23 REMAJA DAN PERILAKU MENYIMPANG (Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan)

REMAJA DAN PERILAKU MENYIMPANG
(Studi Kasus Remaja di Kota Padangsidimpuan)
Sigit Hardiyanto, Elfi Syahri Romadhona
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Email: Sigit12hardiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi,
maka penelitian yang berjudul remaja dan perilaku menyimpang studi kasus
remaja di Kota Padangsidimpuan yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja
yang menyebabkan perilaku menyimpang yang dilakukan pada remaja, kenakalan
apa saja yang dilakukan para remaja di Kota Padangsidimpuan dan upaya orang
tua dan masyarakat dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja didaerahnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yakni data yang digunakan peneliti terlebih
dahulu diklasifikasikan sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian,
kemudian data tersebut dituangkan dalam bentuk cerita atau narasi sehingga akan
mudah dalam menganalisa serta menginterpretasikannya. Informan dalam
penelitian ini adalah orang tua, masyarakat dan para remaja yang melakukan
perilaku menyimpang yang berusia 16-20 tahun yang dikategorikan sebagai
remaja akhir masa transisi ke dewasa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

sebagai pedoman bagi para remaja, orang tua serta masyarakat pada umumnya
terkait faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku menyimpang remaja serta
kenakalannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelemahan dalam
pengawasan orang tua terhadap anak. Orang tua hanya memberikan pesan nasihat
kepada anak, akan tetapi pengawasan sangat jarang terjadi dilakukan terhadap
orang tua kepada anak.
Kata Kunci: Remaja, Perilaku Menyimpang
remaja tidak lagi dianggap sebagai
kenakalan biasa karena sudah sampai

PENDAHULUAN
Perilaku menyimpang remaja
merupakan

masalah

sosial

pada bentuk perilaku yang melanggar


yang

hukum.

sering muncul di Indonesia dalam

Salah

berbagai bentuk dan sudah dianggap

menyimpang

sebagai

dilakukan

masalah

yang


cukup

para

satu

perilaku

yang

biasanya

remaja

seperti

mengkhawatirkan. Dari akibat yang

minum-minuman


ditimbulkannya, beberapa perilaku

seks bebas, judi, membolos sekolah

23

keras,

tawuran,

24 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
merupakan perwujudan dari perilaku

terjadinya

perilaku

remaja yang melanggar norma di

yang dilakukan oleh remaja.

Dalam

dalam sebuah masyarakat itu sendiri

menyimpang

penelitian

ini

sehingga timbul kekhawatiran akan

difokuskan faktor apa saja yang

terjadinya tindakan kriminal yang

menyebabkan perilaku menyimpang

dilakukan oleh remaja itu sendiri.


yang dilakukan remaja, kenakalan

Seperti akhir-akhir ini banyak

apa saja yang dilakukan oleh remaja

menyimpang

di Kota Padangsidimpuan dan upaya

remaja di Padangsidimpuan seperti

orang tua dan masyarakat Kota

membolos,

berjudi,

Padangsidimpuan dalam mengatasi


(mengkonsumsi

minuman

keras)

perilaku

dilakukan

remaja

merupakan

aktivitas

telah

perilaku


banyak

sehingga

timbul

orgi

kekhawatiran

menyimpang

menarik

topik
diteliti

yang
sehingga


remaja
sangat
para

berujung tindakan kriminal seperti

masyarakat khususnya sebagai orang

perusakan atau kerusuhan-kerusuhan.

tua

Persoalan ini terus berkembang
hingga

sekarang

apalagi

dapat


terjadinya

mengetahui
perilaku

faktor

menyimpang

yang dilakukan oleh remaja.

permasalahan ini tidak di dukung
dengan tidak adanya aktivitas remaja
yang

agama

serta


kurangnya

Mengingat pengertian remaja,

terhadap

nilai-nilai

menunjukkan ke masa peralihan

Dalam

sampai tercapainya masa dewasa,

positif

pendekatan

KAJIAN TEORITIS

pada

mereka.

penelitian ini difokuskan faktor apa

maka

saja yang menyebabkan perilaku

umurnya, masa remaja mulai pada

menyimpang yang dilakukan remaja

saat timbulnya perubahan-perubahan

serta

berkaitan

kenakalan

apa

saja

yang

dilakukan oleh remaja di Kota

sulit

menentukan

dengan

batas

tanda-tanda

kedewasaan fisik.

Padangsidimpuan merupakan topik

Menurut

yang sangat menarik diteliti sehingga

Mulyatiningsih:2004),

para masyarakat khususnya sebagai

remaja

orang tua dapat mengetahui faktor

masyarakat

yang

Sarlito

digunakan
Indonesia

(dalam
batasan
untuk
yakni

Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........25

merekayang berusia 11-24 tahun dan

Adler (dalam Kartini:2014)

belum menikah. Bagi mereka yang

mengatakan bahwa wujud perilaku

berusia 11-24 tahun tetapi sudah

delikuen yang dilakukan para remaja

menikah,

dewasa ini adalah sebagai berikut:

mereka

tidak

disebut

1.

remaja.

mengganggu

Masa remaja dikenal sebagai

2.

urakan

tuanya,

ketentraman

dan

lalu

Perilaku ugal-ugalan, brandalan,

bersangkutan, tetapi juga bagi orang
masyarakat

keamanan

lintas dan membahayakan jiwa

masa yang penuh kesukaran. Bukan
saja kesukaran bagi individu yang

Kebut-kebutan dijalanan yang

bahkan

yang

mengacaukan
milieu

sekitar.

sering kali bagi polisi. Hal ini

Tingkah ini bersumber pada

disebabkan masa remaja merupakan

kelebihan energi dan dorongan

masa transisi antara masa kanak-

primitif yang tidak terkendali

kanak dan masa dewasa.para orang

serta suka menteror lingkungan.

tua. Oleh karena itu, masa remaja
dikenal

juga

sebagai

3.

Perkelahian

antargang,

antarkelompok,

masa

antarsekolah,

negativistik yang ketiga, (Sarwono:

antarsuku (tawuran), sehingga

2010).

kadang-kadang
Menurut

Kejahatan

Kartini

anak-anak

korban jiwa.

(2014),

remaja

ini

membawa

4.

Membolos

sekolah

lalu

merupakan produk sampingan dari:

bergelandangan sepanjang jalan

1.

Pendidikan massal yang tidak

atau bersembunyi di tempat-

menekankan pendidikan watak

tempat

dan kepribadian anak.

melakukan

eksperimen

Kurangnya usaha orang tua dan

bermacam-macam

kedurjanaan

orang

dan tindak asusila.

2.

dewasa

moralitas

3.

dan

menanamkan
keyakinan

5.

terpencil

sambil

Kriminalitas anak, remaja dan

beragama pada anak-anak muda.

adolesens antara lain berupa

Kurang

perbuatan

ditumbuhkannya

tanggung jawab sosial
anak-anak remaja.

pada

intimidasi,

mengancam,
memeras,

maling,

mecuri, mencopet, merampas,

26 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32

6.

menjambret,

menyerang,

malu dengan cara yang kasar.

merampok,

menggarong,

Ada seks dan cinta bebas tanpa

melakukan pembunuhan dengan

kendali

jalan

didorong oleh hiperseksualitas,

menyembelih

mencekik,

meracun,

kekerasan

dan

korban,
tindak

pelanggaran

Berpesta pora sambil mabuk

kriminal sifatnya.

lainnya

yang

mabukan, malakukan hubungan

10. Homoseksualitas, erotisme anal

seks bebas, atau orgi (mabuk-

dan oral, dan gangguna seksual

mabukan

hemat

lain pada anak remaja disertai

menimbulkan

keadaan

dan
yang

tindakan sadistis.
11. Perjudian

dan

bentuk-bentuk

lingkungan.

permainan lain dengan taruhan,

Perkosaan, agresivitas, seksual

sehingga mengakibatkan akses

dan pembunuhan dengan motif

kriminalitas.

atau

didorong

oleh

12. Komersialisasi

seks,

reaksi-reaksi kompensatoris dari

pengguguran janin oleh gadis-

perasaan

gadis

inferior,

menuntut

delinkuen,

dan

pengakuan diri, depresi hebat,

pembunuhan bayi oleh-ibu-ibu

rasa kesunyian, emosi balas

yang tidak kawin.

dendam,

kekecewaan

ditolak

13. Tindakan radikal dan ekstrem,

cintanya oleh seorang wanita

dengan

dan lain-lain.

penculikan

Kecanduan dan ketagihan bahan

yang dilakukan oleh anak-anak

narkotika (obat bius; drugs)

remaja.

yang erat bergandengan dengan

9.

menuntut hak) dan usaha-usaha
kompensasi

seksual,

8.

yang

(dorongan

geltungsrieb

lainnya.

kacau balau) yang mengganggu

7.

(promiscuity)

carakekerasan,
dan

pembunuhan

14. Perbuatan a-sosial dan anti-

tindak kejahatan.

sosial

Tindak-tindak immoral seksual

gangguan kejiwaan pada anak-

secara

tanpa

anak dan remaja psikopatik,

tendeng aling-aling, tanpa rasa

psikotik, neurotik dan menderita

terang-terangan,

lain

disebabkan

oleh

Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........27

gangguan-gangguan

jiwa

penteror, tidak dapat diperbaiki lagi,

lainnya.
15. Tindak

aturan, pembuat ribut, pengacau,

kejahatan

disebabkan

durjana, dursila, dan lain-lain.
Anak-anak dalam gang yang

oleh penyakit tidur (encephalitis lethargical), dan ledakan

delikuen

meningitis

mempunyai

serta

post-

itu

pada

umumnya

kebiasaan

memakai

encephalitics; juga luka dikepala

uniform atau pakaian yang khas,

dengan kerusakan pada otak

aneh dan mencolok,dengan gaya

adakalanya

rambut khusus, punya lagak tingkah

membuahkan

kerusakan

mental,

sehingga

laku

dan

kebiasaan khas,

orang yang bersangkutan tidak

mendengarkan

mampu melakukan kontrol diri.

tertentu,

Menurut

Kartini

(2014)

jenis-jenis

senang

tempat-tempat

suka
lagu

mengunjungi
hiburan

dan

Juvenile deliquency adalah perilaku

kesenangan, misalnya ke tempat-

jahat

tempat

(dursila)

atau

kejahatan/

pelacuran,

suka

minum-

muda

minum sampai mabuk, suka berjudi

merupakan gejala sakit (patologis)

dan lain-lain. Pada umumnya mereka

secara sosial pada anak-anak dan

senang sekali mencari gara-gara,

remaja yang disebabkan oleh satu

membuat jengkel hati orang lain, dan

bentuk pengabaian sosial, sehingga

mengganngu orang dewasa serta

mereka itu mengembangkan bentuk

objek lain yang dijadikan sasaran

tingkah laku yang menyimpang.

barunya.

kenakalan

anak-anak

Secara

Juvenils berasal dari bahasa Latin

umum

mereka

artinya anak-anak, anak muda, ciri

dianggap ada dalam satu periode

karakteristik pada masa muda, sifat-

transisi dengan tingkah laku sosial

sifat khas pada periode remaja.

yang

Sedangkan deliquent berasal dari

pergolakan hati atau kekisruhan batin

kata Latin “delinquere” yang berarti

pada fase-fase remaja dan adolesens.

terabaikan,

Maka segala gejala keberandalan dan

mengabaikan

yang

potensial

disertai

kemudian diperluas artinya menjadi

kejahatan

yang

jahat, a-sosial, kriminal, pelanggar

merupakan

akibat

banyak

muncul
dari

itu
proses

28 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
perkembangan pribadi anak yang

meminta tolong kepada anak dengan

mengandung

nada

unsur

dan

usaha

mengancam,

tidak

mau

(Kartini:2014):

mendengarkan cerita anak tentang

1.

Kedewasaan seksual

suatu hal, memberi nasihat tidak

2.

Pencaharian

3.

4.

suatu

identitas

pada tempatnya dan tidak pada

kedewasaan

waktu yang tepat, berbicara kasar

Adanya ambisi materil yang

kepada anak, terlalu mementingkan

tidak terkendali

diri sendiri, tidak mau mengakui

Kurang

atau

tidak

adanya

dilakukan adalah salah, mengaku

disiplin diri.
Pendidikan dalam keluarga
memiliki

kesalahan padahal apa yang telah

nilai

serba tahu padahaltidak mengetahui
banyak

tentang

sesuatu,

terlalu

strategis

dalam

kepribadian

anak.

mencampuri urusan anak, membeda-

Sejak kecil anak sudah mendapat

bedakan anak, kurang memberikan

pendidikan dari kedua orang tuanya

kepercayaan

melalui keteladanan dan kebiasaan

melakukan sesuatu dan sebagainya.

pembentukan

kepada

anak

untuk

hidup sehari-hari dalam keluarga.
Baik tidaknya

keteladanan yang

METODE PENELITIAN

Adapun jenis penelitian yang

diberikan dan bagaimana kebiasaan
hidup orang tua sehari-hari dalam

digunakan

keluarga

adalah metode deskriptif dengan

akan

perkembangan

mempengaruhi
jiwa

anak.

dalam

yang

orang tua tampilkan dalam bersikap

memperoleh

dan

daripada

tidak

terlepas

ini

analisis kualitatif yaitu suatu metode

Keteladanan dan kebiasaan yang

berperilaku

penelitian

berusaha

mencari

informasi

luas

atau

dan

mendalam
banyaknya

informasi.

perhatian dan pengamatan anak.
Dalam kehidupan sehari-hari
orang tua tidak hanya secara sadar,

HASIL

tetapi

PEMBAHASAN

juga

secara

tidak

sadar

memberikan contoh yang kurang
baik

kepada

anak.

Misalnya,

PENELITIAN

Faktor-faktor

DAN

yang

menyebabkan perilaku menyimpang

Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........29

kurangnya

bentuk memberikan hadiah jika anak

pengawasan antara orang tua dengan

mendapatkan prestasi. Diskusi juga

anak

anak

sering dilakukan oleh orang tua pada

merasa bebas melakukan aktivitas di

saat waktu luang misalnya pada saat

luar yang berujung kepada tindakan

makan malam atau waktu santai di

perilaku menyimpang diluar. Selain

rumah. Diskusi yang mereka lakukan

itu orang tua masih banyak yang

antara lain mengenai memberikan

belum mengetahui bahwa anaknya

gambaran kepada anak mengenai

terlibat

perilaku

antara

lain

adanya

yang

menyebabkan

didalam

perilaku

menyimpang

dan

menyimpang.

Orang

tua

hanya

memberikan perbandingan kepada

memberikan

rasa

kepercayaan

anak lain yang mampu menuai

kenyataan

keberhasilan hidup sehingga menjadi

pengawasan tidak dilakukan kepada

motivasi anak dalam memberikan

orang tua sehingga anak merasa

diskusi tersebut.

kepada

anak

dan

Hukuman

bebas melakukan segala aktivitas
diluar

yang

berujung

kepada

Disamping
pergaulan

juga

itu
menjadi

faktor
pemicu

diberikan

oleh orang tua ditujukan agar anak
mendapatkan

tindakan perilaku menyimpang.

yang

efek

jera,

namun

hukuman yang diberikan oleh orang
tua

masih digolongkan ringan

remaja melakukan tindakan perilaku

misalnya

menyimpang.

dikatakan

perilaku menyimpang, orang tua

sebagai masa transisi mencari jati

hanya memberikan hukuman tidak

diri

diberikan uang jajan sekolah.

mereka.

Remaja

Namun

terkadang

mereka masih belum mengetahui

jika

anak

melakukan

Sementara

perilaku

apa-apa saja dampak yang mereka

menyimpang yang dilakukan oleh

lakukan dari perilaku menyimpang

remaja di Kota Padangsidimpuan

tersebut.

sangat beraneka ragam misalnya

Sementara

hubungan

berjudi,

mabuk-mabukan,

bahkan

komunikasi dengan anak dalam hal

berperilaku yang tidak sesuai lahiriah

pembinaan,

sering

misalnya seorang anak perempuan

diberikan oleh orang tua dalam

yang memiliki sifat keperkasaan

apresiasi

30 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
(mustarjalah)

yang

merokok

selain

ditempat umum.
Upaya

seperti ini sangat besar manfaatnya,

orang

tua

dan

dapat

memotivasi

berprestasi,

juga

untuk

sebagai

masyarakat yang harus dilakukan

aktualisasi

dalam

aktualisasi diri yang positif ini sulit

mengatasi

menyimpang

remaja

perilaku
antara

lain

diri.

ajang

Karena

sarana

mereka dapatkan, akhirnya mereka

orang tua harus membangun pola

melampiaskannya

komunikasi yang baik, bukan hanya

perilaku

lisan

mengganggu mental diri sendiri dan

akan

tetapi

memberikan

pengawasan juga perlu dilakukan

dengan

aksi

yang

dapat

negatif

ketertiban umum.

agar anak merasa adanya tanggung
jawab orang tua dalam mendidik
anak.

Selain

itu

SIMPULAN
Faktor-faktor

memberikan

yang

kegiatan positif juga bisa dilakukan

menyebabkan perilaku menyimpang

oleh masyarakat agar anak dapat

antara

menggali potensi diri sesuai dengan

pengawasan antara orang tua dengan

minat

anak

dan

membuat

bakatnya,

misalnya

keterampilan

seni,

lain

adanya

yang

kurangnya

menyebabkan

anak

merasa bebas melakukan aktivitas di
luar yang berujung kepada tindakan

olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih

perilaku menyimpang diluar. Selain

suka mencoba hal-hal baru dan

itu orang tua masih banyak yang

banyak

belum mengetahui bahwa anaknya

remaja

yang

tidak

memikirkan resiko yang diambil jika

terlibat

remaja melakukan aktivitas yang

menyimpang.

Orang

tua

baru didalam hidupnya. Justru jika

memberikan

rasa

kepercayaan

remaja melakukan kegiatan baru

kepada

yang positif akan berdampak baik

pengawasan tidak dilakukan kepada

baginya misalnya kegiatan gotong

orang tua sehingga anak merasa

royong,

bebas melakukan segala aktivitas

atau

pelatihan
kegiatan

kewirausahaan
keagamaan

di

lingkungannya. Padahal, ajang-ajang

diluar

didalam

anak

yang

perilaku

dan

berujung

hanya

kenyataan

kepada

tindakan perilaku menyimpang.

Sigit H, Elfi Syahri R I Remaja dan Perilaku Menyimpang ........31

Disamping
pergaulan

juga

itu

faktor

menjadi

pemicu

hukuman yang diberikan oleh orang
tua

masih digolongkan ringan

remaja melakukan tindakan perilaku

misalnya

menyimpang.

dikatakan

perilaku menyimpang, orang tua

sebagai masa transisi mencari jati

hanya memberikan hukuman tidak

diri

diberikan uang jajan sekolah.

Remaja

mereka.

Namun

terkadang

jika

anak

melakukan

Sementara

mereka masih belum mengetahui

perilaku

apa-apa saja dampak yang mereka

menyimpang yang dilakukan oleh

lakukan dari perilaku menyimpang

remaja di Kota Padangsidimpuan

tersebut.

sangat beraneka ragam misalnya

Sementara

hubungan

berjudi,

mabuk-mabukan,

bahkan

komunikasi dengan anak dalam hal

berperilaku yang tidak sesuai lahiriah

pembinaan,

sering

misalnya seorang anak perempuan

diberikan oleh orang tua dalam

yang memiliki sifat keperkasaan

bentuk memberikan hadiah jika anak

(mustarjalah)

mendapatkan prestasi. Diskusi juga

ditempat umum.

apresiasi

Upaya

sering dilakukan oleh orang tua pada

yang

merokok

orang

tua

dan

saat waktu luang misalnya pada saat

masyarakat yang harus dilakukan

makan malam atau waktu santai di

dalam

rumah. Diskusi yang mereka lakukan

menyimpang

antara lain mengenai memberikan

orang tua harus membangun pola

gambaran kepada anak mengenai

komunikasi yang baik, bukan hanya

perilaku

lisan

menyimpang

dan

mengatasi

akan

remaja

tetapi

perilaku
antara

lain

memberikan

memberikan perbandingan kepada

pengawasan juga perlu dilakukan

anak lain yang mampu menuai

agar anak merasa adanya tanggung

keberhasilan hidup sehingga menjadi

jawab orang tua dalam mendidik

motivasi anak dalam memberikan

anak.

diskusi tersebut.

kegiatan positif juga bisa dilakukan

Selain

itu

memberikan

diberikan

oleh masyarakat agar anak dapat

oleh orang tua ditujukan agar anak

menggali potensi diri sesuai dengan

mendapatkan

minat

Hukuman

yang

efek

jera,

namun

dan

bakatnya,

misalnya

32 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2018 | hlm 23-32
membuat

keterampilan

seni,

DAFTAR PUSTAKA

olahraga.
Remaja pada umumnya, lebih
suka mencoba hal-hal baru dan
banyak

remaja

yang

tidak

memikirkan resiko yang diambil jika
remaja melakukan aktivitas yang
baru didalam hidupnya. Justru jika
remaja melakukan kegiatan baru
yang positif akan berdampak baik
baginya misalnya kegiatan gotong
royong,
atau

pelatihan
kegiatan

kewirausahaan
keagamaan

di

Idrus, Muhammad. 2009. Metode
Penelitian
Ilmu
Sosial:
Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Kartini, Kartono. 2014. Patologi
Sosial 2: Kenakalan Remaja.
Jakarta: Rajawali Press.
Mulyatiningsih,
Rudi.
2004.
Bimbingan Sosial, Belajar
dan
Karier.
Jakarta:
Grasindo.
Sarwono, Sarlito.2010. Pengantar
Psikkologi Umum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

lingkungannya. Padahal, ajang-ajang
seperti ini sangat besar manfaatnya,
selain

dapat

berprestasi,
aktualisasi

memotivasi
juga

diri.

sebagai
Karena

untuk
ajang
sarana

aktualisasi diri yang positif ini sulit
mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya
perilaku

negatif

dengan

aksi

yang

dapat

mengganggu mental diri sendiri dan
ketertiban umum.

------------------.
Remaja.
Pers.

2011. Psikologi
Jakarta: Rajawali

Setiadi. Elly. 2011. Pengantar
Sosiologi
:
Pemahaman
Fakta
dan
Gejala
Permasalahan Sosial: Teori,
Aplikasi dan Pemecahannya.
Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soerjono.2000. Sosiologi
Suatu
Pengantar.
Jakarta:Rajawali Press.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25