Ayat tanggung jawab orang tua A.docx

Ayat – Ayat Tentang
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah
Dosen
Jurusan

: Tafsir Tarbawi
: Dra.Hj.Anida.MA
: Tarbiyah - PAI (III-A)

Di susun Oleh
Kelompok8 ( Delapan )
Mardiah br Lubis
Raihana Jannati
Risdiana

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
TAHUN PERIODE : 2015- 2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya
penyusunan

makalah

ini

merupakan makalah Tafsir

dapat

diselesaikan.Makalah

ini

yang membahas “Ayat - Ayat Tentang

tanggung jawab orang tua terhadap anak”.Secara khusus pembahasan

dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang
disampaikan sesuai dengan mata kuliah. Dalam penyusunan
tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi .
oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi Bapak Dra.Hj.Anida.MA
yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga
kami termotivasi dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu,
membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas
makalah ini selesai.
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.Untuk itu kami meminta maaf apabila ada
kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis
selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang
punya dan maha kuasa .Harapan kami, semoga makalah yang
sederhana ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi

generasi muda islam yang akan datang, khususnya dalam bidang
Tafsir.

i

Tanjung Pura, Desember , 2016

Tim Penyusun

Kelompok 8 ( Delapan )

DAFTAR IS

ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Teks Ayat Dan Terjemahan Surat At-Tahrim Ayat 6...................................2
B. Tafsir surat At – Tahrim ayat 6.....................................................................2
C. Isi Kandungan Surat At Tahrim Ayat 6........................................................4
D. Nilai Pendidikan surat At – Tahrim Ayat 6..................................................5
E. Analisis Ayat Surat At Tahrim Ayat 6..........................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Kritik dan Saran..........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil alamin, tidak hanya mengatur atau
mengatasi

permasalahan

keluarga. Sebagaimana

agama

yang

saja

akan

tetapi
kami

juga


permasalahan

bahas,

tua sebagai pendidikutama dalam keluarga. Dimana

dalam

yakni mengenai orang

orang

tua

memegang

peranan penting dalamperkembangan anaknya, baik secara psikis maupun fisik.

Seperti yang akan dibahas dalam Surat At Tahrim ayat 6, apa saja peranan
orang tua dan tanggung jawabnya akan kita ulas dalam makalah ini.


B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Ayat dan terjemahan surat at tahrim ayat 6?
b. Bagaimana penafsiran surat at tahrim ayat 6?
c. Bagaimana isi kandungan surat at tahrim ayat 6?
d. Bagaimana nilai nilai pendidikan surat at tahrim ayat 6?
e. Bagaimana analisis surat at tahrim ayat 6?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui ayat dan terjemahan surat at tahrim ayat 6?
b. Untuk mengetahui penafsiran surat at tahrim ayat 6?
c. Untuk mengetahui a isi kandungan surat at tahrim ayat 6?
d. Untuk mengetahui nilai nilai pendidikan surat at tahrim ayat 6?
e. Untuk mengetahui analisis surat at tahrim ayat 6?

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teks Ayat Dan Terjemahan Surat At-Tahrim Ayat 6


ُ‫ين آ َمنُوا قُوا أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النّاس‬
َ ‫يَا أَيهَُا الّ ِذ‬
ّ ‫ُون‬
‫اَ َما أَ َم َرهُ ْم‬
َ ‫ارةُ َعلَ ْيَُا َم َلئِ َكةٌ ِغ َلظٌ ِش َدا ٌد ّل يَ ْعص‬
َ ‫َو ْال ِح َج‬
‫ُون‬
َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬
َ ُ‫َويَ ْف َعل‬

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap
apa

yang

diperintahkanNya


kepada

mereka

dan

selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan”, ( Q.S. A-Tahrim/66: 6 )1

B. Tafsir surat At – Tahrim ayat 6
Dalam ayat ini terdapat lafadz perintah berupa f’il amar

‫قُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَارًا‬

“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api Neraka”, hal ini dimaksudkan bahwa kewajiban setiap orang
1 Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTafsirnya, (Jakarta: Lentera

Abadi, 2010)hal560

2

mu’min salah satunya adalah menjaga dirinya sendiri dan
keluarganya dari siksa neraka. Dalam tafsir jalalain proses
penjagaan tersebut ialah dengan pelaksanaan perintah taat
kepada

Allah

merupakan

tanggung

jawab

manusia

untuk


menjaga dirinya sendiri serta keluarganya. Sebab manusia
merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan keluarganya yang
nanti akan dimintai pertanggung jawabannya.

2

Menurut Tafsir Al-Misbah: Ayat diatas memberi tuntunan
kepada kaum beriman bahwa : Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi SAW
dan pelihara juga keluarga kamu ( ‫ )وأهليكم‬yakni istri, anak-anak
dan seluruh yang berada di bawah tanggung jawab kamu dengan
membimbing dan mendidik mereka agar kamu semua terhindar
dari api neraka (‫ )نار‬dan yang bahan bakarnya adalah manusiamanusia yang kafr dan juga batu-batu(‫ )والحجا رة‬antara lain yang
dijadikan berhala-berhala.3 Di atasnya yakni yang menangani
neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuni adalah
malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perlakuannya, yang
keras-keras

perlakuannya

dalam

melaksanakan

tugas

penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang
Dia perintahkan kepada mereka sehingga siksa yang mereka
jatuhkan- kendati mereka kasar-tidak kurang dan tidak juga
berlebih dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai dengan
dosa

dan kesalahan masing-masing penghuni

neraka dan

mereka juga senantiasa dan dari saat ke saat mengerjakan
dengan mudah apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.
Untuk

dapat

melaksanakan

taat

kepada

Allah

SWT,

tentunya harus dengan menjalankan segala perintah-Nya, serta
menjauhi segala larangan-Nya. Dan semua itu tak akan bisa
2 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (jakarta: PT Rajagrafndo
Persada, 2009), hal. 198
3 M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran
Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.hal 215

3

terjadi tanpa adanya pendidikan syari’at. Maka disimpulkan
bahwa keluarga juga merupakan objek pendidikan.4
Pengertian tentang pentingnya membina keluarga agar
terhindar dari api neraka ini tidak semata-mata diartikan api
neraka yang ada di akhirat nanti, melainkan termasuk pula
berbagai masalah dan bencana yang menyedihkan, merugikan
dan merusak citra pribadi seseorang. Sebuah keluarga yang
anaknya terlibat dalam berbagai perbuatan tercela seperti
mencuri, merampok, menipu, berzina, minum-minuman keras,
terlibat narkoba, membunuh, dan sebagainya adalah termasuk
kedalam hal-hal yang dapat mengakibatkan bencana di muka
bumi dan merugikan orang yang melakukannya, dan hal itu
termasuk perbuatan yang membawa bencana.
Jelasnya ayat tersebut berisi perintah atau kewajiban
terhadap keluarga agar mendidik hukum-hukum agama kepada
mereka.

Ayat diatas memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa : Hai orangorang yang beriman, peliharalah diri kamu, antara lain dengan meneladani Nabi
dan pelihara juga keluarga kamu yakni istri, anak-anak, dan seluruh yang berada
di bawah tanggung jawab kamu dengan mendidik dan membimbing mereka agar
kamu semua terhindar dari apineraka yang bahan bakarnya adalah manusiamanusia yang kafir dan juga batu-batuantara lain yang dijadikan berhalaberhala.Di atasnya yakni yang menangani neraka itu dan bertugas menyiksa
penghuni-penghuninya adalah malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan
perlakuannya.

Yang

keras-keras perlakuannya

dalam

melaksanakan

tugas

penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia
perintahkan kepada mereka sehingga siksa yang mereka jatuhkan –kendati
mereka kasar- tidak kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan
4 Ibid hal. 200

4

Allah, yakni sesuai dengan dosa dan kesalahan masing-masing penghuni
neraka dan mereka juga senantiasa dan diri saat ke saat mengerjakan dengan
mudah apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.

C. Isi Kandungan Surat At Tahrim Ayat 6
Ayat enam diatas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus
bermula di rumah. Ayat di atas walau secara redaksional tertuju kepada kaum pria
(ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju
kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa
(misalnya ayat yang memerintahkan puasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan
perempuan. Ini berarti kedua orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan
juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggungjawab
atas kelakuannya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu
rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama serta dinaungi oleh hubungan
yang harmonis.5

Lalu dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan Mengenai firman Allah subhanahu wa
ta’ala,
‫س ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَا ًرا‬
َ ُ‫قُوا أَ ْنف‬
“Peliharalah

dirimu

dan

keluargamu

dari

api

Neraka”,

Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila
datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”)
mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga
kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.

Sedangkan

Qatadah

mengemukakan

: “Yakni,

hendaklah

engkau

menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka
kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka
5 Ahmad Munir. Tafsir Tarbawi mengungkap pesan Al-Qur’an tentang
pendidikan. 2008. Yogyakarta: Teras. hlm: 133

5

dan perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam
menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah,
peringatkan dan cegahlah mereka.”

Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Adh Dhahhak dan Muqatil bin
Hayyan, dimana mereka mengatakan : “Setiap muslim berkewajiban mengajari
keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan
hal-hal yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka dan apa yang dilarangNya.”

D. Nilai Pendidikan surat At – Tahrim Ayat 6
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat at-tahrim
ayat 6:

1.

Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah

Dalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga
dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan
taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan mengajarkan kepada
keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan
mereka dari api neraka. Api neraka disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang
tidak mau taat kepada Allah dan yang selalu berbuat maksiat.6
Oleh karena itu kita diwajibkan oleh Allah untuk taat kepada-Nya supaya
selamat daripada siksa-Nya. Caranya membina diri kita terlebih dahulu dalam
mendalami akidah dan adab islam kemudian setelah kita mampu melaksanakan
maka kita wajib mendakwahkan kepada yang lain yaitu orang-orang terdekat kita /
keluarga yaitu orang tua, istri, anak, adik, kakak dan karib kerabat.

2.

Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka

6 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (jakarta: PT Rajagrafndo
Persada, 2009), hal. 198

6

Banyak sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuk surga dan
dijauhkan dari api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah, berakhlaq baik,
saling tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya. Di antara cara
menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar.
3.

Pentingnya pendidikan islam sejak dini

Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak
tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Banyak orang tua “salah asuh” kepada
anak sehingga perkembangan fisik yang cepat diera globalisasi ini tidak diiringi
dengan perkembangan mental dan spiritual yang benar kepada anak sehingga
banyak prilaku kenakalan-kenalakan oleh para remaja.

Sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal
yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, amanah Allah. Rasulullah
juga memeberitahu betapa pentingnya / Urgensimendidikanaksejakdini, dalam
hadits Rasulullah SAW :7

“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang
tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang nasrani
atau seorang majusi”. (HR.Bukhari)

Dari hadits di atas jelaslah bahwa setiap bani adam yang terlahirkan di
dunia ini dalam keadaan fitrah (dalam keadaan islam), karena sesungguhnya
setiap bani adam sebelum ia terlahirkan ke dunia (masih dalam kandungan), ia
sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Muhammad adalah
hamba dan utusan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Sedangkan yang menjadikan
anak itu menjadi seorang yahudi, nasrani, dan majusi melainkan itu semua karena
peranan dari kedua orang tuanya.
7 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (jakarta: PT Rajagrafndo
Persada, 2009), hal. 199

7

Dan untuk lebih menambah pengetahuan kita, saya akan mengutip
pernyataan ilmuwan pendidikan Dorothy Law Nolte yang pernah menyatakan
bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah sebagai
berikut :8

a. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
b. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
c. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
d. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyeasali diri
e. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
f. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
g. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
h. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
i. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
menemukan cinta dalam kehidupan.

4. Keimanan kepada para malaikat

Ayat diatas mengandung pelajaran keimanan kita kepada sifat para
malaikat yang suci dari dosa dan tidak pernah membangkang apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan jin yang kadang taat
kadang pula melanggar bahkan ada juga yang tidak pernah taat sama sekali atau
selalu berbuat maksiat.

Dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa dalam neraka ada sembilan belas
malaikat yang ditugasi menjaga neraka dan pemimpinnya adalah malaikat Malik.
Sebagaimana

firman

Allah

tentang

Neraka

Saqar

:

“ Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan
membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada
8 Ahmad Munir. Tafsir Tarbawi mengungkap pesan Al-Qur’an tentang
pendidikan. 2008. Yogyakarta: Teras. hlm: 136

8

sembilan belas (malaikat Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka
itu

melainkan

malaikat. (Al-Muddassir

[74]:27-30)

”Malikat

Malik

‘Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang
permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik“ Mereka berseru, “Hai
Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab, “kamu akan
tetap tinggal (di neraka ini).” (Az-Zukhruf [43]:77) ”Malaikat Malik mempunya
tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki
dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai
setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki
wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka
sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepadaMalik.

Dikatakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam naik ke Sidrat al-Muntaha, ia bertemu dengan Malik yang kemudian
menunjukkan pandangan sekilas tentang penderitaan di Neraka. Sejak saat itu pula
Malaikat Malik tidak pernah tersenyum. Memiliki tubuh yang sangat besar,
wajahnya menampakkan kemarahan, terlihat amat menakutkan, sangat kejam,
tidak kenal kompromi, di antara kedua matanya terdapat pusat syaraf yang
seandainya ia menatap bumi pasti orang-orang yang ada didalamnya mati tiada
tersisa.Begitulah mengenai wujud malaikat penjaga neraka yang berwajah bengis,
kasar dan keras. Jika kita pernah mendengar tentang kebengisan seorang raja
fir’aun yang selalu menyiksa rakyatnya dalam kisah para nabi maka hal itu belum
ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kebengisan dan kekasaran para
malaikat penjaga neraka (disebut malaikat zabaniyah). Karena tidak mungkin
penjaga neraka adalah seorang malaikat yang lemah lembut. Semua itu supaya
para penghuni neraka merasakan azab dan penderitaan yang luar biasa sebagai
akibat dari pembangkangan mereka kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan
mereka. Tuhan yang telah memberi banyak karunia kepada mereka namun dibalas
dengan kekufuran dan kemaksiatan.9

9 Ibid. Hlm137

9

E. Analisis Ayat Surat At Tahrim Ayat 6
Dari rumah tangga telah dimulai menanamkan iman dan memupuk Islam.
Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat. Dan dalam umat itulah
akan tegak masyarakat Islam. Masyarakat Islam ialah suatu masyarakat yang
bersamaan pandangan hidup, bersamaan penilaian terhadap alam.

Oleh sebab itu, maka orang yang beriman tidak boleh pasif, artinya
berdiam diri menungu saja. Nabi sudah menjelaskan tanggung jawab dalam
menegakkan iman. Yang mula-mula sekali diperintahkan oleh Nabi ialah supaya
memelihara diri sendiri lebih dahulu supaya jangan masuk neraka. Setelah itu
memelihara seluruh isi rumah tangga (istri dan anak-anak).

Dan tanggung jawab yang terletak diatas pundak tiap-tiap orang menurut
apa yang ditanggungjawabinya akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap
ahlinya, yaitu istri dan anak-anaknya. Karena yang disebut itu adalah seisi rumah
yang terletak dalam tanggung jawab. Kadang-kadang seseorang memikul
tanggung jawab sampai dua, tiga. Jika ia imam dalam satu masyarakat dan dia pun
sama dalam satu rumah, maka keduanya pun di bawah tanggung jawabnya.

Supaya diri seseorang mempunyai pengaruh , berwibawa, dan disegani, hendaklah
perangai dan tungkah lakunya dapat dijadikan contoh oleh anak dan istrinya.
Hendaknya dia jadi kebanggaan bagi keluarga.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam QS At Tahrim Ayat 6 ini menunjukkan perintah untuk menjaga diri
dan keluarga dari api neraka dan merupakan tarbiyah untuk diri sendiri dan
keluarga.

a. Dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah.
b. Kedua orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan
masing-masing

sebagaimana

masing-masing

bertanggungjawab

atas

kelakuannya.
c. Beberapapelajaran yang dapatdiambildariSurat At Tahrim :
1. Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah
2. Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
3. Pentingnya pendidikan islam sejak dini
4. eimanan kepada para malaikat

B. Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini , tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan karna terbatasnya Pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi ,
penulis berharap kapada para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.

11

DAFTAR PUSTAKA
Agama RI, Departemen. Al-Qur’an danTafsirnya.Jakarta: Lentera Abadi, 2010.

Nata, Abuddin.Tafsir ayat-ayat pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2002.
Al-maraghi, Ahmad Mushtafa. Tafsir Al-Maraghi. Semarang: CV.
Toha putra. 1989
Munir,, Ahmad. Tafsir Tarbawi mengungkap pesan Al-Qur’an tentang
pendidikan, Yogyakarta: Teras. 2008
Quraish. M Sihab.Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol
10. Jakarta:Lentera Hati.2002.

12