Pertumbuhan Kacang Merah pada Medium yan

Pertumbuhan Kacang Merah pada Medium
yang Berbeda
Diposkan oleh Ns Mitra Dwi Puryana |0 komentar

ABSTRAK
Puryana, Mitra Dwi. 2008. Pertumbuhan Kacang Merah pada Medium yang Berbeda. Karya
Ilmiah, Biologi, Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Probolinggo. Pembimbing: Dra Endang
Sulistyowati
Kata Kunci : Penanaman, Kacang Merah, Media.
Kacang merah berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kacang Merah memiliki
dua tipe, yang pertama Phaseolus vulgaris L (kacang merah merambat). Yang ke dua
Kidney bean, yaitu kacang merah tegak yang tingginya tidak lebih dari 60 cm.
Kacng merah tumbuhnya melilit, daunnya majemuk, beranak tiga. Perbungaan terletak di
ketiak. Tanaman ini ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada juga yang
merambat sampai ketinggian kira-kira 3,5-4,5, serta tanaman ini juga memerlukan
penyangga
Selain penanaman kacang merah ini mudah, ternyata kandungan gizi yang terdapat di
dalamnya juga sangat tinggi. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati,
karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin
adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
Selain itu sebelum kita mulai penanaman kacang merah kita harus memperhatikan saratsarat pertumbuhannya, sperti yang pertama iklim, umumnya iklm yang cocok untuk

pertumbuhan kacng merah adalah iklim basah sampai iklim kering dengan curah hujan
rata-rata 1500-2000 mn/tahun, serata kelembaban udara yang dibutuhkan kuranglebih
55% (sedang). Yang kedua yaitu jenis media tanam yang cocok untuk tanaman kacang
merah adalah andosol dan regosol karena mempunyai empat rainase yang baik. Selain itu
tanah yang berstruktur gembur, remah, subur dan mengandung kadar pH berkisaran
antara 5,5-6,8. Penanaman pada media yang ber-pH < 5,5 aan terganggu pertumbuhannya
karena pada pH yag rndah trejadi gangguan penyerapan unsur hara. Yang ketiga
ketinggian suatu tempat juga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Tanaman kacang
merah ini umunya ditanam di ketinggian 1000-1500 m dpl. Tetapi para ilmuan telah
meneliti mengenai penanaman kacang merah jenis tegak di dataran rendah dengan
ketinggian 200-300m dpl dan hasilnya memuaskan. Ketinggian suatu tempat akan
berpengaruh pada kelembaban.
Penyiraman juga berpengaruh pada pertumbuhan. Apabila tanah terlalukering, maka
tanaman akan layu dam kemudian mati. Dan sebaliknya jika tanah terlalu basah maka
tanaman akan londot atau membusuk.siramlah tanaman setiap pagi dan petang kecuali jika
hari hujan. Selain itu intensitas cahaya juga berpengaruh pada pertumbuhan. Umumnya
kacang merah memerlukan cahaya matahari berkisaran antara 400-800 feetcandles. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal, tanamanlah kacang merah pada media yang terbuka,

seperti di kebun, sawah, atau ladang. Jangan menanam kacanh merah pada media yang

memiliki naungan, seperti di Green House.
Pertumbuhan tanaman kacang merha akan lebih baik jika pemupukan turut diperhatikan.
Tanaman membutuhkan unsur-unsur hara dalam proses metabolisme tanaman terutama
pada masa vegetatif. Selain itu juga digunakan untuk mendorong pertumbuhan sel-sel baru
dalam pembentukan daun, akar, batang serta dalam pembentukan polong (biji). Pemupukan
dapat mempengaruhi besarnya volume akar. Semakin besar volumenya jangkauan akar
tanaman juga semakin luas, sehingga lebih mudah dalam mendapatkan unsur hara yang
dibutuhkan. Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian
pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 15-20 kg/10 m2.
Para petani kacang merah harus siap dengan adanya hama tanaman yang akan menyerang
tanaman seperti kumbang daun, penggerek daun, lalat kacang, ulat jengkal semu, dan ulat
penggulung daun. Untuk mengendalikan hama tanaman bisa dilakukan dengan cara (1)
membuang atau membakar bagian yang telah terjangkit, (2) penyemprotan pestisida
organik (dengan campuran bawang putih, cabe rawit, daun atau biji nimba, daun tomat,
merica, sambiloto). Lakukan penyemprotan sampai tanaman terbebas dari hama tersebut.
Untuk mencapai hasil yang memuaskan tanamlah kacang merah sesuai sarat-sarat
pertumbuhan kacang merah yang ada. Mengingat kacang merah mengandung gizi yang
cukup tinggi, penulis berharap generasi muda dapat memanfaatkan gizi yang terkandung
dalam kacang merah tersebut sehingga dapat meningkatkan potensi intelektual dan SDM
yang dimiliki.


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang merah atau umumnya disebut dengan buncis, merupakan sejenis sayuran kekacang
yang berbuah dan sangat kaya dengan kandungan protein. Ia dipercayai berasal dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pokok kacang buncis bertabiat tumbuh melilit,
mempunyai akar tunjang dan sisi yang panjang dan memerlukan pancang untuk memanjat.
Berdasarkan tipe pertumbuhannya ada dua jenis buncis. Buncis yang tipe pertumbuhannya
pendek yang dikenal sebagai buncis tunggak ini tingginya tidak lebih dari 60 cm yang
banyak ditanam di daerah dataran tinggi. Sedangkan buncis satunya tanamannya tipe
merambat sehingga perlu tonggak kayu atau ajir sebagai tempat merambatnya. Untuk jenis
yang merambat lebih banyak dikembangkan di daerah dataran rendah sedangkan tipe
perdu banyak dikembangkan di dataran tinggi terutama ditumpangsarikan dengan
tanaman kubis atau lainnya di tepi galengan.
Dari www.leuitkuring.multiply.com, 07 Mei 2008, 16.08 for everyone kacang merah ini
memiliki 2 tipe yaitu, Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L.) berasal dari Amerika,
sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli
lembah Tahuacan-Meksiko. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa
dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke

negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.

Kacang buncis dan kacang jogo mempunyai nama ilmiah sama yaitu Phaseolus vulgaris L.,
yang berbeda adalah tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya. Kacang buncis tumbuh
merambat (pole beans) dan dipanen polong mudanya, sedangkan kacang jogo (kacang
merah) merupakan kacang buncis jenis tegak (tidak merambat) umumnya dipanen polong
tua atau bijinya saja, sehingga disebut Bush bean. Nama umum kacang buncis di pasaran
internasional disebut Snap beans atau French beans, kacang jogo dinamakan Kidney
beans.
Selain itu, ada juga yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat di
para - para. kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter, tumbuhnya
memerlukan penyangga. Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan bijinya, juga
diperlukan tanah yang baik, Kacang merah akan dapat tumbuh baik di daerah basah atau
dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut,dan dipanen 6 bulan setelah
penanaman. Kacang merah dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu kacang merah yang
tumbuhnya kerdil dan yang tumbuh memanjang dan memerlukan para - para. Warna
bijinya merah bertotol - totol merah tua, sesuai dengan namanya. Buahnya (polong )
berwarna kuning, kalau masih muda berwarna hijau dan kadang - kadang berwarna merah.
Kalau sudah tua berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk
polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan bucis. Dalam

satu polong ada 2 - 3 biji kacang merah. Bentuk kacang merah yang masih utuh sama
dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk polongnya.
Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Tahun
1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, tahun 19691970 seluas 20.000 hektar dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi
168.829 ton. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada
musim penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang di
serap. Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya
penyiraman 2 hari sekali.
Pada umumnya kacang tanah sering dikonsumsi oleh masyrakat pedesaan, karena pada
musim kemarau para petani lebih memilih menamam kacang merah daripada tanamamn
yang lain. Para petani lebih memilih menanam kacang merah karena lebih efisien. Selain
itu penanamannya juga tidak terlalu sulit. Asal kita sabar dan terampil dalam merawatnya
kita akan dapat hasil yang memuaskan.
Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan
bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah
kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin,
tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu
mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
Kacang buncis boleh ditanam pada berbagai jenis tanah dengan sarat struktur tanahnya
gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar

mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Tanah yang paling sesuai untuk
penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur, baik salirannya dan pH 5.5 - 6.8.
Penulis melakukan observasi menggunakan objek kacang merah dengan tujuan dapat
menemukan medium tanam yang lebih efisien dalam menanam kacang merah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Adakah pengaruh penyiraman pada objek yang ditanam?

1.2.2 Adakah pengaruh banyak sedikitnya cahaya pada pertumbuhan?
1.2.3 Apakah penambahan pupuk juga berpengaruh pada petumbuhan?
1.2.4 Apakah tekstur tanah juga berpengaruh?
1.2.5 Adakah hama yang diperkirakan akan menyerang tanaman?
1.2.6 Apa perbedaan objek yang ditanam di tanah pupuk kandang, pasir dan tanah liat?
1.3 Hipotesa Penulisan
1.3.1 Penyiraman berpengaruh pada objek tanam.
1.3.2 Banyak sedikitnya cahaya berpengaruh pada pertumbuhan.
1.3.3 Adanya pengaruh penambahan pupuk.
1.3.4 Pengaruh pertumbuhan pada tekstur tanah yang berbeda.
1.3.5 Adanya hama yang akan menyerang tanaman
1.3.6 Perbedaan objek yang di tanam pada medium tanah pupuk kandang, pasir dan tanah
liat.

1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Hasil penanaman kacang merah dapat digunakan untuk memenuhhi kebutuhan
sehari-hari.
1.4.2 Dapat menerapkan penenaman kacang merah yang lebih efisien.
1.4.3 Mengetahui pengaruh penambahan pupk, air serta sinar matahari terhadap
pertumbuhan tanaman.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
2.2 Deskripsi Tanaman

Terna tahunan atau kadang-kadang bertahunan,tumbuh melilit pada batang bambu. Daun
majemuk, beranak daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan
panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih
kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadang-kadang berwarna
lain. Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua, pada umumnya melengkung kadangkadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk, ukuran dan
warna biji beragam, ada yang berentuk mengginjal, membelah ketupat atau membundar.
Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau ungu. sering
terdapat garis melintang yang keluar dari hilum.
2.3 Ciri-Ciri Fisik Tanaman
Kacang merah atau kacang jogo, ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada

yang merambat di para - para. kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter,
tumbuhnya memerlukan penyangga. Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan bijinya,
juga diperlukan tanah yang baik, Kacang merah akan dapat tumbuh baik di daerah basah
atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut,dan dipanen 6 bulan
setelah penanaman. Kacang merah dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu kacang
merah yang tumbuhnya kerdil dan yang tumbuh memanjang dan memerlukan para - para.
Warna bijinya merah bertotol - totol merah tua, sesuai dengan namanya. Buahnya (polong )
berwarna kuning, kalau masih muda berwarna hijau dan kadang - kadang berwarna merah.
Kalau sudah tua berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk

polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan bucis. Dalam
satu polong ada 2 - 3 biji kacang merah. Bentuk kacang merah yang masih utuh sama
dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk polongnya.
2.4 Habitat Tanaman
Kacang merah akan berbunga pada panjang hari 9-18 jam dan untuk tipe berhari pendek
memerlukan panjang hari terendah antara 11-12.3 jam untuk inisiasi bunga. Temperatur
optimum antara 16 hingga 27 ° C. Curah hujan normal tahunan adalah 900-1500 mm tetapi
dapat toleran dengan sedikitnya 500-600 mm dalam satu musim penanaman. Kacang ini
tumbuh di dataran rendah tropis dan area subtropis tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian
2000-2500 m. Kacang merah menyukai lahan beraerasi dan berdrainase baik dengan pH
6.0-6.8. Beberapa kultivar tahan terhadap lahan asam dengan pH serendah-rendahnya 4.4.
2.5 Penyebaran Tanaman
Kacang merah berasal dari daerah neotropical dengan sedikitnya dua pusat domestikasi:
Amerika Tengah (Mexico, Guatemala) untuk yang berbiji kecil dan Amerika Selatan
(sebagian besar Negara Peru) untuk yang berbiji besar. Di waktu post-Columbian, kacang
merah tersebar di seluruh Amerika. Orang-orang Spanyol membawa benih ke seberang
Pasifik menuju Filipina dan dari sana ke Asia, terutama Jawa dan Myanmar, dan ke
Mauritius.

2.6 Sarat Pertumbuhan

2.6.1 Iklim
a) Tanah yang cocok bagi tanaman buncis ternyata banyak terdapat di daerah yang
mempunyai iklim basah sampai kering dengan ketinggian yang bervariasi.
b) Pada umumnya tanaman buncis tidak membutuhkan curah hujan yang khusus, hanya
ditanam di daerah dengan curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun.
c)Umumnya tanaman buncis memerlukan cahaya matahari yang banyak atau sekitar 400800 feetcandles. Dengan diperlukan cahaya dalam jumlah banyak, berarti tanaman buncis
tidak memerlukan naungan.
d) Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buncis adalah 20-25 derajat C. Pada suhu < 20
derajat C, proses fotosintesis terganggu, sehingga pertumbuhan terhambat, jumlah polong
menjadi sedikit. Pada suhu ³ 25 derajat C banyak polong hampa (sebab proses pernafasan
lebih besar dari pada proses fotosintesis), sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak
untuk pernapasan dari pada untuk pengisian polong.
e) Kelembaban udara yang diperlukan tanaman buncis ± 55% (sedang). Perkiraan dari
kondisi tersebut dapat dilihat bila pertanaman sangat rimbun, dapat dipastikan

kelembapannya cukup tinggi.
2.6.2 Media Tanam
a) Jenis tanah yang cocok untuk tanaman buncis adalah andosol dan regosol karena
mempunyai drainase yang baik. Tanah andosol hanya terdapat di daerah pegunungan yang
mempunyai iklim sedang dengan curah hujan diatas 2500 mm/tahun, berwarna hitam,

bahan organiknya tinggi, berstektur lempung hingga debu, remah, gembur dan
permeabilitasnya sedang. Tanah regosol berwarna kelabu, coklat dan kuning, berstektur
pasir sampai berbutir tunggal dan permeabel.
b) Sifat-sifat tanah yang baik untuk buncis: gembur, remah, subur dan keasaman (pH) 5,56. Sedangkan yang ditanam pada tanah pH < 5,5 akan terganggu pertumbuhannya (pada
pH rendah terjadi gangguan penyerapan unsur hara). Beberapa unsur hara yang dapat
menjadi racun bagi tanaman antara lain: aluminium, besi dan mangan.
2.6.3 Ketinggian Tempat
Tanaman buncis tumbuh baik di dataran tinggi, pada ketinggian 1000-1500 m dpl.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk ditanam pada daerah dengan
ketinggian antara 300-600 meter. Dewasa ini banyak dilakukan penelitian mengenai
penanaman buncis tegak di dataran rendah ketinggian: 200-300 m dpl., dan ternyata
hasilnya memuaskan. Beberapa varietas buncis tipe tegak seperti Monel, Richgreen, Spurt,
FLO, Strike dan Farmers Early dapat ditanam di dataran rendah pada ketinggian antara
200-300 m dpl.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Penyiraman Terhadap Tanaman
Penyiraman sangat berpengaruh pada objek tanam. Apabila tanah terlalu kering, maka
tanaman akan layu lalu mati. Dan sebaliknya jika tanah terlalu basah maka tanaman akan
londot atau membusuk. Siram tanaman pagi dan petang setiap hari kecuali hari hujan.
Pada umumnya para petani kurang memperhatikan penyiraman tananan. Air yang
diberikan alam sangat bervariasi dan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Untuk itu, diperlukan pengaturan pengairan. Biasanya pengairan dilakukan bila
penanamannya dilakukan pada musim kemarau, yaitu pada umur 1-15 hari.

Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore. Bila penanamannya
dilakukan pada musim hujan, yang perlu diperhatikan adalah masalah pembuangan airnya.
Kelebihan air dapat disalurkan melalui parit-parit yang telah dibuat di antara bedengan
atau guludan.
Dari www.leuitkuring.multiply.com, 07 Mei 2008, 16.08 for everyone. Air yang dibutuhkan
buncis hanya secukupnya, sehingga saat menanam yang paling baik yaitu saat peralihan.
Hal ini sangat cocok untuk fase pertumbuhan buncis, dan fase pengisian serta pemasakkan
polong. Pada fase ini di khawatirkan akan terjadi serangan penyakit bercak bila curah
hujannya terlalu tinggi. Untuk mengatasi curah hujan yang terlalu tinggi dapat dibuat
saluran-saluran drainase, ini kalau penanamannya dilakukan pada musim hujan.
Sebaliknya, pada musim kemarau perlu dilakukan penyiraman sesering mungkin terutama
pada saat awal perkecambahan.
4.2 Pengaruh Jumlah Intensitas Cahaya
Jumlah intensitas cahaya sangat berpengaruh pada pertumbuhan kacang merah, jika pada
saat pertumbuhan kacang merah kekurangan intensitas cahaya maka, pertumbuhannya
tidak teratur. Sebagai contoh, apabila kacang A diletakkan di dalam Green House dan
kacang B diletakkan di luar ruangan, maka pertumbuhan kacang merah yang lebih efisien
yaitu pertumbuhan kacang B. Karena jumlah intensitas cahaya yang diterima kacang B
lebih banyak daripada kacang A. Walaupun kacang A diletakkan di dalam Green House,
tetap saja cahaya terhalang oleh atap dari Green House itu sendiri.
Penanaman kacang merah umumnya di lahan yang terbuka. Hal ini dimaksudkan agar
penanaman lebih efisien. Sehingga tanaman dapat mendapatkan sinar matahari
secukupnya.
4.3 Penambahan Pupuk juga Berpengaruh pada Petumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman buncis akan baik jika jumlah unsur hara yang
diberikan turut diperhatikan. Tanaman membutuhkan unsur hara untuk melakukan prosesproses metabolisme, terutama pada masa vegetatif. Diharapkan unsur yang terserap dapat
digunakan untuk mendorong pembelahan sel dan pembentukan sel-sel baru guna
membentuk organ tanaman seperti daun, batang, dan akar yang lebih baik sehingga dapat
memperlancar proses fotosintesis. Dengan demikian fotosintat yang dihasilkan dari proses
tersebut dapat digunakan dalam pembentukan polong.
Dari Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No.1 (2007). Akar tanaman buncis yang
diberi pupuk lebih panjang daripada akar tanaman buncis yang tidak diberi pupuk. Hal ini
akan mempengaruhi besarnya volume akar tanaman buncis, dimana volume akar tanaman
yang diberi pupuk juga menjadi lebih besar dibandingkan dengan volume akar tanaman
yang tidak diberi pupuk. Keadaan ini akan menguntungkan tanaman buncis, karena dengan
semakin besarnya volume akar yang dimiliki tanaman maka jangkauan akar juga semakin
luas, sehingga mengakibatkan pengambilan unsur hara dan air oleh tanaman dapat lebih
banyak. Unsur hara dan air dimanfaatkan tanaman sebagai substrat fotosintesis tanaman,
dan hasil fotosintesis (fotosintat) akan dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman sampai
tanaman menghasilkan polong buncis.
Untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang
atau kompos sebanyak 15-20 kg/10 m2 atau kira-kira 3 kaleng penuh bekas minyak tanah.
Pemberian pupuk kandang dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah agar lebih
gembur, airasi dan drainase lebih baik. Cara menempatkan pupuk kandang maupun pupuk

organik ialah dengan menaburkan disepanjang larikan. Saat pemberian pupuk dasar, dapat
juga dilakukan pemberian pestisida organik untuk nematoda. Nematoda Meloidogyne sp.
sering menyerang buncis.
Tindakan pemupukan pada tanaman buncis perlu dilakukan dengan alasan hara tanaman
yang disediakan oleh tanaman dalam jumlah yang terbatas. Sewaktu-waktu zat hara akan
berkurang karena tercuci kadalm lapisan tanah, terbawa erosi bersama larutan tanah,
hilang melalui proses evaporasi (penguapan), dan diserap oleh tanaman. Apabila keadaan
tersebut dibiarkan terus menerus tanpa adanya perbaikan, maka makin lama persediaan
hara dalam tanah makin berkurang sehingga tanaman tumbuhnya merana. Untuk
mencukupi kebutuhan hara tersebut, perlu tambahan dari luar melalui pemupukan.
Diharapkan dengan pemupukan akan mengembalikan dan meningkatkan kandungan hara
dalam tanah, sehingga tanaman akan tumbuh subur dan produksinya akan melimpah.
Pemupukan ini dapat dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam, caranya cukup
ditunggal kurang lebih 10 cm dari tanaman. Setelah itu ditutup kembali dengan tunggal
atau diinjak dengan kaki.
4.4 Pengaruh Tekstur Tanah pada Pertumbuhan
Kacang buncis boleh ditanam pada berbagai jenis tanah dengan sarat struktur tanahnya
gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar
mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Tanah yang paling sesuai untuk
penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur, dan pH 5.5 - 6.8. Sedangkan yang
ditanam pada tanah pH < 5,5 akan terganggu pertumbuhannya (pada pH rendah terjadi
gangguan penyerapan unsur hara). Beberapa unsur hara yang dapat menjadi racun bagi
tanaman antara lain: aluminium, besi dan mangan.
Tanah yang memiliki struktur yang gembur akan mempermudah akar tanaman mencari
unsur hara yang terkandung dalam tanah. Struktur tanah yang gembur juga akan
mempengaruhi pertambahan volume akar. Volume akar tanaman yang besar akan
mempermudah tanaman dalam mencari unsur hara yang terkandung dalam tanah.
4.5 Adanya Hama yang Akan Menyerang Tanaman
3.5.1 Kumbang daun
Penyebab: kumbang Henose-pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis, sering
disebut kumbang daun epilachna yang termasuk famili Curculionadae. Bentuk tubuhnya
oval, warna merah atau coklat kekuningan, panjang antara 6-8 mm. Pengendalian:(1) bila
sudah terlihat adanya telur, larva, maupun kumbangnya, maka dapat langsung dibunuh
dengan tangan; (2) dengan pestisida organik (dengan campuran bw.putih, cabe rawit, jahe,
jeruk, sambiloto) ; (3) rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inang.
3.5.2 Penggerek daun
Penyebab: ulat Etiella zinckenella yang termasuk dalam famili Pyralidae. Penyebarannya
meliputi daerah tropis dan subtropis. Gejala: polong yang masih muda mengalami
kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanaman
buncis.
Pengendalian: penyemprotan dengan pestisida organik (yang dicampur dengan bw.putih,
cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto) . Waktu penyemprotan
dilakukan segera setelah diketahui adanya serangan dan dapat diulangi beberapa kali
menurut keperluan.
3.5.3 Lalat kacang

Penyebab: lalat Agromyza phaseoli yang termasuk dalam famili Agromyzidae. Lalat betina
dan jantan mempunyai ukuran yang berbeda. Lalat betina mempunyai panjang tubuh
kurang lebih 2,2 mm, sedang yang jantan hanya 1,9 mm. Gejala: daun berlubang-lubang
dengan arah tertentu, yaitu dari tepi daun menuju tangkai atau tulang daun. Gejala lebih
lanjut berupa pangkal batang yang membengkok atau pecah. Kemudian tanaman menjadi
layu, berubah kuning, dan akhirnya mati dalam umur yang masih muda. Apabila tidak
mengalami kematian, maka tumbuhnya kerdil, sehingga produksinya sedikit.
Pengendalian: hendaknya dilakukan sedini mungkin, yaitu pada saat pengolahan tanah.
Setelah biji-biji buncis ditanam sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami daun
pisang. Penanaman dilakukan secara serentak. Bila tanaman sudah terserang secara berat,
maka segeralah dicabut dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Namun, apabila serangan
masih kecil, disarankan agar menggunakan pestisida organik (dengan campuran bw.putih,
cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto). Penyemprotan dilakukan
sebanyak 2-3 kali sampai umur 20 hari, tergantung berat ringan serangan
3.5.4 Kutu daun
Penyebab: Aphis gossypii, yang termasuk dalam famili Aphididae. Sifatnya polibag dan
kosmopolitan yaitu dapat memakan segala tanaman dan tersebar di seluruh dunia.
Tanaman inangnya bermacam-macam, antara lain kapas, semangka, kentang, cabai,
terung, bunga sepatu dan jeruk. Warna kutu ini hijau tua sampai hitam atau kuning coklat.
Gejala: pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan batang memutar (memilin), daun menjadi
keriting dan berwarna kuning.
Pengendalian: (1) secara alami, yaitu dengan cara memasukkan musuh alaminya, antara
lain lembing, lalat dan jenis Coccinellidae; (2) menggunakan pestisida organik (dengan
campuran bw.putih, bw.merah, cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto)
Bila setelah disemprotkan masih terdapat hamanya, maka penyemprotannya dapat diulang
setiap 7-14 hari sekali.
3.5.5 Ulat jengkal semu
Penyebab: ulat jengkal semu. Ada dua dua spesies yang terdapat diperkebunan buncis,
yaitu Plusia signata (Phytometra signata) dan P. chalcites. Keduanya termasuk kedalam
famili Plusiidae. Panjang ulat P. chalcites kurang lebih 2 cm berwarna hijau dengan garis
samping berwarna lebih muda. Gejala: (1) daun-daun berlubang; (2) tanaman menjadi
kerdil.
Pengendalian: (1) secara mekanik, yaitu dibunuh satu persatu, namun tidak efektif; (2)
sanitasi, yaitu dengan membersihkan gulma-gulma yang dapat dijadikan sebagai tempat
persembunyian hama tersebut; (3) dengan pestisida organik (dengan campuran bw.putih,
cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto) dengan dosis di perbesar.
3.5.6 Ulat penggulung daun
Penyebab: ulat Lamprosema indicata dan L. diemenalis, keduanya termasuk dalam famili
Pyralidae. Gejala: daun kelihatan seperti menggulung dan terdapat ulat yang dilindungi
oleh benang-benang sutra dan kotoran. Polongan sering pula ikut direkatkan bersamasama dengan daunnya. Daun juga tampak berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai
ketulang utama, hingga habis hanya tinggal urat-uratnya saja. Pengendalian: (1)
membuang dan membakar daun yang telah terkangkit; (2) penyemprotan pestisida
oraganik (dengan campuran bw.putih, cabe rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica,
sambiloto) Penyemprotan dapat diulang setiap 7 hari sampai tanaman terbebas dari hama

tersebut.

4.6 Perbedaan Objek yang Ditanam Di Tanah Pupuk Kandang, Pasir dan Tanah Liat
Minggu Macam Medium Tinggi (cm) Keadaan
1234512345
I Tanah Pupuk Kandang 16 17 14 26 22 Sedang Sedang Sedang Gemuk Sedang
Tanah Liat 1 3 2 4 3 Kurus Kurus Kurus Kurus Kurus
Tanah Pasir 15 27 28 13 10 Sedang Kurus Kurus Sedang kurus
II Tanah Pupuk Kandang 26 32 30 40 25 Gemuk Gemuk Sedang Gemuk Sedang
Tanah Liat 3 6 5 6 4 Kurus Kurus Kurus Kurus Kurus
Tanah Pasir 29 35 31 25 23 Sedang Sedang Kurus Gemuk sedang
III Tanah Pupuk Kandang 30 40 35 48 38 Gemuk Gemuk Gemuk Gemuk Gemuk
Tanah Liat - - - 8 7 Mati Mati Mati Kurus Kurus
Tanah Pasir - 37 - 30 28 Mati Sedang Mati Gemuk Gemuk
KETERANGAN :
Tanaman no 1 : Diletakkan di dalam Green House, penyiraman 2 kali sehari, penambahan
pupuk alami.
Tanaman no 2 : Penyiraman sehari 2 kali, diletakkan di luar Green House, tanpa
penambahan pupuk.
Tanaman no 3 : Penyiraman sehari 2 kali, diletakkan di dalam Green House, tanpa
penambahan pupuk.
Tanaman no 4 : Penyiraman sehari 3 kali, diletakkan di luar Green House, penambahan
pupuk alami.
Tanaman no 5 : Penyiraman sehari 3 kali, diletakkan di dalam Green House, penambahan
pupuk alami.
KEADAAN TANAMAN :
M : Mati
S : Sedang
G : gemuk

BAB V
PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Kacang merah memiliki dua tipe berdasarkan dari pertumbuhannya. Buncis yang tipe
pertumbuhannya pendek yang dikenal sebagai buncis tunggak ini tingginya tidak lebih dari
60 cm yang banyak ditanam di daerah dataran tinggi. Sedangkan buncis satunya
tanamannya tipe merambat sehingga perlu tonggak kayu atau ajir sebagai tempat
merambatnya.
Di dalam penanaman kacang merah untuk mencapai hasil yang maksimal setidaknya kita
harus memperhatikan sarat-sarat tumbuh kacang merah yang telah tertera di bab 2. Selain
itu kita juga harus siap dengan hama tanaman yang nantinya akan menyerang taman.
Selain itu penyiraman juga perlu diperhatikan. Apabila tanah terlalu kering, maka tanaman
akan layu lalu mati. Dan sebaliknya jika tanah terlalu basah maka tanaman akan londot
atau membusuk. Siram tanaman pagi dan petang setiap hari kecuali hari hujan.
Untuk mendapat hasil yang memuaskan tanamlah kecang merah di tnah terbuka, jangan
sekali-kali menanam di tanah yang tertutup, seperti di Green House. Pada saat
pertumbuhan, tanaman membutuhkan banyak cahaya. Apabila pada saat pertumbuhan
kekurangan cahaya, maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Daunnya pun akan
berwarna hujau pucat dan apabila berbuah, buahnya kecil-kecil.
Di samping itu kita juga harus memberi tambahan pupuk pada tanaman agar tanaman
dapat tumbuh lebih baik. Umumnya para petani cenderung menggunakan pupuk alami dari
pada pupuk buatan, seperti kompos atau pupuk kandang. Pupuk alami harganya lebih
terjangkau daripada pupuk buatan. Selain itu hasilnya juga lebih maksimal pupuk kandang
daripada pupuk buatan.
Perhatikan juga struktur dan PH yang terkandung dalam tanah. Penanaman kacang merah
lebih baik pada tanah yang berstruktur gembur, karena akan mempermudah akar tanaman
dalam mencari unsur hara yang terkandung dalam tanah serta akan mempengaruhi
kecepatan pertambahan volume akar.
5.2 Saran
Dengan terselesainya makalah yang berjudul Pertumbuhan “Kacang Merah pada Medium
yang Berbeda” ini penulis berharap agar penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan pera petani pada khususnya. Penulis sangat berharap
pembaca setalah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam
penanaman kacang merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis
beharap generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga
dapat meningkatkan potensi intelektulanya.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22