Metode Pelaksanaan Abutmen Jembatan Air

METODE PELAKSANAAN
Nama Pekerjaan
Perusahaan
Lokasi
Tahun Anggaran

: Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih – Gumpang Lempuh
: CV. RABO PERKASA
: Gumpang Lempuh
: 2017

1. PEKERJAAN UMUM
Mobilisasi
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak ini akan tergantung pada jenis dan
volume pekerjaan yang harus dilaksanakan sebagaimana disyaratkan dibagian bagian lain dari
dokumen kontrak dan secara umum harus memenuhi berikut:
a. Ketentuan Mobilisasi
• Penyewaan atau pembilian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp kontraktor
dan kegian pelaksanaan
• Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang memenuhi jaminan
kualifikasi (sertifikasi)

• Site Manager, Bridge Engineer, Quality/Quantity Engineer, Safety Engineer, Surveyor,
Pelaksana Lapangan, dan Pengendali Mutu.
• Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan dalam kontrak.
• Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam penawaran.
• Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, Kantor Lapangan, Bengkel,
Gudang dan sebagainya.
b. Ketentuan Mobilisasi kantor lapangan dan fasilitasnya untuk direksi pekerjaan.
c. Ketentuan Mobilisasi Fasilitas pengendalian mutu.
d. Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium lapangan ruangan dan peralatannya.

PROGRAM MOBILISASI


Dalam waktu 1 minggu setelah penandatangan kontrak, akan mengadakan Rapat Pra
pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri pemilik, Direksi Pekerjaan dan
kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam
proyek.




Dalam 2 minggu setelah Rapat Pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting) mengajukan
program mobilisasi.



Program mobilisasi dan mentapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi dan informasi
sebagai berikut;
- Lokasi Base Camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detail di lapangan
yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel, gudang, dll.
- Jadwal Pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang
tercamtum dalam daftar peralatan yang diusulkan dalam penawaran bersama dengan
usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan.
- Setiap Perubahan pada peralan maupun personil yang diusulkan dalam penawaran harus
memperoleh dari direksi pekerjaan
- Membuat jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk yang
menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.




Mobilisasi diselesaikan dalam jangka waktu 29 minggu. Dimulai dari minggu 1 hingga
minggu ke 3. Dan pekerjaan demobilisasi dikerjakan pada minggu ke 23 dan mingu ke 24.
Pekerjaan mobiliasi ini membutuhkan waktu selama 29 hari (5 minggu)

Alat dan bahan yang digunakan
1. Alat
Trado 20T
2. Bahan
Tidak ada
2. PEKERJAAN TANAH
2.2 Galian Biasa
a. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian
disediakan terlebih dahulu.
c. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak
melenceng dari gambar.

d. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan
keperluan dan kondisi di lapangan.
e. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu
dekat.
f. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur
tanah bawah yang digali.
g. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket
excavator agar hasil galian aman dan padat.
h. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.
i. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.

j. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan
terhadap dimensi galian biasa tersebut.
k. Pekerjaan galian dikerjakan dengan menggunakan 1 alat excavator. Pekerjaan galian
dapat diselesaikan dalam jangka waktu 5 hari (1 minggu). Galian biasa dikerjakan
pada minggu ke 3.
Alat dan bahan:
1. Alat
-


Excavator

2. Bahan
-

Tidak ada

2.3 Galian Struktur 2-4 Meter
b. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
c. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian
disediakan terlebih dahulu.
d. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak
melenceng dari gambar.
e. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan
keperluan dan kondisi di lapangan.
f. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu
dekat.

g. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur
tanah bawah yang digali.
h. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket
excavator agar hasil galian aman dan padat.
i. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.

j. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
k. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan
terhadap dimensi galian biasa tersebut.
l. Pekerjaan galian dikerjakan pada minggu ke 3 hingga minggu ke 6. Pekerjaan ini
dikerjakan dengan menggunakan 1 unit alat. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam
waktu 21 hari (3 minggu)
Alat dan bahan :
1. Alat
-

excavator

2. Bahan

-

Tidak ada

3. PEKERJAAN STRUKTUR
3.1 Dinding Sumuran Silinder terpasang diameter 250 cm
Pondasi sumuran harus dibuat memenuhi ketentuan dimensi dan fungsihnya penyedia
jasa harus menyediakan alat yang sesuai dengan jenis tanah sehingga penggalian tanah dapat
mencapai kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan.
Pekerjaan dilaksanakan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
1. Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor ditempat harus memenuhi garis dan elevasi
yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran
atau sampai pengujian menunjukan bahwa beton telah mencapai kuat tekan minimum
yang disyaratkan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer dan alat bantu
3. Pekerjaan ini dikerjakan pada minggu ke 6 hingga minggu ke 10. Dikerjakan oleh 13
orang pekerja 4 orang tukang dan 2 orang mandor. Pekerjaan ini akan selesai dikerjakan
selama 31 hari (5 minggu).


Alat dan bahan:
1. Alat
-

Excavator 1 unit

2. Bahan
-

Beton K-250 27,87 m3

-

Baja tulangan 4.257,79 kg

-

Kayu perancah 12,67 m3

-


Paku 23,20 kg

3.2 Baja Tulangan D32 Ulir
Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian
rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan
kawat beton.
2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu
3. Perakitan baja tulangan D32 ulir dikerjakan oleh 14 orang pada minggu ke 8 hingga
minggu ke 18. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 72 hari (11 minggu)
Alat dan bahan
1. Alat
-

Alat bantu


2. Bahan
-

Besi beton ulir 24.710,94 kg

-

Kawan beton 470,68 kg

3.3 Beton Mutu Sedang FC’20 MPa
Beton mutu sedang (20 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural
yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan
beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan
bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk
pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di
laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF.

Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis
utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia
jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat
dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan,
dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera
sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi
dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang
telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan,
kemudian campuran beton dituang kedalam acuan.
Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan
campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti
spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan
pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah
dicapai.

2. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 61 hari (9 minggu) yang dikerjakan oleh
26 orang. Pekerjaaan ini dikerjakan pada minggu ke 8, 10, dan di lanjutkan pada
minggu 13 hingga minggu ke 19.
Alat dan bahan
1. Alat
-

Concrete mixer 4 unit

-

Water tank truck 1 unit

-

Concrete vibrator 1 unit

2. Bahan
-

Semen 2.782,32 zak

-

Pasir 132,42 m3

-

Agregrat kasar 261,43 m3

-

Kayu perancah 52,71 m3

-

Paku 289,89 kg

3.4 Beton Siklop FC’15 MPa
Beton siklop (15 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang
digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan
beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan
bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk
pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di
laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis
utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia
jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
3. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang dan diikat

kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau
baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian
sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus
dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk
menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang
kedalam acuan.
4. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang
telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran
digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik.
Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah
pengecoran dilaksanakan.
5. Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis
lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancahdibawah
pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan
bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
6. Peralatan yang digunakan adalah : 1 uit Concrete Mixer, Water Tank, 1 unit Concrete
Vibrator, dan alat bantu.
7. Bahan yang digunakan : semen 43,79 zak, pasir 2,49 m3, agregat kasar 6,46 m3, batu belah
6,36 m3
8. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 14 orang pekeraja yang akan dikerjakan pada minggu ke 8 dan
minggu ke 10. Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 8 hari (2 minggu)
3.5 Baja Tulangan U 24 Polos
Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian
rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan
kawat beton.
2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu
3. Bahan yang digunakan : besi beton 1.513,89 kg, kawat beton 28,84 kg
4. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 5 orang pekerja. Akan selesai dikerjakan dalam waktu 57
hari (9 minggu). Mulai dikerjakan pada minggu ke 10 dan minggu ke 18

3.6 Beton Mutu Sedang Fc’=’15 Mpa (K-175)
Beton siklop (15 MPa) merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan
untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen.
Dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan
(Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). Pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan
perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di
laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik, mulai dari pengujuian DMF hingga persetujuan JMF.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis
utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (durability). Penyedia
jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut :
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat
dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan,
dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera
sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi
dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang
telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan,
kemudian campuran beton dituang kedalam acuan.
Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan
campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti
spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan
pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah
dicapai.
2. Peralatan yang digunakan adalah : 1 unit Concrete Mixer, 1 unit Water Tank, 1 unit
Concrete Vibrator, dan alat bantu

3. Bahan yang digunakan : semen 432,35 zak, pasir 24,63 m3, agregrat kasar 63,73 m3,
kayu perancah 5,28 m3, paku 42,24 kg
4. Pengecoran beton siklop Fc’15 Mpa mulai dikerjakan pada minggu ke 10 dan di
lanjutkan pada minggu ke 19 hingga mingu ke 20. Pekerjaan ini dikerjakan oleh 16
orang yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 19 hari (3 minggu)
3.7 Pasangan Batu
1. Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknis.
2. Cara pelaksanaan Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja
serta peralatan manual yang biasa digunakan.
3. Campuran yang dipersyaratkan adalah1Pc : 3Psrc
4. Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan
antara sisi– sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai
perekat batu sehingga batu–batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh
yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
5. Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar
betul-betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan
berkisar antaradiameter 25 s/d 40 cm.
6. Peralatan yang digunakan adalah concrete mixer 1 unit, water tank 1 uit
7. Bahan yang digunakan : batu kali/gunung 102,6 m3, semen 219,730 zak, pasir pasang
27,19 m3, kayu perancah 12,56 m3
8. Pekerjaan ini mulai dikerjakan pada minggu ke 18 hingga minggu ke 22. Dikerjakan
oleh 14 orang pekerja dan akan diselesaikan dalam waktu 29 hari (5 minggu)
3.8 Bronjong Dengan Kawat Yang Dilapisi Galvanis
1. Batu
Batu kali yang digunakan harus cukup besar dengan diameter tidak kurang dari 20 cm.
Rongga-rongga batu dalam bronjong harus dibuat serapat mungkin hingga bronjong
menjadi padat dan dapat berfungsi sebagai bangunan yang dapat mengarahkan aliran air
dan sampah
2. Kawat Bronjong


Diameter kawat bronjong tidak boleh lebih kecil dari 4 mm, bahan dari baja galvanis
dengan kekuatan tarik tidak lebih kecil dari 24.000 kg/cm.



Lebar/lubang anyaman tidak boleh lebih besar dari diameter batu kali yang terkecil, atau
tidak boleh lebih besar dari 20 cm.



Pemasangan Dimensi dan penempatan bronjong harus mengikuti gambar. Kawat
bronjong dibuat dari kawat baja yang dilapisi seng atau galvanis dalam bentuk gulungan
sehingga mudah untuk diangkut dan diangkat.



Batu untuk ukuran isian bronjong harus berkualitas baik dengan ukuran lebih besar
daripada lebar mata bronjong.



Batu dipergunakan dari batu hitam, sejenis basalt atau batu andesit diameter maksimum
25 cm.



Kawat yang dipakai diameter 3 mm, jumlah lilitan kawat minimum & lilitan, jarak
diagonal minimum 15 cm.



Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 30 hari ( 5 minggu) yang dikerjakan oleh
13 orang pekerja. Pemasangan bronjong mulai dilakukan pada minggu ke 19 hingga
minggu ke 23.



Peralatan yang digunakan : alat bantu pertukangan



Bahan yang digunakan : kawat bronjong yang dilapisi galvanis 2.070 kg, batu 151,80
m3