KEWAJIBAN DAN HAK dan kewaijban

KEWAJIBAN DAN HAK
Jangan menuntut diberi upah kalau kerjaannya saja masih berantakan tidak karuan.
Secara logika, ketika kita menginginkan hak kita ditunaikan, sudah selayaknya kewajiban
kita dulu yang harus ditunaikan, sederhananya, seseorang akan digaji jika ia telah melakukan
pekerjaannya. Begitulah seharusnya yang benar. Kerja dahulu (sebagai kewajiban) baru bisa
mendapatkan gaji (sebagai hak).
Berhubung saat ini sedang dilakukan Sensus Penduduk, maka dicarilah beberapa
orang untuk tenaga tambahan yang dapat membantu pendataan demi kelancaran proses
kegiatan ini. Sebut saja seorang lelaki yang bernama Nanang telah diberi tugas oleh tim
pendataan dari BPS untuk melakukan pendataan jumlah penduduk pada tiap rumah tangga
yang ada di sebuah desa. Nanang yang sudah dikenal sebagai seseorang yang mampu
berkomunikasi sosial dengan orang sekitarnya dapat dan mudah untuk melakukan tugas
pendataan ini dikarenakan sifatnya yang ramah serta tutur katanya yang santun membuat para
responden akan merasa senang dengan kehadirannya. Begitu pula saat dia mencatat dengan
seksama apa yang telah didatanya, semua dikerjakan dengan jujur dan teliti agar data tersebut
nantinya dapat menjadi data yang akurat. Semua dikerjakan dengan hati, semua dikerjakan
dengan ikhlas, dan semua tentu dikerjakan tanpa dibarengi dengan rasa terpaksa. Dengan
semua kewajiban yang telah dilakukannya, maka hal inilah yang nantinya akan membuahkan
hak berupa upah atas jasa tenaga maupun pikirannya karena telah bergabung membantu tim
dari BPS untuk melakukan pendataan. Alhasil, upah yang Nanang terima dapat membuatnya
tersenyum bahagia, dia merasa upah yang ada ditangannya saat ini sesuai dengan apa yang

dia telah kerjakan yang juga merupakan hasil kerja kerasnya demi kelancaran pendataan
Sensus Penduduk. Dia merasa puas.
Berbeda dengan seorang gadis yang bernama Galuh, sama-sama diberi tugas sebagai
orang tambahan yang membantu kelancaran proses Sensus Penduduk hanya saja berbeda
desa dengan Nanang, tetapi masih dalam satu kecamatan yang sama. Pertama diberi tahu
akan ditunjuk sebagai orang yang membantu tim dari BPS, Galuh dengan lagak tidak
sopannya menanyakan berapa hasil (upah) yang dapat diterimanya apabila hal tersebut
dilaksanakannya. Dari sini sudah tercermin bahwa Galuh tidak bisa memikirkan apabila
kewajiban sudah terpenuhi maka hak juga akan terpenuhi. Galuh yang selalu membiasakan
dirinya untuk bersikap tidak jujur bukannya datang kesetiap rumah untuk melakukan
pendataan malah asyik mengarang bebas data tersebut dirumah. Alhasil, upah atas jasa
pemikiran tidak jujurnya tersebut berbuah emosi. Upah tersebut tidak sesuai dengan

harapannya, dia pun mengamuk, hal ini terjadi karena tim dari BPS selalu melakukan
pengawasan serta survei terhadap bawahannya yang melakukan pendataaan. Pribahasa
mengatakan “sepintar-pintarnya tupai melompat, pasti akan jatuh juga” dan sepintarpintarnya galuh merekayasa data pasti akan ketahuan juga. Dia menuntut haknya tanpa
melakukan kewajiban yang seharusnya dia lakukan. Galuh merasa sangat malu.
Kita terbiasa mendengar ataupun melihat dan membaca kata “hak dan kewajiban”
bukannya “kewajiban dan hak” yang seakan menggambarkan, menuntut hasil dahulu baru
mengerjakan atau bertindak. Pemahaman ini harus diluruskan karena apabila seseorang terusmenerus bersikap menuntut seperti ini, orang tersebut akan sulit untuk melakukan

perkembangan mental dikarenakan selalu adanya keterpaksaan atau rasa tidak ikhlas atas
pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya.
Dari kedua sosok diatas, manakah yang lebih kamu pilih untuk diterapkan dalam
kehidupanmu sehari-hari? Sikap yang dimiliki Nanang? Atau Galuh? Kamu sendirilah yang
dapat menentukannya. Memang bukan perkara mudah untuk mencapai suatu hasil kerja yang
ideal maupun sempurna. Perlu dukungan semua pihak dan tentu dorongan kerja keras yang
berasal dari dalam diri untuk mewujudkannya. Namun, ingatkan selalu diri kita bahwa “letih
karena bekerja akan lebih baik daripada letih karena mengganggur”. Semoga kita semua
menyadari peran dan tanggung jawab kita masing-masing. Amin. Selamat Hari Statistik
Nasional.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2