PEMANFAATAN LIMBAH EKSTRAKSI KARAGINAN R

1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki laut yang sangat luas dan memiliki potensi dalam bidang
perikanan. Salah satu komoditas perikanan terpenting hasil laut yaitu rumput laut.
Pada saat ini pengembangan industri rumput laut masih menjadi salah satu
program revitalisasi Kementrian Kelautan dan Perikanan, karena komoditas
rumput laut memberikan kontribusi dan penyumbang devisa negara terbesar
setelah komoditas udang dan tuna. Produksi rumput laut secara nasional pada
tahun 2011 mencapai sekitar 4.305.027 ton, meningkat dari produksi tahun 2010
sekitar 3,082 juta ton (KKP 2012). Selain dapat digunakan sebagai bahan
makanan, minuman dan obat-obatan, beberapa hasil olahan rumput laut seperti
agar-agar, alginat dan karaginan merupakan senyawa yang cukup penting dalam
industri (Istini, 1998). Rumput laut yang banyak ditemukan dan dibudidayakan di
Indonesia penghasil karaginan yaitu jenis rumput laut Eucheuma cottonii dan
Eucheuma spinosum.
Salah satu lokasi budidaya rumput laut penghasil karaginan di Provinsi Banten
adalah Pulo Panjang. Pulo Panjang merupakan salah satu pulau terbesar yang ada
di perairan Teluk Banten, wilayah yang terletak di intertidal, kualitas air laut yang
cocok untuk budidaya rumput laut Eucheuma cotonii serta masih sedikitnya usaha

yang dapat memberikan nilai tambah rumput laut di Pulo Panjang (Arfando 2008).
Hasil komoditas rumput laut secara umum yang di ekspor pada pasar luar negeri
biasanya berupa rumput laut kering. Dari segi ekonomi nilai jual rumput laut
kering jauh lebih rendah dibandingkan hasil olahan rumput laut berupa karaginan.
Dengan demikian, untuk menambah nilai tambah rumput laut maka pengolahan
rumput laut menjadi karaginan di dalam negeri perlu dikembangkan (Istini, 1998).
Pembuatan olahan rumput laut berupa karaginan memiliki tahapan dari
pencucian, perebusan, penyaringan, pengendapan filtrat, pengeringan dan
penepungan. Penelitian tentang pengolahan rumput laut menjadi karaginan sudah
banyak dilakukan. Namun dalam pembuatan olahan rumput laut menjadi
karaginan menghasilkan limbah berupa sisa ekstrak dari rumput laut yang
berbentuk padatan dan cair hasil dari proses penyaringan pertama dan kedua.
Kedua limbah ini hanya dibuang begitu saja tanpa adanya olahan yang lebih
bermanfaat. Sehingga penelitian mengenai pemanfaatan limbah berupa padatan
hasil ekstraksi rumput laut Echeuma cottoniii perlu dilakukan agar tercipta konsep
zero waste pada komoditas rumput laut tersebut.
Limbah ekstraksi olahan karaginan rumput laut echeuma cottonii yang
biasanya hanya merupakan limbah atau ampas yang dibuang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber α-selulosa yang kemudian dapat dijadikan mikrokristal selulosa,
sehingga dapat memberikan nilai guna ampas dan adanya alternatif lain sebagai

sumber mikrokristal selulosa yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan
dalam pembuatan tablet. Usulan penelitian yang akan dilakukan ini mengenai

2

pemanfaatan limbah tersebut dalam pembuatan mikrokristal selulosa (MCC).
Mikrokristal selulosa merupakan modifikasi selulosa yang banyak digunakan
dalam industri farmasi sebagai senyawa eksipien terbaik dalam pembuatan tablet
secara cetak langsung (Bimte dan Tayade,2007). Komposisi mikrokristal selulosa
dalam sebuah tablet mencapai 40 %. Namun sangat disayangkan jika untuk
memenuhi kebutuhan mikrokristal selulosa industri farmasi melakukan impor
senyawa tersebut dari negara asing. Kondisi ini sangat disayangkan jika melihat
potensi mikrokristal selulosa yang bersumber bahan baku lokal sangat banyak
salah satunya limbah dari pembuatan olahan rumput laut menjadi karaginan.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian yang akan dilaksanakan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Berapa konsentrasi selulosa dalam limbah ekstraksi karaginan
rumput laut Echeuma cottonii ?
2. Apakah hasil dari isolasi limbah ekstraksi karaginan rumput

laut Echeuma cottonii dapat dijadikan mikrokristal selulosa ?
3. Apakah mikrokristal selulosa dari limbah ekstraksi karaginan
rumput laut Echeuma cottonii sesuai dengan mikrokristal
selulosa standar?
1.3Tujuan
1. Menengetahui konsentrasi selulosa dalam limbah ekstraksi
karaginan rumput laut Echeuma cottonii.
2. Membuat mikrokristal selulosa dari limbah ekstraksi karaginan rumput laut
Echeuma cotoonii.
3. Mengetahui pengaruh selulosa mikrokristal dari isolasi ampas limbah
ekstraksi rumput laut Echeuma cottonii dengan mikrokristal selulosa standar
sebagai pembanding.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan dalam
kegiatan penelitian ini, diantaranya :
 Terciptanya artikel atau karya ilmiah untuk menambah
wawasan dan keilmuan para pembaca;
 Didapatkan sumber alternatif lain penghasil mikrokristal
selulosa yang bersumber dari kekayaan lokal dan
bersumber dari limbah yang tidak termanfaatkan.


Mengurangi nilai impor mikrokristal selulosa di
Indonesia
 Dapat dijadikan acuan bagi pemegang kebijakan di Indonesia terkait
pengolahan karaginan sehingga memberikan nilai guna dan nilai

3

tambah dari limbah
Echeuma cottonii.

ekstraksi

karaginan

rumput

laut

1.5 Manfaat Program

1. Bagi Mahasiswa
1. Memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
kegiatan penelitian guna meningkatkan hard skill dan
soft skill nya;
2. Mengembangkan potensi rumput laut dengan konsep
zero waste
3. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi terhadap
lingkungan dan terhadap lingkungan dan terhadap
kebutuhan orang banyak khususnya masalah pangan.
2. Bagi Perguruan Tinggi
1. Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam
pengembangan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat;
2. Menambah kekayaan komoditi lokal dan menambah
nilai
guna
dari
limbah-limbah
yang
kurang

termanfaatkan seperti limbah hasil ekstraksi karaginan
olahan rumput laut.
3. Menghasilkan peneliti-peneliti muda yang berwawasan
sosial dan lingkungan serta menghasilkan calon peneliti
sukses masa depan.

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Rumput Laut
Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh
melekat pada substrat tertentu. Bentuk thallus rumput laut ada bermacam-macam,
antara lain bulat, seperti tabung, pipih, gepeng, dan bulat seperti kantong dan
rambut dan sebagainya (Aslan, 1998) . Rumput laut di alam tumbuh dengan
melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya.
Selain benda mati, rumput laut pun dapat melekat pada tumbuhan lain secara
epifitik (Anggadiredja 2010).Rumput laut termasuk dalam tumbuhan
jenisThallophyta. Thallophyta adalah tanaman yang morfologinya hanya terdiri
dari thallus Fungsi ketiga bagian seperti akar,batang dan daun tersebut digantikan
oleh thallus. Tiga kelas utama rumput laut dari thallophyta adalah Rhodophyceae
(ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang coklat), Chlorophyceae (ganggang


4

hijau) yang ketiganya dibedakan oleh kandungan pigmen dan klorofil.
Rhodophyceae yang umumnya berwarna merah, coklat, nila dan bahkan hijau
mempunyai sel pigmen fikoeritrin.
Rumput laut sebagai bahan pangan memiliki karbohidrat sebagai kandungan
utama. Namun, karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan ini sebagian besar
terdiri atas senyawa gumi yang tidak dapat dicerna dalam pencernaan manusia.
Kandungan protein dan lemak pada rumput laut juga sangat kecil. Rumput laut
yang memiliki kadar air sekitar 80-90%, memiliki kandungan mineral yang
sebagian besar terdiri atas natrium dan kalsium. Selain itu, kandungan trace
elemen terpenting bagi manusia yang terdapat pada rumput laut adalah iodium
(Setiawati, 2007). Rumput laut yang banyak ditemukan dan dibudidayakan di
Indonesia penghasil karaginan yaitu jenis rumput laut Eucheuma cottonii dan
Eucheuma spinosum.

Gambar 1: E.cottonii

Gambar 2: E.spinosum


Taksonomi Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezii) menurut Anggadiredja
(2010) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieracea
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma spinosum (Eucheuma denticulatum)
Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezii)
2.2 Karaginan
Karaginan merupakan polisakarida linier yang tersusun atas molekul
galaktan dengan unit-unit utamanya adalah galaktosa. Karaginan terdiri atas
garam ester kalium, natrium, magnesium dan kalsium sulfat, dengan galaktosa
dan 3,6 anhidrogalaktosa kopolimer. Karaginan dapat diekstraksi dari rumput laut
merah (Rhodophyceae) dengan menggunakan air atau larutan alkali. Alkali yang
sering dipergunakan untuk ekstraksi karaginan seperti kalium hidroksida (KOH),

5


natrium hidroksida (NaOH) (Winarno 1990) dan kalsium hidroksida (Ca(OH) 2)
(Proses Ekstraksi Karaginan
Rideout (1989) diacu dalam Tarigan (2010) menyatakan pembuatan karaginan
murni dilakukan dengan tahapan ekstraksi, penyaringan, dan pengeringan.
Tahapan ekstraksi ini dilakukan dalam perebusan larutan alkali selama 1-3 jam,
kemudian disaring dan dicampur KCl atau IPA untuk menghasilkan presipita
karaginan. Presipita yang dihasilkan kemudian dilakukan pemisahan baik dengan
cara mekanik maupun dengan cara pengeringan.
2.3 Mikrokristal Selulosa
Selulosa adalah polimer dari β-glukosa dengan ikatan β-1-4 antara unit-unit
glukosa. Selulosa umumnya terdapt pada kayu,kapas, rami dan tumbuhan lainnya.
Selulosa pertama kali diisolasi dari kayu pada tahun 1885 oleh Charls F. Cross
dan Edward Bevan (Rowe 2009). Derivat selulosa memiliki banyak fungsi
sebagai bahan eksipien dalam formulasi tablet. Sebagai pengikat agar bahanbahan dalam tablet tetap bersama dibutuhkan selulosa atau modifikasi selulosa
seperti microcrystalline cellulose dan hydroxypropylcellulose. Mikrokristal
selulosa menunjukkan sifat yang mudah mengalir, keterkempaan yang baik, dan
merupakan bahan yang dapat bertindak sebagai filler-binderdisintegrant
(Pasqualoto, et al., 2005). Mikrokristal selulosa sering digunakan dalam bentuk
campuran dalam formulasi tablet cetak langsung (Agoes, 2008). Selulosa
mikrokristal dibuat dengan cara hidrolisis terkontrol alfa selulosa, suatu pulp dari

tumbuhan yang berserat dengan larutan asam mineral encer (Rowe, et al., 2009).
Salah satu produk selulosa mikrokristal di perdagangan dikenal dengan merek
dagang Avicel®. Ada beberapa macam jenis Avicel®, salah satunya Avicel® PH
102 (Siregar dan Wikarsa, 2010). Avicel PH-102 merupakan salah satu jenis
selulosa mikrokristal yang banyak digunakan dalam industri farmasi terutama
sebagai pengikat pada proses pembuatan tablet cetak langsung.
Kebutuhan industri farmasi dalam negeri terhadap mikrokristal selulosa
dipenuhi dengan melakukan impor , sehingga industri farmasi nasional sangat
tergantung pada bahan baku obat (BBO) impor. Menurut ketua umum asosiasi
perusahaan pemasok bahan bau obat (Pharma Materials Management
Club/PMMC) Kendrariadi Suhada, nilai pasar obat di Indonesia Rp 43,08 triliun
nlai impor baku obat diprediksi mencapai Rp 11,4 triliun pada tahun 2012 atau
naik 8,5 % dibandingkan tahun lalu 9,59 triliun. Angka tersebut mencapai 95 %
dari total nilai bisnis bahan baku obat di Indonesia. (Anonim 2013).hal ini tentu
menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan industri farmasi menjadi sangat besar.
Untuk memperkecil biaya tersebut, sebenrnya indusrti farmasi dapat
memanfaatkan bahan eksipien dalam negeri yang diproduksi dalam negeri.
Produksi eksipien dalam negeri sebenarnya memilki potensi besar karena
kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Salah satu bahan potensial dari bahan


6

ekspesien obat adalah limbah ekstrasi dari olahan karaginan rumput laut Echeuma
cottonii yang saat ini hanya dibuang dan belum termanfaatkan.

BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Kegiatan
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan Jurusan Perikanan dan Laboratorium
Teknologi Pertanian dan Terapan Jurusan Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2.Alat danBahan
Alat yang digunakan adalah penangas (hot place),
timbangan
analitik,
kain
blancu,
blender,termometer,
chromameter (Minolta CR-231), spektrokofometer inframerah
(Hitachi 270-50), peralatan gelas, dan sievermesh 75-150, alat
tulis kantor dan alat lain yang mendukung.
Bahan yang digunakan adalah rumput laut Echeuma
cottonii tawar kering dari pulo panjang, aquades, KOH, KCl,
celite, NaOH, HCl, Asam asetat, klorok, H2O2 AVICEL PH 101 dan
bahan lain yang mendukung.
3.3. Metode Penelitian
a. Rancangan Perlakuan
Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu NaOH dengan waktu pemanasan HCl 2,5
N dengan rincian sebagai berikut :
1) Faktor pertama adalah NaOH dengan 2 taraf konsentrasi yaitu :
a. 4%
b. 6%
2) Sedangkan faktor kedua adalah waktu pemanasan HCl 2,5 N dengan 3
taraf konsentrasi yaitu:
a. 30 menit
b. 60 menit
c. 90 menit
b. Rancangan Lingkungan
Metode linier untuk rancangan ini adalah :
Yijk=μ+α i + β j+ ( αβ ) ij=∑ ijk
Dimana :
Yijk : Respon pengaruh NaOH pada taraf ke-i, waktu pemanasan HCl 2,5 N
pada taraf ke-j dan ulangan ke-k
µ
: Nilai tengah umum

7

αi
: Pengaruh perlakuan NaOH ke-i
βj
: Pengaruh perlakuan waktu pemanasan HCl 2,5 N ke-j
(αβ)ij : Pengaruh NaOH ke i dan waktu pemanasan HCl 2,5 N ke j
∑ijk : Galat perlakuan NaOH ke-i, waktu pemanasan HCl 2,5 N ke-j dan
ulangan ke-k
i
: 1,2
j
: 1,2,3
k
: 1,2,3

c. Tahapan Kegiatan
Limbah hasil ekstraksi karaginan berupa ampas halus kemudian lakukan
pencucian hingga pH bersifat netral. Setelah itu oven dengan suhu 60oC selam 24
jam sehingga menjadi serbuk, kemudian hitung kadar air dan kadar selulosa.
Disiapkan 2 jenis larutan NaOH sesuai perlakuan yaitu 4 % dan 6 % sebanyak
masing-masing 1 L. Setelah itu masing-masing dipanaskan sampai suhu 80 oC. 100
gram serbuk dimasukan ke dalam setiap larutan dan dipanaskan selama 60 menit.
Setelah waktu terpenuhi ,larutan disaring menggunakan kain blacu dan diambil
endapannya kemudian endapan dicuci hingga pH bersifat netral.
Selanjutnya endapan tersebut di bleaching untuk mengubah warna
endapan menjadi lebih putih dengan di panaskan dalam natrium hipoklorit dan
asam asetat. Kemudian di saring, di ambil endapannya dan di cuci kembali hingga
netral. Selanjutnya endapan di panaskan dalam HCl 2,5 N. Kemudian di saring, di
ambil endapannya dan di cuci kembali hingga netral.
Setelah itu endapan dalam oven dengan suhu 60 oC selama 12 jam. Hasil
pengeringan tersebut di gerus menggunakan mortal dan di blender kemudian di
saring dan selanjutnya di analisis rendemennya, sifat fisiokimianya (bentuk fisik,
aroma, derajat putih, kadar air, kadar abu, pH, uji pati, kapasitas hidrasi, dan
kelarutan dalam air, asam dan basa) dan spectrum inframerahnya (FTIR)
d. Parameter Pengamatan
1. Uji Kadar Air
Analisis kadar air berdasarkan SNI 01-2354.1-2006 (BSN 2006)
dengan cara terlebih dahulu memanaskan cawan porselin kosong selama 2
jam, setelah itu cawan dikeluarkan dan diletakkan dalam desikator selama
30 menit, kemudian cawan porselin kosong tersebut ditimbang (A gram).
Selanjutnya sampel endapan mikrokristal selulosa ditimbang dan
dimasukkan kedalam cawan (B gram). Cawan yang sudah berisi sampel
kemudian dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105 0C selama 24 jam,
kemudian dipindahkan kedalam desikator selama 30 menit dan setelah itu
ditimbang (C gram). Analisis kadar air dihitung dengan rumus:

8

Kadar Air ( ) =

B−C
x 100
B−A

Dimana:
A:
Berat cawan porselin
B:
Berat cawan porselin dan berat sampel
C:
Berat cawan porselin dan berat sampel setelah dikeringkan
2. Uji Kadar Selulosa dengan metode Chesson
3. Analisis Rendemen MCC(Mikrrokristal selulosa)
Rendemen dapat dihitung dengan rumus:
Rendemen ( )=

Berat tepung Mikrrokristal selulosa
x 100
Berat sampel awal

4. Karakterisasi Fisikokimia (bentuk fisik, aroma, derajat putih, kadar air,
pH, uji pati, kapasitas hidrasi, dan kelarutan dalam air, asam dan basa)
5. Uji kadar abu
Analisis kadar abu dilakukan berdasarkan SNI 01-2354.1-2006 (BSN
2006) dengan cara cawan porselin dimasukan dalam furnace terlebih
dahulu. Suhu furnace dinaikkan secara bertahap hingga 5500C. Selanjutnya
cawan porselin dikeluarkan dan ditimbang sebagai berat cawan kosong (A
gram). Sampel dimasukkan kedalam cawan porselin yang sudah ditimbang
kemudian dimasukkan dalam oven yang bersuhu 1000C selama 24 jam,
Cawan porselin selanjutnya dimasukkan kedalam alat pengabuan selama 8
jam dan ditimbang (B gram). Analisis kadar abu dihitung dengan rumus:
Kadar Abu ( )=

B− A
x 100
Berat sampel

Dimana:
A:

Berat cawan porselin

B:

Berat cawan porselin dan berat sampel setelah diabukan

6. Uji pati dengan Uji Iod
`
Uji ini merupakan uji yang paling umum untuk pengetesan adanya
karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Furfural mengalami sulfonasi
dengan alpha naftol yang akan menghasilkan cincin warna ungu kompleks
(merah-ungu), yang menunjukan adanya karbohidrat.
7. Uji derajat putih menggunakan alat chromameter (Minolta CR231),

9

8. Spectrum Inframerah (FTIR) digunakan dalam pemeriksaan sifat
fisiokimia.

4.1.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
N Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
o
1
Peralatan Penunjang
3.124.000
2
Bahan habis pakai
4.328.000
3
Perjalanan
3.125.000
4
Lain-lain
1.875.000
Jumlah
12.452.000
Tabel 1. Anggaran biaya
4.2.
N
o

Jadwal Kegiatan
Jadwal Penelitian

1

Pengumpulan data literatur dan
data lapangan
Pencarian limbah rumput laut

3

Preparasi dan pembuatan
mikrokristal selulosa
Uji selulosa dan Kadar Air

4
5
6
7

Bulan 1

Bulan 2

Uji kadar abu , Uji Pati, derajat
putih,
Analisis hasil
Pembuatan laporan hasil
penelitian
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Bulan 33

Bulan 4

10

DAFTAR PUSTAKA
Arfando R. 2008. Perubahan Area Mangrove di Pulau Panjang Kabupaten Serang
Propinsi Banten [SKRIPSI]. Depok: Program Studi Geologi, FMIPA IU. 54
hlm.
Atmadja WS, A Kadi, Sulistijo dan R Satari. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis
Rumput Laut Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI. 61 hlm
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. Cara Uji Kimia. Jakarta: Kementerian
Kelautan dan Perikanan. 11 hlm
Basmal J dan BB Sedayu. 2011. Pengaruh Perlakuan Kombinasi Larutan KOH
dan KCl Terhadap Kualitas Semi Refined Carrageenan (SRC). Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan-III. Hal 27-35.
Bimte. N.A.. Dan Tayade. P.T (2007) Evaluation of Microrystal Cellulosa
Prepared From Sisal Fibers as a Tablet Excipent : A Tcnichal Note .
AAPS PharmSciTech.8(1): hal.1
Handayani. Putri, Tanuwijaya.Juanita, Karso.2012. Pengaruh Selulosa
Mikrokristal Kulit Buah Kapuk Terhadap Laju Disolusi Tablet
Furosemid. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, Vol. 1 (1): 55 – 62
Fatimah S. 2012. Aplikasi Teknologi Ohmic dalam Ekstraksi Karaginan Murni
(Refined Carrageenan) dari Rumput Laut Eucheuma cottonii [SKRIPSI].
Makasar: Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin. 43 hlm.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2012. KKP Targetkan Produksi
Rumput Laut 5,1 Juta Ton. www.kkp.go.id. Diakses pada tanggal 18
September 2014.
Ningsih FL. 2014. Jenis Dan Konsentrasi Alkali Dengan Presipitasi Kcl Yang
Berbeda Terhadap Mutu Karaginan Dari Rumput Laut Kappaphycus
Alvarezii Asal Pulo Panjang Serang Banten [SKRIPSI]. Banten: Program

11

Studi Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 49
hlm.
Siburian, E.S. (2012). Pembuatan dan Uji Karakteristik Mikrokristal Selulosa dari
Kulit Buah Kapuk (Ceiba petandra (L.) Gaertner) sebagai Bahan Tambahan
pada Pembuatan Tablet. Skripsi. Fakultas Farmasi USU. Hal. 37,41-45.
Sihaloho JD. Formulasi Tablet Klorfeniramin Maleat Menggunakan Selulosa
Mikrokristal Dari Nata De Coco Sebagai Pengisi Dengan Metode Cetak Langsung
[SKRIPSI]. Medan:program studi Farmasi, USU. 71 hlm.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ketua Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

Henita
Perempuan
Perikanan
4443120684
Kalianda, 07 Juni 1994
henitayahya@gmail.com
089635307881

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SDN 3
TAJIMALELA

SMP
SMP M 1
KALIANDA

2003-2006

2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
.
Seminar
-

SMA
SMA N 1
KALIANDA
IPA
2009-2012
Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Istitusi Pemberi
Tahun
.
Penghargaan
Juara 3 lomba Debat Politik se
FISIP UNTIRTA
2012
provinsi Banten yang diadakan
Fisip Untirta

12

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Serang, 25 September 2014
Pengusul,

(

Henita

)

13

Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

Sri Sudiyanti
Perempuan
Agroekoteknologi
4442120447
Lebak, 13 Desember 1994
Srisudiyanti13@gmail.com
085719289259

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SD N Jatake 6 Tangerang
SD N Hegarmanah 1

SMP
SMP PGRI
Jatiuwung

2000-2003
2003-2006

2006-2009

SMA
SMK Voctech 2
Tangerang
Teknik Komputer
& Jaringan
2009-2012

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
.
Seminar
-

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Istitusi Pemberi
Tahun
.
Penghargaan
1
Penerima Dana Hibah PKM
Dikti
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Serang, 25 September 2014
Anggota,

( Sri Sudiyanti )

14

Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Susilawati
Perempuan
Pendidikan Matematika
2225130782
Lampung, 04 Januari 1996
zulfasusi@gmail.com
087898964726

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
Daan Mogot

SMP
SMPN 1
Penengahan

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

2001-2007

2007-2010

SMA
SMAN 2 Kalianda
IPA
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
.
Seminar
-

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Istitusi Pemberi
Tahun
.
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Serang, 25 September 2014
Anggota,

(

Susilawati

)

15

Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Wildan Syaprowi
Laki-laki
Pendidikan Matematika
2225131625
Lebak, 13 Juli 1995
wildanbriptu@yahoo.co.id
089690145755

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SDN 1
Warunggunung

SMP
SMPN 1
Warunggunung

2001-2007

2007-2010

SMA
SMAN 3 Rangkasbitung
IPA
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
.
Seminar
-

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Istitusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Penerima Dana Hibah PKM-K
Dikti
2013
2
Juara I LKIR Tingkat Kabupaten
Dinas Pendidikan Lebak
2011
3
Juara I Artikel Ilmiah Tingkat
LsiS
2011
Kabupaten
4
Juara II Badminton Tingkat
Untirta
2013
Universitas
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Serang, 25 September 2014
Anggota,

(

Wildan Syaprowi

)

16

Anggota Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Dwi Septiyana
Perempuan
PG-PAUD
2228132325
Lampung, 20 November 1995
dwi.septiana20@gmail.com
085769568586

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN 2 Ruguk

SMP
Mts Darul Kamal

2001-2007

2007-2010

SMA
SMKN 1 Ketapang
TKJ
2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
.
Seminar
-

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Istitusi Pemberi
Tahun
.
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Serang, 25 September 2014
Anggota,

(

Dwi Septiyana

)

17

Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.Bahan Habis Pakai
No.

Uraian

Volume

Satuan

Harga (Rp)

Total (Rp)

1.

NaOH

2

Kg

300.000

600.000

2.

HCl

2,5

L

900.000

900.000

3.

Klorok

10

L

25.000

250.000

4.

Asam asetat

1,5

L

728.000

728.000

5.

Avicel PH-01

1

Kg

1.850.000

1.850.000

Sub Total =

4.328.000

2.Alat Penunjang
No.
1.

Uraian
Penggunaan penagas

Vol
5

Satuan
buah

Harga (Rp)
80.0000

Total
800.000

2.
3.

(hot place)
Spektofotometer
Peralatan penunjang lainnya

12
-

jam

168.000

2.016.000
308.000
3.124.000

Sub Total =
3.Trayek Perjalanan
No.

Uraian

Vol

Satuan

Harga (Rp)

Total

1.

Serang –Pulo panjang –Serang

5

Orang

300.000

1.500.000

2.

(Pengambilan limbah ekstraksi)
Serang-Domas-serang

5

Orang

250.000

1.250.000

3.

(Pengambilan limbah ekstraksi)
Serang-Jakarta-Serang

5

Orang

75.000

375.000

Sub Total =

3.125.000

4.Lain-lain
No.

Uraian

Vol

Satuan

Harga (Rp)

Total

18

1.

Kertas

2

Rim

35.000

70.000

2.

Tinta printer

1

buah

105.000

105.000

3.

Pengumpulan pustaka

200.000

4.

Laporan

250.000

3.

Dokumentasi

5

Biaya tak terduga

-

250.000
1.000.000
Sub Total =

1.875.000

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
1
2
3
4
5

Nama/NIM
Henita/
44431220684
Sri Sudiyanti/
4442120447
Susilawati/
2225130782
Dwi Septyana
2228132325
Wildan S

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi waktu
(jam/minggu)

Uraian
tugas

Perikanan

Perikanan

6 Jam/Minggu

Ketua

Agroekoteknologi

Agroekoteknologi

6 Jam/Minggu

Anggota

Pendidikan
Matematika

Pendidikan
Matematika

6 Jam/Minggu

Anggota

Pendidikan anak
usia Dini

Pendidikan Anak
Usia Dini

6 jam/Minggu

Anggota

Pendidkan MTK

Pendidikan MTK

6 jam/minggu

anggota

Skema Tahapan Penelitian :
Limbah
ekstraksi

19

Cuci hingga pH
netral
Oven pada suhu
60◦ selama 24
jam

Uji Kadar
selulosa
Uji Kadar air

Bleaching dalam
natrium hipokloritdan
asam asetat selama
60 menit
Saring dan cuci
hingga pH netral
30
Panaskan dalam
HCl 2,5 N

60
90

Saring dengan
kain blacu

Cuci hingga pH
netral

Oven pada suhu
60◦ selama 12
jam
Gerus / blender,
saring

Analisis
rendemen,
Sifat fisiokimia
Analisis FTIR

20

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Henita

NIM

: 4443120684

Program Studi

: Perikanan

Fakultas

: Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan penelitian saya dengan judul:
“Pemanfatan Limbah Ekstraksi Karaginan Rumput Laut Echeuma cottonii
Untuk Pembuatan Mikrokristal Selulosa Sebagai Bahan Tambahan
Pembuatan Tablet Dalam Industri Farmasi” yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau
sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Serang, 25 September 2014
Mengetahui,

Yang menyatakan,

Wakil Rektor III
Bidang kemahasiswaan,

(Drs. H Hidayatullah Haila, MM)
NIP. 195909151986031003

( Henita )
NIM. 4443120684