ANALISIS KOMPETENSI GURU DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KURIKULUM 2013 STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 6 PONTIANAK

  

Vol. 6 No. 2, Agustus 2018 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

ANALISIS KOMPETENSI GURU DALAM MERENCANAKAN DAN

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KURIKULUM 2013

STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 6 PONTIANAK

  1) 

  Haqqul Mubin , Ira Lestari dan Arif Didik Kurniawan

  1)

  Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat

  

  email : haqqulmubin@gmail.com

  

ABSTRACT

This study aimed to determine the competence of teachers in planning and

implementing chemistry learning based of curriculum 2013 case studies in class X

  

SMA Negeri 6 Pontianak. Research subjects were chemistry teachers in class X SMA

Negeri 6 Pontianak. Data collection tools used are documentation sheets, observation

sheets and competency tests. Data were analyzed through data collection steps,

presentation, data reduction and conclusions. Technique examination of data validity

was conducted by triangulation technique and source triangulation. The result showed

that the percentage of competence of chemistry teacher class X SMA Negeri 6

Pontianak in planning chemistry learning based of curriculum 2013 was 91,02% in the

very high category and the percentage of competence of chemistry teacher class X

SMA Negeri 6 Pontianak in implementing chemistry learning based of curriculum 2013

was 88,09% in the very high category. It showed that chemistry teacher had

implemented the curriculum 2013 well.

  Keywords: Analysis, Chemistry Learning, Curriculum 2013, Teacher Competencies.

  PENDAHULUAN

  Pendidik menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (Mulyasa 2008:197). Untuk menjalankan tugas dengan baik, seorang guru hendaknya memiliki kompetensi yang mencerminkan dirinya adalah seorang pendidik.

  Kunandar (2011:55) menyatakan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat penguasaaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru yang tercantum dalam UU RI No

  14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru.

  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun Sistem Kredit Semester (SKS). Oleh karena itu, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung dengan baik dan sesuai dengan apa yang direncanakan di dalam RPP.

  Tujuan penyusunan RPP bagi guru adalah untuk memberi kesempatan kepada guru untuk merencanakan pembelajaran yang interaktif dan dapat digunakan untuk mengeksplorasi semua potensi kecakapan majemuk (multiple intellegencis) yang dimiliki setiap peserta didik dan mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran. Manfaat dari penyusunan RPP adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran sebagai bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang akan digunakan telah direncanakan dengan berbagai pertimbangan serta meningkatkan rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran.

  Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam proses pembelajaran. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan RPP yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Selain tujuan, masih ada komponen-komponen perencanaan pembelajaran yang lainnya yang dapat mendukung perencanaan pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen selain tujuan adalah isi (materi pembelajaran), kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan evaluasi. diketahui bahwa guru masih kesulitan dalam menyusun RPP yang berbasis Kurikulum 2013. Dalam menyusun RPP, guru harus menyesuaikan beberapa komponen RPP pada kurikulum 2013 yang memiliki perbedaan dengan RPP pada kurikulum sebelumnya. Selain itu di dalam rencana pelaksanaan pembelajarannya harus menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan memperhatikan karakter mata pelajaran dan karakteristik siswa.

  Penelitian Akhsanul. I, (2011) dengan judul Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Malang menunjukkan bahwa kompetensi guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta di Kabupaten Malang dapat dikategorikan baik dengan rata-rata skor 2.83. Hasil ini menunjukkan bahwa guru Matematika SMP Negeri dan Swasta memiliki kompetensi pedagogik yang baik.

  Berdasarkan permasalahan dan fakta-fakta yang telah diuraikan data di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, sehingga penulis mengambil judul tentang

  “Analisis Kompetensi Guru Dalam Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran Kimia Berbasis Kurikulum 2013 Studi Kasus di Kelas X SMA Negeri 6 Pontianak ”.

METODE PENELITIAN

  Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Arifin (2011: 54), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan- persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel.

  Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data berupa hasil wawancara dengan guru kimia, hasil observasi proses pembelajaran, dan analisis dokumen. Peneliti berperan sebagai perencana, pengumpul, dan penganalisis data.

  Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, teknik observasi dan teknik tes. Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru secara mandiri. Objek yang akan diobservasi adalah guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Menurut Arikunto (2010: 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini dilakukan terhadap guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak untuk mengetahui kompetensi dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013. Untuk menguji kredibilitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Peneliti melakukan analisis data mulai mengumpulkan data, menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan Pembelajaran

  RPP yang dibuat oleh guru berdasarkan kurikulum 2013. Untuk menganalisis RPP tersebut digunakan pedoman dokumentasi penilaian RPP yang memuat 10 indikator dengan 26 aspek yang akan diamati. Indikator yang akan diamati adalah mencantumkan identitas mata pelajaran, merumuskan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media pembelajaran, penggunaan model pembelajaran, menentukan skenario pembelajaran, dan menentukan penilaian hasil belajar. RPP yang dibuat oleh guru berdasarkan kurikulum 2013. Indikator yang akan diamati adalah mencantumkan identitas mata pelajaran, merumuskan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media pembelajaran, penggunaan model pembelajaran, menentukan skenario pembelajaran, dan menentukan penilaian hasil belajar.

  1.1 Mencantumkan Identitas Mata Pelajaran Indikator ini memuat 1 aspek yaitu mencantumkan satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan. Aspek-aspek diatas harus dicantumkan sebagai identitas dari sebuah RPP. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah semua aspek sudah tercantum dengan lengkap dan jelas.

  1.2 Merumuskan Kompetensi Dasar Indikator merumuskan kompetensi dasar (KD) memuat 1 aspek yaitu kesesuaian dengan kompetensi inti (KI). Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah perumusan kompetensi dasar (KD) sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Seharusnya RPP yang baik tercantum KD dari KI 1,2,3 dan 4 yang sesuai dengan materi yang terdapat di RPP.

  1.3 Merumuskan Indikator Indikator ini memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan SKL, KI dan KD, kesesuaian penggunaa kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur dan kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah perumusan indikator sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Hal ini dikarenakan guru tidak mencantumkan indikator untuk KD dari KI 1,2 dan 4, serta tidak mencantumkan aspek sikap dan keterampilan dalam merumuskan indikator. Seharusnya RPP yang baik tercantum indikator untuk KD dari KI 1,2,3 dan 4 serta aspek sikap dan keterampilan yang sesuai dengan materi yang terdapat di RPP.

  1.4 Merumuskan Tujuan Pembelajaran Indikator merumuskan tujuan pembelajaran memuat 2 aspek yaitu kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi dan rumusan tujuan pembelajaran mencakup kelengkapan materi. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah perumusan tujuan pembelajaran sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Hal ini dikarenakan ada sebagian tujuan pembelajaran yang tidak sesuai dengan indikator dan rumusan tujuan yang tidak mencakup kelengkapan materi.

  1.5 Pemilihan Materi Ajar Indikator pemilihan materi ajar memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, dan kesesuaian pemilihan materi ajar sesuai sebagian dengan aspek penilaian

  1.6 Pemilihan Sumber Belajar Indikator pemilihan sumber belajar memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan

  KI dan KD, kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah pemilihan sumber belajar sudah sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana memilih sumber belajar dengan baik.

  1.7 Pemilihan Media Pembelajaran Indikator pemilihan media pembelajaran memuat 3 aspek yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah pemilihan media pembelajaran sudah sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana memilih media pembelajaran dengan baik.

  1.8 Penggunaan Model Pembelajaran Indikator penggunaan model pembelajaran memuat 2 aspek yaitu kesesuaian tujuan pembelajaran dan kesesuaian dengan pendekatan scientific. Hasil analisis dari

  RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah penggunaan model pembelajaran sudah sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana menggunakan model pembelajaran dengan baik.

  1.9 Menentukan Skenario Pembelajaran Indikator menentukan skenario pembelajaran memuat 4 aspek yaitu menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas, kesesuaian kegiatan dengan pendekatan scientific, kesesuaian dengan sistematika materi dan kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah penentuan skenario pembelajaran sudah sesuai seluruhnya dengan aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah memahami bagaimana menentukan skenario pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.

  1.10 Menentukan Penilaian Hasil Belajar Indikator menentukan penilaian hasil belajar memuat 4 aspek yaitu kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik, kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi, kesesuaian kunci jawaban dengan soal dan kesesuaian pedoman penskoran dengan soal. Hasil analisis dari RPP yang dibuat oleh guru kimia adalah penentuan penilaian hasil belajar sesuai sebagian dengan aspek penilaian. Hal ini dikarenakan pada soal hanya sebagian yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

  Berdasarkan rekapitulasi skor hasil analisis RPP bahwa diketahui guru dapat merencanakan pembelajaran dengan baik, walaupun masih ada yang sesuai sebagian dikarenakan masa peralihan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru kimia tersebut sudah memahami bagaimana menyusun RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.

  Pelaksanaan pembelajaran diamati secara langsung di dalam kelas pada saat guru mengajar. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disesuaikan dengan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil pengamatan disetiap kegiatan akan dijabarkan sebagai berikut:

  2.1 Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan terdiri dari 7 aspek yang diamati yaitu mengucapkan salam pembuka, memeriksa kehadiran siswa, mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran, menyampaikan manfaat dari materi yang akan diajarkan, mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran, menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, dan menyampaikan rencana kegiatan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek telah dilaksanakan oleh guru, hal ini menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan baik.

  2.2 Kegiatan Inti Kegiatan inti memuat 6 bagian yang terdiri dari 30 aspek. Bagian tersebut adalah penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan pendekatan scientific, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran dan penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran.

  Penguasaan materi pelajaran terdiri dari 4 aspek yaitu kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek dan kehidupan nyata, menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, dan menyajikan materi secara sistematis. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah dari 4 aspek di atas hanya 3 aspek yang dilaksanakan, sedangkan aspek kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan iptek dan kehidupan nyata tidak terlaksana.

  Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik terdiri dari 7 aspek yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, melaksanaan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek telah terlaksana, hal ini menunjukkan bahwa guru sudah menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik dengan baik.

  Penerapan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Sebagaimana dimaksud pendekatan ilmiah dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Dalam penilaian ini terdapat 7 aspek yang akan dinilai yaitu memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana, membimbing peserta didik untuk bertanya, memfasilitasi peserta didik untuk mencoba, memfasilitasi peserta didik untuk mengamati, memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis, memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar, dan dilakukan adalah aspek 1,2,4, dan 7 terlihat, sedangkan aspek 3,5 dan 6 tidak terlihat. Aspek yang tidak terlihat yaitu memfasilitasi peserta didik untuk mencoba, memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis, dan memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar.

  Penerapan sumber belajar/media dalam pembelajaran terdiri dari 5 aspek yaitu menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar, menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menghasilkan pesan yang menarik, melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek sudah dilakukan, pada saat pembelajaran guru sudah menggunakan buku dan LKS sebagai sumber belajar, powerpoint dan LCD sebagai media pembelajaran.

  Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdiri dari 5 aspek yaitu (1) menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik dan sumber belajar, (2) merespon positif partisipasi peserta didik, (3) menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (4) menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah aspek 1,2 dan 3 terlihat, sedangkan aspek 4 dan 5 tidak terlihat. Aspek yang tidak terlihat oleh guru tersebut adalah menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar.

  Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran terdiri dari 2 aspek yaitu menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dan menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek telah digunakan, hal ini menunjukkan guru sudah menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran dengan baik.

  2.3 Kegiatan Penutup Kegiatan ini memuat 5 aspek, yaitu melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik, memberikan tes lisan atau tulisan, mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan, dan mengucapkan salam penutup.

  Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah semua aspek sudah dilaksanakan, hal ini menunjukkan bahwa guru mampu melaksanakan kegiatan penutup dalam proses pembelajaran.Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru kimia di SMA Negeri 6 Pontianak tersebut sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 yang tercantum pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.

3. Tes Kompetensi Guru

  Tes kompetensi guru dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda, tes ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana guru memahami teori tentang kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan memuat 15 indikator dalam 15 soal pilihan ganda. Tes ini diberikan kepada guru setelah melaksanakan pembelajaran. benar sebanyak 14 soal dari 15 soal yang telah diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa guru kimia kelas X SMA Negeri 6 tersebut telah memahami teori tentang kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dengan baik.

  Kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga pengajar. Seorang guru yang profesional harus mempunyai kompetensi yang baik, sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 yang menyatakan seorang guru dan dosen harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Kompetensi guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak dalam merencanakan pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013 adalah 91,02% dengan kategori sangat tinggi.

  2. Kompetensi guru kimia kelas X SMA Negeri 6 Pontianak dalam melaksanakan pembelajaran kimia berbasis kurikulum 2013 adalah 88,09% dengan kompetensi guru kategori sangat tinggi.

  SARAN

  Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah: a. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya melakukan fungsi pengawasan terhadap kelengkapan perangkat pembelajaran serta pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kimia, khususnya dalam pelaksanaan supervisi pendidikan.

  b. Dalam upaya perbaikan mutu serta hasil pendidikan kearah yang lebih baik, maka sebaiknya guru benar-benar menerapkan dan meningkatkan kompetensi merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal seperti yang diharapkan.

  c. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

  Akhsanul, I. (2011). Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Malang. Jurnal Pendidikan Sains. 14 ( 2). Arifin, Z. (2008). Penelitian Pendidikan; Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

  Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.

  Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013.

  Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Mulyasa. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

  Nasional & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Cet. 2. Jakarta: Visimedia.