BENTUK

PEDOMAN PENYUSUNAN

RENCANA KEGIATAN
TAHUNAN (RKT)

Contoh Cover :

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN
TAHUN PELAJARAN ……. - …….

LOGO

SMP/SMA NEGERI/SWASTA .............
Alamat : Jl. ………………………………………..
e-mail : ……………………………………

PEMERINTAH KOTA/KAB ................


DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI ....................................

HALAMAN PENGESAHAN
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 2

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN
DAN PROFIL
SMP/SMA NEGERI/SWASTA ……..
TAHUN PELAJARAN ……. - …….
Alamat Jl.
…………………………………………………………………………………………………

Ketua Komite,

Kepala SD/SD/SMP/SMA ....

Penanggung Jawab

Program,

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kota ..............

...................................................................
NIP. ....................................

SISTIMATIKA
RENCANA KEGIATAN TAHUNAN
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 3

Halaman
Pengesahan......................................................................................
...........
i
Kata
Pengantar.........................................................................................

.............
ii
Daftar
Isi.....................................................................................................
.................
iii

I.

PENDAHULUAN
A. Latar
belakang

.........................................................................

.........
B. Tujuan

............................................................................


.................
C. Landasan
hukum

.............................................................................

.
D. Sistematika penyusunan
program ......................................................

II.

EVALUASI PROGRAM TAHUN SEBELUMNYA
A. Analisis Ketercapaian Program ( 1 tahun dari RKAS)
...............................

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 4


B. Program Prioritas Tahun ....
......................................................................
III.

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA
A. Rencana kegiatan ....................
B. Sumber Dana pelaksanaan program
C. Uraian Kegiatan

IV.

PENUTUP
LAMPIRAN :

1. Notulen Rapat orang tua siswa
2. Daftar hadir rapat orang tua siswa
3. Hasil keputusan rapat orang tua siswa

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN (RKT)
ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN

Catatan penting dalam penyusunan RKT:
1. RKT dibuat TIAP TAHUN,
2. Mengambil satu tahun dari RKAS 4 tahun mendatang atau merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari RKAS 4 tahun mendatang dan
merupakan rencana yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan
berjalan
BAB I

PENDAHULUAN
A. Visi, Misi
B. Kondisi fisik, Personil, Jumlah siswa di sekolah saat ini

BAB II EVALUASI PROGRAM TAHUN SEBELUMNYA
A. Analisis lingkungan operasional sekolah
B. Analisis ketercapaian pendidikan saat ini
C. Analisis pendidikan satu tahun ke depan
D. Identifikasi tantangan kondisi nyata sekolah saat ini
Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal
sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang
diharapkan masa datang (satu tahun ke depan), maka dapat

diketahui kesenjangan yang terjadi.
No
.

1

Kondisi pendidikan saat
ini

Standar Isi

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)

Besarnya
tantangan nyata


Standar Isi
Hal. 5

No
.
a
b

c

2.
a

b

Kondisi pendidikan saat
ini
Buku KTSP (Buku/Dokumen1):
Belum tersusun Buku KTSP
Silabus:

- Tersusun silabus 5 mapel
- Tersusun silabus semua
mapel kelas 7
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP):
- Tersusun RPP : 50% dari
semua mapel
- Tersusun RPP semua
mapel kelas 7

Besarnya
tantangan nyata

Tersusun 1 Buku KTSP
Silabus:
- Tersusun silabus 11 mapel
- Tersusun silabus semua
mapel kelas 8 dan 9

1


-

50%

Tersusun RPP : 100% dari
semua mapel
- Tersusun RPP semua
mapel kelas 7

Silabus 6 mapel
Silabus kelas 8 dan 9

RPP kelas 8 dan 9

Standar Proses
Persiapan pembelajaran:
- Kepemilikan silabus oleh
guru: 50% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh

guru: 50% memiliki
- Kepemilikan sumber
belajar/bahan ajar: 50%
- Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik
siswa: 50%

Persiapan pembelajaran:
- Kepemilikan silabus oleh
guru: 100% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh
guru: 100% memiliki
- Kepemilikan sumber
belajar/bahan ajar: 100%
- Pengembangan
perangkat instrumen
untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik
siswa: 100%

50%
50%
50%
50%

Persyaratan Pembelajaran
-

c

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)

Jumlah siswa per rombel:
40 anak
Beban mengajar guru: 10
jam/minggu
Ratio antara jumlah siswa
dengan buku tekas mapel
3:1
Pengelolaan kelas: 50%
Dll

-

Jumlah siswa per rombel:
32 anak
Beban mengajar guru: ≥
24 jam/minggu
Ratio antara jumlah siswa
dengan buku tekas
mapel 1:1
Pengelolaan kelas: 100%
Dll

Pelaksanaan pembelajaran:

Pelaksanaan pembelajaran:

-

-

-

-

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran oleh
guru di kelas: 60%
Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang: eksploratif,
elaboratir, dan
konformatif: 40%
Penerapan CTL: 20%
Penerapan pembelajaran
tuntas: 35%
Penerapan
PAIKEM/PAKEM: 40%
Penerapan pembelajaran
di luar kelas/sekolah: 30%
Cakupan pelaksanaan

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

-

-

Cakupan pendahuluan
dalam pembelajaran oleh
guru di kelas: 100%
Cakupan penerapan
prinsip pembelajaran
yang: eksploratif,
elaboratir, dan
konformatif: 100%
Penerapan CTL: 50%
Penerapan pembelajaran
tuntas: 100%
Penerapan
PAIKEM/PAKEM: 70%
Penerapan pembelajaran
di luar kelas/sekolah: 50%
Variasi pengelolaan kelas:

Pengurangan 8
siswa/rombel
Penambahan 14
jam/minggu
Penambahan 2
buku/siswa
50%

40%
60%
60%
30%
65%
30%
20%
30%
Hal. 6

No
.

d

Kondisi pendidikan saat
ini
penutup dalam
pembelajaran: 70%
Pelaksanaan penilaian
pembelajaran:

Pelaksanaan penilaian
pembelajaran:

-

-

e

-

-

-

-

b

-

Pengembangan
instrumen penilaian hasil
belajar: 100%
Variasi model penilaian: 5
model
Pengolahan/analisis hasil
penilaian: 2 jenis manual
Pemanfaatan/tindak
lanjut hasil penilaian: 3
manfaat
Dll

Pengawasan proses
pembelajaran:

-

a

Pengembangan
instrumen penilaian hasil
belajar: 70%
Variasi model penilaian: 2
model
Pengolahan/analisis hasil
penilaian: 1 jenis manual
Pemanfaatan/tindak
lanjut hasil penilaian: 1
manfaat
Dll

Pengawasan proses
pembelajaran:

-

3.

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)
100%

Cakupan kegiatan
pemantauan
pembelajaran: 40%
Cakupan kegiatan
supervisi pembelajaran:
40%
Cakupan kegiatan
evaluasi pembelajaran:
40%
Dokumen pelaporan hasil
evaluasi pembelajaran:
40%
Cakupan tindak lanjut
hasil evaluasi
pembelajaran: 60%

Standar
Lulusan

Kompetensi

Bidang akademik:
- Rata2 pencapaian KKM
semua mapel 6,00
- Rata2 pencapaian NUN
4,00
- Memperoleh juara ke-3 tk
kab/kota bidang
Matematika
- Memperoleh juara ke-2 tk
kab/kota bidang IPA
- Memperoleh juara ke-5 tk
provinsi bidang IPA
- Memperoleh juara ke-20
tk nasional bidang IPA
- Dan sebagainya
Bidang non akademik:
- Perolehan jumlah
kejuaraan: 2 jenis/bidang
pada tk kab/kota

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

-

Cakupan kegiatan
pemantauanpembelajara
n: 70%
Cakupan kegiatan
supervisi pembelajaran:
60%
Cakupan kegiatan
evaluasi pembelajaran:
90%
Dokumen pelaporan hasil
evaluasi pembelajaran:
100%
Cakupan tindak lanjut
hasil evaluasi
pembelajaran: 100%

Standar
Lulusan
-

Besarnya
tantangan nyata

30%
3 model
1 jenis berbasis TIK
2 kemanfaatan/tindak
lanjut

30%
20%
50%
60%
40%

Kompetensi

Rata2 pencapaian KKM
semua mapel 6,5
Rata2 pencapaian NUN
5,5
Memperoleh juara ke-2 tk
kab/kota bidang
Matematika
Memperoleh juara ke-1 tk
kab/kota bidang IPA
Memperoleh juara ke-4 tk
provinsi bidang IPA
Memperoleh juara ke-18
tk nasional bidang IPA
Dan sebagainya

0,5

Perolehan jumlah
kejuaraan: 3 jenis/bidang
pada tk kab/kota

1 buah

1,5
1 tingkat
1 tingkat
1 tingkat
2 tingkat

1 tingkat
Hal. 7

No
.

Kondisi pendidikan saat
ini
- Perolehan jumlah
kejuaraan: 2 jenis/bidang
pada tk provinsi
- Perolehan jumlah
kejuaraan: 1 jenis/bidang
pada tk nasional
- Memperoleh juara ke-2 tk
kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-4 tk
provinsi bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-10
tk nasional bidang bola
voli
- Dan sebagainya
Kelulusan:
- Jumlah kelulusan 75%
Melanjutkan studi:
- Jumlah lulusan yang
melanjutkan studi ke
jenjang lebih tinggi 80%

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)
- Perolehan jumlah
kejuaraan: 3 jenis/bidang
pada tk provinsi
- Perolehan jumlah
kejuaraan: 2 jenis/bidang
pada tk nasional
- Memperoleh juara ke-1 tk
kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-3 tk
provinsi bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-8 tk
nasional bidang bola voli
- Dan sebagainya

4

Standar Tenaga Pendidik
dan Tenaga Kependidikan:

Standar Tenaga Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan:

a

Kepala sekolah:
- Belum pelatihan bahasa
Inggris atau TOEFL < 400
- Belum pelatihan TIK
- Belum pelatihan
kepemimpinan
- Belum pelatihan
manajerial sekolah (MBS)
- Belum pelatihan
kewirausahaan
- Belum pelatihan
supervisi, monitoring, dan
evaluasi sekolah
- Belum pelatihan
administrasi persekolahan
- Belum pelatihan KTSP
- Dll
Guru: (bersifat rata-rata)
- Pelatihan CTL: 50%
- Pelatihan pembelajaran
tuntas: 50%
- Pelatihan penilaian dan
evaluasi pembelajaran:
40%
- Pelatihan bahasa Inggris:
20%
- Pelatihan TIK: 35%
- Pelatihan KTSP: 75%
- Pelatihan penelitian
pendidikan: 20%
- Pelatihan kepribadian:
10%

c
d

b

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

- Jumlah kelulusan 90%
Jumlah lulusan yang
melanjutkan studi ke jenjang
lebih tinggi 90%

-

TOEFL > 400
pelatihan TIK min. 5 kali
pelatihan kepemimpinan
min. 3 kali
pelatihan manajerial
sekolah (MBS) min. 3 kali
pelatihan kewirausahaan
min. 3 kali
pelatihan supervisi,
monitoring, dan evaluasi
sekolah min. 3 kali
pelatihan administrasi
persekolahan min. 3 kali
Pelatihan KTSP min 2 kali
Dll

Guru: (bersifat rata-rata)
- Pelatihan CTL: 70%
- Pelatihan pembelajaran
tuntas: 70%
- Pelatihan penilaian dan
evaluasi pembelajaran:
80%
- Pelatihan bahasa Inggris:
80%
- Pelatihan TIK: 70%
- Pelatihan KTSP: 100%
- Pelatihan penelitian
pendidikan: 50%
- Pelatihan kepribadian:
100%

Besarnya
tantangan nyata
1 tingkat
1 tingkat
1 tingkat
2 tingkat

15%
10%

Niai TOEFL > 400
5 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
2 kali

20%
20%
40%
45%
25%
30%
90%
40%
45%

Hal. 8

No
.

Kondisi pendidikan saat
ini
- Pengabdian masyarakat:
10%
- Pelatihan PAIKEM/PAKEM:
25%
Tenaga TU, Laboran,
Pustakawan, dll: (bersifat
rata-rata)
- Pelatihan TIK: 50%
- Pelatihan bahasa Inggris:
10%
- Pelatihan bidangnya: 10%
- Pelatihan manajemen
sesuai bidangnya: 5%
- Dll

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)
- Pengabdian masyarakat:
50%
- Pelatihan PAIKEM/PAKEM:
70%
Tenaga TU, Laboran,
Pustakawan, dll: (bersifat
rata-rata)
- Pelatihan TIK: 90%
- Pelatihan bahasa Inggris:
70%
- Pelatihan bidangnya: 80%
- Pelatihan manajemen
sesuai bidangnya: 25%
- Dll

5

Standar Sarana dan
Prasarana

Standar Sarana dan
Prasarana

a

Sarana dan Prasarana
Minimal
- Ruang kepala sekolah: 10
m2
- Ruang wakil KS tidak ada
- Ruang kelas : 2 tidak
standar
- Ruang perpustakaan:
tidak standar
- Ruang Lab. IPA: 1 buah
- Ruang guru: tidak standar
(< 4m2 / guru)
- Gudang: tidak ada
- Ruang UKS : tidak ada
Sarana dan Prasarana
Lainnya
- Ruang Lab. Bahasa: tidak
ada
- Ruang Lab. Komputer:
tidak ada
- Ruang multi media: tidak
ada
- Ruang akademik dan
pengembangan SIM: tidak
ada
- Ruang kantin: tidak
standar (10m2)
Fasilitas Pembelajaran
danPenilaian
- Daya listrik rendah
(6000W)
- Komputer Guru: 25%
- Komputer TU: 5 buah
- Komputer perpustakaan:
20 buah
- Komputer Lab IPA: 1 buah
- Jaringan internet: ada
- Sarana olah raga: 90%
- Dll

Besarnya
tantangan nyata

40%
60%
70%
20%

Terbangun ruang KS
standar
Terbangun R WK KS
Terbangun 2 R kelas
Terbangun R
perpustakaan
Terbangun R lab IPA 1
bh
Terbangun ruang guru
standar
Terbangun 1 gudang
Terbangun ruang UKS
Terbangun R Lab
Bahasa
Terbangun R Lab
Komputer
Terbangun R multi
media
Terbangun R
akademik dan SIM
Terbangun R kantin
standar

3000W
20%
4 buah
20 buah
1 buah
Terpasang jaringan
40%

Hal. 9

No
.

Kondisi pendidikan saat
ini
- Sarana olah raga: 50%
- Dll

6.

Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan

a

Perangkat dokumen
pedoman pelaksanaan
rencana kerja/kegiatan:
- Dokumen RPS (RKAS-1
dan RKAS-2): 50%
- Dokumen PSB: 60%
- Dokumen Pedoman
pembinaan kesiswaan:
50%
- Dokumen tata tertib
sekolah: 50%
- Dokumen kode etik
sekolah: 50%
- Dokumen penugasan
guru: 80%
- Dll
Struktur organisasi dan
mekanisme kerja:

Perangkat dokumen
pedoman pelaksanaan
rencana kerja/kegiatan:
- Dokumen RPS (RKAS-1
dan RKAS-2): 100%
- Dokumen PSB: 100%
- Dokumen Pedoman
pembinaan kesiswaan:
100%
- Dokumen tata tertib
sekolah: 100%
- Dokumen kode etik
sekolah: 100%
- Dokumen penugasan
guru: 80%
- Dll
Struktur organisasi dan
mekanisme kerja:

-

Struktur organisasi: 75%
lengkap
- Dokumen pembagian
tugas/kewenangan/tupok
si: 60%
- Dll
Supervisi, monitoring,
evaluasi, dan akreditasi
sekolah:

-

Struktur organisasi: 100%
lengkap
- Dokumen pembagian
tugas/kewenangan/tupok
si: 100%
- Dll
Supervisi, monitoring,
evaluasi, dan akreditasi:

25%

-

-

100%
100%
100%
50%
50%

Kemitraan dan peranserta
masyarakat:

Ada tim khusus: 100%
Ada instrumen: 100%
Ada pelaporan: 100%
Pendokumentasian :
100%
- Tindak lanjut: 100%
- Dll
Kemitraan dan peranserta
masyarakat:

-

-

10%

b

c

d

e

Tidak ada tim khusus
Tidak ada instrumen
Tidak ada pelaporan
Pendokumentasian : 50%
Tindak lanjut: 50%
Dll

Dokumen keberadaan
Komite Sekolah: 90%
- Dokumen program kerja
komite sekolah: 60%
- Kepengurusan komite
sekolah: 75% lengkap
- Perolehan kerjasama
dengan pihak lain: 2
instansi
- Bantuan biaya pendidikan
dari orang tua siswa:
10.000 rupiah/bulan
- Dll
SIM sekolah:

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)

-

Dokumen keberadaan
Komite Sekolah: 100%
Dokumen program kerja
komite sekolah: 100%
Kepengurusan komite
sekolah: 100% lengkap
Perolehan kerjasama
dengan pihak lain: 5
instansi
Bantuan biaya pendidikan
dari orang tua siswa:
150.000 rupiah/bulan

Besarnya
tantangan nyata

50%
40%
50%
50%
50%
20%

40%

40%
25%
3 instansi
140.000,-

SIM sekolah:
Hal. 10

No
.

Kondisi pendidikan saat
ini
- Tidak terpasang PAS
(Paket Aplikasi Sekolah)
- Tidak terpasang jaringan
SIM
- dll

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)
- Terpasang PAS (Paket
Aplikasi Sekolah): 100%
- Terpasang jaringan SIM:
100%

7.

Standar Keuangan dan
Pembiayaan

Standar Keuangan dan
Pembiayaan

a

Sumber dana: 2 buah

b

Pengalokasian dana: 5 SNP

c

Penggunaan dana: 75%
benar
Pelaporan penggunaan dana:
75%
Dokumen pendukung
pelaporan: 80%
Dll

Sumber dana: minimal 5
buah
Pengalikasian dana: minimal
8 SNP
Penggunaan dana: 100%
benar
Pelaporan penggunaan dana:
100%
Dokumen pendukung
pelaporan: 100%
Dll

8.

Standar Penilaian
Pendidikan:

Standar Penilaian
Pendidikan:

a

Frekuensi ulangan harian
oleh guru: 50%
Ulangan tengah semester
yang dilakukan oleh guru:
50%
Cakupan materi ulangan
akhir semester yang
dilakukan sekolah: 90%
Cakupan materi ulangan
kenaikan kelas oleh sekolah:
90%
Teknik-teknik penilaian yang
dipergunakan guru dalam
pembelajaran: 50%
Instrumen yang
dikembangkan guru untuk
ulangan harian: 80%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan akhir semester: 80%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas: 80%
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
guru: 75% terpenuhi
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
sekolah: 90% terpenuhi
Dll

Frekuensi ulangan harian
oleh guru: 100%
Ulangan tengah semester
yang dilakukan oleh guru:
100%
Cakupan materi ulangan
akhir semester yang
dilakukan sekolah: 100%
Cakupan materi ulangan
kenaikan kelas oleh sekolah:
100%
Teknik-teknik penilaian yang
dipergunakan guru dalam
pembelajaran: 100%
Instrumen yang
dikembangkan guru untuk
ulangan harian: 100%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan akhir semester:
100%
Variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas: 100%
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
guru: 100% terpenuhi
Mekanisme dan prosedur
penilaian pendidikan oleh
sekolah: 100% terpenuhi
Dll

Pengembangan Budaya
dan Lingkungan

Pengembangan Budaya
dan Lingkungan

d
e
f

b
c
d
e
f
g

h
i
j
k

9

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Besarnya
tantangan nyata
100%
100%

Minimal 3
3 atau lebih
25%
25%
20%

50%
50%
10%
10%
50%
20%
20%

20%
25%
10%

Hal. 11

No
.

Kondisi pendidikan saat
ini

Sekolah:

Kondisi pendidikan masa
datang
( 1 tahun)

Besarnya
tantangan nyata

Sekolah:

E. TUJUAN SITUASIONAL/SASARAN
Harus diperhatikan:
1. Tujuan/Sasaran diambil atau merupakan bagian dari RKAS 4
TAHUN
2. Ada skala prioritas sasaran dari tujuan empat tahun sesuai
kebutuhan sekolah
3. Sasaran dibuat lebih rinci dari tujuan RKAS
Misalnya dari salah satu tujuan RKAS : dalam aspek
Pengembangan Standar Isi:
“Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan silabus semua mata
pelajaran dan untuk semua jenjang/kelas/tingkatan”
Maka sasarannya 1 tahun (2008/2009):
a. Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 7 semua mata
pelajaran (ini bisa dibuat lebih rinci lagi mengurai tiap
mapelnya)
b. Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 8 semua mata
pelajaran (ini bisa lebih rinci lagi menguraikan mapelnya)
c. Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 9 semua mata
pelajaran (ini bisa lebih rinci lagi menguraikanmapelnya)
Contoh lain:
a. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek
untuk kelas 7 semua mapel
b. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek
untuk kelas 8 semua mapel
c. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek
untuk kelas 9 semua mapel
Begitu seterusnya untuk penyusunan rumusan sasaran
berikutnya
dari 8 aspek SNP yang telah terurai menjadi
beberapa tujuan 4 tahunan di atas.
BAB III

PROGRAM PRIORITAS

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 12

A. RENCANA PROGRAM KEGIATAN DAN UPAYA PEMECAHAN
MASALAH
Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka diidentifikasi
komponen dan faktor yang “TIDAK SIAP” terlebih dahulu
untuk diatasi lebih dulu;
b. Setiap komponen atau faktor yang tidak siap dicarikan
alternatif-alternatif pemecahannya, dan dipilih yang paling
ringan, tepat, dan efisien/efektif.
Misalnya dari hasil analisis SWOT dapat ditabulasikan komponen
yang TIDAK SIAP sebagai berikut:



Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-1: ”Sekolah
mengembangkan silabus untuk kelas 7 semua mapel”

Komponen/
Faktor
yang TIDAK
SIAP
1. Guru

Persoalan pada
komponen/faktor
pengalaman pelatihan
KBK kurang
(baru 1 kali)

Pengalaman pelatihan
CTL kurang
(baru 1 kali)

jumlah guru kurang 3
(B.Indo, B.Ingg
,Matematika)

2. Fasilitas
Komputer

Jumlah komputer kurang
5 buah

Jumlah printer kurang 1
buah,
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Altaernatif Pemecanahn Persoalan



























mengadakan ws KBK
mengirimkan ws KBK
magnag di sekolah lain
IHT di sekolahnya sendiri
PTK
mengikutkan guru pada MGMP
Dsb
mengadakan ws CTL
mengirimkan ws CTL
magnag di sekolah lain
IHT di sekolahnya sendiri
PTK
Mengikutkan guru ke MGMP
Dsb
mengusulkan ditambah PNS 3 guru dg 3
BS
mengangkat GTT 3 gr 3 BS
minta guru bantu kpd pemda
memberdayakan guru yang ada
Dsb
Mengadakan dengan cara membeli baru
Pinjam/kerjasama dengan pihak lain
Menyewa
Mengajukan bantuan kepada
pemda/komite sekolah
Dsb
Mengadakan dengan cara membeli baru
Pinjam/kerjasama dengan pihak lain
Hal. 13

Komponen/
Faktor
yang TIDAK
SIAP

Persoalan pada
komponen/faktor

Altaernatif Pemecanahn Persoalan



Dan
seterusnya








Menyewa
Mengajukan bantuan kepada
pemda/komite sekolah
Dsb

Dilanjutkan dengan:
Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-2: ”Sekolah
mengembangkan silabus untuk kelas 8 semua mapel”
Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-3: ”Sekolah
mengembangkan silabus untuk kelas 9 semua mapel”
.................. dan seterusnya

B. ALTERNATIF LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH :
Perlu diperhatikan bahwa:
a. Rencana PROGRAM KERJA dapat lebih dari satu KEGIATAN
b. RENCANA PROGRAM KERJA lebih diutamakan mengatasi persoalan
dulu dengan memilih salah satu alternatif pemecahan persoalan
yang dipandang mampu dan efisien bagi sekolah.
c. RENCANA PROGRAM KERJA juga dapat secara paralel berjalan
beriringan antara PROGRAM KERJA mengatasi persoalan dengan
program pencapaian sasaran (mengingat waktu terbatas)
d. RENCANA KERGIATAN bersfifat SMART (spesific, measurable,
achievable, relevan, time)
e. RENCANA
KEGIATAN
dibuat
rinci/operasional,
sehingga
memudahkan dalam pengalokasian anggaran.
Dalam contoh di bawah ini sebatas baru mengatasi sebagian
persoalan dan sekaligus juga melaksanakan PROGRAM KERJA DAN
KEGIATAN pencapaian sasaran. Persoalan lain dapat dikembangkan
sendiri RENCANA PROGRAM KERJA DAN RENCANA KEGIATAN. Pada
RENCANA KEGIATAN belum dirinci ke dalam satuan volume, jumlah
waktu, jumlah orang, dll.
Harap dikembangkan sendiri sesuai
kebutuhan sekolah.
CONTOH RENCANA PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN:
1. Pemenuhan Standar Isi:
a. Pengembangan Program Tahunan dan Semester
b. Pengembangan silabus: (ini nama program kerja)
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 14

1) Pengembangan silabus kelas 7 semua mata pelajaran (ini
nama kegiatan)
a) Peningkatan kompetensi KBK bagi guru: (ini nama sub
kegiatan)
 Pembentukan tim/kepanitiaan workshop KBK
 Pengadaan ATK workshop KBK
 Penyiapan akomodasi workshop KBK
 Penyusunan materi/bahan workshop KBK
 Pelaksanaan workshop KBK
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan workshop KBK
 Pembuatan
laporan
dan
penggandaan
laporan
workshop KBK
b) Peningkatan pemahaman CTL bagi guru:
 Pembentukan tim/kepanitiaan workshop CTL
 Pengadaan ATK workshop CTL
 Penyiapan akomodasi workshop CTL
 Penyusunan materi/bahan workshop CTL
 Pelaksanaan workshop CTL
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan workshop CTL
 Pembuatan
laporan
dan
penggandaan
workshop CTL

laporan

c) Pengembangan jumlah tenaga guru:(misalnya guru
honorer, bila diijinkan Dinas)
 Pembentukan tim/kepanitiaan pengadaan/seleksi guru
 Pembuatan panduan pengadaan guru
 Penyusunan materi/bahan seleksi pengadaan guru
 Pelaksanaan seleksi guru
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan pengadaan guru
 Pembuatan
laporan
dan
penggandaan
laporan
pengadaan guru
d) Pengadaan fasilitas komputer:
 Pembentukan tim/kepanitiaan pengadaan komputer
 Pembuatan panduan pengadaan komputer
 Pelaksanaan pengadaan komputer
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan pengadaan komputer
 Pembuatan
laporan
dan
penggandaan
laporan
pengadaan komputer
e) Pengadaan fasilitas lainnya
f) ........................ dst
2) Pengembangan silabus kelas 8 semua mata pelajaran
3) Pengembangan silabus kelas 9 semua mata pelajaran
4) ........................................................... dan seterusnya
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 15

Catatan:
Program kerja dan kegiatan di bawah ini selanjutnya
dapat dikembangkan menjadi program kerja dan kegiatan
yang rinci berdasarkan hasil analisis SWOT seperti contoh
di atas.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
Dll

RPP
Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya
Panduan Pembelajaran
Panduan Evaluasi Hasil Belajar

2. Pemenuhan Standar Proses:
a. Pemenuhan persiapan pembelajaran
b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran
c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
d. Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
f. Dll
3. Pemenuhan SKL SMP:
a. Peningkatan prestasi bidang akademik
b. Peningkatan prestasi bidang non akademik
c. Peningkatan jumlah kelulusan
d. Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi
e. Dll
4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
a. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah)
b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru)
c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya
d. Dll
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana:
a. Pemenuhan srana dan prasarana minimal
b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
d. Dll
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan:
a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan program
kerja dan kegiatan sekolah
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi
sekolah
d. Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan
e. Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi
Sekolah)
f. Pengembangan SIM sekolah
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 16

g. Pengembangan standar ISO: 9001 tahun 2000 dan seterusnya
h. Dll
7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:
a. Peningkatan sumber dana pendidikan
b. Pengembangan pengalokasian dana
c. Pengembangan penggunaan dana
d. Peningkatan pelaporan penggunaan dana
e. Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
f. Pengembangan income generating unit/unit produksi/unis usaha
sekolah
g. Dll
8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:
a. Peningkatan frekuensi ulangan harian
b. Peningkatan pelaksanaan UTS
c. Pengembangan materi UAS
d. Pengembangan materi ulangan kenaikan kelas
e. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
f. Pengembangan instruman ulangan harian
g. Pengembangan instrumen ulangan kenaikan kelas
h. Pengembangan instrumen UTS
i. Pengembangan instrumen UAS
j. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
k. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah
l. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian
9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:
a. Pengembangan budaya bersih
b. Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll
(tamanisasi)
c. Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi
d. Penciptaan budaya tata krama “in action”
e. Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain relevan bidang 6K
f. Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll
CONTOH LAIN:
MISALNYA UNTUK : PEMENUHAN STANDAR PENGELOLAAN
1. Program Kerja 1:
“Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan program
kerja dan kegiatan sekolah”.
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.1 :
Penyiapan
Dokumen RKAS dan RKT
Sub Kegiatan:
a. Penyiapan bahan-bahan
b. Pembuatan dokumen RKAS
c. Pembuatan dokumen RKT
d. Penyiapan dokumen pendukung RKAS dan RKT
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 17

e. Penggandaan dokumen RKAS dan RKT
f. Pengiriman dokumen RKAS dan RKT
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.2:
Dokumen PSB
Sub Kegiatan:
a. Penyiapan bahan-bahan
b. Pembentukan Tim/Panitia PSB
c. Penyiapan bahan-bahan
d. Penyusunan/pembuatan dokumen Pedoman PSB
e. Penggandaan Pedoman PSB

Penyiapan

Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.3: Penyiapan dokumen
pembinaan kesiswaan
Sub Kegiatan:
a. Pembentukan Tim
b. Penyiapan bahan-bahan
c. Pembuatan/penyusunan dokumen Pedoman Pembinaan
Kesiswaan :
1) Bidang Kerohanian
2) Bidang Olah raga
3) kesehatan sekolah
4) Bidang kesenian
5) Bidang Bakat dan Minat
6) Bidang Prestasi
7) Bidang lingkungan
8) Bidang pengabdian masyarakat
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.4:
........................................ dst
Sub Kegiatan:
a. ............................................................................ dst
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
Merupakan hasil-hasil pencapaian pelaksanaan program atau sebagai
“indikator-indikator kunci keberhasilan”, baik kuantitas maupun
kualitas yaitu dari program-program strategis yang direncanakan
sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hasil-hasil yang
diharapkan adalah tingkat pencapaian tujuan dan program strategis
seperti yang telah dirumuskan sebelumnya.
Contoh:
a. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
b. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
c. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
d. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
dan kependidikan
e. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
f. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
g. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya
pembiayaan yang memadai
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

SKL SMP
standar isi
standar proses
standar tenaga pendidik
sarana dan prasarana
standar pengelolaan
keuangan
dan
Hal. 18

h. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar penilaian
i. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya pengemangan budaya
dan lingkungan sekolah
D. SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI, DAN AKREDITASI SEKOLAH
Bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program SNP
di atas pada aspek standar pengelolaan sekolah. Kegiatan di sini
meliputi perencanaan dan pelaksanaan supervisi, monitoring dan
evaluasi program dan kegiatan dan hasilnya di sekolah selama satu
tahun ajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Supervisi dilakukan untuk mengetahui dan mengatasi masalah2
proses pelaksanaan semua program dan kegiatan sekolah;
2. Supervisi juga termasuk masalah gurunya, administrasi, sarana,
KBM, dll
3. Monev dilakukan pada akhir program mengetahui ketercapaian
tujuan/sasaran, untuk perbaikan/masukan sasaran tahun berikutnya
4. Lebih baik tiap sasaran ada evaluasi
5. Instrumen, kisi, pedoman penilaian monev bisa dikembangkan
sendiri atau mengacu pada instrumen lain yang relevan;
6. Kegiatan supervisi dan monev dilakukan oleh intern sekolah;
7. Rincian kegiatan MONEV misalnya:
a. Persiapan
b. Pembentukan Tim masing-masing/menjadi satu
c. Pengembangan perangkat instrumen
d. Pelaksanaan (pengambilan data dan analisis data, pemecahan
masalah)
e. Pelaporan
f. Tindak lanjut

BAB IV URAIAN KEGIATAN DAN SUMBER DANA
A. RENCANA ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Ketentuan:
a. dibuat per minggu per bulan dalam satu tahun
b. dimasukkan semua program yang telah ditulis sebelumnya
B. REKAPITULASI PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH
C. RINCIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH
D. PENANGGUNG JAWAB
Ketentuan:
a. Bisa tiap program ada penanggungjawabnya
b. Demi efisiensi biaya dan tenaga bisa satu sasaran satu
penanggung jawab
c. Sangat tergantung kemampuan sekolah masing-masing
d. Penanggung jawab harus kualified dan kompeten

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 19

e. Sebaiknya sekolah membentuk TIM SSN (Koordinator/ketua,
sekretaris, anggota, dll) dan ada TUPOKSINYA dengan SK
kepala sekolah
LAMPIRAN
RINCIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH
Ketentuan :
1. Semua sumber dana dicantumkan, demikian pula besarnya dana
dari masing-masing sumber dana.
2. Semua program dimasukkan, baik program dari peningkatan mutu,
peningkatan pemerataan, peningkatan relevansi, peningkatan
efieinsi, maupun pengembangan kapasitas sekolah.
3. Bisa menggunakan prinsip efisiensi dan subsidi silang sesuai dengan
peruntukan dan pedoman penggunaan dana dari tiap sumber dana
untuk suatu program atau kegiatan kerja.
4. Format Penggunaan Keuangan : contoh terlampir
URAIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH
Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa untuk mencapai
salah satu tujuan nasional yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa. di
samping itu setiap warganegara berhak memperoleh pendidikan.
Itulah sebabnya negara wajib menyelenggarakan sistem pendidikan
nasional.
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Pada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, sektor pendidikan termasuk yang diotonomkan. Undangundang ini kemudian diikuti dengan PP No. 25 Tahun 2000, Salah satu
kewenangnan pemerintah adalah tentang pengembangan “
Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan “
Pada Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
telah
dirumuskan
beberapa
ketentuan
mengenai
pembiayaan pendidikan, antara lain :
a. Pasal 12 ayat (1) menyatakan bahwa: “ Setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi
yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya.”
b. Pasal 34 ayat (2) menyatakan: “ Pemerintah dan Pemerintah
Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada
jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya”.
c. Pada pasal 35 ayat (2) dirumuskan bahwa:” Standar nasional
pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 20

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan
pembiayaan.
d. Pasal 46 ayat (1) menyatakan bahwa : ” Pendanaan pendidikan
menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah , Pemerintah
Daerah dan masyarakat
e. Pasal 46 ayat (2) menyatakan bahwa : “ Pemerintah dan
Pemerintah Daerah bertanggungjawab menyediakan anggaran
pendidikan.”
f. Pasal 49 ayat (1) menyatakan bahwa : “ Dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal
20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada
sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD).
g. Pasal 49 ayat (3) menyatakan bahwa : “ Dana Pendidikan dari
Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan
diberikan dalam bentuk hibah sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku”
PP No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan,
khususnya pasal 47 tentang Standar Biaya Operasi Satuan Pendidikan
yang mencakup 5 ayat yaitu :
(1). Standar biaya operasi satuan pendidikan mengatur komponen
dan besarnya biaya operasi dan satuan pendidikan.
(2). Komponen biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji.
b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c. biaya operasi pendidikan tak langsung seperti daya, air, jasa
telekomunikasi,
pemeliharaan
sarana,
uang
lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
(3). Komponen biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud ayat (2) tidak termasuk :
a. investasi untuk sarana, prasarana dan pengembangan sumber
daya manusia;
b. biaya personal pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara secara teratur dan berkelanjutan seperti pakaian,
transpor, buku pribadi, konsumsi, akomodasi, dan biaya
pribadi lainnya.
(4). Standar jumlah biaya operasi satuan pendidikan per peserta didik
di tetapkan oleh Menteri dan berlaku untuk 1 (satu) tahun.
(5). Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
sudah ditetapkan 3 (tiga) bulan sebelum awal tahun pelajaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan agar pemerintah kota ..............
dapat mengalokasi APBD untuk biaya pendidikan dengan benar, maka
Dinas Penddikan Kota .............. memandang perlu untuk menyusun “
Pedoman Perhitungan Biaya Satuan Pendidikan (BSP). “
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 21

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
1.

Biaya Satuan Pendidikan atau BSP adalah
besarnya biaya yang diperlukan rata-rata per siswa per tahun,
sehingga mampu menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditetapkan.

2.

Dilihat dari statusnya BSP dapat dibedakan
menjadi BSP faktual, BSP ideal dan BSP minimal.
a. BSP faktual yaitu : yang sebenarnya terjadi atau kenyataan
terjadi di sekolah.
b. BSP ideal yaitu : yang diperlukan agar PBM dapat berlangsung
lebih baik, sehingga dapat dihasilkan pendidikan yang lebih
bermutu dan optimal.
c. BSP minimal yaitu : yang diperlukan agar mampu menunjang
PBM berdasarkan pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

3.

Di lihat dari cara penggunaannya, BSP dapat
dibedakan menjadi BSP Investasi dan BSP Operasional.
a. BSP Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan
sumber daya yang tidak habis pakai ( digunakan dalam waktu
lebih dari satu tahun ).
b. BSP Investasi ini disebut juga Biaya Investasi Satuan Pendidikan
atau BISP.
c. BSP Operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menyediakan sumber daya pendidikan yang habis pakai
(digunakan dalam waktu satu tahun) persiswa pertahun. BSP
Operasional ini disebut juga dengan Biaya Operasi Satuan
Pendidikan atau BOSP.

C.

Tujuan
Tujuan umum pedoman ini adalah untuk memberikan acuan bagi
semua pihak yang terlibat dengan penyusunan rencana BSP. Secara
keseluhan pedoman ini bertujuan memandu sekolah, Dinas Pendidikan
dan Pemerintah dalam menyusun rencana BSP.
1.

Bagi sekolah pedoman ini bermanfaat dalam penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), baik
berdasarkan BSP Minimal maupun BSP Ideal.
2.
Bagi Dinas Pendidikan pedoman ini bermanfaat sebagai
masukan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah bidang pendidikan (RAPBD)
3.
Bagi Pemerintah pedoman ini akan menjadi dasar untuk
melakukan koordinasi dalam penyusunan program kegiatan melalui
dana dekonsentrasi (APBD).
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 22

D.

Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dengan adanya pedoman ini adalah munculnya
kesadaran pada semua pihak yang terkait maupun pentingnya
kesamaan persepsi dan arah dalam setiap langkah perencanaan dan
pelaksanaan Dana Penddiikan.

BAB II
PERAN BIAYA OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (BOSP) DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
A.

Mengapa Perlu Biaya Operasional Sekolah
Suatu lembaga atau suatu unit kerja akan dapat berfungsi dengan
memadai kalau minimal memiliki sistem manajemen yang didukung
oleh “ man, money dan material “ sumber daya manusia (SDM),
dana/biaya dan sarana prasarana dalam jumlah dan kuallitas yang
memadai.
Sekolah sebagai suatu unit atau satuan pendidikan minimal harus
memiliki tenaga (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, tenaga admistratif, laboran, pustakawan, dan teknisi
sumber belajar), sarana (buku pelajaran, buku sumber, buku pelengkap,
buku perpustakaan, alat peraga, alat dan bahan praktek, ATK, perabot),
serta biaya. Biaya pendidikan mencakup biaya investasi (biaya untuk
keperluan pengadaan tanah, pengadaan bangunan, alat pendidikan,
termasuk buku-buku) dan biaya operasional baik untuk personil
maupun non operasional. Biaya untuk personil antara lain untuk honor
kelebihan jam mengajar, tugas tambahan yang tidak melekat pada gaji
dan pengembangan profesi, sedang biaya untuk non operasional
berupa pengadaan bahan dan ATK, pemeliharaan, dan kegiatan
pembelajaran.
1. Suatu Sekolah agar dapat memiliki tenaga kependidikan yang
berkualitas dalam jumlah mencukupi kebutuhan memerlukan biayabiaya rekruitment, penempatan, penggajian, pendidikan dan latihan.
2. Pengadaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran memerlukan dana yang tidak sedikit, untuk
pengadaan, perawatan, pemeliharaan, dan pendyagunaannya.
3. Untuk memanfaatkan dan mendayagunakan secara optimal tenaga,
sarana dan prasarana diperlukan biaya operasional baik untuk
bahan dan ATK habis pakai, biaya pemeliharaan maupun
pengembangan personil agar menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan.

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 23

Dari uraian di atas jelas bahwa untuk penyelenggaraan pendidikan di
sekolah perlu biaya, perlu dana, sekurang-kurangnya untuk memenuhi
pembiayaan untuk memberikan standar pelayanan minimal.

B. Peran Ketersediaan Dana untuk Biaya Operasional
Bila sudah tersedia tenaga, sarana, dan prasarana maka yang menjadi
masalah adalah bagaimana kinerja tenaga kependidikan, dan
bagaimana sarana dan prasarana dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pemanfaatan secara optimal sumberdaya pendidikan akan sangat
tergantung pada kinerja tenaga kependidikan dan ketersediaan dana
operasional yang menunjang proses pembelajaran. Sebagai contoh
laboratorium IPA akan berpengaruh atas mutu pembelajaran IPA bila
guru dan siswa mau memanfaatkan kegiatan laboratorium atau
praktikum IPA secara optimal dan didukung oleh ketersediaan bahan
habis pakai. Perpustakan akan bermanfaat sebagai sumber belajar bila
di dalamnya tersedia berbagai buku sumber dan buku lain untuk
memperluas wawasan dan guru mau memanfaatkan perpustakaan
dengan melibatkan siswa.
Dana untuk biaya operasional mencakup untuk antara lain dalam
menunjang ketercapaian memenuhi :
a. Standar Isi;
b. Standar Proses;
c. Standar Kompetensi Lulusan;
d. Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan;
e. Standar Sarana dan Prasarana;
f. Standar Pengelolaan;
g. Standar Pembiayaan;
h. Senatar Penilaian
Dengan demikian ketersediaan dana, sekurang-kurangnya untuk
menunjang keterlaksanaan standar pelayanan minimal, karena
penyelenggaraan pendidikan tanpa tersedia dana secara memadai
akan mempengaruh terhadap mutu hasil pendidikan.
dalam kaitan dengan ketersediaan dana operasional yang sangat
terbatas maka perlu dilakukan prioritas :
a. Pengadaan sarana dititikberatkan pada pengadaan sarana yang
langsung berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran
misalnya buku pelajaran yang ditunjang alat peraga dan alat
praktek.
b. Pembinaan ketenagaan sebaiknya dititikberatkan pada pembinaan
profesi/kompetensi tenaga kependidikan.
“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 24

c. Biaya operasional dititikberatkan pada usaha menunjang proses
pembelajaran, yang berpengaruh langsung pada peningkatan mutu
pendidikan.
Tentu saja biaya yang diperlukan untuk proses pembelajaran belum
tentu tersedia secara memadai, baik untuk biaya investasi maupun
untuk biaya operasiopnal. Namun yang diharapkan adalah biaya untuk
pelayanan mininal dapat tersedia secara bertahap, bahkan suatu saat
dapat mencapai tingkat ideal.

BAB III
JENIS PEMBIAYAAN YANG DIPERLUKAN DI SEKOLAH
Seperti telah diuraikan di depan bahwa biaya satuan pendidikan (BSP) di
sekolah, minimal dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu BSP untuk
investasi (BISP) dan biaya untuk operasional (BOSP).
A.

Biaya Investasi Satuan Pendidikan (BISP)
Biaya investasi adalah biaya penyelenggaraan pendidikan yang
sifatnya lebih permanen dan kurun waktunya melebihi waktu satu
tahun yang pada umumnya berupa sarana dan prasarana. Biaya
investasi menentukan biaya yang relatif besar, antara lain
1. Bangunan sekolah meliputi ruang belajar, ruang kepala sekolah,
ruang guru, ruang laboratarium, ruang perpustakaan, lapangan
olahraga, tanah dan yang sejenis. Biaya pembangunannya
termasuk biaya investasi karena umur bangunan lebih dari satu
tahun, bisa mencapai 20 tahun, 25 tahun, bahkan 30 tahun.
2. Alat peraga, alat praktek, sumber belajar, buku-buku, media
belajar, yang pada umumnya dapat dipakai lebih dari satu tahun,
misalnya alat praktek bisa mencapai 10 tahun, buku bisa mencapai
5 tahun.
Daya tahan pemakaian sarana prasarana tersebut ikut menentukan
besarnya biaya pemeliharaan dan penggantian alat yang rusak. Bila
alat IPA untuk satu SMP berharga Rp. 50.000.000.-, sedangkan daya
tahannya 10 tahun, hal ini berarti biaya perawatannya adalah sebesar
10% dari nilai alat atau 10% dari Rp. 50.000.000.- = Rp. 5.000.000.-.
Berdasarkan konsep, maka biaya investasi tersebut adalah sebagai
berikut :
BISP minimal untuk tipe C dengan rombongan belajar 9 kelas x 32
orang jumlah siswa 288 orang adalah sebagai berikut :

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 25

Kompon
en
SARANA
DAN
PRASARA
NA

jenis

Ideal

Minim
al

1. Tanah

6000 M2

5.400M
2

Minimal 90 %
dari 6000 M2

2. Bangunan
- Ruang kelas
- R. Kepsek, wakasek, guru, TU

9 bh
4 jenis

8 bh
3 jenis

90% dari 9 lokal
2 ruang ada yang
di satukan misal
KS dengan TU

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Keterangan

Hal. 26

Kompon
en

jenis

Ideal

Minim
al

Keterangan
Ada tempat
menyimpan,
tempat baca dan
tempat petugas
Kit untuk di ruang
kelas
Bisa menggunakan
lingkungan
Dapat untuk
senam,
keterampilan dsb
Pramuka dan KIR
disa disatukan
Untuk siswa
dsesuaikan dg. jml.
Siswa

- R. Perpustakaan

144 M2

120M2

- Lab. IPA

120M2

108 M2

- Lab. olahraga

1

-

- R. Serbaguna

144M2

- R.BP, Pramuka,
KIR
- R./kamar kecil Guru

2

1

12M2

10M2

30M2

27M2

360 set/
11
matapel
11 set/
11mata
pel
5000
judul

324set
(90%ny
a)
5 set

Minimal 90% anak
memiliki buku
lengkap
Bahasa, Mat, IPA,
IPS

1100
judul

11 bidang studi

40 set
11 set

8 set
2 set

- Alat praktek
keterampilan

40 set

8 set

- Alat olahraga

4 set

2 set

- Alat kesenian

4 set

2 set

- Alat peraga
matematika
5. Media

11 set

2 set

- OHP
- Proyektor, TV video
6. Perabot

9 set
2 set
15 set

- KM/WC Siswa
3. Buku
- Buku Teks utama/
modul
- Buku Pegangan
Guru
- Buku Perpustakaan
4. Alat Peraga/
Praktek
- Alat Praktek IPA
- Alat Peraga IPS

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Geografi, sejarah,
ekonomi, PPKN
PKK, Teknik, Jasa,
pertanian,
Kerajinan, Maritim
Atletik, senam dan
permainan
Seni tari, musik,
rupa, teater
OHP, proyektor,
Video TV

2 set
1 set
10 set

Local belajar dan
ruang kantor

Hal. 27

Kompon
en

jenis
7. Alat kantor

PERSONI
L

1. Belanja Pegawai

Ideal

Minim
al

Keterangan

2 set

1 set

Brankas, mesin
stensil, computer,
mesin hitung,
lemari, tempat
arsip, papan tulis

27 orang

24
orang

Minimal 90 %

B. Biaya Operasi Satuan Pendidikan (BOSP)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan oleh sekolah untuk
menunjang proses pembelajaran, sehingga mampu menunjang
proses dan hasil PBM sesuai yang diharapkan. Biaya oprasional
terdiri dari atas biaya personil dan biaya non personil. Biaya ini yang
kemudian dimasukkan ke dalam RAPBS.

BAB IV
PEMBIAYAAN MINIMAL DAN IDEAL
A. Hubungan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Biaya Minimal
yang diperlukan
Yang dimaksud dengan pembiayaan minimal adalah pembiayaan yang
diperlukan untuk menunjang keterlaksanaan standar pelayanan
minimal pendidikan. Dengan demikian untuk menentukan biaya
pelayanan minimal, tentu saja harus diketahui dahulu standar
pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
Standar pelayanan minimal telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 053/U/2001 tanggal 19 April 2001 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan
Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, yang antara lain
menyangkut SPM.
Bila konsep SPM tersebut dibandingkan dengan kebutuhan biaya
minimal, secara terukur masih sangat terbatas cakupannya. Namun
ada beberapa komponen kinerja yang dapat dipakai sebagai panduan.
Sebagai contoh antara lain :

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

Hal. 28

Bila dalam SPM ditentukan, bahwa jumah guru yang berkelayakan
mengajar minimal mencapai 90 %, maka suatu Ssekolah yang memiliki
9 rombongan belajar atau 288 siswa, dan tugas mengajar guru minimal
18 jam pelajaran perminggu, dan alokasi waktu perminggu 36 jam
pelajaran, berarti diperlukan :
a.
Guru mata pelajaran : ( 9 X 32 ) : 18 = 18 orang;
b.
Guru BK 360 orang : 150 = 2 orang ( tiap 1 guru BK
menangani 150 anak ).
maka jumlah tenaga yang diperlukan 20 orang, berarti kebutuhan guru
minimal adalah 90 % dari 20 orang = 18 orang. Kekurangan guru 2
orang harus diisi dengan guru honor atau guru kontrak. Guru mata
pelajaran sendiri harus mencakup latar belakang pendidikan keguruan
dengan jurusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, dan latar
belakang pendidikan keguruan.
B. Perhitungan Komponen Pembiayaan Pendidikan
1. BISP
Besar biaya investasi tidak dihitung pada buku ini, karena
pembahasan ini di khususkan pada BSP Operasional saja atau BOSP.
Banyak komponen BSP Investasi atau BISP, khususnya untuk
prasarana, harga satuannya sangat tergantung pada daerah,
sehingga perhitungan berdasarkan harga keputusan pemerintah
daerah. BSP Operasional atau BOSP pun sifatnya sebagai panduan
saja. Adapun perhitungan yang lebih sesuai adalah oleh sekolah
ybs., karena kondisi sekolah yag satu berbeda dengan yang lain.
Dalam perhitungan harga satuan harap diperhitungkan indeks
kenaikan harga yang di kelurkan oleh BPS.
2. Perhitungan BOSP Minimal dan Ideal :
Perhitungan BOSP minimal adalah besarnya biaya dibutuhkan
kegiatan dalam memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan
masuk dalam katagori kegiatan pokok disekolah.
Perhitungan BOSP ideal adalah besarnya biaya dibutuhkan
kegiatan dalam memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan
yang
masuk
dalam
katagori
kegiatan
pokok
tambahan/pengambangan disekolah.
RENCANA
KEGIATAN

1. Kegiatan
untuk
memenuhi
standar isi

JENIS KEGIATAN POKOK

1) Penyusunan Program
Tahunan;
2) Penyusunan Program
Semester;
3) Penyusunan Pembagian
Tugas Guru dan jadwal
Pelajaran;
4) Penyusunan Program

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

untuk
yang
untuk
(SNP)
dan

JENIS KEGIATAN
TAMBAHAN/PENGEMBANAG
AN
(IDEAL)

7) Penyusunan Program
Pengelolaan Bengkel
Keterampilan;
8) Penyusunan Program
Pengelolaan Multimedia;

Hal. 29

RENCANA
KEGIATAN

JENIS KEGIATAN POKOK

JENIS KEGIATAN
TAMBAHAN/PENGEMBANAG
AN
(IDEAL)

BP/BK;
5) Penyusunan Silabus, RPP;
6) Penyusunan Program
Perpustakaan;
Pengelolaan
Laboratorium IPA;
Pengelolaan
Laboratorium Bahasa;
Pengelolaan
Laboratorium Komputer;

2. Kegiatan
untuk
memenuhi
Standar
Proses

A. Rincian Kegiatan Intra
kurikuler

1) Pengadaan Sarana
Penunjang Kegiatan
Belajar Mengajar
(ATK/KBM);
2) Pengadaan Buku
Pegangan Guru;
3) Pengadaan Buku
Pelajaran Pokok
Siswa;
4) Pengadaan Buku LKS;
5) Pengadaan Alat;
6) Penyelenggaraan
Perbaikan/Pengayaan
(Remedial);
7) Pengadaan Bahan
Praktik
8) Pemberdayaan
Perpustakaan;

B.

9) Pengadaan Bahan
Praktik Pendidikan
Teknologi Dasar;
10)
Pengadaan
Bahan Praktik
Internet;
11)
Pengadaan
bahan Praktik
Keterampilan;
12)
Pemberdayaan
Multimedia;
13)
Pemberdayaan
Toga;
14)
Konsultasi
Peningkatan Mutu
Pendidikan (Konsultasi
dan Psikologi)

Rincian Kesiswaan

1) Penyusunan Program
Kesiswaan;
2) Pelaksanaan
Pendaftaran Siswa
Baru (PSB);
3) Pelaksanaan Masa
Orientasi Siswa
(MOS);
4) Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa
(LDKS);
5) Pelaksanaan Lomba
Mata Pelajaran;

C. Rincian Kegiatan
Ekstrakurikuler

1) Penyusunan Program

“sumber DIRJEN DIKDASMEN”

A. Rincian Kegiatan Intra
kurikuler

B. Rincian Kesiswaan

6) Pelaksanaan Loketa;
7) Penyelengga