Konsep Pemikiran karl marx yang tercermi

KONSEP PEMIKIRAN KARL MARX YANG TERCERMIN
DALAM PUISI “UTA”
Karya Nakano Shigeharu

Oleh: Sri Hindun Rohmah (0911120181)

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto
Komunis yang dibuat oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes
Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan
mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja
berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum
kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat

bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang
didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa
paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme.
Karl Heinrich Marx (Karl Marx) sendiri lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818, dan meninggal di
London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun, adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori
kemasyarakatan dari Prusia (sekarang, Jerman).
Nakano Shigeharu adalah penulis jepang dan juga merupakan politikus dari partai komunis jepang,
yang lahir pada tanggal 25 Juni 1902. Nakano lulus dari jurusan sastra jerman di Tokyo Imperial
University pada tahun 1927. Pada tahun 1920-an, dia bergabung dalam pergerakan sosial yang
bernama ‘sastra dan seni ploretarian’. Nakano dikenal luas dari puisinya, “the song” (1926), termasuk
juga “The Wind in Spring” (1928), “The Story of Tetsu” (1929), and “Sugar” (1930).
Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh
oleh Marxisme sudah mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar dari
jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang
mutlak, melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum
Komunis, dan juga sebagian yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak
Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia.
Pengaruh konsep pemikiran Karl Marx dalam karya-karya Nakano Shigeharu yang notabene
merupakan mahasiswa lulusan sastra jerman dapat pula diasumsikan sebagai awal mula pengenalan
dan muculnya ketertarikan Nakano terhadap pemikiran Karl Marx. Yang selanjutnya menjadi salah

satu penyebab ketertarikan Nakano Shigeharu untuk menjadi politikus di partai komunis jepang.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep pemikiran karl marx tercermin dalam puisi “UTA” karya Nakano Shiigeharu?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pemikiran Karl Marx
Pemikiran Karl Marx adalah tentang ide-ide sosialis, perjuangan masyarakat kelas bawah, hal itu
terutama disebabkan karena ia lahir di tengah pertumbuhan industri yang berbasis kapitalis.
Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan buruh dengan jam kerja yang sangat panjang setiap
hari , yang sifatnya paten dan dengan upah yang sangat minim. Upah yang sangat minim yang
diperoleh para buruh, bahkan hanya cukup membiayai makan sehari.
Marx melihat kelas sosial yang tercipta berdasarkan hubungan kerja yang terbangun antara para
pemilik modal dan buruh sangat bertentangan dengan prinsip keadilan. Kelas sosial paling bawah
yang terdiri atas kelompok buruh dan budak, sering diistilahkan dengan kaum ploretar. Adanya kelas
sosial yang menciptakan hubungan yang tidak seimbang tersebut, membawanya pada pemikiran
ekstrem, penghapusan kelas sosial. Konsep Marx tentang lahirnya masyarakat tanpa kelas dinilai

utopis. Hal ini terutama dihadapkan pada dimensi kodrati manusia yang lahir dengan kekhasan dan
keberagaman dalam segala hal, termasuk dalam tinjauan kelas-kelas sosial. Namun, preperensi
tersebut justru menjadi inspirasi bagi manusia untuk memaknai hidupnya sebagai sebuah perjuangan,
perjuangan untuk memperbaiki nasib, untuk hidup yang lebih baik. Permasalahan tidak berhenti pada
adanya kelas sosial ansich, akan tetapi ide Marx yang humanis ingin menggugah kesadaran manusia
tentang kehidupannya, tidak menyerah kepada nasib dan dogma agama sekalipun. Mengembalikan
kesadaran manusia untuk memaknai hidupnya adalah inti dari pemikiran Marx.

2.2 Analisis konsep pemikiran Karl Marx yang tercermin dalam puisi UTA
Berikut adalah puisi UTA karya Nakano Shigeharu:
歌              中野重治
      おまえは歌うな
      おまえは赤まんまの花やとんぼの羽根を歌うな
      風のささやきや女の髪の毛の匂いを歌うな
      すべてのひよわなもの
      すべてのうそうそとしたもの
      すべての物憂げなものを墢(はじ)き去れ
      すべての風情を擯斥(ひんせき)せよ
      もっぱら正直のところを
      腹の足しになるところを

      胸元を突き上げて来るぎりぎりのところを歌え
      たたかれることによって弾(は)ねかえる歌を
      恥辱の底から勇気をくみ来る歌を
      それらの歌々を
      咽喉をふくらまして厳しい韻律に歌い上げよ
      それらの歌々を

      行く行く人々の胸郭にたたきこめ

Pada baris pertama sampai baris ke-3, yaitu:
おまえは歌うな
     おまえは赤まんまの花やとんぼの羽根を歌うな
     風のささやきや女の髪の毛の匂いを歌うな
Yang dimaksud dari “jangan menyanyi” Mulai dari 赤まんまの花 (bunga merah tua),
とんぼの羽根 (sayap capung) , menujukkan bahwa hal yang berupa ilusi, bunga merah tua,
yang sebenarnya itu bukan berwarna merah namun karena terkena sesuatu misalnya, sinar
matahari yang merubahnya menjadi merah, dan sayap capung, yang meski mempunyai sayap,
namun capung tidak bias terbang, sayap yang hanya bisa digunakan untuk berenang, adalah
ilusi dan bukan untuk dirayakan, sementara itu, 風のささやき(desiran angin sepoi-sepoi), dan
女の髪の毛の匂い(aroma rambut wanita) disini menunjukkan bahwa segala hal yang

menenangkan, mulai dari desiran angin sepoi yang menggambarkan ketenangan dengan
aroma rambut wanita yang menggambarkan kedamaian dengan wangi khas dari rambut
wanita, jangan membuat kita terlena.
すべてのひよわなもの
  すべてのうそうそとしたもの
  すべての物憂げなものを墢(はじ)き去れ
  すべての風情を擯斥(ひんせき)せよ
Dan melupakan semua kebohongan, kepalsuan dari kemewahan dan kelemahan
Jepang pada saat itu, yang tersirat dalam cuplikan puisi diatas. Pada tahun 1926, saat puisi ini
dibuat oleh Nakano, kondisi Jepang pada saat itu adalah, akhir zaman taisho yang sedang
mengalami kegoyahan, di tahun ini pula, taisho yang disebut-sebut sebagai zaman kedamaian
dan kemakmuran jepang dimana ekonomi jepang pada saat itu bergantung pada ekspor ke
negeri barat sedang mengalami kemerosotan, dapat disimpulkan bahwa, kata 赤まんまの花
(bunga merah tua), とんぼの羽根 (sayap capung), 風のささやき(desiran angin sepoi-sepoi),
dan 女の髪の毛の匂い(aroma rambut wanita), menyinggung jepang pada saat itu yang mulai
mengalami kegoyahan setelah kemerosotan ekonomi yang selama ini bergantung pada ekspor
ke negeri barat.
Sementara dalam cuplikan bait selanjutnya, yaitu:
もっぱら正直のところを
     腹の足しになるところを

     胸元を突き上げて来るぎりぎりのところを歌え
Menunjukkan luapan emosi dari keinginan nakano yang menginginkan kebenaran dan
terpenuhinya semua kebutuhan rakyat yang merata dan kondisi Jepang saat itu yang sedang
mengalami masa-masa suram di bidang ekonomi.
たたかれることによって弾(は)ねかえる歌を
     恥辱の底から勇気をくみ来る歌を
     それらの歌々を
     咽喉をふくらまして厳しい韻律に歌い上げよ
     それらの歌々を
     行く行く人々の胸郭にたたきこめ
Dari cuplikan bait puisi diatas menunjukkan keinginan Nakano untuk menggerakkan
hati para rakyat yang tersakiti untuk melawan. Dimana jepang pada saat itu sedang

mengalami pemerosotan tajam dalam bidang ekonomi setelah meningkatnya nasionalisme
ekonomi di Barat. Sutra permintaan turun, produksi menurun, dan pengangguran meroket.

BAB III

PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Nakano Shigeharu mulai mengenal dan tertarik terhadap marxisme dan karl marx saat dia
mempelajari tentang sastra jerman di Tokyo Imperial University.
Puisi UTA karya Nakano Shigeharu terpengaruh dari konsep pemikiran Karl Marx, melalui
sindiran kata-kata yang digunakan oleh Nakano yang menggambarkan kehidupan masyarakat jepang
pada saat itu, pada tahun 1920-an.
Kondisi Jepang pada saat itu juga yang sedang mengalami kemerosotan ekonomi, yang
menimbulkan berbagai masalah kesenjangan ekonomi, dapat diasumsikan menjadi salah satu faktor
Nakano Shigeharu tertarik pemikiran Karl Marx mengenai pemerataan kesejahteraan untuk seluruh
rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Karl_Marx
http://media.isnet.org/iptek/100/KarlMarx.html
http://rsbikaltim.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Shigeharu_Nakano
http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Nakano+Shigeharu
http://jepangtoday.blogspot.com/2011/11/zaman-showa-1926-1989.html