THE CONTRIBUTION OF CREDIT ASSISTANCE FOR THE WORKING CAPITAL OF THE TRADITIONAL FOOD PRODUCTION IN AIRMADIDI COUNTY, OF THE NORTH MINAHASA SUB-REGION
THE CONTRIBUTION OF CREDIT ASSISTANCE FOR THE WORKING CAPITAL OF THE TRADITIONAL FOOD PRODUCTION IN AIRMADIDI COUNTY, OF THE NORTH MINAHASA SUB-REGION
Fanny Soewignyo
Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Klabat
Theis study aims to look into the contribution and barriers of funding small-scale traditional food industry in Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara to identify sources of funds used by the enterpreneurs such as: personal savings, relatives, suppliers, and banks. This research study utilized the descriptive metH0d to analyze the sources of funds, uses of funds, and the barriers in attempting to develop the business. Data gathering was done using lirary research, questionnaire and supplemented by personal interview. Small-scale traditional food industry represents one of several small-scale industrirs as source of income of the society in Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. This industry supports the economic growth of this area but it must be supported by the goverment and otherrelated intitutions in its attempt to increase production volume, quality, and market network to grow. It is found from this study that additional funds is needed to finance the operations and investments. Currently enterpreneurs do the business using their limited personal savings. Generally, small-scale industry such as traditional food industry must be supported to grow and the supports given by any related institutions could affect this industry to grow, increase employment and enhance standard of leaving of the society to survive in the economic crisis which is still in process to recover.
Keywords: food industry, small business, traditional food
krisis ekonomi yang bekepanjangan banyak
Pendahuluan
pengusaha kecil yang masih bisa bertahan kerena
Dalam melulai dan mengembangkan suatu industri yang dikelola oleh para pengusaha kecil usaha dibutuhkan dana yang memadai dengan lebih muda menyesuaikan dengan berbagai biaya yang pantas. Dana yang diperoleh perobahan. Lain halny dengan pengusaha besar pengusaha kecil dari berbagai sumber digunakan yang lebih muda memperoleh dana operasi tetapi untuk mendapat bahan baku, mengupah tenaga mengalami hambatan pertumbuhan karena kerja dan peralatan yang menunjang proses produk yang dihasilkan mulai kalah bersaing di produksi. Hasil produksi dijual menghasilkan pasar demostik maupun internasional. pendapatan yang dapat memberikan kesejahtraan
Sejak diberlakukan otonomi daerah tahun bagi pengusaha dan pekerja.
2001, telah memberikan peluang kepada Ditengah krisis ekonomi yang masih pengusaha daerah untuk mengembangkan melanda Repoblik Indonesia, proses perolehan potensi bisnis yang berada di daerahnya sendiri. dana bagi pengusaha kecil mesih mendapat Dengan terbentuknya Minahasa Utara pada awal berbagai hambatan sedangkan dana operasi tahun 2004, kebijakan otonomi mengajak seluruh sangat dibutuhkan agar bisnis ini dapat bertahan. komponen masyarakat di Kecamatan Airmadidi Meggison et al. (1994:33) mengatakan, “the khususnya untuk berinovasi dalam mengelola biggest crisisfor a small business is a lack of berbagai sumber daya yang ada dengan harapan cash.” Berbagai laporan media menjelaskan dapat membawa masyarakat sejahtera. walaupun menghadapai berbagai hambatan dan
Kecamatan Airmadidi dengan luas wilayah sekitar 260 kilometer persegi, dengan jarak
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
sekitar 25 kilometr dari kota Manado, memiliki usaha makanan tradisional di Kecamatan penduduk 39 ribu juwa atau 8.500 keluarga yang Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Lebih memiliki beragam sumber penghasilan seperti: khusus penelitian ini bertujuan untuk menjawab sebagai pegawai negeri, buruh pabrik, dan petani. pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Kegiatan perekonomian yang menunjang
1. Bagaimana konstribusi sumber dana kehidupan masyarakat Airmadidi untuk bertahan industri kecil makanan tradisional dari sumber juga beragam. Adanya pasar dimana hasil dana yang berasal dari: perkebunan seperti kelapa, kopra dan industri
modal pribadi
hasil olahan seperti nata de coco, pala manis,
modal keluarga
budidaya ikan mas/mujair, hasil kerajinann
modal pemasok
rumah tangga dan hasil pertanian lainnya
modal bank
dipasarkan. Ada sekitar 1283 keluarga dengan bilamana dikelompokkan berdasarkan pengalam profesi sebagai pembuat dan penjual kue-kue usaha. basah dan kue kering serta berbagai jenis samilan
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan lainnya. Hasil produksi ini dipasarkan bukan
diantara responden dalam hal sumber hanya di Kecamatan Airmadidi saja tetapi di
dana yang berasal dari: Kota Manado dan sekitarnya, bahkan sampai
2.1. modal pribadi keberbagai kota lainnya di Indonesia.
2.2. modal keluarga Usaha swasta lainnya tidak ketinggalan
2.3. modal pemasok dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah
2.4. modal bank
ini antara lain industri besar, sedang, dan kecil
hambatan yang dihadapi seperti pabrik, asuransi, bank, koperasi unit desa.
3. Apa
responden dalam memperoleh dana? Demikian juga sekolah, rumah sakit, universitas, toko,
warung,
rumah
makan Hipotesa
yangmenyerapribuan tenaga kerja. (Sumber: Kantor Kecamatan Airmadidi). Keberadaan
H0. Tidak ada perbedaan yang signifikan perajin rumah tangga yang berprofesi sebagai diantara responden dalam hal sumber dana yang penjual kue-kue dan berbagai jenis camilan berasal dari: tradisonal yang sudah terkenal sampai kekota
C.1. modal probadi
besar di Indonesia yang dijalankan secara turun
C.2. modal keluarga
temurun telah menyangkupkan mereka untuk
C.3. modal pemasok
menyekolahkan anggota keluarga ketingkat
C.4. modal bank
perguruan tinggi. Belajar dari kejatuhan
pengusaha besar dan ketegaran bisnis pengusaha Lingkup/Pembatasan Masalah dan Studi
kecil, menarik minat penulis untuk meneliti sumber pendanaan pada peningkatan usaha kecil,
Penelitian ini dibatasi pada: lebih speficik lagi meneliti konstribusi dan
1. Perajin dan penjual kue/camilan hambatan sumber pendanaan pada peningkatan tradisional dipasar Airmadidi dan pasar Sukar, usaha makanan tradisional di Kecamatan Kecamatan Airmadidi Airmadidi.
2. Perajin dan penjual kue/camilan yang Mesalah penelitian ini bertujuan untuk menjual langsung ke pasar swalayan dan toko- mengatahui kontribusi yang dapat diberikan oleh toko
kue. sumber dana yang dihadapi dalam pendanaan
Difinisi Operasional
Kontribusi: Manfaat yang dirasakan pengusaha dari setiap jenis sumber daya Meningkatkan usaha:
Mengukur keberhasilan penjual dari volume penjualan dan laba bersih. Makanan trasidisonal:
Kue basah/kering dan berbagai jenis camilan yang menggunakan ramuan/bumbu khas Manado melalui proses peralatan yang
sederhana.
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
Sumber dana: Asal danah yang diperoleh untuk operasi dan investasi.
Untuk menjalankan usaha kecil mekanan perbankan masih optimis bahwa jumlah tradisional sebagaiman layaknya usaha lainnya penyaluran kredit masih terus meningkat tentu membutuhkan dana untuk beroperasi. mengingat prospek usaha di Sulawesi Utara dan Grifin and Erbert (1999:579), menjelaskan Gorontalo masih cukup menggembirakan. ”mengapa bisnis membutuhkan dana?” bahwa
talah dilakukan setiap perusahaan harus menggunakan uang sehubungan dengan pentingya mdal yang dapat untuk bertahan. Menurut rumus yang sangat mempengaruhi pendapatan. Boedyo (2001:36) sederhan, dana yang digunakan untuk dalam studinya menyatakan bahwa, modal memperoleh bahan baku, pembayaran upah, dan mempunyai pengaruh yang paling dominan biaya gedung akan menghasilkan produk, terhadap pendapatan. Studi ini dikuatkan oleh pendapatan, dan keuntungan.
Beberapa
studi
Suwanto (2001:24) bahwa, pengusaha yang Usaha kecil makanan tradisional tentu saja modal sedikit sebaiknya menambah modalnya. membutuhkan dana tambahan dari berbagai Dengan penambahan modal ini diharapkan akan sumber lainnya jika ingin meningkatkan usaha meningkatkan hasil produksi, hal ini juga dan meningkatkan laba apaligi sebagaimana meningkatkan pendapatan para pengusaha. diuraikan oleh Zimmerer dan Scaborough bahwa
Menurut Erni Widayanti (2001:48), untuk modal sendiri kadang-kadang disebut modal pengembangan usaha lebih baik menggunakan yang berisiko. “Equity capital(modal sendiri) modal sendiri harus lebih atau paling tidak represents the personal investment of the owner jumlah modal sendiri harus lebih besar dari (owners) in a business and is sometimes called modal pinjaman sehingga pendapatan bersih risk capital because these investors assume the perbulan dapat lebih meningkat karena tanpa primary risk of losing some or perhaps most their dipotong untuk membayar bunga. funds if the business fails. If a venture succeeds,
founders and investors share in the benefits, Tujuan Penelitian
which can be quite substantial. Debt capital is the financing that a small business owner has
1. Tujuan utama studi ini untuk borrowed and must repay with interest. Some mempelajari dampak kontribusi dan pada lenders consider small business to be greater peningkatan usaha makanan tradisonal di risks than bigger risks than bigger corporate Kecamatan Airmadidid Kabupaten Minahasa customers, they require higher interest rates on Utara. loans to small companies because of the risk-
hambatan yang return trade off – the higher the risk, the greter dihadapi pengusaha serta memberikan solusi the return demanded.” (Zimmerer and yang diharapkan mampu meningkatkan penjulan Scarborough, 2002).
2. Mengidentifikasi
dan keuntungan
yang dapat memberi
Menunjuk pada pernyataan Zimmerer and kedejahteraan bagi masyarakat Airmadidi. Scarborough dan dikuatkan dengan laporan Bank Indonesia Manado, maka perlu ditijau dana dari
sumber lain seperti kredit perbankan yang dapat Manfaat Penelitian
diperoleh usaha kecil. Menurut Bank Indonesia Manado, laporan
1. Hasil penelitian inni bermanfaat bagi triwulan IV 2002:2
bahwa timbulnya pihak pebankan dan institusi keuangan lainnya perekonomian Selawesi Utara dan Gorontalo sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian diikuti juga peningkatan kredit yang disalurkan kredit pada usaha kecil. perbankan. Pada triwulan laporan, hasil kredit
juga merupakan perbankan yang disalurkan sebesar Rp. 2.17 kontribusi bagi pemerintah daerah Minahasa triliun meningkat sebesar Rp. 115 miliar Utara untuk lebih mengatahui kebutuhan usaha dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat kecil yang ada diwilayahnya, yang merupakan sebesar Rp. 2.05 triliun. Pengusaha dan penggerak roda perekonomian Sulawesi Utara
2. Penelitian
ini
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
masa depan dalam menjalankan otonomisasi dan jawaban terhadap masalah dalam studi ini. menghadapi era globalisasi
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan
3. Hasil penelitian ini secara langsung mempelajari literature dan tulisan yang ada bermanfaat bagi pengusaha makanan tradisonal kaitannya dengan usaha kecil dan pendanaannya. diwilayah Kecamatan Airmadidi dalam upaya
Sebelum melakukan penelitian lapangan, pengembangan usaha.
peneliti telah mengunjungi perpustakaan dan
4. Bagi dosen-dosen peneliti dapat kantor Kecamatan Airmadidi untuk memperoleh menambah pengatahuan praktis untuk dibagikan data yang cukup dalam menyiapkan kuesioner kepada peserta didik dikelasnya dalam yang menunjang perumusan masalah, dan data menghubungkan teori dan praktek bisnis kepustakaan yang terkait. mahasiswa.
Surat resmi dari Camat Airmadidi doperoleh untuk dapat menjalankan kuesioner
Metode Penelitian
dan melakukan wawancara dengan responden. Wawancara perorangan dilakukan dengan Peneiliti menggunakan metode deskriptif responden oleh peneliti untuk memperjelas survey
yang bermanfaat mengatahui, pernyataan dalam kuesioner dan untuk manganalisa sumber pendanaan, penggunaannya, memperoleh informasi yang libih lengkap dan hambatan dalam meningkatkan dan sehubungan dengan sumber pendanaan. mengembangkan usaha makanan tradisional.
Data yang berhasil dikumpulakn melalui Data dikumpulkan melalui kuesioner dan kuesioner dicatat, ditabulasi, dianalisa dan wawancara yang dilakukan terhadap pemiliki disimpulkan. usaha makanan tradisional untuk memperoleh
1. Teknik Pengolahan Data Statistik
1. Presentase: Digunakan untuk menentukan profil demografi responden.
P=f/n x 100
2. Rata-rata: Digunakan untuk mengukur rata-2 dari ssetiap jawaban responden
3. Likert Scale: Digunakan untuk mengukur rata-rata dari setiap jawanban responden Nilai rata-rata:
Interpretasi:
SS – Sangat Setuju
S – Setuju
KS – Kurang Setuju
TS – Tidak Setuju
STS – Sangat Tidak Setuju
4. Anova: Analisa anova satu arah digunakan untuk membandingkan persepsi responden. Bila F hitung < F table pada alpha 5%, H0 diterima artinya tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan di antara respoden
5. t-test: t-test digunakan jika ditemukan adanya perbedaan persepsi yang signifikan diantara responden.
Profil Rsponden
responden dalam mengisi kuesioner untuk memastikan bahwa responden mengerti apa yang
Peneliti telah menghubungi 50 responden harus dijawab tanpa mempengaruhi persepsi secara acak di Kecamaan Airmadidi dengan responden. Peneliti berhasil mengumpulkan menyebarkan 50 kuesioner dan mendampingi 100% kuesioner yang disebarkan.
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
1. berdasarkan lamanya pengalaman usaha seperti
Responden dibagi dalam empat kelompok yang
dapat
dilihat
pada Tabel
Tabel 1. Lamanya Pengalaman Usaha Pengalaman Usaha (tahun)
1-5
14 28 11-15
6-10
10 20 Jumlah
50 100 Sumber: Hasil Penelitian
Melihat dari Tabel 1. Didapati bahwa dari tahun, 20% memiliki pengalaman 11-15 tahun
50 responden yang telah mengisi kuesioner ada dan 20% yang telah memiliki pengalaman diatas sebanyak 32% yang memilii pemengalan usaha
15 tahun dalam menjalankan usaha makanan 1-5 tahun, 28% memiliki pengalaman 6-10 tradisional.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Pengalaman Usaha (tahun)
f % SD
1-5 6-10 11-15
- SLTP
6 20 40 SLTA
7 8 10 4 29 58 Perguruan Tinggi
1 2 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 2 menunjukkan tingkat pemdidikan tentu saja mempengaruhi kemampuan dalam dari responden. Dari 50 responden ada sebanyak menjalankan usaha. Dilihat dari besarnya 40%
58 responden yang berpendidikan SLTA dan ada berpendidikan SLTA dan hanya 2% yang yang berpendidikan Perguruan Tinggi maka tidak berpendidikan Perguruan Tinggi tetapi tidak ada akan begitu sukar untuk dapat meningkatkan satupun yang dari respinden yang hanya usaha jika ada fasilitas dan bantuan dana yang berpendidikan tingkat SD. Tingkat pendidikan menunjang dalam mengembangkan usaha.
yang berpendidikan
SLTP,
Tabel 3. Usaha Yang Dilakukan Pengalaman Usaha (tahun)
f % Sebagai Penjual Saja
1-5 6-10 11-15
2 4 Sebagai Produsen Saja
10 2 4 Sebagai Produsen Sekaligus
16 10 10 10 46 92 Penjual
Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas produsen sekaligus penjual dari hasil produksi responden (92%) menjalankan usaha sebagai sendiri dan hanya 4% sebagai penjual saja dari
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
hasil produksi orang lain dan 4% lainnya sebagai indikasikan
besarnya prosentase produsen saja sedangkan penjualan dilakukan responden sebagai produsen sekaligus sebagai oleh orang lain. Hal ini menandakan pengalaman penjual. produksi sekaligus pemasaran yang di
dengan
Tabel 4. Jumlah Anak Pengalaman Usaha (tahun)
f % Jumlah anak
1-5
6-10 11-15 >15
3 6 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 5. Jumlah Anak Yang Berpendidikan Perguruan Tinggi Pengalaman Usaha (tahun)
f % Jumlah anak di PT
1-5
6-10 11-15 >15
- - Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tebel 4 menunjukan data yang menyatakan berpendidikan perguruan tinggi karena anak- bahwa 50 responden ada 54% yang memiliki anaknya belum berusia perguruan tinggi dan ada anak masing-masing dua orang, 26% memiliki sebagian kecil yang tidak melanjutkan tiga orang anak dalam keluarga, 8% memiliki pendidikan ke perguruan tinggi karena berbagai satu orang anak, 6% memiliki empat orang anak alasan yang berbeda seperti langsung membantu dan 6% lainnya belum memiliki anak.
orang tua menjalankan usaha, keterbatasan dana, Tabel 5 menunjukkan bahwa ada 26% dan tidak termotivasi untuk melanjutkan responden yang memiliki satu orang anak di pendidikan. perguruan tinggi sedangkan 74% tidak
3. Profil Usaha Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja
Pengalaman Usaha (tahun)
f % Jumlah orang
1-5
6-10 11-15 >15
1-5
6-10
2 6 6 2 16 32 11-15
2 2 4 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 6 menunjukkan data bahwa 56% yang berjumlah satu sampai dengan lima orang, dari responden memperkerjakan tenaga kerja 32% responden memperkerjakan tenaga kerja
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
sekitar enam sampai 10 orang, 8% responden menggambarkan
usaha makanan memperkerjakan tenaga kerja sekitas 11-15 tradisional di Kecamatan Airmadidi dijalankan orang dan hanya 4% yang telah memiliki pekerja sebagai industri kecil yang dapat lebih jelaskan sebanyak lebih dari 12 orang. Data ini dengan
pada Tabel
Tabel 7. Asal Tenaga Kerja Pengalaman Usaha (tahun)
f % Jumlah orang
1-5
6-10 11-15 >15
Anggota keluarga
9 12 4 6 31 62 Kerabat
2 2 11 22 Tetangga sekitar
2 2 4 8 Luar Airmadidi
4 8 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 7 menyatakan bahwa mayoritas dekat sebanyak 22%, sebagian kecil adalah tenaga kerja yang dipekerjakan responden tetangga sekitar yaitu sebanyak 8% dan 8% berasal dari anggota keluarga sendiri yaitu lainnya berasal dari luar Airmadidi. Data ini sebanyak 62% dan yang beerasal dari kerbat
menendakan bahwa industri ini adalah golongan industri
kecil . Tabel 8. Rata-rata Penjualan Perbulan Pengalaman Usaha (tahun)
f % Rata-rata penjualan (rupiah)
1-5
6-10 11-15 >15
<1 juta
11 4 4 2 21 42 > 2 s/d 3 juta
1 s/d 2 juta
6 14 28 > 3 s/d 5 juta
4 8 > 5 juta
4 8 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber:
Hasil
penelitian
Data pada tabel 8 menunjukkan bahwa penjualan di atas Rp. 3.000.000,- sampai dengan 42% responden memperoleh rata-rata penjualan Rp. 5.000.000,- dan 8% responden lainnya perbulan sekitar Rp. 1.000.000,- sampai dengan memperoleh penjualan perbulan diatas Rp. Rp. 2.000.000,- sedangkan 28% memperoleh 5.000.000,--. Data ini menggambarkan masih sekitae Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. cukup kecil penghasilan yang diperoleh para 3.000.000,- dan 14% memperoleh hanya lebih perajin makanan tradisonal di Kecamatan kecil dari Rp. 1.000.000. hanya ada 8% Airmadidi. responden yang menyatakan memperoleh
Tabel 9. Rata-rata Prosentase Probahan Volume Penjualan Perbulan Tahun Akhir Pengalaman Usaha (tahun)
f % Rata-rata perobahan
1-5
6-10 11-15 >15
Turun s/d 5%
0 0 Turun > 5% s/d 10%
0 0 Tetap/0%
0 0 Naik> 1% s/d 5%
1 6 4 2 13 26 Naik > 5% s/d 10%
11 22 Naik di atas 10%
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
Terkadang naik terkadang turun
5 3 2 8 18 36 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian Tabel 9 menunjukkan bahwa ada 36% dengan 5%. 22% responden menyatakan bahwa responden yang menyatakan bahwa volume ada kenaikan volume penjualan diatas 10% penjualan perbulan pada tahun terakhir berobah perbulan, sedangkan 16% lainnya menyatakan tak menentu, terkadang naik dan terkadang turun. ada kenaikan volume penjualan rata-rata di atas 26% responden menyatakan ada kenaikan 10% perbulan dalam satu tahun terakhir. volume penjualan perbulan diatas 1% sampai
Tabel 10. Rata-rata Keuntungan Bersih Yang Diperoleh Setiap Bulan Pengalaman Usaha (tahun)
f % kentungan Bersih (rupiah)
1-5
6-10 11-15 >15
<1 juta
8 6 2 4 20 40 >2 ≤ 3 juta
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tabel 10 menunjukkan ada 40% 2.000.000,- sampai dengan Rp. 3.000.000,- dan responden yang memperoleh keuntungan bersih 12% responden lainnya memperoleh keuntngan perbulan sebesar Rp. 1.000.000,- sampai dengan di atas Rp. 3.000.000,- sampai dengan Rp. Rp. 2.000.000,- dan sebanyak 32% responden 5.000.000,-. Data ini mempertegas data pada memperoleh keuntungan bersih dibawah Rp. tabel 4-8 sehubungan dengan rata-rata penjualan 1.000.000,-.
Ada
respondenyang perbulan.
memperoleh keuntungan bersih di atas Rp.
Tabel 11. Banyaknya Jenis Produk Yang Diproduksi/Dijual Pengalaman Usaha (tahun)
f % Banyak jenis produk
1-5
6-10 11-15 >15
1-2
8 16 3-4
8 18 36 5-6
9 5 2 2 18 36 7-8
6 12 Jumlah
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian
Tebel 11 menunjukkan bahwa 36% dari total responden memproduksi dan menjual tiga sampai empat jenis produk dan 35% lainnya memproduksi dan menjual lima sampai dengan enam jenis produk. 16% dari responden memproduksi dan menjual hanya satu dampai dengan dua jenis produk, sedangkan 12% responden lainnya memproduksi dan menjual lebih dari delapan jenis produk.
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
Tabel 12. Banyajnya Jeniss Produk Kue/ camilan Kering yang Tahan Lama Diproduksi/Dijual Pengalaman Usaha (tahun)
f % Banyak jenis produk
1-5
6-10 11-15 >15
16 14 10 10 50 100 Sumber: Hasil penelitian Bab ini membahas tentang hasil penelitian, Dari Tabel 12 diperoleh data yang analisa dan interpretasi data sebagai hasil dari menunjukkan bahwa ada 40% responden yang pengumpulan kuesioner, wawancara dan memproduksi dan menjual dua jenis produk tunjuauan pustaka. Setiap temuan dianalisa dan kering yang tahan lama, sedangkan 30% diinterpretasi sesuai dengan perumusan masalah responden hanya memproduksi dan menjual satu dari penelitian ini.
jenis produk kering yang tahan lama. Ada 1. Apa kontribusi pendanaan yang diperoleh sebanya 14% responden yang memproduksi dan
industri kecil makanan tradisional dari menjual tiga jenis produk kering tahan lama,
sumber dana yang berasal dari: 12% memproduksi dan menjual lebih dari lima
Modal pribadi
jenis produk kering tahan lama dan hanya ada
Modal keluarga
4% dari jumlah responden yang memproduksi
Modal pemasok
dan menjual produk kering tahan lama.
Modal bank bilamana
dikelompokkan berdasarkan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
pengalaman
usaha.
Tabel 13. Kontribusi Sumber Dana Modal Probadi Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Tabungan pribadi keluarga digunakan sebagai modal
4.31 4.14 3.40 3.80 kerja mendapatkan bahan baku dan tenaga kerja
2. Tabungan pribadi keluarga digunakan untuk membeli peralatan/investasi
3. Tabungan pribadi keluarga digunakan untuk mendapatkan bahan baku, tenaga kerja dan
4.25 4.36 3.00 4.00 peralatan/investasi
4. Keuntungan bersih digunakan untuk pengembangan usaha
5. Keuntungan bersih semuanya ditabung
6. Keuntungan bersih digunakan untuk biaya hidup
4.25 4.43 4.20 4.00 keluarga dan pendidikan anak
3.44 3.57 3.00 3.40 Rata-rata
7. Keuntungan bersih tidak cukup untuk ditabung
Tabel 13 menjelaskan bahwa mayolitas bersih digunakan untuk pengembangan usaha, respondent yang memiliki pengalaman usaha 1-5 biaya hidup keluarga dan pendidikan anak; tahun menyatakan setuju tabungan bribadi sementara kurang setuju kalau keuntungannya keluarga digunakan sebagai modal kerja untuk semua ditabung, dan keuntungan bersih tidak mendapatkan bahan baku, membayar tenaga cukup ditabung. kerja; membeli peralatan/investasi; keuntungan
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
Responden yang memiliki pengalaman Bila mereka yang memiliki pengalaman yang usaha 6-10 tahun berkomentar kurang setuju sangat lama diatas 15 tahun berkomentar bahwa keuntungan besih semuanya ditabung; sedangkan kurang setuju keuntungan bersih digunakan variable pertanyaan lainnya setuju. Untuk untuk pengembangan usaha; keuntungan bersih responden yang memiliki pengalaman usaha 11- semuanya ditabung; dan keuntungan bersih tidak
15 tahun menjawab sangat setuju keuntungan cukup untuk ditabung. besih digunakan untuk pengembangan usaha; dan
Rata-rata seluruh responden menjawab mayoritas kurang setuju terhadap variable setuju dengan semua variable pertanyaan yang pertanyaan lainnya.
disampaikan.
Tabel 14. Kontribusi Sumber Dana Modal Keluatga Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Keluarga.familli ikut menanam modal dalan usaha ini
2. Bertambahnya jumlah anggota yang menanamkan modal menambah volume produksi, jenis produk yang
4.06 3.86 3.60 3.60 dihasilkan/dijual.
3. Bertambahnya modal keluarga semakin besar
4.06 4.00 3.80 3.20 keuntungan yang diperoleh
4. Keuntungan bersih digunakan untuk pengembangan
3.94 4.00 4.20 4.00 usaha.
5. Keuntungan bersih semuanya ditabung
6. Keuntungan bersih digunakan untuk biay hidup
3.94 4.43 3.80 3.80 keluarga dan pendidikan anak
7. Keuntungan bersih tidak cukup untuk ditabung
3.63 3.73 Rata-rata
Tabel 14 menunjukkan bahwa reponden bersih tidak cukup untuk ditabung. Untuk yang memiliki pengalaman 1-5 tahun menjawab variable pertanyaan lainnya responden setuju. setuju bertambahnya jumlah anggota yang
Responden yang berpengalaman 11-15 menanamkan
volume tahun kurang setuju bahwa keuntungan bersih produksi, jenis produk yang dihasilkan.dijual; semuanya ditabung dan keuntungan bersih tidak bertambahnya modal keluarga semakin basar cukup untuk ditabung; variable pertanyaan lainya keuntungan yang diperoleh; keuntungan bersih seluruh responden setuju. digunakan untuk pengembangan usaha; dan
modal
menambah
Responden yang telah berpengelaman digunakan untuk biaya hidup keluarga maupun diatas 15 tahun memilih kurang setuju pendidikan anak. Tetapi kurang setuju bahwa keluarga/familli ikut menanamkan modal dalam keluarga/familli ikut menanamkan modal usaha, usaha ini; bertambahnya modal keluaga semakin kurang setuju keuntungan bersih semuanya besar keuntungan yang diperoleh; dan ditabung dan menyatakan kurang setuju bahwa keuntungan bersih semuanya ditabung. keuntungan bersih tidak cukup untuk ditabung.
Rata-rata responden yang memiliki Responden yang memiliki pengalam 6-10 pengalaman usaha dengan 15 tahun menjawab tahun kurang setuju keluarga/familli ikut setuju dengan keseluruhan variable pertanyaan; menanamkan modal dalam usaha ini; keuntungan sementara responden yang memiliki pengalaman bersih semuanya ditabung; dan keuntungan diatas
15 tahun
kurang setuju.
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
Tabel 15. Kontribusi Sumber Dana Modal Pemasok Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Pemasok pemberian kreedit atas pasokan bahan baku
2. Pemasok membantu dalam proses produksi dengan memberi resep/cara pengelolaan
3. Pemasok bahan baku juga merupakan pembeli
3.94 3.64 3.20 3.60 sebagian hasil produksi
4. Adanya kredit dari pemasok menambah volume
3.38 4.07 3.80 3.80 poduksi, jenis produksi yang dihasilkan/dijual
5. Keuntungan bersih lebih banyak diperoleh dengan
2.94 3.79 3.40 3.20 adanya kredit dari pemasok
3.42 3.79 Rata-rata
Tabel 15 menunjukkan bahwa responden Responden yang memiliki pengalaman 6- yang
10 tahun menyatakan setuju bahwa dengan menyatakan setuju pemasok bahan baku juga seluuh pertanyaan yang ada pada kuesioner merupakan pembeli sebagian hasil produksi; sehubungan dengann kontribusi bantuan dana kurang setuju pemasok memberikan kredit atas dari modal pemasok. pasokan bahan baku; pemosok membantu dalam
memiliki pengalaman 1-5
tahun
Sementara responden yang memiliki proses produksi dengan memberikan resep/cara pengalaman 11-15 menjawab setuju pemasok pengelolahan; adanya kredit dari pemasok memberikan kredit atas pasokan bahan baku dan menambah volume produksi, jenis yang adanya kredit dari pemasok menambah volume dihasilkan/dijual; keuntungan bersih lebih produksi, jenis produk yang dihasilkan/dijual. banyak diperoleh dengan adanya kredit dari
Resoponden yang memiliki pengalaman pemasok.
usaha 6-10 tahun menjawab setuju; selebihnya kurang
setuju.
Tabel 16. Kontribusi Sumber Dana Modal Bank Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Bank memberikan kredit dengan tingkat bunga rendah
3.88 4.21 4.60 3.60 kepada pengusaha kecil
2. Bank mencari dan menawarkan bantuan kredit kepada
3.75 4.00 4.20 4.00 usaha kecil
3. Bank memberikan bimbingan kepada pengusaha kecil
3.94 4.14 3.80 dalam mengelola keuangan 3.80
4. Pengusaha sangat bergantung pada modal bank dalam
3.38 3.89 3.60 3.20 pengembangan usaha
3.74 4.05 Rata-rata
Responden yang memiliki pengalaman Responden yang memiliki pengalaman usaha 1-5 tahun menyatakan setuju bahwa bank usaha 6-10 tahun dan 11-15 tahun merasa setuju memberikan kredit dengan tingkat suku bunga dengan semua variable pertanyaan; sedangkan rendah kepada pengusaha kecil; bank mencari responden yang memiliki pengalaman diatas 15 dan menawarkan bantuan kredit kepada usaha tahun kurang setuju pengusaha sangat kecil; bank memberikan bimbingan kepada bergantung
modal bank dalam pengusaha kecil dalam megelola keuangan; pengembangan usaha. namun kurang setuju pengusaha sangat
pada
Terhadap selurh variable pertanyaan diatas bergantung
dalam keseluruhan responden setuju. pengembangan usaha.
pada
modal
bank
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
2.2. Modal keluarga diantara responden dalam hal sumber
2. Sejauh mana perbedaan yang ada
2.3. Modal pemasok dana yang berasal dari:
2.4. Modal bank
2.1. Modal pribadi
Table 17. Anova-Single Factor Modal Pribadi Source of Variation
F crit Between Groups
SS
Df MS
F P-value
3 0.36411 1.27245 0.30625 3.0088 Withim Groups
Table 17 menunjukkan ringkasan hasil test perbedaan yang signifikan diantara responden Anova dengan alpha 5% untuk modal pribadi dalam hal sumber dana yang berasal dari modal yang menyatakan: F hitung 1.27245 < F critical pribadi. 3.0088 berarti H0 diterima. Artinya tidak ada
Table 18. Anova-Single Factor
2.2. Modal Keluarga Source of Variation
F crit Between Groups
SS
Df MS
F P-value
3 0.15793 0.59277 0.62578 3.0088 Withim Groups
27 Table 5-6 menunjukkan ringkasan hasil ada perbedaan yang signifikan diantara
test Anova dengan alpha 5% untuk modal responden dalam hal sumber dana yang berasal keluarga yang menyatakan: F hitung 0.59277 < F dari modal keluarga. critical 3.0088 berarti H0 diterima. Artinya tidak
Table 18. Anova-Single Factor
2.3. Modal Pemasok Source of Variation
F crit Between Groups
SS
Df MS
F P-value
3 0.14961 1.77495 0.19241 3.2389 Withim Groups
Table 18 menunjukkan ringkasan hasil test perbedaan yang signifikan diantara responden Anova dengan alpha 5% untuk modal pemasok dalam hal sumber dana yang berasal dari modal yang menyatakan: F hitung 1.77495 < F critical pemasok. 3.2389 berarti H0 diterima. Artinya tidak ada
Table 19. Anova-Single Factor
2.4. Modal Bank Source of Variation
F crit Between Groups
SS
Df MS
F P-value
3 0.17709 1.76225 0.20776 3.4903 Withim Groups
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
Table 5-8 menunjukkan ringkasan hasil test yang signifikan diantara responden dalam hal Anova dengan alpha 5% untuk modal bank yang sumber dana yang berasal dari modal bank. menyatakan: F hitung 1.76225 < F critical 3.4903
berarti H0 diterima. Artinya tidak ada perbedaan 3. Apa hambatan yang dihadapi responden dalam
memperoleh dana?
Table 20. Hambatan
3.1. Modal Pribadi Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Modal pribadi terbatas, banyak terserap untuk
3.63 3.93 4.20 4.00 memenuhi kebutuhan keluarga
2. Beresiko tinggi dalam menggunakan modal pribadi
3. Untuk memperoleh kuntungan pengusaha harus mengorbankan harta pribadi yang ada, waktu dan
3.63 4.14 4.00 3.80 tenaga Rata-rata
Table 20 menunjukkan responden yang Mayoitas responden setuju hambatan yang memiliki pengalaman 1-5 tahun menyatakan dihadapi adalah modal pribadi terbatas, banyak setuju bahwa hambatan yang dihadapi dalam terserap untuk memenuhi kebutuhan keluarga; mengelola usahanya yaitu disebabkan oleh modal beresiko tinggi dalam menggunakan modal pribadi yang terbatas, banyak terserap untuk pribadi; untuk meperoleh keuntungan pengusaha memenuhi
untuk harus mengorbankan harta pribadi yang ada, memperoleh keuntungan, pengusaha harus waktu dan tenaga; hanya responden yang punya mengorbankan harta pribadi yang ada, wantu dan pengalaman 1-5 tahun yang kurang setuju modal tenaga.
kebutuhan
keluarga;
pribadi beresiko tinggi.
Table 21. Hambatan
3.2. Modal Keluarga Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Anggota keluarga/familli dengan mudah menarik investasinya kapan saja sehingga mangganggu
3.00 3.64 4.00 4.20 kelangsungan usaha
2. Campur tangan anggota keluarga/familli mengganggu
3.38 3.71 3.80 4.40 kelangsungan/pengembangan usaha
3. Volume penjualan naik keuntungan menurun
4. Keluarga/familli tidak memiliki jiwa wiraswasta
Rata-rata
Table 21 menunjukkan responden yang responen yang memiliki pengalaman 1-5 tahun memiliki pengalaman usaha diatas 5 tahun setuju kurang setuju. anggota keluarga/familli dengan mudah menarik
Hanya responden yang pengalaman diatas investasinya kapan saja sehingga mangganggu
15 tahun mengatakan setuju dengan adanya kelangsungan usaha; campur tangan anggota modal keluarga volume penjualan naik keluarga/familli
mengganggu keuntungan menurun; sementara yang lain kelangsungan/pengembangan usaha; sementara kurang setuju termasuk kurang setuju volume
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
penjualan naik
menurun; keluarga/familli tidak memiliki jiwa wiraswasta . Table 22. Hambatan
keuntungan
3.3. Modal Pemasok Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Jangka waktu kredit sangat pendek
2. Pemasok memberikan kredit bersyarat dengan mellihat
3.06 3.71 3.40 4.00 kapabilitas dan jaminan
3. Tidak memenuhi kesepakatan berarti hilang
3.69 3.57 4.00 3.80 kepercayaan
4. Pemasokan bahan baku tidak pasti
Rata-rata
Table 22 menunjukkan bahwa responden tahun kurang setuju dengan pertanyaan bahwa dengan pengalaman diatas lima tahun rata-rata jangka waktu kredit yang diberikan pemasok setuju dengan
semua pertanyaan yang sangat pendek dan bahwa pemasok memberikan berhubungan dengan hambatan yang dihadapi kredit prsyarat dengan melihat kapabilitas dan berkaitan dengan pengalaman dibawah enam jaminan.
Table 23. Hambatan
3.4. Modal Bank Pengalaman Usaha (tahun)
1-5 6-10
11-15 >15
1. Persyaratan bank sulit dipenuhi
2. Kepedulian bank terhadap usaha kecil sangat rendah
3. Pengusaha tidak terbiasa berhubungan dengan bank
4. Dana murah pemerintah melalui bank belum dirasakan
3.56 3.50 4.40 3.80 pengusaha kecil
5. Bunga bank terlalu tinggi
Rata-rata
Table 5-12 seluruh responden mersa
Modal bank
hambatan yang dihadapi dengan menggunakan bilamana dikelompokkan berdasarkan pengalam modal bank adalah persyaratan bank sulit usaha dipenuhi; epedulian bank terhadap usaha kecil
sangat rendah; pengusaha tidak terbiasa 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan berhubungan dengan bank; dana murah
diantara responden dalam hal sember dana pemerintah melalui bank belum dirasakan
yang berasal dari:
pengusaha kecil; bunga bank terlalu tinggi.
1.1. Modal pribadi
1.2. Modal keluarga
Kesimpulan dan Saran
1.3. Modal pemasokan
1.4. Modal bank
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab perumusan masalah sebagai berikut:
3. Apa hambatan yang dihadapi responden
1. Apa kontribusi pendanaan yang diperoleh dalam memperoleh dana? industri kecil makanan tradisional dari sumber dana yang berasal dari:
1. Profil Responden
Modal pribadi 32% memiliki pengalaman usaha selama Modal keluarga
1-5 tahun, 28% pengalaman selama 6-10 tahun, Modal pemasok
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
20% berpengalaman 11-15 tahun dan 20% yang memperoleh keuntungan bersih diatas Rp. lainnya berpengalaman diatas 15 tahun.
2.000.000,- sampai dengan Rp. 3.000.000,- dan 58%
40% 12% responden lainnya memperoleh keuntungan berpendidikan
berpendidikan
SLTA,
yang di atas Rp. 3.000.000,- sampai dengan Rp. berpendidikan Perguruan Tinggi
92% menjalankan usaha sebagai produsen 36% responden responden memproduksi sekaligus sebagai penjual dari hasil produksi, 4% dan menjual sekitar tiga sampai dengan empat sebagai penjual saja dan 4% lainnya hanya jenis produk, 35% lainnya memproduksi dan sebagai produsen saja.
menjual lima sampai dengan enam jenis produk. 26% responden yang memiliki anak yang 16% responden memproduksi dan menjual hanya menempuh pendidikan Perguruan Tinggi, dan sati sampai dengan dua jenis produk, sedangkan 74% tidak di Perguruan Tinggi karena belum 12% responden memproduksi dan dan menjual berusia Perguruan Tinggi dan sebagainya tidak lebih dari delapan jenis produk. melanjutkan pendidikan.
Dari sekian jenis produk yang diproduksi dan dijual ada produk yang mudah rusak dan ada
2. Profil usaha yang tahan lama atau produk kering. Ada 56% responden mempekerjakan 1-5 orang sebanyak 40% responden yang memproduksi dan tenaga kerja, 32% mempekerjakan 6-10 orang, menjual dua jenis produk kering tahan lama, 8% mempekerjakan 1-15 orang dan 14% 30% responden hanya memproduksi dan menjual mempekerjakan lebih dari 15 orang tenaga kerja.
satu jenis produk tahan lama. 14% responden Mayoritas tenaga kerja yang dipekerjakan memproduksi dan menjual tiga jenis produk responden barasal dari anggota keluarga sendiri. kering tahan lama, 12% responden memproduksi Ini nyatakan oleh 62% responden, sedangkan dan menjual lebih dari lima jenis produk kering 22% responden meperkerjakan kerabat dekat, 8% tahan lama dan hanya ada 4% dari jumlah responden mempekerjakan tetangga sekitar dan responden yang memproduksi dan menjual 8% lainnya berasal dari luar Airmadidi.
produk kering tahan lama.
49% responden memperoleh rata-rata penjualan perbulan sekitar Rp. 1.000.000,- 3. Kontribusi sumber dana Modal pribadi sampai
Seluruh responden tidak setuju bahwa memperoleh penjualan diatas Rp. 2.000.000,- keuntungan bersih semuanya ditabung. Ini sampai dengan Rp. 3.000.000,- dan 14% menyatakan bahwa pengusaha masih dapat memperoleh kurang dari Rp. 1.000.000,-. Hanya menabung sebagian keuntungan dan sebagian 8% personden yang menyatakan memperoleh besar digunakan untuk modal kerja, investasi, penjualan rata-rata diatas Rp. 3.000.000,- sampai pengembangan usaha, biaya hidup keluarga dan dengan Rp. 5.000.00,- dan 8% responden lainnya pendidikan anak
dengan Rp.
2.000.000,-,
mengingat kebanyakan memperoleh diatas Rp. 5.000.000,-.
pengusaha sudah berkeluarga dengan memiliki 2- 6% responden menyatakan bahwa volume
3 orang anak yang msih duduk dibangku SD penjualan perbulan pada tahun terakhir berobah sampai SMU. tak menentu, terkadang naik dan terkadang turun.
26% responden menyatakan ada kenaikan 4. Kontribusi sumber dana: Modal keluarga volume penjualan perbulan diatas 1% sampai
yang mayoritas tingkat dengan 5%. 22% responden menyatakan bahwa pendidikan cukup tinggi yaitu SLTA, merasa ada kenaikan volume penjualan diatas 10% perlu adanya penambahan modal selain modal perbulan sedangkan 16% lainnya menyatakan sendiri untuk dapat meningkatkan volume ada kenaikan volume penjualan rata-rata diatas produksi dan jenis produk yang akan dapat 10% perbulan dalam satu tahun terakhir.
Respinden
meningkat keuntungan. Dengan demikian akan 40% responden menyatakan bahwa rata- sanggup menyekolahkan anak-anak ketingkat rata keuntungan bersih pebulan diperoleh sebesar pendidikan yang lebih tinggi, sanggup memenuhi Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000,-. kebutuhan keluarga dan ada kelebihan untuk 32% responden memperoleh keuntungan bersih ditabung. dibawah Rp. 1.000.000,-, 16% responden
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
10 tahun dan diatas 15 tahun menyatakan bahwa Pengusaha yang memiliki pengalaman 1 beresiko tinggi jika menggunakan modal pribadi, sampai 5 tahun dengan tingkat pendidikan SLTP khawatir bila mengalami kerugian maka dan tingkat penjualan terus meningkat 5% tabungan keluarga akan habis dan tidak dapat sampai 10% perbulan, keuntungan Rp. 1 juta melanjutkan usaha bahkan untuk membiayai sampai Rp. 2 juta perbulan merasa tidak kebutuhan keluarga dan pendidikan anak. memerlukan kredit bahan baku dari pemasok dan
5. Kontribusi sumber dana: Modal pemasok
tidak memerlukan bantuan pemasok dalam 9. Hambatan: Modal Keluarga proses produksi. Pengusaha ini juga tidak yakin
Responden dengan pengalaman usaha bahwa ada kredit pemasok dapat meningkatkan diatas 35 tahun menyatakan bahwa dengan volume produksi dan jenis produk yang adanya modal keluarga akan menyebabkan menjanjikan keuntungan bersih lebih banyak.
campur tangan keluarga dalam pengembangan usaha dianggap menganggu dan menghambat
6. Kontribusi sumber dana: Modal bank kelangsungan usaha yang belum tentu Pengusaha yang memiliki pengalaman 1 memberikan keuntungan walaupun penjualan sampai 5 tahun yang memiliki tingkat pendidikan meningkat. SLTP khawatir jika bergantung pada modal bank
dalam mengelola usaha. Demikian pula dengan 10. Hambatan: Modal pemasok pengusaha yang memiliki pengalaman diatas 15
Keptepatan janji adalah penting dalam tahun dengan tingkat pendidikan SLTP dan mendapatkan modal pemasok. Pemosok menilai penjual perbulan Rp. 2 juta sampai Rp. 3 juta, segi kemampuan mengelola usaha, pendidikan mayoritas memproduksi hanya 3 sampai 4 jenis sebagai syarat untuk mendapatkan kredit produk.
pemasok sehingga mereka yang berpendidikan SMU kebawah diberikan kredit yang lebih
7. Persepsi responden
pendek dan bersyarat.
Persepsi responden dalam hal kontribusi sumber dana sehubungan dengan modal pribadi, 11. Hambatan: Modal bank modal keluarga, modal pemasok dan modal bank
Pengusaha yang telah berpengalaman sebagai hasil test ANOVA menyatakan bahwa diatas 15 tahun, berpendidikan SLTP memiliki tidak ada perbedaan yang signifikan diantara hambatan dalam memperoleh modal usaha dar reponden jika dilihat dari pengalaman usaha. bank selain dari persyaratan yang sulit dipenuhi, Dengan demikian hipotesa null (H0) diterima.
bunga tinggi juga karena Bank menilai modal yang
dimiliki,
kemampuan mengelola,
8. Hambatan: Modal pribadi kredibilitas dan jaminan. Pengusaha merasa Semua responden menyatakan jumlah bahwa bank kurang perduli untuk membantu modal pribadi terbatas, banyak terserap untuk usaha kecil dan adanya dana murah pemerintah memenuhi kebutuhan keluarga 2 sampai 3 anak. hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Untuk memperoleh keuntungan maka harta Pengusaha juga kurang terbiasa berhubungan pribadi, wakti dan tenaga harus dikorbankan. dengan
bank. Pengusaha yang memiliki pengalaman 6 sampai
Fanny Soewignyo – The Contribution of Credit Assistance
2. Dari hasil wawancara dengan perajin mereka menyarankan kepada pemerintah agar Bertitik tolak dari perumusan masalah dan pasar Airmadidi yang hanya dibuka setiap selasa, tujuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
Kesimpilan
kamis, dan sabtu dijadikan pasar setiap hari,
1. Pengusaha kecil makanan tradisional di sehingga pembeli dari luar daerah juga akan Kecamatan Airmadidi membutuhkan dana untuk lebih mudah untuk membeli berbagai produk mengembangan usaha
airmadidi setiap hari sehingga dapat meninkatkan
2. Pada umumnya dana yang digunakan jumlah keuntungan. saat ini berasal dari modal sendiri yang terbatas
3. Disarankan kepada pemerintah daerah menjadi hamabatan untuk mengembangan usaha dan kepada perajin untuk dapat mendirikan dan kualitas produk yang dihasilkan.
asosisi pengusaha makanan tradisional yang
3. Tambahan modal dari keluarga dapat membantu memberikan perlindungan, dibutuhkan dan dapat diperoleh namun bisa memrluas jaringan pemasaran, pelatihan usaha mengganggu kelangsungan usaha jika ada untuk dapat meningkatkan kulitas dan variasi campur tangan dari mereka yang tidak memiliki produk. Lebih lanjut kepada Pemerintah Daerah jiwa wiraswasta dan mereka dapat menarik dan perajin untuk dapat membantu pameran atau investasinya kapan saja.
bazaar makanan tradisional pada hari-hari
mempromosikan dan memberikan kredit dapat diperoleh dalam jangka meningkatkan volume penjualan. pendek tetapi ada juga hambatan ketidak pastian
4. Modal usaha dari pemasok yang tertentu
untuk
4. Bagi pemasok dana disarankan agar pasokan yang mendorong perajin untuk membeli dapat membantu perajin dalam keterbatasan langsung secara tunai. Ada Bank yang dapat mereka
berbagai persyaratan memberikan kredit kepada pengusaha kecil tetapi perolehan dana. hambatan yang dihadapi oleh perajin ada
memenuhi
5. Disarankan kepada perajin jika ada persyaratan bank yang sulit dipenuhi, suku bunga produk sisa yang tidak terjual dipasar agar tinggi, kurang peduli membantu usaha kecil dan dilakukan barter dengan pemasok bahan baku pengusaha tidak terbiasa berhubungan dengan atau peralatan yang dibutuhkan untuk produksi bank. Hal ini membuat mereka enggan untuk sehingga dapat menghemat arus kas keluar. memproses perolehan dana dari Bank.
Demikian juga disarankan untuk sering berkomunikasi dengan pemerintah setempat yang
Saran
mengatahui adanya dana bantuan bank dunia atau institusi lainnya dapat diperoleh perajin
1. Hasil produksi makanan tradisional mulai produser tertentu. Hubungan baik dengan yang berasal dari kecamatan Airmadidi berupa kreditor harus dijalin dengan memenuhi camilan, kue basah dan kering sudah cukup kewajiban pelunasan kredit ssesuai perjanjian terkenal bukan hanya di Sulawesi Utara tetapi si agar dapat meningkatkan kepercayaan kreditor. berbagai daerah di Indonesia sebagai ole-ole.
penelitian lebih lanjut Namun industri ini membutuhkan perhatian disarankan
6. Untuk
aspek menajemen pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dalam pengelolaan usaha kecil makanan tradisional. pengembangan yang dapat merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang menyerap tenaga
meneliti
kerja dan
mengurangi
tingkat
pengangguran.
Journal of Business and Economics (JBE), December 2006, Vol. 5, No. 2
Referensi
Bank Indonesia Manado, 2002. Laporan triwulan IV tahun 2002, Kajian Pengembangan Ekonomi, Perbankan dan Sistem Pembayaran Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo Griffin, R. W., dan Ebert R. J. (1999). Business (5 th ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc. Sahib, Muhammad, 2003. “Internasional Pasar Modal Dunia Pada Peningkatan Struktur Modal
Melalui Hutang Modal Serta Resiko Internasional Yang Ditimbulkan”. Jurnal Ilmiah “PROSPEK” Kopertis Wilayah IX Sulawesi, 25 Maret. ISSN: 0852-8780
Supono, Boedyo. 2001. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sektor Informal di Kotamadya Surakarta,”. Jurnal Penelitian Universitas Slamet Riyadi surakarta. Suwarto, 2001. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kapas di Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten.” Jurnal Penelitian Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Widajanti, Erni. 2001. “Pengaruh Pemberian Kredit PT Taspen (Persero) terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Kecil .” Jurnal Penelitian Universitas Slamet Riyadi. Zimmerer T and Scarborough N (2002). “Essentials of Enterpreneurship and small Business
Management”, rd 3 ed,
Prentice
Hall, USA.