Chapter I Studi Dewan Keamanan PBB Ditinjau Dari Piagam PBB Dan Hukum Internasional

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara yang memiliki hubungan dengan Negara lain baik hanya dua
Negara (bilateral) maupun lebih (multilateral) 1 . Hubungan tersebut juga tidak
hanya terbatas oleh hubungan Negara dengan Negara tetapi juga dapat berupa
hubungan Negara dengan subjek hukum internasional lainnya seperti organisasi
internasional.
Masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah Negara yang berdaulat
dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah
kekuasaan yang lain. Dalam rangka pikiran ini tidak ada suatu badan berdiri diatas
negara-negara baik dalam bentuk negara dunia maupun badan supranasional yang
lain. Dengan perkataan lain, yang terjadi kordinasi antar anggota masyarakat
internasional yang sederajat.
Piagam PBB dimana dalam pasal 1 menyebutkan dengan tegas mengenai
”Penghormatan pada prinsip-prinsip persamaan hak” dan dalam pasal 2
menyatakan bahwa organisasi internasional PBB “didasarkan azas prinsip
persamaan kedudukan dari semua negara anggota. 2


1

Hubungan Bilateral,http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_bilateral(Diakses tanggal 28
desember 2013)
2
Rosmi Hasibuan SH.MH. Diktat “Hukum Internasional Lanjutan”,Medan,2012.Hal 13

Universitas Sumatera Utara

Pada saat ini organisasi internasional terbesar adalah Perserikatan BangsaBangsa dengan anggota hampir seluruh Negara di dunia.Setelah Liga BangsaBangsadianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk
mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh
seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga
Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian
internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi,
sosial dan kemanusiaan internasional.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB yang dalam bahasa
Inggris disebut sebagai United Nations atau disingkat UN, adalah sebuah
organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.
Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional,
pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober
1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang
Umum yang pertama yang dihadiri wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10
Januari 1946 (di Church House, London).
Sejak didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 194
negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB
menyatakan independensinya masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci
serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971.
Pertama kali didirikan pada 24 Oktober 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) telah membawahi lima organisasi utama. Pertama, Majelis Umum (MU).

Universitas Sumatera Utara

Dewan Majelis ini berfungsi sebagai pelaksana sekaligus menyediakan forum
untuk membicarakan permasalahan internasional yang dialami oleh masingmasing negara. Begitu pula dengan sidang tahunan PBB yang juga menjadi salah
satu bagian tugas dari Majelis Umum (MU).
Kedua, Dewan Keamanan (DK) sebagai sebuah dewan yang memiliki tugas
sebagai penjamin serta menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Sesuai dengan pasal 1 piagam PBB, maka Dewan Keamanaan ini lebih di
dominasi oleh negara-negara pemenang Perang Dunia II seperti Uni Soviet

(Rusia), Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Cina.

Ketiga, Dewan Ekonomi dan Sosial (DES). Dewan ini lebih fokus dalam
tugas penelitian serta melakukan pelaporan atas keadaan yang berhubungan
dengan kemanusiaan, pengungsi, social-ekonomi, budaya, pendidikan, kondisi
buruh, dan lain-lain.
Keempat, Dewan Perwalian (DP). Berbeda dengan ketiga Dewan diatas,
Dewan perwalian (DP) lebih berfungsi sebagai sebuah organisasi yang memiliki
tugas untuk melakukan perwalian atas wilayah-wilayah yang sekiranya belum
memiliki

pemerintahan

sendiri

dengan

mengatasnamakan

komunitas


internasional. Kelima, Mahkamah Internasional (MI). Organisasi ini memiliki
tugas lebih pada penanganan masalah-masalah internasional dengan mendasarkan
pada hukum internasional. 3
Ada yang istimewa dari struktural PBB, yakni adanya hak veto yang
dimiliki oleh Anggota Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK
PBB) yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Rusia (dulu Uni Soviet), Perancis, dan
China (yang menggantikan Republik China (Taiwan) pada tahun 1979). Hak veto
3

journal.unair.ac.id/filerPDF/04_Wulan%20Purnamawati.pdf‎ (diakses tanggal 31
desember 2013)

Universitas Sumatera Utara

adalah hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan
undang-undang atau resolusi. Hak veto biasanya melekat pada salah satu lembaga
tinggi negara atau pada Dewan Keamanan pada lembaga PBB.
Dalam perkembanganya, opini yang berkembang di media media
internasional menyebutkan keberadaan lima negara anggota tetap dan hak veto

ditinjau kembali karena perkembangan dunia yang semakin kompleks serta sering
dianggap membuat berlarut larutnya masalah internasional yang membawa akibat
pada masalah kemanusiaan akibat digunakannya hak ini oleh negara negara besar
yang dianggap membawa kepentingannya sendiri dan juga kelompok. Dengan
demikian mengapa hak veto yang dimiliki oleh Anggota Tetap Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris,
Rusia (dulu Uni Soviet), Perancis, dan China dirasa perlu untuk direformasi dan
direstrukturisasi. 4
Sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja organisasi, maka kelima
organisasi PBB telah melakukan apa yang disebut dengan proses pembaharuan.
Proses ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1950an, dengan lebih
menitikberatkan pada upaya memberikan bantuan kepada Sekretaris Jendral
(Sekjen) PBB dalam menjalankan tugas-tugasnya. Salah satunya seperti yang
dilakukan oleh Sekjen PBB Trygve Lie yang memulai dengan membentuk
kelompok tiga ahli serta komite peninjauan gaji pada tahun 1957.Hal serupa juga
dilakukan oleh Sekjen PBB Haarmarskjold pada tahun 1960 dengan membentuk
kelompok delapan ahli. Dalam perkembangannya, dibentuklah apa yang disebut
4

http://arumyanist.blogspot.com/2011/05/reformasi-pbb.html (diakses tanggal 28

desember 2013)

Universitas Sumatera Utara

dengan joint Inspection Unit (JIU) 1968 dengan tugas untuk memperbaiki semua
fungsi dalam badan PBB. Keberadaan dari Joint Inspection Unit (JIU) ternyata
cukup efektif terbukti dari adanya banyak respon usulan dari negara-negara barat
untuk menghapus tidak kurang 14 posisi asisten dan wakil Sekjen pada tahun
1980 saat jabatan Sekjen PBB masih dipegang oleh Boutros-Boutros Ghali.
Pada tahun 1989, PBB kembali merestrukturisasi sistem di atas dengan
melakukan perbaikan koordinasi pada setiap bidang selain mengorganisir kembali
Sekretariat PBB.Upaya ini nampaknya yang kemudian dilakukan oleh Kofi Annan
saat menjabat sebagai Sekjen PBB 1997 dengan mengadakan pembaharuan
struktural pada anggaran serta pengurangan staff.Kofi Annan juga lebih
memfokuskan perbaikan pada Dewan Ekonomi dan Sosial (DES), Dewan
Keamanan (DK) maupun melakukan pembaharuan keuangan PBB.Selain
melakukan berbagai perbaikan intern, mulai tahun 2002 Kofi Annan juga banyak
menggelar pertemuan-pertemuan untuk membahas masalah-masalah yang di
hadapi oleh masyarakat dunia.) Keinginan akan adanya perubahan dalam tubuh
PBB tampaknya semakin kian diperlukan dengan terlihat dari usaha menegaskan

kembali usulan reformasi dan restrukturisasi pada HUT PBB 24 Oktober 2004.
Restrukturisasi pada saat ini terutama lebih ditujukan untuk melakukan
perubahan dalam tubuh PBB dalam menghadapi ancaman-ancaman baru seperti
misalnya ancaman ekonomi dan sosial termasuk kemiskinan, wabah menular,
degradasi lingkungan, konflik antar negara, konflik internal, termasuk perang sipil
dan genosida, nuklir, radiologikal, senjata kimia dan biologi, terorisme dan
kejahatan transnational. Pada saat peringatan tersebut, permasalahan

Universitas Sumatera Utara

Negara-negara maju berpendapat bahwarestrukturisasi dapat diartikan
sebagai perubahan struktur, menghentikan program-program yang telah usang dan
reorganisasi

aparat

antar

pemerintahan


agar

lebih

efisien

dan

lebih

representatif.Sementara negara berkembang lebih cenderung menginterpretasikan
restrukturisasi sebagai sebuah perubahan struktur yang perlu di benahi kembali,
termasuk dengan melakukan perubahan dalam piagam PBB. Negara berkembang
menitikberatkan perubahan ini sebagai usaha dalam memperbaiki kinerja Dewan
Keamanan (DK) PBB yang dirasa makin tidak efektif.
Ketidakefektifan Dewan Keamanan (DK) mulai terasa semenjak
dimulainya perang antara Irak dengan Amerika Serikat (AS) tahun 2003. Sebagai
salah

satu


anggota

Dewan

Keamanan

(DK)

PBB,

Amerika

Serikat

kerapkali menggunakan hak istimewa, yakni hak veto secara tidak bijaksana.
Sejarah penggunaan Hak Veto telah dimulai setahun setelah PBB didirikan
terutama oleh lima negara anggota tetap PBB. Dominasi maupun monopoli hak
veto umumnya banyak dipakai oleh negara-negara besar seperti Amerika
Serikat serta Rusia (Uni Soviet).


5

B. Rumusan Masalah
Isu restrukturisasi Dewan Keamanan PBB yang hangat diperbincangkan
dalam lingkungan masyarakat internasional muncul dalam rangka untuk
pembaharuan dalam organ PBB. Dalam restrukturisasi Dewan Keamanan PBB
terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi lingkup kajian tulisan ini:
5

http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=102:kenda
la-reformasi-dewan-keamanan-pbb-&catid=34:mkp&Itemid=61 (Diakses tanggal 28 desember
2013)

Universitas Sumatera Utara

1.

Bagaimana fungsi Dewan Keamanan PBB?


2.

Bagaimana eksistensi Dewan Keamanan PBB dalam rangka menjalankan
tugasnya ?

3.

Bagaimana upaya restrukturisasi Dewan Keamanan PBB pada masyarakat
internasional?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah:
1.

Untuk mengetahui fungsi PBB dan Dewan Keamanan PBB.

2.

Untuk mengetahui eksistensi Dewan Keamanan PBB selama ini.

3.

Untuk mengetahui pelaksanaan restrukturisasi Dewan Keamanan PBB pada
masyarakat internasional.

Manfaat penulisan skripsi ini adalah :
a. Manfaat teoritis
1. Untuk memberikan informasi mengenai aspek hukum internasional dalam
rangka pemahanan tentang organisasi internasional dalam hal ini PBB.
2. Untuk menambah bahan pustaka bagi penelitian di bidang yang sama
yakni mengenai PBB berserta strukturnya yang erat kaitannya dengan
hukum organisasi internasional.

b. Manfaat praktis

Universitas Sumatera Utara

1. Untuk memberikan gambaran negara-negara anggota PBB tentang
pentingnya pembaharuan dalam PBB dan Dewan Keamanan PBB.
2. Untuk memberikan masukan dalam rangka pembaharuan PBB dan Dewan
Keamanan dalam upaya menjaga dan memelihara perdamaian dunia serta
peran hukum di dalamnya.

D. Keaslian Penulisan
Adapun skripsi yang berjudul “Studi Restrukturisasi Dewan Keamanan
PBB Ditinjau Dari Piagam PBB Dan Hukum Internasional” merupakan
tulisan yang masih baru dan belum ada tulisan lain dalam bentuk skripsi yang
membahas mengenai masalah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh
dari Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, judul skripsi ini
belum pernah dikemukakan dan permasalahan yang diajukan juga belum pernah
diteliti.Maka

penulisan

skripsi

ini

masih

orisinil

dan

dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris:
United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang
anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk

Universitas Sumatera Utara

memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan
ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia. 6
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama
kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II.
Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain sebagai Presiden
Amerika Serikat, 7
PBB didirikan dengan tujuan untuk memelihara perdamaian dan
keamanan, untuk mengembangkan hubungan bersahabat dan kerjasama antar
bangsa dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi,sosial,kebudayaan dan
kemanusiaan, serta memajukan penghormatan terhadap hak-hak manusia dan
kebebasan dasar.
Disamping itu PBB bertujuan untuk menjadi pusat dalam merukunkan
bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan-tujuan bersama tersebut diatas. Dalam
menjalankan tugas-tugasnya PBB berpegang pada dasar berikut ini :
1. Semua anggota PBB mempunyai kedaulatan yang sama.
2. Semua anggota PBB harus berusaha mematuhi ketentuan-ketentuan
piagam PBB dengan itikad baik
3. Semua anggota PBB harus memecahkan sengketa-sengketa antar
bangsa dengan cara damai.
4. Semua anggota PBB harus menahan diri

mengancam atau

menggunakan kekerasan terhadap negara lain

6

http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa(diakses tanggal 31 desember

2013)
7

http://diaasz.wordpress.com/2010/04/10/latar-belakangsejarah-berdirinya-pbbperserikatan-bangsa-bangsa/ (diakses tanggal 31 desember 2013)

Universitas Sumatera Utara

5. Semua anggota PBB harus

membantu PBB dalam tindakan yang

diambil sesuai dengan piagam PBB. 8

2. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Anggota Dewan Keamanan (Security Council) terdiri atas anggota tetap
dan anggota tidak tetap. Dahulu ini anggota Dewan Keamanan berjumlah 15
negara.Anggota tetap Dewan Keamanan adalah : Amerika Serikat, Inggris, Rusia,
Prancis, dan Republik Rakyat Cina (RRC). Anggota-anggota tidak tetap dipilih
untuk jangka waktu 2 tahun 9.
3. Hak Veto :
Setiap anggota mempunyai satu suara.Tentang masalah prosedur
keputusan diambil dengan suara setuju sekurang-kurangnya Sembilan dari 15
anggota.Tentang masalah-masalah penting juga diperlukan Sembilan suara,
termasuk suara setuju kelima anggota tetap sekaligus.Kalau ada anggota tetap
tidak setuju, masalah yang dibicarakan tidak dapat dijadikan keputusan Dewan
Keamanan.Inilah yang disebut Hak Veto. 10
4. Hukum Organisasi Internasional
Istilah organisasi internasional memiliki pengertian ganda yaitu dalam arti
sempit dan dalam arti luas. Dalam arti luas organisasi internasional itu mengarah
kepada setiap organisasi yang melintasi batas-batas negara (internasional), baik
yang mengarah kepada setiap organisasi yang melintasi batas-batas negara
8

Mizwar djamily, Mulyadi Abdullah, dan Badril Saleh. 1996. Mengenal PBB dan 170
Negara di Dunia,Jakarta,PT Kreasi Jaya Utama. Hal 32
9
http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2013/09/hak-dan-tugas-dewan-keamanansecurity.html (diakses tanggal 31 desember 2013)
10
http://zulianaistichomah.wordpress.com/(diakses 31 desember 2013)

Universitas Sumatera Utara

(internasional),baik yang bersifat publik maupun privat. Sedangkan dalam arti
sempit akan mengarah kepada setiap organisasi internasional yang bersifat publik
semata-mata. 11
Pada ilmu-ilmu sosial, khususnya dalam bidang studi internasional yang
dimaksud organisasi internasional itu adalah lazimnya organisasi internasional
dalam arti sempit.Yaitu organisasi yang dibentuk atau didirikan oleh pemerintahpemerintah

(intergovernmental

intergovernmental

organization

organization).
tersebut

terdapat

Sedangkan
beribu-ribu

diluar
organisasi

internasional yang pembentukan tidak melalui pemerintah-pemerintah akan tetapi
didirikan privat, yang disebut non-governmental organization.12
5. Restrukturisasi
Restrukturisasi adalah perubahan struktur suatu organisasi baik secara
vertikal maupun secara horizontal agar efektif membantu tercapainya tujuan.
Restrukturisasi ini dilakukan karena struktur organisasi tidak efektif lagi akibat
adanya

kemajuan,

kemunduran

atau

modernisasi

peralatannya.

Ada Tiga jenis Restrukturisasi yaitu restruktisasi vertikal, Restrukturisasi
horizontal dan Restrukturisasi kombinasi.
Restrukturisasi vertikal adalah dengan memperbanyak tingkatan-tingkatan
suatu organisasi. Restrukturisasi horizontal adalah perubahan struktur organisasi
dengan cara menambah jumlah bagian atau departementnya. Dengan cara ini
maka rentang kendali semakin banyak, struktur organisasi semakin melebar dan

11

Hasnil Basri Siregar. 1994.Hukum Organisasi internasional,Medan,Kelompok Studi
Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU.Hal 18
12
Ibid

Universitas Sumatera Utara

spesialisasi tugas semakin mendalam. Misalnya, dari tujuh bagian/ departemen
menjadi sembilan bagian/ departemen.
Restrukturisasi kombinasi adalah perubahan struktur organisasi bank yang
dilakukan dengan cara mengombinasikan perubahan vertikal dan horizontal. Jadi
dalam organisasi bank tersebut, jabatan dan bagian-bagiannya semakin banyak.
Restrukturisasi kombinasi ini relatif lebih baik karena kebaikan-kebaikan
restrukturisasi vertikal dan horizontal dimanfaatkan, sementara keburukannya
dibuang. 13
6. Restrukturisasi dalam Perserikatan bangsa-bangsa
Tuntutan akan restrukturisasi PBB terutama memang menyangkut
khususnya Dewan Keamanan, badan yang paling penting, paling berperanan dan
paling berkuasa, sebab itu paling berpengaruh dan paling bergengsi. Badan inilah
yang bertanggungjawab atas masalah-masalah keamanan internasional yang
menjadi tujuan utama dibentuknya PBB. Dan Dewan Keamanan merupakan satu
satunya badan PBB yang keputusan-keputusannya mengikat semua negara
anggota. Di atas telah dikatakan bahwa sejak Perang Teluk dan intervensinya di
Somalia, PBB, khususnya Dewan Keamanan dan Sekjen, bertambah popularitas
dan gengsinya.
Sebab utamanya adalah bahwa dengan berakhirnya Perang Dingin, untuk
pertama kalinya dalam Dewan itu dapat tercapai kesepakatan atau konsensus
antara negara-negara anggota tetap yang sebelumnya terlibat permusuhan, untuk

13

http://accounting-bank.blogspot.com/2012/07/apakah-yang-dimaksuddengan.html#sthash.22gUHlzS.dpuf(diakses tanggal 17 februari 2014)

Universitas Sumatera Utara

terlibat bersama menghadapi sesuatu konflik yang dianggap mengancam
perdamaian dan keamanan internasional, seperti dimaksudkan oleh Piagam PBB
dalam bentuk tindakan keamanan bersama (collective security).
Hal-hal yang harus dilakukan dalam restrukturisasi Dewan Keamanan PBB
adalah:
Penambahan

Keanggotaan

Dewan

Keamanan

Tatap

PBB

Dalam membahas restrukturisasi pada Dewan Keamanan PBB ada beberapa
negara yang diajukan dalam proposal pengajuan Dewan Keamanan Tetap PBB
yaitu G4 (Jepang, Jerman, Brasil, India), banyak alasan-alasan mengapa G4
pantas

untuk

menjadi

anggota

Dewan

Keamanan

Tetap

PBB,

yaitu:

1) Jepang dan Jerman adalah penyumbang dana terbesar ke-2 dan ke-3 bagi
regular budget PBB.
2) India mengklaim diri sebagai negara demokrasi dengan jumlah penduduk
terbesar di dunia.
3) Brazil, selain karena jumlah populasinya yang terbesar ke-5 di dunia, merasa
sebagai pemimpin kawasan Amerika Selatan. 14

F. Metode Penelitian
Suatu

metode

ilmiah

dapat

dipercaya

apabila

disusun

dengan

mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan
yang

bersangkutan.

Metode

adalah

pedoman-pedoman,

cara

seseorang

14

http://zakiewarman.blogspot.com/2009/08/perserikatan-bangsa-bangsa.html (diakses
tanggal 11 februari 2014)

Universitas Sumatera Utara

mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapi. Sebagaimana
suatu tulisan yang bersifat ilmiah dan untuk mendapatkan data yang valid dan
relevan dengan judul dan tujuan penulisan skripsi ini, maka penulis berusaha
semaksimal mungkin mengumpulkan data – data yang valid dan relevan tersebut
sehingga tulisan ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam
penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1.

Jenis Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah metode pendekatan Yuridis

Normatif (legal research) yaitu metode penelitian hukum yang dilakukan dengan
meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB, menguji
kebenaran apakah benar restrukturisasi Dewan Keamanan merupakan salah satu
solusi untuk menangani Permasalahan dalam PBB, serta peran hukum dan
masyarakat internasional dalam menerapkan konsep tersebut demi menjaga dan
memelihara perdamaian adanya konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB.
Metode berpikir yang digunakan adalah metode berpikir deduktif (cara
berpikir dalam penaikan kesimpulan yang ditarik dari sesuatu yang sifatnya umum
yang sudah dibuktikan bahwa dia benar dan kesimpulan itu ditujukan untuk
sesuatu yang sifatnya khusus). Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah
jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian untuk memberikan data
yang seteliti mungkin tentang suatu gejala atau fenomena, dalam hal ini adalah

Universitas Sumatera Utara

konsep restrukturisasi Dewan Keamanan PBB dalam rangka pembaharuan dalam
organ PBB.

2. Sumber Data
Data yang diperlukan adalah data hukum primer dan sekunder. Bahan
hukum primer yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan
di bidang hukum yang mengikat, antara lain Piagam PBB, Konvensi Wina tahun
1975 tentang tentang hubungan antara perwakilan negara-negara dengan
organisasi internasional..
Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer seperti hasil-hasil penelitian dan tulisan para ahli
hukum, buku-buku, pendapat para sarjana yang berhubungan dengan skripsi ini.

3.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menulis skripsi ini agar

tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan adalah dengan studi
pustaka (library research) yakni pengumpulan data yang dilakukan secara studi
kepustakaan dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
Metode Library Research adalah dengan mempelajari sumber-sumber atau
bahan-bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan dalampenulisan skripsi ini.
Berupa rujukan buku-buku, wacana yang dikemukakan oleh para sarjana hukum

Universitas Sumatera Utara

lingkungan, hukum ekonomi, dan hukum internasional yang sudah mempunyai
nama besar dibidangnya.

4. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis data secara
kualitatif, yakni upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat dituliskan.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan atau gambaran isi yang dimaksud adalam
mengemukakan garis-garis besar dari uraian skripsi. Secara garis besar
pembahasan skripsi ini akan dibagi dalam 5 (lima) bab. Setiap bab menguraikan
masalah-masalah tersendiri secara sistematis dan berhubungan antara satu bab
dengan bab lainnya. Masing-masing bab dibagi lagi dalam sub bab sesuai dengan
kebutuhan penulisan skripsi ini. Dengan pembagian tersebut diharapkan akan
mempermudah pemahaman pembaca untuk mengetahui inti pembahasan secara
keseluruhan. Berikut Penulis akan menguraikan sistematika penulisan skripsi ini,
yaitu:

Universitas Sumatera Utara

BAB I

Merupakan bab pendahuluan yang membahas mengenai latar
belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penulisan,
keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II

Menerangkan

mengenai

tinjauan

umum

mengenai

dewan

keamanan perserikatan bangsa-bangsa mulai dari sejarah PBB,
Dewan Keamanan PBB, sampai pada fungsi dan kewenangan
dewan keamanan PBB.
BAB III

Menguraikan tentang eksistensi dewan keamanan perserikatan
bangsa-bangsa dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia
baik kedudukan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sampai
pada pelaksanaan kebijakan dan intervensi terhadap konflik
internal yang mengancam perdamaian dunia

BAB IV

Menguraikan tentang restrukturisasi Dewan Keamanan PBB baik
dalam hal perubahan komposisi anggota Dewan Keamanan PBB
dan penghapusan terhadap Hak Veto yang ada dalam Dewan
Keamanan perserikatan bangsa-bangsa

BAB V

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan
uraian pembahasan dan beberapa saran penulis yang mungkin
dapat bermanfaat.

Universitas Sumatera Utara