SIMULASI DIGITAL MENERAPKAN VIDEO UNTUK

BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU

TEKNIK PENYIARAN
SIMULASI DIGITAL
MENERAPKAN VIDEO UNTUK BRANDING DAN
MARKETING

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

October 23, 2013

PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
2013/2014
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING


A. PENGERTIAN BRANDING DAN MARKETING
1. BRANDING
Branding, merupakan sebuah kata yang berasal dari kata dasar
Brand, yang berarti Merek. Akan tetapi, ketika kita mencari arti kata
Branding didalam kamus bahasa inggris, kita tidak akan menemukan
arti yang sesuai. Sedangkan begitu banyak macam pengertian branding
yang bertebaran didunia maya hingga buku sekalipun, yang tentunya
bisa membingungkan kita. Lalu bagaimana arti branding seharusnya ?
Didalam hal ini, kita menterjemahkan kata Branding dengan arti
Memperkuat merek produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui,
bahwa fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan adanya dinamika
didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan

October 23, 2013

kekuatan dan pengelolaan.

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING


Masih banyak yang rancu pada pengertian brand vs branding.
Brand adalah merek yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan
branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan
brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen
yang disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak
akan dikenal dan tidak mempunyai arti apa-apa bagi konsumen atau
target konsumennya.
Unsur-unsur yang mempengaruhi kekuatan sebuah merek
adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan dari apa yang anda
dengar dan yang anda rasakan (intangible).
Kedua unsur diatas merupakan syarat utama untuk membangun
kekuatan sebuah merek didalam kompetisi pasar. Lalu, elemen apa saja
yang terdapat di kedua unsur tersebut ? Elemen-elemen yang terdapat
didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut :
a) Tangible

: Produk, packaging/kemasan, identitas visual, dsb.


b) Intangible : Kualitas produk dan jasa.

October 23, 2013

PROSES BRANDING SEJAK AWARENESS HINGGA LOYALTY
Dalam proses komunikasi brand, ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian. Pertama, sudah pada tahap mana branding
tersebut? Apakah brand sudah pada tahap dikenal (aware), tahap

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

pemahaman tentang arti brand tersebut, tahap menyukai, atau tahap
mencintai atau loyal.
Branding yang baik adalah memilih tipe aktivitas brand yang
disesuaikan dengan situasi pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand
yang belum dikenal, harus fokus pada awareness building. Brand yang
sudah dikenal tetapi kurang pemahaman, berarti perlu kerja
keras untuk menjelaskan apa yang bisa diberikan brand kepada
konsumen.
Brand yang sudah dikenal dan dipahami, harus dicarikan

kegiatan yang akan meningkatkan minat mencoba atau membeli.
Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Brand Activation. Brand yang
sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus dipikirkan untuk membuat
konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan yang disebut
dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah
bisa dikategorikan sebagai strong brand. Proses branding haruslah
kontekstual,

disesuaikan

October 23, 2013

pencapaiannya.

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

dengan

situasi


brand

dan

tahapan

2. MARKETING
Marketing atau Pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting bagi semua usaha, Karena Marketing atau pemasaran
mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara perusahaan
pembuat produk dengan Masyarakat sebagai pemakai produk. Maka
dari itu, Perusahaan selalu memberikan perhatian yang maksimal
terhadap hal ini agar tujuan dan cita-cita perusahaan bisa tercapai
dengan otimal. Marketing atau pemasaran memang sangat penting bagi
pencapaian tujuan perusahaan, Lalu apa marketing atau pemasaran

October 23, 2013

itu?


Online Marketing Solution

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Definisi Marketing atau Pemasaran adalah suatu proses kegiatan
menyeluruh dan terpadu serta terencana, Yang dilakukan oleh institusi
untuk menjalankan usaha guna memenuhi kebutuhan pasar dengan
cara membuat produk, Menetapakan harga, Mengkomunikasikan, Dan
mendistribusikan melalui kegiatan pertukaran untuk memuaskan
konsumen dan perusahaan.
Dari definisi atau pengertian marketing diatas, Terlihat terdiri
dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut antara lain.
a) Marketing atau pemasaran merupakan suatu proses kegiatan
menyeluruh dan terpadu serta terencana.
b) Marketing atau pemasaran dilakukan oleh institusi.
c) Marketing atau pemasaran untuk menjalankan usaha.
d) Marketing atau pemasaran dilakukan guna memenuhi kebutuhan
pasar.
e) Marketing atau pemasaran dilakukan dengan cara membuat produk,
Menetapkan harga, Mengkomunikasikan atau mempromosikan, Dan

mendistribusikan melalui kegiatan pertukaran.

October 23, 2013

f) Marketing atau pemasaran untuk memuaskan konsumen dan
perusahaan.

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Kalau melihat definisi marketing atau pemasaran diatas, Terlihat
jelas bahwa marketing atau pemasaran memang mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kegiatan usaha. Karena merupakan proses
kegiatan atau usaha yang menghubungkan antara perusahaa atau
produsen dengan konsumen sebagai pemakai prouk. Dengan
memberikan perhatian maksimal terhadap marketing atau pemasaran,
Kepuasan perusahaan dan konsumen akan bisa tercapai dengan
optimal. Karena marketing merupakan kunci sukses dalam kegiatan
usaha

B. TAHAP PRAPRODUKSI.

a) Desain Produksi
Pada tahap desain produksi ditentukan tujuan produksi,
penentuan target-target, penyusunan kru, scheduling proyek, dan
sebagainya. Tidak ada rumusan yang benar-benar baku pada tahap
desain produksi ini, dan fleksibel tergantung skala proyek produksi.
Pada dasarnya, desain produksi ialah tahap pendefinisian proyek

October 23, 2013

sedemikian rupa dalam segala aspeknya sehingga kelak pada akhir
proyek dapat menjadi rujukan, apakah proyek produksi yang telah
dijalankan telah memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.
Contoh perumusan desain produksi, pada proyek produksi profil
sebuah instansi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

b) Tujuan Produksi
Misalnya, rencana produksi

profil video perusahaan ABCD


dirumuskan tujuan produksinya untuk memberikan sekilas pandang
perusahaan tersebut dimana produk yang kelak dihasilkan akan
dibagikan kepada para klien perusahaan serta para prospek klien.
Tujuan produksi ini dapat pula dijabarkan secara lebih detil
menurut prinsip tujuan komunikasi, dimana di dalam komunikasi
setidaknya ada 5 aspek yang harus diperhatikan, yaitu komunikator,
komunikan (audiens), materi komunikasi (pesan yang hendak
disampaikan), media komunikasi, dan cara penyaluran pesan. Tujuan
produksi dapat pula secara spesifik menyebut tujuan-tujuan tertentu,
misalnya : tujuan mengikuti festival film Indie, tujuan komersial, tujuan
presentasi dan sebagainya.
Bahkan untuk sebuah tujuan eksperimental pun, sebaiknya
dilakukan perumusan agar perumusan tujuan produksi ini kelak dapat
dipakai sebagai rujukan saat menulis jurnal/evaluasi kegiatan.Pada
proyek resmi dari instansi, tujuan produksi ini tercantum suatu Term

October 23, 2013

of Reference (Kerangka Acuan Kerja).


c) Penentuan Target-target
Ini masih berkaitan erat dengan perumusan tujuan di atas, tapi
dengan memakai indikator yang lebih terukur. Misalnya, target
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

keberhasilan penyampaian pesan, target pencapaian finansial, target
pencapaian kualitas gambar, target jumlah audiens dan sebagainya.

d) Penyusunan Kru
Berbeda

dengan

produksi

film

komersial


(apalagi

film

Hollywood) yang dikerjakan oleh banyak kru dengan tugas dan
keahlian masing-masing, suatu home video dapat dikerjakan oleh suatu
tim kecil dengan tugas serba rangkap. Sejumlah aspek pekerjaan
penting

ialah

produser,

penulisan

skenario,

penyutradaraan,

kameramen, pencahayaan, make up & wardrobe, penata artisitik dan
editing.
Tidak masalah dengan keterbatasan sumberdaya manusia yang
dapat terkumpul di dalam kru produksi, yang lebih penting ialah
adanya kejelasan soal pembagian tugas dan deskripsi job masingmasing. Misalnya dapat berbentuk tim kecil beranggotakan 3 orang,
dimana

seorang

berperan

rangkap

sebagai

produser/penulis

skenario/penyutradaraan, seorang sebagai kameramen/editor, dan

October 23, 2013

seorang sebagai lighting man/penata artistik. Penjelasan lebih lengkap
tentang susunan kru yang lebih ideal.

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

e) Scheduling Proyek
Scheduling proyek memegang peranan yang amat penting dalam
pencapaian efektivitas dan efisiensi produksi, terutama kegiatan
produksi (shooting video) dimana terlibat banyak sumberdaya
manusia, pemain dan peralatan shooting video yang digunakan.
Idealnya, suatu pengambilan gambar telah direncanakan dan
dijadwalkan pada tenggang waktu yang cukup sebelumnya sehingga
semua pihak yang terlibat dalam shooting video tersebut dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk menunaikan peran/tugasnya
masing-masing, yang melibatkan kesiapan mental, fikiran dan
peralatan.
Scheduling proyek juga amat berguna bagi semua pihak yang
terlibat dalam produksi video untuk mengukur sejauh mana kemajuan
suatu proyek pada saat-saat tertentu, agar dapat melakukan evaluasi
proyek berjalan.

f) Pembuatan Skenario

October 23, 2013

Pembuatan skenario, meskipun lazimnya dilakukan dalam proses
produksi film komersial, namun dapat diadaptasi untuk proses
pembuatan

produk

audio-visual

lainnya

dengan

penyesuaian

seperlunya. Hal ini dimungkinkan karena film dibuat untuk
menyampaikan pesan komunikasi secara visual, sebagaimana di sini
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

kita akan membuat sejumlah produk video juga sebagai media untuk
menyampaikan pesan komunikasi. Prinsip-prinsip umum di bawah ini
kelak akan dibahas lagi secara singkat cara penerapannya dalam
konteks produksi masing-masing produk video di bagian ragam
produksi.

Stealth marketing sebagai strategi e-Branding

EMPAT ASPEK DALAM PENULISAN SKENARIO :
 Konsep cerita, dirumuskan dalam sebuah kalimat tunggal yang
menjelaskan tokoh utama dalam film dan apa yang ingin diperbuat

October 23, 2013

atau diperjuangkannya.
 Karakterisasi (perwatakan), yaitu tokoh-tokoh yang terlibat dalam
cerita. Setiap tokoh dijelaskan karakter dasarnya dengan penekanan
penjelasan pada tokoh-tokoh utama. Perbedaan karakter ini akan
memainkan peranan penting yang melatarbelakangi bagaimana
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

setiap tokoh bersikap dan bertindak tentang suatu isu/masalah.
Seperti kita ketahui, sekelompok manusia dapat bersikap dan
melakukan tindakan yang sama meski masing-masing memiliki
pikiran/motivasi yang berbeda. Sebaliknya, sekelompok manusia
dapat bersikap dan melakukan tindakan yang berbeda meski
memiliki kesamaan pikiran/motivasi. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa kombinasi karakter dan isu yang unik dapat
melahirkan cerita yang menarik.
 Alur cerita ; rangkaian kejadian dan hubungannya dengan karakter.
Bagaimana kejadian demi kejadian dirangkai menjadi suatu cerita
akan amat menentukan keberhasilan terjalinnya cerita yang
menarik. Contoh : sebuah film yang diawali adegan pembunuhan
sadis oleh seseorang terhadap korbannya yang tak bersalah akan

menimbulkan rasa penasaran pemirsa, ketimbang jika lebih dulu
ditampilkan gambar kejadian yang menyajikan fakta bahwa pada
masa kecilnya si pembunuh

tersebut

seringkali mendapat

penyiksaan dari orangtuanya sehingga ia menderita kelainan jiwa.

October 23, 2013

Untuk memancing proses kreatif dalam menyusun alur cerita, dapat
diajukan pertanyaan-pertanyaan berikut : bagaimana jika hal buruk
ini terjadi, yaitu hal yang merintangi usaha tokoh utama mencapai

tujuannya? bagaimana pula jika terjadi hal lain lagi? Kejadian demi

kejadian ini juga harus dapat membangun emosi pemirsa, misalnya
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

karena secara bergantian adegan-adegan kejadiannya mengandung
ketegangan, tawa dan airmata.
 Perancangan adegan per adegan; rangkaian rencana pengambilan
gambar yang meliputi dialog, akting, set properti, setting lokasi, dsb.
Dapat dengan mudah dibayangkan tentang suatu cerita yang
memiliki konsep cerita, karakterisasi dan alur cerita yang menarik,
tapi lantas berakhir menjadi film yang buruk karena kelemahan
dialog, akting, setting lokasi dan properti?
Penulis skenario yang berpengalaman pun belum tentu dapat
menulis skenario sekali jadi . Yang lazim terjadi ialah dibuatnya draft

skenario untuk kemudian dipelajari lagi demi mendapatkan ide-ide

pelengkap untuk finishing pembuatan skenario tersebut.

Bahkan bagi scenario yang sudah jadi pun, terjadinya revisi
skenario merupakan hal yang lumrah terjadi. Sejumlah pertanyaan
berikut ini harus dipertimbangkan saat menulis skenario, baik tahap
awal maupun tahap lanjutan :
 Siapakah yang punya cerita ini? Tokoh utama dengan isu pokoknya

October 23, 2013

harus jelas, jangan sampai tokoh pendukung memiliki karakterisasi
lebih kuat dengan isu yang lebih menarik.
 Dari sudut pandang cerita siapa film akan dibuat, apakah dari tokoh
utama, atau pihak ke-2 (orang yang diajak berdialog langsung oleh

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

tokoh utama), atau dari pihak ke-3 yang mengamati tokoh utama
dari luar.
 Di mana bagusnya adegan akan berawal, dimana pula akan
berakhir?
 Apa poin-poin dari tiap adegan yang dirancang, akan mengarah ke
mana?
 Apa informasi terpenting yang diperlukan pemirsa dari suatu
adegan tertentu?
 Apakah adegan tertentu benar-benar berkaitan dengan cerita, dan
menggerakkan cerita menuju akhir? Jika tidak, adegan ini
berpotensi

melambatkan cerita

kepada pemirsa.

dan menimbulkan kebosanan

 Selalu mengingat bahwa adegan ialah bahasa gambar. Idealnya,
gambar murni yang tanpa dialog sudah bisa menyampaikan pesan
komunikasi yang hendak disampaikan.
 Selalu mengingat untuk mengolah gambar , merancang konflik ,
dan membaur emosi

October 23, 2013

 Bagaimana membuat keterkaitan yang menarik antar satu adegan
dengan adegan lainnya?
 Apakah terjadi perulangan adegan? Adegan yang benar-benar sama
tentu saja hampir mustahil terjadi. Yang dimaksudkan disini ialah
terjadinya sejumlah adegan yang sebenarnya mengandung pesan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

komunikasi yang mirip/sama. Saat pemirsa melihat suatu adegan
lalu berhasil menangkap pesannya, lalu kepadanya disuguhkan
adegan lain yang baginya punya pesan yang sama dengan adegan
sebelumnya. Tentu saja ia akan menjadi bosan.
 Apakah adegan datar (minim konflik, minim emosi, minim
informasi)? Jika ya, bagaimana caranya agar timbul suatu yang
dramatis atau luarbiasa terjadi, bahkan dari hal-hal yang sepele
atau biasa?

 Apakah pemirsa akan tertarik dengan semua rangkaian gambar ini?

SUMBER POTENSI KREATIF BAGI PENULISAN SKENARIO
Salah satu wujud kreativitas ialah kemampuan memilih antara
mana yang perlu dan mana yang tidak perlu dirangkai dalam suatu
cerita.
 Penggalian fakta terhadap setting cerita dan karakter yang akan di-

October 23, 2013

skenario-kan.

Misalnya,

penulisan

skenario

film

Slumdong

Millionaire tentu mustahil dilakukan jika tidak melakukan riset
terhadap bentuk kehidupan miskin di India.

 Penggalian pemahaman dan pengetahuan yang telah ada. Penulis
skenario sebelumnya telah memiliki nilai-nilai dan pemahaman
tertentu atas isu tertentu hasil dari kehidupannya selama ini. Hal ini
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

dapat digali untuk mendapatkan hal-hal menarik (mungkin ironi)
dibandingkan dengan fakta yang telah digali.
 Penggalian imajinasi. Bagaimana suatu masalah dapat timbul dan
terselesaikan dari benturan nilai-nilai dan kepentingan yang sudah
ada atau potensial terjadi.

g) Format Skenario
Perancangan skenario sendiri lebih berupa aspek mental yang

abstrak dari seorang penulis skenario yang dapat dituangkan ke dalam

berbagai bentuk (tulisan) sesuai keperluannya. Pada produksi sebuah

film, skenario dituangkan dalam format standar tertentu yang
dimaksudkan agar kru produksi yang terlibat mengetahui perannya
masing-masing saat pengambilan gambar.
Namun untuk sebuah produk skala kecil dengan tim kecil,
skenario dapat diadaptasi menjadi rumusan bersama yang sederhana,
asal dapat dimengerti dan menjadi acuan kerja kru produksi (misalnya
kameramen, sutradara, lighting man). Contoh skenario sederhana pada

October 23, 2013

workshop film pendek

h) Storyboard
Storyboard ialah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha
menjelaskan bahasa tulisan skenario ke dalam bahasa visual. Adegan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

demi adegan cerita yang sebelumnya telah dirumuskan dalam skenario
diterjemahkan menjadi gambar oleh sutradara dengan bantuan
kameramen dan storyboard artist, sedemikian rupa sehingga dalam
potongan-potongan gambar ilustrasi yang dihasilkan terhimpun
informasi tentang para pelaku adegan, adegan yang dilakukan, lokasi
dan properti, sudut pengambilan gambar, dan sebagainya.

Contoh Storyboard

Pada
merupakan

kenyataan

dalam

praktek,

keberadaan

storyboard

barang mewah , yaitu meskipun memang dirasakan

October 23, 2013

manfaat besarnya, namun kesulitan pengerjaannya membuat suatu tim
produksi sering mengabaikannya dengan melewati proses ini, dan
menyerahkan pelaksanaan shooting video kepada kemampuan
langsung di lapangan. Salahsatu kendala yang sering dihadapi ialah
tidak tersedianya tenaga ilustrator gambar.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

i) Layout
Layout ialah bentuk lanjutan dan terakhir dari kegiatan pra
produksi. Di sini, gambar-gambar storyboard dirangkai dalam suatu
kegiatan editing video, sesuai skenario (di-scan sebelumnya), bagaikan
hasil shooting video yang sudah selesai diambil.
Elemen-elemen lain ditambahkan seperlunya sekedar untuk
mencari gambaran awal dari produk yang telah selesai , misalnya
dubbing narasi dan musik ilustrasi. Hasil akhir layout ini dapat berupa
file video yang dapat disaksikan bersama oleh kru produksi dan klien,
jika ada. Layout ini amat bermanfaat, antara lain :


Kru produksi (maupun klien) mendapat gambaran yang lebih jelas
tentang produk yang akan dihasilkan. Banyak orang yang daya
imajinasinya tak cukup tinggi untuk bisa membayangkan hasil akhir
sebuah produk dari sebuah skenario, yang mengerti tentang
rencana produksi dengan adanya layout ini.



Pace dari video dapat terasa. Idealnya, video menyampaikan

October 23, 2013

pesan/informasi yang berkembang setiap saat dengan kecepatan
yang tepat. Video yang

terlalu cepat

akan membingungkan

pemirsa, sedangkan yang terlalu lambat akan membuat pemirsa

bosan dan bahkan tertidur. Jika disadari pace yang kurang sesuai,
akan menjadi catatan dalam kegiatan editing video kelak, untuk

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

memanjangkan atau menyingkat adegan-adegan tertentu dalam
rangka perbaikan pace ini.


Peran ilustrasi musik terhadap pembentukan mood video dapat
terasa, dan editor dapat ber-eksperimen dengan backsong yang
akan digunakan kelak.



Secara teknis, pembuatan layout ini juga amat membantu editor
kelak saat berkegiatan editing video. Karena potongan gambar
ilustrasi tersebut sudah diatur tempat dan durasinya sedemikian
rupa sehingga kelak hanya tinggal diganti dengan hasil shooting
video.



Secara mental, kru produksi akan merasa bahwa video sudah

hampir selesai , dan tinggal mengisi potongan-potongan gambar
ilustrasi tersebut dengan hasil shooting video.

C. TAHAP PRODUKSI BRANDING DAN MARKETING.
Pada Tahap Produksi pengambilan gambar (shooting video)
dilakukan, idealnya hingga tuntas. Kebutuhan shooting video sebelumnya

October 23, 2013

telah dirumuskan pada tahap Pra Produksi, idealnya dalam bentuk
storyboard

yang

mencakup

banyak

informasi

termasuk

sudut

pengambilan gambar (angle).
Pada kebanyakan film komersial, kegiatan shooting merupakan
tahapan kegiatan yang berbiaya produksi paling tinggi disebabkan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

keterlibatan banyak kru, pemain (aktor/aktris) itu sendiri, serta
pemakaian alat-alat canggih yang dibayar sebagai sewa harian. Karena itu
dapat dengan mudah dipahami bahwa kegiatan Pra Produksi yang baik
dapat menuntun jalannya kegiatan produksi agar berjalan dengan efektif
dan efisien.
Meskipun kegiatan produksi pada film komersial mencakup banyak
hal yang kompleks, namun pada artikel lainnya di sini hanya akan
dijelaskan isu-isu mendasar seputar kegiatan shooting video yang sering
dihadapi oleh para kameramen amatir.

D. TAHAP PASCA PRODUKSI BRANDING DAN MARKETING.
Pada Tahap Pasca Produksi semua bahan mentah produksi
dikumpulkan untuk diolah. Analoginya, ialah seorang koki yang membawa
semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah sesuai resep
yang telah ada. Dalam hal ini bahan masakan ialah hasil shooting video,

bumbu ialah bahan pendukung lain seperti klip animasi, sound efek, dan

lain-lain serta resep ialah skenario itu sendiri.

October 23, 2013

Dengan demikian mudah dipahami jika kelancaran kegiatan editing

video amat ditentukan oleh skenario yang baik/jelas serta kelengkapan
hasil shooting video dan elemen penunjang lain . Jika keadaan ini tercapai,

maka proses editing video ini dapat dilakukan sambil dinikmati.
Sebaliknya, jika skenario amburadul dan stok gambar hasil shooting
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

video tidak menunjang, tentu saja pelaku editing video akan kebingungan
dalam bekerja.

Bahkan tampaknya memang demikian yang banyak terjadi pada
pelaku produksi home video maupun pelaku bisnis UKM, yaitu memulai

October 23, 2013

kegiatan editing video padahal konsepnya masih blank, sedemikian rupa
sehingga perlu waktu berjam-jam nongkrong di depan layar komputer
untuk mencari inspirasi atau melakukan sejumlah eksperimen.
Hal itu menjadikan editing video seperti kegiatan yang amat sulit
dikerjakan, padahal harusnya tidak demikian jika perumusan konsep
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

produksi video telah dilakukan bahkan sebelum shooting pertama
dilakukan.

October 23, 2013

Konsep Multimedia – Broadcasting

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING