BAB VI - FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA KREDIT PEDESAAN DALAM MENUNJANG KEGIATAN USAHA EKONOMIS MASYARAKAT DESA Repository - UNAIR REPOSITORY

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB VI
PENUTUP: RINGKASAN DAN

IMPLIKASI I-IASIL PENELITIAN

Salah
untuk

satu

membantu

program

yang

kehidupan

dilaksanakan


pemerintah
masyarakat

sosial-ekonomis

pedesaan adalah dengan membuka berbagai lembagd kredit di
daerah

pedesBan.

lembaga

Oi

samping
untuk

tandi~


diharapkan

mengeliminasi

bisa

menjadi
para

peranan

pelepas uang atau pengijon yang acapkali memberi pinjaman
dengan

bunga

yang

mencekikleher.


Kehadiran

lembaga

kredit pedesaan yang dikelola pemerintah diharapkan
bisa

menjadi

salah satu alternatif

sumber

dana

juga
untuk

menunjang pengembangan investasi masyarakat pedesaan.
Pertanyaannya

dibebankan
terwujud?
tentu

kepada
Untuk

sekarang,
lembaga

apakah
kredit

misi

sosial

yang

pedesaan


itu

telah

menjawab pertanyaan seperti

ini

sudah

bukan hal yang mudah. Oiperlukan

satu

penelitian

cermat tersendiri dan ada banyak faktor yang perlu dikaji
agar bisa diperoleh jawaban yang bisa diandalkan.
Penelitian sebagaimana dilaporkan adalah salah

upaya

untuk memberikan jawaban. Meskipun

jauh

dari

memadai,

tetapi

mungkin

sekurang-kuranLnya

satu
masih
hasil


109

LAPORAN PENELITIAN

FUNGSI DAN PERANAN ...

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

110

penelitian

bisa menjadi dasar pijakan

untuk

mengadakan


kajian-kajian lebih lanjut yang lebih serius dan berskala
luas.
Secara terinci, beberapa masalah yang dicoba
dalam

penelitian

kerontanan

masyarakat

menyebabkan
kredit

Sejauh

desa meminjam

baik


formal

lembaga

kredit

tingkat
apa

ke

lembaga

pedesaan,

kredit

pedesaan

dalam


baik

formal

pemanfaatan

kredit

menunjang

desa?; dan (5)

investasi. masyarakat

(2)

kelebihan

yang diperoleh masyarakat desa?; (4) Sejauh mana

lembaga

yang

inforal?;

terhadap

informal? (3) Bagaimana pola

maupun

uang

maupun

penilaian masyarakat desa

kekurangan

mana

desa dan faktor-faktor

masyarakat

pedesaan

Bagaimana
dan

ini adalah: (1)

dikaji

peranan

pengembangan

Bagaimanakah

pola

dari masyarakat desa?
men~bug

1. Beberapa Temuan Pokok
Dari hasil wawancara terhadap 200 warga pedesaan
kabupaten

Trenggalek

dan

Bojonegoro,

beberapa

di

temuan

pokok dari hasil penelitian 1ni adalah:

Pertama,
tergolong
tingkat
rata

per

terlihat

secara

rentan.

Hal

ekon~mis

masyarakat
ini

bukan

saja

penghasilan mereka yang tergolong
bulan kurang dari Rp.

75.000),

pedesaan

terlihat
keeil

(rata-

Tetapi,

dari faktor-faktor yang menyebabkan

dari

juga

masyarakat

peJesaan berutang.

LAPORAN PENELITIAN

FUNGSI DAN PERANAN ...

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

111
Oalam

penelitian

masyarakat
uintuk

pedesaan

memenuhi

kecenderungan,

ini

ditemukan

terpaksa
kebutuhan

bahwa

berutang

seringkali

hanya

sekedar

Ada
sehari-~.

ruakan

semakin rendah status ekonomi

masyarakat

desa', semakin cenderung mereka masuk pada perangkap

atau

lilian

yang

utang hanya karen a untuk memenuhi kebutuhan

sifatnya
untuk

primer

dan tidak

menghasilkan

uang,

seperti

m0nutupi panen gagal, hajat atau karena ada

salah

satu anggota keluarga yang sakit.
Kedu8,

jika

dilihat

kembali

salah

satu

kehadiran lembar. kredit formal yang dikelola

rentenir,
hal

masyarakat

maka hasil penelitian ini

meminjam

pemerintah
pengaruh

dari

menemukan

yang agak kurang menggembirakan.

sebanyak

men~atk

melindungi

untuk

adalah

Oalam

beberapa

penelitian,

74 persen responden menyatakan lebih
ke lembaga kredit informal. Sisanya,
lebih

~

menyukai meminjam

ke

misi

menyukai
13

persen

lembaga

kredit

formal yang dikelola pemerintah, dan 13 persen yang
menyatakan s

~a

lain

saja.

Benar, bahwa dalam hal kecepatan pelayanan, keamanan
barang

jaminan, dan masalah suku bunga,

lembaga

kredit

lembaga

kredit informal. Tetapi, untuk

prosedur
besar

formal

relatif

lebih

mutu
unggul

penguru3an, fleksibilitas pembayaran

LAPORAN PENELITIAN

kredit

informal dinilai

warga

FUNGSI DAN PERANAN ...

daripada

hal-hal

dan cara penentuan nilai taksir barang

lembaga

pelayanan

seperti
angsuran,

keberadaan

pedesaan

masih

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

112
lebih unggul.
50al

nilai taksir perlu kita garis-bawahi.

responden,
menilai

cara

harga

petugas

lembaga

barang yang

kredit

digadaikan

Henurut

formal

atau

dalam

dljaminkan

seringkali dirasa membuat mereka teralienasi dari
miliknya

sendiri.

Hal

lnl

berbeda

dengan

barang

pengalaman

mereka yang bisa melakukan tawar-menawar jika berhubungan
dengan lembaga kredit informal.

Ketiga,

berkait

dengan

pola

pemanfaatan

kredit,

dalam penelitlan

lni ditemukan ada dUB jenis pemanfaatan

yang

lain

satu

pertama.

sama
adalah

saling

bertolak-belakang.

kredit dinamis atau

kredit

Yang

produktif,

yaitu kredit yang pemanfaatannya secara sengaja dltujukan
untuk

meningkatkan

kesejahteraan
kredit
yang

meningkatkan

krediturnya. 5edangkan yang

taraf

kedua

adalah

statis atau kredlt konsumtif, yaitu jenis

kredit

tujuan

meningkatkan
lebih

usaha dan untuk

penggunaanya

tidak

dltujukan

untuk

taraf kehidupan ekonomi pemakainya,

dimaksudkan

hanya sebagai

usaha

untuk

tetapi
memenuhi

kebutuhan konsumtif sehari-harl.
Masyarakat
kredit

yang

kelompok
mapan

pedesaan

secara

golongan

LAPORAN PENELITIAN

cenderung

diperoleh untuk kegiatan

masyarakat

pendidikan

yang

juga

memanfaatkan

produktif

menengah ke atas, yang

ekonomis,

tetapi

dari

masyarakat

miskin

yang

FUNGSI DAN PERANAN ...

tidak

segi

relatif memadai. Semen tara

adalah

itu,

sesungguhnya

saja

tingkat
untuk
menjadl

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

113
sasaran

utamaogram

lembaga

kredit-

pedesaan

yang

dikelola pemerintah -- akibat kerentanan yang diderita -seringkali memanfaatkan kredit yang diperoleh hanya untuk
berbagai

kebutuhan

yang sifatnya

konsumtif

dan

tidak

menghasilkan uang.

Keempat,
pedesaan

sejauh

ini

kehadiran

lembaga

untuk sebagian -- memang

menunjang

pengembangan

investasi

kredit

diperlukan

masyarakat

pedesaan.

Bagi

warga masyarakat golongan menengah ke atas,

yang

diperoleh seringkali hanya berfungsi sebagai

tambahan

belaka.

miskin,

kredit

Semen tara itu, bagi
yang

diperoleh

warga

dari

untuk

kredit
modal

masyarakat

lembaga

kredit

acapkafi berfungsi sebagai modal utama.
Penting
masyarakat

dioatat
miskin

bahwa

meskipun

kredit yang

bagi

diperoleh

lembaga

~tam

pedesaan

Namun,

itu seroua bukan berarti kredit tersebut

otomatis

bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup

kelompok

masyarakat
golongan

modal

dari

kredit

juga

berfungsi sebagai

golongan

usaha.

tersebut. Sejauh ini, keberadaan kredit
masyarakat roiskin di pedesaan

hanya

berfungsi

untuk mencegah proses pemiskinan Massa yang lebih
dan

tidak

berfungsi

mereka.

untuk

meningkatkan

parah,
hidup

taraf



Kelima, ada tiga pola menabung yang ditemukan
penbelitian
produktif,

LAPORAN PENELITIAN

bagi

ini.

yakni:

menabung

tradisional

menabung tradisional produktif, dan

FUNGSI DAN PERANAN ...

dalam
tidak

menabung

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

114
modern produktif.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian
masyarakat

miskin

cenderung

pola

besar

menabungnya

adalah

tradisional tidak produktif, yakni menyimpan begitu

saja

dalam bentuk uang yang tidak berbunga dan tidak bisa naik
nilai

ekonomisnya.

masyarakat

Hal

menengah

ke

ini

berbeda

atas

desa

uang (baca: menabung) dalam

perhiasan

atau

di dalam

golongan

yang

menyimpan

disimpan

dengan

seringkali

bentuk

dibelikan

berbagai

bank

atau

lembaga keuangan lain yang otomatis menghasilkan tambahan
pendapatan tersendiri.

2. Implikasi Hasil Penelitian
Pertanyaan
temuan
dan

kita sekarang, apa makna berbagai

sebagaimana sudah diutarakan

terhadap

strategi makro pembangunan? Pertanyaan

pokok

kebijakan

ini

penting

dikemukakan karena sekecil apapun hasil temuan penelitian
ini,

tetapi

berguna
bahan

sesungguhnya ia tetap memiliki

untuk

direnungkan dan

bisa

dasar untuk melakukan evaluasi

makna

dijadikan
terhadap

yang

sebagai
oerbagai

strategi pembangunan yang selama ini kita lakukan.
Diakui

atau

tidak. selama

ini

ada

kecenderungan

berbagai paket program yang disusun dan ditujukan. kepada
kelompok masyarakat desa senantiasa dicoba netral dan
permukaan
paket-paket

LAPORAN PENELITIAN

seolah-olah
krea.t,

terkesan

misalnya,

egaliter.
yang

FUNGSI DAN PERANAN ...

di

Introduksi

dilakukan

secara

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

115
terbuka

~an

di

sepintas

samua orang

memang

terkesan

bisa
adil

memanfaatkan

secara

berFihak

kepada

pembangunan

semacam

dan

pemerataan kesempatan.
Tetapi.
itu

apakah benar strategi

betul-betul

bisa menjamin keadilan

dan

pemBrataan

bagi masyarakat desa? Untuk masyarakat yang basis
antar

warganyanya

relatif

sosialnya

tidak

strategi

pembangunan

kesempatan

homogen

menyolok, mungkin

akan

yang

bisa

dan

sosia1

kesenjangan

memang

benar

bahwa

mengutamakan

pemerataan

tumbuhnya

sikap-sikap

merang~

inovatif dan memupuk etik wirausaha.
Tetapi, tentu lain soal jika masyarakat yang
dicoba

dibangun

pluralistik

adalah

suatu

komunitas

dan justru terdapat polarisasi

tengah

yang

sangat

sosia1

cukup menyolok. Pada masyarakat semacam ini, bukan
mungkin

paket-paket

terbuka

dan

pembangunan

yang

ega1iter justru akan

tidak

disusun

menyebabkan

yang

secara
sebagian

besar anggota masyarakat yang berada pada lapisan

paling

bawah akan semakin oo11aps dan selalu kalah dalam berebut
berbagai kesempatan.
Persoalan
kultural
malas

bukan

mental

terletak pada soal

apakah
itu

memang

atau karena sikapnya yang tidak inovatif.

Tetapi,

persoalannya
struktural.
secara

LAPORAN PENELITIAN

di
Sudah

ekonomis

warga masyarakat kelompok

secara

sini

adalah

barang tentu
lebih

mapan

karena
warga
dan

FUNGSI DAN PERANAN ...

dari

adanya

kendala

masyarakat
seg:

yang

tingkat

BAGONG SUYANTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

116

pendidikan

lebih

memadai secara sosiologis

akan

lebih

cekatan dalam memanfaatkan berbagai kesempatan. Semen tara
itu,
dan

untuk warga masyarakat yang secara ekonomis
kurang

berpendidikan

tentu cuma

bisa

rentan

gigit

jari

karena ia besar kemungkinan akan minim kemampuan.
itu,

sudah menjadi rahasia umum bahwa

yang

barasal

memiliki

dari lapisan bawah

warga

sering

Selain

masyarakat

mereka

jarang

koneksi stau patron .yang bisa diandalkan

untuk

mencari alternatif tempat bergantung.
Apa

yang

telah

diutarakan

setidak-tidaknya

menyadarkan kita bahwa usaha untuk mewujudkan
dankeadilan

bagi masyarakat miskin

masalah

mudah.

yang

dipikirkan

dan

Ada hal-hal

diperhitungkan

di

sebelum

pemerataan

desa

mendasar

bisa

bukanlah

yang

kita

harus

menyusun

berbagai kebijakan yang hendak ditujukan kepada

kelompok

masyarakat miskin di desa tersebut. Hasil penelitian

ini

hanya sekedar menunjukkan bahwa strategi pembangunan yang
ditujukan bagi masyarakat miskin tampaknya mau tidak

mau

harus dilakukan dengan cara memihak dan efektif.
Jangan

sampai

terjadi. hanya karena

ingin

strategi pembangunan negara maju yang terlalu
persaingan
menjadi
arus

bebas,

Ialu

rakyat

miskin

korban karena mereka tidak bisa

pembangunan

yang terlalu berkiblat

meniru

menekankan

terpaksa

harus

mengikuti

laju

pada

prinsip-

prinsip efisiensi dan pertumbuhan. Semoga.

LAPORAN PENELITIAN

FUNGSI DAN PERANAN ...

BAGONG SUYANTO