Pengertian Hakikat Dan Prinsip Demokrasi

DEMOKRASI

DISUSUN OLEH:

1. Najib Zamroni

(15840082)

2. Mochamad Aldy Afrizal

(15840060)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI AKUNTANSI SYARIAH (B)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2015

DEMOKRASI

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
karunia-Nyalah maka pembuatan makalah yang mengulas tentang “Demokrasi”
ini dapat berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan yang menyulitkan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu terpanjatkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di Al-Yaumul Kiyamah
nanti dan semoga kita semua diakui sebagai umat beliau.
Makalah ini megulas demokrasi, yang penulis tujukan kepada:
1. Bapak Imam Ghazali selaku dosen pembimbing mata kuliah Pancasila
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini.

Yogyakarta, 14 Oktober 2015

DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………….. i
Prakata………………………………………………………. ii
Daftar Isi…………………………………………………… iii
BAB I


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Hakikat Demokrasi
2.2 Prinsip-Prinsip Demokrasi
2.3 Parameter Demokrasi
2.4 Sejarah Perkembangan Demokrasi
2.5 Model-Model Demokrasi
2.6 Unsur-Unsur Penegak Demokrasi
2.7 Keunggulan Demokrasi

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan


Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era pasca Perang Dunia ke-2, demokrasi memegang peranan penting
dalam berdiri dan tegaknya suatu negara. Demokrasi dijadikan sumber acuan
untuk memutuskan suatu permasalahan. Didalamnya, suatu negara atau
golongan yang menggunakan sistem demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Pada masa sekarang ini,
istilah demokrasi sudah menjadi kosakata umum bagi siapa saja. Namun,
seringkali istilah demokrasi masih sering disalah artikan. Dari golongan
cendekiawan maupun kaum awam mempunyai pemahaman yang berbedabeda dengan pengertian masing-masing. Maka dari itu, dibuatlah makalah ini
untuk menyatukan pendapat yang berbeda-beda demi satu tujuan bersama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah diatas, penulis menuliskan rumusan

masalah sebagai berikut;
1. Apa maksud dan pengertian demokrasi?
2. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi?
3. Apa parameter demokrasi?
4. Bagaiman sejarah perkembangan demokrasi?
5. Apa saja model-model demokrasi?
6. Apa saja unsur penegak demokrasi?
7. Apa keunggulan dengan diterapkannya demokarasi?

1.3 Tujuan dan Manfaat
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut;
1. Mengetahui definisi demokrasi
2. Mengetahui prinsip-prinsip demokrasi yang sebenarnya
3. Mengetahui apa saja parameter demokrasi
4. Mengetahui sejarah perkembangan demokrasi
5. Mengetahui model-model demokrasi
6. Mengetahui unsur-unsur penegak demokrasi
7. Mengetahui keunggulan penerapan demokrasi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Hakikat Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah taraf
hidup bersama dan untuk kepentingan bersama dengan satu tujuan yang sama.
Didalamnya, demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Pengertian demokrasi menurut para ahli;
1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah system pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Charles Costello
Demokrasi adalah system sosial dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak warga negara.
3. John L. Esposito

Demokrasi pada dasarnya kekuatan dan untuk rakyat. Oleh karena itu, setiap
orang berhak untuk berpartisipasi, baik secara aktif maupun mengontrol kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Lembaga pemerintah resmi adalah pemisahan
yang jelas antara unsure legislatif, eksekutif dan yudikatif.

4. Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan negara adalah wakil-wakil terpilih. Dimana rakyat telah
yakin, dimana segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan didalam
melaksanakan kekuasaan negara.
Hakikat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial politik. Hal
ini sesuai dengan tiga pilar penegak demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat
(government of the people), pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
dan pemerintahan untuk rakyat (government for the people). Jadi, untuk dikatakan
sebagai Negara yang demokratis maka ketiga hal ini harus terpenuhi dalam suatu
Negara.
2.2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam konstitusi, yaitu :
a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.


b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para
warga negara.
d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law), antara
lain sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang;
b. Kedudukan yang sama dalam hukum;
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang;

2.3. Parameter Demokrasi
Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dari empat hal, yaitu:
a. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu
b. System pertanggungjawaban pemerintahan
c. Pengaturann system dan distribusi kekuasaan Negara.
d. Pengawasan oleh rakyat.
2.4. Sejarah Perkembangan Demokrasi
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena
kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal

dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun,
arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem
“demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya
pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya
berdasarkan konsep dan prinsip trias politika) dengan kekuasaan
negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam trias politika ini menjadi sangat penting
untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat
kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata

tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan
beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali
menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara
yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif
menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggotaanggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan
membawa kebaikan untuk rakyat.
Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel
(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang
mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan
mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara
teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.
2.5. Model-Model Demokrasi
Sklar mengajukan 5 corak atau model demokrasi yaitu
demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi sosial,
demokrasi partisipasi, dan demokrasi konstitusional.
Penjelasan 5 model demokrasi tersebut sebagai berikut:
a. Demokrasi liberal
Yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh UU dan Pemilihan
Umum Bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang panjang.


Banyak negara Afrika menerapkan model ini tapi hanya sedikit
yang bertahan.

b. Demokrasi terpimpin
Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka
dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing
sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.
c. Demokrasi sosial
Demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial
dan egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik
d. Demokrasi partisipasi
Menekankan hubungan timbal balik antara pengguasa dan
yang dikuasai.
e. Demokrasi konstitusional
Menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya yang menekankan kerja sama yang erat diantara elit
yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.
2.6. Unsur-Unsur Penegak Demokrasi

1. Negara hukum

Negara hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus
dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara
hukum, yaitu pertama: hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah
tidak berdasarkan kekuasaan melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang
juga mengikat pihak yang memerintah; kedua: norma objektif itu harus memenuhi
syarat bahwa tidak hanya secara formal, melainkan dapat dipertahankan
berhadapan dengan idea hukum.
Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat alasan mengapa
negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hukum
-

Demi kepastian hukum

-

Tuntutan perlakuan yang sama

-

Legitimasi demokrasi

-

Tuntutan akal budi

Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya
hanya sejauh berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan
dalam hukum itu. Dalam negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi
putusan sesuai dengan kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan
kebenaran, maka semua pihak berhak atas pembelaan atau bantuan hukum.
2. Masyarakat madani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang
oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society)
yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian
demokrasi. Masyarakat madani (civil society) dicirikan dengan masyarakat
terbuka, masyarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara,
masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif serta masyrakat egaliter.
Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat segnifikan dalam membangun

demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya
partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI
Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat
sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan
publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka
dalam

menyampaikan

memublikasikan

pendapat,

pendapat,

berserikat,

berserikat,

berkumpul
berkumpul

serta
serta

memublikasikan informasi kepada public.
b. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana
kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan
tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis
yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat
terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
1)

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2)

Pers yang bebas

3)

Supremasi hokum

4)

Perguruan Tinggi

5)

Partai politik

c. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandanganpandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan
sikap

yang

dikembangkan

dalam

masyarakat

madani

untuk

menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta

aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang
lain yang berbeda.
d. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai
sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai
positif dan merupakan rahmat tuhan.
e. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
f. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan
awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial
yang bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan
otonomi individu terjaga.
g. Supermasi hukum
Penghargaan

terhadap

supermasi

hukum

merupakan

jaminan

terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya
tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
3. Infrastruktur politik
Infrastruktur

politik

atau

organisasi

sosial

politik

merupakan kompleksitas dari hal-hal yang bersangkut paut
dengan

pengelompokan

masyrakat

ke

dalam

warga

negara

berbagai

macam

atau

anggota

golongan

yang

biasanya disebut kekuatan sosial politik dalam masyrakat.
Infrastruktur politik terdiri dari komponen-komponen berikut,
yaitu:
a. Partai politik
b. Kelompok gerakan/Ormas

c. Kelompok penekanan/LSM
4. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan
konsep

yang

didambakan

dalam

pertumbuhan

pers

di

Indonesia . Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas
yang sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan
terbebas dari segala tekanan, paksaan atau penindasan dari
pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak
tertentu. Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi
tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun tetapi tidak
mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku,
serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
2.7. Keunggulan Demokrasi
1. Melindungi kepentingan rakyat
Demokrasi merupakan sistem yang melindungi
kepentingan rakyat. Kekuasaan yang sesungguhnya terletak di
tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak.
Para wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab
kepada rakyat yang memilihnya. Dengan cara ini, kepentingan
sosial, ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih terjamin di
bawah demokrasi.
2. Berdasarkan prinsip kesetaraan
Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua
warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.

Semua rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi
yang sama dan negara tidak boleh membedakan warga negara
atas dasar kasta, agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.
3. Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan
efisien. Pemerintahan berjalan stabil karena didasarkan pada
dukungan publik.
Dalam demokrasi perwakilan, wakil rakyat mendiskusikan
masalah negara secara menyeluruh dan mengambil keputusan
berdasarkan aspirasi rakyat.
Di bawah sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan
sesuai keinginannya sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran,
diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali dalam pengambilan
keputusan.
4. Pendidikan politik kepada rakyat
Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan
politik bagi rakyat. Rakyat akan ikut terdorong untuk mengambil
bagian dalam urusan negara.
Pada saat pemilihan umum, partai politik mengusulkan kebijakan
dan program untuk dinilai oleh rakyat. Hal ini pada akhirnya
menciptakan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
5. Sedikit peluang revolusi

Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik,
terdapat kemungkinan kecil terjadi pemberontakan rakyat. Para
wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan negara dengan
dukungan rakyat.
Jika mereka tidak bekerja dengan baik atau tidak
memenuhi harapan rakyat, para wakil bisa saja tidak dipilih lagi
dalam pemilu berikutnya. Dengan cara ini, rakyat tidak perlu
melakukan pemberontakan saat menginginkan perubahan.
6. Pemerintahan stabil
Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga
penyelenggaraan negara berjalan didasarkan atas dukungan
rakyat. Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih stabil daripada
bentuk pemerintahan lain.
7. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang
baik
Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya
warga negara yang baik. Demokrasi menciptakan lingkungan
yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan
menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat
dilatih untuk memahami hak dan kewajiban mereka.
8. Berdasarkan opini publik
Pemerintahan demokrasi didasarkan pada keinginan publik dan
tidak didasarkan pada ketakutan pada penguasa.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Didalam penerapan sistem demokrasi, suatu negara mengizinkan
warga negaranya berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—

dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Dengan digunakannya
sistem pemerintahan demokrasi, diharapkan didalam menjalankan kekuasaannya,
pemerintah melaksanakan tugasnya secara terbuka atau transparan sehingga dapat
menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan damai.

DAFTAR PUSTAKA
http://mklh11demokrasi.blogspot.co.id/
wikipedia.org
http://teoripolitik.com/demokrasi-pengertian-dan-prinsip-demokrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

https://mujadied.wordpress.com/2014/04/04/sejarah-asal-usul-pengertiandemokrasi/