BAB XIV - 4. Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya Turots dkk di Indonesia

BAB XIV
AL-MUNTADA AL-SOFWA1
(PROMOTOR & FASILITATOR KOALISI, KOLABORASI & KONSPIRASI HIZBIYYAH)
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kedustaan Abdurrahman AtTamimi diterangkan, demikian pula kebatilan Undang-Undang Dasar Al-Muntada Al-Sofwa
akan kita ungkapkan.
Subhanallah—isi mukadimah kitab Al-Awashim Mimma fi Kutubi Sayyid Quthb minal
Qawashim karya Syaikh Rabi’ Hafidhahullah yang diterjemahkan oleh CV. Darul Falah di atas
justru menjadi hujjah atas jaringan Hizbiyyah ini yang telah menjadikan dusta sebagai wasilah
dakwahnya, membumihanguskan makar mereka yang berupaya “memberangus” Ahlus
Sunnah dengan senjata Rifqan dan Mawaddah ala hizby-nya!! Inilah akibat jika Hizbiyyin
mencoba mencemari kitab para Masyayikh Salafiyyin dengan tangan-tangan kotor dinar
Hizbiyyahnya, dampaknya justru semakin menyempurnakan kehinaan dakwah Hizbiyyahnya.
Alhamdulillah.
Terjemahan ini berbalik menjadi “alat penghancur” CV Darul Falah terhadap rekanan
dakwahnya sendiri –Al-Muntada Al-Sofwa- dengan penghancuran yang luar biasa. UndangUndang Dasar Al-Muntada Al-Sofwa adalah sasaran utamanya, yang dengannya para kakitangan Hizbiyyah tunduk dan patuh mengikuti rambu-rambu dakwahnya. Di bawah bab
“Manhaj Yayasan dalam berhubungan dengan Lembaga-Lembaga dan YayasanYayasan Islam”, Al-Muntada Al-Sofwa menjelaskan sikapnya terhadap yayasan/lembaga
yang menyimpang:
“Namun apabila mereka menolak dan enggan setelah dinasehati, maka yayasan
(Al-Sofwa-peny) akan menghentikan hubungan kerjasama dengan mereka HINGGA
MEREKA KEMBALI KEPADA AQIDAH SALAFUL UMMAH AHLUS SUNNAH WAL
JAMA’AH. SEDANGKAN SIKAP MEMBUKA AIB DAN MENCELA MEREKA BUKANLAH

MANHAJ YAYASAN KARENA TINDAKAN TERSEBUT BUKAN BERASAL DARI
PETUNJUK NABI
DAN BUKAN PULA TELADAN DARI PARA SALAFUL UMMAH”
(alsofwah.or.id/index.php?pilih=hal&id=2)
Beberapa catatan penting terhadap UUD “rifqan dan mawaddah Hizbiyyah” di atas:
1.Reaksi cepat (yang mungkin dilakukan) Al-Muntada Al-Sofwa terhadap pemuatan artikel ini:
-menghilangkan UUD “amar mungkar nahi ma’ruf” Al-Sofwa dari situs internetnya (untuk
mengelabui umat)
-segera mendatangi notarisnya (Anis Husin Abdat, SH) dan Pengadilan Negeri Jakarta
Timur untuk mengesahkan perubahan/revisi UUD-nya
-tetap (tiada malu) mendakwahkan kemungkaran dan kesesatan UUDnya kepada umat.
2.Penyimpangan yang dimaksud adalah penyimpangan aqidah!! Perhatikan:”…hingga
mereka kembali kepada aqidah Salaful ummah…”
1

Abdullah Taslim berkata di situsnya, LBIA-Muslim.or.id:"Terakhir, tentang yayasan Al Sofwah, terus terang ana
tidak begitu banyak tahu tentang yayasan ini, dan berita-berita yang sampai kepada ana tentang yayasan ini
sangat simpang siur dan sampai saat ini ana belum sempat mencari kejelasan tentangnya, maka saran ana,
sebaiknya antum tanyakan langsung hal ini kepada ustadz-ustadz yang terpercaya dan tahu persis keadaan yayasan
ini, Wallahu a'lam.(Kota Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, Kamis, 17 Muharram 1427 H)

Siapakah Ustadz-Ustadz terpercaya yang direkomendasikannya agar umat bertanya tentang jati diri Al-Sofwa?
Ternyata orang-orang yang memang terlibat dengan Al-Sofwa itu sendiri:”… ustad-ustad Salafiyin yang kita kenal
dakwah mereka di atas manhaj salaf, seperti ustad Abdul Hakim Abdat, Yazid Jawwas, Aunur Rafiq Gufran,
Abdurrahman at Tamimi, Ahmas Faiz, ustad-ustad di pondok Jamilurrahman, pondok Imam Bukhari dan lainlain”(ibid)
Maka pantas saja jika sampai kapanpun ummat tidak akan pernah mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang
kesesatan dan Hizbiyyahnya yayasan Sururi ini!! Kenapa? Karena ustadz-ustadz terpercaya tersebut terlibat
langsung dalam berbagai kegiatan untuk memakmurkan Al-Sofwa Al-Muntada!! Maka janganlah anda terkecoh
dengan talbis dan tadlis yang ditiupkan oleh Abu Salma dan orang-orang yang sejenis dengannya bahwa “kita
menuduh mereka adalah orang-orang Al-Sofwa hanya karena mereka memiliki teman yang berafiliasi dengan AlSofwa!!” Uraian dan bukti pada bab ini akan membongkar kebohongannya tersebut, bahwa “ustadz-ustadz
terpercaya itu” benar-benar terlibat langsung dengan Al-Sofwa dan berbagai yayasan Hizbiyyah yang
berkaitan dengannya! Sekali lagi, kita akan melihat apakah setelah membaca uraian pada bab ini Abdullah Taslim
masih mampu untuk berucap:” terus terang ana tidak begitu banyak tahu tentang yayasan ini, dan berita-berita
yang sampai kepada ana tentang yayasan ini sangat simpang siur dan sampai saat ini ana belum sempat
mencari kejelasan tentangnya”.
Kita katakan:”Allahu yahdik!!”

203
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

3.Sikap Al-Sofwa terhadap penyimpangan aqidah (dan ini yang terpenting!):

“SIKAP MEMBUKA AIB DAN MENCELA MEREKA (yang menyimpang dari point ke2peny) BUKANLAH MANHAJ YAYASAN(1-peny) karena tindakan tersebut BUKAN
BERASAL DARI PETUNJUK NABI
(2-peny) dan BUKAN PULA TELADAN DARI
SALAFUL UMMAH(3-peny)”.
Jangan heran jika Yazid Jawaz menghasilkan “telur” (baca:UUD Al-Sofwa) dengan
kaidahnya bahwa penuntut ilmu (di Indonesia) tidak boleh menerangkan kesesatan dan
corong-corong kesesatannya kepada umat!! Kenapa demikian? Karena dia sendiri
termasuk pembesar Al-Muntada Al-Sofwa!! Al-Hizby!!2
Demi Allah!! Setelah pembaca menyimak uraian Syaikh Rabi’ (dalam Mukadimah kitab
Al-Awashim) di atas, bukankah ini adalah bukti ilmiyyah tak terbantahkan bahwa isi UndangUndang Dasar Al-Sofwa tidak lebih kecuali kebohongan besar atas nama Islam!! Kedustaan
besar atas nama Rasulullah
?! Dan Penipuan besar atas nama Salaful ummah!? Bahkan

2

Syaikh Yahya Al-Hajuri Hafidhahullah ketika ditanya tentang Yazid Jawwas, beliau berkata: Syubhat-syubhat ini

(diantaranya, ucapan Yazid Jawwas: Bahwasanya tahdzir/memperingatkan umat dari seseorang itu adalah hak
ulama saja-peny) yang datang dengannya para pengekor Sururiyyah, Sururiyyah atau ekor–ekornya, sekarang
tinggal pengekornya, Sururiyyah telah terbongkar/diketahui, yang sekarang tersisa di jalan adalah ekor-ekornya.

(Syubhat-syubhat) yang datang dengannya para pengekor Sururiyyah untuk tujuan pengkaburan (menebar
keraguan) atau dengan tujuan mencabik–cabik Ahlussunnah disini dan disana, kami tidak akan peduli dengannya dan segala puji milik Allah- kami mengetahuinya serta Ahlussunnah mereka sadar…(kurang jelas, pent)….kami tidak
peduli dengan mereka, kita peradilkan mereka kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah
, dan barangsiapa
yang menjauh darinya atau melarang darinya maka Allah akan timpakan kepadanya kehinaan. Ahlussunnah akan
memberikan kerendahan kepada mereka, Ya… orang yang mengatakan itu "Bahwa tahdzir tidak boleh kecuali oleh
para Ulama’", dia punya maksud dengan ucapannya. Ya… hak Ulama’, kehormatan dari Allah untuk para Ulama’
semoga Allah meninggikan mereka, dan semoga Allah angkat mereka, dan muliakan mereka, mereka (ulama)
adalah Ahlul Hal wal Aqd, dan fatwa itu hak mereka pada merekalah berputar urusan Muslimin, para Ulama
terangkan hal itu dari kitab Allah dan sunnah Rasulullah. Tapi seperti kalian kenali mereka (para pembawa syubhat),
mereka mengatakan: "Sesungguhnya tahdzir…", engkau hai tholib ilm ! Maksudnya, jangan kalian katakan Syaikh
berkata, Syaikh Muqbil berkata seperti ini, Syaikh Rabi’ berkata seperti ini, Syaikh bin Baz berkata begini, Syaikh
fulan
berkata
begitu.
Jangan!
Kamu (wahai Ahlussunnah) punya dalil dari kitab Allah dan Sunnah Rasululah Shalallahu ‘alaihi wassalam, kamu
bisa tahdzir ahli maksiat! dari kalangan orang-orang jahat, pezina dan pemabuk, menunjukkan atas yang demikian
hadits Nabi : ["Barang siapa diantara kamu yang melihat kemungkaran maka hendaknya ia merubahnya dengan
tangannya jika engkau tidak mampu maka dengan lisannya, jika engkau tidak mampu maka dengan hatinya dan itu

adalah
selemah-lemah
iman"]
(Tapi kata mereka) "Engkau jangan melakukan tahdzir, tinggalkan tahdzir, semua itu hak selainmu ".
Ya… (justru) lakukan tahdzir dengan semampumu, dan aku masih tetap mengulang-ulang ini, para ulama kita telah
datang dengan suatu (keterangan) yang tidak perlu ditambah lagi dari masalah tahdzir, ya mereka telah datang
dengan
sesuatu
yang
tidak
perlu
ditambah
lagi
baik
dari
pelajaran
dan
Tarbiyah.
Mereka (para ulama) maksudkan dengannya (untuk) menyebar ilmu ini kepada yang lainnya, semoga Allah
merahmati mereka [dan tolong menolonglah kalian atas kebaikan dan ketakwaan] (Al Maidah:2)


ْ ‫مت‬
ْ ‫وا‬
‫ون‬
َ ْ ‫علُوا ال‬
َ ‫ح‬
ُ ِ ‫ُفل‬
َ َ ‫خي ْ َر ل‬
َ ‫ف‬
ْ ُ ‫علّك‬
َ

[Dan berbuat baiklah agar kalian menang] (Al Haj:77)
[Tidaklah salah seorang diantara kalian beriman sehinga mencintai saudaranya seperti halnya ia mencintai dirinya ]
(Al Hadits)
[Permisalan seorang mukmin dengan mukmin yang lainya seperti sebuah bangunan ] (Al Hadits)
[Permisalan kaum mukminin adalah seperti sebuah jasmani jika salah satu dari anggotanya mengeluh dari sakit
maka semua anggota tubuhnya merasakan demam dan bergadang ] (Al Hadits).
Semua itu menunjukkan tentang (dianjurkannya) saling membantu, dari yang jauh dan dekat, yang kecil dan yang
besar pada perkara yang datang dalam kitab Allah dan sunnah RasulNya.

Maka jika seorang Imam/Ulama mentahdzir dari sebuah masalah, kemudian dia mengatakan (kepada yang lain)
“diam ya fulan, kami punya pandangan dalam masalah ini”.
Bagus, ya… ketika itu kita diam dan melihat pandangan (alasan) imam itu dalam masalah tersebut, tanpa
merendahkan/tidak menerima usulan pada Kibar Ahlul Ilm (para ulama besar) –[barokah itu bersama Ulama’- Ulama’
besar kalian]- Imam itu menerangkan, dan juga yang lain menerangkan. Adapun mereka (para pengekor Sururiyyah)
mereka mengatakan: Tidak, Diamlah kalian dan jangan bicara! -begitu saja– tinggalkan masalah ini!, jangan kalian
lakukan amar (ma'ruf) dan nahi (mungkar) (jangan kalian katakan) yang baik dan jangan kalian ingkari yang
mungkar!.

204
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

secara jelas menyatakan “Sikap membuka aib dan mencela mereka bukanlah manhaj
yayasan”, padahal telah datang penjelasannya dari Syaikh Rabi’ bahwa para ulama Salaf –di
sepanjang masa- tidaklah pernah diam dari kesesatan dan para penyerunya, baik kelompok
maupun individu!! Apalagi dari kesesatan aqidah!! Adakah toleransinya? Adakah rifqannya?
Adakah mawaddahnya? Tunjukkan burhan kalian, jikalau kalian memang berada di dalam
kebenaran?
Maka jelas-jelas Undang-Undang Dasar Al-Muntada Al-Sofwa adalah landasan hukum
tentara Hizbiyyahnya untuk mengobarkan peperangan terhadap ajaran Rasulullah

!!
Penghancuran syariat nahi mungkar!! Mengibarkan dakwah Hizbiyyah dhalalah mungkarah
yang menghina dan melecehkan jalan yang telah ditempuh Salaful ummah!! Sungguh ini
adalah kebohongan dan kedustaan yang telah menembus angkasa!! Ribuan artikel dan
tulisan para ulama Ahlus Sunnah (yang menjelaskan tentang kesesatan dan penyelewengan
yang dilakukan individu maupun kelompok) yang tersebar di seluruh dunia menjadi saksi atas
kedustaan ini!! Adakah Rasulullah
pernah berdiam diri dari kemungkaran dan tidak
menjelaskan bahayanya kepada umat (agar umat terhindar darinya)?!
Adakah kejahatan yang lebih besar dari kejahatan dusta yang diatasnamakan
Rasulullah
?! Padahal Allah
perintahkan kepada setiap hamba untuk mentaati
perintah Rasul-Nya!! Sungguh dengan terbongkarnya berbagai kenyataan ini (yang selama
ini ditutup-tutupi Hizbiyyun ahlul batil) tidaklah satu demi satu mulai terkuak kejahatan dan
kekejiannya –biidznillah- kecuali semakin menambah kecintaan Salafiyyin kepada Syaikh
Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah yang SEJAK AWAL BERDIRINYA AL-MUNTADA
AL-SOFWA TELAH MEMPERINGATKAN KEPADA UMAT–dengan tegas- BAHWA
YAYASAN INI AKAN MENJADI MUSUH TERBESAR DAKWAH SALAF DI INDONESIA!! Dan
yang lebih aneh lagi bahwa karya tulis beliau ditenteng ke sana kemari oleh kaki-tangan

(yayasan yang telah beliau peringatkan kesesatannya!!) dan digunakan untuk menghantam
Salafiyyin!!
Kita katakan: Kalau kalian tidak mau diumpamakan sebagai seekor keledai yang
memanggul kitab, maka sesungguhnya kalian wahai Hizbiyyin-Sururiyyin adalah musuh bagi
Syaikh Rabi’!! Ada hak apa kalian menghantam Salafiyyin dengan kitab Beliau?! Apakah
kalian lupa -wahai Hizbiyyun ahlul batil- bahwa kalian tidak memegang Surat Kuasa dari
Syaikh Rabi’?! Sungguh masih segar dalam ingatan kami bagaimana kalian dengan sinis
menjuluki Syaikh Rabi’ sebagai “Shighar Ulama”!! Apakah setelah terdesak dan semakin
tersibak kedok Hizbiyyahnya akhirnya kalian menjadikan beliau sebagai “Kibar Ulama”?!
Kejadian yang “luar biasa aneh” telah terjadi di Malang. Dua ustadz Salafy dikirimi
kutaib transkrip ceramah Syaikh Rabi’ Hafidhahullah (Al-Hatstsu ‘alal Mawaddah) oleh anak
didik Hizbiyyin Agus Hasan Bashari dan Abdullah Hadrami. Ustadz Usamah adalah salah
satu penerima ‘bingkisan itu’, mereka duga isi buku tersebut adalah pukulan telak bagi
Salafiyyin dan sebagai legalitas atas manhaj akrobatik dan konspirasi Hizbiyyah-Ikhwaniyyah
yang mereka lakukan, padahal (dan ini yang tidak mereka ketahui!) sampai saat ini –
alhamdulillah- beliau terus menjalin komunikasi dengan Syaikh Rabi’ Hafidhahullah, meminta
bimbingan dan nasehat Beliau Hafidhahullah mengenai perkembangan dakwah Salaf di
Indonesia. Tidakkah mereka ini mau melihat kenyataan bahwa Syaikh Rabi Hafidhahullah
sampai mengirimkan utusan khusus (Syaikh Muhammad At-Turki Hafidhahullah bersama
Syaikh Abdullah Al-Mar’i dan Syaikh Salim Bamahriz) ke Indonesia dalam Daurah Asatidzah

di Jogjakarta selama 2 minggu ? Terakhir, bahkan Syaikh Muhammad At-Turki datang lagi
Kenyataannya bahwasanya mereka (pengekor Sururiyyah) adalah ahlu tablid -dengan huruf dal yang diqolqolahkan(artinya orang–orang dungu) ahluttakhdir (orang-orang yang membuat pusing) Ahlussunnah dengan maksud
merekalah yang akan merayap, -seperti halnya api yang dalam sekam-, merayap dengan kemungkaran, merayap
dan menyebar luaskan -layaknya api pada kayu-kayu yang kering- di kalangan manusia dengan bid'ah, khurofat,
syubhat dan kemungkaran mereka. Sedangkan Ahlussunah?? mereka (pengekor Sururiyah) mengatakan kepada
Ahlussunnah: “Jangan kalian bicara”. Ya mereka ingin agar mereka dapat mengatakan yang bathil dan kalian
(Ahlussunnah) jangan mengatakan yang hak.
Tidak! (justru) barangsiapa yang mempunyai kebenaran hendaknya memusyawarahkannya kepada para ulama dari
kalangan Ahlussunnah, dan hendaknya minta pertolongan kepada Allah dalam menyebarkan kebenaran ini dan
memperingatkan dari para ahlul ahwa' (bid'ah). Telah kita sebutkan beberapa hari yang lalu beberapa atsar Dari
salaf dalam masalah ini, bahwa sebagian mereka minta fatwa kepada gurunya untuk bicara tentang keadaan fulan,
dia jawab: Ya, peringatkan manusia darinya.
Dan yang semacam ini tersebut dengan masyhur dalam muqoddimah Shahih Muslim dan yang lainnya, maka tetap
seorang murid bisa melakukan tahdzir padahal gurunya masih ada, tanpa ada pengingkaran dari gurunya dan dari
murid itu. Yakni atas (pengingkaran terhadap) kemungkaran ini. Bahkan ini adalah ta'awun. Mereka (pengekor
sururiyyah) tidak punya kecuali Hawas (kepandiran) mereka tidak punya kecuali kepandiran, mereka tidak punya
kecuali keraguan, kami diatas ilmu tentang urusan kami dan Allahlah yang memberi taufiq dan milik-Nyalah pujian.
www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=659)

205

Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

untuk kedua kalinya secara khusus ke kota Malang !! Semua ini adalah bukti bagaimana
kelompok Hizbiyyin mengalami “kebingungan yang hebat” sampai-sampai mengeluarkan
ajian “asal ambil”, tidak mampu lagi mengenal apakah ‘senjata’ tersebut milik Hizbiyyin sendiri
ataukah ‘senjata’ itu milik Salafiyyin yang diambilnya tanpa haq!! Allahu yahdikum wahai
Hizbiy-Sururiy-Turotsiy-Surkatiy.
Dan sekarang, kami haturkan kepada pembaca sebuah (bukti) kenyataan berupa
“hidangan akrobatik Manhaj Hizbiyyah” yang disodorkan Hizbiyyin sendiri kepada umat!
Benar-benar mereka terlibat langsung dengan Al-Sofwa Al-Muntada!! Dan sama sekali bukan
konklusi yang dipaksakan!! Kenapa harus dipaksakan? Toh mereka secara sukarela
melakukannya!! Kantong berisi kita kan jumpa lagi. Apalagi mereka menulis: “Artikel yang
dimuat di situs ini boleh dicopy dan diperbanyak dengan syarat tidak untuk komersil”?! 3 Inilah
beberapa menu hidangan hizbiyyahnya:

14.1 YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAS
Berikut nukilan terjemahan Surat Yazid Jawas 4 kepada Syaikh Rabi’ Hafidhahullah ketika
puncak masa-masa fitnah Ikhwaniyyah-Sururiyyah-Turotsiyyah :
“…Seperti yang antum ketahui dan antum dengan bahwasanya di negeri kami
Indonesia telah terjadi fitnah antara da’i-da’i Salafiyyin dan penyebabnya sangat
banyak sekali. Sebab terpenting adalah kedatangan Syarif bin Muhammad Fu’ad
Hazza’ ke Indonesia dan dia mengajak Ustadz ja’far untuk mubahalah, kemudian dia
menulis kitab “kasyfuz Zuur wal Buhtan fi Jawab Hizb Degolan” kandungan kitab
tersebut adalah cercaan dan cacian terhadap saudara kita Ja’far Umar Thalib dan
Muhammad Umar As-Sewed.
Lalu tersebarlah fitnah ini di kalangan Du’at Salafiyyin dan terjadilah tuduhan-tuduhan
besar diantara mereka dengan perantaraan murid-murid Syarif Hazza’ serta dengan
bantuan Yusuf Utsman Ba’isa, dia (Yusuf ba’isa) membela pewmikiran-pemikirannya
(Syarif-pent). Dan Yusuf ini masih terpengaruh dengan fikroh Ikhwaniyyahnya dan
fikroh Syarif Hazza’! Cukuplah bagi antum (ddalam hal ini-pent) bukti-bukti dan
persaksian-persaksian dari surat/tulisan Al-Akh Ja’far.
Akhirnya kami mengharapkan nasehat dan kedatangan antum ke Indonesia.
Jazakumullah khairan.
(tanda tangan)
Yazid Abdul Qadir Jawas
Dia masuk dalam barisan pembela
fanatik Al-Irsyad dan Ahmad Surkati bersama
Abdurrahman At-Tamimi. Namanya direkomendasikan sebagai da’i "terpercaya" oleh Ma’had
Al-Irsyad
pimpinan
Abdurrahman
At-Tamimi
Al-Kadzab
(Salafindo.com.com_viewsoal_.php_ID_23.htm). Adapun sepak terjangnya bersama AlSofwa Al-Muntada :
a. Menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin didudukkan (baca:dipermainkan)
di
sarang
Ihya’ut
Turots
Al-Kuwaity
dan
Al-Haramain
Al-Hizby
(alsofwah.or.id/index.php?pilih=kegiatan&id=41&id_layanan=26).
Tanggal 28 Juni-03 Juli 2000M YAZID JAWAZ hadir mendukung acara Al-Sofwa dalam
Program Diklat Da’i dan Muballigh (PD2M) dengan tema “Kaidah Ingkar Munkar & Kaidah
Fiqhiyyah” yang diisi oleh Syaikh Khalid ibn Abdullah Al-Muslih (menantu Sy.Utsaimin).
Bahkan nama Yazid tertera di nomor urut 1!! Dengan siapa dia berkoalisi? Abu Nida’(Mudir
Yys. Majelis At-Turots), Khalid Syamhudi (Ma’had Bukhari-kaki-tangan Ihya’ut Turots pula),
Abu Ihsan (penerjemah Biografi Syaikh Al-Albani yang menyanjung habis petinggi-petinggi
Ikhwanul Muslimin, termasuk Abdurrahman Abdul Khaliq), Nizar Jabal (mudir Ma’had AlIrsyad Tengaran), Agus Hasan Bashari (kaki-tangan Al-Sofwa) serta beberapa nama
lainnya. Acara ini dibuka langsung oleh pemiliknya, Muhammad Khalaf As-Sururi yang
dipuji sedemikian rupa : ”Beliau adalah orang yang demikian perhatian dan terus
membantu tersebarnya dakwah Ahlus Sunnah wal jamaah di Indonesia”, didampingi
oleh Musthafa Aini (Ketua Dept. Dakwah Al-Sofwah) Dia adalah seorang Quthbiy!

3

Kenapa kita harus takut akan dituntut untuk membayar royalti?
Jangan ada lagi anggapan bahwa ketika dia lebih memilih untuk berpihak kepada Sururiyyun-Turotsiyyun dalam
keadaan dirinya tidak tahu permasalahannya!!
4

206
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Tulisannya merujuk pada karya Muhammad Quthb (Laa ilaha illallah:Aqidah wa Syari’ah wa
Manhaju Hayat), adik sekaligus pembela Sayyid Quthb.
Kedok Musthafa Aini terbongkar di situs aldakwah.org/modules.php?
name=news&file=article&sid=30. Mengapa Musthafa bisa nongol di situs tersebut? Karena
situs ini milik L-DATA-nya Muhammad Yusuf Harun, sang Penerjemah Top Al-Sofwa,
seorang Ikhwani.
Kedua, acara ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Yatim Ibnu Taimiyyah, Cijeruk Bogor.
Siapa yang menjadi “sandaran” ponpes ini? Muassasah Hizbiyyah!! Dan L-DATA sendiri
memberikan kontribusi informasi siapa yang menjadi “backing”nya.
Dalam aldakwah.org/artikel.php?art=ziarah&edisi=006&urutan=01 dijelaskan: PONDOK
PESANTREN IBNU TAIMIYYAH “…berdiri areal bangunan yang boleh dibilang amat
megah. Pondok Pesantren Ibnu Taimiyyah…nama yang cukup dikenal masyarakat…
secara operasional di bawah Lajnah Al-Khairiyyah Jakarta…..dibangun atas bantuan para
muhsinin Kuwait melalui Jam’iyyah Ihya Turots Islamy Lajnah Janub Syarq Asia. Santri
Ibnu Taimiyyah berjumlah 355 santri. Seluruh santri….mendapat tunjangan dari para
muhsinin dari Kuwait melalui Jam’iyyah Ihya’ Turots Islamy Lajnah Janub Syarq Asia dan
para muhsinin Saudi Arabia melalui Al-Haramain Al-Khairiyyah”
Siapapula tenaga pengajarnya ? ‘’Tenaga pengajar di Pondok Pesantren Ibnu Taimiyyah
adalah para alumnus Madinah, Fakultas Syariah LIPIA Jakarta, Pondok Pesantren Tahfiz
Al-Aziziyyah Lombok, Pondok Pesantren AL-Irsyad Salatiga (Tengaran-peny), dan Pondok
Pesantren Al-Furqan Riau ‘’.
Perhatikanlah bahwa Al-Irsyad Tengaran menyebarkan lulusannya di berbagai tempat dan
daerah yang didanai oleh jaringan Hizbiyyah internasional semacam Ihya’ut Turots dan AlHaramain, lebih lengkapnya dapat anda lihat dalam daftar distribusi Alumni yang
dikeluarkannya.
Bukti di atas, berasal dari situs mereka sendiri, untuk kesekian kalinya menegaskan dan
membenarkan peringatan Syaikh Rabi’ tentang bahayanya Al-Sofwa dan betapa yayasan
ini benar-benar yayasan campur-baur seperti gado-gado! Berbagai elemen Hizbiyyah dapat
ditemukan di yayasan ini! Ikhwani ada, Al-Haramain, At-Turots, Sururi, N11, HizbiyyinSurkatiyyin, Qutbbiyyin, itulah kenyataan yang sebenarnya terjadi.
Pembaca yang budiman, tidakkah semua tontonan Hizbiyyah yang disodorkan kepada
umat, transaksi dinar Hizbiyyah yang dengannya roda dakwah mereka dapat berjalan,
kerjasama dan koordinasi antar elemen Hizbiyyah ini adalah bukti tipu daya mereka kepada
umat dan ulamanya atas nama dakwah Salaf?! Bagaimana seorang menantu Syaikh
Utsaimin Rahimahullah, mereka dudukkan (di bawah koordinasi Al-Sofwa) di “singgasana
megah”nya (Ponpes Ibnu Taimiyyah) Muassasah Hizbiyyah Ihya’ut Turots dan Al-Haramain
Al-Khairiyah!! Inilah kelicikan mereka dalam upaya melegalisasi keHizbiyyahan dan
kekayaan Hizbiyyahnya. Apa kata umat : ‘’Oo berarti….buktinya menantu Syaikh Utsaimin
saja mau mendatangi dan bahkan duduk mengajar di ponpes milik Ihya’ dan Al-Haramain!
Kalau mereka adalah yayasan hizbi tentu Syaikh tidak akan mau mendatanginya!?’’ Inilah
tujuan batil mereka!! Kaum Muslimin harus waspada dengan taktik dan strategi jahat
semacam ini, mempermainkan ulama dan mengecoh umat dengan memanfaatkan
kesederhanaan alur berpikirnya.
b. Hubungan mesra Yazid Jawaz dengan Al-Sofwa, Ihya’ut Turots dan Al-Haramain/AlManahil Al-Hizbiyyah
(alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkegiatan&id=56&id_layanan=13).
Al-Sofwa
mengadakan diklat Islam untuk pelajar SMU & SLTP se Kodya Bogor, berlangsung 5 hari,
pada tanggal paruh sepuluh hari terakhir Ramadhan 1421H. Dipusatkan (lagi-lagi) di
Ma’had Yatim Ibnu Taimiyyah Bogor. Didanai secara tunggal oleh Al-Sofwa dan diisi oleh
Yazid Jawaz. Masih adakah yang mengingkari bahwa Yazid ini adalah salah satu kakitangan Al-Sofwa?! Pembaca dapat melihat sendiri betapa mesranya hubungan Yazid
Jawaz dengan Al-Sofwa dan Ma’had Ibnu Taimiyyah-nya Ihya’ut Turots dan Al-Haramain
Al-Khairiyah!!
Pengaruh besarnya di 5 organisasi (Al-Irsyad, DDII, Ihya’ut Turots, Al-Haramain dan AlSofwa) menjadikannya sebagai salah satu tokoh sentral dalam acara Daurah Masyayikh
Yordan (Lihat VCD Masyayikh Yordan, 5 Desember 2004 ketika berceramah di Istiqlal yang
disebarluaskan dan diperjual-belikan oleh Maktabah Abdulloh bekerjasama dengan radio
FM Sunnah Jakarta).
Pembaca juga dapat membuktikan keterkaitan antara Al-Irsyad yang diwakili oleh Mubarak
dengan Al-Sofwa yang diwakili oleh Zainal Abidin (Wakil Ketua Departemen Dakwah Al-

207
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Sofwa Al-Muntada) , mereka berdua berperan sebagai penerjemah. Lihat juga iklannya
yang full color full page dengan tarif Rp. 1.350.000 yang terpampang di majalah yang
menjadi corong Ihya’ut Turots, majalah As-Sunnah At-Turotsy Al-Kuwaity no.11/VIII/2005.
Apakah bukti tersebut merupakan konklusi yang kita paksakan? Ataukah justru merupakan
“koalisi senang hati, kantong berisi kita ‘kan jumpa lagi”?! Yah, mereka berkumpul dengan
sendirinya, mempublikasikan dengan sendirinya, mereka bercengkerama, lantas kita
diijinkan Allah Ta’ala turut mencatatnya. Segala puji hanya untuk Allah yang telah
menyingkap tabir berbagai kesamaran.
c. Aliansi Berbagai Elemen Hizbiyyah di Indonesia, MOUH (Memorandum of
Understanding Hizbiyyah).
(alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkegiatan&id=45&id_layanan=24) Al-Sofwa mengadakan
Diklat Islam Khusus selama 30 hari!! Tanggal 01-30 Agustus 2000M. Lebih tepat jika acara
ini disebut sebagai Pemantapan Koalisi Hizbiyyah-Sururiyyah menghadapi dakwah
Salafiyyah di Indonesia. Para pengurus inti 11 Institusi terbesar yang mewakili dakwah
“Salafy” di Indonesia dikumpulkan dan ditraining selama satu bulan penuh yang menelan
dana tidak kurang dari 40 juta rupiah. Diisi 7 orang pemukanya, antara lain:Yazid Jawaz,
Quthbiyyin Musthafa Aini (Ka. Dept. Dakwah Al-Sofwa), Tjahyo Suprajoga, Muzayyin Abdul
Wahhab (DDII). Pesertanya adalah pengurus inti dari : Al-Furqan Gresik (pimp. Aunur
Rafiq), Ponpes Imam Bukhari Solo (Pimp. Ahmas Faiz, mjl.Assunnah),Thaifah Manshurah
Kediri (Masrukhin), Nurussunnah Semarang (Faqih Edi Susilo, kandidat doctor), As-Sunnah
Cirebon (Ali Hijrah), Minhajus Sunnah Bogor (Yazid Jawaz), Ihya’us Sunnah Bandung (Abu
Haidar), Qalbun Salim Malang (Tjahjo Suprajoga), Ittiba’us Sunnah Medan, Al-Muwahidin
Makasar (Masrur), Majelis At-Turots Jogja (Abu Nida’)
d.Jalinan kasih-sayang da’i-da’i Sururi dengan petinggi-petinggi Ikhwani.
(alsofwah.or.id/index.php?pilih-lihat kegiatan&id_layanan=25). Yazid Jawaz, Aunur Rafiq
Ghufron, Muhammad Yusuf Harun, Abdul Hakim Abdat, Agus Hasan Bashari dan Ahmad
Rafi’ BERKOLONI-RIA dengan Dr. Mushlih Abdul Karim. Ikhwani tulen! Top! Lihat
penjelasannya ketika membahas Aunur Rafiq Ghufron. Kalau para fana tikus kaki-tangan
Hizbiyyin tersebut (karena tidak mampu membantah secara ilmiyyah bukti-bukti yang kita
ajukan) mengajukan pertanyaan secara provokatif :”Apakah kalian akan mengatakan
bahwa Ust. Yazid, Abdul Hakim Abdat, Agus Bashari, Aunur Rafiq bukanlah da’i-da’i
Salafy? Apa kalian saja yang Salafy?”
Maka balik kita tanyakan kepada mereka: “Pantaskah da’i-da’i kondang yang mengaku
menyeru kepada manhaj Salaf ternyata tanpa rasa malu dan “berterang muka” (meminjam
gaya bahasa Abdul Hakim Abdat, ma’af) berkelakuan Hizby di siang bolong seperti di atas?
Bermesraan dengan Hizbiyyin-Ikhwaniyyin!! Mengaku sebagai da’i Salafy tetapi menjadi
anak buah Al-Muntada Al-Sofwa! Serdadu anak buah Ihya’ut Turots! Para pengikut setia AlHaramain Al-Hizbiyyah?! Ini adalah bukti tak terbantahkan bahwa orang-orang yang
mengaku menggembar-gemborkan manhaj Salaf itu ternyata bersandar dengan dinarnya
Hizbiyyah, menjalin kerjasama dakwah dengan anak buah mereka serta berkoloni-ria
dengan petinggi-petinggi Ikhwani! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Ingat bukan dengan bukti yang kita ajukan bagaimana dia bersama-sama kelompok
Sururinya menggarap proyek "Tafsir Heboh Sururi-Ikhwani"? Mereka memcoba menipu
umat dengan menyatakan:"Ustadz Yazid, Mubarak dan Abu Ihsan tidak tahu kalau
Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia juga dilibatkan dalam proyek ini!!
Kita katakan:"Wahai Hizbiyyun! Kalian mengaku tidak pernah diajari fanatik tetapi kenapa
kalian dengan mudah menelan mentah-mentah sebuah kilah yang sudah basi?! Lihat dan
perhatikan bahwa bukti yang kami ajukan adalah "Tafsir Heboh Sururi-Ikhwani cetakan
Kedua:Dzulhijjah 1423H/Februari 2003"!! Padahal cetakan pertamanya adalah Juli 2001!!
Dimana kecerdasan kalian? Yazid, Mubarak dan Abu Ihsan mengaku tidak tahu bahwa
Presiden Ikhwani terlibat setelah 2 tahun buku ini beredar di kalangan Sururi dan Ikhwani?!
Setelah buku ini mengalami cetak ulang untuk kedua kalinya?! Kalaulah seminggu dua
minggu dari cetakan pertama bulan Juli 2001, mungkin itu menjadi alasan yang "tersamar".
Adapun 2 tahun tidak tahu bahwa mereka telah bermesraan dengan Presiden Ikhwani
setelah mengalami cetak ulang dua kali? Apakah seusai penerbitan perdananya terwujud
mereka "tidak memiliki rasa penasaran" untuk mengetahui hasil karyanya?! Tidakkah
Pustaka Imam Syafi'i "berbaik hati" untuk memberikan bonus bagi "orang-orang yang telah
berbaik hati" kepadanya?! Telah nampak pada yang demikian ini akibat dari sikap
fanatisme yang telah membutakan hati dan mata dari kebenaran di depan mata!!

208
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Kalau mereka berkelit lagi: “Benar ustadz kami adalah anak buah Muassasah yang telah
ditahdzir Hizbiyyahnya oleh para ulama Ahlus Sunnah, tetapi beliau-beliau itu tidak mau
dan menolak keras dikatakan sebagai Sururi-Ikhwani!!
Maka katakanlah: Benar bahwa pengakuan adalah salah satu metode pembuktian
kebenaran, tetapi bukan satu-satunya! Di sana masih ada cara pembuktian yang lain,
kesaksian dan barang bukti sebagai hasil kejahatan Hizbiyyah. Kalau kesaksian dapat kita
ajukan (seperti kesaksian langsung Ustadz Muhammad As-Sewed sebagai salah satu
pendiri Al-Muntada –sebelum berganti nama menjadi Al-Sofwa, dimana Muntada Indonesia
merupakan kepanjangan tangan dari Muntada London yang langsung di bawah kendali
Muhammad Surur Zainal Abidin!) dan kesaksian Beliau mengenai “Tragedi Tengaran”
ketika Daurah Abdurrahman Abdul Khaliq yang secara heroik menjadi benteng bagi
kesesatan Yusuf Qaradhawi dan barang bukti kejahatan Hizbiyyah-SururiyyahIkhwaniyyah-Surkatiyyah dapat kita tunjukkan kepada umat! Bersumber dari lingkungan
Hizbiyyah sendiri!! Tempat Kejadian Perkaranya!! Tanggal dan bulan terjadinya perkara!
Tahun terjadinya kemesraan Ikhwaniyyah itu! Siapa saja pelakunya! Belum lagi bukti
berupa buku-buku yang terbit dari hasil kerjasama Hizbiyyah-Ikhwaniyyah!
Maka tidak ada artinya lagi, apakah mereka mengaku sebagai Sururi atau tidak! Dan
lihatlah kenyataan ini, betapa mayoritas pelaku kejahatan tidak akan pernah mengakui
kejahatannya, “Maling teriak Maling”. Berkelit, berkilah, mengingkari, menolak keras dan
bahasa-bahasa gaul yang dikenal akrab dalam kamus penjahat adalah kelaziman di sisi
mereka.
Bukti lainnya adalah rujuknya beberapa da’i yang dulu menjadi pemimpin Hizbiyyin
dalam melawan barisan dakwah Salafiyyah. Adalah nikmat dari Allah
bahwa mereka
telah rujuk dan berbalik menerangkan, menyingkap dan mengungkap kebohongankebohongan yang selama ini dilancarkan oleh da’i-da’i Sururi demi keselamatan dakwah
Hizbiyyahnya. Lihatlah bagaimana Ustadz Abu Mas’ud dengan mantap mengatakan :
”Adapun Yazid, Hizby tulen!!” (Kaset Bantahan terhadap Prinsip-Prinsip Batil Abdul
Hakim Abdat)
Pengakuan semata tanpa ada dalil, (bahkan-peny) bertolak belakang dengan
kenyataan, tidaklah berarti apa-apa dan tidak bermanfaat sedikitpun. Sekiranya pengakuan
saja dapat bermanfaat, tentulah pengakuan orang-orang Yahudi dan Nasrani akan
bermanfaat dan benar tatkala mereka mengklaim bahwa Al-Jannah (surga) itu khusus
untuk mereka. Seperti firman-Nya :
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:’Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali
orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani’. Demikian itu (hanya) angan-angan
mereka yang kosong belaka. Katakanlah:’Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu
adalah orang yang benar” (Al-Baqarah:111)
Tidak bisa dipungkiri bahwa Yazid, Aunur Rafiq, Khalid Syamhudi, Abu Nida’, Ahmas Faiz
adalah “magnet” yang dipasang Al-Sofwa untuk menyukseskan berbagai kegiatan
dakwahnya. Nyata bahwa profesi sebagai “agen ganda” Muassasah Hizbiyyah lainnya
sama sekali bukan halangan bagi yayasan ini untuk memakai mereka dalam mendukung
dakwahnya. Sinerginya berbagai kekuatan Hizbiyyah merupakan agenda pokok bagi
mereka. Dan hadirnya elemen-elemen Hizbiyyah ini dalam daurah Masyayikh Yordan
menjadi bukti betapa diantara mereka ternyata saling membutuhkan, tergantung satu sama
lain, membelit dan berkelindan, saling memperkuat dan saling silang diantara para da’inya.
Lebih jelasnya lihat Keterlibatan Kaki-tangan Ihya’ut Turots dalam Acara Daurah Masyayikh
Yordan. Bendera Muassasah boleh berbeda tetapi tetap seiring dalam melangkah, tuk
menggapai tujuan dinar Hizbiyyah yang sama.
Dari link Yazid inilah terjalin hubungan antara Sururi dengan DDII (Dewan Dakwah
Islamiyyah Indonesia) yang kelahirannya dibidani oleh Bapak Muhammad Natsir Almarhum.
Secara rutin dia mengisi kajian di masjid Dewan Dakwah Jakarta setiap hari Selasa jam
13.30-Ashar. Da’i Sururi lainnya yang nimbrung di DDII adalah Abu Qatadah dai resmi Al
Sofwa 5, mengisi tiap pekan terakhir Ahad jam 10.00-Dhuhur, kadang-kadang Abdul Hakim

5

"Orang-orang Sururi itu perlu pedangnya Abu Qotadah!" tandasnya. (Sururi, pengikut pemahaman Muhammad

Surur, red)
"Mengapa kuniyah saya Abu Qotadah?! Karena Qotadah artinya Syaukah, sedangkan Syaukah artinya duri, ya,
itulah Abu Qotadah duri bagi ahli bid'ah," teriaknya dengan penuh kepahlawanan.

209
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Abdat yang mengisi khutbah Jum'atnya. Abu Umar Basyir (pimpinan majalah Sururi ArRisalah) pun pernah turut menyemarakkan dalam kegiatan bedah buku berjudul:"Kupas
Tuntas Dunia Lain". Masjid Al-Furqan ini pada tahun 1988 mendatangkan Mufti Ikhwani
kaliber internasional, Yusuf Al-Qaradhawi (ingatlah bahwa orang inilah yang dibela “matimatian” oleh Abdurrahman Abdul Khaliq di Pesantren Al-Irsyad Tengaran walaupun dengan
itu dia harus menghina dan melecehkan Salafiyyin!).
Isi Buku "Menunaikan Panggilan Risalah, Dokumentasi Perjalanan 30 Tahun DDII"
yang disusun oleh Lukman Hakim dan Tamsil Linrung mengungkap kerjasama antara DDII
dengan beberapa Jum'iyyah Hizbiyyah sebagaimana kerjasama yang dilakukan oleh
Sururiyyin Indonesia lainnya.. "Untuk memperlancar aktifitas Komite tetap, Dewan Dakwah
menggalang kerjasama dengan bait Al-Zakat Kuwait, HAI-AH IGHATSAH JEDDAH, Hai-ah
Khairiyah Islamiyah Kuwait, Lajnah Alam Islami, Lajnah Muslim Asia Kuwait,dan LAJNAH
KHAIRIYAH MUSYTAROKAH IHYA TUROTS ISLAMI KUWAIT (hal.38).
Pada titik ini mereka ternyata memiliki "induk semang dinar hizbiyyah" yang sama.
Kaum Muslimin –Rahimakumullah- saat ini kita sedang mengenal tamu baru, yang kini tengah menjadi kebanggaan
kaum hizbiyyun (sempalan) Sururiyyun, kehadirannya dijadikan alat oleh para Sururiyyun untuk memperkeruh
suasana menghembuskan angin baru sebagai sebuah "kado syubhat" tuk melegitimasi bahwa mereka adalah
Salafiyyun Ahlissunnah wal Jama'ah – miskin… mereka - tentu saja dengan sejuta kepolosan sang tamu tersebut.
Yah itulah Abu Qotadah, rojul yang pernah duduk di majlis Fadhilatusy Syaikh Abu Abdirrahman Muqbil bin Haadi al
Wadi'i Rahimahulloh, namun kini rojul itu telah bertengger di deretan sejumlah adznab-adznab Hizbiyyah Sururiyyah
–inna lillahi wa inna ilaihi raji'un-. Dia pernah mengatakan, "Saya hanya menjalankan fatwa Syaikh Muqbil (Al
Ihtimam bil 'Ilmi)."
Makna yang dimaukan dia, adalah dia tidak mau mengurusi masalah Salafiyyah –Sururiyyah- yang padahal dengan
fitnahnya Sururiyyun telah memecah-belah Salafiyyun- perkaranya sangat mengherankan lagi, saat di kesempatan
lain dia mengatakan, "Saya siap disuruh mengajar di pihak mana saja" (yakni dimaksud di pihak adznab Sururi
ataupun di pihak Salafiyyin). Sungguh sikapnya ini menunjukkan bahwa dia tak ubahnya bagaikan seekor domba
buta!
Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wassalam bersabda, "Perumpamaan seorang munafiq di tengah-tengah umatku ibarat
seekor domba buta diantara dua kambing, sesekali berjalan ke yang satunya, pada kali lainnya berjalan ke yang
lainnya, tidak tahu mana yang patut diikuti." (Hadits riwayat Muslim dari Ibnu 'Umar).
Ditanyakan kepada al Imam al Auza'i tentang seseorang yang berkata, "Aku akan duduk bersama Ahlus Sunnah dan
duduk pula bersama ahli bid'ah", maka al Imam al Auza'i menjawab, "Orang ini ingin menyamakan antara yang haq
dengan yang batil!"
Jangan coba-coba kau mengambil fatwa syaikh dalam rangka mencocoki hawa nafsumu, sedangkan kamu
tinggalkan fatwa-fatwanya yang lain, ini adalah metodologi ahli zaigh wadh dholal! Dulu dia punya sikap yang cukup
tegas terhadap adznab Sururiyyun amtsal: Abu Nida`, Aunur Rofiq, Yazid Jawas *), dan yang lainnya dengan
pernyataannya yang masyhur, "Orang-orang Sururi itu perlu pedangnya Abu Qotadah." Ternyata pedangnya itu tak
lebih dari pedang yang haus akan fulus (harta, red) ! Pedangnya tak bisa berbuat banyak di hadapan Abu Nida` saat
dengan sengaja dia menemuinya, malah giginya Abu Qotadah yang digosok dan dirinya yang diuntal miring
(dikuasai) oleh Abu Nida` yang memang kepandaiannya hanya bersilat lidah. Pedangnya itu semakin tak berguna
ketika sengaja dia bertemu dengan Kholid Syamhudi **) seorang yang pernah kepanasan telinganya waktu duduk di
hadapan Syaikh Muhammad bin Hadi al Madkhali Hafizhahullah ketika beliau menjelaskan bahaya Hizbiyyah diapun
keluar
dari
majlis
tanpa
pamit,
seperti
diberitakan
Ikhwanuna
Salafiyyin
di
Madinah.
Tidak ketinggalan pula Abu Haidar didatanginya, Abu Haidar sang centeng bangunan dari Bandung… yang berlagak
kesyaikh-syaikhan itu, ia pernah diberitahu tentang seorang rojul yuqoolu lahu Muhammad Kholaf, dengan penuh
gaya dia mengatakan, "Muhammad Kholaf sudah tobat di hadapan saya." Padahal Muhammad Kholaf ini salah
seorang yang dihujani tahdziran para ulama hingga kini (bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut rojul ini silahkan
melihat tulisan akhuna Ustadz Muhammad Umar as-Sewed hafizhahullah).
Mereka para adznab Sururiyyun itu kemudian diundangnya di majlisnya Ma'had Ihya`us Sunnah –yang lebih cocok
disebut dengan Imaatatis Sunnah-, hubungannya semakin dekat dengan mereka, menyebabkan dirinya semakin
jauh dari Salafiyyin [sempat terlontar dari mulutnya bahwa dia ditinggalkan teman-temannya Salafiyyin, justru
sebenarnya dialah yang memisahkan diri dari Salafiyyin dan bergabung dengan adznab Sururiyyah, dia bukan orang
yang tidak mengerti masalah ini]. Dia semakin mustafidh di dalam hal ilaqoh / hubungannya dengan lembagalembaga hizbiyyah, bahkan pernah diundangnya seseorang (yang menurutnya Syaikh) dari Ihya`ut Turots Kuwait,
inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Dalam satu kesempatan dia pernah ditanya oleh seorang mustami'nya mengenai lembaga Ihya`ut Turots, apa
jawabnya, "Kita belum jelas dengan keberadaan lembaga itu, kalau memang hizbi, maka kita tinggalkan." Jawaban
inilah yang disinyalir olehnya akan dapat meloloskan dirinya dari kenyataan hakikat lembaga itu, tanpa dia sadari
bahwa sebenarnya dengan jawabannya itu semakin memperjelas posisinya, dimana dengan pernyataannya itu
sudah tercium bau-bau pembelaan terhadap Ihya`ut Turots yang kemudian dikuatkan lewat ilaqoh-ilaqohnya
bersama lembaga tersebut, ya hadza! Kalau sekiranya menurutmu bahwa lembaga itu belum jelas keberadaannya,
maka minimal seharusnya kamu diam tidak berhubungan dengannya!

210
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Rincian proyek-proyek yang dihasilkan oleh DDII antara tahun 1992 hingga tahun 1997:
…3. 8 masjid, 2 madrasah dan 3 sumur bekerjasama dengan Ihya Turots Islami Kuwait
(melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab –LIPIA- dan Lajnah Khairiyah
Musytarokah, Jakarta)
(catatan: LIPIA Jakarta adalah lembaga pendidikan yang paling banyak meluluskan Ikhwani
bergelar Lc. Lembaga Ihya'ut Turots juga bekerjasama dengan jaringan Abu Nida' dan
Ahmas Faiz serta Pesantren Al-Irsyad Tengaran dan PP. Al-Irsyad-peny)
4. 17 masjid, bekerjasama dengan Lajnah Alam Islami Jam'iyah Islah Ijtima'i, Kuwait
6. 10 masjid, 5 madrasah, bekerjasama dengan Rabithah Alam Islami lewat Maktab Jakarta
(lembaga yang sama juga bekerjasama dengan Al-Irsyad-peny)
7. 180 masjid (turut andil) bekerjasama dengan Syarikah Al-Rajhi Riyadh, Saudi Arabia
(lembaga yang sama juga dimintai dana oleh PP. Al-Irsyad-peny) (ibid, hal.35)
Di buku yang sama, pada halaman 50 disebutkan bahwa DDII bekerjasama juga dengan 12
organisasi, salah satunya Al-Irsyad. Geys Amar adalah orang Al-Irsyad, Didin Hafidhudin
mantan Presiden Partai Ikhwani yang diberi beasiswa oleh L-DATA Al-Ikhwani pimpinan

Bukan malah sebaliknya bermuamalah bersama lembaga itu bahkan mendatangkan orang-orangnya, faham macam
apa ini?!! Rupanya saat ini sudah pandai membuat manhaj jadidah! Benarlah apa yang dikatakan sya'ir sbb :

‫ ما هكذا تورد يا سعد إبل‬# ‫أوردها سعد و سعد مشتمل‬

Dia berpura-pura bodoh -kalau tidak sebenarnya demikian- dia cukup tahu kalau para ulama memberikan
pernyataan lembaga itu adalah lembaga Hizbiyyah, bahkan selalu terdengar saat penulis dan dia masih sama-sama
di Yaman sentilan-sentilan pedas dari Syaikh Yahya al Hajury dengan kata-kata, "Turotsi!... Turotsi!!!" Apakah
kemudian dikatakan "Kita belum jelas dengan keberadaan lembaga itu"??? Salah seorang pendiri dan yang
berperan penting pada lembaga itu adalah Abdurrohman Abdul Kholiq, orang yang dinyatakan mubtadi' oleh
Syaikhan, Syaikh Muqbil dan Syaikh Al Albani rahimahumallah dan Masyayikh (ulama-ulama) lainnya. Dia tahu
bagaimana Syaikh Muqbil mewanti-wanti dari bermuamalah dengan lembaga-lembaga Hizbiyyah, lembaga-lembaga
yang tidak jelas. Tetapi memang ceritanya lain bila sudah urusannya hawa (nafsu, red) dan tawar-menawar harga.
Seorang sya'ir berkata,

‫ ومن يشتري دنياه بالدين أعجب‬# ‫عجبت لمبتاع الضللة بالهدى‬
Kaum Muslimin Rahimakumullah, hati itu lemah sedangkan syubhat senantiasa menyambar-nyambar hati yang
lemah itu. Makanya Allah Jalla Jalaaluhu mengingatkan kita dengan firmanNya,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudhorotan bagimu." (QS Ali Imron: 18).
Kita dilarang untuk bergaul bersama ahli bid'ah, sebab seseorang itu akan dihukumi sesuai dengan keadaan
temannya yang di sampingnya. Abdullah ibnu Mas'ud mengatakan, "Perhatikanlah manusia itu siapa-siapa saja yang
ada di sampingnya, sesungguhnya seseorang tidak akan berdampingan kecuali dengan yang disenanginya." Sufyan
ats Tsauri ketika datang ke kota Bashroh, ia bertanya tentang madzhabnya Rabi' ibnu Subaih, orang-orang yang ada
di situ menjawab, "Ia tidak bermadzhab melainkan Sunnah!" "Siapa teman-temannya?" tanya Sufyan. Mereka
menjawab, "Ahli Qodar!" Kemudian Sufyan berkata, "Dia seorang Qodari!!!" Betapa banyak atsar-atsar Salaf yang
seperti
ini.
Bila saja para Salaf sedemikian hati-hatinya, mana kehati-hatianmu dalam hal ini ya… Qotaad?! Mana pula
pengakuanmu bahwa dirimu duri bagi ahli bid'ah? Jika keadaanmu demikian, maka "duri" itu akan berbalik huruf
menjadi "ridu" karena aliran dana yang cukup deras dari lembaga-lembaga Hizbiyyah, pantaslah bila kemudian kamu
memimpi-mimpikan untuk membeli lapang Dadaha (Tasikmalaya) –hebatnya mimpi orang yang kelebihan duit-,
dirimu hanya akan menjadi bahan tertawaan ahli bid'ah dan sampah bagi Ahlissunnah jika tidak mau berubah.
Keberadaanmu di pihak adznab Sururiyyah akan menjadi tazkiyah bagi mereka, mereka tidak butuh kamu tetapi
butuh label "murid Syaikh Muqbil". Di akhir tulisan ini, ya… Qotaad, segeralah tinggalkan olehmu para adznab
Sururiyyah itu -bila kamu tidak ingin tergolong seperti mereka- tinggalkan lembaga-lembaga Hizbiyyah itu –bila kamu
menginginkan kebaikan. Wallahul Musta'an… Wal 'Ilmu indallah wal hamdulillahi robbil 'alamin.
Yang faqir di hadapan Robbnya,
Abu Hamzah al Atsari.
17 Rajab 1424 (14/09/2003)
Catatan : (tambahan dari Webmaster) *) Silakan lihat http://www.salafy.or.id/download.php mengenai keterlibatan
nama-nama tsb dengan Ihya Ut Turots, organisasi yang berbahaya dan mengacaukan barisan Islam Salafy dunia.
Nampak jelas keterkaitan antara cabang Indonesia dan Kuwait secara nyata. Diambil dari situs www.atturots.or.id, At
Turots cabang Indonesia.
**) Lebih lanjut silakan lihat lihat http://www.salafy.or.id/download/ atturots.network.zip. Berupa bukti adanya
benang merah antara nama-nama ustadz At Turots dan lainnya, kajian-kajiannya, kaset/cd ceramahnya,
rekomendasi link yang ditampilkan, screen shot dst. Menunjukkan adanya persetujuan atas At Turots dan pengelola
serta ustadz penasehat website itu sendiri.(Makalah Salafy.or.id) [Perlu diketahui, semenjak rehab total pada bulan
Februari tahun 2006, download center ditiadakan, namun bukti dapat ditemukan dalam CD yang kami sebarkan atau
hubungi kami lewat email-ed]

211
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

Muhammada Yusuf Harun, Amin Rais mantan Presiden PAN, Muzayyin Abdul Wahab
petinggi DDII dan Al-Sofwa As-Sururi.
Di buku ini (hal.31) juga disebutkan bahwa DDII mendirikan Islamic Center Ibrahim Mailim
di Solo. Di Islamic Center inilah Sururi Solo dan sekitarnya bermarkas !!
Lebih jelas dan nyata adalah kaitan antara DDII dengan Takfiriyyin Ba'asyiriyin. Bukan
rahasia lagi bahwa KOMPAK yang dibiayai oleh DDII dikuasai oleh jaringan NII-Ba'asyiry
(Laskar Mujahidin). Dalam beraksi, bahkan mereka tega untuk menghancurkan wajah
teman sendiri yang telah tertembak demi untuk menghapus dan menghilangkan jejaknya.
Di situs KOMPAK-DDII Jawa Tengah, Abubakar Ba'asyir memiliki pengaruh dan jabatan
tinggi,
sebagai
penasehat!!
Data
dari
situs
Kompak
DDII
www.megaone.com_kompak_berita_utama.htm, nampak Kompak/Laskar Mujahidin ini
bermarkas di Gedung Islamic Centre, Jln. Pabelan Baru 77 Kartosuro, Sukoharjo. Dan
dalam www.megaone.com_kompak_profil4.htm nampak jelas Abu Bakar Ba`asyir adalah
penasihat Kompak DDII, bersama K.H. Naharussurur, K.H. Wahyudin (pimpinan pondok
Ngruki?), Dr. (HC).H. Suparno ZA, dr. H. Zainal Arifin Adnan. SpPD, H.M. Haryanto, H.
Muhammad Djoko Setyono. KETUA UMUM KOMPAK DDII H. ARIS MUNANDAR. LC
(keterangan: Ketua DDII-KOMPAK ini berasal dari Boyolali, Wakil Ketuanya adalah Abu
Ibad Sutono, Sekretaris Umum Drs. Abu Mush'ab Mrd, Divisi Penerangan & Pendidikan
Amir Mahmud Ma'ruf, Ust. Shihabudin AM, Ust. Badru Tamam, Lc, Ust. Abu Za'id H. Maka
jelas sudah dan tidak diragukan lagi bahwa di dalam DDII terkumpul berbagai macam
aliran, yang berpemikiran Khariji Abu Bakar, Aris Munandar dkk, bersama dgn politikus dll.
Hati-hatilah dari tempat pengajian DDII, karena Yazid Jawas jelas bersatu-padu dengan
DDII dalam beberapa tahun terakhir dan tidak melakukan hal yang berarti untuk
menunjukkan al Wala' wal Bara atas hizbi disana. Bahkan cenderung mempopulerkan
markas DDII, sehingga 'salafimitasi' disana cukup menyebut tempat kajian mereka dengan
"masjid DDII". Allahul musta'an. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Sudahkah Yazid Jawaz menunjukkkan Al-Wala' dan Al-Bara'nya dengan memperingatkan
umat akan bahaya dari berkumpulnya berbagai manhaj dan firqah gado-gado seperti di
atas ketika mengisi taklim di Masjid Al-Furqan DDII Jl. Kramat Raya 45 Jakarta? Dan
jangan engkau mencoba untuk berkelit wahai Yazid, karena VCD ceramahmu di Masjid AlFurqan dijual secara bebas di pasaran lengkap dengan wajah "tuan" yang tentunya
belumlah kami lupakan!!
Adapun Aris Munandar KOMPAK-DDII berbeda dengan Aris Munandar si "Da’i Lintas
Manhaj" pengasuh radio taruna Al-Qur'an yang merupakan organisasi mantel LDATA.
Hubungannya dengan kaki-tangan Sururi Ihya'ut Turots dan turunannya serta orang-orang
Khawarijnya Ba'asyir bukanlah hal yang bisa ditutup-tutupi lagi. Beberapa buktinya:
Acara : Kajian Malam Sabtu
Tanggal / Waktu : Tiap Jumat tgl 4/3/2005 - 26/08/2005
Pengajar : Ridhwan Hamidi, Lc (L-Data/Taruna Al Qur'an), UMAR BUDIARGO, LC (LDATA/TARUNA AL QUR'AN), Muchlis, ABU MUSH'AB 6(JAMILURRAHMAN/AT
TUROTS, BANTUL), IRFAN S AWWAS7 (MMI/NII ABU BAKAR BA'ASYIR), ABU SA'AD
6

Sururi-Turotsy ini termasuk murid besar Syarif Hazza'. Dia menyatakan bahwa orang yang membantah Syarif
adalah pendusta serta celaannya terhadap Syaikh Rabi' dengan mengatakan: "Syaikh Rabi' yang membantah Syarif
Hazza' adalah Shighar ulama (ulama kecil)"!!! Perhatikanlah salah satu contoh "dampak keji" dari dinar Hizbiyyah
Ihya'ut Turots yang dibela-legalkan oleh Ma'had Al-Irsyad pimpinan Abdurrahman Tamimi!!
7
Editor buku “Membangun Kekuatan Islam di Tengah Perselisihan Ummat” , buku yang diterjemahkan oleh
Muhammad Thalib, aslinya disusun oleh “Lembaga Study dan Penelitian Islam Pakistan” dengan kata pengantar
“SYEIKH USAMAH BIN LADEN” (Itulah gelar yang MEREKA berikan !!). Didalam buku ini, Irfan (Awas!) menyerang
Salafiyyin dengan tuduhan yang luar biasa jahat! Setelah menjelaskan bahwa musuh Islam di arena dakwah ada
dua:
a.Musuh yang tidak terang-terangan menampakkan permusuhannya. Musuh ini berasal dari kalangan kaum
Muslimin sendiri, antek-antek Zionis berwajah Melayu dan kaum Munafiq.
b.Musuh yang secara terus terang menyatakan permusuhannya, yaitu orang-orang kafir, Yahudi dan Nasrani, orangorang Musyrik dan kaum Zindiq.
….mereka secara terus menerus menggoyang persatuan kita dan sengaja menciptakan suasana agar kaum
Muslimin saling bermusuhan…
Dan lihatlah wahai saudaraku bagaimana dia MENGHINA bahwa Salafiyyin mau dipermainkan untuk mengikuti
skenario orang-orang Munafik dan orang kafir :
“APA YANG TERJADI KEMUDIAN? MEREKA MEMBUAT PENGIKUT JAMA’AH SALAFI MENJADI BENCI
TERHADAP PENGIKUT JAMA’AH HIZBUT TAHRIR, membuat Jama’ah Hizbut Tahrir menbenci Jama’ah Tabligh,

212
Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya’at-Turots dkk di Indonesia – Update 22 /02 /2007

(MUHAMMAD NUR HUDA, JAMILURRAHMAN/AT TUROTS, BANTUL), ARIS
MUNANDAR SS