Putusan No. 13 Pdt.G 2017

  

P U T U S A N

  Nomor 13/Pdt.G/2017/PA.Kras

  

مﯾﺣرﻟا نﻣﺣرﻟا ﷲ مﺳﺑ

  DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai gugat antara : Penggugat, tempat dan tanggal lahir Bukit Tabuan 3 Januari 1981, agama

  Islam, pendidikan SD, pekerjaan pembantu rumah tangga, tempat tinggal di rumah orangtua Penggugat di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, sebagai Penggugat; melawan

  Tergugat, tempat dan tanggal lahir Jember 9 Juli 1978, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan jualan minyak wangi, tempat tinggal di Jalan Brantas Dusun Krajan B RT.002 RW.006, Desa Bangsal Sari, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember, sebagai Tergugat;

  Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dipersidangan; Telah memeriksa bukti-bukti Penggugat di persidangan;

  DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 10 Juli 2017 telah mengajukan gugatan cerai yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan

  Agama Karangasem dengan register nomor 13/Pdt.G/2017/PA.Kras tanggal 12 Juli 2017 dengan dalil-dalil sebagai berikut:

  1. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2001 Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem Nomor: 23/11/III/2001 tanggal 22 Maret 2001;

  2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem selama 15 bulan, kemudian Penggugat dan Tergugat pindah ke Jember selama 15 tahun, selanjutnya Penggugat kembali ke Bukit Tabuan sampai sekarang, sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jember;

  3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak masing-masing bernama :

  1. Anak I, umur 16 tahun;

  2. Anak II, umur 11 tahun; kedua anak tersebut dalam pemeliharaan dan asuhan Tergugat;

  4. Bahwa sejak tanggal 13 Juli 2016 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Bahwa Tergugat sering marah dan memukul Penggugat apabila Penggugat minta izin untuk keluar belanja ke pasar dan mengikuti pengajian;

  2. Bahwa Tergugat memberikan nafkah kepada Penggugat namun tidak mencukupi;

  5. Bahwa Penggugat sudah merasa tidak nyaman tinggal bersama Tergugat disebabkan hal tersebut di atas, akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat pisah rumah, Penggugat tinggal di rumah orangtua Penggugat di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jalan Brantas Dusun Krajan B RT.002 RW. 006 Desa Bangsal Sari, Kecamaran Bangsal Sari, Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur;

  6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit diwujudkan lagi, dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternatif terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat dengan Tergugat;

  7. Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah dinasehati oleh kedua orangtua Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;

  8. Bahwa pekerjaan Penggugat sehari-hari sebagai pembantu rumah tangga, yang penghasilannya hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan tetapi Penggugat ingin mengajukan perceraian, maka Penggugat mohon agar dibebaskan dari biaya perkara;

  Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Karangasem cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer :

  1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

  2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat;

  3. Membebaskan Penggugat dari biaya perkara ini; Subsider : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

  Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat datang sendiri menghadap di persidangan dan Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Juru sita pengganti Pengadilan Agama Karangasem dengan cara delegasi relass melalui Juru sita pengganti Pengadilan Agama Jember, sedangkan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya didasarkan pada suatu alasan yang sah yang dibenarkan oleh hukum ; Bahwa, majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat namun tidak berhasil, dan pula Majelis Hakim menyatakan upaya mediasi terhadap kedua belah pihak juga tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir;

  Bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa ada perubahan; Bahwa, untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa:

  A. Surat;

  1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 23/11/III/2001 tanggal 22 Maret 2001; yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan karangasem, telah bermaterai cukup, dinazzegelen dan cocok dengan aslinya, diberi tanda P.1;

  2. Asli surat keterangan domisili atas nama Maunah, Reg. No.591/VI/2017, yang dikeluarkan oleh Perbekel Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem tanggal

  12 Juni 2017, telah bermaterai cukup, dinazzegelen, diberi tanda P.2; B. Saksi;

  1. Saksi I, tempat dan tanggal lahir Bukit Tabuan tanggal 31 Desember 1973, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten

  Karangasem, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat sejak karena saksi

  • kakak ipar Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan suami isteri yang
  • menikah di Karangasem; Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal bersama di
  • rumah orangtua Penggugat di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, kemudian keduanya pindah ke Jember; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang
  • sekarang diasuh oleh Tergugat; Bahwa pada saat Penggugat dan Tergugat tinggal di Karangasem,
  • saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar; Bahwa sepengetahuan saksi penyebab pertengkaran antara
  • Penggugat dan Tergugat karena Tergugat tidak dapat memberikan nafkah yang cukup kepada Penggugat, Tergugat sering marah- marah kepada Penggugat tanpa alasan yang jelas; Bahwa selain saksi melihat sendiri pertengkaran antara Penggugat - dan Tergugat, saksi juga mengetahui ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dari cerita Penggugat;
  • Bahwa kemudian Penggugat pulang dan tinggal di rumah orangtuanya di Desa Bukit Karangasem sedangkan Tergugat tetap
tinggal di Jember bersama kedua orang anak Penggugat dan Tergugat sejak bulan Pebruari 2017 sampai dengan sekarang; Bahwa selama berpisah tempat tinggal Tergugat tidak pernah datang

  • mengunjungi Penggugat dan mengirimkan nafkah untuk Penggugat; Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat untuk kembali rukun
  • dengan Tergugat namun tidak berhasil;

  2. Saksi II, tempat dan tanggal lahir Bukit Tabuan tanggal 31 Desember 1963, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten,Karangasem, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

  • Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi kakak kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan suami isteri yang
  • menikah di Karangasem namun saksi lupa tanggal menikahnya; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama
  • dengan saksi dan juga kedua orangtua saksi di rumah orangtua Penggugat di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, kemudian setelah anak pertama lahir Penggugat dan Tergugat pindah dan tinggal ke Jember;
  • Bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang diasuh oleh Tergugat;

  Bahwa sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan

  • Tergugat tidak harmonis sejak keduanya tinggal bersama dirumah orangtua Penggugat di Karangasem; Bahwa saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar,
  • selain itu saksi juga sering dicurhati oleh Penggugat mengenai keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang tidak harmonis; Bahwa yang saksi ketahui pertengkaran antara Penggugat dan
  • Tergugat disebabkan karena masalah ekonomi, nafkah yang diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, selain itu Tergugat mempunyai sifat temperamental, keras dan sering memarahi Penggugat; Bahwa sejak bulan Pebruari 2017 Penggugat pulang dan tinggal di
  • rumah orangtuanya di Desa Bukit Karangasem sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jember bersama kedua orang anak Penggugat dan Tergugat sampai dengan sekarang; Bahwa selama berpisah tempat tinggal Tergugat tidak pernah
  • berkomunikasi dan tidak pernah datang mengunjungi Penggugat; Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat untuk kembali rukun
  • dengan Tergugat namun tidak berhasil;

  Bahwa terhadap keterangan para saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya;

  Bahwa, Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan bahwa Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai serta mohon putusan;

  Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, ditunjuk hal-hal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

  PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa perkara ini mengenai gugatan cerai yang diajukan oleh pihak yang beragama islam dan atau peristiwa hubungan hukum perkawinan yang dilakukan para pihak beragama islam, oleh karenanya berdasarkan Pasal 49 (a) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka perkara aquo merupakan kewenangan absolute Peradilan Agama;

  Menimbang Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat namun tidak berhasil, upaya damai mana telah dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai dengan ketentuan Pasal 82 Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2006 jo

  Pasal 31 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;

  Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak terbukti tidak datangnya tersebut disebabkan oleh suatu alasan yang sah, maka Majelis Hakim menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat (verstek);

  Menimbang, bahwa megenai kewajiban adanya mediasi sebagaimana dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pasal 17 ayat (1) dari PERMA tersebut menentukan kehadiran kedua belah pihak sebagai syarat formal untuk dapat dilaksanakannya mediasi, sehingga upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan;

  Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karenanya Majelis Hakim tetap memerintahkan wajib bukti kepada Penggugat, sebagaimana ketentuan

  Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam bahwa Majelis Hakim juga harus mendengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat kedua pihak tersebut;

  Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan kepada Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya, untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti tertulis dan dua orang saksi;

  Menimbang, bahwa bukti P.1 (fotokopi kutipan akta nikah) yang menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 22 Maret 2001 tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem, Majelis Hakim menilai sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat umum yang berwenang sebagaimana ditentukan pasal 1868 KUH Perdata sehingga secara formil dapat diterima sebagai alat bukti serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;

  Menimbang, bahwa dari bukti P.2 diketahui bahwa Penggugat tercatat sebagai penduduk Kabupaten Karangasem yang merupakan wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Karangasem sesuai ketentuan Pasal 73 ayat 1 Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2006;

  Menimbang, bahwa saksi Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 dan 5 R.Bg;

  Menimbang, bahwa saksi 1 menerangkan bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan pasangan suami isteri. Saksi juga menerangkan bahwa saksi 1 sebagai kakak ipar Penggugat, pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar, dimana pertengkaran tersebut disebabkan karena sifat Tergugat yang keras dan Tergugat yang tidak dapat memberikan nafkah yng cukup kepada Penggugat;

  Menimbang, bahwa saksi 1 juga mengetahui sendiri bahwa sejak bulan Pebruari 2017 Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, Tergugat pulang kerumah orangtuanya di Karangaem sedangkan Tergugat tinggal di Jember. Saksi tersebut juga telah berusaha menasehati Penggugat supaya rukun kembali dengan Tergugat namun usaha tersebut juga tidak berhasil; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat menerangkan bahwa saksi juga sering mendengar Penggugat dan Tergugat bertengkar, pertengkaran mana disebabkan karena sifat Tergugat yang temperamental dan juga masalah ekonomi karena Tergugat tidak dapat memberikan nafkah yang cukup kepada Penggugat. Saksi juga mengetahui bahwa keduanya telah pisah tempat tinggal sejak Pebruari 2017 dan sampai sekarang tidak berkumpul lagi. Saksi sudah menasehati Penggugat namun tidak berhasil;

  Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi tersebut merupakan fakta yang didengar sendiri dan dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materil sebagaimana diatur dalam pasal 308 R.Bg sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

  Menimbang, bahwa keterangan saksi tersebut bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut sudah memenuhi Pasal 309 R.Bg;

  Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, P.2 dan keterangan para saksi, terbukti fakta kejadian sebagai berikut:

  1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat merupakan pasangan suami isteri;

  2. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;

  3. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena keduanya sering bertengkar;

  4. Bahwa Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal sejak 7 bulan yang lalu sampai dengan sekarang;

  5. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakan untuk rukun kembali namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta kejadian tersebut, majelis hakim menyimpulkan fakta hukum sebagai berikut:

  1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah;

  2. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran;

  3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakan untuk rukun kembali namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas Majelis

  Hakim berpendapat telah terbukti rumah tangga Penggugat dan Tergugat pecah, tidak ada lagi rasa saling mencintai, hak dan kewajiban masing-masing telah terabaikan, oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar yang menjadi penyebab keduanya bertengkar dan berselisih majelis hakim berkesimpulan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang yang sakinah, mawaddah dan rohmah sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia 1991 serta maksud dalam surat ar-Rum ayat 21 sangat sulit diwujudkan;

  Menimbang, bahwa rumah tangga mereka sudah sampai pada puncak kritis, sehingga apabila perkawinan dipaksakan untuk diteruskan justru akan berdampak negatif bagi keduanya dan membawa mafsadah yang lebih besar dari pada maslahatnya, oleh karena itu menyelamatkan mereka dari keadaan tersebut melalui perceraian merupakan tindakan yang lebih baik dan maslahat bagi keduanya daripada tetap mempertahankan perkawinan, sesuai Hadits Nabi SAW riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dalam Kitab Al-Jami’ Al- Shaghir Juz II halaman 203 yang berbunyi:

  ﺮ ا ﺮ ﺿ ﻻ ﻮ ﺮ ﺮ ﺿ ﻻ

  Artinya: Tidak boleh berbuat madlorot dan tidak boleh pula memadlorotkan; dan sesuai pula dengan qaidah fiqhiyyah dalam kitab al-Asybah wa an-Nadhoir halaman 62 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut:

  ﺢ ﻟ ﺎ ﺻ ﻣ ﻟ ا ب ﻠ ﺟ ﻰ ﻠ ﻋ م د ﻘ ﻣ د ﺳ ﺎ ﻔ ﻣ ﻟ ا ء ر د

  Artinya: Menolak kemafsadatan harus didahulukan dari pada menarik kemaslahatan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat beralasan hukum dan sesuai pula dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat yang pada petitumnya mohon dikabulkan sebagaimana petitum angka 1 dapat dikabulkan;

  Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalah talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macam dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka perkara ini akan diputus dengan talak satu ba’in shughra;

  Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor

  7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara exofficio Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk menyampaikan satu helai salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat;

  Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum Penggugat nomor 3 maka berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Agama Karangsem Nomor: W.22-A10/449/Hk.05/VII/2017, bertanggal 11 Juli 2017 yang menetapkan telah memberi ijin kepada Penggugat untuk berperkara secara prodeo, maka biaya perkara dibebankan kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Karangasem tahun 2017;

  Memperhatikan segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI

  1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap sidang tidak hadir;

  2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek;

  3. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);

  4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

  5. Membebankan biaya perkara sejumlah Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Karangasem Tahun 2017; Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 30 Agustus 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Dzul Hijjah 1438 Hijriyah, oleh kami Drs. AMANUDIN, S.H., M.Hum., sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh SITI NURWAHIDAH, S.HI., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.

  Hakim Anggota, Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. Drs. AMANUDIN, S.H., M.Hum.

  Hakim Anggota, NURUL LAILY, S.Ag.

  Panitera Pengganti, SITI NURWAHIDAH, S.HI.

  Perincian Biaya Perkara : 1.

  Biaya Pendaftaran : Rp. 0.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp . 244.000,- 4. Redaksi : Rp. 0.000,- 5. Meterai : Rp. 6.000,- J u m l a h : Rp. 300.000,-