BAB VI - FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA KREDIT PEDESAAN DALAM MENUNJANG KEGIATAN USAHA EKONOMIS MASYARAKAT DESA Repository - UNAIR REPOSITORY
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI
PENUTUP: RINGKASAN DAN
IMPLIKASI I-IASIL PENELITIAN
Salah
untuk
satu
membantu
program
yang
kehidupan
dilaksanakan
pemerintah
masyarakat
sosial-ekonomis
pedesaan adalah dengan membuka berbagai lembagd kredit di
daerah
pedesBan.
lembaga
Oi
samping
untuk
tandi~
diharapkan
mengeliminasi
bisa
menjadi
para
peranan
pelepas uang atau pengijon yang acapkali memberi pinjaman
dengan
bunga
yang
mencekikleher.
Kehadiran
lembaga
kredit pedesaan yang dikelola pemerintah diharapkan
bisa
menjadi
salah satu alternatif
sumber
dana
juga
untuk
menunjang pengembangan investasi masyarakat pedesaan.
Pertanyaannya
dibebankan
terwujud?
tentu
kepada
Untuk
sekarang,
lembaga
apakah
kredit
misi
sosial
yang
pedesaan
itu
telah
menjawab pertanyaan seperti
ini
sudah
bukan hal yang mudah. Oiperlukan
satu
penelitian
cermat tersendiri dan ada banyak faktor yang perlu dikaji
agar bisa diperoleh jawaban yang bisa diandalkan.
Penelitian sebagaimana dilaporkan adalah salah
upaya
untuk memberikan jawaban. Meskipun
jauh
dari
memadai,
tetapi
mungkin
sekurang-kuranLnya
satu
masih
hasil
109
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110
penelitian
bisa menjadi dasar pijakan
untuk
mengadakan
kajian-kajian lebih lanjut yang lebih serius dan berskala
luas.
Secara terinci, beberapa masalah yang dicoba
dalam
penelitian
kerontanan
masyarakat
menyebabkan
kredit
Sejauh
desa meminjam
baik
formal
lembaga
kredit
tingkat
apa
ke
lembaga
pedesaan,
kredit
pedesaan
dalam
baik
formal
pemanfaatan
kredit
menunjang
desa?; dan (5)
investasi. masyarakat
(2)
kelebihan
yang diperoleh masyarakat desa?; (4) Sejauh mana
lembaga
yang
inforal?;
terhadap
informal? (3) Bagaimana pola
maupun
uang
maupun
penilaian masyarakat desa
kekurangan
mana
desa dan faktor-faktor
masyarakat
pedesaan
Bagaimana
dan
ini adalah: (1)
dikaji
peranan
pengembangan
Bagaimanakah
pola
dari masyarakat desa?
men~bug
1. Beberapa Temuan Pokok
Dari hasil wawancara terhadap 200 warga pedesaan
kabupaten
Trenggalek
dan
Bojonegoro,
beberapa
di
temuan
pokok dari hasil penelitian 1ni adalah:
Pertama,
tergolong
tingkat
rata
per
terlihat
secara
rentan.
Hal
ekon~mis
masyarakat
ini
bukan
saja
penghasilan mereka yang tergolong
bulan kurang dari Rp.
75.000),
pedesaan
terlihat
keeil
(rata-
Tetapi,
dari faktor-faktor yang menyebabkan
dari
juga
masyarakat
peJesaan berutang.
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
111
Oalam
penelitian
masyarakat
uintuk
pedesaan
memenuhi
kecenderungan,
ini
ditemukan
terpaksa
kebutuhan
bahwa
berutang
seringkali
hanya
sekedar
Ada
sehari-~.
ruakan
semakin rendah status ekonomi
masyarakat
desa', semakin cenderung mereka masuk pada perangkap
atau
lilian
yang
utang hanya karen a untuk memenuhi kebutuhan
sifatnya
untuk
primer
dan tidak
menghasilkan
uang,
seperti
m0nutupi panen gagal, hajat atau karena ada
salah
satu anggota keluarga yang sakit.
Kedu8,
jika
dilihat
kembali
salah
satu
kehadiran lembar. kredit formal yang dikelola
rentenir,
hal
masyarakat
maka hasil penelitian ini
meminjam
pemerintah
pengaruh
dari
menemukan
yang agak kurang menggembirakan.
sebanyak
men~atk
melindungi
untuk
adalah
Oalam
beberapa
penelitian,
74 persen responden menyatakan lebih
ke lembaga kredit informal. Sisanya,
lebih
~
menyukai meminjam
ke
misi
menyukai
13
persen
lembaga
kredit
formal yang dikelola pemerintah, dan 13 persen yang
menyatakan s
~a
lain
saja.
Benar, bahwa dalam hal kecepatan pelayanan, keamanan
barang
jaminan, dan masalah suku bunga,
lembaga
kredit
lembaga
kredit informal. Tetapi, untuk
prosedur
besar
formal
relatif
lebih
mutu
unggul
penguru3an, fleksibilitas pembayaran
LAPORAN PENELITIAN
kredit
informal dinilai
warga
FUNGSI DAN PERANAN ...
daripada
hal-hal
dan cara penentuan nilai taksir barang
lembaga
pelayanan
seperti
angsuran,
keberadaan
pedesaan
masih
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112
lebih unggul.
50al
nilai taksir perlu kita garis-bawahi.
responden,
menilai
cara
harga
petugas
lembaga
barang yang
kredit
digadaikan
Henurut
formal
atau
dalam
dljaminkan
seringkali dirasa membuat mereka teralienasi dari
miliknya
sendiri.
Hal
lnl
berbeda
dengan
barang
pengalaman
mereka yang bisa melakukan tawar-menawar jika berhubungan
dengan lembaga kredit informal.
Ketiga,
berkait
dengan
pola
pemanfaatan
kredit,
dalam penelitlan
lni ditemukan ada dUB jenis pemanfaatan
yang
lain
satu
pertama.
sama
adalah
saling
bertolak-belakang.
kredit dinamis atau
kredit
Yang
produktif,
yaitu kredit yang pemanfaatannya secara sengaja dltujukan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
kredit
yang
meningkatkan
krediturnya. 5edangkan yang
taraf
kedua
adalah
statis atau kredlt konsumtif, yaitu jenis
kredit
tujuan
meningkatkan
lebih
usaha dan untuk
penggunaanya
tidak
dltujukan
untuk
taraf kehidupan ekonomi pemakainya,
dimaksudkan
hanya sebagai
usaha
untuk
tetapi
memenuhi
kebutuhan konsumtif sehari-harl.
Masyarakat
kredit
yang
kelompok
mapan
pedesaan
secara
golongan
LAPORAN PENELITIAN
cenderung
diperoleh untuk kegiatan
masyarakat
pendidikan
yang
juga
memanfaatkan
produktif
menengah ke atas, yang
ekonomis,
tetapi
dari
masyarakat
miskin
yang
FUNGSI DAN PERANAN ...
tidak
segi
relatif memadai. Semen tara
adalah
itu,
sesungguhnya
saja
tingkat
untuk
menjadl
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113
sasaran
utamaogram
lembaga
kredit-
pedesaan
yang
dikelola pemerintah -- akibat kerentanan yang diderita -seringkali memanfaatkan kredit yang diperoleh hanya untuk
berbagai
kebutuhan
yang sifatnya
konsumtif
dan
tidak
menghasilkan uang.
Keempat,
pedesaan
sejauh
ini
kehadiran
lembaga
untuk sebagian -- memang
menunjang
pengembangan
investasi
kredit
diperlukan
masyarakat
pedesaan.
Bagi
warga masyarakat golongan menengah ke atas,
yang
diperoleh seringkali hanya berfungsi sebagai
tambahan
belaka.
miskin,
kredit
Semen tara itu, bagi
yang
diperoleh
warga
dari
untuk
kredit
modal
masyarakat
lembaga
kredit
acapkafi berfungsi sebagai modal utama.
Penting
masyarakat
dioatat
miskin
bahwa
meskipun
kredit yang
bagi
diperoleh
lembaga
~tam
pedesaan
Namun,
itu seroua bukan berarti kredit tersebut
otomatis
bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup
kelompok
masyarakat
golongan
modal
dari
kredit
juga
berfungsi sebagai
golongan
usaha.
tersebut. Sejauh ini, keberadaan kredit
masyarakat roiskin di pedesaan
hanya
berfungsi
untuk mencegah proses pemiskinan Massa yang lebih
dan
tidak
berfungsi
mereka.
untuk
meningkatkan
parah,
hidup
taraf
•
Kelima, ada tiga pola menabung yang ditemukan
penbelitian
produktif,
LAPORAN PENELITIAN
bagi
ini.
yakni:
menabung
tradisional
menabung tradisional produktif, dan
FUNGSI DAN PERANAN ...
dalam
tidak
menabung
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114
modern produktif.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian
masyarakat
miskin
cenderung
pola
besar
menabungnya
adalah
tradisional tidak produktif, yakni menyimpan begitu
saja
dalam bentuk uang yang tidak berbunga dan tidak bisa naik
nilai
ekonomisnya.
masyarakat
Hal
menengah
ke
ini
berbeda
atas
desa
uang (baca: menabung) dalam
perhiasan
atau
di dalam
golongan
yang
menyimpan
disimpan
dengan
seringkali
bentuk
dibelikan
berbagai
bank
atau
lembaga keuangan lain yang otomatis menghasilkan tambahan
pendapatan tersendiri.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Pertanyaan
temuan
dan
kita sekarang, apa makna berbagai
sebagaimana sudah diutarakan
terhadap
strategi makro pembangunan? Pertanyaan
pokok
kebijakan
ini
penting
dikemukakan karena sekecil apapun hasil temuan penelitian
ini,
tetapi
berguna
bahan
sesungguhnya ia tetap memiliki
untuk
direnungkan dan
bisa
dasar untuk melakukan evaluasi
makna
dijadikan
terhadap
yang
sebagai
oerbagai
strategi pembangunan yang selama ini kita lakukan.
Diakui
atau
tidak. selama
ini
ada
kecenderungan
berbagai paket program yang disusun dan ditujukan. kepada
kelompok masyarakat desa senantiasa dicoba netral dan
permukaan
paket-paket
LAPORAN PENELITIAN
seolah-olah
krea.t,
terkesan
misalnya,
egaliter.
yang
FUNGSI DAN PERANAN ...
di
Introduksi
dilakukan
secara
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115
terbuka
~an
di
sepintas
samua orang
memang
terkesan
bisa
adil
memanfaatkan
secara
berFihak
kepada
pembangunan
semacam
dan
pemerataan kesempatan.
Tetapi.
itu
apakah benar strategi
betul-betul
bisa menjamin keadilan
dan
pemBrataan
bagi masyarakat desa? Untuk masyarakat yang basis
antar
warganyanya
relatif
sosialnya
tidak
strategi
pembangunan
kesempatan
homogen
menyolok, mungkin
akan
yang
bisa
dan
sosia1
kesenjangan
memang
benar
bahwa
mengutamakan
pemerataan
tumbuhnya
sikap-sikap
merang~
inovatif dan memupuk etik wirausaha.
Tetapi, tentu lain soal jika masyarakat yang
dicoba
dibangun
pluralistik
adalah
suatu
komunitas
dan justru terdapat polarisasi
tengah
yang
sangat
sosia1
cukup menyolok. Pada masyarakat semacam ini, bukan
mungkin
paket-paket
terbuka
dan
pembangunan
yang
ega1iter justru akan
tidak
disusun
menyebabkan
yang
secara
sebagian
besar anggota masyarakat yang berada pada lapisan
paling
bawah akan semakin oo11aps dan selalu kalah dalam berebut
berbagai kesempatan.
Persoalan
kultural
malas
bukan
mental
terletak pada soal
apakah
itu
memang
atau karena sikapnya yang tidak inovatif.
Tetapi,
persoalannya
struktural.
secara
LAPORAN PENELITIAN
di
Sudah
ekonomis
warga masyarakat kelompok
secara
sini
adalah
barang tentu
lebih
mapan
karena
warga
dan
FUNGSI DAN PERANAN ...
dari
adanya
kendala
masyarakat
seg:
yang
tingkat
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116
pendidikan
lebih
memadai secara sosiologis
akan
lebih
cekatan dalam memanfaatkan berbagai kesempatan. Semen tara
itu,
dan
untuk warga masyarakat yang secara ekonomis
kurang
berpendidikan
tentu cuma
bisa
rentan
gigit
jari
karena ia besar kemungkinan akan minim kemampuan.
itu,
sudah menjadi rahasia umum bahwa
yang
barasal
memiliki
dari lapisan bawah
warga
sering
Selain
masyarakat
mereka
jarang
koneksi stau patron .yang bisa diandalkan
untuk
mencari alternatif tempat bergantung.
Apa
yang
telah
diutarakan
setidak-tidaknya
menyadarkan kita bahwa usaha untuk mewujudkan
dankeadilan
bagi masyarakat miskin
masalah
mudah.
yang
dipikirkan
dan
Ada hal-hal
diperhitungkan
di
sebelum
pemerataan
desa
mendasar
bisa
bukanlah
yang
kita
harus
menyusun
berbagai kebijakan yang hendak ditujukan kepada
kelompok
masyarakat miskin di desa tersebut. Hasil penelitian
ini
hanya sekedar menunjukkan bahwa strategi pembangunan yang
ditujukan bagi masyarakat miskin tampaknya mau tidak
mau
harus dilakukan dengan cara memihak dan efektif.
Jangan
sampai
terjadi. hanya karena
ingin
strategi pembangunan negara maju yang terlalu
persaingan
menjadi
arus
bebas,
Ialu
rakyat
miskin
korban karena mereka tidak bisa
pembangunan
yang terlalu berkiblat
meniru
menekankan
terpaksa
harus
mengikuti
laju
pada
prinsip-
prinsip efisiensi dan pertumbuhan. Semoga.
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO
BAB VI
PENUTUP: RINGKASAN DAN
IMPLIKASI I-IASIL PENELITIAN
Salah
untuk
satu
membantu
program
yang
kehidupan
dilaksanakan
pemerintah
masyarakat
sosial-ekonomis
pedesaan adalah dengan membuka berbagai lembagd kredit di
daerah
pedesBan.
lembaga
Oi
samping
untuk
tandi~
diharapkan
mengeliminasi
bisa
menjadi
para
peranan
pelepas uang atau pengijon yang acapkali memberi pinjaman
dengan
bunga
yang
mencekikleher.
Kehadiran
lembaga
kredit pedesaan yang dikelola pemerintah diharapkan
bisa
menjadi
salah satu alternatif
sumber
dana
juga
untuk
menunjang pengembangan investasi masyarakat pedesaan.
Pertanyaannya
dibebankan
terwujud?
tentu
kepada
Untuk
sekarang,
lembaga
apakah
kredit
misi
sosial
yang
pedesaan
itu
telah
menjawab pertanyaan seperti
ini
sudah
bukan hal yang mudah. Oiperlukan
satu
penelitian
cermat tersendiri dan ada banyak faktor yang perlu dikaji
agar bisa diperoleh jawaban yang bisa diandalkan.
Penelitian sebagaimana dilaporkan adalah salah
upaya
untuk memberikan jawaban. Meskipun
jauh
dari
memadai,
tetapi
mungkin
sekurang-kuranLnya
satu
masih
hasil
109
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
110
penelitian
bisa menjadi dasar pijakan
untuk
mengadakan
kajian-kajian lebih lanjut yang lebih serius dan berskala
luas.
Secara terinci, beberapa masalah yang dicoba
dalam
penelitian
kerontanan
masyarakat
menyebabkan
kredit
Sejauh
desa meminjam
baik
formal
lembaga
kredit
tingkat
apa
ke
lembaga
pedesaan,
kredit
pedesaan
dalam
baik
formal
pemanfaatan
kredit
menunjang
desa?; dan (5)
investasi. masyarakat
(2)
kelebihan
yang diperoleh masyarakat desa?; (4) Sejauh mana
lembaga
yang
inforal?;
terhadap
informal? (3) Bagaimana pola
maupun
uang
maupun
penilaian masyarakat desa
kekurangan
mana
desa dan faktor-faktor
masyarakat
pedesaan
Bagaimana
dan
ini adalah: (1)
dikaji
peranan
pengembangan
Bagaimanakah
pola
dari masyarakat desa?
men~bug
1. Beberapa Temuan Pokok
Dari hasil wawancara terhadap 200 warga pedesaan
kabupaten
Trenggalek
dan
Bojonegoro,
beberapa
di
temuan
pokok dari hasil penelitian 1ni adalah:
Pertama,
tergolong
tingkat
rata
per
terlihat
secara
rentan.
Hal
ekon~mis
masyarakat
ini
bukan
saja
penghasilan mereka yang tergolong
bulan kurang dari Rp.
75.000),
pedesaan
terlihat
keeil
(rata-
Tetapi,
dari faktor-faktor yang menyebabkan
dari
juga
masyarakat
peJesaan berutang.
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
111
Oalam
penelitian
masyarakat
uintuk
pedesaan
memenuhi
kecenderungan,
ini
ditemukan
terpaksa
kebutuhan
bahwa
berutang
seringkali
hanya
sekedar
Ada
sehari-~.
ruakan
semakin rendah status ekonomi
masyarakat
desa', semakin cenderung mereka masuk pada perangkap
atau
lilian
yang
utang hanya karen a untuk memenuhi kebutuhan
sifatnya
untuk
primer
dan tidak
menghasilkan
uang,
seperti
m0nutupi panen gagal, hajat atau karena ada
salah
satu anggota keluarga yang sakit.
Kedu8,
jika
dilihat
kembali
salah
satu
kehadiran lembar. kredit formal yang dikelola
rentenir,
hal
masyarakat
maka hasil penelitian ini
meminjam
pemerintah
pengaruh
dari
menemukan
yang agak kurang menggembirakan.
sebanyak
men~atk
melindungi
untuk
adalah
Oalam
beberapa
penelitian,
74 persen responden menyatakan lebih
ke lembaga kredit informal. Sisanya,
lebih
~
menyukai meminjam
ke
misi
menyukai
13
persen
lembaga
kredit
formal yang dikelola pemerintah, dan 13 persen yang
menyatakan s
~a
lain
saja.
Benar, bahwa dalam hal kecepatan pelayanan, keamanan
barang
jaminan, dan masalah suku bunga,
lembaga
kredit
lembaga
kredit informal. Tetapi, untuk
prosedur
besar
formal
relatif
lebih
mutu
unggul
penguru3an, fleksibilitas pembayaran
LAPORAN PENELITIAN
kredit
informal dinilai
warga
FUNGSI DAN PERANAN ...
daripada
hal-hal
dan cara penentuan nilai taksir barang
lembaga
pelayanan
seperti
angsuran,
keberadaan
pedesaan
masih
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112
lebih unggul.
50al
nilai taksir perlu kita garis-bawahi.
responden,
menilai
cara
harga
petugas
lembaga
barang yang
kredit
digadaikan
Henurut
formal
atau
dalam
dljaminkan
seringkali dirasa membuat mereka teralienasi dari
miliknya
sendiri.
Hal
lnl
berbeda
dengan
barang
pengalaman
mereka yang bisa melakukan tawar-menawar jika berhubungan
dengan lembaga kredit informal.
Ketiga,
berkait
dengan
pola
pemanfaatan
kredit,
dalam penelitlan
lni ditemukan ada dUB jenis pemanfaatan
yang
lain
satu
pertama.
sama
adalah
saling
bertolak-belakang.
kredit dinamis atau
kredit
Yang
produktif,
yaitu kredit yang pemanfaatannya secara sengaja dltujukan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
kredit
yang
meningkatkan
krediturnya. 5edangkan yang
taraf
kedua
adalah
statis atau kredlt konsumtif, yaitu jenis
kredit
tujuan
meningkatkan
lebih
usaha dan untuk
penggunaanya
tidak
dltujukan
untuk
taraf kehidupan ekonomi pemakainya,
dimaksudkan
hanya sebagai
usaha
untuk
tetapi
memenuhi
kebutuhan konsumtif sehari-harl.
Masyarakat
kredit
yang
kelompok
mapan
pedesaan
secara
golongan
LAPORAN PENELITIAN
cenderung
diperoleh untuk kegiatan
masyarakat
pendidikan
yang
juga
memanfaatkan
produktif
menengah ke atas, yang
ekonomis,
tetapi
dari
masyarakat
miskin
yang
FUNGSI DAN PERANAN ...
tidak
segi
relatif memadai. Semen tara
adalah
itu,
sesungguhnya
saja
tingkat
untuk
menjadl
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113
sasaran
utamaogram
lembaga
kredit-
pedesaan
yang
dikelola pemerintah -- akibat kerentanan yang diderita -seringkali memanfaatkan kredit yang diperoleh hanya untuk
berbagai
kebutuhan
yang sifatnya
konsumtif
dan
tidak
menghasilkan uang.
Keempat,
pedesaan
sejauh
ini
kehadiran
lembaga
untuk sebagian -- memang
menunjang
pengembangan
investasi
kredit
diperlukan
masyarakat
pedesaan.
Bagi
warga masyarakat golongan menengah ke atas,
yang
diperoleh seringkali hanya berfungsi sebagai
tambahan
belaka.
miskin,
kredit
Semen tara itu, bagi
yang
diperoleh
warga
dari
untuk
kredit
modal
masyarakat
lembaga
kredit
acapkafi berfungsi sebagai modal utama.
Penting
masyarakat
dioatat
miskin
bahwa
meskipun
kredit yang
bagi
diperoleh
lembaga
~tam
pedesaan
Namun,
itu seroua bukan berarti kredit tersebut
otomatis
bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup
kelompok
masyarakat
golongan
modal
dari
kredit
juga
berfungsi sebagai
golongan
usaha.
tersebut. Sejauh ini, keberadaan kredit
masyarakat roiskin di pedesaan
hanya
berfungsi
untuk mencegah proses pemiskinan Massa yang lebih
dan
tidak
berfungsi
mereka.
untuk
meningkatkan
parah,
hidup
taraf
•
Kelima, ada tiga pola menabung yang ditemukan
penbelitian
produktif,
LAPORAN PENELITIAN
bagi
ini.
yakni:
menabung
tradisional
menabung tradisional produktif, dan
FUNGSI DAN PERANAN ...
dalam
tidak
menabung
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114
modern produktif.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian
masyarakat
miskin
cenderung
pola
besar
menabungnya
adalah
tradisional tidak produktif, yakni menyimpan begitu
saja
dalam bentuk uang yang tidak berbunga dan tidak bisa naik
nilai
ekonomisnya.
masyarakat
Hal
menengah
ke
ini
berbeda
atas
desa
uang (baca: menabung) dalam
perhiasan
atau
di dalam
golongan
yang
menyimpan
disimpan
dengan
seringkali
bentuk
dibelikan
berbagai
bank
atau
lembaga keuangan lain yang otomatis menghasilkan tambahan
pendapatan tersendiri.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Pertanyaan
temuan
dan
kita sekarang, apa makna berbagai
sebagaimana sudah diutarakan
terhadap
strategi makro pembangunan? Pertanyaan
pokok
kebijakan
ini
penting
dikemukakan karena sekecil apapun hasil temuan penelitian
ini,
tetapi
berguna
bahan
sesungguhnya ia tetap memiliki
untuk
direnungkan dan
bisa
dasar untuk melakukan evaluasi
makna
dijadikan
terhadap
yang
sebagai
oerbagai
strategi pembangunan yang selama ini kita lakukan.
Diakui
atau
tidak. selama
ini
ada
kecenderungan
berbagai paket program yang disusun dan ditujukan. kepada
kelompok masyarakat desa senantiasa dicoba netral dan
permukaan
paket-paket
LAPORAN PENELITIAN
seolah-olah
krea.t,
terkesan
misalnya,
egaliter.
yang
FUNGSI DAN PERANAN ...
di
Introduksi
dilakukan
secara
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115
terbuka
~an
di
sepintas
samua orang
memang
terkesan
bisa
adil
memanfaatkan
secara
berFihak
kepada
pembangunan
semacam
dan
pemerataan kesempatan.
Tetapi.
itu
apakah benar strategi
betul-betul
bisa menjamin keadilan
dan
pemBrataan
bagi masyarakat desa? Untuk masyarakat yang basis
antar
warganyanya
relatif
sosialnya
tidak
strategi
pembangunan
kesempatan
homogen
menyolok, mungkin
akan
yang
bisa
dan
sosia1
kesenjangan
memang
benar
bahwa
mengutamakan
pemerataan
tumbuhnya
sikap-sikap
merang~
inovatif dan memupuk etik wirausaha.
Tetapi, tentu lain soal jika masyarakat yang
dicoba
dibangun
pluralistik
adalah
suatu
komunitas
dan justru terdapat polarisasi
tengah
yang
sangat
sosia1
cukup menyolok. Pada masyarakat semacam ini, bukan
mungkin
paket-paket
terbuka
dan
pembangunan
yang
ega1iter justru akan
tidak
disusun
menyebabkan
yang
secara
sebagian
besar anggota masyarakat yang berada pada lapisan
paling
bawah akan semakin oo11aps dan selalu kalah dalam berebut
berbagai kesempatan.
Persoalan
kultural
malas
bukan
mental
terletak pada soal
apakah
itu
memang
atau karena sikapnya yang tidak inovatif.
Tetapi,
persoalannya
struktural.
secara
LAPORAN PENELITIAN
di
Sudah
ekonomis
warga masyarakat kelompok
secara
sini
adalah
barang tentu
lebih
mapan
karena
warga
dan
FUNGSI DAN PERANAN ...
dari
adanya
kendala
masyarakat
seg:
yang
tingkat
BAGONG SUYANTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116
pendidikan
lebih
memadai secara sosiologis
akan
lebih
cekatan dalam memanfaatkan berbagai kesempatan. Semen tara
itu,
dan
untuk warga masyarakat yang secara ekonomis
kurang
berpendidikan
tentu cuma
bisa
rentan
gigit
jari
karena ia besar kemungkinan akan minim kemampuan.
itu,
sudah menjadi rahasia umum bahwa
yang
barasal
memiliki
dari lapisan bawah
warga
sering
Selain
masyarakat
mereka
jarang
koneksi stau patron .yang bisa diandalkan
untuk
mencari alternatif tempat bergantung.
Apa
yang
telah
diutarakan
setidak-tidaknya
menyadarkan kita bahwa usaha untuk mewujudkan
dankeadilan
bagi masyarakat miskin
masalah
mudah.
yang
dipikirkan
dan
Ada hal-hal
diperhitungkan
di
sebelum
pemerataan
desa
mendasar
bisa
bukanlah
yang
kita
harus
menyusun
berbagai kebijakan yang hendak ditujukan kepada
kelompok
masyarakat miskin di desa tersebut. Hasil penelitian
ini
hanya sekedar menunjukkan bahwa strategi pembangunan yang
ditujukan bagi masyarakat miskin tampaknya mau tidak
mau
harus dilakukan dengan cara memihak dan efektif.
Jangan
sampai
terjadi. hanya karena
ingin
strategi pembangunan negara maju yang terlalu
persaingan
menjadi
arus
bebas,
Ialu
rakyat
miskin
korban karena mereka tidak bisa
pembangunan
yang terlalu berkiblat
meniru
menekankan
terpaksa
harus
mengikuti
laju
pada
prinsip-
prinsip efisiensi dan pertumbuhan. Semoga.
LAPORAN PENELITIAN
FUNGSI DAN PERANAN ...
BAGONG SUYANTO