23 REMAJA DAN PERILAKU MENYIMPANG (Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan)
REMAJA DAN PERILAKU MENYIMPANG
(Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan)
Sigit Hardiyanto, Elfi Syahri Romadhona
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Email: Sigit12hardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi,
maka penelitian yang berjudul remaja dan perilaku menyimpang studi kasus
remaja di Kota Padangsidimpuan yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja
yang menyebabkan perilaku menyimpang yang dilakukan pada remaja, kenakalan
apa saja yang dilakukan para remaja di Kota Padangsidimpuan dan upaya orang
tua dan masyarakat dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja didaerahnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yakni data yang digunakan peneliti terlebih
dahulu diklasifikasikan sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian,
kemudian data tersebut dituangkan dalam bentuk cerita atau narasi sehingga akan
mudah dalam menganalisa serta menginterpretasikannya. Informan dalam
penelitian ini adalah orang tua, masyarakat dan para remaja yang melakukan
perilaku menyimpang yang berusia 16-20 tahun yang dikategorikan sebagai
remaja akhir masa transisi ke dewasa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebagai pedoman bagi para remaja, orang tua serta masyarakat pada umumnya
terkait faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang remaja serta
kenakalannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelemahan dalam
pengawasan orang tua terhadap anak. Orang tua hanya memberikan pesan nasihat
kepada anak, akan tetapi pengawasan sangat jarang terjadi dilakukan terhadap
orang tua kepada anak.
Kata Kunci: Remaja, Perilaku Menyimpang
remaja tidak lagi dianggap sebagai
kenakalan biasa karena sudah sampai
PENDAHULUAN
Perilaku menyimpang remaja
merupakan
masalah
sosial
pada bentuk perilaku yang melanggar
yang
hukum.
sering muncul di Indonesia dalam
Salah
berbagai bentuk dan sudah dianggap
menyimpang
sebagai
dilakukan
masalah
yang
cukup
para
satu
perilaku
yang
biasanya
remaja
seperti
mengkhawatirkan. Dari akibat yang
minum-minuman
ditimbulkannya, beberapa perilaku
seks bebas, judi, membolos sekolah
23
keras,
tawuran,
24 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
merupakan perwujudan dari perilaku
terjadinya
perilaku
remaja yang melanggar norma di
yang dilakukan oleh remaja.
Dalam
dalam sebuah masyarakat itu sendiri
menyimpang
penelitian
ini
sehingga timbul kekhawatiran akan
difokuskan faktor apa saja yang
terjadinya tindakan kriminal yang
menyebabkan perilaku menyimpang
dilakukan oleh remaja itu sendiri.
yang dilakukan remaja, kenakalan
Seperti akhir-akhir ini banyak
apa saja yang dilakukan oleh remaja
menyimpang
di Kota Padangsidimpuan dan upaya
remaja di Padangsidimpuan seperti
orang tua dan masyarakat Kota
membolos,
berjudi,
Padangsidimpuan dalam mengatasi
(mengkonsumsi
minuman
keras)
perilaku
dilakukan
remaja
merupakan
aktivitas
telah
perilaku
banyak
sehingga
timbul
orgi
kekhawatiran
menyimpang
menarik
topik
diteliti
yang
sehingga
remaja
sangat
para
berujung tindakan kriminal seperti
masyarakat khususnya sebagai orang
perusakan atau kerusuhan-kerusuhan.
tua
Persoalan ini terus berkembang
hingga
sekarang
apalagi
dapat
terjadinya
mengetahui
perilaku
faktor
menyimpang
yang dilakukan oleh remaja.
permasalahan ini tidak di dukung
dengan tidak adanya aktivitas remaja
yang
agama
serta
kurangnya
Mengingat pengertian remaja,
terhadap
nilai-nilai
menunjukkan ke masa peralihan
Dalam
sampai tercapainya masa dewasa,
positif
pendekatan
KAJIAN TEORITIS
pada
mereka.
penelitian ini difokuskan faktor apa
maka
saja yang menyebabkan perilaku
umurnya, masa remaja mulai pada
menyimpang yang dilakukan remaja
saat timbulnya perubahan-perubahan
serta
berkaitan
kenakalan
apa
saja
yang
dilakukan oleh remaja di Kota
sulit
menentukan
dengan
batas
tanda-tanda
kedewasaan fisik.
Padangsidimpuan merupakan topik
Menurut
yang sangat menarik diteliti sehingga
Mulyatiningsih:2004),
para masyarakat khususnya sebagai
remaja
orang tua dapat mengetahui faktor
masyarakat
yang
Sarlito
digunakan
Indonesia
(dalam
batasan
untuk
yakni
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........25
merekayang berusia 11-24 tahun dan
Adler (dalam Kartini:2014)
belum menikah. Bagi mereka yang
mengatakan bahwa wujud perilaku
berusia 11-24 tahun tetapi sudah
delikuen yang dilakukan para remaja
menikah,
dewasa ini adalah sebagai berikut:
mereka
tidak
disebut
1.
remaja.
mengganggu
Masa remaja dikenal sebagai
2.
urakan
tuanya,
ketentraman
dan
lalu
Perilaku ugal-ugalan, brandalan,
bersangkutan, tetapi juga bagi orang
masyarakat
keamanan
lintas dan membahayakan jiwa
masa yang penuh kesukaran. Bukan
saja kesukaran bagi individu yang
Kebut-kebutan dijalanan yang
bahkan
yang
mengacaukan
milieu
sekitar.
sering kali bagi polisi. Hal ini
Tingkah ini bersumber pada
disebabkan masa remaja merupakan
kelebihan energi dan dorongan
masa transisi antara masa kanak-
primitif yang tidak terkendali
kanak dan masa dewasa.para orang
serta suka menteror lingkungan.
tua. Oleh karena itu, masa remaja
dikenal
juga
sebagai
3.
Perkelahian
antargang,
antarkelompok,
masa
antarsekolah,
negativistik yang ketiga, (Sarwono:
antarsuku (tawuran), sehingga
2010).
kadang-kadang
Menurut
Kejahatan
Kartini
anak-anak
korban jiwa.
(2014),
remaja
ini
membawa
4.
Membolos
sekolah
lalu
merupakan produk sampingan dari:
bergelandangan sepanjang jalan
1.
Pendidikan massal yang tidak
atau bersembunyi di tempat-
menekankan pendidikan watak
tempat
dan kepribadian anak.
melakukan
eksperimen
Kurangnya usaha orang tua dan
bermacam-macam
kedurjanaan
orang
dan tindak asusila.
2.
dewasa
moralitas
3.
dan
menanamkan
keyakinan
5.
terpencil
sambil
Kriminalitas anak, remaja dan
beragama pada anak-anak muda.
adolesens antara lain berupa
Kurang
perbuatan
ditumbuhkannya
tanggung jawab sosial
anak-anak remaja.
pada
intimidasi,
mengancam,
memeras,
maling,
mecuri, mencopet, merampas,
26 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
6.
menjambret,
menyerang,
malu dengan cara yang kasar.
merampok,
menggarong,
Ada seks dan cinta bebas tanpa
melakukan pembunuhan dengan
kendali
jalan
didorong oleh hiperseksualitas,
menyembelih
mencekik,
meracun,
kekerasan
dan
korban,
tindak
pelanggaran
Berpesta pora sambil mabuk
kriminal sifatnya.
lainnya
yang
mabukan, malakukan hubungan
10. Homoseksualitas, erotisme anal
seks bebas, atau orgi (mabuk-
dan oral, dan gangguna seksual
mabukan
hemat
lain pada anak remaja disertai
menimbulkan
keadaan
dan
yang
tindakan sadistis.
11. Perjudian
dan
bentuk-bentuk
lingkungan.
permainan lain dengan taruhan,
Perkosaan, agresivitas, seksual
sehingga mengakibatkan akses
dan pembunuhan dengan motif
kriminalitas.
atau
didorong
oleh
12. Komersialisasi
seks,
reaksi-reaksi kompensatoris dari
pengguguran janin oleh gadis-
perasaan
gadis
inferior,
menuntut
delinkuen,
dan
pengakuan diri, depresi hebat,
pembunuhan bayi oleh-ibu-ibu
rasa kesunyian, emosi balas
yang tidak kawin.
dendam,
kekecewaan
ditolak
13. Tindakan radikal dan ekstrem,
cintanya oleh seorang wanita
dengan
dan lain-lain.
penculikan
Kecanduan dan ketagihan bahan
yang dilakukan oleh anak-anak
narkotika (obat bius; drugs)
remaja.
yang erat bergandengan dengan
9.
menuntut hak) dan usaha-usaha
kompensasi
seksual,
8.
yang
(dorongan
geltungsrieb
lainnya.
kacau balau) yang mengganggu
7.
(promiscuity)
carakekerasan,
dan
pembunuhan
14. Perbuatan a-sosial dan anti-
tindak kejahatan.
sosial
Tindak-tindak immoral seksual
gangguan kejiwaan pada anak-
secara
tanpa
anak dan remaja psikopatik,
tendeng aling-aling, tanpa rasa
psikotik, neurotik dan menderita
terang-terangan,
lain
disebabkan
oleh
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........27
gangguan-gangguan
jiwa
penteror, tidak dapat diperbaiki lagi,
lainnya.
15. Tindak
aturan, pembuat ribut, pengacau,
kejahatan
disebabkan
durjana, dursila, dan lain-lain.
Anak-anak dalam gang yang
oleh penyakit tidur (encephalitis lethargical), dan ledakan
delikuen
meningitis
mempunyai
serta
post-
itu
pada
umumnya
kebiasaan
memakai
encephalitics; juga luka dikepala
uniform atau pakaian yang khas,
dengan kerusakan pada otak
aneh dan mencolok,dengan gaya
adakalanya
rambut khusus, punya lagak tingkah
membuahkan
kerusakan
mental,
sehingga
laku
dan
kebiasaan khas,
orang yang bersangkutan tidak
mendengarkan
mampu melakukan kontrol diri.
tertentu,
Menurut
Kartini
(2014)
jenis-jenis
senang
tempat-tempat
suka
lagu
mengunjungi
hiburan
dan
Juvenile deliquency adalah perilaku
kesenangan, misalnya ke tempat-
jahat
tempat
(dursila)
atau
kejahatan/
pelacuran,
suka
minum-
muda
minum sampai mabuk, suka berjudi
merupakan gejala sakit (patologis)
dan lain-lain. Pada umumnya mereka
secara sosial pada anak-anak dan
senang sekali mencari gara-gara,
remaja yang disebabkan oleh satu
membuat jengkel hati orang lain, dan
bentuk pengabaian sosial, sehingga
mengganngu orang dewasa serta
mereka itu mengembangkan bentuk
objek lain yang dijadikan sasaran
tingkah laku yang menyimpang.
barunya.
kenakalan
anak-anak
Secara
Juvenils berasal dari bahasa Latin
umum
mereka
artinya anak-anak, anak muda, ciri
dianggap ada dalam satu periode
karakteristik pada masa muda, sifat-
transisi dengan tingkah laku sosial
sifat khas pada periode remaja.
yang
Sedangkan deliquent berasal dari
pergolakan hati atau kekisruhan batin
kata Latin “delinquere” yang berarti
pada fase-fase remaja dan adolesens.
terabaikan,
Maka segala gejala keberandalan dan
mengabaikan
yang
potensial
disertai
kemudian diperluas artinya menjadi
kejahatan
yang
jahat, a-sosial, kriminal, pelanggar
merupakan
akibat
banyak
muncul
dari
itu
proses
28 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
perkembangan pribadi anak yang
meminta tolong kepada anak dengan
mengandung
nada
unsur
dan
usaha
mengancam,
tidak
mau
(Kartini:2014):
mendengarkan cerita anak tentang
1.
Kedewasaan seksual
suatu hal, memberi nasihat tidak
2.
Pencaharian
3.
4.
suatu
identitas
pada tempatnya dan tidak pada
kedewasaan
waktu yang tepat, berbicara kasar
Adanya ambisi materil yang
kepada anak, terlalu mementingkan
tidak terkendali
diri sendiri, tidak mau mengakui
Kurang
atau
tidak
adanya
dilakukan adalah salah, mengaku
disiplin diri.
Pendidikan dalam keluarga
memiliki
kesalahan padahal apa yang telah
nilai
serba tahu padahaltidak mengetahui
banyak
tentang
sesuatu,
terlalu
strategis
dalam
kepribadian
anak.
mencampuri urusan anak, membeda-
Sejak kecil anak sudah mendapat
bedakan anak, kurang memberikan
pendidikan dari kedua orang tuanya
kepercayaan
melalui keteladanan dan kebiasaan
melakukan sesuatu dan sebagainya.
pembentukan
kepada
anak
untuk
hidup sehari-hari dalam keluarga.
Baik tidaknya
keteladanan yang
METODE PENELITIAN
Adapun jenis penelitian yang
diberikan dan bagaimana kebiasaan
hidup orang tua sehari-hari dalam
digunakan
keluarga
adalah metode deskriptif dengan
akan
perkembangan
mempengaruhi
jiwa
anak.
dalam
yang
orang tua tampilkan dalam bersikap
memperoleh
dan
daripada
tidak
terlepas
ini
analisis kualitatif yaitu suatu metode
Keteladanan dan kebiasaan yang
berperilaku
penelitian
berusaha
mencari
informasi
luas
atau
dan
mendalam
banyaknya
informasi.
perhatian dan pengamatan anak.
Dalam kehidupan sehari-hari
orang tua tidak hanya secara sadar,
HASIL
tetapi
PEMBAHASAN
juga
secara
tidak
sadar
memberikan contoh yang kurang
baik
kepada
anak.
Misalnya,
PENELITIAN
Faktor-faktor
DAN
yang
menyebabkan perilaku menyimpang
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........29
kurangnya
bentuk memberikan hadiah jika anak
pengawasan antara orang tua dengan
mendapatkan prestasi. Diskusi juga
anak
anak
sering dilakukan oleh orang tua pada
merasa bebas melakukan aktivitas di
saat waktu luang misalnya pada saat
luar yang berujung kepada tindakan
makan malam atau waktu santai di
perilaku menyimpang diluar. Selain
rumah. Diskusi yang mereka lakukan
itu orang tua masih banyak yang
antara lain mengenai memberikan
belum mengetahui bahwa anaknya
gambaran kepada anak mengenai
terlibat
perilaku
antara
lain
adanya
yang
menyebabkan
didalam
perilaku
menyimpang
dan
menyimpang.
Orang
tua
hanya
memberikan perbandingan kepada
memberikan
rasa
kepercayaan
anak lain yang mampu menuai
kenyataan
keberhasilan hidup sehingga menjadi
pengawasan tidak dilakukan kepada
motivasi anak dalam memberikan
orang tua sehingga anak merasa
diskusi tersebut.
kepada
anak
dan
Hukuman
bebas melakukan segala aktivitas
diluar
yang
berujung
kepada
Disamping
pergaulan
juga
itu
menjadi
faktor
pemicu
diberikan
oleh orang tua ditujukan agar anak
mendapatkan
tindakan perilaku menyimpang.
yang
efek
jera,
namun
hukuman yang diberikan oleh orang
tua
masih digolongkan ringan
remaja melakukan tindakan perilaku
misalnya
menyimpang.
dikatakan
perilaku menyimpang, orang tua
sebagai masa transisi mencari jati
hanya memberikan hukuman tidak
diri
diberikan uang jajan sekolah.
mereka.
Remaja
Namun
terkadang
mereka masih belum mengetahui
jika
anak
melakukan
Sementara
perilaku
apa-apa saja dampak yang mereka
menyimpang yang dilakukan oleh
lakukan dari perilaku menyimpang
remaja di Kota Padangsidimpuan
tersebut.
sangat beraneka ragam misalnya
Sementara
hubungan
berjudi,
mabuk-mabukan,
bahkan
komunikasi dengan anak dalam hal
berperilaku yang tidak sesuai lahiriah
pembinaan,
sering
misalnya seorang anak perempuan
diberikan oleh orang tua dalam
yang memiliki sifat keperkasaan
apresiasi
30 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
(mustarjalah)
yang
merokok
selain
ditempat umum.
Upaya
seperti ini sangat besar manfaatnya,
orang
tua
dan
dapat
memotivasi
berprestasi,
juga
untuk
sebagai
masyarakat yang harus dilakukan
aktualisasi
dalam
aktualisasi diri yang positif ini sulit
mengatasi
menyimpang
remaja
perilaku
antara
lain
diri.
ajang
Karena
sarana
mereka dapatkan, akhirnya mereka
orang tua harus membangun pola
melampiaskannya
komunikasi yang baik, bukan hanya
perilaku
lisan
mengganggu mental diri sendiri dan
akan
tetapi
memberikan
pengawasan juga perlu dilakukan
dengan
aksi
yang
dapat
negatif
ketertiban umum.
agar anak merasa adanya tanggung
jawab orang tua dalam mendidik
anak.
Selain
itu
SIMPULAN
Faktor-faktor
memberikan
yang
kegiatan positif juga bisa dilakukan
menyebabkan perilaku menyimpang
oleh masyarakat agar anak dapat
antara
menggali potensi diri sesuai dengan
pengawasan antara orang tua dengan
minat
anak
dan
membuat
bakatnya,
misalnya
keterampilan
seni,
lain
adanya
yang
kurangnya
menyebabkan
anak
merasa bebas melakukan aktivitas di
luar yang berujung kepada tindakan
olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih
perilaku menyimpang diluar. Selain
suka mencoba hal-hal baru dan
itu orang tua masih banyak yang
banyak
belum mengetahui bahwa anaknya
remaja
yang
tidak
memikirkan resiko yang diambil jika
terlibat
remaja melakukan aktivitas yang
menyimpang.
Orang
tua
baru didalam hidupnya. Justru jika
memberikan
rasa
kepercayaan
remaja melakukan kegiatan baru
kepada
yang positif akan berdampak baik
pengawasan tidak dilakukan kepada
baginya misalnya kegiatan gotong
orang tua sehingga anak merasa
royong,
bebas melakukan segala aktivitas
atau
pelatihan
kegiatan
kewirausahaan
keagamaan
di
lingkungannya. Padahal, ajang-ajang
diluar
didalam
anak
yang
perilaku
dan
berujung
hanya
kenyataan
kepada
tindakan perilaku menyimpang.
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........31
Disamping
pergaulan
juga
itu
faktor
menjadi
pemicu
hukuman yang diberikan oleh orang
tua
masih digolongkan ringan
remaja melakukan tindakan perilaku
misalnya
menyimpang.
dikatakan
perilaku menyimpang, orang tua
sebagai masa transisi mencari jati
hanya memberikan hukuman tidak
diri
diberikan uang jajan sekolah.
Remaja
mereka.
Namun
terkadang
jika
anak
melakukan
Sementara
mereka masih belum mengetahui
perilaku
apa-apa saja dampak yang mereka
menyimpang yang dilakukan oleh
lakukan dari perilaku menyimpang
remaja di Kota Padangsidimpuan
tersebut.
sangat beraneka ragam misalnya
Sementara
hubungan
berjudi,
mabuk-mabukan,
bahkan
komunikasi dengan anak dalam hal
berperilaku yang tidak sesuai lahiriah
pembinaan,
sering
misalnya seorang anak perempuan
diberikan oleh orang tua dalam
yang memiliki sifat keperkasaan
bentuk memberikan hadiah jika anak
(mustarjalah)
mendapatkan prestasi. Diskusi juga
ditempat umum.
apresiasi
Upaya
sering dilakukan oleh orang tua pada
yang
merokok
orang
tua
dan
saat waktu luang misalnya pada saat
masyarakat yang harus dilakukan
makan malam atau waktu santai di
dalam
rumah. Diskusi yang mereka lakukan
menyimpang
antara lain mengenai memberikan
orang tua harus membangun pola
gambaran kepada anak mengenai
komunikasi yang baik, bukan hanya
perilaku
lisan
menyimpang
dan
mengatasi
akan
remaja
tetapi
perilaku
antara
lain
memberikan
memberikan perbandingan kepada
pengawasan juga perlu dilakukan
anak lain yang mampu menuai
agar anak merasa adanya tanggung
keberhasilan hidup sehingga menjadi
jawab orang tua dalam mendidik
motivasi anak dalam memberikan
anak.
diskusi tersebut.
kegiatan positif juga bisa dilakukan
Selain
itu
memberikan
diberikan
oleh masyarakat agar anak dapat
oleh orang tua ditujukan agar anak
menggali potensi diri sesuai dengan
mendapatkan
minat
Hukuman
yang
efek
jera,
namun
dan
bakatnya,
misalnya
32 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
membuat
keterampilan
seni,
DAFTAR PUSTAKA
olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih
suka mencoba hal-hal baru dan
banyak
remaja
yang
tidak
memikirkan resiko yang diambil jika
remaja melakukan aktivitas yang
baru didalam hidupnya. Justru jika
remaja melakukan kegiatan baru
yang positif akan berdampak baik
baginya misalnya kegiatan gotong
royong,
atau
pelatihan
kegiatan
kewirausahaan
keagamaan
di
Idrus, Muhammad. 2009. Metode
Penelitian
Ilmu
Sosial:
Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Kartini, Kartono. 2014. Patologi
Sosial 2: Kenakalan Remaja.
Jakarta: Rajawali Press.
Mulyatiningsih,
Rudi.
2004.
Bimbingan Sosial, Belajar
dan
Karier.
Jakarta:
Grasindo.
Sarwono, Sarlito.2010. Pengantar
Psikkologi Umum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
lingkungannya. Padahal, ajang-ajang
seperti ini sangat besar manfaatnya,
selain
dapat
berprestasi,
aktualisasi
memotivasi
juga
diri.
sebagai
Karena
untuk
ajang
sarana
aktualisasi diri yang positif ini sulit
mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya
perilaku
negatif
dengan
aksi
yang
dapat
mengganggu mental diri sendiri dan
ketertiban umum.
------------------.
Remaja.
Pers.
2011. Psikologi
Jakarta: Rajawali
Setiadi. Elly. 2011. Pengantar
Sosiologi
:
Pemahaman
Fakta
dan
Gejala
Permasalahan Sosial: Teori,
Aplikasi dan Pemecahannya.
Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soerjono.2000. Sosiologi
Suatu
Pengantar.
Jakarta:Rajawali Press.
(Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan)
Sigit Hardiyanto, Elfi Syahri Romadhona
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Email: Sigit12hardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi,
maka penelitian yang berjudul remaja dan perilaku menyimpang studi kasus
remaja di Kota Padangsidimpuan yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja
yang menyebabkan perilaku menyimpang yang dilakukan pada remaja, kenakalan
apa saja yang dilakukan para remaja di Kota Padangsidimpuan dan upaya orang
tua dan masyarakat dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja didaerahnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yakni data yang digunakan peneliti terlebih
dahulu diklasifikasikan sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian,
kemudian data tersebut dituangkan dalam bentuk cerita atau narasi sehingga akan
mudah dalam menganalisa serta menginterpretasikannya. Informan dalam
penelitian ini adalah orang tua, masyarakat dan para remaja yang melakukan
perilaku menyimpang yang berusia 16-20 tahun yang dikategorikan sebagai
remaja akhir masa transisi ke dewasa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sebagai pedoman bagi para remaja, orang tua serta masyarakat pada umumnya
terkait faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang remaja serta
kenakalannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelemahan dalam
pengawasan orang tua terhadap anak. Orang tua hanya memberikan pesan nasihat
kepada anak, akan tetapi pengawasan sangat jarang terjadi dilakukan terhadap
orang tua kepada anak.
Kata Kunci: Remaja, Perilaku Menyimpang
remaja tidak lagi dianggap sebagai
kenakalan biasa karena sudah sampai
PENDAHULUAN
Perilaku menyimpang remaja
merupakan
masalah
sosial
pada bentuk perilaku yang melanggar
yang
hukum.
sering muncul di Indonesia dalam
Salah
berbagai bentuk dan sudah dianggap
menyimpang
sebagai
dilakukan
masalah
yang
cukup
para
satu
perilaku
yang
biasanya
remaja
seperti
mengkhawatirkan. Dari akibat yang
minum-minuman
ditimbulkannya, beberapa perilaku
seks bebas, judi, membolos sekolah
23
keras,
tawuran,
24 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
merupakan perwujudan dari perilaku
terjadinya
perilaku
remaja yang melanggar norma di
yang dilakukan oleh remaja.
Dalam
dalam sebuah masyarakat itu sendiri
menyimpang
penelitian
ini
sehingga timbul kekhawatiran akan
difokuskan faktor apa saja yang
terjadinya tindakan kriminal yang
menyebabkan perilaku menyimpang
dilakukan oleh remaja itu sendiri.
yang dilakukan remaja, kenakalan
Seperti akhir-akhir ini banyak
apa saja yang dilakukan oleh remaja
menyimpang
di Kota Padangsidimpuan dan upaya
remaja di Padangsidimpuan seperti
orang tua dan masyarakat Kota
membolos,
berjudi,
Padangsidimpuan dalam mengatasi
(mengkonsumsi
minuman
keras)
perilaku
dilakukan
remaja
merupakan
aktivitas
telah
perilaku
banyak
sehingga
timbul
orgi
kekhawatiran
menyimpang
menarik
topik
diteliti
yang
sehingga
remaja
sangat
para
berujung tindakan kriminal seperti
masyarakat khususnya sebagai orang
perusakan atau kerusuhan-kerusuhan.
tua
Persoalan ini terus berkembang
hingga
sekarang
apalagi
dapat
terjadinya
mengetahui
perilaku
faktor
menyimpang
yang dilakukan oleh remaja.
permasalahan ini tidak di dukung
dengan tidak adanya aktivitas remaja
yang
agama
serta
kurangnya
Mengingat pengertian remaja,
terhadap
nilai-nilai
menunjukkan ke masa peralihan
Dalam
sampai tercapainya masa dewasa,
positif
pendekatan
KAJIAN TEORITIS
pada
mereka.
penelitian ini difokuskan faktor apa
maka
saja yang menyebabkan perilaku
umurnya, masa remaja mulai pada
menyimpang yang dilakukan remaja
saat timbulnya perubahan-perubahan
serta
berkaitan
kenakalan
apa
saja
yang
dilakukan oleh remaja di Kota
sulit
menentukan
dengan
batas
tanda-tanda
kedewasaan fisik.
Padangsidimpuan merupakan topik
Menurut
yang sangat menarik diteliti sehingga
Mulyatiningsih:2004),
para masyarakat khususnya sebagai
remaja
orang tua dapat mengetahui faktor
masyarakat
yang
Sarlito
digunakan
Indonesia
(dalam
batasan
untuk
yakni
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........25
merekayang berusia 11-24 tahun dan
Adler (dalam Kartini:2014)
belum menikah. Bagi mereka yang
mengatakan bahwa wujud perilaku
berusia 11-24 tahun tetapi sudah
delikuen yang dilakukan para remaja
menikah,
dewasa ini adalah sebagai berikut:
mereka
tidak
disebut
1.
remaja.
mengganggu
Masa remaja dikenal sebagai
2.
urakan
tuanya,
ketentraman
dan
lalu
Perilaku ugal-ugalan, brandalan,
bersangkutan, tetapi juga bagi orang
masyarakat
keamanan
lintas dan membahayakan jiwa
masa yang penuh kesukaran. Bukan
saja kesukaran bagi individu yang
Kebut-kebutan dijalanan yang
bahkan
yang
mengacaukan
milieu
sekitar.
sering kali bagi polisi. Hal ini
Tingkah ini bersumber pada
disebabkan masa remaja merupakan
kelebihan energi dan dorongan
masa transisi antara masa kanak-
primitif yang tidak terkendali
kanak dan masa dewasa.para orang
serta suka menteror lingkungan.
tua. Oleh karena itu, masa remaja
dikenal
juga
sebagai
3.
Perkelahian
antargang,
antarkelompok,
masa
antarsekolah,
negativistik yang ketiga, (Sarwono:
antarsuku (tawuran), sehingga
2010).
kadang-kadang
Menurut
Kejahatan
Kartini
anak-anak
korban jiwa.
(2014),
remaja
ini
membawa
4.
Membolos
sekolah
lalu
merupakan produk sampingan dari:
bergelandangan sepanjang jalan
1.
Pendidikan massal yang tidak
atau bersembunyi di tempat-
menekankan pendidikan watak
tempat
dan kepribadian anak.
melakukan
eksperimen
Kurangnya usaha orang tua dan
bermacam-macam
kedurjanaan
orang
dan tindak asusila.
2.
dewasa
moralitas
3.
dan
menanamkan
keyakinan
5.
terpencil
sambil
Kriminalitas anak, remaja dan
beragama pada anak-anak muda.
adolesens antara lain berupa
Kurang
perbuatan
ditumbuhkannya
tanggung jawab sosial
anak-anak remaja.
pada
intimidasi,
mengancam,
memeras,
maling,
mecuri, mencopet, merampas,
26 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
6.
menjambret,
menyerang,
malu dengan cara yang kasar.
merampok,
menggarong,
Ada seks dan cinta bebas tanpa
melakukan pembunuhan dengan
kendali
jalan
didorong oleh hiperseksualitas,
menyembelih
mencekik,
meracun,
kekerasan
dan
korban,
tindak
pelanggaran
Berpesta pora sambil mabuk
kriminal sifatnya.
lainnya
yang
mabukan, malakukan hubungan
10. Homoseksualitas, erotisme anal
seks bebas, atau orgi (mabuk-
dan oral, dan gangguna seksual
mabukan
hemat
lain pada anak remaja disertai
menimbulkan
keadaan
dan
yang
tindakan sadistis.
11. Perjudian
dan
bentuk-bentuk
lingkungan.
permainan lain dengan taruhan,
Perkosaan, agresivitas, seksual
sehingga mengakibatkan akses
dan pembunuhan dengan motif
kriminalitas.
atau
didorong
oleh
12. Komersialisasi
seks,
reaksi-reaksi kompensatoris dari
pengguguran janin oleh gadis-
perasaan
gadis
inferior,
menuntut
delinkuen,
dan
pengakuan diri, depresi hebat,
pembunuhan bayi oleh-ibu-ibu
rasa kesunyian, emosi balas
yang tidak kawin.
dendam,
kekecewaan
ditolak
13. Tindakan radikal dan ekstrem,
cintanya oleh seorang wanita
dengan
dan lain-lain.
penculikan
Kecanduan dan ketagihan bahan
yang dilakukan oleh anak-anak
narkotika (obat bius; drugs)
remaja.
yang erat bergandengan dengan
9.
menuntut hak) dan usaha-usaha
kompensasi
seksual,
8.
yang
(dorongan
geltungsrieb
lainnya.
kacau balau) yang mengganggu
7.
(promiscuity)
carakekerasan,
dan
pembunuhan
14. Perbuatan a-sosial dan anti-
tindak kejahatan.
sosial
Tindak-tindak immoral seksual
gangguan kejiwaan pada anak-
secara
tanpa
anak dan remaja psikopatik,
tendeng aling-aling, tanpa rasa
psikotik, neurotik dan menderita
terang-terangan,
lain
disebabkan
oleh
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........27
gangguan-gangguan
jiwa
penteror, tidak dapat diperbaiki lagi,
lainnya.
15. Tindak
aturan, pembuat ribut, pengacau,
kejahatan
disebabkan
durjana, dursila, dan lain-lain.
Anak-anak dalam gang yang
oleh penyakit tidur (encephalitis lethargical), dan ledakan
delikuen
meningitis
mempunyai
serta
post-
itu
pada
umumnya
kebiasaan
memakai
encephalitics; juga luka dikepala
uniform atau pakaian yang khas,
dengan kerusakan pada otak
aneh dan mencolok,dengan gaya
adakalanya
rambut khusus, punya lagak tingkah
membuahkan
kerusakan
mental,
sehingga
laku
dan
kebiasaan khas,
orang yang bersangkutan tidak
mendengarkan
mampu melakukan kontrol diri.
tertentu,
Menurut
Kartini
(2014)
jenis-jenis
senang
tempat-tempat
suka
lagu
mengunjungi
hiburan
dan
Juvenile deliquency adalah perilaku
kesenangan, misalnya ke tempat-
jahat
tempat
(dursila)
atau
kejahatan/
pelacuran,
suka
minum-
muda
minum sampai mabuk, suka berjudi
merupakan gejala sakit (patologis)
dan lain-lain. Pada umumnya mereka
secara sosial pada anak-anak dan
senang sekali mencari gara-gara,
remaja yang disebabkan oleh satu
membuat jengkel hati orang lain, dan
bentuk pengabaian sosial, sehingga
mengganngu orang dewasa serta
mereka itu mengembangkan bentuk
objek lain yang dijadikan sasaran
tingkah laku yang menyimpang.
barunya.
kenakalan
anak-anak
Secara
Juvenils berasal dari bahasa Latin
umum
mereka
artinya anak-anak, anak muda, ciri
dianggap ada dalam satu periode
karakteristik pada masa muda, sifat-
transisi dengan tingkah laku sosial
sifat khas pada periode remaja.
yang
Sedangkan deliquent berasal dari
pergolakan hati atau kekisruhan batin
kata Latin “delinquere” yang berarti
pada fase-fase remaja dan adolesens.
terabaikan,
Maka segala gejala keberandalan dan
mengabaikan
yang
potensial
disertai
kemudian diperluas artinya menjadi
kejahatan
yang
jahat, a-sosial, kriminal, pelanggar
merupakan
akibat
banyak
muncul
dari
itu
proses
28 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
perkembangan pribadi anak yang
meminta tolong kepada anak dengan
mengandung
nada
unsur
dan
usaha
mengancam,
tidak
mau
(Kartini:2014):
mendengarkan cerita anak tentang
1.
Kedewasaan seksual
suatu hal, memberi nasihat tidak
2.
Pencaharian
3.
4.
suatu
identitas
pada tempatnya dan tidak pada
kedewasaan
waktu yang tepat, berbicara kasar
Adanya ambisi materil yang
kepada anak, terlalu mementingkan
tidak terkendali
diri sendiri, tidak mau mengakui
Kurang
atau
tidak
adanya
dilakukan adalah salah, mengaku
disiplin diri.
Pendidikan dalam keluarga
memiliki
kesalahan padahal apa yang telah
nilai
serba tahu padahaltidak mengetahui
banyak
tentang
sesuatu,
terlalu
strategis
dalam
kepribadian
anak.
mencampuri urusan anak, membeda-
Sejak kecil anak sudah mendapat
bedakan anak, kurang memberikan
pendidikan dari kedua orang tuanya
kepercayaan
melalui keteladanan dan kebiasaan
melakukan sesuatu dan sebagainya.
pembentukan
kepada
anak
untuk
hidup sehari-hari dalam keluarga.
Baik tidaknya
keteladanan yang
METODE PENELITIAN
Adapun jenis penelitian yang
diberikan dan bagaimana kebiasaan
hidup orang tua sehari-hari dalam
digunakan
keluarga
adalah metode deskriptif dengan
akan
perkembangan
mempengaruhi
jiwa
anak.
dalam
yang
orang tua tampilkan dalam bersikap
memperoleh
dan
daripada
tidak
terlepas
ini
analisis kualitatif yaitu suatu metode
Keteladanan dan kebiasaan yang
berperilaku
penelitian
berusaha
mencari
informasi
luas
atau
dan
mendalam
banyaknya
informasi.
perhatian dan pengamatan anak.
Dalam kehidupan sehari-hari
orang tua tidak hanya secara sadar,
HASIL
tetapi
PEMBAHASAN
juga
secara
tidak
sadar
memberikan contoh yang kurang
baik
kepada
anak.
Misalnya,
PENELITIAN
Faktor-faktor
DAN
yang
menyebabkan perilaku menyimpang
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........29
kurangnya
bentuk memberikan hadiah jika anak
pengawasan antara orang tua dengan
mendapatkan prestasi. Diskusi juga
anak
anak
sering dilakukan oleh orang tua pada
merasa bebas melakukan aktivitas di
saat waktu luang misalnya pada saat
luar yang berujung kepada tindakan
makan malam atau waktu santai di
perilaku menyimpang diluar. Selain
rumah. Diskusi yang mereka lakukan
itu orang tua masih banyak yang
antara lain mengenai memberikan
belum mengetahui bahwa anaknya
gambaran kepada anak mengenai
terlibat
perilaku
antara
lain
adanya
yang
menyebabkan
didalam
perilaku
menyimpang
dan
menyimpang.
Orang
tua
hanya
memberikan perbandingan kepada
memberikan
rasa
kepercayaan
anak lain yang mampu menuai
kenyataan
keberhasilan hidup sehingga menjadi
pengawasan tidak dilakukan kepada
motivasi anak dalam memberikan
orang tua sehingga anak merasa
diskusi tersebut.
kepada
anak
dan
Hukuman
bebas melakukan segala aktivitas
diluar
yang
berujung
kepada
Disamping
pergaulan
juga
itu
menjadi
faktor
pemicu
diberikan
oleh orang tua ditujukan agar anak
mendapatkan
tindakan perilaku menyimpang.
yang
efek
jera,
namun
hukuman yang diberikan oleh orang
tua
masih digolongkan ringan
remaja melakukan tindakan perilaku
misalnya
menyimpang.
dikatakan
perilaku menyimpang, orang tua
sebagai masa transisi mencari jati
hanya memberikan hukuman tidak
diri
diberikan uang jajan sekolah.
mereka.
Remaja
Namun
terkadang
mereka masih belum mengetahui
jika
anak
melakukan
Sementara
perilaku
apa-apa saja dampak yang mereka
menyimpang yang dilakukan oleh
lakukan dari perilaku menyimpang
remaja di Kota Padangsidimpuan
tersebut.
sangat beraneka ragam misalnya
Sementara
hubungan
berjudi,
mabuk-mabukan,
bahkan
komunikasi dengan anak dalam hal
berperilaku yang tidak sesuai lahiriah
pembinaan,
sering
misalnya seorang anak perempuan
diberikan oleh orang tua dalam
yang memiliki sifat keperkasaan
apresiasi
30 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
(mustarjalah)
yang
merokok
selain
ditempat umum.
Upaya
seperti ini sangat besar manfaatnya,
orang
tua
dan
dapat
memotivasi
berprestasi,
juga
untuk
sebagai
masyarakat yang harus dilakukan
aktualisasi
dalam
aktualisasi diri yang positif ini sulit
mengatasi
menyimpang
remaja
perilaku
antara
lain
diri.
ajang
Karena
sarana
mereka dapatkan, akhirnya mereka
orang tua harus membangun pola
melampiaskannya
komunikasi yang baik, bukan hanya
perilaku
lisan
mengganggu mental diri sendiri dan
akan
tetapi
memberikan
pengawasan juga perlu dilakukan
dengan
aksi
yang
dapat
negatif
ketertiban umum.
agar anak merasa adanya tanggung
jawab orang tua dalam mendidik
anak.
Selain
itu
SIMPULAN
Faktor-faktor
memberikan
yang
kegiatan positif juga bisa dilakukan
menyebabkan perilaku menyimpang
oleh masyarakat agar anak dapat
antara
menggali potensi diri sesuai dengan
pengawasan antara orang tua dengan
minat
anak
dan
membuat
bakatnya,
misalnya
keterampilan
seni,
lain
adanya
yang
kurangnya
menyebabkan
anak
merasa bebas melakukan aktivitas di
luar yang berujung kepada tindakan
olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih
perilaku menyimpang diluar. Selain
suka mencoba hal-hal baru dan
itu orang tua masih banyak yang
banyak
belum mengetahui bahwa anaknya
remaja
yang
tidak
memikirkan resiko yang diambil jika
terlibat
remaja melakukan aktivitas yang
menyimpang.
Orang
tua
baru didalam hidupnya. Justru jika
memberikan
rasa
kepercayaan
remaja melakukan kegiatan baru
kepada
yang positif akan berdampak baik
pengawasan tidak dilakukan kepada
baginya misalnya kegiatan gotong
orang tua sehingga anak merasa
royong,
bebas melakukan segala aktivitas
atau
pelatihan
kegiatan
kewirausahaan
keagamaan
di
lingkungannya. Padahal, ajang-ajang
diluar
didalam
anak
yang
perilaku
dan
berujung
hanya
kenyataan
kepada
tindakan perilaku menyimpang.
Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........31
Disamping
pergaulan
juga
itu
faktor
menjadi
pemicu
hukuman yang diberikan oleh orang
tua
masih digolongkan ringan
remaja melakukan tindakan perilaku
misalnya
menyimpang.
dikatakan
perilaku menyimpang, orang tua
sebagai masa transisi mencari jati
hanya memberikan hukuman tidak
diri
diberikan uang jajan sekolah.
Remaja
mereka.
Namun
terkadang
jika
anak
melakukan
Sementara
mereka masih belum mengetahui
perilaku
apa-apa saja dampak yang mereka
menyimpang yang dilakukan oleh
lakukan dari perilaku menyimpang
remaja di Kota Padangsidimpuan
tersebut.
sangat beraneka ragam misalnya
Sementara
hubungan
berjudi,
mabuk-mabukan,
bahkan
komunikasi dengan anak dalam hal
berperilaku yang tidak sesuai lahiriah
pembinaan,
sering
misalnya seorang anak perempuan
diberikan oleh orang tua dalam
yang memiliki sifat keperkasaan
bentuk memberikan hadiah jika anak
(mustarjalah)
mendapatkan prestasi. Diskusi juga
ditempat umum.
apresiasi
Upaya
sering dilakukan oleh orang tua pada
yang
merokok
orang
tua
dan
saat waktu luang misalnya pada saat
masyarakat yang harus dilakukan
makan malam atau waktu santai di
dalam
rumah. Diskusi yang mereka lakukan
menyimpang
antara lain mengenai memberikan
orang tua harus membangun pola
gambaran kepada anak mengenai
komunikasi yang baik, bukan hanya
perilaku
lisan
menyimpang
dan
mengatasi
akan
remaja
tetapi
perilaku
antara
lain
memberikan
memberikan perbandingan kepada
pengawasan juga perlu dilakukan
anak lain yang mampu menuai
agar anak merasa adanya tanggung
keberhasilan hidup sehingga menjadi
jawab orang tua dalam mendidik
motivasi anak dalam memberikan
anak.
diskusi tersebut.
kegiatan positif juga bisa dilakukan
Selain
itu
memberikan
diberikan
oleh masyarakat agar anak dapat
oleh orang tua ditujukan agar anak
menggali potensi diri sesuai dengan
mendapatkan
minat
Hukuman
yang
efek
jera,
namun
dan
bakatnya,
misalnya
32 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
membuat
keterampilan
seni,
DAFTAR PUSTAKA
olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih
suka mencoba hal-hal baru dan
banyak
remaja
yang
tidak
memikirkan resiko yang diambil jika
remaja melakukan aktivitas yang
baru didalam hidupnya. Justru jika
remaja melakukan kegiatan baru
yang positif akan berdampak baik
baginya misalnya kegiatan gotong
royong,
atau
pelatihan
kegiatan
kewirausahaan
keagamaan
di
Idrus, Muhammad. 2009. Metode
Penelitian
Ilmu
Sosial:
Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Kartini, Kartono. 2014. Patologi
Sosial 2: Kenakalan Remaja.
Jakarta: Rajawali Press.
Mulyatiningsih,
Rudi.
2004.
Bimbingan Sosial, Belajar
dan
Karier.
Jakarta:
Grasindo.
Sarwono, Sarlito.2010. Pengantar
Psikkologi Umum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
lingkungannya. Padahal, ajang-ajang
seperti ini sangat besar manfaatnya,
selain
dapat
berprestasi,
aktualisasi
memotivasi
juga
diri.
sebagai
Karena
untuk
ajang
sarana
aktualisasi diri yang positif ini sulit
mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya
perilaku
negatif
dengan
aksi
yang
dapat
mengganggu mental diri sendiri dan
ketertiban umum.
------------------.
Remaja.
Pers.
2011. Psikologi
Jakarta: Rajawali
Setiadi. Elly. 2011. Pengantar
Sosiologi
:
Pemahaman
Fakta
dan
Gejala
Permasalahan Sosial: Teori,
Aplikasi dan Pemecahannya.
Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soerjono.2000. Sosiologi
Suatu
Pengantar.
Jakarta:Rajawali Press.