Makalah Kelahiran Alam Semesta V 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Atas rahmat dan hidayah-Nya pula sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang diberi judul Proses Lahirnya Alam
Semesta.
Dengan disusunnya makalah ini ialah guna memenuhi tugas
dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih mengandung
kekurangan, sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada Bapak xxx, selaku dosen pembimbing saya dalam
pembuatan makalah ini, saya ucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan seluruh
mahasiswa Universitas Indraprasta yang saya cintai. Amin, Ya
Rabbal Alamin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………..1
Kata Pengantar………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………3
Bab 1 Pendahuluan
A.. Latar Belakang…………………………………..4
B.. Rumusan Masalah………………………..…...4
E. Metode Penulisan………………………..………4
D. Tujuan Penulisan………………………………..4
C. Ruang Lingkup……………………………………4
Bab 2 Pembahasan
A.. Pengertian Alam Semesta
Dan Penciptaannya……………………………..6
B.. Teori Mengenai Alam Semesta……………….8
C.. Asal Mula Kejadian Alam
Menurut Ilmu Pengatahuan………………..…….10
Bab 3 Penutup
Kesimpulan………………………………..……….11
Daftar Pustaka……………………………….……..12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa
keingintahuan saya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi
akal pikiran sehingga menuntut saya untuk mencari tahu
segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
Dari sekian banyak penciptaan Allah SWT, salah satunya ialah
diciptakannya alam semesta yang dimana alam semesta
merupakan awal dari suatu kehidupan.
Alam semesta dapat dikatakan sempurna penciptaannya tentu
ada permulaan dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya dari
yang sudah ada (kurang sempurna) lalu dalam waktu yang
cukup lama mengalami perubahan mengarah pada sempurna.
Orang Babilonia (sekitar tahun 700 - 600 SM) beranggapan
bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan atau
selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya,
sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya.
Tentunya seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori-teoro
semacam itu sudah digantikan oleh berbagai teori lain yang
didukung oleh bukti-bukti dan gagasan-gagasan kuat. Namun
sampai saat ini berbagai macam teori sudah bermunculan
mengenai misteri awal terjadinya alam semesta. Lantas, teori
manakah yang sesungguhnya paling benar adanya? Tentu,
Tuhan Pemilik Semesta Alam yang paling tahu kebenaran
hakiki.
Selain itu, pembuatan makalah ini adalah untuk
penyempurnaan tugas individu.
B. Rumusan Masalah
Makalah tentang asal mula terjadinya alam semesta ini
mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah alam semesta itu ?
2. Teori mencari alam semesta ?
3. Bagaimana kejadian alam semesta menurut ilmu
pengetahuan ?
C. Ruang Lingkup
1. Menjelaskan tentang pengetian alam semesta
2. Menjelaskan kejadian alam menurut beberapa para ahli
3. Menyebutkan beberapa macam teori tentang asalmula
kejadian alam
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas individu
2. Untuk mengetahui asal mula alam semesta dari segi asala
mulanya
E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dan
dengan menggunakan ilmu yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta dan Penciptaannya
Alam semesta ini sangat besar, sehingga kita sulit mengetahui
seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri dari miliaran
galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung
banyaknya, ini adalah kebesaran Allah SWT. Hanya sekitar 10%
benda langit dari hasil penelitian di ruang angkasa yang bisa
dikenali,
sedangkan
sisanya
belum
bisa
dikenali.
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang
maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik
dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik
yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat
diungkapakan.
Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta adalah sebuah
konsep yang diabaikan para ahli astronomi. Alasannya adalah
penerimaan umum atas gagasan bahwa alam semesta telah
ada sejak waktu tak terbatas. Dalam mengkaji alam semesta,
ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya hanyalah akumulasi
materi dan tidak mempunyai awal. Tidak ada momen
"penciptaan", yakni momen ketika alam semesta dan segala
isinya muncul.
Gagasan "keberadaan abadi" ini sesuai dengan pandangan
orang Eropa yang berasal dari filsafat materialisme. Filsafat ini,
yang awalnya dikembangkan di dunia Yunani kuno, menyatakan
bahwa materi adalah satu-satunya yang ada di jagat raya dan
jagat raya ada sejak waktu tak terbatas dan akan ada
selamanya. Filsafat ini bertahan dalam bentuk-bentuk berbeda
selama zaman Romawi, namun pada akhir kekaisaran Romawi
dan Abad Pertengahan, materialisme mulai mengalami
kemunduran karena pengaruh filsafat gereja Katolik dan
Kristen. Setelah Renaisans, materialisme kembali mendapatkan
penerimaan luas di antara pelajar dan ilmuwan Eropa, sebagian
besar karena kesetiaan mereka terhadap filsafat Yunani kuno.
Immanuel Kant-lah yang pada masa Pencerahan Eropa,
menyatakan dan mendukung kembali materialisme. Kant
menyatakan bahwa alam semesta ada selamanya dan bahwa
setiap probabilitas, betapapun mustahil, harus dianggap
mungkin. Pengikut Kant terus mempertahankan gagasannya
tentang alam semesta tanpa batas beserta materialisme. Pada
awal abad ke-19, gagasan bahwa alam semesta tidak
mempunyai awal- bahwa tidak pernah ada momen ketika jagat
raya diciptakan-secara luas diterima. Pandangan ini dibawa ke
abad ke-20 melalui karya-karya materialis dialektik seperti Karl
Marx dan Friedrich Engels.
Pandangan tentang alam semesta tanpa batas sangat sesuai
dengan ateisme. Tidak sulit melihat alasannya. Untuk meyakini
bahwa alam semesta mempunyai permulaan, bisa berarti
bahwa ia diciptakan dan itu berarti, tentu saja, memerlukan
pencipta, yaitu Tuhan. Jauh lebih mudah dan aman untuk
menghindari isu ini dengan mengajukan gagasan bahwa "alam
semesta ada selamanya", meskipun tidak ada dasar ilmiah
sekecil apa pun untuk membuat klaim seperti itu. Georges
Politzer, yang mendukung dan mempertahankan gagasan ini
dalam buku-bukunya yang diterbitkan pada awal abad ke-20,
adalah pendukung setia Marxisme dan Materialisme.
Dengan mempercayai kebenaran model "jagat raya tanpa
batas", Politzer menolak gagasan penciptaan dalam bukunya
Principes Fondamentaux de Philosophie ketika dia menulis:
Alam semesta bukanlah objek yang diciptakan, jika
memang demikian, maka jagat raya harus diciptakan secara
seketika oleh Tuhan dan muncul dari ketiadaan. Untuk
mengakui penciptaan, orang harus mengakui, sejak awal,
keberadaan momen ketika alam semesta tidak ada, dan bahwa
sesuatu muncul dari ketiadaan. Ini pandangan yang tidak bisa
diterima sains.
Politzer menganggap sains berada di pihaknya dalam
pembelaannya terhadap gagasan alam semesta tanpa batas.
Kenyataannya, sains merupakan bukti bahwa jagat raya
sungguh-sungguh mempunyai permulaan. Dan seperti yang
dinyatakan Politzer sendiri, jika ada penciptaan maka harus ada
penciptanya.
B. Teori Mengenai Alam Semesta
Ada beberapa teori mengani alam semesta antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang
sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa
tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang
meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan
sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil
dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya
menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini
didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi
tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
b. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut
teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval
atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat.
Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar
ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan
yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan
gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih
dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terusmenerus.
c. Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap)
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan
Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam
semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan
akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak
pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral
dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel
yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini
akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi.
Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut
baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah
hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan
zat-zat lainnya.
d. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta
yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini
berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa
ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang
terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk
menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi
bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari
partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
Selain itu, ada pula teori-teori lain seperti “Stady State Theory”
yaitu anggapan orang yang mengatakan bahwa alam semesta
ini sudah ada selamnya seperti susunan sekarang ini. Dan zatzat terus menerus terbentul. Kemudian “Occilating Theory”
yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini
tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka waktu
ribuan juta tahun.
C. Asal Mula Kejadian Alam Menurut Ilmu Pengatahuan
George Ganow berpendapat : pada saat-saat permulaan dari
timbulnya akan alam semesta ini, ialah semua massa (bendabenda) yang akan membentuk alam semesta seperti galaxygalaxy, semua nabula gas-gas, matahari, bintang-bintang,
seluruh planet dan satelit serta zat-zat kosmos lainnya,
berkumpul menjadi satu dibawah tekanan yang maha tinggi
dan sangat kuat, sehingga menyebabkan pecah dan runtuh
berantakan (collapse). Hal ini yang disebut meledak dengan
berkeping-keping, keping-kepingan itu akhirnya menjadi
bintang-bintang, matahri kita, planet-planet, sateli-sateli,
galaxy-galaxy, nabula, benda-benda semesta lainya bertaburan
memenuhi ruang kosong.
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang
berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas
menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam
semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi
gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First
Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe,
Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang
tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para
ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang
baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu.
Kesimpulan
BAB III
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam
semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri
dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nabula
dan satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu
sudah dinyatakan kebenarannya melalui penelitian para
ahli. Alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar
yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik,
serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang
dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Terdapat beberapa teori asal mula penciptaan alam semesta,
yaitu ; Teori Dentuman atau Teori Ledakan, Teori Big
Bang,Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap), Teori
Ekspansi dan Kontraksi
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa KS. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit
Percetakan Offcet.
Dr. Mawardi. Dkk. Buku IAD, ISD, IBD Penerbit Pustaka Setia.
Danang Endarto, Memahami Geografi Kelas X (BSE)
http://www.sentra-edukasi.com
Alhamdulillahirobbil’alamin.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Atas rahmat dan hidayah-Nya pula sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang diberi judul Proses Lahirnya Alam
Semesta.
Dengan disusunnya makalah ini ialah guna memenuhi tugas
dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih mengandung
kekurangan, sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada Bapak xxx, selaku dosen pembimbing saya dalam
pembuatan makalah ini, saya ucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan seluruh
mahasiswa Universitas Indraprasta yang saya cintai. Amin, Ya
Rabbal Alamin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………..1
Kata Pengantar………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………3
Bab 1 Pendahuluan
A.. Latar Belakang…………………………………..4
B.. Rumusan Masalah………………………..…...4
E. Metode Penulisan………………………..………4
D. Tujuan Penulisan………………………………..4
C. Ruang Lingkup……………………………………4
Bab 2 Pembahasan
A.. Pengertian Alam Semesta
Dan Penciptaannya……………………………..6
B.. Teori Mengenai Alam Semesta……………….8
C.. Asal Mula Kejadian Alam
Menurut Ilmu Pengatahuan………………..…….10
Bab 3 Penutup
Kesimpulan………………………………..……….11
Daftar Pustaka……………………………….……..12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa
keingintahuan saya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi
akal pikiran sehingga menuntut saya untuk mencari tahu
segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
Dari sekian banyak penciptaan Allah SWT, salah satunya ialah
diciptakannya alam semesta yang dimana alam semesta
merupakan awal dari suatu kehidupan.
Alam semesta dapat dikatakan sempurna penciptaannya tentu
ada permulaan dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya dari
yang sudah ada (kurang sempurna) lalu dalam waktu yang
cukup lama mengalami perubahan mengarah pada sempurna.
Orang Babilonia (sekitar tahun 700 - 600 SM) beranggapan
bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan atau
selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya,
sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya.
Tentunya seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori-teoro
semacam itu sudah digantikan oleh berbagai teori lain yang
didukung oleh bukti-bukti dan gagasan-gagasan kuat. Namun
sampai saat ini berbagai macam teori sudah bermunculan
mengenai misteri awal terjadinya alam semesta. Lantas, teori
manakah yang sesungguhnya paling benar adanya? Tentu,
Tuhan Pemilik Semesta Alam yang paling tahu kebenaran
hakiki.
Selain itu, pembuatan makalah ini adalah untuk
penyempurnaan tugas individu.
B. Rumusan Masalah
Makalah tentang asal mula terjadinya alam semesta ini
mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah alam semesta itu ?
2. Teori mencari alam semesta ?
3. Bagaimana kejadian alam semesta menurut ilmu
pengetahuan ?
C. Ruang Lingkup
1. Menjelaskan tentang pengetian alam semesta
2. Menjelaskan kejadian alam menurut beberapa para ahli
3. Menyebutkan beberapa macam teori tentang asalmula
kejadian alam
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas individu
2. Untuk mengetahui asal mula alam semesta dari segi asala
mulanya
E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dan
dengan menggunakan ilmu yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta dan Penciptaannya
Alam semesta ini sangat besar, sehingga kita sulit mengetahui
seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri dari miliaran
galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung
banyaknya, ini adalah kebesaran Allah SWT. Hanya sekitar 10%
benda langit dari hasil penelitian di ruang angkasa yang bisa
dikenali,
sedangkan
sisanya
belum
bisa
dikenali.
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang
maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik
dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik
yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak dapat
diungkapakan.
Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta adalah sebuah
konsep yang diabaikan para ahli astronomi. Alasannya adalah
penerimaan umum atas gagasan bahwa alam semesta telah
ada sejak waktu tak terbatas. Dalam mengkaji alam semesta,
ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya hanyalah akumulasi
materi dan tidak mempunyai awal. Tidak ada momen
"penciptaan", yakni momen ketika alam semesta dan segala
isinya muncul.
Gagasan "keberadaan abadi" ini sesuai dengan pandangan
orang Eropa yang berasal dari filsafat materialisme. Filsafat ini,
yang awalnya dikembangkan di dunia Yunani kuno, menyatakan
bahwa materi adalah satu-satunya yang ada di jagat raya dan
jagat raya ada sejak waktu tak terbatas dan akan ada
selamanya. Filsafat ini bertahan dalam bentuk-bentuk berbeda
selama zaman Romawi, namun pada akhir kekaisaran Romawi
dan Abad Pertengahan, materialisme mulai mengalami
kemunduran karena pengaruh filsafat gereja Katolik dan
Kristen. Setelah Renaisans, materialisme kembali mendapatkan
penerimaan luas di antara pelajar dan ilmuwan Eropa, sebagian
besar karena kesetiaan mereka terhadap filsafat Yunani kuno.
Immanuel Kant-lah yang pada masa Pencerahan Eropa,
menyatakan dan mendukung kembali materialisme. Kant
menyatakan bahwa alam semesta ada selamanya dan bahwa
setiap probabilitas, betapapun mustahil, harus dianggap
mungkin. Pengikut Kant terus mempertahankan gagasannya
tentang alam semesta tanpa batas beserta materialisme. Pada
awal abad ke-19, gagasan bahwa alam semesta tidak
mempunyai awal- bahwa tidak pernah ada momen ketika jagat
raya diciptakan-secara luas diterima. Pandangan ini dibawa ke
abad ke-20 melalui karya-karya materialis dialektik seperti Karl
Marx dan Friedrich Engels.
Pandangan tentang alam semesta tanpa batas sangat sesuai
dengan ateisme. Tidak sulit melihat alasannya. Untuk meyakini
bahwa alam semesta mempunyai permulaan, bisa berarti
bahwa ia diciptakan dan itu berarti, tentu saja, memerlukan
pencipta, yaitu Tuhan. Jauh lebih mudah dan aman untuk
menghindari isu ini dengan mengajukan gagasan bahwa "alam
semesta ada selamanya", meskipun tidak ada dasar ilmiah
sekecil apa pun untuk membuat klaim seperti itu. Georges
Politzer, yang mendukung dan mempertahankan gagasan ini
dalam buku-bukunya yang diterbitkan pada awal abad ke-20,
adalah pendukung setia Marxisme dan Materialisme.
Dengan mempercayai kebenaran model "jagat raya tanpa
batas", Politzer menolak gagasan penciptaan dalam bukunya
Principes Fondamentaux de Philosophie ketika dia menulis:
Alam semesta bukanlah objek yang diciptakan, jika
memang demikian, maka jagat raya harus diciptakan secara
seketika oleh Tuhan dan muncul dari ketiadaan. Untuk
mengakui penciptaan, orang harus mengakui, sejak awal,
keberadaan momen ketika alam semesta tidak ada, dan bahwa
sesuatu muncul dari ketiadaan. Ini pandangan yang tidak bisa
diterima sains.
Politzer menganggap sains berada di pihaknya dalam
pembelaannya terhadap gagasan alam semesta tanpa batas.
Kenyataannya, sains merupakan bukti bahwa jagat raya
sungguh-sungguh mempunyai permulaan. Dan seperti yang
dinyatakan Politzer sendiri, jika ada penciptaan maka harus ada
penciptanya.
B. Teori Mengenai Alam Semesta
Ada beberapa teori mengani alam semesta antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang
sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa
tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang
meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan
sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil
dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya
menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini
didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi
tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
b. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut
teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval
atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat.
Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar
ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan
yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan
gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih
dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terusmenerus.
c. Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap)
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan
Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam
semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan
akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak
pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral
dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel
yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehinggamengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini
akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi.
Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut
baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah
hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan
zat-zat lainnya.
d. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta
yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini
berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa
ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang
terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk
menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi
bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari
partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
Selain itu, ada pula teori-teori lain seperti “Stady State Theory”
yaitu anggapan orang yang mengatakan bahwa alam semesta
ini sudah ada selamnya seperti susunan sekarang ini. Dan zatzat terus menerus terbentul. Kemudian “Occilating Theory”
yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini
tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka waktu
ribuan juta tahun.
C. Asal Mula Kejadian Alam Menurut Ilmu Pengatahuan
George Ganow berpendapat : pada saat-saat permulaan dari
timbulnya akan alam semesta ini, ialah semua massa (bendabenda) yang akan membentuk alam semesta seperti galaxygalaxy, semua nabula gas-gas, matahari, bintang-bintang,
seluruh planet dan satelit serta zat-zat kosmos lainnya,
berkumpul menjadi satu dibawah tekanan yang maha tinggi
dan sangat kuat, sehingga menyebabkan pecah dan runtuh
berantakan (collapse). Hal ini yang disebut meledak dengan
berkeping-keping, keping-kepingan itu akhirnya menjadi
bintang-bintang, matahri kita, planet-planet, sateli-sateli,
galaxy-galaxy, nabula, benda-benda semesta lainya bertaburan
memenuhi ruang kosong.
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang
berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas
menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam
semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi
gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First
Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe,
Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang
tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para
ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang
baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu.
Kesimpulan
BAB III
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam
semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri
dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nabula
dan satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu
sudah dinyatakan kebenarannya melalui penelitian para
ahli. Alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar
yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik,
serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang
dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Terdapat beberapa teori asal mula penciptaan alam semesta,
yaitu ; Teori Dentuman atau Teori Ledakan, Teori Big
Bang,Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap), Teori
Ekspansi dan Kontraksi
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa KS. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit
Percetakan Offcet.
Dr. Mawardi. Dkk. Buku IAD, ISD, IBD Penerbit Pustaka Setia.
Danang Endarto, Memahami Geografi Kelas X (BSE)
http://www.sentra-edukasi.com