MANUAL CARA PENGAMATAN KARAKTERISASI TAN
MANUAL CARA PENGAMATAN
TANAMAN JAGUNG
Balai Penelitian Tanaman Serealia
Jl. Dr. Ratulangi No. 274 Maros
Sulawesi Selatan
Roy Efendi
E-mail: roysereal@yahoo.com
No
1
(+)
QN
Umur
/
Karakter / Characteristic
Stage
Daun pertama: warna
VG
antosianin pada pelepah
14
daun
(S)
First Leaf: anthocyanin
coloration of sheath
2
(+)
PQ
VG
14
3
VG
51-59
QN
3a.
(a)
QN
VG
51-59
Cara Pengamatan
Ekspresi
Mengamati ada tidaknya warna
antosianin pada pelepah daun,
diamati pada 14 HST
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
Notasi
/
Note
1
3
5
7
9
1
2
3
4
5
runcing
Daun pertama: bentuk
1
ujung daun First Leaf:
shape of tip
Mengamati bentuk ujung daun
3
secara visual, diamati pada 14
HST dan mencocokkan dengan
gambar
Kanopi daun: intensitas
warna hijau
Foliage: intensity of green
color
Daun: mengombaknya tepi
helai daun
Leaf: undulation of margin
of blade
Mengamati intensitas warna
hijau daun secara visual diamati
pada 51-59 HST
terang
sedang
gelap
Mengamati tingkat
mengombaknya tepi daun secara
visual
Tidak ada atau sangat
lemah
sedang
Kuat
5runcing agak bulat
bulat
bulat agak tumpul
tumpul
1
3
5
7
1
4
(+)
(a)
QN
VG
65-69
Daun: sudut diantara helai
daun dan batang (pada
daun diatas tongkol
teratas)
Leaf : angle between
blade and stem (on leaf
just above upper ear):
3
Mengukur sudut antara helai
daun dan batang dengan
menggunakan busur
5
Mengamati pola helai daun
secara visual dan
mencocokkannya dengan
gambar
5.
(+)
(a)
QN
VG
65-69
Daun: Pola helai daun
(menerangkan no 3)
Leaf: attitude of blade (as
for 3)
5a.
QN
VG
65-69
Batang: derajat zigzag
Stem: degree of zigzag
Mengukur derajat zig-zag pada
batang
6.
(+)
QN
VG
65-75
(S)
Batang: warna antosianin
pada akar tunjang
Stem: anthocyanin
coloration of brace roots.
Mengamati warna antosianin
pada akar tunjang secara visual
3
1
5
3
sangat kecil (< 5o)
kecil (5 - 25o)
sedang (25,1 - 50o)
besar (50,1 - 75o)
sangat besar (> 75o)
1
3
5
7
9
7
lurus
lurus agak bengkok
Bengkok sedang
tajam dan bengkok
sangat bengkok
1
3
5
7
9
7
tidak ada atau sangat ringan
ringan
kuat
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
2
3
1
3
5
7
9
5
2
7.
(*)
(+)
(b)
QN
MG
8.
(*)
(+)
(b)
QN
VG
65-69
(S)
Malai: Umur antesis (pada
tengah pertiga poros
utama, 50% dari jumlah
tanaman)
Tassel: time of anthesis
(on middle third of main
axis, 50% of plants)
Menghitung umur antesis (pada
tengah pertiga poros utama,
50% dari jumlah tanaman)
sangat genjah (< 38 hst)
sangat genjah hingga
genjah ( 38 - 41 hst)
genjah (41.1 - 44 hst)
genjah hingga sedang
(44.1 - 47 hst)
sedang (47.1 - 50 hst)
sedang hingga lambat (50.1
- 53 hst)
lambat (53.1 - 56 hst)
lambat hingga sangat
lambat (56.1 - 59 hst)
sangat lambat (> 59 hst)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Malai: warna antosianin
pada dasar kelobot (pada
tengah pertiga poros
utama)
Tassel: anthocyanin
coloration at base of
glume (in middle third of
main axis)
Mengamati warna antosianin
pada dasar kelobot (pada tengah
pertiga poros utama),
mencocokkan dengan gambar
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
Dasar kelopak
1
9.
(b)
QN
VG
65-69
(S)
Malai: warna antosianin
tidak termasuk dasar
kelopak (menerangkan no
8)
Tassel: anthocyanin
coloration of glume
excluding base (as for 8)
Mengamati warna antosianin
pada malai secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
3
5
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
3
1
10.
(+)
(b)
QN
VG
(S)
3
Malai: warna antosianin
pada kepala sari yang
masih segar
Tassel: anthocyanin
coloration of anthers (as
for 9: on fresh anthers)
11
11.
(b)
QN
VG
61-71
Malai: Kerapatan bulir
(menerangkan no 8)
Tassel: density of spikelets
(as for 8)
3
12.
(+)
(*)
(c)
QN
VG
65-69
Malai: Sudut diantara
poros utama dan cabang
samping (pada malai
bagian pertiga bawah)
Tassel: angle between
main axis and lateral
branches (in lower third of
tassel)
5
Mengamati warna antosianin
pada kepala sari yang masih
segar secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
33
Mengamati tingkat kerapatan
bulir pada malai dan
mencocokkan dengan gambar
5
Mengukur sudut diantara poros
utama dan cabang samping
dengan menggunakan busur
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
55
jarang
sedang
rapat
3
5
7
7
sangat kecil (< 5o)
kecil (5 - 25o)
sedang (25,1 - 50o)
besar (50,1 - 75o)
sangat besar (> 75o)
1
3
5
7
9
4
13.
(+)
(*)
(c)
QN
VG
69
(S)
Malai: Letak percabangan
samping (menerangkan no
12)
Tassel: attitude of lateral
branches (as for 12)
3
14
(*).
QN
MS/V
G
65-75
Malai: Jumlah cabang
samping utama
Tassel: number of primary
lateral branches
MG
Tongkol: umur munculnya
7
Menghitung jumlah cabang
samping utama pada malai
5
Menghitung umur munculnya
1
3
5
7
9
lurus
lurus agak bengkok
bengkok
sangat bengkok
amat sangat bengkok
5
3
15.
Mengamati letak percabangan
samping secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
tidak ada atau sangat
sedikit ( 6 )
sedikit (6,1 - 9 )
sedang ( 9,1 - 12 )
banyak ( 12,1 - 15 )
sangat banyak ( 15)
1
3
5
7
9
sangat genjah (< 38 hst)
1
7
5
(+)
QN
rambut (50 % jumlah
tanaman)
Ear: time of silk
emergence (50% of plants)
rambut dimana telah muncul
rambut pada 50% jumlah
tanaman
16.
(*)
(+)
QN
VG
65
(S)
Tongkol: warna antosianin
pada rambut
Ear: anthocyanin
coloration of silks
Mengamati ada tidaknya warna
antosianin pada rambut tongkol
17.
(+)
QN
VG
65-75
(S)
Tongkol: Intensitas warna
antosianin rambut
Ear: intencity anthocyanin
coloration of silk
Mengamati tingkat kekuatan
warna antosianin pada rambut
tongkol
1
sangat genjah hingga
genjah ( 38 - 41 hst)
genjah (41.1 - 44 hst)
genjah hingga sedang
(44.1 - 47 hst)
sedang (47.1 - 50 hst)
sedang hingga lambat (50.1
- 53 hst)
lambat (53.1 - 56 hst)
lambat hingga sangat
lambat (56.1 - 59 hst)
sangat lambat (> 59 hst)
2
tidak ada
ada
1
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
3
4
5
6
7
8
9
9
6
1
3
5
7
Mengamati warna antosianin
seludang daun (pada
pertengahan tinggi tanaman)
pada daun
18.
(+)
QN
VG
71-75
(S)
Daun: warna antosianin
seludang daun (pada
pertengahan tinggi
tanaman)
Leaf: anthocyanin
coloration of sheath (in
middle of plant)
19
(+)
QN
VG
71-75
(S)
Batang: pewarnaan
antosianin pada ruas
Stem: anthocyanin
coloration of internodes
Pengamatan dilakukan pada
bagian atas letak tangkai tongkol
paling atas
20.
(+)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang poros
utama di atas cabang
samping terbawah
Tassel: length of main axis
above lowest lateral
branch
Mengukur panjang poros utama
di atas cabang samping
terbawah dengan menggunakan
mistar
11
33
3
21.
(*)
(+)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang poros
utama di atas cabang
samping bagian lebih atas
Tassel: length of main
axis above highest lateral
branch
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sangat pendek (< 10 cm)
Pendek (10,1 - 15 cm)
Sedang (15,1 - 20 cm)
Panjang (20,1 - 25 cm)
Sangat panjang (> 25 cm)
1
3
5
7
9
1
3
5
7
9
55
5
Mengukur panjang poros utama
di atas cabang samping bagian
lebih atas dengan menggunakan
mistar
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 10 cm)
Pendek (10,1 - 15 cm)
Sedang (15,1 - 20 cm)
Panjang (20,1 - 25 cm)
Sangat panjang (> 25 cm)
7
3
5
Mengukur panjang cabang
samping dengan menggunakan
mistar
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 18 cm)
Pendek (18,1 - 23 cm)
Sedang (23,1 - 29 cm)
Panjang (29,1 - 35 cm)
Sangat panjang (> 35 cm)
22.
(c)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang cabang
samping (menerangkan no
21)
Tassel: length of lateral
branch
23.1
(*)
QN
MS
75-85
Hanya untuk galur inbrida,
jagung manis, dan jagung
brondong. Tanaman:
Panjang (termasuk malai)
Inbred lines, sweet, and
pop only: Plant: length
(tassel included)
Mengukur tinggi tanaman
termasuk malai dengan
menggunakan mistar panjang
Sangat pendek (< 100 cm)
Pendek (100,1 - 150 cm)
Sedang (150,1 - 200 cm)
Panjang (200,1 - 250 cm)
Sangat panjang (> 250 cm)
1
3
5
7
9
23.2
(*)
QN
MS
75-85
Hanya untuk varietas
hibrida dan bersari bebas,
kecuali jagung manis dan
pop:
Tanaman: Panjang
(termasuk malai)
Hybrids and open
pollinated varieties
only,except sweet and pop:
Plant: length (tassel
included)
Mengukur tinggi tanaman
termasuk malai dengan
menggunakan mistar panjang
Sangat pendek/ very short
(< 100 cm)
Pendek/ short (100,1 - 150
cm)
Sedang/ medium (150,1 200 cm)
Panjang/ long (200,1 - 250
cm)
Sangat panjang/ very long
(> 250 cm)
1
3
5
7
9
3
5
7
8
24
QN
MG
75-85
25.
(a)
QN
MS
75-85
Tanaman: Rasio panjang
letak tongkol paling atas
terhadap panjang tanaman
Plant: Ratio height of
insertion of peduncle of
upper ear to plant length
Daun : lebar helai daun
(pada daun tongkol teratas)
Leaf: width of blade (leaf
of upper ear)
3
26.
QN
VG
75-85
Tongkol: Panjang tangkai
Ear: length of peduncle
27.
(*)
(+)
QN
MS
92-93
Tongkol: Panjang (tanpa
kelobot)
Ear: length (without husk)
3
Sweet
-corn
75-79
Menghitung rasio panjang letak
tongkol paling atas terhadap
panjang tanaman
sangat kecil (2)
1
3
5
7
9
Mengukur lebar helai daun pada
daun tongkol teratas dengan
menggunakan mistar
sangat sempit (< 5 cm)
sempit (5,1 - 7 cm)
sedang (7,1 - 9 cm)
lebar (9,1 - 11 cm)
sangat lebar (>11 cm)
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 5 cm)
Pendek (5,1 - 10 cm)
Sedang (10,1 - 15 cm)
Panjang (15,1 - 20 cm)
Sangat panjang (> 20 cm)
1
3
5
7
9
5
Mengukur panjang tangkai
tongkol dengan menggunakan
mistar
5
Mengukur panjang tongkol
tanpa kelobot dengan
membentangkan mistar
disamping tongkol
7
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 5 cm)
Pendek (5,1 - 10 cm)
Sedang (10,1 - 15 cm)
Panjang (15,1 - 20 cm)
Sangat panjang (> 20 cm)
9
3
28
QN
MS
92-93
Sweet
-corn
75-79
Tongkol: Diameter (di
tengah-tengah)
Ear: diameter (in the
middle)
3
29.
(+)
QN
VG
92-93
Sweet
-corn
75-79
Tongkol: Bentuk
Ear: shape
MS
92-93
Sweet
-corn
75-93
Mengukur garis tengah tongkol
dengan cara memotong bagian
tengah tongkol
5
Mengamati bentuk tongkol
secara visual dan mencocokkan
dengan gambar
1
30.
QN
5
Tongkol: Jumlah baris biji
pada tongkol
Ear: number of rows of
grain
3
2
Menghitung jumlah baris biji
pada tongkol secara manual
5
7
1
3
5
7
9
sangat kecil (< 5 cm)
kecil (5,1 - 10 cm)
sedang (10,1 - 15 cm)
besar (15,1 - 20 cm)
sangat besar (> 20 cm)
7
kerucut
silindris mengerucut
silindris
1
2
3
3
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat
sedikit ( < 8 baris)
sedikit ( 8,1 - 10 baris)
sedang ( 10,1 - 12 baris)
banyak ( 12,1 - 14 baris)
sangat banyak ( > 14 baris)
7
10
31
(e)
QL
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Tongkol: jumlah
warna pada biji
Sweetcorn varieties only:
Ear: number of colors of
grains
Menghitung jumlah warna pada
biji secara manual
Satu
dua
1
2
32
(*)
(e)
QN
VG
75-79
Mengamati tingkat kekuatan
warna kuning pada bijji
Terang
Sedang
gelap
3
5
7
33
(d)
QN
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Biji: intensitas
warna kuning
Sweetcorn varieties only:
Grain: intensity of yellow
color
Hanya untuk jagung
manis: Biji: panjang
Sweetcorn varieties only:
Grain: length
Mengukur panjang biji dengan
menggunakan mistar
Pendek
Sedang
panjang
3
5
7
34
(+)
(d)
QN
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Biji: lebar
Sweetcorn varieties only:
Grain: lebar
Mengukur lebar biji pada bagian
tengah biji seperti gambar
Sempit
Sedang
lebar
3
5
7
Lebar
35
(*)
(+)
(d)
(e)
QL
VG
92
(S)
Tongkol: tipe biji (pada
tengah pertiga tongkol)
Ear: type of grain ( in
middle third of ear)
36
(*)
(+)
(d)
(e)
QL
VG
Hanya untuk jagung
manis: Tongkol:
Penyusutan ujung biji
Sweetcorn varieties only:
Ear: shrinkage of top of
grain
1
92
Mengamati tipe biji (pada
tengah pertiga tongkol) secara
visual dengan mencocokkan
pada gambar
2
3
4
Mengamati tingkat penyusutan
ujung biji
mutiara
seperti mutiara
antara mutiara dan gigi
seperti gigi
gigi
manis
Brondong
Berlilin
bertepung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
Lemah
Sedang
kuat
1
3
5
11
1
37
(+)
QL
VG
93
38
(*)
(d)
(e)
PQ
VG
92-93
(S)
Hanya untuk jagung
brondong: Tipe biji
brondong
Popcorn varieties only:
Type of popped grain
3
5
Mengamati tipe biji secara
visual dengan mencocokkan
pada gambar
1
Tongkol: Warna utama
permukaan biji
Ear: main color of top of
grain
1
39
(*)
(d)
(e)
PQ
VG
92-93
(S)
Tidak termasuk jagung
manis: Tongkol: warna
utama sisi dasar pada biji
Excluding sweetcorn
varieties: Ear: main color
of dorsal side of grain
Kupu-kupu
Intermediet
globular
1
2
3
putih
putih kekuningan
kuning
oranye kuning
oranye
oranye merah
merah
merah gelap
Ungu
kecoklatan
biru hitam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
3
Mengamati warna permukaan
biji secara visual
3
5
Mengamati warna utama sisi
dasar pada biji
7
1
2
3
4
5
6
7
8
putih
putih kekuningan
kuning
oranye kuning
oranye
oranye merah
merah
Ungu
12
Kecoklatan
merah gelap
biru hitam
3
4
40
QN
VG
93
(S)
Tongkol: antosianin pada
kelopak janggel
Ear: anthocyanin
coloration of glume of cob
41
93
(S)
Tongkol: Intensitas warna
antosianin pada kelopak
janggel
Ear: intensity of
anthocyanin coloration of
glume of cob
5
1
6
Mengamati ada tidaknya
antosianin pada kelopak janggel
tongkol
1
9
10
11
tidak ada
ada
1
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
9
Mengamati kekuatan warna
antosianin pada kelopak janggel
3
5
7
13
TANAMAN JAGUNG
Balai Penelitian Tanaman Serealia
Jl. Dr. Ratulangi No. 274 Maros
Sulawesi Selatan
Roy Efendi
E-mail: roysereal@yahoo.com
No
1
(+)
QN
Umur
/
Karakter / Characteristic
Stage
Daun pertama: warna
VG
antosianin pada pelepah
14
daun
(S)
First Leaf: anthocyanin
coloration of sheath
2
(+)
PQ
VG
14
3
VG
51-59
QN
3a.
(a)
QN
VG
51-59
Cara Pengamatan
Ekspresi
Mengamati ada tidaknya warna
antosianin pada pelepah daun,
diamati pada 14 HST
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
Notasi
/
Note
1
3
5
7
9
1
2
3
4
5
runcing
Daun pertama: bentuk
1
ujung daun First Leaf:
shape of tip
Mengamati bentuk ujung daun
3
secara visual, diamati pada 14
HST dan mencocokkan dengan
gambar
Kanopi daun: intensitas
warna hijau
Foliage: intensity of green
color
Daun: mengombaknya tepi
helai daun
Leaf: undulation of margin
of blade
Mengamati intensitas warna
hijau daun secara visual diamati
pada 51-59 HST
terang
sedang
gelap
Mengamati tingkat
mengombaknya tepi daun secara
visual
Tidak ada atau sangat
lemah
sedang
Kuat
5runcing agak bulat
bulat
bulat agak tumpul
tumpul
1
3
5
7
1
4
(+)
(a)
QN
VG
65-69
Daun: sudut diantara helai
daun dan batang (pada
daun diatas tongkol
teratas)
Leaf : angle between
blade and stem (on leaf
just above upper ear):
3
Mengukur sudut antara helai
daun dan batang dengan
menggunakan busur
5
Mengamati pola helai daun
secara visual dan
mencocokkannya dengan
gambar
5.
(+)
(a)
QN
VG
65-69
Daun: Pola helai daun
(menerangkan no 3)
Leaf: attitude of blade (as
for 3)
5a.
QN
VG
65-69
Batang: derajat zigzag
Stem: degree of zigzag
Mengukur derajat zig-zag pada
batang
6.
(+)
QN
VG
65-75
(S)
Batang: warna antosianin
pada akar tunjang
Stem: anthocyanin
coloration of brace roots.
Mengamati warna antosianin
pada akar tunjang secara visual
3
1
5
3
sangat kecil (< 5o)
kecil (5 - 25o)
sedang (25,1 - 50o)
besar (50,1 - 75o)
sangat besar (> 75o)
1
3
5
7
9
7
lurus
lurus agak bengkok
Bengkok sedang
tajam dan bengkok
sangat bengkok
1
3
5
7
9
7
tidak ada atau sangat ringan
ringan
kuat
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
2
3
1
3
5
7
9
5
2
7.
(*)
(+)
(b)
QN
MG
8.
(*)
(+)
(b)
QN
VG
65-69
(S)
Malai: Umur antesis (pada
tengah pertiga poros
utama, 50% dari jumlah
tanaman)
Tassel: time of anthesis
(on middle third of main
axis, 50% of plants)
Menghitung umur antesis (pada
tengah pertiga poros utama,
50% dari jumlah tanaman)
sangat genjah (< 38 hst)
sangat genjah hingga
genjah ( 38 - 41 hst)
genjah (41.1 - 44 hst)
genjah hingga sedang
(44.1 - 47 hst)
sedang (47.1 - 50 hst)
sedang hingga lambat (50.1
- 53 hst)
lambat (53.1 - 56 hst)
lambat hingga sangat
lambat (56.1 - 59 hst)
sangat lambat (> 59 hst)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Malai: warna antosianin
pada dasar kelobot (pada
tengah pertiga poros
utama)
Tassel: anthocyanin
coloration at base of
glume (in middle third of
main axis)
Mengamati warna antosianin
pada dasar kelobot (pada tengah
pertiga poros utama),
mencocokkan dengan gambar
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
Dasar kelopak
1
9.
(b)
QN
VG
65-69
(S)
Malai: warna antosianin
tidak termasuk dasar
kelopak (menerangkan no
8)
Tassel: anthocyanin
coloration of glume
excluding base (as for 8)
Mengamati warna antosianin
pada malai secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
3
5
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
3
1
10.
(+)
(b)
QN
VG
(S)
3
Malai: warna antosianin
pada kepala sari yang
masih segar
Tassel: anthocyanin
coloration of anthers (as
for 9: on fresh anthers)
11
11.
(b)
QN
VG
61-71
Malai: Kerapatan bulir
(menerangkan no 8)
Tassel: density of spikelets
(as for 8)
3
12.
(+)
(*)
(c)
QN
VG
65-69
Malai: Sudut diantara
poros utama dan cabang
samping (pada malai
bagian pertiga bawah)
Tassel: angle between
main axis and lateral
branches (in lower third of
tassel)
5
Mengamati warna antosianin
pada kepala sari yang masih
segar secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
33
Mengamati tingkat kerapatan
bulir pada malai dan
mencocokkan dengan gambar
5
Mengukur sudut diantara poros
utama dan cabang samping
dengan menggunakan busur
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
55
jarang
sedang
rapat
3
5
7
7
sangat kecil (< 5o)
kecil (5 - 25o)
sedang (25,1 - 50o)
besar (50,1 - 75o)
sangat besar (> 75o)
1
3
5
7
9
4
13.
(+)
(*)
(c)
QN
VG
69
(S)
Malai: Letak percabangan
samping (menerangkan no
12)
Tassel: attitude of lateral
branches (as for 12)
3
14
(*).
QN
MS/V
G
65-75
Malai: Jumlah cabang
samping utama
Tassel: number of primary
lateral branches
MG
Tongkol: umur munculnya
7
Menghitung jumlah cabang
samping utama pada malai
5
Menghitung umur munculnya
1
3
5
7
9
lurus
lurus agak bengkok
bengkok
sangat bengkok
amat sangat bengkok
5
3
15.
Mengamati letak percabangan
samping secara visual dan
mencocokkan dengan gambar
tidak ada atau sangat
sedikit ( 6 )
sedikit (6,1 - 9 )
sedang ( 9,1 - 12 )
banyak ( 12,1 - 15 )
sangat banyak ( 15)
1
3
5
7
9
sangat genjah (< 38 hst)
1
7
5
(+)
QN
rambut (50 % jumlah
tanaman)
Ear: time of silk
emergence (50% of plants)
rambut dimana telah muncul
rambut pada 50% jumlah
tanaman
16.
(*)
(+)
QN
VG
65
(S)
Tongkol: warna antosianin
pada rambut
Ear: anthocyanin
coloration of silks
Mengamati ada tidaknya warna
antosianin pada rambut tongkol
17.
(+)
QN
VG
65-75
(S)
Tongkol: Intensitas warna
antosianin rambut
Ear: intencity anthocyanin
coloration of silk
Mengamati tingkat kekuatan
warna antosianin pada rambut
tongkol
1
sangat genjah hingga
genjah ( 38 - 41 hst)
genjah (41.1 - 44 hst)
genjah hingga sedang
(44.1 - 47 hst)
sedang (47.1 - 50 hst)
sedang hingga lambat (50.1
- 53 hst)
lambat (53.1 - 56 hst)
lambat hingga sangat
lambat (56.1 - 59 hst)
sangat lambat (> 59 hst)
2
tidak ada
ada
1
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
3
4
5
6
7
8
9
9
6
1
3
5
7
Mengamati warna antosianin
seludang daun (pada
pertengahan tinggi tanaman)
pada daun
18.
(+)
QN
VG
71-75
(S)
Daun: warna antosianin
seludang daun (pada
pertengahan tinggi
tanaman)
Leaf: anthocyanin
coloration of sheath (in
middle of plant)
19
(+)
QN
VG
71-75
(S)
Batang: pewarnaan
antosianin pada ruas
Stem: anthocyanin
coloration of internodes
Pengamatan dilakukan pada
bagian atas letak tangkai tongkol
paling atas
20.
(+)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang poros
utama di atas cabang
samping terbawah
Tassel: length of main axis
above lowest lateral
branch
Mengukur panjang poros utama
di atas cabang samping
terbawah dengan menggunakan
mistar
11
33
3
21.
(*)
(+)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang poros
utama di atas cabang
samping bagian lebih atas
Tassel: length of main
axis above highest lateral
branch
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sangat pendek (< 10 cm)
Pendek (10,1 - 15 cm)
Sedang (15,1 - 20 cm)
Panjang (20,1 - 25 cm)
Sangat panjang (> 25 cm)
1
3
5
7
9
1
3
5
7
9
55
5
Mengukur panjang poros utama
di atas cabang samping bagian
lebih atas dengan menggunakan
mistar
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 10 cm)
Pendek (10,1 - 15 cm)
Sedang (15,1 - 20 cm)
Panjang (20,1 - 25 cm)
Sangat panjang (> 25 cm)
7
3
5
Mengukur panjang cabang
samping dengan menggunakan
mistar
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 18 cm)
Pendek (18,1 - 23 cm)
Sedang (23,1 - 29 cm)
Panjang (29,1 - 35 cm)
Sangat panjang (> 35 cm)
22.
(c)
QN
MS
71-75
Malai: Panjang cabang
samping (menerangkan no
21)
Tassel: length of lateral
branch
23.1
(*)
QN
MS
75-85
Hanya untuk galur inbrida,
jagung manis, dan jagung
brondong. Tanaman:
Panjang (termasuk malai)
Inbred lines, sweet, and
pop only: Plant: length
(tassel included)
Mengukur tinggi tanaman
termasuk malai dengan
menggunakan mistar panjang
Sangat pendek (< 100 cm)
Pendek (100,1 - 150 cm)
Sedang (150,1 - 200 cm)
Panjang (200,1 - 250 cm)
Sangat panjang (> 250 cm)
1
3
5
7
9
23.2
(*)
QN
MS
75-85
Hanya untuk varietas
hibrida dan bersari bebas,
kecuali jagung manis dan
pop:
Tanaman: Panjang
(termasuk malai)
Hybrids and open
pollinated varieties
only,except sweet and pop:
Plant: length (tassel
included)
Mengukur tinggi tanaman
termasuk malai dengan
menggunakan mistar panjang
Sangat pendek/ very short
(< 100 cm)
Pendek/ short (100,1 - 150
cm)
Sedang/ medium (150,1 200 cm)
Panjang/ long (200,1 - 250
cm)
Sangat panjang/ very long
(> 250 cm)
1
3
5
7
9
3
5
7
8
24
QN
MG
75-85
25.
(a)
QN
MS
75-85
Tanaman: Rasio panjang
letak tongkol paling atas
terhadap panjang tanaman
Plant: Ratio height of
insertion of peduncle of
upper ear to plant length
Daun : lebar helai daun
(pada daun tongkol teratas)
Leaf: width of blade (leaf
of upper ear)
3
26.
QN
VG
75-85
Tongkol: Panjang tangkai
Ear: length of peduncle
27.
(*)
(+)
QN
MS
92-93
Tongkol: Panjang (tanpa
kelobot)
Ear: length (without husk)
3
Sweet
-corn
75-79
Menghitung rasio panjang letak
tongkol paling atas terhadap
panjang tanaman
sangat kecil (2)
1
3
5
7
9
Mengukur lebar helai daun pada
daun tongkol teratas dengan
menggunakan mistar
sangat sempit (< 5 cm)
sempit (5,1 - 7 cm)
sedang (7,1 - 9 cm)
lebar (9,1 - 11 cm)
sangat lebar (>11 cm)
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 5 cm)
Pendek (5,1 - 10 cm)
Sedang (10,1 - 15 cm)
Panjang (15,1 - 20 cm)
Sangat panjang (> 20 cm)
1
3
5
7
9
5
Mengukur panjang tangkai
tongkol dengan menggunakan
mistar
5
Mengukur panjang tongkol
tanpa kelobot dengan
membentangkan mistar
disamping tongkol
7
7
1
3
5
7
9
Sangat pendek (< 5 cm)
Pendek (5,1 - 10 cm)
Sedang (10,1 - 15 cm)
Panjang (15,1 - 20 cm)
Sangat panjang (> 20 cm)
9
3
28
QN
MS
92-93
Sweet
-corn
75-79
Tongkol: Diameter (di
tengah-tengah)
Ear: diameter (in the
middle)
3
29.
(+)
QN
VG
92-93
Sweet
-corn
75-79
Tongkol: Bentuk
Ear: shape
MS
92-93
Sweet
-corn
75-93
Mengukur garis tengah tongkol
dengan cara memotong bagian
tengah tongkol
5
Mengamati bentuk tongkol
secara visual dan mencocokkan
dengan gambar
1
30.
QN
5
Tongkol: Jumlah baris biji
pada tongkol
Ear: number of rows of
grain
3
2
Menghitung jumlah baris biji
pada tongkol secara manual
5
7
1
3
5
7
9
sangat kecil (< 5 cm)
kecil (5,1 - 10 cm)
sedang (10,1 - 15 cm)
besar (15,1 - 20 cm)
sangat besar (> 20 cm)
7
kerucut
silindris mengerucut
silindris
1
2
3
3
1
3
5
7
9
tidak ada atau sangat
sedikit ( < 8 baris)
sedikit ( 8,1 - 10 baris)
sedang ( 10,1 - 12 baris)
banyak ( 12,1 - 14 baris)
sangat banyak ( > 14 baris)
7
10
31
(e)
QL
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Tongkol: jumlah
warna pada biji
Sweetcorn varieties only:
Ear: number of colors of
grains
Menghitung jumlah warna pada
biji secara manual
Satu
dua
1
2
32
(*)
(e)
QN
VG
75-79
Mengamati tingkat kekuatan
warna kuning pada bijji
Terang
Sedang
gelap
3
5
7
33
(d)
QN
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Biji: intensitas
warna kuning
Sweetcorn varieties only:
Grain: intensity of yellow
color
Hanya untuk jagung
manis: Biji: panjang
Sweetcorn varieties only:
Grain: length
Mengukur panjang biji dengan
menggunakan mistar
Pendek
Sedang
panjang
3
5
7
34
(+)
(d)
QN
VG
75-79
Hanya untuk jagung
manis: Biji: lebar
Sweetcorn varieties only:
Grain: lebar
Mengukur lebar biji pada bagian
tengah biji seperti gambar
Sempit
Sedang
lebar
3
5
7
Lebar
35
(*)
(+)
(d)
(e)
QL
VG
92
(S)
Tongkol: tipe biji (pada
tengah pertiga tongkol)
Ear: type of grain ( in
middle third of ear)
36
(*)
(+)
(d)
(e)
QL
VG
Hanya untuk jagung
manis: Tongkol:
Penyusutan ujung biji
Sweetcorn varieties only:
Ear: shrinkage of top of
grain
1
92
Mengamati tipe biji (pada
tengah pertiga tongkol) secara
visual dengan mencocokkan
pada gambar
2
3
4
Mengamati tingkat penyusutan
ujung biji
mutiara
seperti mutiara
antara mutiara dan gigi
seperti gigi
gigi
manis
Brondong
Berlilin
bertepung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
Lemah
Sedang
kuat
1
3
5
11
1
37
(+)
QL
VG
93
38
(*)
(d)
(e)
PQ
VG
92-93
(S)
Hanya untuk jagung
brondong: Tipe biji
brondong
Popcorn varieties only:
Type of popped grain
3
5
Mengamati tipe biji secara
visual dengan mencocokkan
pada gambar
1
Tongkol: Warna utama
permukaan biji
Ear: main color of top of
grain
1
39
(*)
(d)
(e)
PQ
VG
92-93
(S)
Tidak termasuk jagung
manis: Tongkol: warna
utama sisi dasar pada biji
Excluding sweetcorn
varieties: Ear: main color
of dorsal side of grain
Kupu-kupu
Intermediet
globular
1
2
3
putih
putih kekuningan
kuning
oranye kuning
oranye
oranye merah
merah
merah gelap
Ungu
kecoklatan
biru hitam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
3
Mengamati warna permukaan
biji secara visual
3
5
Mengamati warna utama sisi
dasar pada biji
7
1
2
3
4
5
6
7
8
putih
putih kekuningan
kuning
oranye kuning
oranye
oranye merah
merah
Ungu
12
Kecoklatan
merah gelap
biru hitam
3
4
40
QN
VG
93
(S)
Tongkol: antosianin pada
kelopak janggel
Ear: anthocyanin
coloration of glume of cob
41
93
(S)
Tongkol: Intensitas warna
antosianin pada kelopak
janggel
Ear: intensity of
anthocyanin coloration of
glume of cob
5
1
6
Mengamati ada tidaknya
antosianin pada kelopak janggel
tongkol
1
9
10
11
tidak ada
ada
1
9
tidak ada atau sangat lemah
lemah
sedang
kuat
sangat kuat
1
3
5
7
9
9
Mengamati kekuatan warna
antosianin pada kelopak janggel
3
5
7
13