Pengertian Dan Kegunaan Statistika
Pengertian Dan Kegunaan Statistika
Pengertian Statistik dan Statistika
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti
dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai
penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang
dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu
mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik
( statistika ) , sedang kata statistic
diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“ yaitu sebagai lawan dari kata “parameter
“ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini
apabila kita membaca atau mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai
macam pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun
non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk
angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka
dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga
mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data
mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat rata-rata berat
badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu pengetahuan yang
berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian
statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan
data dan penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah.
Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian serta
penganalisaan harus akurat.
Landasan Kerja Statistik
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis landasan kerja statistik
meliputi :
1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi
persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya
2. Reduksi, Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling)
3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian yang hendak
diteliti, namun kesimpulan dan penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau
gejala yang diambil.
o
Penggolongan Statistik
1.
Berdasarkan tingkat pekerjaannya ( tahapan yang ada dalam kegiatan statistik),
statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik deduktif , statistik
sederhana, dan descriptive statistics, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup
cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis
data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu
gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang
mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka agar dapat memberikan
gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan
sehingga dapat ditarik penegrtian atau makna tertentu.
Statistik deskriptif terdiri atas :
a.
Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram
b.
Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata
harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modus
c.
Ukuran penyebaran data terdiri atas rentangan ( rank ), simpangan rata-rata,
varians dan simpangan baku
Contoh:
·
Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk mata kuliah
statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.
·
Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata kemudian
menderita efek samping obat tersebut
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data
yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.
1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);
b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)
d. kemiringan atau kurtosis kurva
2. Angka indeks
3. Time series deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana
b.
Statistik Inferensial
Statistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif ; statistik lanjut ;
statistik mendalam atau inferensial statistics adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara
yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum
dari sekumpulan data yang telah disusun atau diolah. Selain itu, statistik
inferensial juga
menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion ), penyusunan atau
pembuatan ramalan ( prediction ), penaksiran ( estimation ) dan sebagainya. Dengan demikian,
statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistic deskriptif.
Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga
minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.
2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica
kurang dari 30% akibat
musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu
kilogramnya.
Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah :
a.
Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang
diperoleh dari sampel
b.
Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang
c.
Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristik
d.
Menguji Hipotesis
e.
Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi
berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik
inferensial mencakup:
1.
probabilitas atau teori kemungkinan
2.
distribusi teoritis
3.
sampling dan distribusi sampling
4.
pendugaan populasi atau teori populasi
5.
uji hipotesis
6.
analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7.
analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika deskriptif.
2.
Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya
Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya,
statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a.
Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b.
Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan
c.
Statistika ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu
d.
bidang pendidikan.
ekonomi.
Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.
e.
Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.
f.
Statistika kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.
3.
Berdasarkan Bentuk Parameternya
Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua,
yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
4. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya mengikuti
suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
c. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya tidak
mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan
variansnya tidak perlu homogen.
Fungsi Statistik
Menurut Budiyuwono ( 1987 ) , fungsi-fungsi statistik dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik, data menjadi kabur dan
tidak jelas
Contoh : beberapa mahasiswa dari seratus mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus.
Pernyataan tersebut tidak jelas. Agar menjadi jelas , pernyataan tersebut dapat diubah menjadi : Enam puluh
orang mahasiswa dari seratus orang mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus
b.
Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yang
kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain seperti
rata-rata , persentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti
c.
Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan menyederhanakan data dalam
bentuk rata-rata ataupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan
mudah
Statistik dapat memperluas pengalaman individual. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang
dilihat dan apa yang dapat diteliti yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial seluruhnya.
Pengetahuan individual dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
penelitian yang lain
d.
Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik, berbagai gejala, baik
yang bersifat sosial maupun ekonomi dapat dipelajari
e.
Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statistik dapat menentukan sebab-sebab pokok
suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.
Kegunaan Statistik
Pada saat ini hamper semua disiplin ilmu pengetahuan menggunakan metode statistik dalam ruang
lingkup mereka. Beberapa terapan ilmu statistik pada disiplin ilmu lain terlihat pada statistik pendidikan,
statistik pertanian , statistik ekonomi dan sebagainya.
Menurut Agus Irianto ( 1998 ), statistik digunakan untuk :
a.
Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga peneliti dapat bekerja efisien dengan hasil
yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti
b.
Membantu peneliti untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil
keputusan yang tepat
c.
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya atas objek yang diteliti
d. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya
e.
Membantu peneliti dalam melakukan prediksi untuk waktu yang akan datang
f.
Membantu peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.
Ciri Khas Statistik
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistik meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga.
Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan
yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa
SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan
nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh :
nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik dapat digunakan
sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar,
kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.Itulah sebabnya
mengapa statistik sering dikatakan sebagai alat penilai kenyataan.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum
dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan. Misalnya, dalam bidang
perekonomian dikenal adanya statistik perdagangan, statistik pertanian dan sebagainya ; dalam bidang
kependudukan kita kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, carai dan rujuk, statistik kematian
dan sebagainya ; demikian pula kita mengenal adanya statistik kriminalitas, statistik kecelakaan lalu lintas,
statistik psikologi dan pendidikan dan sebagainya.
Permasalahan Statistik
Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan
dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang
Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan
(Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan statistika yang
sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan
ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average)
dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya
untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan
nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua
telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk
hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau
“variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih
merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan
lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik
akan
mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada
perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya,
variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah
mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam
kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi
dalam statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya
kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau “asosiasi”, persoalan
hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang
pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam
ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan persoalan dasar
statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas
tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut
Menurut penulis, sebelum memasuki ke tiga jenis permasalahan sebagaimana dikemukakan oleh
Hananto Sigit diatas tadi, ada satu permasalahan awal yang sangat sederhana , yaitu persoalan tentang
distribusi frekuensi yang dalam kegiatan analisis statistik boleh dikatakan merupakan kunci pembukanya.
Erat sekali kaitannya dengan pernyataan diatas.
Pengertian Statistik dan Statistika
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti
dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi negara. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka mengenai
penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat. Termasuk pula, kumpulan angka yang
dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa masalah.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu
mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik
( statistika ) , sedang kata statistic
diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel“ yaitu sebagai lawan dari kata “parameter
“ yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”. Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini
apabila kita membaca atau mendengar istilah statistik maka, dalam istilah statistik itu mengandung berbagai
macam pengertian, antara lain menurut Sudjana ( 1996: 21) statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun
non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan. Dari pengertian tersebut, statistik diartikan dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk
angka-angka. Contoh: Statistik penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka
dalam bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Selain itu statistik juga
mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data
mengenai sesuatu hal. Contohnya, bila kita meneliti berat badan 40 mahasiswa dan didapat rata-rata berat
badannya misalnya 55 kg, maka rata-rata 55 kg ini dinamakan statistik.
Statistik sudah diartikan dalam arti yang luas yaitu statistika yang merupakan suatu pengetahuan yang
berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, dan menarik kesimpulan atau menginterpretasikan data. Dengan demikian pengertian
statistika jauh lebih luas daripada statistik.
Menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisiannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan
data dan penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah.
Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian serta
penganalisaan harus akurat.
Landasan Kerja Statistik
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Riduwan dan Sunarto, 2007) ada tiga jenis landasan kerja statistik
meliputi :
1. Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi
persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya
2. Reduksi, Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang berhak diteliti (sampling)
3. Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagain atau seluruh kejadian yang hendak
diteliti, namun kesimpulan dan penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau
gejala yang diambil.
o
Penggolongan Statistik
1.
Berdasarkan tingkat pekerjaannya ( tahapan yang ada dalam kegiatan statistik),
statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik deduktif , statistik
sederhana, dan descriptive statistics, adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup
cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis
data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu
gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang
mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka agar dapat memberikan
gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai sesuatu gejala, peristiwa atau keadaan
sehingga dapat ditarik penegrtian atau makna tertentu.
Statistik deskriptif terdiri atas :
a.
Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram
b.
Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata
harmonis, dan rata-rata geometris serta median dan modus
c.
Ukuran penyebaran data terdiri atas rentangan ( rank ), simpangan rata-rata,
varians dan simpangan baku
Contoh:
·
Hasil ujian tengah semester program studi pendidikan matematika semester 2A untuk mata kuliah
statistika dasar adalah dengan nilai rata-rata 65 dan standar deviasi 15.
·
Sebanyak 50% di antara semua pasien yang menerima suntikan obat tertentu, ternyata kemudian
menderita efek samping obat tersebut
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data
yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya , statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut.
1. Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
a. grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif);
b. ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
c. ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)
d. kemiringan atau kurtosis kurva
2. Angka indeks
3. Time series deret waktu atau data berkala
4. Korelasi dan regresi sederhana
b.
Statistik Inferensial
Statistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif ; statistik lanjut ;
statistik mendalam atau inferensial statistics adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara
yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum
dari sekumpulan data yang telah disusun atau diolah. Selain itu, statistik
inferensial juga
menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan ( conclusion ), penyusunan atau
pembuatan ramalan ( prediction ), penaksiran ( estimation ) dan sebagainya. Dengan demikian,
statistik inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari statistic deskriptif.
Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
1. Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia, diramalkan harga
minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.
2. Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica
kurang dari 30% akibat
musim dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu
kilogramnya.
Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah :
a.
Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang
diperoleh dari sampel
b.
Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang
c.
Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristik
d.
Menguji Hipotesis
e.
Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi
berdasarkan data (sampel) yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik
inferensial mencakup:
1.
probabilitas atau teori kemungkinan
2.
distribusi teoritis
3.
sampling dan distribusi sampling
4.
pendugaan populasi atau teori populasi
5.
uji hipotesis
6.
analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7.
analisis regresi untuk peramalan.
Dengan demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari statistika deskriptif.
2.
Berdasarkan Ruang Lingkup Penggunaannya
Didasarkan atas ruang lingkup penggunaannya atau disiplin ilmu yang menggunakannya,
statistika dapat dibagi atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a.
Statistika sosial
Statistika sosial adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
b.
Statistika pendidikan
Statistika pendidikan adalah statistika yang digunakan dalam ilmu dan
c.
Statistika ekonomi
Statistika ekonomi adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu
d.
bidang pendidikan.
ekonomi.
Statistika perusahaan
Statistika perusahaan adalah statistika yang digunakan dalam bidang perusahaan.
e.
Statistika pertanian
Statistika pertanian adalah statistika yang digunakan dalam ilmu-ilmu pertanian.
f.
Statistika kesehatan
Statistika kesehatan adalah statistika yang digunakan dalam bidang kesehatan.
3.
Berdasarkan Bentuk Parameternya
Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua,
yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
4. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya mengikuti
suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
c. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang parameter dari populasinya tidak
mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan
variansnya tidak perlu homogen.
Fungsi Statistik
Menurut Budiyuwono ( 1987 ) , fungsi-fungsi statistik dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik, data menjadi kabur dan
tidak jelas
Contoh : beberapa mahasiswa dari seratus mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus.
Pernyataan tersebut tidak jelas. Agar menjadi jelas , pernyataan tersebut dapat diubah menjadi : Enam puluh
orang mahasiswa dari seratus orang mahasiswa yang menempuh ujian ekonomi dinyatakan lulus
b.
Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yang
kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain seperti
rata-rata , persentase, atau koefisien-koefisien sehingga mudah dimengerti
c.
Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan menyederhanakan data dalam
bentuk rata-rata ataupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan
mudah
Statistik dapat memperluas pengalaman individual. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang
dilihat dan apa yang dapat diteliti yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial seluruhnya.
Pengetahuan individual dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
penelitian yang lain
d.
Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik, berbagai gejala, baik
yang bersifat sosial maupun ekonomi dapat dipelajari
e.
Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statistik dapat menentukan sebab-sebab pokok
suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.
Kegunaan Statistik
Pada saat ini hamper semua disiplin ilmu pengetahuan menggunakan metode statistik dalam ruang
lingkup mereka. Beberapa terapan ilmu statistik pada disiplin ilmu lain terlihat pada statistik pendidikan,
statistik pertanian , statistik ekonomi dan sebagainya.
Menurut Agus Irianto ( 1998 ), statistik digunakan untuk :
a.
Membantu peneliti dalam menggunakan sampel sehingga peneliti dapat bekerja efisien dengan hasil
yang sesuai dengan objek yang ingin diteliti
b.
Membantu peneliti untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil
keputusan yang tepat
c.
Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya atas objek yang diteliti
d. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya
e.
Membantu peneliti dalam melakukan prediksi untuk waktu yang akan datang
f.
Membantu peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.
Ciri Khas Statistik
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistik meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga.
Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan
yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa
SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan
nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh :
nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik dapat digunakan
sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar,
kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.Itulah sebabnya
mengapa statistik sering dikatakan sebagai alat penilai kenyataan.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum
dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan. Misalnya, dalam bidang
perekonomian dikenal adanya statistik perdagangan, statistik pertanian dan sebagainya ; dalam bidang
kependudukan kita kenal adanya statistik kelahiran, statistik nikah, talak, carai dan rujuk, statistik kematian
dan sebagainya ; demikian pula kita mengenal adanya statistik kriminalitas, statistik kecelakaan lalu lintas,
statistik psikologi dan pendidikan dan sebagainya.
Permasalahan Statistik
Menurut Hananto Sigit, B. St. dalam Anas Sudijono (2004: 7) mengemukakan ada tiga permasalahan
dasar dalam statistika, yaitu; (1) Permasalahan tentang Rata-rata (Average), (2) Permasalahan tentang
Pemencaran atau Penyebaran (Variability atau Dispersion), dan (3) Permasalahan tentang Saling-Hubungan
(Korelasi).
Kita tidak perlu berpikir jauh-jauh dan mendalam jika kita ingin tahu apa persoalan statistika yang
sebenarnya itu. Pada dasarnya setiap orang baik sadar ataupun tidak, telah berpikir dengan mempergunakan
ide-ide statistika (statistical ideas). Betapa tidak kita sering mempergunakan pengertian “rata-rata”(average)
dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang guru akan mengambil nilai rata-rata yang diperoleh muridnya
untuk mengetahui bagaimana kualitas muridnya ; seorang sarjana ekonomi akan mempergunakan pendapatan
nasional per kapita untuk mengetahui bagaimanakah keadaan kehidupan masyarakat suatu negara. Semua
telah mengenal konsep “rata-rata” ini baik dipergunakan untuk tujuan yang tinggi dan muluk ataupun untuk
hal yang sepele dan sederhana.
Persoalan statistika lainnya adalah apa yang dikenal dengan nama “dispersi” (dispersion) atau
“variabilitas”. Seorang guru mungkin akan berkata bahwa kepandaian muridnya dari kelas A adalah lebih
merata (homogen) daripada murid kelas B; artinya murid kelas B perbedaan kepandaiannya satu dengan
lainnya lebih tajam daripada antar murid dalam kelas A. Seorang produsen bola lampu listrik
akan
mengharapkan kualitas bola lampu listrik yang diproduksinya sedapat mungkin seragam; artinya jangan ada
perbedaan ketahanan (umurnya) yang berbeda-beda besar antara bola lampu yang satu dengan lainnya,
variabilitas kualitas bola lampu listrik itu supaya sekecill mungkin . Dengan sederhana disini kita telah
mengenal kata yang sudah diindonesiakan, yaitu “variasi” yang artinya: “banyak ragamnya”. Dalam
kehidupan sehari-hari kita senang dengan sesuatu yang kaya variasinya hingga tidak membosankan, tetapi
dalam statistik justru kita mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya, supaya variabilitasnya
kecil.
Sebuah persoalan lagi dari statistika adalah persoalan tentang “korelasi” atau “asosiasi”, persoalan
hubungan. Seseorang mungkin berkata bahwa jika ada “bintang berekor” di langit maka akan murah sandang
pangan; atau seorang guru akan berkata bahwa mereka pandai dalam matematika juga akan pandai dalam
ilmu fisika.
Tiga persoalan statistika : rata-rata, variabilita dan korelasi inilah yang merupakan persoalan dasar
statistik. Semua persoalan tersebut dapat dinyatakan dengan besaran bilangan , dan dengan batas-batas
tertentu kita nantinya dapat menganalisis lebih lanjut
Menurut penulis, sebelum memasuki ke tiga jenis permasalahan sebagaimana dikemukakan oleh
Hananto Sigit diatas tadi, ada satu permasalahan awal yang sangat sederhana , yaitu persoalan tentang
distribusi frekuensi yang dalam kegiatan analisis statistik boleh dikatakan merupakan kunci pembukanya.
Erat sekali kaitannya dengan pernyataan diatas.