makalah etika KOMUNIKASI BISNIS (3)

I.

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan satu organisasi
bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk
meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan,
membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/
tanggapan, dan sejenisnya.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak
bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan
demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

A. MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga
disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi
verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada
khalayak dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Model ini mempunyai 3 bagian
dasar dari komunikasi. pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar

(listener). Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk
mempengaruhi orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh
publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama adalah,
komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah,
model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang
lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan
menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model
komunikasi modern.

A. MODEL KOMUNIKASI DAVID KABERLO
Dalam model komunikasi David K. Berlo, terdapat unsur-unsur utama komunikasi yang
dikenal dengan SCMR, yaitu Source (sumber), Channel (saluran), Message (pesan), dan
Receiver (penerima). Di samping itu, terdapat juga tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan
balik), Efek , dan Lingkungan. Setiap unsur ini akan saling bergantung satu sama lain dan
memiliki peranan penting dalam membangun proses komunikasi.
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber

terdiri dari satu orang atau kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga.
2. Pesan
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda) yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka
atau melalui media.
3. Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang membawa pesan. Saluran komunikasi ini terdiri dari
komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim.
5. Umpan Balik
Umpan balik merupakan respons atau reaksi yang diberikan oleh penerima.
6. Efek
Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi.
Muhamad (1995) menjelaskan bahwa model Berlo menekankan komunikasi sebagai
suatu proses dan menekankan “meaning are in the people”, atau arti pesan yang dikirimkan

pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain,
bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si
pengirim atau si penerima.
Berlo menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik (decoder)
dalam proses komunikasi. Enkoder bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber

dalam bentuk suatu pesan. Menurut Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut, seperti keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan
budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Saluran
berhubungan dengan panca indera, yaitu: melihat, mencicipi, mendengar, menyentuh, dan
membaui.

Penelaahan terhadap Model Komunikasi Berlo:
1. Sumber
Seorang baik sebagai sumber maupun penerima harus memperhatikan hal-hal berikut dalam
berkomunikasi, yaitu:
a. Ketrampilan berkomunikasi (communication skills) yang terdiri atas:
o Kemampuan sumber dalam menyusun tujuan komunikasi
o Kemampuan sumber dalam menterjemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau
ekspresi tertentu.

b. Sikap, terdiri atas:
o Sikap terhadap diri sendiri;
o Sikap terhadap pesan;
o Sikap terhadap penerima pesan (receiver) maupun sikap sebaliknya, receiver
terhadap sumber.
c. Pengetahuan, meliputi:
o Pengetahuan sumber tentang receiver, media komunikasi yang sesuai, metode
pendekatan yang sesuai, serta pengetahuan tentang pesan;
o Pengetahuan receiver tentang sumber, media, maupun pesan.
d. Sistem sosial budaya, baik sumber maupun penerima harus memperhatikan sistem
sosial budaya yang ada, meliputi:
o Norma yang dianut;
o Sistem pengambilan keputusan. Misalnya, terkait dengan inovasi bidang
pertanian;
o Budaya yang berkembang dan dianut.
2. Pesan
Pesan dikembangkan berdasarkan:
a. Kode pesan (penggunaan bahasa, gambar yang disepakati)
b. Isi (disajikan utuh atau terpotong?)
c. Perlakuan (pesan dapat dicerna oleh kelima indera manusia?)


3. Saluran komunikasi
Saluran komunikasi yang digunakan hendaknya:
a. Baik menurut sasaran;
b. Dapat diterima oleh banyak sasaran;
c. Mudah digunakan oleh banyak sumber maupun penerima;
d. Lebih ekonomis;
e. Cocok dengan pesan.
(2003) mengidentifikasi kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini. Salah
satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik
atau komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi
tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena memperinci
unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu
anda meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang
dikirimkan. Atau jika sebagai pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang
pembicara akan mempengaruhi penerima pesan.
Sedangkan keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa komunikasi
merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik yang diterima
pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya dan komunikasi non
verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

B. MODEL KOMUNIKASI BOWVE AND THILL
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa
proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan
dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak
dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut
menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi
suatu pesan dinamakan ENCODING.
3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut
harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal,
Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,
surat, laporan, dll)
4. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.
5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen
perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya
dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita
ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.

II.


BENTUK KOMUNIKASI
A. BENTUK KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan
gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi
"tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi nonverbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak
dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan
intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa
komunikasi verbal ataupun nonverbal.

B. BENTUK KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non

verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
III.

TIPE KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri
komunikator atau lazim disebut komunikasi dengan diri sendiri.Komunikasi
dalam diri komunikator ini dapat kita uraikan bagaimana orang menerima
informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Karena
sesungguhnya dalam komunikasi intrapribadi prosesnya berlangsung begitu cepat,
sehingga nyaris tanpa disadari lagi.

Proses pengolahan informasi, yang disini kita sebut komunikasi intrapersonal,
meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah proses
menangkap stimuli. Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi,
sehingga manusia mendapatkan pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi
mengubah sensasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan
informasi dan memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengolah dan
memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon.

1.1 Sensasi

Tahap awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata
“sense” yang berarti alat pengindraan yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Menurut Benyamin B Wolman (1973:343), sensasi adalah
pengalaman elementer yang segera, yang tidak emmerlukan penguraian verbal,
simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat
indera.
Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima indoemasi dari
lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas
fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat inderalah manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
Apa saja yang menyentuh alat indera, dari dalam ataupun luar, disebut stimuli.
1.2 Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
adalah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Hubungan
sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.
1.3 Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam

mempengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah sistem yang sangat
berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia
dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Secara singkat, memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan
pemanggilan.
1.4 Berpikir
Dalam berpikir kita melibatkan semua proses sensasi, persepsi, dan memori.
Secara garis besar ada dua macam berpikir, yaitu berpikir autistik dan berpikir
realistik. Berpikir autistik mungkin lebih tepat disebut melamun, fantasi,
menghayal, wishful thingking, adalah contoh-contohnya. Dengan berpikir autistik
orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar
fantastis. Sedangkan berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah
berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.

Floyd L. Ruch menyebut tiga macam berpikir realistik, yaitu deduktif, induktif
dan evaluatif.
2. Komunikasi Interpersonal
Ada beberapa pengertian komunikasi interpersonal yang telah dikemukakan para
ahli. Definisi komunikasi interpersonal menurut Joseph A Devito dalam bukunya
“The Interpersonal Communication Book” adalah komunikasi yang terjadi antar

dua orang untuk membentuk sebuah hubungan, komunikasi tersebut dilakukan
oleh orang-orang yang memiliki kesamaan tertentu. Sedangkan menurut Effendy,
komunikasi antarpribadi dapat langsung antara dua orang yang memang sedang
berdua-duaan sepertti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua
orang dalam suatu pertemmua, misalnya penyaji makalah dengan salah satu
peserta suatu seminar (Effendy, 2003: 59-61).
Reardon (1997) mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi (komunikasi
interpersonal) adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih yang
mendapatkan umpan balik secara langsung. Komunikasi antarpribadi terbentuk
apabila seseorang ingin membangun hubungan dengan orang lain.
Mulyana (2000) mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi
antar orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal.
Menurut Sunarto (2003) ada lima aspek yang merupakan ciri-ciri dari komunikasi
interpersonal, antara lain:
(1) Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa tujuan
terlebih dahulu. Maksudnya, bahwa biasanya komunikasi interpersonal terjadi
secara kebetulan tanpa rencana sehingga pembicaraan terjadi secara spontan
(2) Komunikasi interpersonal mempunyai akibat yang direncanakan maupun tidak
terencana
(3) Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan. Salah satu ciri
khas komunikasi interpersonal adalah adanya timbal balik bergantian dalam saling
memberi maupun menerima informasi antara komunikator dan komunikan secara
bergantian sehingga tercipta suasana dialogis
(4) Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan atau cenderung
menghendaki keakraban. Untuk mengarah kepada suasana kedekatan atau
keakraban tentunya kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan harus
berani membuka hati, siap menerima keterusterangan pihak lain
(5) Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih menonjol dalam
pendekatan psikologis daripada unsur sosiologisnya. Hal ini karena adanya unsur
kedekatan atau keakraban yang terbatas pada dua atau dengan paling banyak tiga
individu saja yang terlibat. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kejiwaan
seseorang lebih mudah terungkap dalam interaksi komunikasi tersebut.

Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklarifikasikan menjadi dua jenis menurut
sifatnya (Effendy, 2003: 62-63):
a. Komunikasi Diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua
orang, yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan
seorang lagi komunikasn yang menerima pesan. Oleh karena pelaku
komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens.
Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan seorang itu.
b. Komunikasi Triadik (triadic communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari
tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi
dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara
tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya
dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya
komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk
mencapai tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi,
kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk
mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan
komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi
berlaku juga bagi komunikasi kelompok. Telah banyak klasifikasi kelompok yang
dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita
sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.

A. FUNGSI KOMUNIKASI BISNIS
1. Fungsi secara umum
 Menginformasikan (to inform)
 Membujuk (to Persuade)
 Mempromosikan (to promote goodwill)
2. Fungsi internal
 Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan/ prosedur
 Menginformasikan progres perusahaan
 Mendorong pegawai melakukan perbaikan
 Evaluasi, memberi penghargaan dan menegur pegawai

3. Fungsi External
 Membujuk konsumen membeli produk
 Menjelaskan produk atau layanan
 Mengklarifikasi spesifikasi yang dibutuhkan
 Mempromosikan image positif perusahaan
 Memberikan kredit dan menagih hutang

B. KOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mencapai komunikasi bisnis yang efektif :
1. Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun
secara logis, misalnya ia harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang
baik, dan akhir yang efektif. Sebagai surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi
harus dimulai dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar menjadi sangat
tertarik dan memberikan perhatian kepada pesan tersebut. Isi dari komunikasi
harus menyampaikan pesan inti komunikasi. Komunikasi harus berakhir dengan
cara sedemikian rupa sehingga pendengar mengetahui apa yang diharapkan dari
komunikasi tersebut dan mereka mendapatkan pemahaman dari pesan yang
disampaikan tersebut.
2. Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun
secara logis, misalnya ia harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang
baik, dan akhir yang efektif. Sebagai surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi
harus dimulai dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar menjadi sangat
tertarik dan memberikan perhatian kepada pesan tersebut. Isi dari komunikasi
harus menyampaikan pesan inti komunikasi. Komunikasi harus berakhir dengan
cara sedemikian rupa sehingga pendengar mengetahui apa yang diharapkan dari
komunikasi tersebut dan mereka mendapatkan pemahaman dari pesan yang
disampaikan tersebut.
3. Komunikasi harus jelas dan ringkas. Penggunaan kata-kata yang tidak jelas harus
dihindari. Pilihan kata-kata harus sedemikian rupa sehingga dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan budaya.
4. Komunikasi bisnis harus mempengaruhi dan persuasif.
5. Komunikasi harus sopan. Perilaku sopan dan penuh perhatian merupakan inti dari
komunikasi bisnis.
6. Bahasa tubuhyang positif harus digunakan. Sebagai contoh, selama pertemuan dan
wawancara, sering mempertahankan kontak mata, memberikan senyuman yang
menyenangkan, membuat semuanya merasa senang, dsb.
7. Umpan balik adalah komponen integral dari komunikasi. Tanpa umpan balik, akan
menjadi tidak mungkin untuk mengetahui apakah penerima pesan telah
memahami pesan yang disampaikan dalam istilah-istilah yang sama seperti yang
dimaksud.
8. Mencoba menggunakan lebih banyak “anda” daripada “saya”. Pendengar atau
atau penerima pesan haru diberi arti penting.
9. Menjadi pendengar yang aktif. Kualitas komunikasi bertambah baik jika
seseorang menjadi pendengar yang baik. Seseorang harus mendengarkan secara
positif, harus berpikiran terbuka dan penuh perhatian.

10. Fakta-fakta harus tidak menjadi parsial, fakta-fakta harus lengkap. Penerima pesan
dapat menjadi bingung atau dapat mengambil tindakan yang salah jika fakta-fakta
tidak lengkap.
11. Fakta-fakta harus baru dan tidak ketinggalan jaman.

IV.

HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami (BaduduZain, 1994:489), Dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik
maupun semantik), Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi
(Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat tergantung
kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi.
Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai
berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan
mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada pada komunikasi
massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas
komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus
bersifat heterogen.

A. ANTAR MANUSIA


Perbedaan Persepsi dan Bahasa Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas



sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan
orang lain.
Pendekatan yang buruk Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik,



ternyata menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun
atau lelah memikirkan masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat
mendengarnya.
Gangguan Emosional Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang



akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik.
Secara praktis, tidak mungkin menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam
keadaan emosi. Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan emosional.
Perbedaan Budaya Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat




dihindari, terlebih lagi zaman globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan
hambatan yang paling sulit diatasi.
Gangguan Fisik
Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik
seperti akustik yang jelek, tulisan yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup, atau
masalah kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam
berkomunikasi. Setiap komunikator selalu mengharapkan agar komunikasi yang
dilaksanakannya dapat mencapai tujuan dengan apa yang telah diharapakannya.

B. ANTAR ORGANISASI


Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit,



jumlahnya banyak, dan kontroversial. Hambatan-hambatan komunikasi dalam
organisasi, meliputi:
Kelebihan Beban Informasi dan Pesan Yang Bersaing Perkembangan teknologi



telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tanjam hingga
kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui surat-surat dari pos, email dan
telephon dari berbagai sumber telah membanjiri organisasi dan masing-masing
bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal. Hal itu bisa berakibat pada
adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak penting, atau
pemberian respons yang tidak akurat.
Penyaringan Yang Tidak Tepat Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain



dalam organisasi, biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong
atau menyingkat pesan. Pesan dalam organisasi dikirim melalui berbagai saringan.
Misalnya melewati penjaga pintu terlebih dahulu, karyawan kantor depan,
sekretaris, baru kemudian sampai kepada pimpinan. Bisa jadi suatu pesan penting
tidak sampai sebagian atau bahkan seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang.
Iklan Komunikasi Tertutup atau Tidak Memadai Pertukaran informasi yang bebas
dan terbuka merupakan salah satu ciri komunikasi yang efektif. Iklim komunikasi
sangat terkait dengan gaya kepemimpinan. Gaya manajemen yang tertutup
cenderung menghambat pertukaran informasi. Demikian pula saluran yang terlalu
banyak bisa mengubah pesan ketika bergerak vertikal atau horisontal dalam sebuah
organisasi. Permasalahan komunikasi biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada
sesuatu yang tidak sesuai. Permasalahan dalam komunikasi menunjukkan adanya
masalah yang terpendam. Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim
(komunikator), transmisi, maupun penerima (komunikan).

V.

CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
Ada hambatan dalam berkomunikasi tentunya juga ada usaha untuk mengatasi
hambatan-hambatan komunikasi tersebut. Citrobroto (1982) mengemukakan
beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya :
a. Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian
mempraktekkannya. Belajar dan berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus
pendengar yang baik.
b. Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang etiket.
Dalam memperdalam hubungan kemanusiaan ini yang diperlukan adalah sikap
simpatik, muka manis, tidak sombong, rendah hati, dan cukup tegas dalam
melakukan sesuatu.
c. Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus dapat
memahami kondisi sosial lawan bicaranya. Hal ini perlu karena bila pembicara
kurang memahami sistem sosial, maka pembicaraannya tidak dapat tepat,

d.

e.

f.

g.

demikian pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara tidak akan
menangkap dengan tepat.
Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi
penghambat dalam berkomunikasi.
Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat
akan memperlancar jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang
bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga
disesuaikan dengan tema atau topic pembicaraan.
Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan,
pemilihan bahasa yang tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan
semantik yang menjadi penghambat komunikasi.
Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin baik.
Komunikasi akan efektif jika dilakukan secara bertatap muka antara
komunikator dengan komunikan.

Sedangkan menurut Gitisudarmo dan Sudito (1997:216), untuk mengatasi
hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasinya
sudah diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.
b. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.
c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.
d. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami isi
pesan yang disampaikan.
e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap
mendengarnya.
f. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan atasan
dapat berlangsung secara baik.
g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan cara
penyampaiannya.

VI. SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. SALURAN FORMAL
Saluran komunikasi ini di tentukan oleh struktur organisasi dan tipe-tipe saluran dasar
komunikasi , yaitu vertical, lateral dan diagonal


Komunikasi vertical

Adalah komunikasi ke atas dan atau kebawah dalam rantai komunikasi. Kegunaannya
dalah untuk memberikan perintah ,petunjuk dan lain-lain serta membuka informasi
kepada anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.


Komunikasi lateral atau horizontal

Meliputi pola aliran kerja dalam organisasi yang terjadi antara anggota anggota
kelompok kerja yang sama fan di antara dapartemen –dapartemen pada tingkat
organisasi yang sama .



Komunikasi diagonal

Adalah kominikasi yang memotong secara silang diagonal rantai perintah organisasi
dan merupakan hasil hubungan antara dapartemen lini dan staf.

B. SALURAN INFORMAL

a.

1.
2.
3.
4.
5.

b.

Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam
posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan
wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada
bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk
komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari
bawah ke atas(bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal
communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan
dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)
Komunikasi dari atas ke bawah
Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan
merupakan komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications).
Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung
jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur
komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan,
mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di
level bawah.
Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun
tertulis (written communications). Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa,
wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga dalam bentuk
pertemuan. Di samping itu komunikasi tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan,
kontak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat pemberhentian, papan
pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.
Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan
terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya.
Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya.
Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang
mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan.
Komunikasi dari bawah ke atas

Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan
berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).
Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil
keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal
dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah
satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para manajer
harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan
tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan
terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya
menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya
mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak
disampaikan.

c.

d.

1.
2.

e.

Komunikasi horizontal
komunikasi horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah
komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu
organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki
kedudukan sejajar.
Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen
dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan
tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung
pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.
Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi
sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level organisasi yang
berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian
pabrik.
Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:
Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu
menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah
bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah
berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit
untuk dikendalikan secara efektif.
Keterbatasan komunikasi formal

Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal
kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
Dilihat dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering membuat frustasi atau
menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam
proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang besar, untuk dapat
berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang
ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara
langsung dengan manajer puncak.
Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran komunikasi
formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke
level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi
menimbulkan kesalah pahaman.
Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah
tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi,
semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar
dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan
dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi

VII. PENULISAN RESUME LAMARAN KERJA
Resume adalah rangkuman persuasif dari kualifikasi Anda untuk dipekerjakan. Di
pasaran tenaga kerja, memiliki resume membuat Anda tampak terorganisasi dan punya
persiapan yang baik. Jika Anda sudah bekerja, dengan memiliki resume yang selalu
diperbarui dan up-to-date akan membuat Anda lebih mudah memanfaatkan peluang, jika ada
tawaran kerja yang lebih baik. Jika Anda masih butuh beberapa tahun lagi sebelum mencari
kerja, dengan menyiapkan resume sekarang, akan membantu Anda menjadi lebih sadar,
tentang apa yang harus dilakukan dalam dua atau tiga tahun mendatang. Dengan demikian,
ini akan menjadikan diri Anda seorang kandidat yang atraktif. Semua bentuk komunikasi
yang berkaitan dengan pencarian kerja harus disesuaikan dengan kualifikasi unik Anda. Anda
boleh mengadopsi cara penulisan dan tata letak resume yang dicontohkan di sini jika memang
relevan dengan situasi anda, tetapi jangan terlaku kaku dan terpaku pada contoh di sini. Jika
Anda memiliki kekuatan-kekuatan yang berbeda, bentuk resume Anda juga akan berbeda.

A. ARTI PENTING WAWANCARA KERJA
Surat Lamaran kerja adalah surat yang dibuat sepanjang satu halaman penuh yang
berisi tentang informasi pelamar kerja dan permohonan untuk menempati posisi
tertentu, biasanya surat lamaran kerja dikirim beserta surat riwayat. Dalam penulisan
surat lamaran kerja, terdapat tiga paragraf penting yang harus anda perhatikan dengan
cermat, paragraf pertama berisi tentang bagaimana anda mendapatkan informasi
tentang lowongan pekerjaan tersebut dan juga posisi yang ingin anda tempati dan juga
alasan anda mengapa menginginkan posisi tersebut, ayo katakan dengan jujur, mau
uang atau menambah pengalaman anda dan atau untuk mengembangkan diri anda
sendiri. Paragraf kedua berisi tentang ketrampilan anda, pendidikan terakhir,
pengalaman kerja, atau sesuatu yang berkaitan dengan kelebihan anda sendiri yang

berkaitan dengan lowongan tersebut dan yakinkanlah pembaca surat anda bahwa anda
memang benar-benar cocok untuk bekerja di sana dan ini sangat penting menurut
saya. Di bagian paragraf ketiga tuliskanlah perasaan anda bila diundang untuk tes
wawancara dan pastikan anda dapat dihubungi kapanpun di manapun untuk
memastikan waktu dan tempat untuk mengikuti tes wawancara. Dalam penulisan surat
lamaran kerja yang anda buat pastikan menulis nama perusahaan dan posisi yang anda
inginkan dengan benar dan jangan lupa untuk membaca kembali surat anda untuk
mengecek tulisan dan tata bahasa anda.

B. PERSIAPAN WAWANCARA KERJA
1. Persiapan
Persiapan akan membantu anda tampil lebih baik dibawah tekanan selain itu semakin
siap semakin rendah ketegangan anda terhadap proses wawancara.
2. Belajar tentang organisasi
Perusahaan saat ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukan
pemahaman tentang operasi perusahaan, pasar serta tantangan strategis dan taktis.
3. Pikirkan pertanyaan yang diajukan sejak awal
Ini akan membantu menangani setiap pertanyaan dengan lebih percaya diri dan
cerdas.
4. Merencanakan pertanyaan dari pemberi kerja
Para pemberi kerja biasanya menyesuaikan pertanyaan wawancaranya dengan
kebutuhan organisasional yang khusus. Anda dapat memerkirakan akan diberi
pertanyaan tentang keterampilan, pencapaian dan tujuan.
5. Merencanakan pertanyaan dari anda sendiri
Wawancara merupakan jalan dua arah, pertanyaan yang anda ajukan sama pentingnya
dengan pertanyaan dengan jawaban yang anda berikan. Dengan mengajukan
pertanyaan yang mendalam anda dapat memerlihatkan pemahaman dalam organisasi,
mengarahkan diskusi pada bidang yang membuat anda dapat menyajikan kualifikasi
anda untuk mendapatkan keuntungan terbesar, dan anda dapat memverikasi sendiri
apakah peluang ini tepat untuk anda.
6. Dukung rasa percaya diri
Dengan membangun rasa percaya diri, anda akan membuat kesan yang lebih baik dan
membuat seluruh proses tidak terlalu menegangkan.
7. Perbaiki Gaya wawancara
Kompetensi dan rasa percaya diri merupakan fondasi gaya wawancara anda dan anda
dapat meningkatkannya dengan memberi pewawancara kesan tenang, sikap yang
baik, dan penilaian yang baik.
8. Rencanakan untuk tampil baik

Penampilan fisik itu penting karena pakaian dan tampil rapi mengungkapkan sesuatu
tentang kepribadian, profesionalisme dan kemampuan kandidat untuk memahami
”aturan” situasi yang tidak dikatakan. Ketika sudah menyangkut pakaian, kebijakan
terbaik adalah berpakaian secara konservatif.
9. Bersiaplah ketika anda tiba
Ketika anda datang ke wawancara bawalah buku catatan kecil, pena, daftar
pertanyaan yang ingin anda ajukan, dua salinan resume (disimpan di map), garis besar
dari apa yang anda pelajari tentang organisasi. Pastikan kualias anda mulai dari
memasuki lokasi. Dengan cara itu anda menjadi siap untuk wawancara.
10. Wawancara untuk meraih keberhasilan
Jika diwawancara untuk pertama kalinya, tujuan utama anda adalah membedakan diri
sendiri dengan banyak kandidat lainnya yang akan disaring. Jika masuk ke wawancara
seleksi awal maka perluas pesan promorsional. Jika diminta kembali untuk kunjungan
terakhir, peluang anda untuk mendapat penawaran suatu posisi meningkat cukup
besar. Terlepas dari dimana anda berada ketika proses wawancara, setiap wawancara
akan berlangsung tiga tahap : pemanasan, sesi tanya jawab dan penutup.

11. Pemanasan
Dari ketiga tahap itu pemanasan merupakan tahap paling penting, meskipun tahap ini
hanya diberi sedikit bagian dari waktu yang anda lewatkan selama wawancara. Para
psikolog mengatakan bahwa 50 persen keputusan pewawancara diambil dalam 30
hingga 60 detik pertama, 25 persen lainnya diambil dalam 15 menit. Jika anda
memulai dengan permulaan yang buruk akan sangat sulit untuk memutar balik
wawancara.
12. Tahap tanya jawab
Pertanyaan dan jawaban akan menghabiskan bagian terbesar dalam wawancara.
13. Menjawab Pertanyaan
Biarkan pewawancara memimpin percakapan dan jangan pernah menjawab
pertanyaan sebelum ia selesai dengan pertanyaannya.
14. Mendengarkan pewawancara
Memerhatikan ketika pewawancara berbicara sama pentingnya dengan memberikan
jawaban yang tepat atau mengajukan pertanyaan yang baik.
15. Menjawab pertanyaan diskriminatif
Para pemberi kerja secara hukum tidak dapat melakukan diskriminasi seorang
pelamar kerja berdasarkan ras, warna kulit, gender dan usia (setidaknya jika usia anda
antara 40dan 70 tahun). Jika pewawancara mengajukan pertanyaan mengenai hal ini
maka cara anda merespon bergantung pada besarnya keinginan anda dalam
mendapatkan pekerjaan itu. Jika memang menjawab pertanyaan yang tidak etis atau

melanggar hukum ini, anda menanggung risiko bahwa jawaban itu merusak peluang
anda, karena itu berpikirlah dengan seksama sebelum menjawab. Jika percaya bahwa
pertanyaan pewawancara tidak masuk akal, tidak berkaitan dengan pekerjaan, atau
mengarah pada diskriminasi anda dapat mengajukan keluhan pada kantor bidang
ketenagakerjaan.
16. Penutup
Pada beberapa menit terakhir anda perlu mengevaluasi seberapa baik anda melakukan
wawancara, juga perlu memperbaiki seiap kesalahpahaman yang mungkin dialami
oleh pewawancara.
17. Menyimpulkan dengan sopan
Anda biasanya dapat mengetahui kapan pewawancara mencoba menyimpulkan sesi
itu. Ia dapat menanyakan apakah anda memiliki pertanyaan lain yang ingin anda
ajukan, merangkum diskusi atau menunjukan dengan isyarat gerak bahwa wawancara
telah selesai. Pastikan untuk berterima kasih pada pewawancara atas kesempatan yang
diberikan dan ungkapkan ketertarikan pada organisasi.
18. Membahas gaji
Jika anda menerima penawaran selama wawancara, sewajarnya anda berkeinginan
untuk mendiskusikan gaji. Akan tetapi biarkan pewawancara mengangkat subjek itu.
Jika ditanya masalah permintaan gaji, anda dapat mengatakan bahwa permintaan gaji
anda bersifat terbuka dan dapat dinegosiasikan.
19. Catatan wawancara
Jika pencarian kerja merupakan hal yang lazim, anda akan melakukan banyak
wawancara sebelum menerima sebuah tawaran. Untuk alasan ini menyimpan catatan
atau map wawancara dapat membantu anda menyegarkan ingatan tentang setiap
percakapan.
20. Tindak lanjut setelah wawancara
Dua bentuk tindak lanjut paling umum adalah pesan ucapan terima kasih dan
mengajukan pertanyaan. Pesan ini biasa diajukan dengan surat tetapi e-mail atau
telepon juga efektif .
21. Tips Tambahan
Surat penerimaan
Jika anda menerima tawaran kerja yang ingin anda terima, jawablah dalam lima hari.
Mulailah dengan menerima posisi itu dan nyatakan terima kasih. Pada alinea
berikutnya masukan rincian yang perlu. Simpulkan dengan mengatakan anda sangat
mengharapkan pelaporan kerja. Seperti biasanya surat positif harus mengungkapkan
anda bersemangat dan berkemauan bekerjasama.
Surat melolak tawaran kerja

Mulailah surat dengan hangat, nyatakan alasan penolakan tawaran itu, tolaklah
tawaran itu secara tertulis dan akhiri dengan catatan yang menyenangkan, yang
menyatakan penyesalan.
Surat pengunduran diri
Jika anda mendapatkan tawaran kerja padahal anda masih bekerja, anda dapat
mempertahankan hubungan dengan perusahaan anda sekarang melalui surat
pengunduran diri dengan supervisor langsung anda. Buatlah surat itu berkesan positif,
tanpa memandang sebenarnya bagaimana perasaan anda. Katakan hal yang
menyenangkan mengenai perusahaan itu, orang yang bekerja disitu atau apa yang
anda pelajari dari pekerjaannya. Kemudian nyatakan maksud anda meninggalkan
perusahaan dan berilah tanggal kerja terakhir anda pada pekerjaan itu. Pastikan anda
memberi kepada perusahaan anda sekarang pemberitahuan sedikitnya dua minggu
sebelumnya.

VIII. KOMUNIKASI DALAM BISNIS
A. ETIKA KOMUNIKASI BISNIS
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiensi dengan memberikan
informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Hal yang paling
penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan perhatian yang jujur kepada
audiensi dengan memenuhi kebutuhan mereka.

B. HAMBATAN BAHASA
Hambatan bahasa sering kali menjadi kendala antar pembisnis baik dalam skala
nasional maupun Internasional, dalam hal nasional kendala bahasa sering kali karena
perbedaan bahasa antar suku ataupun daerah keragaman bahasa yang ada di
Indonesia.

C. PERBEDAAN BUDAYA
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat 3 tingkatan budaya,
yaitu :
1. Formal
Tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun.
Contoh : Mengetuk pintu atau mengucapkan salam ketika seorang masuk ke ruang
pimpinan atau lainnya.
2. Informal
Budaya diteruskan oleh generasi ke generasi melalui apa yang didengar, dilihat,
dipakai. Contoh : Undangan rapat dimulai jam 08.00, tetapi dalam praktiknya dimulai
jam 08.30 hingga 09.00.
3. Teknis
Bukti atau aturan merupakan hal yang penting.

A. SEBAB-SEBAB KEGAGALAN KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi menjadi tidak sesuai dengan harapan hasilnya karena kita sendiri kadang
kala kesulitan untuk mengerti. Sebagian besar dari diri kita ingin mengerti bahakan
ingin sekali untuk mengerti.
Kegagalan untuk mendapatkan pengertian bisa muncul karena kita salah dalam
memilih bentuk komunikasi dan ketika berkomunikasi. Kita sebaiknya yakin terhadap
surat yang telah kita kirim, buletin yang sudah dibuat dan catatan yang kita sebarkan
kesemuanya merupakan komunikasi.
Selanjutnya kita sering take it for granted bahwa dengan mengatakan kepada orang
apa yang ada dalam pikiran adalah komunikasi.
Emosi dapat membentengi komunikasi, sikap dan perasaan kita dapt menjadi kuat,
bila kita telah terpaku dengan prasangka dan berpikir bahwa orang berbeda dengan
diri kita dengan situasi Streotypes yang buruk, ini akan mengganggu dan mencemari
pengertin kita, tentang hal yang ingin mereka komunikasikan.
Kegagalan komunikasi ini muncul, hasil yang dari penting kegagalan kegalan
berkomunikasi adalah “tidak ada saling pengetian” kita gagal untuk mengerti
pemikiran dan perasaan orang lain. Mereka tidak mengerti hal yang kita maksud dan
hal yang kita tuju. Bila ini maslahnya tindakan efektyif dan hasil yang memuaskan
keduabelah pihak merupakan hal ayng mungkin. Bila orang tidak mengerti keretakan
dan frustasi biasanya akan langsung muncul kepermukaan. Hubungan personal sering
deterirates dan prevalent tone menjadi sikap apatis dan tidak menaruh
minat/perhatian.
Komunikasi merupakan transper/pertukaran informasi dan pengertian dari suatu orang
ke orang lain dengan menggunakan lambang-lambang bearti. Merupakan cara untuk
bertukar dan berbagi ide-ide, sikap, nilai, pendapat serta pakta.
Komunikasi bmerupakn proses yang membutuhkan sender/pengiriman pesan yang
memulai proses komunikasi, receiver/penerima pesan yang melengkapi jalinan
komunikasi.
Receiver/penerima pesan adalah orang yang menerima pesan dan menterjemahkan
(atau menginterprestasikan pesan pengirim pesan) satu kemampuan yang sebaiknya
dimiliki penerima pesan adalah kemampuannyamendengar.

IX. PENGARUH TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI
A. MANFAAT TEKNOLOGI KOMUNIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Informasi yang dibutuhkan akan cepat di dapat
inovasi pembelajaran
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual
Sistem administrasi akan tersusun dengan baik
Orang-orang yang ada di daerah bisa merasakan kemajuan teknologi komputerisasi
Adanya sistem pemberlakuan absensi secara elektronik.
Terdapatnya perpustakaan elektronik (e-library)

B. KELEMAHAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
2. Sistem administrasi jika tidak teliti akan berakibat fatal.
3. Melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang
singkat (short span of attention).

X.

PEMILIHAN MEDIA KOMUNIKASI

A. KOMUNIKASI LISAN
Komunikasi lisan (oral Communications) adalah kemampuannya memmberikan
umpan balik dengan segera. Komunikasi lisan digunakan bila pesan yang
disampaikan sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audienc dapat dibuat
lebih nyaman. Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang
yang tak terencana, pembicaraan lewat telphon, wawancara, pertemuan kelompok
kecil, seminar, wokshop, program pelatihan, pidato formal, dan presentasi lainnya.

B. KOMUNIKASI TERTULIS
Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai bentuk, seperti surat, memo,
dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis adalah penulis mempunyai
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Satu
format penulisan diperlukan jika impormasi yang disampikan kompleks, dibutuhkan
catatan permanen untuk represi yang akan datang, dan jumlah audience besar dan
menyebar.

XI. KORESPONDEN DALAM BISNIS
SURAT adalah Sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa :
- pemberitahuan
- pernyataan
- perintah
- permintaan / permohonan
- laporan

A. FUNGSI SURAT
1. Sebagai sarana komunikasi.
2. Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan,
buah pikiran atau gagasan.
3. Sebagai alat bukti tertulis.
4. Sebagai alat untuk mengingat.
5. Sebagai bukti historis.
6. Sebagai pedoman kerja.

B. BAGIAN-BAGIAN SURAT


Bagian-bagian surat pribadi :
…………………..….1
…….…..2
…….......3

…………….……………….4
………………….………….5
…………………….……….6
…………….7
…………….8
…………….9
1. Tempat, tanggal,bulan,tahun penulisan surat
2. Alamat surat
3. Salam pembuka
4. Kalimat pembuka
5. Isi surat
6. Kalimat penutup
7. Salam Penutup
8. Tanda tangan
9. Nama pengirim


Bagian-bagian surat dinas

1. Kepala surat
2. No,Lampiran ,Perihal
3. Tanggal,bulan,tahun penulisan surat
4. Alamat surat
5. Salam pembuka
6. Kalimat pembuka
7. Isi surat
8. Kalimat penutup
9. Salam penutup
10. Tanda tangan

11. Nama p