BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga yang direncanakan terlaksana pada semester II tahun 2015. Penelitian ini disesuaikan dengan alokasi pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran IPA berlangsung tentang sifat-sifat cahaya.

  3.2 Subyek Penelitian

  Subyek dari penelitian ini adalah murid kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga dengan jumlah 37 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

  3.3 Variabel dan Tindakan Penelitian

  Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: 1. Model Pembelajaran TGT, sebagai variabel bebas 2.

  Keaktifan siswa, sebagai variabel terikat 3. Hasil belajar, sebagai variabel terikat

  3.4 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V di SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga. Pada PTK tipe kolaborasi penelitilah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, sedangkan guru yang mengajar pada saat penelitian.

3.5 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis & Taggart. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada skema berikut:

  Identifikasi Masalah Perencanaan I Pelaksanaan

  Siklus I

  Refleksi Observasi Hasil Refleksi I Perencanaan II

  Pelaksanaan

  Siklus II

  Observasi Refleksi Hasil Refleksi II

Gambar 3.1 Arus Siklus PTK (Sumber: Ekawarna, 2013)

  Pada bagian awal yaitu identifikasi masalah, permasalahan penelitian Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga dalam pembelajaran IPA. Kenyataannya menunjukkan bahwa siswa kelas V saat belajar IPA dengan cara menghafal bukan memahami. Ketika guru menerangkan masih menggunakan metode yang berpusat pada guru, sehingga materi pembelajaran yang diterima siswa akan mudah lupa. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

3.5.1 Deskripsi Siklus I dan II

3.5.1.1 Siklus I a.

  Tahap Perencanaan Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1.

  Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA.

  2. Mengembangkan skenario pembelajaran IPA.

  3. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) untuk Siklus I 4.

  Menyiapkan sumber dan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya.

  5. Menyusun instrumen alat tes pembelajaran IPA.

  6. Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA.

  b.

  Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan Model Pembelajaran

  Team Games Tournament (TGT) melalui tahap-tahap berikut: (1)

  melaksanakan tahap orientasi (tahap awal), (2) kegiatan inti (eksplorasi), (3) kegiatan permainan (games) dan pertandingan (tournament), (4) kegiatan konfirmasi.

  1. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.

  2. Guru mempresentasikan atau menyajikan materi dengan langkah- langkah presentasi kelas, kelompok, pertandingan dan permainan serta menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi.

  3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4- 6 siswa.

  4. Guru memberikan materi tentang sifat-sifat cahaya.

  5. Guru memberikan LKS yang akan dikerjakan secara kelompok kemudian dipresentasikan sesuai perwakilan setiap kelompok.

  6. Setiap kelompok saling beradu kecepatan dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, kelompok yang paling cepat selesai akan mempresentasikan hasil kerjanya lebih awal dari kelompok lain.

  7. Guru menunjuk perwakilan setiap kelompok untuk maju ke depan kelas dan menyampaikan hasil kerjanya.

  8. Guru mengadakan permainan, masing-masing kelompok mengirimkan perwakilan anggotanya untuk mengambil kartu bernomor. Siswa mengambil kartu bernomor yang berisi pertanyaan untuk dijawab secara berkelompok.

  9. Guru mengadakan pertandingan untuk masing-masing kelompok dengan memberikan sejumlah soal yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok.

  10. Guru membahas jawaban dari soal permainan dan pertandingan.

  11. Dalam kegiatan permainan dan pertandingan ini diterapkan sistem poin.

  12. Pemenang ditentukan dengan berdasarkan skor yang didapatkan pada masing-masing kelompok.

  13. Guru memberi penghargaan kelompok (team recognition) bagi kelompok yang memperoleh skor terbanyak.

  c.

  Tahap Refleksi Pada tahap ini guru atau peneliti menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi. Analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran supaya mengetahui kekurangan dan kelebihan sehingga diperoleh kesimpulan tentang hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan pada siklus II.

3.5.1.2 Siklus II

  Rancangan pelaksanaan Siklus II dilakukan setelah mengevaluasi Siklus I tetapi didahului dengan perencanaan ulang dari hasil-hasil yang diperoleh pada Siklus I, sehingga kekurangan yang terjadi pada Siklus I tidak terjadi lagi pada Siklus II.

  a.

  Tahap Perencanaan Rencana yang dibuat pada prinsipnya sama dengan rencana pada Siklus I, karena Siklus II merupakan perbaikan dari proses belajar pada Siklus I.

  Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1.

  Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA 2. Mengembangkan skenario pembelajaran IPA 3. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk Siklus II 4. Menyiapkan sumber dan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya.

  5. Menyusun instrumen alat tes pembelajaran IPA.

  6. Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA.

  b.

  Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan TGT (Teams Games Tournament) melalui tahap-tahap berikut: (1) melaksanakan tahap orientasi (tahap awal), (2) kegiatan inti (eksplorasi), (3) kegiatan pembelajaran dengan permainan dan pertandingan , (4) kegiatan konfirmasi c.

  Tahap Refleksi Hasil evaluasi-refleksi pada tahap ini merupakan analisis dari observasi Siklus

  II. Hasil evaluasi-refleksi Siklus II ini digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang sudah direncanakan telah terlaksana dengan baik. Kegiatan refleksi ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah penelitian yang telah dilakukan mencapai indikator atau belum mencapai indikator yang sudah ditetapkan .

3.6 Teknik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan teknik tes, angket interview, observasi, dokumentasi,dan sebagainya (Arikunto, 2002: 126).

  Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, observasi dan dokumentasi.

3.6.1 Teknik tes

  Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127)

  Menurut Arikunto, tes prestasi merupakan tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seorang telah mempelajari sesuatu. Tes prestasi diberikan setelah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan yang diteskan.

  Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik ini berupa data kuantitatif yang dapat dinilai serta dapat diketahui perbedaan kemampuan dari masing-masing siswa. Tes ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data kemampuan awal dan prestasi belajar siswa.

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal evaluasi Siklus I kelas V IPA

  Standar Kompetensi Materi Indikator Jenis Nomor Kompetensi Dasar Ajar Soal Soal 6.

  6.1 Cahaya 1. Pilihan 1, 2, 7, Mendemonstra

  Menerapkan Mendeskripsik sikan sifat ganda 8, 12, sifat-sifat an sifat-sifat cahaya yang 15, 19 cahaya cahaya merambat lurus melalui 2.

  Mendemonstra kegiatan sikan sifat membuat cahaya yang

  3, 4, 5, suatu karya mengenai 6, 9, 10,

  14, 16, 17, 18,

  20 Tabel 3.2

  Kisi-kisi soal evaluasi Siklus II kelas V IPA

  Standar Kompetensi Materi Indikator Jenis Nomor Kompetensi Dasar Ajar Soal Soal 6.

  6.1 Cahaya 1. Pilihan 4, 6, 7, Mendeskripsik

  Menerapkan Mendeskripsik an sifat cahaya ganda 8, 9, 10, sifat-sifat an sifat-sifat yang mengenai 11, 12, cahaya cahaya cermin datar, 14, 16, melalui cermin cekung, kegiatan dan cermin

  17, 18 membuat cembung) suatu karya 2.

  Mendemonstra 1, 2, 3, atau model sikan sifat cahaya yang

  5, 13, dapat dibiaskan 15, 19,

  20

3.6.2 Observasi dengan Instrumen Lembar Observasi.

  Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Suharsimi Arikunto, 2010: 199). Teknik ini digunakan untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi guru terdapat dalam tabel 3.3 (pada halaman berikut).

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran TGT

  6 III Kegiatan Inti 1.

  12

  11

  10

  9

  8

  7

  7.

  4. Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS 5. Memberikan kesempatan kelompok yang tercepat untuk menyampaikan hasil diskusi 6. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi

  3. Memberikan LKS kepada setiap kelompok

  Menjelaskan materi pelajaran 2. Melakukan tanya jawab tentang materi yang diajarkan

  5

  No Aspek yang diamati Indikator Nomor

  4

  Pembelajaran TGT

  Membuka pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan Model

  3 II Kegiatan Awal 1.

  2

  1

  Membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan memberikan nomor kepada masing-masing siswa

  2. Memeriksa kesiapan siswa 3.

  Kesiapan guru dalam menyiapkan alat peraga untuk pembelajaran

  I Pra Pembelajaran 1.

  13

  8.

  14 Mengadakan permainan (game) 9.

  15 Mengadakan pertandingan (tournament) 10.

  16 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami 11.

  17 Membimbing siswa membuat kesimpulan

  IV Kegiatan Akhir 1.

  18 Memberi motivasi kepada siswa 2.

  19 Melakukan evaluasi pembelajaran 3.

  20 Menutup proses pembelajaran Skoring Skor tertinggi: 5 x 20 = 100 Skor terendah: 1 x 20 = 20 Interval

  ℎ − ℎ

  =

  ℎ 100 −20

  =

  5

  = 16 Rentang Nilai: 85 ≤ x ≤ 100 = A (Sangat Baik) 37 ≤ x ≤ 52 = D (Kurang) 69 ≤ x ≤ 84 = B (Baik) 20 ≤ x ≤ 36 = E (Sangat Kurang) 53 ≤ x ≤ 68 = C (Cukup)

  Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa terdapat dalam tabel 3.4. Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam aspek yang digunakan dalam lembar observasi keaktifan siswa adalah menurut Diedrich (Sardiman, 2004: 101) sebagai berikut: a.

  Kegiatan visual: seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi.

  b.

  Kegiatan-kegiatan lisan (oral): seperti mengemukakan suatu pendapat, mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan interupsi.

  c.

  Kegiatan-kegiatan mendengarkan: seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

  d.

  Kegiatan-kegiatan menulis: seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

  e.

  Kegiatan-kegiatan menggambar: seperti menggambar,membuat grafik,chart, diagram, peta, dan pola.

  f.

  Kegiatan mental: seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

  g.

  Kegiatan-kegiatan emosional: seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

  Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan Skala Lajuan (Rating

Scale ) tipe Numerical Rating Scale dengan 5 jawaban alternatif yaitu 1, 2, 3, 4, 5.

Keterangan dalam rating scale : 1 = sangat rendah 2 = rendah 3 = cukup 4 = tinggi 5 = sangat tinggi

Tabel 3.4 Kisi-kisi keaktifan siswa

  Aspek Keaktifan No Item a.

  1, 10 Kegiatan visual: seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi.

  b.

  2, 3, 6, 17 Kegiatan-kegiatan lisan (oral): seperti mengemukakan suatu pendapat, mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan interupsi.

  c.

  4, 5, 9, 15 Kegiatan-kegiatan mendengarkan: seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

  d. menulis: seperti 18, 19 Kegiatan-kegiatan menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

  e.

  16 Kegiatan-kegiatan menggambar: seperti menggambar,membuat grafik,chart, diagram, peta, dan pola.

  f.

  11, 12, Kegiatan mental: seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

  g.

  7, 8, 13, 14, 20 Kegiatan-kegiatan emosional: seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Skoring Skor tertinggi : 5 x 20 = 100 Skor terendah : 1 x 20 = 20 Interval

  ℎ − ℎ

  =

  ℎ 100 −20

  =

  5

  = 16 Rentang Nilai : 85 ≤ x ≤ 100 = A (Sangat Aktif) 37 ≤ x ≤ 52 = D (Kurang Aktif) 69 ≤ x ≤ 84 = B (Aktif) 20 ≤ x ≤ 36 = E (Sangat Kurang Aktif) 53 ≤ x ≤ 68 = C (Cukup Aktif)

3.6.3 Dokumentasi

  Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nilai evaluasi pembelajaran dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga. Keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan diakhir tiap Siklus dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa, catatan refleksi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran dimata siswa, serta sebagai bahan masukan guna untuk perbaikan kegiatan pembelajaran berikutnya.

3.7 Analisis Data

  Analisis data ini dilakukan secara kuantitatif artinya data yang ada dianalisis menggunakan statistik sederhana lalu kemudian didiskripsikan. Analisis data diperoleh dari data peningkatan hasil belajar dianalisis dengan membandingkan skor hasil tes dengan KKM 70.

3.7.1 Uji Validitas

  Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan dianggap valid jika memiliki koefisian corrected item to total correlation ≥ 0,2 (Arikunto, 2010: 211). Uji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan alat SPSS 19.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Uji Validitas Siklus I Nomor soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan

  Soal 1 .503 Valid Soal 2 .265 Valid Soal 3 .617 Valid Soal 4 .486 Valid Soal 5 .250 Valid Soal 6 .245 Valid Soal 7 -.075 Tidak Valid Soal 8 .322 Valid Soal 9 .322 Valid

  Soal 10 .298 Valid Soal 11 -.236 Tidak Valid Soal 12 .348 Valid Soal 13 -.087 Tidak Valid Soal 14 .383 Valid Soal 15 .441 Valid Soal 16 .597 Valid Soal 17 .275 Valid Soal 18 .320 Valid Soal 19 .626 Valid Soal 20 .409 Valid Soal 21 .428 Valid Soal 22 .461 Valid Soal 23 .266 Valid Soal 24 -.213 Tidak Valid Soal 25 .228 Valid

  Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat

  • .095
  • .137
  • .103
  • .096

  Soal 20 .289

  Soal 15 .337

  Valid Soal 16

  Tidak Valid Soal 17

  .433 Valid

  Soal 18

  Tidak Valid Soal 19

  .507 Valid

  Valid Soal 21

  Valid Soal 14

  .431 Valid

  Soal 22

  Tidak Valid Soal 23

  .766 Valid

  Soal 24 .361

  Valid Soal 25

  .054

  Tidak Valid Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai validitas dari 20 soal ada 4 soal yang nilai validitasnya kurang dari

  .361 Valid

  Soal 13 .508

Tabel 3.6 Uji Validitas Siklus II

  Valid Soal 6

  Nomor soal Corrected Item-Total Correlation Keterangan

  Soal 1 .578

  Valid Soal 2

  .336 Valid

  Soal 3 .853

  Valid Soal 4

  .303 Valid

  Soal 5 .602

  .674 Valid

  .373 Valid

  Soal 7 .553

  Valid Soal 8

  .402 Valid

  Soal 9 .735

  Valid Soal 10

  .853 Valid

  Soal 11

  Tidak Valid Soal 12

  0,2 yaitu soal nomor 11, 16, 18, 22, 25.

3.7.2 Uji Reliabilitas

  Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang akan diukur. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan alat SPSS 19.0 for windows. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini mempunyai rentang nilai menurut Arikunto (2010: 172) sebagai berikut:

  : batasan minimal diterima α ≥ 0,6

  : dapat diterima α ≥ 0,7 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

  : reliabilitas memuaskan α > 0,9

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Siklus I

  

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .772

  25 Tabel 3.8

  

Uji Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .839

  25

3.8 Indikator Kinerja

  Penelitian ini dianggap berhasil manakala hasil belajar Siklus II dari jumlah 37 siswa 75% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70.

  Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: ∑ 100%

  = ∑

  Keterangan: P : persentase ketuntasan belajar Σ : jumlah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: EFL Teacher’s Strategies in Accommodating Students’ Needs with Various Learning Styles

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tongkonan Sangulele sebagai Solidaritas Kekristenan Tana Toraja

0 1 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Smailing Tour Bali dalam Memasarkan Pariwisata Bali untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Bali

0 1 18

PERUBAHAN POLA KOMUNIKASI JEMAAT GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) DITINJAU DARI PERSPEKTIF INTERAKSI SOSIAL Oleh: Berma Arpinando Sembiring 712013099 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perubahan Pola Komunikasi J

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 22

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Hukuman dalam Bentuk Bimbingan Jasmani terhadap Peningkatan Kedisiplinan Siswa Kelas V di SD N Kemetul

0 0 24

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 K

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas V SDN Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II T

0 0 19