METODELOGI PENELITIAN kejuruan PSIKOLOGI PENDIDIK

1

METODELOGI PENELITIAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH
ADE ARLINA

PRODI / SEMESTER : PAI - IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2017


1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah atas limpahan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu sebagai salah
satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan . Tugas ini adalah salah satu
perwujudan

hasil

kerja

keras

penulis

dalam

melaksanakan


tugas

Semester empat ini yang akan membantu dalam meningkatkan pemahaman
terhadap materi Metodelogi Penelitian Psikologi Pendidikan . Makalah ini
disusun sejalan dengan pengarahan guru pembimbing yang penulisannya
ditetapkan dalam panduan penulisan karya ilmiah.
Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan
berbagai pihak, makalah ini akhirnya dapat diselesaikan. Sehubungan dengan hal
ini, penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.

Bapak Drs.Yusran Adenin , MA.

sebagai pembimbing dalam mata

2.

kuliah Psikologi Pendidikan .
Orang tua dan teman-teman, serta pihak lain yang secara langsung maupun
tidak langsung membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis

juga menyadari akan segala kekeliruan dan kekurangan dalam

makalah ini, sehingga dengan tangan terbuka kami menerima masukan baik
berupa saran ataupun kritikan guna mendapatkan makalah yang lebih sempurna
nantinya.

Tanjung Pura , 15 Juni 2017

Ade Arlina

2

DAFTAR IS

3

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Metode Penelitian......................................................................2
B. Metode Penelitian Dalam Psikologi Pendidikan...........................................2
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi
merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Orangorang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan bahwa dengan mengetahui
teori-teori Psikologi Pendidikan dan menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi
di bidang pendidikan akan memberikan dampak yang positif terhadap proses dan
hasil pendidikan yang dilaksanakan.

Metode penyelidikan dalam suatu ilmu merupakan keharusan mutlak. Apalagi
kalau ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh metode-metode
tersendiri untuk menyelidiki terhadap obyeknya. Obyek psikologi adalah
penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam yang
kompleks dan selalu berubah. Jiwa bukanlah benda yang mati, tetapi sesuatu yang
hidup dinamis selalu berubah untuk menjadi kesempurnaannya. mempunyai titik
kelemahan-kelemahan di samping kebaikan-kebaikannya.
Dengan metode-metode ilmiah, kita berusaha menetapkan validasi atau derajat
ketepatan peryataan, hipotesis, teori ataupun dali-dalil mengenai tingkah laku
manusia melalui penilaian bukti-bukti yang objektif.

B. Rumusan Masalah
a.


Apakah metode penelitian itu?

b.

Apa saja metode-metode penelitian yang digunakan dalam psikologi
pendidikan?

C. Tujuan
a.

Untuk mengetahui pengertian metode penelitian.

2

b.

Untuk mengetahui

metode-metode yang digunakan dalam psikologi


pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata
penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti
cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek
penelitian,

sebagai

upaya

untuk

menemukan

jawaban


yang

dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya .Adapun
pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan
dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non
interaktif.

Penelitian adalah proses dan intensif karena mereka terikat dengan aturan,
urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan
ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan
akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

3


Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang
dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol, dan berdasarkan pada teori yang ada dan
diperkuat dengan gejala yang ada. Sedangkan, metode penelitian adalah suatu
cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan menggunakan metode ilmiah.1

B. Metode Penelitian Dalam Psikologi Pendidikan.
Secara garis besar, metode penelitian yang biasa digunakan dalam
psikologi khususnya psiklogi pendidikan adalah :
1. Metode Longitudinal
Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data tentang
subjek yang sama secara berulang-ulang dengan rentang waktu yang panjang.
Dengan demikian, metode ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
mencapai suatu hasil penelitian. Hal ini karena metode ini dilakukan hari demi
hari, bulan demi bulan, bahkan mungkin tahun demi tahun, dengan menyelidiki
semua urutan kejadian. Metode penelitian ini biasa digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia.
2. Metode Cross-sectional

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data pada
suatu titik wilayah dan sempel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang
dibandingkan variabelnya. Dengan demikian metode ini merupakan kebalikan dari
metode longitudinal, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Dalam
waktu yang relatif singkat dapat mengumpulkan data yang banyak.
Secara rinci, dilihat dari pendekatan penelitian yang digunakan, metode
penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi pendidikan, yaitu:2
1. Penelitian historis
1 Khodijah Nyayu, Psikologi Pendidikan. (Palembang : Grafika Telindo Press, 2011)hlm,
26

2 Sukmadinata Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Rosda Karya.
2005) hlm, 32

4

Seperti namanya, penelitian historis bertujuan mempelajari, memahami dan
menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan utama penelitian historis
adalah untuk merumuskan kesimpulan tentang sebab-sebab, efek-efek, atau
kecenderungan-kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu untuk

menjelaskan kejadian-kejadian saat ini atau meng-antisipasi peristiwa-peristiwa
masa lalu yang akan datang.
2. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menguji dan melaporkan
segala sesuatu secara apa adanya dalam upaya memahami dan menjelaskanya.
Dalam tipe penelitian ini, peneliti mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi beberapa isu atau
masalah. Instrumen-instrumen seperti survei, angket wawancara dan observasi
dikembangkan untuk tipe penelitian ini. Penelitian ini merupakan salah satu
contoh penelitian kualitatif.
3. Penelitian korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian dimana peneliti berupaya untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atu lebih. Variabelvariabel tersebut adalah rentang karaktaristik manusia, seperti tinggi badan, berat
badan, jenis kelamin, intelegensi dan sebagainya. Namun jika ditemukan adanya
hubungan antara dua variabel berarti bahwa satu variabel mempengaruhi variabel
yang lain.
Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih itu biasanya ditunjukan
dengan koefisien korelasi ( r ) antara 0,00 ( tidak ada korelasi ) hingga 1,00
( korelasi yang paling signifikan ). Korelasi antar dua variabel juga dapat negatif,
misalnya jika skor yang tinggi dari satu variabel dipasangkan dengan skor yang
rendah dari variabel lainya. Semakin dekat angka koefisien korelasi dengan angka
1,00 semakin mudah diprediksi korelasinya.3
4. Penelitian komparatif
3 Ibid, hlm, 36-37

5

Penelitian komparatif adalah suatu pendekatan penelitian dimana peneliti
bertujuan untuk mencari hubungan langsung diantara variabel-variabel yang
dibandingkan satu sama lain. Dalam pendekatan penelitian ini, peneliti harus
berupaya membandingkan kelompok-kelompok yang berbeda.
5. Penelitian eksperimental
Dalam bentuk penelitian ini, peneliti secara aktif memanipulasi sebuah variabel
independen untuk mengamati perubahan-perubahan pada variabel independennya.
Dengan kata lain, peneliti dengan sengaja mengenakan perlakuan atau treatment,
yang ingin diketahui akibat dari treatment tersebut. Prinsip dalam eksperimen
ialah ingin mengetahui efek sesuatu perlakuan yang dikenakan oleh peneliti
terhadap keadaan yang dikenainya. Selain perlakuan, dalam eksperimen juga
diperlukan adanya kontrol untuk dapat mengontrol apakah perubahan yang ada
betul-betul sebagi akibat dari adanya perlakuan tersebut. Karena itu dalam
eksperimen diperlukan adanya kelompok kontrol disamping adanya kelompok
eksperimen.
Dari berbagai metode penelitian yang berbeda-beda tersebut juga
digunakan teknik dan prosedur pengumpulan data yang berbeda-beda. Teknikteknik tersebut antara lain: angket, wawancara, observasi.4
1. Angket
Angket atau disebut juga dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan
data melalui pemberian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis sesuai
dengan tujuan penelitian. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang
berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaktidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dilihat dari subjek yang
mengisinya, ada dua jenis angket, yaitu:
a. Angket langsung, yang dikirim langsung kepada orang yang ingin dimintai
pendapat, keyakinanya, dan diminta menceritakan tentang keadaan dirinya
sendiri, dan
4 Khodijah , Op.Cit, hlm, 28

6

b. Angket tidak langsung, yang dikirim pada seseorang untuk diminta
menceritakan tentang

keadaan orang lain.

2. Interviu / wawancara
Interviu adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab antara dua
pihak (pencari informasi dan pemberi informasi). Prosedur wawancara melibatkan
situasi face to face dimana pewawancara menanyakan sejumlah pertanyaan
kepada orang lain guna memperoleh jawaban yang relevan dengan tujuan
wawancara. Teknik ini juga didasarkan pada sellf-report. Untuk memperoleh data
yang seakurat mungkin, seorang peneliti (interviewer) harus menjalin hubungan
yang baik dengan orang yang di interviu (interviwee). Untuk itu seorang
interviewer harus bersedia mengorbankan sebagian waktu interviunya untuk
mengantarkan interaksi ke dalam situasi interviu.
3. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diteliti. Akan tetapi,
penggunaan teknik observasi sangat tergantung pada situasi dimana observasi
dilakukan.
Menurut Santrock

ada tiga metode dasar yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi dalam psikologi pendidikan adalah deskriptif,
korelasional, dan eksperimental.5
1.

Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai tujuan mengamati dan merekam prilaku.

Sebagai contoh, seorang psikolog pendidikan mungkin mengamati sejauh mana
anak-anak bersikap agresif di dalam kelas atau mewawancarai para guru tentang
sikap mereka terhadap satu jenis strategi mengajar tertentu. Dengan sendirinya,
penelitian deskriptif tidak bisa membuktikan apa yang menyebabkan beberapa

5

Santrock,

Jhon

W.

Educational

Phschology.

2008. Penerjemah

Angelica. Psikologi pendidikan. (Jakarta: Salemba Humanika,2009)hlm, 31

Diana

7

fenomena, tetapi penelitian ini bisa memperlihatkan informasi penting tentang
prilaku dan sikap orang-orang.
Penelitian deskriptif menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner, tes
terstandarisasi, studi kasus, studi etnografis.
2.

Penelitian korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeskripsikan kekuatan

hubungan antara dua atau lebih peristiwa atau sifat. Penelitian korelasional
sangatlah

bermanfaat

karena

semakin

kuat

dua

peristiwa

berkorelasi

(berhubungan atau keterkaitan), semakin efektif kita bisa mempredeksikan satu
dari yang lain. Sebagai contoh, apabila para peneliti mengetahui bahwa para
pengajar yang permisif dan kurang melibatkan siswa mungkin salah satu
penyebab kurangnya pengendalian diri.
Namun,

korelasi

itu

sendiri

tidak

sama

dengan

hubungan

sebab

akibatPenemuan korelasional yang baru saja disebutkan tidak berarti bahwa
pengajaran yang permisif selalu menyebabkan pengendalian siswa yang rendah.
3.

Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental memungkinkan para psikolog pendidikan untuk

menentukan sebab-sebab prilaku. Psikolog pendidikan menyelesaikan tuga ini
dengan melakukan sebuaheksperimen, sebuah prosedur yang diatur dengan
seksama di mana satu atau lebih dari faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi
perilaku, dipelajari dengan cara dimanipulasi dan semua faktor yang lain tetep
sama. Apabila perilaku yang sedang dipelajari berubah ketika semua faktor
dimanipulasi, kita berkata bahwa faktor yang dimanipulasi menyebabkan perilaku
tersebut berubah.6
Eksperimen melibatkan setidaknya satu variabel independen dan satu variabel
dependen. Variabel independen adalah faktor yang dimanipulasi, eksperimental,
dan berpengaruh. Variabel dependen adalah faktor yang diukur dalam sebuah
eksperimen.
6 Ibid, hlm, 32

8

Menurut H. Carl Wrtherington dalam santrock, bahwa metode-metode pokok
dalam psikologi pendidikan adalah:7
1.

Metode Experimental
Istilah eksperimen (percobaan) dalam psikologi, dapat diartikan sebagai suatu

pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan
sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa pembuat eksperimen
tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu atau di bawah
kondisi tertentu. Tujuan metode eksperimen adalah untuk mengetahui sifat-sifat
umum dalam gejala kejiwaan. Misalnya mengenai pikiran, perasaan, kemauan,
ingatan, dan lain sebagainya. Teknis pelaksanaannya disesuaikan dengan data
yang akan diangkat, misalnya data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan
gerak mata siswa ketika sedang membaca, alat utama yang biasa dipakai adalah
komputer dengan berbagai programnya seperti program cognitive psychology test,
metode ini biasanya sebagai pilihan utama terutama dalam riset-riset.
Dalam penelitian eksperimental, objek yang akan diteliti dibagi menjadi dua
kelompok, yakni: 1. Kelompok percobaan (eksperimental group); 2. Kelompok
pembanding (control group) kedua kelompok pada akhir riset hasilnya akan
dibandingkan lalu dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan dengan teknik statistis
tertentu.
Metode eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen laboratorium
dan eksperimen lapangan yang diacak Eksperimen lab (lab experiments)
merupakan desain eksperimen yang diatur dalam suatu lingkungan tiruan di mana
kontrol dan manipulasi diberikan untuk membuktikan hubungan sebab akibat di
antara variabel yang diminati peneliti. Sementara eksperimen lapangan (fields
experiments) merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan
sebab akibat dalam lingkungan alami dimana peristiwa terjadi secara normal.8
2. Metode Questionare

7 Ibid, hlm, 34-35
8 Ibid, hlm, 36

9

Metode kuesioner lazim juga disebut metode surat-menyurat. Kuesioner
disebut “mail survey” karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya
sering dikirimkan ke dan dari responden melalui jasa pos, selain lebih hemat biaya
dan juga lebih banyak unit yang bisa dijangkau.
Sebelum kuisioner disebarkan kepada koresponden yang sesungguhnya,
seorang peneliti psikologi biasanya melakukan uji coba. Dengan menggunakan
sampel yang sama dengan calon koresponden yang sesungguhnya. Tujuannya
memastikan apakah pertanyaan cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan
masukan yang bermanfaat.
3. Metode Klinis
Menurut James Drawer dalam kamus “The Penguin Dictionary of
Psychology”, istilah“clinic” dapat diartikan sebagai tempat diagnosa dan
pengobatan berbagai gangguan, fisik, perkembangan atau kelakuan. Dengan
demikian metode klinis ialah jenis metode dalam psikologi yang berusaha
menyelidiki sejumlah individu yang memiliki kelainan-kelainan secara teliti dan
intensif serta dalam batas waktu yang lama.
4. Metode Case Study
Metode case study atau studi kasus adalah suatu catatan tentang pengalaman
seseorang, penyakit yang pernah diderita, pendidikan, lingkungan, perawatan dan
pada umumnya juga semua fakta yang relevan untuk masalah-masalah tertentu
yang tersangkut dalam suatu kasus medis atau klinik.9
Metode ini dapat berhasil dengan baik apabila observasi dan pencatatanpencatatan data-datanya dilakukan dengan sebaik-baiknya. Adapun yang di
observasi dan dicatat adalah data tingkah lakunya bukan interpretasi dari kelakuan
tersebut.
5. Metode Introspeksi
Merupakan metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan ke dalam
diri sendiri yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu. Metode ini
9 Ibid, hlm, 37

10

dipakai

dan

dikembangkan

dalam

disiplin

psikologi

oleh

kelompok

strukturaklisme (Wilhem Wundt). Mereka mendefinisikan psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari tentang pengalaman-pengalaman sadar individu. Menurut
mereka introspeksi dapat dipakai untuk mengetahui proses mental yang sedang
berlangsung pada diri seseorang, sebagaimana pikiran, perasaan, motif-motif yang
ada pada dirinya pada waktu tertentu. Disini individu mengamati proses mental,
menganalisis, dan kemudian melaporkan perasaan yang ada dalam dirinya.
Menurut Sukardi secara garis besar penelitian dapat dibedakan dari beberapa
aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa aspek
tinjauan tersebut termasuk : aspek tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian.
Tapi penulis pada kesempatan ini hanya akan membahas klasifikasi penelitian
menurut aspek metode.10
Beberapa bentuk penelitian dilihat dari segi metode yaitu sebagai berikut :
a.

Penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha
menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu
secara jelas dan sistematis. Penelitian ini juga disebut penelitian

b.

praeksperimen.
Penelitian sejarah. Penelitian sejarah atau historical research ini juga dilihat
sepintas

sama

dengan

penelitian

deskriptif.

Keduanya

sama-sama

menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek
penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih
memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada masyarakat
c.

pelaku sejarah.
Penelitian survei. Bentuk penelitian ini sering pula disebut sebagai penelitian
normatif atau penelitian status. Penelitian survei pada umumnya tidak

d.

membatasi dengan satu atau beberapa variabel.
Penelitian ex-postfacto. Penelitian ini disebut penelitian ex-postfacto karena
para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka

e.

tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti.
Penelitian eksperimen. Penelitain eksperimen merupakan metode inti dari
model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti
10 Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) hlm, 44

11

melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan
f.

tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan obervasi.
Penelitian kuasi eksperimen. Bentuk penelitian ini banyak digunakan
dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lainnya dengan subjek yang diteliti
adalah manusia, di mana mereka tidak boleh dibedakan antara satu dan yang
lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metodelogi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur
yang digunakan oleh pelaku yang termasuk suatu disiplin ilmu yang digunakan
untuk melakukan suatu penelitian dengan menggunakan metode- metode yang
banyak dan tidak berpaku pada satu metode saja
2. Dalam psikologi pendidikan terdapat banyak metode-metode tertentu dipakai
untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting yang bersifat
psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Maka
dari itu para ahli psikologi pendidikan dalam menjalankan tugasnya tidak
selalu mempergunakan satu macam metode, tetapi mempergunakan dua macam
metode atau lebih.

B. Saran
Dalam melakukan penelitian hendaknya kita tidak hanya menggunakan
satu metode dalam penyelidikan agar penelitian itu dapat berjalan sesuai dengan
kondisi dan waktu yang tepat.

12

DAFTAR PUSTAKA
Nyayu, Khodijah .2011. Psikologi Pendidikan. Palembang : Grafika Telindo Press
Nana Syaodih, Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosda Karya.
Santrock,

Jhon

W.

2008. Educational

Phschology.

Penerjemah

Angelica. Psikologi pendidikan. 2009. Jakarta: Salemba Humanika
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Diana