Efek Penambahan Boron Terhadap Mikrostruktur, Sifat Fisis, dan Magnetik Barium Heksaferit
EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP MIKROSTRUKTUR, SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK BARIUM HEKSAFERIT TESIS Oleh DELOVITA GINTING 127026007/FIS PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP MIKROSTRUKTUR,
SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK BARIUM HEKSAFERIT
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Ilmu Fisika pada Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Oleh DELOVITA GINTING 127026007/FIS PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014PENGESAHAN TESIS Judul Tesis : EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP MIKROSTRUKTUR, SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK BARIUM HEKSAFERIT Nama Mahasiswa : DELOVITA GINTING Nomor Induk Mahasiswa : 127026007 Program Studi : MAGISTER FISIKA Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Menyetujui
Komisi PembimbingDr. Nasruddin M.N.,M.Eng.Sc Prof. Perdamean Sebayang, M.Sc Ketua Anggota Ketua Program Studi, Dekan, Dr. Nasruddin M.N.,M.Eng.Sc Dr. Sutarman, M.sc NIP. 19950701981021002 NIP. 196310261991031001
PERNYATAAN ORISINALITAS
EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP MIKROSTRUKTUR,
SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK
BARIUM HEKSAFERIT
TESIS
Dengan ini saya nyatakan bahwa mengakui semua karya tesis ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan yang tiap satuannya telah dijelaskan sumbernya dengan benar.
Medan, 24 Juli 2014
Delovita Ginting
NIM. 127026007
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Delovita Ginting Nim : 127026007 Program Studi : Magister Fisika Jenis Karya Ilmiah : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif (Non-Ekslusive Royalty Free Right) atas tesis saya yang berjudul:
EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP MIKROSTRUKTUR,
SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK
BARIUM HEKSAFERIT
Dengan hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak, menyimpan, mengalih media, mengelola dalam bentuk data base, merawat dan mempublikasikan Tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Medan, 24 Juli 2014
Delovita Ginting
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim, Syukur Alhamdulillah penulis Panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat kepada hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurah bagi Nabi besar Muhammad SAW satu-satunya manusia yang patut menjadi teladan. Karena berkat dan bimbingan serta kasih
- –Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Manisnya rintangan telah mewarnai penyusunan Tesis ini dan Alhamdulillah telah dapat dilalui.
Penulisan Tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Master Fisika pada Program Studi Ilmu Fisika Program Pascasarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara - Medan. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan, penelitian sampai penyusunan Tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda tercinta Robinson Ginting, S.E Ibunda tercinta Jusmiati, S.Pd yang selalu mendukung dan memotivasi serta mendoakan dengan penuh keikhlasan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Adik-adik saya Delvina Ginting dan Royi Aildiltra Ginting yang dengan penuh cinta kasih membantu dan menyemangati saya dalam mengerjakan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp. A(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
- – Medan.
4. Bapak Dr. Nasruddin MN, M.Eng. Sc., selaku Ketua Program Studi Magister Fisika Universitas Sumatera Utara
- – Medan sekaligus sebagai pembimbing satu yang dengan senang hati membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini.
5. Bapak Prof. Perdamean Sebayang, M.Sc., selaku pembimbing dua, serta pembimbing lapangan saya selama di Pusat Penelitian Fisika LIPI yang rela meluangkan waktunya kepada penulis ditengah kesibukannya dalam pekerjaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
6. Kepada pendamping pembimbing lapangan saya Bapak Agus Sukarto, Bapak Toto Sudiro, dan Bapak Muljono yang dengan sabar membimbing penulis dalam proses penelitian hingga akhir.
7. Mbak Ayu Yuswitasari, Mas Candra, dan Mas Lukman, Bapak Boy dan Bapak Amat yang selalu sabar membantu penulis dalam penggunaan alat LAB.
8. Teman-teman satu perjuangan angkatan 2012 Pascasarjana USU yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah saling support satu sama lain, terutama Yola Allan Sembiring sebagai teman satu penelitian dan seperjuangan selama di P2F LIPI.
9. Kakak kelas angkatan 2011 Pascasarjana USU Achmad Maulana Soehada Sebayang yang dengan sabar memberikan saran dan dukungan kepada penulis.
10. Adik-adik S1 Fisika Universitas Sumatera Utara - Medan: Dahniar, Ussi, Citra, Eka, Tere, Tari, Lya, Lasmi, dan Ataran yang saling support selama melakukan penelitian di P2F LIPI.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan baik, namun demikian penulis menyadari masih ada beberapa kekurangan dari Tesis ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyambut baik kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Tesis ini.
Akhir kata, saya berharap ALLAH S.W.T. berkenan untuk membalas kebaikan dari semua pihak yang telah membantu. Semoga Tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, Amin.
Medan, 24 Juli 2014 Delovita Ginting
EFEK PENAMBAHAN BORON TERHADAP
MIKROSTRUKTUR, SIFAT FISIS, DAN MAGNETIK
BARIUM HEKSAFERIT
ABSTRAK
Pada penelitan ini telah dilakukan studi efek penambahan B O pada material
2
3 Barium heksaferit (BaFe O ) serbuk komersial pencampuran dilakukan dengan
12
19
metode dry milling menggunakan High Energy Milling melalui proses mechanical
alloying selama 48 jam. Variabel penelitian yang dilakukan adalah kosentrasi
B
2 O 3 sebagai subsitusi aditif Boron pada bahan Barium hexaferrite (BaFe
12 O 19 ) o
sebanyak 0, 0.5, 1.0,dan 2,0 % berat serta suhu sintering 1100, 1150, dan1200 C yang masing-masing ditahan selama 1 jam. Besaran-besaran yang diamati meliputi ukuran partikel, true density, porositas, bulk density, flux density, kurva histerisis, analisa mikrostruktur dengan XRD, SEM, dan µXRF serta uji termal material tersebut dengan menggunakan Dilatometer. Dari hasil pengamatan ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) dengan penambahan B O dapat memperkecil ukuran partikel Barium heksaferit yaitu 72.29% dari
2
3 o
identifikasi pola sinar-X (XRD) Barium heksaferit dalam penelitian ini memiliki struktur tunggal BaFe
12 O
19. Morfologinya relatif homogen dengan bentuk partikel
menyerupai batang dengan ukuran partikel 0.375 - 2.75 µm. Magnet Barium heksaferit relatif padat dengan porositas < 8%, bulk density berkisar 3.66
- – 4.18
3
g/cm , flux density magnetik berkisar 463.9 r 1.64 -
- – 832.5 Gauss, remanensi B 2.28 kGauss, koersivitas H CB 2.11 max 0.30 - 2.18 MGOe.
- – 2.85 kOe dan BH Kondisi terbaik pada penelitian ini adalah penambahan B
2 O 3 sebesar 0.5 % berat.
Kata kunci: Magnet Permanen, Barium heksaferit, Aditif Boron, Sifat Magnetik
EFFECT OF BORON ADDITION ON MICROSTRUCTURE,
PHYSICAL PROPERTIES, AND MAGNETIC OF BARIUM
HEXAFERRITE ABSTRACT
Study effect of B O addition of Barium hexaferrite material (BaFe O )
2
3
12
19 commercial powder mixing with dry milling method using the High Energy Milling through the process of mechanical alloying for 48 hours. Variables research is concentration B
2 O 3 as additive, Boron substitution in Barium
hexaferrite (BaFe O ) is 0, 0.5, 1.0, and 2.0 %wt and the sintering temperature
12
19 o
1100, 1150, and 1200 C held for 1 hour. Observed magnitudes include particle
size, true density, porosity, bulk density, flux density, hysteresis curves, microstructure analysis by XRD, SEM, and XRF and thermal analysist with Dilatometer. Distribution of particle size using Particle Size Analyzer (PSA, and the addition of B O can reduce the particle size of barium hexaferrite ie 72.29%2
3 o of its initial size. The best sintering temperature is 1100
C. In this study identification of the X-ray Difraction (XRD) Barium hexaferrite have a single structure BaFe
12 O 19 , morphology of Barium hexaferrite relatively homogeneous with a particle size is 0.375 - 2.75 µm. Porosity of Barium hexaferrite magnets
3 <8%, bulk density ranges from 3.66 , the magnetic flux density
- – 4.18 g/cm ranges from 463.9 - 832.5 Gauss, remanensi Br 1.64
- – 2.28 kGauss, coercivity study is 0.5 %wt B
2 O 3 aid.
Keywords : Permanent magnets, Barium ferrite, Aditive Boron, Magnetic Properties
DAFTAR ISI Halaman
2.2 Sifat Kemagnetan Bahan .................................................................. 8
2.3 Material Magnetik ............................................................................ 13
2.2.5 Bahan Ferrimagnetik ........................................................... 12
2.2.4 Bahan Anti Ferromagnetik .................................................. 11
2.2.3 Bahan Ferromagnetik .......................................................... 10
2.2.2 Bahan Paragmanetik ........................................................... 9
2.2.1 Bahan Diagmanetik ............................................................. 8
2.1 Pengertian Magnet ............................................................................ 7
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................ iii
ABSTRACT ............................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 5
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 5
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
2.3.1 Magnet Tetap ...................................................................... 14
2.3.2 Magnet Tidak Tetap ............................................................ 17
2.3.3 Magnet Buatan .................................................................... 17
2.4 Magnet Keramik ............................................................................... 17
2.5 Barium Hexaferrite (BaFe ) ...................................................... 19
12 O
19
2.6 Boron Trioxide .................................................................................. 21
2.7 Sifat-Sifat Magnet ............................................................................ 22
2.8 Metalurgi Serbuk .............................................................................. 25
2.8.1 Pencampuran (mixing) ........................................................ 26
2.8.2 Penekanan (kompaksi) ........................................................ 27
2.8.3 Pemanasan (sintering) ......................................................... 27
2.9 High Energy Milling (HEM) ............................................................ 30
2.10 Karakterisasi dan Evaluasi Magnet Permanen ................................. 31
2.10.1 Particle Size Analyzer (PSA) .............................................. 31
2.10.2 Densitas dan Porositas ........................................................ 32
2.10.3 Pengujian Dilatometer (DIL) .............................................. 33
2.10.4 Uji Difraksi Sinar-X (XRD) ............................................... 34
2.10.5 Scanning Electron Microscope (SEM) ............................... 36
2.10.6 X-Ray Fluorosence (XRF) .................................................. 36
2.10.7 Permagraph ........................................................................ 37
2.10.8 Flux Density ........................................................................ 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 39
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 39
3.2 Alat Dan Bahan ................................................................................ 39
3.2.1 Alat ...................................................................................... 39
3.2.2 Bahan .................................................................................. 40 3.3 Diagram Alir Penelitian ....................................................................
41
3.4 Preparasi Sampel .............................................................................. 42
3.4.1 Preparasi Serbuk BaFe
12 O 19 dan B
2 O 3 ................................ 43 3.4.2 Proses Pencetakan ...............................................................
43 3.4.3 Proses Sintering ..................................................................
44
3.5 Karakterisasi Sampel Uji ................................................................... 44
4.3 Karakteristik Sintering Menggunakan Dilatometer (DIL) ............... 61 4.4 Scanning Electron Microscope (SEM-EDX) ...................................
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 80
4.10 Flux Density Magnetik ..................................................................... 79
49 Kurva Histerisis ............................................................................... 76
4.8 Bulk Density ..................................................................................... 75
4.7 Porositas ........................................................................................... 73
4.6 Analisa X-Ray Diffraction (XRD) ................................................... 70
4.5 X-Ray Fluorescene (XRF) .............................................................. 70
4.4.2 Energy Dispersive X-ray (EDX) ......................................... 66
4.4.1 Scanning Electron Microscope (SEM) ............................... 62
62
4.2 True Density ..................................................................................... 59
3.5.1 Uji Densitas ......................................................................... 44
4.1 Particle Size analyzer (PSA) ............................................................ 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 53
3.5.7 Scanning Electron Microscope (SEM-EDX) ...................... 51
50
3.5.5.2 Flux Density ............................................................. 50 3.5.6 X-Ray Difraction (XRD) .....................................................
3.5.5.1 Permagraph ........................................................... 49
3.5.5 Uji Sifat Magnet .................................................................. 49
48
3.5.4 Uji Termal (Dilatometer) ....................................................
3.5.3 Particle Size Analyzer (PSA) ............................................... 46
3.5.2 Porositas .............................................................................. 46
5.2 Saran ................................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 82
LAMPIRAN .............................................................................................................. 86
DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman
2.1 Nilai Kerapatan dari beberapa jenis Ferrite
23
3.1 Bahan baku BaFe O : B O dalam % berat
43
12
19
2
3
4.1 Persen atomik unsur-unsur yang diperoleh dari
67 hasil Scanning Electron Microscope (SEM) dengan
Energy Dispersive X-ray (EDX)
4.2 Hasil pengujian XRF serbuk Barium heksaferit
70 komersil
4.3 Sifat magnet BaFe O penambahan aditif B O
76
12
19
2
3
sebanyak 0.0, 0.5, 1.0, dan 2.0 % berat dengan
o
suhu sintering 1100 C (1 jam)
viii
56
38
22 2.16 (a) material magnetik lunak (b) material magnetik keras
25 2.17 (a) Sebelum sinter, partikel mempunyai permukaan masing-masing. (b) Setelah sinter hanya mempunyai satu permukaan
30
2.18 Contoh grafik perhitungan ukuran distribusi partikel
31
2.19 Tiga nilai pada sumbu x D10, D50 dan D90
32
2.20 Diagram skematik alat Dilatometer
34
2.21 Geometri sebuah Difraktometer sinar
34
2.22 Garis gaya magnet
3.1 Diagram Alir Penelitian
21
41
3.2 Prinsip PSA dengan metode cair
48 3.3 Dilatometer hasil pengembangan. .
49
3.4 Kurva histeris
50
3.5 Hasil spektra (peaks) XRD
51
4.1 Grafik distribusi ukuran partikel Barium heksaferit digiling selama 0, 12, 24, dan 48 jam.
54
4.2 Histogram distribusi ukuran partikel Barium heksaferit digiling selama (a) 0 jam, (b) 12 jam, (c) 24 jam, dan (d) 48 jam.
55
4.3 Distribusi partikel diukur dengan Particle Size
2.15 Pertumbuhan boron pada magnet ferit
2.14 Struktur Boron Trioksida
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman2.8 Samarium-Cobalt Magnet
2.1 Arah domain dan kurva bahan Diamagnetik
8 2.2 Arah domain dan kurva bahan paramagnetik (a). Sebelum diberi medan magnet luar, (b). Setelah diberi medan magnet luar.
9
2.3 Arah domain dan kurva bahan ferromagnetik
10
2.4 Arah domain dan kurva bahan anti ferromagnetik, (a) Sebelum diberi medan luar, (b) Setelah diberi medan luar
12
2.5 Arah domain dan kurva bahan ferrimagnetik
12
2.6 Keberadaan permeabilitas magnet yang dikaitkan dengan sifat magnetik bahan
13
2.7 Neodymium Magnet
14
15
20
2.9 Keramik magnet
15
2.10 Plastik magnet
16
2.11 Magnet Alnico
17
2.12 Struktur kristal BaFe
12 O
19
19
2.13 Skema struktur kristal BaFe
12 O
19
- – X
4.4 Grafik perbandingan cumulative values distribusi
56 ukuran serbuk Barium heksaferit di bawah 10 µm pada waktu milling 12, 24, dan 48 jam.
4.5 Distribusi ukuran partikel Barium heksaferit dengan
57 penambahan B
2 O 3 sebanyak 0, 0.2, 0.5, 1.0, dan
2.0% berat digiling selama 48 jam
4.6 Histogram distribusi ukuran partikel Barium
57 heksaferit dengan penambahan B
2 O 3 sebanyak (a)
0% berat, (b) 0.2% berat, (c) 0.5% berat, (d) 1.0% berat, dan (e) 2.0% berat
4.7 Distribusi partikel Barium heksaferit dengan
58 penambahan B
2 O 3 diukur dengan Particle Size Analyszer
4.8 Grafik perbandingan cumulative values distribusi
59 ukuran serbuk Barium heksaferit di bawah 10 m pada dengan penambahan B
2 O
3
4.9 Grafik true density serbuk Barium heksaferit
60 digiling selama 0, 12, 24, dan 48 jam
4.10 Grafik true density Barium heksaferit dengan
60 penambahan B
2 O
3
4.11 Hubungan waktu, temperatur dan susut bahan pada
61 pengujian Dilatometer magnet Barium heksaferit komersil.
4.12 Foto morfologi dari serbuk Barium heksaferit
63 komersial
4.13 Foto morfologi dari serbuk Barium heksaferit
63 setelah penggilingan selama 48 jam
4.14 Foto morfologi dari serbuk Barium heksaferit
64 setelah pemberian imbuhan B
2 O 3 sebesar 0.5%
berat
4.15 Foto morfologi dari pelet Barium heksaferit
65
o
komsersial disinter pada suhu 1100 C
4.16 Foto morfologi dari pelet Barium heksaferit setelah
65 penggilingan selama 48 jam disinter pada suhu
o
1100 C
4.17 Foto morfologi dari pelet Barium heksaferit dengan
66 penambahan aditif B O sebesar 0.5% berat
2
3
odisinter pada suhu 1100 C
4.18 Hasil SEM-EDX indikasi keberadaan sebaran
68 unsur pada serbuk Barium heksaferit + B
2 O 3 0.5%
berat
4.19 Hasil SEM-EDX (A) Serbuk Barium heksaferit
69
original (b) Barium heksaferit milling 48 jam (c)
- + Barium heksaferit B
2 O
3 x
4.20 Pola XRD dari serbuk Barium heksaferit dan B O
71
2
3
4.21 Pola XRD (a) serbuk Barium heksaferit komsersial,
72 (b) Barium heksaferit setelah penggilingan selama 48 jam, dan (c) setelah pemberian imbuhan B
2 O
3 sebesar 0.5 % berat.
4.22 Pola XRD (a) pelet Barium heksaferit komsersial,
72 (b) Barium heksaferit setelah penggilingan selama 48 jam, dan (c) setelah pemberian imbuhan B
2 O
3 sebesar 0.5 % berat.
4.23 Grafik porositas dari bahan magnet Barium
74 heksaferit dengan penambahan B
2 O
3
4.24 Grafik bulk density dari bahan magnet Barium
75 heksaferit dengan penambahan B
2 O 3 sebanyak 0,
0.2, 0.5, 1.0, dan 2.0 % berat digiling selama 48 jam
o
yang disinter pada suhu: 1100, 1150, dan 1200 C.
4.25 Kurva histerisis (B-H curve) dari magnet Barium
77 heksaferit dengan penambahan aditif B
2 O 3 0, 0.5,
1.0, dan 2.0 % berat yang disinter pada suhu 1100
o C dengan penahanan selama 1 jam.
4.26 Grafik flux density dari bahan magnet Barium
79 heksaferit dengan penambahan B
2 O 3 . xi