Karakteristik Islam di Asia Selatan Peri

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli geografi membagi kawasan dunia dalam bentuk rumpun geografisnya. Pada
pengembangan berikutnya, pembagian itu menjadi rumpun geo-politik seperti Timur
Tengah untuk menunjuk negara-negara di Jazirah Arab dan Asia Tenggara untuk dunia
kebudayaan Melayu. Sebaliknya, kawasan Asia Selatan adalah wilayah yang terletak di
bagian selatan benua Asia sebagai kawasan tersendiri. Di kawasan ini ada bermacammacam negara dalam bentuk pemerintahan yang sah yang terpisah secara geografis dan
politik, seperti India, Pakistan, Bhutan, Nepal, Srilangka, Maladewa, dan Bangladesh.1
Secara umum, negara-negara di kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan
Bangladesh berpenduduk sangat padat. Di kawasan ini, terdapat lima agama besar yang
dianut penduduknya: Hindu, Islam, Kristen, Budha, dan Sikh. Pakistan dan Bangladesh
dan Maladewa adalah negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim; sedangkan
India, Srilangka, Nepal, dan Bhutan adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya
beragama Hindu. Di antara negara-negara tersebut, Nepal dan Bhutan adalah wilayah yang
terkurung oleh daratan, sedangkan Maladewa dam Srilangka adalah negara pulau. India,
Pakistan, dan Bangladesh adalah negara berpantai.2
Dalam makalah ini, kami akan menguraikan mengenai karakterisrik Islam di Asia
Selatan perspektif Geo-Politik, Sosio-Historis, dan Etno-Linguistik. Namun, dalam
makalah ini kami lebih menekankan karakteristik islamnya pada negara India, Pakistan dan
Bangladesh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Geo-Politik?
2. Bagaimana karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Sosio-Historis?
3. Bagaimana karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Etno-Linguistik?
C. Pembahasan Masalah
1. Untuk mengetahui karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Geo-Politik.
2. Untuk mengetahui karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Sosio-Historis.
3. Untuk mengetahui karakteristik Islam di Asia Selatan perspektif Etno-Linguistik.

1 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, Islam di Asia Selatan: Melacak Perkembangan
Sosial, Politik Islam di India, Pakistan dan Bangladesh, (Bandung: Humaniora, 2006),
hlm. 311.
2 Teuku May Rudy, Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia, (Bandung:
Bina Budhaya, 1997), hlm. 31-32, yang dikutip oleh Ajid Thohir dan Ading Kusdiana,
Ibid., hlm 311.

Page | 1

BAB II
PEMBAHASAN

Page | 2

A. Karakteristik Islam di Asia Selatan Perspektif Geo-Politik
Anak benua India, sebelum terpecah menjadi India, Pakistan dan Bangladesh adalah
sebuah wilayah yang terletak di kawasan Asia Selatan yang mencakup luas kira-kira 2.075
mil dari Utara ke Selatan dan 2.120 mil dari Timur ke Barat. Di sebelah Utara, wilayah ini
berbatasan dengan wilayah Tibet (Cina) dan Afganistan; sedangkan di sebelah Selatan
Timur berbatasan dengan Burma, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Persia (Iran).3
1. Kondisi Geografi
a. Pegunungan Himalaya
Secara geologis, wilayah anak benua India terbagi kepada tiga bagian, yaitu
daratan Indo-Gangetis, pegunungan Himalaya dan lempengan Dekkan. Wilayah anak
benua India, berdasarkan aspek geografis, sebenarnya merupakan semenanjung
dengan bentuk yang tak beraturan. Dikatakan demikian karena bentuknya menonjol
kea rah Selatan dari daratan utama Asia. Semenanjung ini berbentuk segitiga besar
yang bagian dasarnya berada di bagian pegunungan Himalaya dan puncaknya berada
jauh sampai ke Samudera Hindia, yang terletak di antara Teluk Bengali (sebelah
Timur) dan Teluk Arab (sebelah Barat). Daratan ini terus memanjang dari daerah tropis
terpanas di sebelah Selatan hingga daerah dengan temperature dingin di sebelah Utara
sampai Selatan dan lebarnya dari Barat ke Timur sekitar 2.000 mil. Wilayah ini

merupakan wilayah yang sangat kaya dengan iklim dan pemandangan alam yang
sangat indah, mulai dari pegunungan tertinggi di dunia sampai gurun Thar yang
berpasir luas. Juga, ada delta sungai yang banyak dengan ketinggian beberapa inci di
atas permukaan laut.4
b. Dataran Sungai
Daerah dataran sungai adalah daerah dataran lebar diairi oleh sungai-sungai yang
berasal dari Himalaya. Sungai-sungai tersebut meluas-memanjang dari Tanjung
Bengali di Timur dan batas Afganistan, hingga laut Arab di Barat sebagai dataran anak
benua yang paling subur dan paling padat populasinya.
Daerah dataran yang mencakup bagian utara anak benua ini banyak diairi dan
dialirkan oleh tiga sistem sungai distrik. Pertama, sistem sungai distrik yang
berkembang luas dan menembus wilayah Pegunungan Himalaya. Ia keluar melalui
daratan sebelah Barat di Punjab seperti halnya Sungai Sultej dan Indus. Kedua, sungai
yang mengalir di antara dua dinding ganda Pegunungan Himalaya, tidak jauh dari
3 Teuku May Rudy, loc. cit., hlm. 131, yang dikutip oleh Ajid Thohir dan Ading Kusdiana,
loc. cit., hlm. 43.
4 William Benton (Ed.), Encyclopedia Britanica, (Chicago-London-Toronto-GenewaSydney-Tokyo: Encyclopedia Britanica Inc., 1970), vol. 12, hlm. 122, yang dikutip oleh
Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 44.

Page | 3


sumber Sungai Hindu dan Sutlej. Sungai ini memasuki India dari arah Timur
Pegunungan Himalaya dan menjadi Sungai Brahmaputera. Sungai-sungai tersebut
mengumpulkan saluran dari lekuk-lekuk utara Himalaya. Lalu, membawanya melalui
rute yang panjang dan berliku-liku ke India-Pakistan. Ketiga, sistem sungai yang
menerima saluran air dari lekuk-lekuk selatan dan bersatu menjadi sungai besar
bernama Gangga.5
Sungai Gangga adalah sungai terbesar di India dan dikeramatkan oleh orang
Hindu di India. Sungai Gangga termasuk salah satu sungai besar di dunia. Mata airnya
berasal dari gua es di Himalaya dan mengalir dari barat ke timur melalui lembah dan
delta, kemudian berbelok ke selatan untuk bermuara ke Teluk Benggala. Dengan
jumlah penduduk lebih dari 300 juta jiwa, daerah aliran sungai Gangga menjadi salah
satu daerah aliran sungai terpadat di dunia. Dalam mitologi India, Sungai Gangga
merupakan penjelmaan putri dewa Gunung Himalaya Air sucinya dapat membebaskan
roh 60.000 anak lelaki Raja Sagara dari abunya akibat dibakar Dewa Wisnu. Karena
itu, Sungai Gangga dianggap suci atau keramat bagi penduduk India. Artinya dianggap
dapat membersihkan jiwa dari segala dosa dan dapat menyembuhkan segala macam
penyakit. Banyak kuil Hindu berjajar di tepi sungai Gangga. Deretan tangga dibangun
di sepanjang sungai agar para peziarah dapat mencelupkan diri ke sungai sekaligus
berdoa. Upacara penguburan Hindu sering dilakukan di tepi sungai ini dan kemudian

abunya disebarkan ke sungai.6
c. Daratan atau Dataran Tinggi di Selatan
Dataran Tinggi Dekkan terletak di India bagian Selatan. Daerah ini mencakup
beberapa wilayah, yakni, pertama, daerah Pegunungan Vindhya-Satpura yang berdiri
di antara Plateu dan dataran besar di utara. Kedua, Ghast Timur dan Ghast Barat yang
dimulai dari arah Selatan dan bagian system Vindhya yang menyusuri Timr dan Barat
India. Ketiga, plateau bagian dalam yang melingkupi 1.000 hingga 3.000 kaki di atas
permukaan air.7
India terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari
anak benua, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia
membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat China, Myanmar. Banglades,
Nepal, Bhutan, dan Afghanistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara
kepulauan yang bersebelahan. Sering disebut dengan Sub Continent/ anak benua, luas
5 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 47.
6 Abdul Syukur, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid 3, (Jakarta: Ichtiar van Hoeve,
2008), hlm. 16.
7 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 47-48.

Page | 4


sekitar 600.000 mil wilayahnya amat luas. Dari arah utara-selatan terletak antara Norwegia
sampai pantai utara Afrika. Dari arah barat – timur, terletak antara Inggris sampai negara
Rusia. Dua puluh kali negara Inggris, tiga puluh dua kali Pulau Jawa, Separoh negara
Amerika Serikat. Disebut juga Hindhus atau Barata Varsa/ daerah Barata. Barata adalah
seorang raja yang terkenal Jambu Dwipa, karena bentuknya seperti jambu. Sapta
Sindhawah atau Hapta Hindhu, atau Arya Varsa, artinya daerah orang Arya. Terdapat
sungai Indhus, yang terdiri dari lima cabang sungai, yaitu Yellum, Chenab, Ravi, Beas dan
Suttly. Daerah ini sering disebut Punjab. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak
pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah keempat terbesar di dunia dalam PDB. Paritas
daya beli dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Sistem demokrasi liberal
terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki
kekuatan militer terbesar dan mengumumkan kemampuan senjata nuklir.8
Pakistan negara baru, karena baru berdiri tahun 1947. Negara lama, terletak di lembah
sungai Sindh yang berabat-abat punya peradaban yang tinggi. Terdiri dari dua negara, yaitu
pakistan Barat dan Timur. Karena perang saudara, Pakistan Timur melepaskan diri,
menjadi negara Bangladesh tahun 1971. Pakistan salah satu negara yang melahirkan
peradaban dunia, di Sindh yang stua dan sjajar dengan Measopotamia, Mesir dan Cina.
Republik Islam Pakistan berbatasan dengan India, Iran, Afghanistan, China dan Laut Arab.
Dengan lebih dari 150 juta penduduk, Pakistan menduduki peringkat keenam negara
dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menduduki peringkat ketiga dalam negara

berpenduduk Muslim terbanyak di dunia (setelah Indonesia dan India) dan juga salah satu
anggota penting OKI.9
Bangladesh merupakan negara yang berpenduduk padat, berdiri tahun 1971, semula
Pakistan Timur. Negeri yang sering dilanda bencana banjir. Penduduknya ada dua suku,
Dravida dan Chitagong. berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di
tenggara dan Teluk Bengal di selatan. Salah satu negara yang terpadat penduduknya di
dunia. Luas wilayah gabungan Pulau Jawa, Madura dan Bali "Bangladesh" secara harfiah
bermakna "Negeri Bengal". Pembagian admnistratif menjadi 6 divisi (bibhag), dinamakan
menurut ibu kota divisi: Barisal, Chittagong, Dhaka, Khulna, Rajshahi, Sylhet . Setiap
divisi kemudian dibagi menjadi distrik (zila). Terdapat 64 distrik di Bangladesh. Setiap
distrik dibagi lagi menjadi stasiun polisi (thana) (dahulunya sub-distrik atau upa-zila).10
8 Supardi, Diktat Sejarah Asia Selatan, dalam
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20sEJARAH%20ASIA%20SELATAN1I.pdf,
di akses pada tanggal 25 September 2015 pukul 08.49 WIB.
9 Ibid.
10 Ibid.

Page | 5

Bhutan terletak di lereng gunung Himalaya, dengan pemandangan alam sangat

menarik, seluas negara Swiss, disebut Druk Yul. Penduduk sebagai migran dari Nepal.
Umumnya beragama Budha. Ada dua lembaga, yaitu Darma Raja dan Deb Raja. Darma
raja bertugas mengatur hal yang terkait dengan agama Budha Deb Raja, mengatur
pemerintahan.11
Maladewa merupakan gugusan pulau atoll yang luasnya sekitar 298 km2.
Penduduknya dimungkinkan keturunan antara Arab dengan Sri Lanka, berbahasa Divehi,
sebagai rumpun bahasa sinhala. Penduduk sebagian besar beragama Budha dan umumnya
pelaut. Kontak penduduk dengan bangsa Arab, menyebabkan sebagian besar mereka
beragama Islam Pernah dijajah Belanda dan tahun 1887 menjadi protektorat Inggris
Merdeka tahun 1965.12
Srilanka adalah sebuah negara pulau di pesisir tenggara India. Konflik etnis selama
dua dekade terakhir, antara pemerintah dan kelompok minoritas Tamil yang dipimpin
Macan Tamil. Negara ini terkenal akan produksi tehnya. Demografi; Sekitar 75% populasi
berasal dari suku Sinhala, yang mayoritas beragama Buddha mazhab Theravada.
Kelompok besar lainnya adalah suku Tamil (18%) yang mayoritas beragama Hindu, dan
tinggal di sebelah utara dan timur. Suku Tamil dibagi lagi kepada dua kelompok: Tamil
Asli dan suku Tamil yang merupakan pendatang baru dari India. Baik bahasa Sinhala
maupun Tamil merupakan bahasa resmi sejak persetujuan India-Sri Lanka yang
ditandatangani tahun 1989. Bahasa Inggris, bahasa pemersatu berdasarkan konstitusi,
adalah bahasa ibu bagi sekitar 10% dari seluruh penduduk, dan dituturkan serta dimengerti

dengan luas di Sri Lanka. Ketiga-tiga bahasa tersebut digunakan dalam pendidikan dan
pemerintahan. Minoritas adalah Muslim (7%), kebanyakan keturunan Arab dan Melayu,
suku Burgher (keturunan campuran Eropa;1%) serta Wanniyala-Aetto atau Vedda,
keturunan kebudayaan awal di Sri Lanka yang jumlahnya semakin surut. Agama-agama
terbesar adalah Buddha (70%) dan Hindu (15%). Sekitar 7% dari populasi beragama
Kristen (6% Katolik dan 1% Protestan). Nepal terletak di Himalaya, adalah satu-satunya
kerajaan Hindu di dunia sekarang ini. Dia berada di Asia Selatan, berbatasan dengan PRC
(Daerah Otonomi Tibet) dan India.13
2. Kondisi Politik
a. Periode Klasik
Sejak awal abad XIII sampai dengan pertengahan XIX dinasti Islam berkembang
di India. Masa pengaruh politik Islam telah dimulai sejak awal abad VIII ketika
11 Ibid.
12 Ibid.
13 Ibid.

Page | 6

Muhammad bin al-Qasim diutus Khalifah al-Walid I menyerbu daerah Sind mulai
tahun 708 M.14 Walaupun belum menguasai seluruh India, Qasim telah berhasil

menancapkan pengaruh politik Islam di daerah Punjab. Sejak masa itu politik Islam
terus merangsek di India. Dinasti Ghazni yang berkembang sejak tahun 961 M
berpusat di Afghanistan menjadi kekuatan politik kedua yang berpengaruh di India,
dan dinasti Ghuri adalah pengaruh politik ketiga dalam sejarah kerajaan Islam di India.
Akhir Dinasti Ghuri menandai mulainya kekaisaran Islam di India ditandai dengan
berdirinya Kesultanan Delhi oleh Kutbu’ddin Aibak (1206-1211). Sejak saat itulah
dinasti Islam berkembang di India sampai dengan tahun 1857.15
Mengkaji kekuasaan para dinasti Islam di India sangat menarik, selain kekhasan
sifat politik para dinasti Islam di India, juga akan ditemukan berbagai peninggalan
kebudayaan yang luar biasa tinggi. Ada lima dinasti Islam yang berkuasa di India
mulai tahun 1206-1857 M. Kelima Dinasti yang memerintah tersebut adalah ; Dinasti
Budak (1206-1290), Dinasti Khilji (1290 – 1321), Dinasti Taghluk (1321 – 1388 ),
Dinasti Lodhi (1450 – 1526), dan Dinasti Moghul (1526 – 1857). 16
b. Periode Modern
Konflik yang disebabkan karena persoalan agama di Asia Selatan sangatlah khas.
Di wilayah ini minimal ada 4 agama yang saling bertemu dalam posisi konflik yang
cenderung latent yakni Islam, Hindu, Budha dan Nasrani. Variasi konflik Islam-Islam
(Sunni-Syi’ah-Ahmadiyyah) di Pakistan, Islam-Hindu di India atau India dengan
Pakistan, Srilangka, Budha-Hindu di Nepal, dan konflik yang melibatkan agama
Nasrani mulai tidak tampak. Konflik yang melibatkan agama Nasrani pernah terjadi

sehingga melahirkan agama baru yang mengakomodasi prinsip-prinsip ke 4 agama
besar yang kemudian menjadi agama Sikh yang didirikan oleh Guru Nanak. Ataupun
dalam batas tertentu kelahiran tradisi Ahmadiyyah oleh Ghulam Mirza Ahmad juga
tidak lepas sebagai dialektika konflik agama di Asia Selatan.17
Secara Umum, konflik hegemoni antara orang-orang nasionalis Islam dengan
orang-orang nasionalis Hindu yang terjadi di India berlangsung dalam waktu yang
lama (1857-1947). Kendatipun demikian, akar-akarnya telah lama terjadi sejak muslim
masuk ke wilayah ini. Tetapi, periode 1857-1947 merupakan bentuk konflik hegemoni
14 M Abdul Karim, Sejarah Islam di India, (Yogyakarta: Bunga Grafies Production,
2003), hlm. 12, yang dikutip oleh Supardi, Perkembangan dan Peninggalan Dinasti
Moghul di India 1525-1857, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY), hlm.
2.
15 Supardi, ibid., hlm. 2.
16 Supardi, Ibid., hlm. 2-3.
17 Surwandono dan Sidiq Ahmadi, Resolusi Konflik di Dunia Islam, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), hlm. 71.

Page | 7

yang bercorak modern yang di dalamnya unsur-unsur barat mulai terlibat. Sekalipun
yang sangat mengristal kemudian adalah konflik antara orang-orang nasionalis Islam
dan Hindu di India, konflik itu dapat difragmentasikan dalam tiga periode. Pertama,
periode 1857-1899 yang dapat disebut sebagai periode sebab-sebab pendorong
munculnya konflik hegemoni. Kedua, Periode 1900-1942 yang merupakan periode
proses pecahnya konflik terbuka yang mencakup sejumlah kronologi dan rangkaian
konflik hegemoni antara orang-orang nasionalis Islam dan Hindu. Ketiga, periode
1942-1947 yang disebut sebagai periode upaya penyelesaian konflik hegemoni.18
Pecahnya konflik hegemoni antara orang-orang nasionalis Islam dan Hindu yang
terjadi pada 1900-1942 diawali oleh munculnya upaya-upaya konspirasi dan agitasi
orang-orang nasionalis Hindu terhadap masyarakat muslim. Peristiwa ini berlangsung
antara 1900-1913. Selanjutnya, seiring dengan terus berkembangnya upaya-upaya
konspirasi dan agitasi yang dilakukan oleh orangg-orang nasionalis Hindu, dalam
rentang waktu 1906-1924, perjalanan konflik hegemoni antara orang-orang nasionalis
Islam dan Hindu banyak diwarnai oleh munculnya respon masyarakat muslim India
berupa pendirian organisasi-organisasi sosial politik. Pendirian organisasi social
politik inilah yang menjadi landasan bagi lahirnya gerakan nasionalisme kalangan
masyarakat muslim untuk melawan upaya-upaya konspirasi dan agitasi orang-orang
nasionalis Hindu seperti Liga Muslim, Gerakan Khilafah dan Jamiyatul Ulama-I
Hindi.19
Dunia telah menyaksikan proliferasi perjanjian perdagangan regional (Regional
Trading Agreement, RTA) selama 2 dekade terakhir. Sejak tahun 1990, hampir 250
RTA telah disepakati secara resmi. Dalam tahun-tahun terakhir telah menjadi periode
paling produktif dalam sejarah RTA, dengan sebanyak 43 RTA yang dinotifikasi ke
WTO. Substansi RTA cukup heterogen yang mencerminkan kekuatan ekonomi,
politik, sosial, dan budaya. Hasil RTA telah membuka peluang pasar dan perdagangan
baru, semakin frustrasi dengan negosiasi perdagangan multilateral (misalnya, WTO).
Kerjasama semacam itu juga menjadi upaya untuk membangun c kekuatan negosiasi
atau mengurangi perdagangan ilegal dan penyelundupan. Berbagai perjanjian regional
itu bahkan bisa mencerminkan model ekspor kerjasama regional seperti Uni Eropa
bagi blok regional lainnya. Keragaman perjanjian tersebut menggambarkan dengan
jelas bahwa RTA telah mempromosikan sesuatu lebih dari sekedar perdagangan atau,
18 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 164-165.
19 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 165.

Page | 8

dalam hal ini, integrasi ekonomi. RTA harus dilihat secara inklusif sebagai sarana
untuk mencapai kesejahteraan sosial-ekonomi dan stabilitas politik di kawasan
tertentu.20
Karena pertambahan jumlah RTA maka kesepakatan tersebut kemudian menimbul
efek kawasan secara eksternal dan internal. Mungkin aspek yang paling signifikan dan
agak diabaikan adalah hubungan antara RTA dengan stabilitas politik, yang isu
terakhir ini menjadi salah satu penentu utama dari terjadinya konflik antar dan intra
negara dalam suatu wilayah Tulisan ini berfokus pada wilayah Asia Selatan dan
menguji konteks politik dan ekonomi strategis RTA dijalankan. Asia Selatan
merupakan wilayah strategis yang penting di mana negara memiliki sejarah integrasi
serta konflik. Di era kolonial, sebagian besar wilayah Asia Selatan berada di bawah
kekuasaan Inggris. India, negara terbesar di wilayah ini adalah ekonomi tunggal yang
terintegrasi dengan baik pada saat itu. Dengan pecahnya wilayah kolonial India
menjadi Pakistan dan India (1947), dan kemudian memecah lebih lanjut dari Pakistan
ke Bangladesh (1971), integrasi ekonomi regional melemah . Pada saat yang sama,
negara-negara di kawasan ini mengalami ketegangan dan konflik dalam jangka waktu
yang lama.21
Asia Selatan merupakan wilayah yang rawan terhadap konflik ketegangan politik.
India, sebagai negara yang terbesar dan secara geografis telah mengembangkan
perbedaan dengan sebagian besar negara tetangganya yang lebih kecil. Ketegangan
cenderung muncul kembali secara periodik dan tidak mengijinkan suasana saling
percaya. Mencerminkan ketegangan ini, sebuah laporan Uni Eropa menyimpulkan
bahwa tingkat risiko politik dalam konteks investasi perdagangan di Asia Selatan
termasuk tinggi. Laporan ini hanya menampilkan dua anggota SAARC (South Asia
Agremeent Regional Cooperation) dengan risiko politik terkecil, yaitu Maladewa dan
Bhutan. Negara-negara lain dianggap rapuh, dengan nilai rata-rata stabilitas jauh di
bawah rata-rata global.22
Aspek yang perlu dicatat adalah bagaimana ketidakstabilan internal dan eksternal
akibat ketegangan dan konflik menimbulkan efek ketidakstabilan politik dan ekonomi.
Pada hakekatnya, jalinan konflik intra dan antar negara telah menunda reformasi
20
Isharyato,
Konflik
di
Kawasan
Asia
Selatan,
dalam
http://www.kompasiana.com/isharyanto/konflik-di-kawasan-asiaselatan_552e1d006ea834473f8b45b8, di akses pada tanggal 26 September 2015
pukul 08.59 WIB.
21 Ibid.
22 Ibid.

Page | 9

ekonomi dan politik dalam negeri, dan menghambat integrasi ekonomi dan
perdagangan regional. Tulisan ini menyajikan gambaran konflik di wilayah tersebut
dengan fokus pada periode ketika negara-negara Asia Selatan sedang membuat upaya
untuk meningkatkan pengaturan perdagangan regional. Penting untuk dicatat bahwa
semua konflik bilateral selama periode ini telah bersifat India-sentris, yang
mencerminkan sebagian besar aspirasi hegemonik India dan didukung oleh supremasi
militer negara ini di wilayah itu.23
Hubungan antara India dan Pakistan, 2 negara terbesar di kawasan ini,
mewujudkan ketidakstabilan regional yang permanen. Kedua negara telah terkunci
dalam konflik yang berkepanjangan - baik terbuka atau terselubung, karena
perpecahan pada tahun 1947, yang merupakan kendala terbesar untuk integrasi
ekonomi regional. Sejak permulaan tahun 1980-an ditandai konflik terselebung
dibandingkan dengan konflik aktif. Setelah kalah dalam perang yang menentukan ke
India pada tahun 1971 yang mengakibatkan pemisahan Bangladesh dari Pakistan,
Pakistan mengambil sikap lebih kalemdan bersedia kompromi tentang Kashmir, yang
memungkinkan kedua negara untuk mengatasi masalah ekonomi dan perdagangan.
Berbagai upaya diplomatik akhirnya mendorong terbentuknya SAARC pada tahun
1985.24
Namun, karena watak dasar yang keras dan didorong oleh dinamika agama dan
militer dalam sejarah, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam hubungan
tersebut pada akhir 1980-an. Gerakan separatis Kashmir mendapatkan momentum di
Kashmir India pada akhir 1980-an. Segera setelah itu, Pakistan mulai memberikan
dukungan politik dan militer kepada pemberontak. Dukungan tersebut terus membuat
kedua belah pihak berselisih sepanjang 1990-an. India terus menerus menyalahkan
Pakistan atas kerusuhan di Kashmir, menuduh memberikan pelatihan dan
mengirimkan agen untuk bergabung dengan pelaku pemberontakan.
Masalah keamanan antara Pakistan dan India mencapai puncaknya pada tahun
1998, ketika kedua belah pihak melakukan uji coba senjata nuklir, yang kemudian
memperkenalkan dimensi yang sangat stabil dengan paradigma keamanan. Pada tahun
1999, Pakistan dan India terlibat dalam konfrontasi bersenjata di wilayah Kargil,
Kashmir. Meskipun konflik berakhir di jalan buntu, Kargil menandai konflik pertama
antara dua negara yang memiliki senjata nuklir dan membawa banyak orang untuk
menyadari potensi bencana nuklir. Ketegangan mencapai titik tertinggi pada tahun
23 Ibid.
24 Ibid.

Page | 10

2002 ketika India menyalahkan Pakistan karena telah merekayasa serangan teroris
pada parlemen India. Kedua belah pihak menemukan diri mereka di tengah-tengah
kebuntuan salama 10 bulan, dengan mengumpulkan jutaan tentara di perbatasan IndiaPakistan, suatu bentuk membuat mobilisasi militer terbesar dalam sejarah di wilayah
ini. Mengingat tekanan internasional yang kuat, pelucutan senjata akhirnya tercapai
sebelum konflik meningkat lebih tidak terkendali.25
Di tengah ketegangan tersebut, Pakistan dan India telah melakukan beberapa
upaya untuk memulai proses perdamaian guna menyelesaikan perselisihan diantara
mereka. Inisiatif utama dilakukan sebelum Perang Kargil pada tahun 1999, ketika
kedua belah pihak menandatangani "Deklarasi Lahore", dan pada tahun 2001 ketika
Presiden Pakistan Parvez Musharraf membuat sebuah upaya yang gagal untuk
memprakarsai upaya perdamaian. Proses perdamaian merupakan upaya terbaru oleh
kedua belah pihak untuk melakukan perbaikan hubungan. Sementara upaya saat ini
telah berlangsung lebih insentif dibandingkan era sebelumnya tetap saja ketegangan
India-Pakistan masih tinggi. Semua berakar pada kecurigaan antara kedua belah pihak
yang tidak berubah dan masalah yang luar biasa besar yang belum terpecahkan.
Bahkan jika tawaran perdamaian saat ini tetap diupayakan, akan membutuhkan
puluhan tahun sebelum Pakistan dan India mulai saling percaya.26
Pada 1980-an, Sri Lanka perlahan-lahan berada di bawah cengkeraman konflik
etnis antara mayoritas Sinhala dan separatis minoritas Tamil guna memperoleh
kemerdekaan dari Utara Sri Lanka. India memiliki minat alami dalam masalah ini,
mengingat populasi Tamil yang cukup besar di India Selatan. Pada awal 1983 India
berusaha, meskipun tidak berhasil, untuk memediasi konflik di Sri Lanka. Kekerasan
etnis di Sri Lanka menyebabkan ketegangan serius antara India-Sri Lanka karena
pemerintah India secara terbuka mulai bersimpati dengan orang Tamil Sri Lanka.
Macan Pembebasan Elam Tamil Elam (LTTE), sebuah organisasi militan, dilaporkan
didanai oleh negara bagian Tamil Nadu, fakta yang ditoleransi oleh New Delhi. Selain
itu, pada tahun 1987, ketika pemerintah Sri Lanka berusaha untuk mendapatkan
kembali kontrol atas wilayah utaranya melalui blokade ekonomi, India menyelamatkan
orang Tamil. Pada bulan Juli tahun 1987, India memutuskan untuk mengirim Pasukan
Pemeliharaan Perdamaian India (IPKF) ke Sri Lanka di bawah perjanjian yang
berusaha untuk melucuti Tamil dan mencapai perdamaian.27
25 Ibid.
26 Ibid.
27 Ibid.

Page | 11

Perjanjian tersebut menimbulkan kemarahan lebih lanjut antara etnis Sinhala Sri
Lanka yang melihat hal ini sebagai upaya India untuk membangun hegemoninya atas
Sri Lanka. Hubungan antara India dan Sri Lanka mencapai titik nadir pada tahun 1989
ketika pemerintah Sri Lanka menuntut penarikan IPKF. Mengingat bahwa ketegangan
India-Sri Lanka mencapai klimaks pada saat SAARC dalam masa pertumbuhan,
dampak terhadap pengelolaan kawasan menjadi jelas. India memboikot KTT SAARC
1991 di Kolombo, menyebabkan penundaan pertemuan tersebut. Penundaan
pertemuan tingkat tinggi tersebut hanya satu hari sebelum dilaksanakan dan
berlangsung tiba-tiba, diselingi ketegangan antara Sri Lanka dan India. Sejak awal
1990-an, sementara tetap mendukung gerakan Tamil, India telah menahan diri untuk
melakukan intervensi langsung. India juga mulai resmi mendukung posisi pemerintah
Sri Lanka. Selain itu, kedua belah pihak telah meningkatkan kerjasama di sektor lain,
yang mengarah ke peningkatan yang signifikan dalam hubungan mereka. Sementara
gerakan separatis Tamil memang menciptakan iritasi kecil dari waktu ke waktu, India
tampaknya benar-benar tertarik pada solusi damai untuk masalah ini. Secara
keseluruhan, kecurigaan Sri Lanka atasdesain hegemonik India telah berkurang secara
substansial, sehingga hubungan antara kedua negara menjadi lebih ramah.28
Terlepas dari kenyataan bahwa India mendukung separatis Pakistan Timur, yang
akhirnya memperoleh kemerdekaan menjadi negara Bangladesh, hubungan kedua
negara tetap terjalin. Meskipun kedua belah pihak merumuskan perjanjian ekonomi
dan perjanjian tahunan terbarukan pada isu pembagian sumber daya air, sejumlah
kekhawatiran tetap muncul. Sebuah kekhawatiran yang dirasakan Bangladesh serupa
dengananggota SAARC lainnya, yaitu kecurigaan atas upaya India untuk memberikan
pengaruh langsung terhadap tetangganya. Secara khusus, di awal 1990-an, hubungan
India-Bangladesh memburuk akibat sengketa Barrage Farakka, di mana India telah
membangun sebuah kanal pengumpan untuk mengalihkan air. Ketegangan muncul di
permukaan karena tidak ada solusi permanen yang ditermukan untuk masalah yang
luar biasa besar. Pada tahun 2001, India dan Bangladesh melakukan konfrontasi
tentang perbatasan. Konflik berpusat di sekitar wilayah perbatasan yang disengketakan
dekat desa Pyrdiwah tapi tetap dikerahkan pasukan perbatasan di kedua sisi (Gencatan
Senjata 2001). Pulau sungai Muhurichar juga diklaim oleh kedua negara. Namun,
masalah ini tetap mengemuka sejak tahun 1985. Pada akhir 1980-an, India berusaha
28 Ibid.

Page | 12

untuk membangun pagar di perbatasan internasional India-Bangladesh untuk
menghentikan imigran ilegal yang mengalir ke Benggala Barat. Masalah ini telah
mencapai tingkat yang serius di masa lalu. Akhir-akhir ini, India juga menuduh
Bangladesh bersekutu dengan Pakistan dan bertindak sebagai saluran untuk operasi
teroris anti-India. Bangladesh, di sisi lain, menyalahkan India atas dukungan
pemberontak anti-Dhaka, Chakma.29
Hubungan India-Nepal juga penuh dengan ketegangan meskipun kedua belah
pihak tidak membolehkan hubungan mereka secara keseluruhan untuk dijadikan
sandera atas perbedaan mereka. Persamaan India-Nepal adalah contoh klasik dari
manuver politik kekuasaan besar terhadap kekuasaan yang lebih kecil di mana Nepal,
berusaha maksimal untuk mempertahankan postur yang independen, meskipun secara
ekonomi tergantung pada India. Sebagian besar masalah antara kedua belah pihak
didasarkan pada kekhawatiran ekonomi. Hubungan India-Nepal cukup tegang ketika
SAARC dibentuk. India telah menolak tawaran Nepal mengenai zona keamanan
internasional (Murthy 1999). Akuisisi Nepal atas persenjataan Cina menghasilkann
protes resmi yang kuat dari pemerintah India, khawatir akan kehilangan pengaruhnya
di Katmandu. Pada tahun 1988, Nepal menolak untuk mengakomodasi tuntutan India
di untuk meninjau perjanjian diantara kedua negara. Nepal mengambil pendekatan
garis keras, dan setelah berakhirnya perjanjian pada tahun 1989, menghadapi blokade
ekonomi dari India, suatu perkembangan yang menyebabkan eskalasi lebih lanjut
ketegangan India-Nepal.30
Baru-baru ini, kesepakatan damai dalam hubungan bilateral telah muncul.
Meskipun India dan Nepal juga memiliki perselisihan teritorial yang mencakup
wilayah seluas 75 kilometer persegi akan tetapi masalah itu belum berdampak
terhadap hubungan Indo-Nepal ke tingkat yang signifikan. Sejak awal 1990-an,
memburuknya situasi ekonomi dan politik di Nepal telah memaksa untuk melakukan
perbaikan hubungan dengan India. Pada tahun 1990, hubungan keamanan khusus
antara kedua negara dipulihkan dan pada pertengahan 1990-an, perjanjian
perdagangan dan transit baru ditandatangani bersama dengan perjanjian ekonomi
lainnya. India juga telah mendukung pemerintah Nepal dalam memerangi
pemberontakan Maois yang sedang berlangsung di negeri ini, sebuah fakta yang telah
lebih meningkatkan hubungan antara kedua negara.31
29 Ibid.
30 Ibid.
31 Ibid.

Page | 13

B. Karakteristik Islam di Asia Selatan Perspektif Sosio-Historis
1. Periode Klasik
Peletak dasar dinasti Islam di India adalah Kutbu’ddin Aibak (1206-1211), yang
berhasil mendirikan kerajaan Islam di India yang merdeka.32 Setelah merasa cukup
kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada tahun 1206 ia mendirikan Kesultanan
Delhi di India yang berhasil dipertahankan hingga 1290. Dinasti keturunan Aibak
sering disebut dinasti keturunan hamba-hamba raja, karena Aibak sendiri bukanlah
keturunan raja. Sultan Balban adalah raja terakhir dinasti keturunan hamba-hamba
raja. Dia tidak meninggalkan keturunan dan pemerintahan Kesultanan Delhi
selanjutnya diambil alih oleh dinasti raja-raja keturunan Khilji (1290-1321), kemudian
dilanjutkan raja-raja keturunan Tughlak (1321-1399), dinasti para Sayid (1414-1451),
dan dinasti raja-raja keturunan Lodi (1451-1526), kemudian yang terakhir adalah
dinasti Dinasti Moghul. Pergantian pemerintahan para raja yang berkuasa di Delhi
tidak mulus begitu saja, tetapi sering terbentur pertumpahan darah dan saling
menjatuhkan. Keturunan ketiga keluarga Lodi adalah Sultan Ibrahim Lodi (15171526) yang dianggap oleh beberapa pembesar kerajaan kurang cakap memerintah.
Paman Ibrahim Lodi yang bernama Dhaulad Khan dan Alam Khan menjalin kerjasama
dengan bangsa Mongol Sultan Babar dari Kabul (timur Afghanistan) untuk
menjatuhkan Ibrahim Lodi. Kelompok Sultan Babur ini telah lama masuk Islam, dan
mereka ahli dalam melakukan peperangan.33
Sultan Babar/ Babur adalah seorang keturunan bangsa Turki (pihak ayah) dan
bangsa Padang Pasir Lodi/ Jengis Khan (pihak ibu). Sebagai seorang keturunan
Mongol, Babar memiliki sifat bawaan pemberani dan ahli dalam perang. Ia
berpandangan bahwa India akan berhasil dibangun menjadi imperium yang kuat
mengingat kekayaan yang dimilikinya. Pada saat Babur berkuasa di Kabul, situasi di
India sedang dalam masa kekacauan pada masa pemerintahan Ibrahim Lodi.
Kesempatan ini sebagai pintu bagi Babur untuk merealisasikan impiannya memperluas
imperium sampai di India. Sultan Babur segera menyiapkan pertempuran untuk
menjatuhkan raja Lodi. Pada tahun 1526 terjadi pertempuran besar di kota Panipat.
Sultan Ibrahim Lodi dapat dikalahkan oleh tentara Sultan Babur, dan berakhirlah
kerajaan Delhi. Sultan Babar kemudian mendirikan kerajaan Moghul dan

32 TSG Mulia, India: Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1952), hlm. 40.
33 Supardi, op. cit., hlm. 3.

Page | 14

pemerintahannya terkenal dengan nama kesultanan Moghul dengan ibu kotanya di
kota Agra dari tahun 1526-1748 Masehi. 34
2. Periode Modern
Anak Benua India, pada abad sembilan belas hingga pertengahan abad dua puluh,
secara politis, sedang berada dalam penguasaan Inggris. Walaupun pada abad delapan
belas hingga periode selanjutnya, Dinasti Mughal masih tetap berkuasa, pemegang
kekuatan politik dan ekonomi yang sebenarnya setelah itu adalah orang-orang Inggris.
Karena itu, saat itu, bisa dikatakan sebagai periode kolonialisasi Inggris atas India
yang selanjutnya ditandai oleh mundurnya penguasa-penguasa Mughal dan naiknya
kekuasaan Inggris di India. Proses ini mencapai puncaknya pada 1857 ketika terjadi
pemberontakan Mutini atau Sepoy atas kolonialis Inggris. Saat itu, Dinasti Mughal
yang menjadi simbol kekuasaan Islam di India mulai berakhir, dan secara resmi,
Inggris mulai berkuasan.35
Pada awalnya, tepatnya pada 1608 M, orang-orang Inggris mulai berdatangan ke
India dan mengajukan permohonan untuk bisa tinggal di India kepada para penguasa
Dinasti Mughal. Tetapi, kehadiran mereka ditolak mentah-mentah. Orang-orang
Inggris baru bisa diterima masuk ke India pada 1610. Sejak saat itu, Inggris mulai
mendirikan pabrik, loji, dan membentuk tentara dalam jumlah kecil sebagai penjaga
loji. Lalu, diikuti oleh orang-orang Eropa lainnya seperti Portugis, Perancis, dan
Belanda. Dengan demikian, sejak saai itu, banyak perusahaan perdagangan Eropa
yang mulai membangun pemukiman untuk masyarakatnya.36
Sebenarnya, proses penguasaan Inggris itu sendiri di Anak Benua India berawal
dari pencaplokan Bengal pada 1757, yakni ketika kekuatan Siraj al-Daula dengan
mudah bisa dikalahkan dalam peperangan Plassey. Meskipun mendapat perlawanan
dari penguasa setempat, perlawanan tersebut dapat segera diselesaikan dengan
kemenangan di pihak Inggris. Kemenangan ini sangat penting artinya bagi
pertumbuhan kekuatan Inggris di India karena dengan kemenangan itulah Inggris
mengukuhkan diri sebagai penguasa de facto yang tidak terkalahkan di Bengal.37
Kedatangan bangsa Inggris ke India awalnya bukanlah untuk menguasai
pemerintahan atau wilayah India. Awal mula aktivitas Inggris di India adalah dalam
34 Supardi, op. cit., hlm. 4.
35 John L. Esposito, Pakistan: Pencarian Identitas Islam dalam John L. Esposito (Ed.),
Islam dan Perubahan Sosial-Politik di negara sedang Berkembang, alih bahasa
Wardah Hafidz, (Yogyakarta: Pusat Latihan, Penelitian dan Pengembangan
Masyarakat, 1985), hlm. 276; yang dikutip oleh Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op.
cit., hlm. 157.
36 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 157-158.
37 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 158.

Page | 15

bidang perdagangan yag dilakukan oleh badan niaga EIC (English East India
Company) sejak dibentuk pada 1600 oleh para pedagang London.38 Awalnya EIC
hanya melakukan transaksi dalam perdagangan dan tidak memiliki otoritas dalam
politik maupun pemerintahan. Salah satu kebijakan EIC dalam perdagangan yang
diberikan oleh pemerintah Kerajaan Inggris ialah hak monopoli perdagangan dengan
bangsa-bangsa di Timur. Namun karena perannya yang sangat besar di India, EIC
tidak lagi berurusan dalam perdagangan atau ekonomi saja, EIC mulai memegang
peran penting dalam politik. Hal ini terjadi setelah tiga wilayah yakni Madras,
Bombay, dan Calcuuta berhasil dikuasai.39
Seiring berjalannya waktu, pada 14 dan 15 Agustus 1947, negara Pakistan dan
India lahir melalui pemberian dan pengakuan kemerdekaan oleh pemerintah Inggris.
Masyarakat di Anak Benua India, akhirnya, memperoleh kemerdekaan pada 1947
setelah melalui serangkaian perjuangan yang sangat panjang, setidak-tidaknya sejak
jatuhnya Dinasti Mughal kepada Inggris. Lalu, terbentuklah dua negara merdeka, yaitu
India yang dikuasai oleh Hindu meskipun ada juga kelompok minoritas muslim, dan
Pakistan yang merupakan negara muslim yang kaum nasionalis muslimnya diharapkan
dapat mempersatukan Pakistan Barat dan Timur yang dipisahkan oleh 1.000 mil
wilayah India. Lalu pada tahun 1971 berdirilah negara Bangladesh. 40
C. Karakteristik Islam di Asia Selatan Perspektif Etno-Linguistik
India mempunyai enam belas bahasa utama dan banyak dialek bahasa yang tersebar di
setiap wilayah. Dua kelompok bahasa utama itu, antara lain, adalah kelompok utara yang
meliputi bahasa Hindi, Gujarati, Bengali, Marathi, Oriya, Assam, Sindhi, Punjabi, dan
Urdu; sedangkan kelompok selatan meliputi bahasa Tamil, Telugu, Kannada, atau Kanaris,
Malayalam. Inggris merupakan bahasa bantu di seluruh India. Ia menjadi bahasa kedua
setelah bahasa utama.41
Bahasa kelompok utara merupakan cabang dari bahasa Sanskerta, yakni bahasa suci
agama Hindu. Ia merupakan satu keluarga dari bahasa Dravida yang juga bahasa praSanskerta. Meskipun bahasa kelompok selatan banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta,
dua kelompok bahasa itu sangat berbeda, terutama dalam tata bahasa dan kosakatanya.
38 Suwarno, Dinamika Sejarah Asia Selatan, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 106,
yang dikutip oleh Zafriadi, Imperialisme Inggris di Asia Selatan, dalam
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/03/10/munculnya-kolonialisme-danimperialisme-serta-pengaruhnya-terhadap-perkembangan-bangsa-bangsa-dikawasan-asia-selatan/, di akses pada tanggal 25 September 2015 pukul 06.40 WIB.
39 Zafriadi, Ibid.
40 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 312-313.
41 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 316.

Page | 16

Setiap kelompok bahasa memiliki bentuk tulisan sendiri sehingga agak menyulitkan untuk
komunikasi antar kelompok.42
Anak-anak di rumah menggunakan satu bahasa, sedangkan di sekolah mereka belajar
bahasa lain. Misalnya, anak-anak di negara bagian Gujarat akan belajar bahasa Gujarat
(bahasa ibu) dan Hindi (bahasa nasional). Lalu, disekolah menengah, mereka banyak
mempelajari bahasa Inggris karena bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa resmi.
Secara budaya, bahasa Urdu pernah demikian penting bagi para turunan terpandang
(asyarf) muslim. Bahkan, bahasa Urdu pernah menjadi identitas komunitas, simbol politik,
dan budaya muslim. Mereka memiliki model tulisan sendiri yang menggunakan hurufhuruf Arab yang dimodifikasi dengan konsonan lokal. Banyak karya tulisan sastra yang
berkembang dalam bahasa Urdu, terutama dalam wacana-wacana sufisme. Sebagian besar
darinya telah pudar. Ini terjadi karena fokus utama para pemikir muslim, secara politikbudaya, lebih banyak mempertahankan hukum perdata muslim secara tersendiri. Sikap ini,
pada akhirnya, dipandang oleh kaum nasionalis Hindu sebagai gerakan yang bertentangan
dengan situasi mereka di India. Akibatnya, segenap orang India merasa wajib untuk
menerima kembali secara konsekwen kebudayaan Hindu.43
Bahasa yang digunakan oleh Pakistan adalah Urdu (resmi), Sind, Punjabi, Pusthu,
Inggris. Bahasa di Bangladesh yang digunakan sehari-hari adalah Bengali. Bhutan
menggunakan bahasa Dzongkha, Nepal menggunakan bahasa Nepal, Srilangka
menggunakan bahasa Sinhala, dan Maladewa menggunakan bahasa Dhivehi.

42 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 316.
43 Ajid Thohir dan Ading Kusdiana, op. cit., hlm. 316-317.

Page | 17

BAB III
SIMPULAN
Islam di Asia Selatan dari segi Geo-Politik adalah mengalami berbagai dinamika
kejadian yang membuat terjadi banyak sekali konflik. Peristiwanya yaitu kolonialisasi
Inggris terhadap India; konflik hegemoni antara nasionalis Muslim dan nasionalis Hindu di
India; konspirasi dan agitasi nasionalis Hindu terhadap masyarakat Muslim; terpecahnya
anak benua india menjadi India, Pakistan, dan Bangladesh; dan terjadi konflik di
perbatasan-perbatasan negara Asia Selatan.
Islam di Asia Selatan dari segi Sosio-Historis adalah peletak dasar dinasti Islam di
India adalah Kutbu’ddin Aibak (1206-1211), yang berhasil mendirikan kerajaan Islam di
India yang merdeka. Setelah merasa cukup kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada
tahun 1206 ia mendirikan Kesultanan Delhi di India yang berhasil dipertahankan hingga
1290. Dinasti keturunan Aibak sering disebut dinasti keturunan hamba-hamba raja, karena
Aibak sendiri bukanlah keturunan raja. Sultan Balban adalah raja terakhir dinasti keturunan
hamba-hamba raja. Dia tidak meninggalkan keturunan dan pemerintahan Kesultanan Delhi
selanjutnya diambil alih oleh dinasti raja-raja keturunan Khilji (1290-1321), kemudian
dilanjutkan raja-raja keturunan Tughlak (1321-1399), dinasti para Sayid (1414-1451), dan
dinasti raja-raja keturunan Lodi (1451-1526), kemudian yang terakhir adalah dinasti
Dinasti Moghul. Kemudian Inggris berkuasa di India lalu Inggris meemberi kemerdekaan
pada India dan Pakistan. Sejak saat itu, negara-negara di Asia Selatan membangun
negaranya kembali untuk maju dan berkembang pesat.

Page | 18

Islam di Asia Selatan dari segi Etno-Linguistik yaitu bahasa yang digunakan India
adalah Hindi, Tamil, Inggris, Gujarati, Punjabi, Bengali, Telugu. Bahasa yang digunakan
oleh Pakistan adalah Urdu (resmi), Sind, Punjabi, Pusthu, dan Inggris. Bahasa di
Bangladesh yang digunakan sehari-hari adalah Bengali. Bhutan menggunakan bahasa
Dzongkha, Nepal menggunakan bahasa Nepal, Srilangka menggunakan bahasa Sinhala,
dan Maladewa menggunakan bahasa Dhivehi.

DAFTAR PUSTAKA
Benton, William (Ed.). 1970. Encyclopedia Britanica vol. 12. Chicago-London-TorontoGenewa-Sydney-Tokyo: Encyclopedia Britanica Inc.
Esposito, John L. 1985. Pakistan: Pencarian Identitas Islam dalam John L. Esposito (Ed.).
Islam dan Perubahan Sosial-Politik di negara sedang Berkembang. Alih bahasa
Wardah Hafidz. Yogyakarta: Pusat Latihan, Penelitian dan Pengembangan
Masyarakat.
Isharyato.
Konflik
di
Kawasan
Asia
Selatan,
dalam
http://www.kompasiana.com/isharyanto/konflik-di-kawasan-asiaselatan_552e1d006ea834473f8b45b8. Di akses pada tanggal 26 September 2015,
pukul 08.59 WIB.
Karim, Muhammad Abdul. 2003. Sejarah Islam di India. Yogyakarta: Bunga Grafies
Production.
Mulia, TSG. 1952. India: Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Rudy, Teuku May. 1997. Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia. Bandung:
Bina Budhaya.
Supardi. Diktat Sejarah Asia Selatan, dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat
%20sEJARAH%20ASIA%20SELATAN1I.pdf. Di akses pada tanggal 25 September
2015, pukul 08.49 WIB.
______. t.t. Perkembangan dan Peninggalan Dinasti Moghul di India 1525-1857.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sejarah FISE UNY.
Surwandono dan Ahmadi, Sidiq. 2011. Resolusi Konflik di Dunia Islam. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Page | 19

Suwarno. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak.
Syukur, Abdul. 2008. Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid 3. Jakarta: Ichtiar van Hoeve.
Thohir, Ajid dan Kusdiana, Ading. 2006. Islam di Asia Selatan: Melacak Perkembangan
Sosial, Politik Islam di India, Pakistan dan Bangladesh. Bandung: Humaniora.
Zafriadi.
Imperialisme
Inggris
di
Asia
Selatan,
dalam
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/03/10/munculnya-kolonialisme-danimperialisme-serta-pengaruhnya-terhadap-perkembangan-bangsa-bangsa-dikawasan-asia-selatan/. Di akses pada tanggal 25 September 2015, pukul 06.40 WIB.

Page | 20