Enterprise Architecture Planning SIR S

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK
(Studi Kasus RSUD ’45 Kabupaten Kuningan)

RINGKASAN TESIS
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Komputer
dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI

Oleh:

OYA SURYANA
2011210086

PROGRAM STUDI PASCASARJANA
MAGISTER SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER LIKMI

BANDUNG
2014


PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK
(Studi Kasus RSUD ’45 Kabupaten Kuningan)
Oya Suryana

Program Studi Pasca Sarjana, Magister Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer LIKMI, Bandung
oyasuryana@yahoo.com

Abstrak - Manajemen rumah sakit daerah dituntut untuk mengembangkan atau
membangun sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi. Tetapi pada kenyataannya, investasi untuk SI/TI tersebut tidak berdampak
secara signifikan kepada pencapaian tujuan organisasi. Enterprise Architecture Planning
(EAP) merupakan suatu pendekatan untuk membangun arsitektur enterprise dengan
berdasarkan dorongan data dan dorongan bisnis. Rumah Sakit Umum Daerah ’45
Kuningan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan mempunyai komitmen untuk
memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dirasakan perlu untuk merencanakan arsitektur enterprise.


I.

Pendahuluan
Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang berperan

sebagai salah satu pelaksana e-government dibidang pelayanan kepada masyarakat
diberikan kewenangan untuk mengembangkan rencana induk pengembangan egovernment. Berdasarkan surat keputusan menteri nomot 57/Kep/Men.Kominfo/12/2003
maka rumah sakit umum daerah sebagai pelaksana e-government perlu membuat rencana
induk pengembangan di lingkungannya.
Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kabupaten Kuningan belum
mengembangkan sarana dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang
memadai guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (pasien) sesuai pedoman
pelaksanaan e-government. Adapun kebijakan yang diambil oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kuningan hanya sebatas menggunakan komputer sebagai alat bantu
pekerjaan, dan menggunakan beberapa sistem yang tidak terintegrasi di setiap bagian.

1

2


Integrasi dan pemakaian data secara bersama-sama antara satu bagian dengan bagian lain
belum bisa dilakukan.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kabupaten
Kuningan dalam pelaksanaan e-government adalah dalam hal pengembangan sistem
informasi di rumah sakit, pengembangan-pengembangan dilakukan tanpa membangun
arsitektur enterprise terlebih dahulu sebagai fondasi bagi pengembangan sistem informasi,
sehingga dalam hal ini terkesan pengembangan sistem informasi tidak memiliki relasi dan
kesinambungan diantara sistem yang dibangun.
Sesuai dengan undang-undang tersebut penyelenggaraan administrasi rumah sakit
dilaksanakan melalui Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Berdasarkan keputusan
menteri pula dibangun sistem infomasi rumah sakit online yang beralamat di
http://www.yanmedik-depkes.or.id/SIRS/awal.asp,

namun

sampai

dengan


hari

ini

pengembangan SIRS oleh pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya dengan tidak
bisa diaksesnya alamat URL tersebut, pada akhirnya setiap rumah sakit berinisiatif
membeli sistem yang sudah jadi (built up) dari developer software.
Untuk memenuhi kebutuhan SI/TI rumah sakit perlu dibuat perencanaan arsitektur
dalam hal urusan administrasi pelayanan medis dan non medis sebagai landasan bagi
pengembangan SI/TI di bidang pengelolaan administrasi meds dan non medis di rumah
sakit umum daerah. Untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh RSUD ’45
Kuningan dalam pengembangan sistem informasi yaitu tidak mempunyai rencana yang
jelas dalam pengembangan sistem informasi, sehingga pembangunan hanya berdasarkan
kepada kebutuhan saat itu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai manfaat yang
optimal.

II. Enterprise Architecture Planning
Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan suatu pendekatan yang dibuat
oleh Steven H. Spewak untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan
dorongan data dan dorongan bisnis. Enterprise Architecture Planning adalah proses

pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana
untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut (Surendro, 2012).
Tujuan dari pada Enterprise Arhchitecture Planing adalah untuk menggambarkan
suatu proses dari arsitektur enterprise yang menekankan pada keterampilan interpersonal
dan teknik untuk mengorganisasikan dan mengarahkan proyek arsitektur enterprise, dan
mendapatkan komitmen manajemen, menyajikan kepada manajemen, dan memimpin

3

organisasi dalam rangka proses transisi dari perencanaan sampai pelaksanaan
(Schekkerman, J., 2004:101).
Enterprise Architecture Planning memiliki 7 (tujuh) komponen utama yang
menunjukkan tahapan untuk menentukan dan merencanakan implementasi arsitektur
sistem informasi. Tujuh komponen utama ini dikelompokkan menjadi 4 (empat) lapisan
(Spewak, 1992:16)

Gambar 1
Tahapan Pelaksanaan EAP (Minoli, 2008:64)

III. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam perencanaan perencanaan arsitektur
enterprise sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan adalah Enterprise
Architecture Planning (EAP).
Perancangan sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan akan
membahas 4 (empat) aktivitas utama yaitu kegiatan pendaftaran pasien, kegiatan pelayanan
medis, pelayanan penunjang medis dan aktifitas administratif non medis. Dari aktivitasaktivitas tersebut diatas, masing-masing akan dibuat perancangan mengenai arsitektur data,
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi serta perencanaan implementasi hasil rancangan
tersebut.

Adapun langkah-langkah perencanan arsitektur sistem informasi Rumah Sakit
Umum Daerah ‘45 Kuningan seperti tampak gambar berikut inci :
Untuk membuat perencanaan arsitektur enterprise sistem informasi Rumah Sakit
Umum Daerah ’45 Kuningan diperlukan langkah-langkah seperti dalam gambar dibawah
ini :

4

Gambar 2
Tahapan Pelaksanaan Penelitian


5

IV. Perencanaan Arsitektur
4.1 Identifikasi Proses Bisnis
Proses bisnis yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan dalam
bidang perawatan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendaftaran Pasien
a. Pendaftaran pasien baru rawat jalan
b. Pendaftaran pasien lama rawat jalan
c. Pendaftaran pasien rawat inap
2. Kegiatan Pelayanan Medis
a. Pelayanan medis rawat jalan
b. Pelayanan medis pasien rawat inap
c. Pelayanan pasien IGD
3. Pelayanan Penunjang Medis
a. Pelayanan laboratrium
b. Pelayanan radiologi
c. Pelayanan farmasi / resep
4. Aktifitas Administratif Non Medis
a. Pengadaan logistik (barang / alat / bahan)

b. Penerimaan retribusi pelayanan rumah sakit
c. Pelayanan informasi / Information Service
d. Rekruitment Tenaga Medis
Intaraksi antara pegawai atau pasien pada setiap prosedur dapat dilihan pada use
case sistem berjalan (Gambar 3).
Sedangkan untuk alur proses dari setiap prosedur dapat dilihat pada activity
diagram sistem berjalan seperti yang terlihat pada gambar 4 sampai dengan gambar 14.
Pendefinisian aktivitas area-area fungsional utama di Rumah Sakit Umum Daerah
’45 Kuningan menggunakan value chain Porter seperti yang diuraikan pada gambar 15.

6

Gambar 3
Use Case Sistem berjalan

7

Gambar 4
Value Chain RSUD ’45 Kuningan
4.2 Arsitektur Data

Arsitektur data yang ideal adalah arsitektur yang dapat mengidentifikasi data yang
mendukung fungsi-fungsi bisnis seperti yang terdefinisi dalam model bisnis. Pada
pemodelan bisnis Rumah Sakit Umum Daerah ’45 Kuningan adalah kegiatan pada awal
pelayanan (registrasi), kegiatan saat pelayanan (rawat jalan,rawat inap dan pelayanan
IGD), pelayanan penunjang medis (Laboratorium, dan Radiolog), pelayanan penyerahan
obat dan Pelayanan Informasin.
Entitas data didefinisikan sebagai satu unit data yang nyata. Agar entitas data dapat
mendukung bisnis, maka diperlukan penentuan entitas data didasarkan pada fungsi bisnis
yang terdefinisi dalam model bisnis.
Fungsi yang terdefinisi di atas merupakan hasil pendefinisian fungsi bisnis utama
dan pendukung berdasarkan value chain sehingga hubungan diantaranya merupakan
hubungan antara fungsi bisnis dan belum memberikan gambaran mengenai entitas data.
Oleh karena itu, perlu adanya penurunan dari fungsi menjadi entitas data. Berikut ini
adalah hasil penguraian dari fungsi bisnis untuk memperoleh entitas-entitas data.

Tabel 1. Kandidat Entitas Data
No.

Fungsi Bisnis


1

Registrasi rawat jalan

2

Registrasi rawat inap

Entitas Data
Entitas pasien
Entitas daftar rawat jalan
Entitas poliklinik
Entitas rujukan
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas rujukan
Entitas kelas
Entitas kamar

8


No.

Fungsi Bisnis

3

pelayanan IGD

4

Pelayanan rawat jalan

5

pelayanan rawat inap

6

Pelayanan radiologi

7

Pelayanan laboratorium

Entitas Data
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas penyakit
Entitas kategori penyakit
Entitas daftar IGD
Entitas rekam medis
Entitas detail rekam medis
Entitas detail tindakan
Entitas tindakan medis
Entitas jenis tindakan medis
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas spesialis
Entitas rujukan
Entitas poliklinik
Entitas daftar rawat jalan
Entitas penyakit
Entitas kategori penyakit
Entias rekam medis
Entitas detail rekam medis
Entitas tindakan medis
Entitas jenis tindakan medis
Entitas detail tindakan medis
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas spesialis
Entitas rujukan
Entitas kamar
Entitas kelas
Entitas penyakit
Entitas visite dokter
Entitas daftar rawat inap
Entitas kategori penyakit
Entias rekam medis
Entitas detail rekam medis
Entitas tindakan medis
Entitas jenis tindakan medis
Entitas detail tindakan medis
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas pelayanan radiologi
Entitas detail layanan radiologi
Entias rekam medis
Entitas detail rekam medis
Entitas tindakan medis
Entitas jenis tindakan medis
Entitas detail tindakan medis
Entitas karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas pelayanan laboratorium
Entitas detail layanan laboratorium
Entias rekam medis
Entitas detail rekam medis

9

No.

Fungsi Bisnis

8

Penyerahan obat / alat kesehatan

9

Penerimaan Retribusi

10

pelayanan informasi

Entitas Data
Entitas tindakan medis
Entitas jenis tindakan medis
Entitas detail tindakan medis
Entias karyawan
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas rekam medis
Entitas resep
Entitas detail resep
Enttias obat
Entitas jenis obat
Entitas karyawan
Entitas pelayanan laboratorium
Entitas pelayanan radiologi
Entitas daftar rawat inap
Entitas daftar IGD
Entitas daftar rawat jalan
Entitas resep
Entitas penerimaan retribusi
Entitas karyawan
Entitas peminta informasi
Entitas pertanyaan
Entitas jenis informasi
Entitas jawaban
Entitas sumber informasi
Entitas pasien
Entitas dokter
Entitas kamar
Entitas kelas
Entitas daftar IGD
Entitas daftar rawat jalan
Entitas daftar rawat inap
Entitas karyawan

4.3 Arsitektur Aplikasi
Tujuan tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang diperlukan
dalam mengelola data dan mendukung bisnis. Pendefinisian kandidat aplikasi
menggunakan perangkat four stage life cycle yang digunakan pada bagian sebelumnya
untuk mendekomposisi pengelolaan. Maka dengan demikian dapat ditentukan daftar
kandidat aplikasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis utama Rumah Sakit
Umm Daerah ’45 Kuningan.

Tabel 2. Kandidat Entitas Data
No
1

Kelompok Aplikasi
Sistem Informasi
Registrasi Rawat Jalan

Kandidat Aplikasi
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Aplikasi antrian registrasi rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat jalan
Aplikasi penetapan petugas rawat jalan
Aplikasi penetapan tarif rawat jalan
Aplikasi rekam medis

10

No

Kelompok Aplikasi

2

Sistem Informasi
Registrasi Rawat Inap

3

Sistem Informasi
Pelayanan Rawat Jalan

4

Sistem Informasi
Pelayanan Rawat Inap

5

Sistem Informasi
Pelayanan IGD

6

Sistem Informasi
Pelayanan Laboratorium

7

Sistem Informasi
Pelayanan Radiologi

Kandidat Aplikasi
1.6
1.7
1.8
1.9
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.10
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
7.1
7.2
7.3

Aplikasi penerbitan KIB Pasien
Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan
Aplikasi registrasi rawat jalan
Aplikasi registrasi Online
Aplikasi antrian registrasi rawat inap
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat inap
Aplikasi penetapan petugas rawat inap
Aplikasi penetapan tarif rawat inap
Aplikasi penetapan tarif kamar
Aplikasi penerbitan KIB Pasien
Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap
Aplikasi registrasi rawat inap
Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat jalan
Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan
Aplikasi absensi petugas rawat jalan
Aplikasi antrian layanan rawat jalan
Aplikasi pencatatan resep dokter
Aplikasi pencatatan diagnosa penyakit
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi
Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi pelaporan rawat jalan
Aplikasi konsultasi medis online
Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit
Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap
Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter
Aplikasi kunjungan (visite) dokter
Aplikasi absensi petugas rawat inap
Aplikasi tindakan tindakan medis
Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis
Aplikasi pencatatan resep dokter
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi
Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi layanan konsultasi gizi
Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis)
Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit
Aplikasi pelaporan rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas IGD
Aplikasi pendaftaran pasien IGD
Aplikasi absensi petugas IGD
Aplikasi tindakan medis
Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi
Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit
Aplikasi pelaporan IGD
Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium
Aplikasi penetapan petugas laboratorium
Aplikasi registrasi layanan laboratorium
Aplikasi antrian layanan laboratorium
Aplikasi pencatatan hasil laboratorium
Aplikasi rujukan layanan laboratorium
Aplikasi pelporan laboratorium
Aplikasi penjadwalan petugas radiologi
Aplikasi penetapan petugas rongen
Aplikasi registrasi layanan radiologi

11

No

Kelompok Aplikasi

8

Sistem Informasi
Penyerahan Obat/Alat
Kesehatan

9

Sistem Informasi
Penerimaan Retribusi

10

Sistem Informasi
Pelayanan Informasi

Kandidat Aplikasi
7.4
7.5
7.6
7.7
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.6
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
9.6
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
10.6

Aplikasi antrian layanan radiologi
Aplikasi pencatatan hasil radiologi
Aplikasi rujukan layanan radiologi
Aplikasi pelporan radiologi
Aplikasi penjadwalan petugas farmasi
Aplikasi penetapan petugas farmasi
Aplikasi antrian layanan farmasi
Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes
Aplikasi penyerahan obat/alkes
Aplikasi pelaporan farmasi
Aplikasi antrian retribusi
Aplikasi penetapan petugas retribusi
Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang medis
Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat jalan
Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap
Aplikasi pelaporan retribusi
Aplikasi penetapan petugas informasi
Aplikasi penjadwalan petugas informasi
Aplikasi permintaan informasi
Aplikasi layanan informasi
Aplikasi pelaporan layanan informasi
Aplikasi SMS Gateway

Kandidat Aplikasi berdasarkan Application Portofolio dapat digambarkan sebagai
mana dalam tabel berikut ini :
Aplikasi Strategis
Aplikasi registrasi rawat jalan
Aplikasi registrasi rawat inap
Aplikasi pendaftaran pasien IGD
Aplikasi registrasi layanan radiologi
Aplikasi antrian registrasi rawat jalan
Aplikasi antrian registrasi rawat inap
Aplikasi antrian layanan rawat jalan
Aplikasi antrian layanan farmasi
Aplikasi antrian retribusi
Aplikasi antrian layanan radiologi
Aplikasi penerbitan KIB Pasien
Aplikasi penetapan tarif kamar
Aplikasi penetapan tarif rawat jalan
Aplikasi penetapan tarif rawat inap
Aplikasi registrasi layanan laboratorium
Aplikasi antrian layanan laboratorium
Aplikasi pencatatan hasil laboratorium
Aplikasi rujukan layanan laboratorium
Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang
medis
20. Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat
jalan
21. Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

1.
2.
3.

Aplikasi Operasional Kunci
Aplikasi rekam medis
Aplikasi pencatatan resep dokter
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi

1.
2.
3.
4.

1.
2.

Aplikasi Berpotensi Tinggi
Aplikasi registrasi Online
Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit
Aplikasi SMS Gateway
Aplikasi konsultasi medis online

Aplikasi Pendukung
Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis)
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat
jalan

12
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi pelaporan rawat jalan
Aplikasi pelaporan rawat inap
Aplikasi kunjungan (visite) dokter
Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis
Aplikasi pencatatan resep dokter
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi
Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi pencatatan hasil radiologi
Aplikasi pelaporan radiologi
Aplikasi rujukan layanan radiologi
Aplikasi layanan konsultasi gizi
Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit
Aplikasi pelaporan rawat jalan
Aplikasi tindakan medis
Aplikasi pelaporan IGD
Aplikasi pelaporan retribusi
Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes
Aplikasi penyerahan obat/alkes
Aplikasi pelaporan farmasi
Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan
Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap
Aplikasi pelaporan laboratorium

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Aplikasi penetapan petugas rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat
inap
Aplikasi penetapan petugas rawat inap
Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat
jalan
Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan
Aplikasi Absensi petugas rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap
Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter
Aplikasi absensi petugas rawat inap
Aplikasi penjadwalan petugas IGD
Aplikasi absensi petugas IGD
Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium
Aplikasi penetapan petugas laboratorium
Aplikasi penjadwalan petugas radiologi
Aplikasi penetapan petugas rongen
Aplikasi penjadwalan petugas farmasi
Aplikasi penetapan petugas farmasi
Aplikasi penetapan petugas retribusi
Aplikasi penetapan petugas informasi
Aplikasi penjadwalan petugas informasi
Aplikasi permintaan informasi
Aplikasi layanan informasi
Aplikasi pelaporan layanan informasi

4.4 Arsitektur Teknologi
Tujuan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis teknologi
utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi pada
arsitektur aplikasi yang telah disusun sebelumnya, dalam rangka mengelola data dan
mendukung fungsi bisnis. Arsitektur teknologi bukan merupakan analisis kebutuhan detail
atau rancangan jaringan dan perangkat lunak komputasi enterprise, tetapi merupakan
definisi dari jenis-jenis teknologi, diacu sebagai platform yang akan mendukung bisnis
dengan menyediaakan lingkungan sharing data

13

Gambar 5. Arsitektur Teknologi yang Diusulkan di Rumah Sakit Umum
Daerah ’45 Kuningan
4.5 Rencana Implementasi
Rencana

implementasi

merupakan

rencana

yang

dipersiapkan

untuk

mengimplementasikan arsitektur enterprise. Rencana arsitektur enterprise yang akan
diimplementasikan didasarkan pada model bisnis, katalog sumber daya informasi dan
arsitektur-arsitektur yang telah didefinisikan sebelumnya. Langkah awal yang dilakukan
adalah menyusun urutan prioritas penerapan sistem berdasarkan arsitektur aplikasi yang
telah disusun sebelumnya. Dengan demikian dapat dilihat bahwa arsitektur enterprise yang
akan diimplementasikan penerapannya berdasarkan urutan aplikasi yang telah dihasilkan
sebelumnya.

Rencana

implementasi

juga

dilakukan

pengelompokkan aplikasi berdasarkan application portofolio.

dengan

mempertimbangkan

14

Tabel 3 Urutan Penerapan Aplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.

Aplikasi Dalam Proses Pengembangan
Aplikasi penetapan petugas rawat jalan
Aplikasi penetapan petugas rawat inap
Aplikasi penetapan petugas pelayanan rawat jalan
Aplikasi penetapan petugas laboratorium
Aplikasi penetapan petugas rongen
Aplikasi penetapan petugas farmasi
Aplikasi penetapan petugas retribusi
Aplikasi penetapan petugas informasi
Aplikasi penetapan tarif kamar
Aplikasi penetapan tarif rawat jalan
Aplikasi penetapan tarif rawat inap
Aplikasi penjadwalan petugas rawat inap
Aplikasi penjadwalan kunjungan dokter
Aplikasi penjadwalan petugas laboratorium
Aplikasi penjadwalan petugas radiologi
Aplikasi penjadwalan petugas farmasi
Aplikasi penjadwalan petugas informasi
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas registrasi rawat inap
Aplikasi penjadwalan pelayanan rawat jalan
Aplikasi penjadwalan petugas IGD
Aplikasi absensi petugas rawat jalan
Aplikasi absensi petugas rawat inap
Aplikasi absensi petugas IGD
Aplikasi antrian registrasi rawat jalan
Aplikasi antrian registrasi rawat inap
Aplikasi antrian layanan rawat jalan
Aplikasi antrian layanan farmasi
Aplikasi antrian retribusi
Aplikasi antrian layanan radiologi
Aplikasi antrian layanan laboratorium
Aplikasi registrasi rawat jalan
Aplikasi registrasi rawat inap
Aplikasi pelaporan registrasi rawat jalan
Aplikasi pelaporan registrasi rawat inap
Aplikasi pendaftaran pasien IGD
Aplikasi registrasi layanan radiologi
Aplikasi registrasi layanan laboratorium
Aplikasi pencatatan hasil laboratorium
Aplikasi rujukan layanan laboratorium
Aplikasi penerimaan retribusi layanan penunjang medis
Aplikasi penerimaan retribusi layanan medis rawat jalan
Aplikasi penerimaan retribusi layanan rawat inap
Aplikasi Yang Direncanakan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Aplikasi rekam medis
Aplikasi penerbitan KIB Pasien
Aplikasi pencatatan diagnosis penyakit
Aplikasi pencatatan resep dokter
Aplikasi permintaan pelayanan radiologi
Aplikasi permintaan pemeriksaan laboratorium
Aplikasi kunjungan (visite) dokter
Aplikasi tindakan medis
Aplikasi pencatatan penggunaan alat medis
Aplikasi pencatatan hasil radiologi
Aplikasi rujukan layanan radiologi
Aplikasi pelaporan radiologi

15
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Aplikasi rujukan rawat inap
Aplikasi permintaan pengadaan obat/alkes
Aplikasi penyerahan obat/alkes
Aplikasi pelaporan rawat jalan
Aplikasi pelaporan rawat inap
Aplikasi pelaporan IGD
Aplikasi pelaporan farmasi
Aplikasi pelaporan laboratorium
Aplikasi pelaporan retribusi
Aplikasi pelaporan layanan informasi
Aplikasi Yang Potensial Untuk Dikembangkan
Aplikasi registrasi Online
Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit
Aplikasi SMS Gateway
Aplikasi konsultasi medis online
Aplikasi layanan konsultasi gizi
Aplikasi layanan konsultasi kerohanian (rohis)
Aplikasi permintaan informasi
Aplikasi layanan informasi

V. Kesimpulan
Sebagai penutup dalam penyusunan tesis ini, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pemodelan bisnis utama yang digambarkan dalam bentuk value chain, memiliki
aktivitas utama yaitu registrasi rawat jalan, registrasi rawat inap, pelayanan IGD,
pelayanan rawat jalan, pelayanan laboratorium, pelayanan rongten, pelayanan rawat
inap, pelayanan penyerahan obat, dan penerimaan retribusi.
2. Berdasarkan hasil temuan pada organisasi, Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan
tidak memiliki divisi khusus yang melakukan pengembangan SI/TI, sehingga SI/TI
tidak dapat memberikan manfaat yang bersifat menyeluruh bagi fungsi bisnis pada
organisasi, dan teknologi belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
3. Menghasilkan usulan dalam pembangunan setiap aplikasi yang mendukung fungsi
bisnis organisasi dengan menggunakan metode pengembangan sistem/software yaitu
Enterprise Architecture Planning (EAP) sebagai model arsitektur enterprise yang dapat
dijadikan sebagai langkah awal untuk mencapai sasaran strategis organisasi, selain itu
dapat dijadikan pedoman agar arah kebijakan pengembangan SI/TI menjadi terukur dan
jelas.

16

4. Hasil pendefinisian terhadap arsitektur enterprise pada organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah 45 Kuningan

dan disesuaikan dengan batasan masalah pada tesis ini,

ditemukan 37 entitas data dan 73 usulan aplikasi yang dkelompokan kedalam 10
kelompok aplikasi, yaitu :
a.

Sistem Informasi Registrasi Rawat Jalan

b.

Sistem Informasi Registrasi Rawat Inap

c.

Sistem Informasi Pelayanan Rawat jalan

d.

Sistem Informasi Pelayanan Rawat Inap

e.

Sistem Informasi Pelayanan IGD

f.

Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium

g.

Sistem Informasi Pelayanan Radiologi

h.

Sistem Informasi Penyerahan Obat/Alat Kesehatan

i.

Sistem Informasi Penerimaan Retribusi

j.

Sistem Informasi Pelayanan Informasi

5. Implementasi yang direncanakan membutuhkan kurun waktu tiga tahun diurutkan
berdasarkan aplikasi yang saat ini sedang dikembangkan, aplikasi yang direncanakan
dan aplikasi yang potensial dikembangkan. Pertimbangan urutan implementasi aplikasi
ini juga diprioritaskan pada fungsi aplikasi yang lebih banyak mendukung kegiatan
fungsi bisnis saat ini.
6. Perkiraan budget yang harus dianggarkan dalam implementasi sistem informasi rumah
sakit adalah seniliai 1,5 miliar rupiah dengan dasar perhitungan dari budget pengadaan
sistem tahun-tahun sebelumnya serta atas pertimbangan dengan adanya kenaikan harga
hardware dan kompoen pendukung akibat inflasi.

17

VI. Daftar Pustaka
Al Fata, H. Analisis Dan Perancangan System Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan
Dan Organisasi.Yogyakarta: Penerbit Andi. 2007
Agung, A,K, et.al. Perencanaan Arsitektur Enterprise Berbasis Web Dengan Togaf Adm
Di RSUD Dr.Soegiri Lamongan.Jurnal TI : Universitas Trunojoyo.2011
Bernard, S. A. An Introduction to Enterprise Architecture. 3rd Edition. Author House.
Blomington.2012
Edwar, Ilhamsyah. Perencanaan Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.Jakarta: Pascasarjana MTI UI. 2001
Ahlemann F, et.al. Strategic Enterprise Architecture Management: Challenges, Best
Practices And Future Development.New York:Springer Heidelberg:2012
Giachetti, E. Ronald. Design of Enterprise System : Theory, Architecuter and Methodo.
New York:CRC Press.2009
IEEE. IEEE Recommended Practice for Architectural Description of Software-Intensive
Systems. New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.2000
Jaya, I.D. Sistem Informasi Rumah Sakit Dr. Ak. Gani Palembang Aplikasi Administrasi.
Jurnal Teknologi Dan Informatika, STMIK PalComTech Palembang. 2011
Juandy, T. Perencanaan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik
Di Rumah Sakit Studi Kasus Rumah Sakit Emanuel Bandung. Tesis, STMIK
LIKMI. 2012
Lu, Xudong et. al. The Architecture of Enterprise Hospital Information System.
Proceedings of the 2005 IEEE.Shanghai.2005
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 50. Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Rumah
Sakit Umum Daerah ‘45. Kuningan:Pemda Kab. Kuningan. 2008
Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Republik Indonesia Nomor 57.Panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-Gov Lembaga Versi 1.0. Jakarta :
Departemen Komunikasi dan Informasi. 2003
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171.Sistem Informasi Rumah
Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2011

18

Kusrini. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic
dan Microsoft SQL Server.Yogyakarta:Andi Offset.2007
Minoli, D. Enterprise architecture A to Z : frameworks, business process modeling, SOA,
and infrastructure technology . New York : CRC Press.2008
Porter, Michael E. Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior
Performance. New York: Free Press.1985
Schekkerman, J. How To Survive in the Jungle of Enterprise Architecture
Framework.Bloomington.Trafford Publishing.2004.
Stairs, R., Reynolds, G. Fundamentals of Information Systems. 6rd Edition. New York :
Cengage Learning. 2012
Surendro, K. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis
Sistem Informasi.Bandung: Institut Teknologi Bandung. 2012
Swain, G. Object-Oriented Analysis And Design Through Unified Modelling Language.
New Delhi: Laxmi Publications. 2010
Quatrani, T. Visual Modelling with Rational Rose 2002 and UML. Boston USA: Person
Education. 2003
Republik Indonesia. Undang-Undang Tentang Rumah Sakit.
Negara.2009

Jakarta: Sekretariat

Vernadat, F. Enterprise Modeling and Integration – Principles and Applications. Kluwer
Academic Publishers. 1996
Ward, J., Peppard, J. Strategic Planning for Information Systems. 3rd Edition. New York :
John Wiley & Sons,. 2002
Zachman, John A. A Framework for Information Systems Architecture. IBM Systems
Journal. Vol.26. No.3,. 1987

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

UPAYA PENINGKATAN “ORIENTASI REALITA”PENGENALAN ORANG PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM MELALUI INTERVENSI TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU DI RUANG MELATI RSJ.DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG. TAHUN 2012

1 50 16

Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan KB antara Puskesmas Tekung dan Puskesmas Randuagung di Kabupaten Lumajang (Analysis Difference of Quality Family Planning Services inTekung and Randuagung Primary Health Care, Lumajang Regency)

0 12 8

E RB E DA AN P E RI L AKU S E KS UA L RE M AJA YA NG M E NGI KUT I DA N T I DA K M E NGI KUT I P USAT I NF ORM ASI DA N KO S E L I NG RE M AJA ( P I K R ) P AD A RE M AJA S M U DI KAB UP AT E N JE M B E R

0 21 18

HUBUN GAN AN TAR A KUA LITAS P ELAYA NA N DA N P ROMOTION MIX (BERD ASARKAN P ERSE P S I P ASIEN) DE NGAN P ROSES P ENGAM BILAN KEP UT USAN P ASIEN DA LAM P EM AN F AA TAN P ELAY AN AN RA WAT INAP DI RSD KAL IS AT

0 36 20

Hubungan antara Kualitas Pelayanan Poli KIA/KB dengan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak di 2 Puskesmas di Kabupaten Jember (The Correlation between Service Quality of Maternal and Child Healthcare/Family Planning Polyclinic and Degree of Maternal and Child H

0 18 6

HUBUNGAN BENTUK S KELET ENDOMORFI K DENGAN MATURI TAS TULANG ULNA PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 14 TAHUN

0 55 15

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

S 1 Teknik Kimia

0 11 2