Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Lampiran i Profil Perusahaan Pertambangan
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Aneka Tambang Tbk adalah perusahaan pertambangan nikel dan eksplorasi, emas, perak, bauksit dan pasir besi. PT Aneka Tambang Tbk adalah usaha yang terintegrasi secara vertikal dari eksplorasi dan pertambangan hingga pengolahan, pemasaran dan perdagangan. Kegiatan usaha PT Aneka Tambang Tbk adalah, eksplorasi, ekstraksi, peleburan, pemurnian dan pemasaran sumber daya mineral.
Produknya adalah feronikel, bijih nikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi. Divisi eksplorasi berjalan lebih dari 2,7 Juta ha wilayah berlisensi.
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Adaro Energy sebagai penghasil batubara termal terbesar kedua di Indonesia, menjalankan penambangan batubara tunggal terbesar di Indonesia, dan merupakan salah satu pemasok utama dunia untuk pasar batubara termal yang pengantarannya melalui laut. Dengan kapasitas saat ini yang mencapai sekitar 45 juta ton per tahun, Perusahaan saat ini memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 80 juta ton per tahun. Perusahaan saat ini memiliki sekitar 3,5 miliar ton cadangan dan sumber daya batubara dan terintegrasi sejak eksplorasi hingga pemasaran.
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) PT Bayan Resources Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara terintegrasi di Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis pertambangan permukaan batubara termal. Hal ini juga memproduksi sulfur rendah, sub-bituminous dan batubara kokas. Melalui berbagai perusahaan, ia memiliki hak eksklusif untuk menambang batubara di bawah lima kontrak kerja (Kontrak Karya) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan tiga Kuasa Pertambangan (KP) yang diberikan oleh pemerintah daerah di wilayah konsesi total 81.265 hektar.
Anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga Perkasapratama, PT Indonesia Pratama, PT Perkasa Inakakerta dan PT Wahana Baratama Mining.
4. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) PT Vale Indonesia Tbk (Vale Indonesia)sebelumnya dikenal sebagai PT International Nickel Indonesia, Tbk (PTI), adalah sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang mendapatkan izin usaha dari pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, kegiatan penambangan, pengolahan dan produksi nikel. Perusahaan ini didirikan pada Juli 1968. Tahapan operasional PT Vale Indonesia Tbk mencakup kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel menjadi nikel dalam matte tingkat menengah, yang mengandung rata-rata 78 persen nikel dan 20 persen sulfur/belerang, Seluruh produksi Vale Indonesia dikirim ke Jepang yang dilakukan di bawah kontrak jangka panjang kami.
5. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Didirikan pada tahun 1988, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) adalah perusahaan pemasok batubara terkemuka Indonesia untuk pasar energi dunia. Perusahaan berupaya menetapkan baku tertinggi dalam tata kelola perusahaan, kepatuhan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Seluruh kegiatan ITM dilaksanakan dengan kerja sama yang erat dengan masyarakat setempat dan pemangku kepentingan lainnya. Sejak berdiri, ITM telah dikenal sebagai produsen utama batubara dan telah membangun basis pelanggan yang beraneka ragam. Lingkup usaha ITM mencakup operasi penambangan batubara, pengolahan dan logistik yang terintegrasi di Indonesia. Perusahaan menguasai kepemilikan saham mayoritas di lima anak perusahaan dan mengoperasikan enam konsesi tambang di pulau Kalimantan, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan. ITM juga memiliki dan mengoperasikan Terminal Batubara Bontang (BoCT), tiga pelabuhan muat dan Pembangkit Listrik Bontang.
6. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) PT Resource Alam Indonesia Tbk bergerak dalam pembuatan formalin dan thermosetting adhesive maupun hilir industri seperti tekanan tinggi laminasi (HPL), melamin kertas, melamin partikel, pita dilekatkan dan industri pertambangan batubara. PT Resource Alam Indonesia Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991. Domisili PT Resource Alam Indonesia Tbk adalah di Pontianak, Kalimantan Barat dengan tanaman yang berlokasi di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatera Selatan.
7. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) PT Medco Energi Internasional Tbk, kadang dikenal sebagai MedcoEnergi yang bergerak dalam bidang energi terintegrasi. Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan kontraktor pertikelir di bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan (onshore
drilling ), Meta Epsi Pribumi Drilling Co, yang didirikapada
tanggal industri hilir: produksi LPG, distribusi bahan bakar disel dan pembangkit tenagaSaat ini MedcoEnergi beroperasi di 15 wilayah kerja minyak dan gas di Indonesia yang tersebar dari
8. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) bergerak dalam pertambangan batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang terdiri dari dua unit: tambang batubara Ombilin unit dan Tanjung Enim Unit. Operasi utama PTBA terdiri dari penelitian umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan produk pertambangan, khususnya batubara. PT Tambang Batubara Bukit Asam diperkirakan 7,3 miliar sumber daya batubara: 5,88 mn ton (81%) adalah sumber daya di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 1,34 ton mn.
9. PT Petrosea Tbk (PTRO) PT Petrosea Tbk kegiatan utama adalah kontraktor umum. Operasi PT Petrosea Tbk meliputi proyek bendungan lingkungan, jasa rekayasa, pengembangan infrastruktur situs, kontrak penggalian granit, kontrak overburden stripping, rehabilitasi dan jasa pendukung pertambangan. Kantor pusat PT Petrosea Tbk terletak di Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu, Kalimantan Timur. PT Petrosea Tbk adalah rekayasa multidisiplin, konstruksi, dan perusahaan kontrak pertambangan. Anis Chariri dan Imam Gozali, 2003. Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Darsono, Azhari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta. Evy Melinda S. 2010. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada Perusahaan Manufaktur Sektor barang konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”,Skripsi, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Finacial Accounting Standards Board (FASB), 1978, Statement of Financial
Accounting Concepts No.1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises, Stamfort, Connecticut.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harahap, Sofyan Syafri, 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hartono, 2008. SPSS 16,0 Analisis Data Statistika dan Penelitian, Edisi 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Indonesia Stock Exchange, 2012. http://www.idx.co.id/laporan keuangan/detail/soft copy laporan keuangan . Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan (per 1 September 2007), Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ningsih, Widya. 2010. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba
Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatra Utara, Medan. Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. A. Madjid Latief, 2007. Metodologi
Penelitian Bisnis : Dengan aplikasi SPSS , Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Saleem, Qasim. dan Ramiz Ur Rehman, 2011, “Impacts of Liquidity Ratios on Profitability”, Journal of Research in Business, Volume 1 Nomor 7, Hal 95-98.
Simamora, Henry, 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan, Jilid Dua, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, USU Press, Medan. Stice, Earl K, James D, Stice dan K. Fred Skousen, 2004. Akuntansi Intermediate,
Buku Satu, Edisi Kelima Belas, Alih Bahasa Safrida R. Parulian dan Ahmad Maulana, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Alfabeta, Bandung. Takarini, Nurjanti dan Erni Ekawati, 2003, “Analisis Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia”, Ventura, Vol. 6 No. 3. Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Lampiran ii
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ANTM Aneka Tambang (Persero)
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 BYAN Bayan Resources Tbk
4 INCO Vale Indonesia Tbk
5 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
6 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk
7 MEDC Medco Energi International Tbk
8 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
9 PTRO Petrosea Tbk
Lampiran iii
Waktu Penelitian
Tahapan BulanPenelitian Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul Perbaikan Judul Penyelesaian Proposal Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Skripsi
Lampiran v
8 PTBA 0,3322 0,2838 0,2616 0,2904
7 MEDC 0,6236 0,6434 0,6423 0,6694
6 KKGI 0,4501 0,4474 0,4180 0,3280
5 ITMG 0,3766 0,3430 0,3383 0,3153
4 INCO 0,1746 0,2241 0,2330 0,2693
3 BYAN 0,7017 0,6555 0,6371 0,5529
2 ADRO 0,5840 0,5866 0,5411 0,5684
1 ANTM 0,2080 0,1759 0,2201 0,2914
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
No Emiten Debt to Asset Ratio
Data Variabel Debt to Asset Ratio (DAR)
9 PTRO 1,2248 1,3414 1,0365 0,9353
Lampiran iv
8 PTBA 3,6582 4,9123 5,7905 4,6325
7 MEDC 2,2250 1,5540 2,0424 1,6052
6 KKGI 2,3700 2,4818 2,5024 2,8239
5 ITMG 1,4911 1,9779 1,8344 2,3659
4 INCO 4,8908 7,2358 4,5016 4,3649
3 BYAN 0,5831 0,8614 0,9884 0,6541
2 ADRO 1,1689 1,9846 1,7606 1,6652
1 ANTM 8,0165 7,2731 3,8177 10,6423
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
No Emiten Current Ratio
Data Variabel Current Ratio (CR)
9 PTRO 0,6036 0,5887 0,4577 0,5780
Lampiran vi
Data Variabel Return on Asset (ROA)
8 PTBA 0,2797 0,3377 0,2303 0,2684
7 MEDC 0,1415 0,0094 0,0365 0,0337
6 KKGI 0,1798 0,1173 0,3149 0,4604
5 ITMG 0,2399 0,2800 0,1873 0,3493
4 INCO 0,1950 0,0836 0,1997 0,1378
3 BYAN 0,0030 0,0190 0,0885 0,1451
2 ADRO 0,0263 0,1031 0,0544 0,0976
1 ANTM 0,1335 0,0608 0,1367 0,1268
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
No Emiten Return on Asset
Lampiran vii
Data Variabel Total Asset Turnover (TATO)
9 PTRO 1,1544 0,8834 0,8402 0,6991
8 PTBA 1,1817 1,1076 0,9067 0,9196
7 MEDC 0,6483 0,3273 0,4082 0,4419
6 KKGI 1,5028 1,4898 1,8385 2,1757
5 ITMG 1,3451 1,2585 1,5309 1,5090
4 INCO 0,7121 0,3734 0,5827 0,5132
3 BYAN 0,7228 1,0797 1,0446 0,9200
2 ADRO 0,5365 0,6359 0,6081 0,7046
1 ANTM 0,9363 0,8764 0,7103 0,6806
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
No Emiten Total Asset Turnover
9 PTRO 0,0100 0,0082 0,1899 0,1395
Lampiran viii
9 PTRO -0,5584 -0,0944 10,3043 0,2844
7 2008 MEDC 2,2250 0,6236 0,6483 0,1415 3,4495 8 2008 PTBA 3,6582 0,3322 1,1817 0,2797 1,4115 9 2008 PTRO 1,2248 0,6036 1,1544 0,0100 -0,5584
1,0671
1,4911 0,3766 1,3451 0,2399 2,9280 6 2008 KKGI 2,3700 0,4501 1,5028 0,1798
ITMG
4,8908 0,1746 0,7121 0,1950 -0,7237 5 2008
INCO
1 2008 ANTM 8,0165 0,2080 0,9363 0,1335 -0,7350 2 2008 ADRO 1,1689 0,5840 0,5365 0,0263 2,0883 3 2008 BYAN 0,5831 0,7017 0,7228 0,0030 -0,7313 4 2008
Lampiran ix
Data Variabel Penelitian
NO TAHUN EMITEN CR DAR TATO ROA PL
8 PTBA 1,4115 0,4743 -0,3090 0,5614
Data Variabel Pertumbuhan Laba (PL)
7 MEDC 3,4495 -0,8983 3,2696 -0,0072
6 KKGI 1,0671 -0,1254 3,9636 1,6749
5 ITMG 2,9280 0,3205 -0,3924 1,6318
4 INCO -0,7237 -0,4890 1,4560 -0,2219
3 BYAN -0,7313 0,9366 4,6431 1,3671
2 ADRO 2,0883 1,9331 -0,4113 0,8215
1 ANTM -0,7350 -0,5937 1,8987 0,1303
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
No Emiten Return on Asset
10 2009 ANTM 7,2731 0,1759 0,8764 0,0608 -0,5937
11 2009 ADRO 1,9846 0,5866 0,6359 0,1031 1,933112 2009 BYAN 0,8614 0,6555 1,0797 0,0190 0,9366
36
INCO 4,3649 0,2693 0,5132 0,1378 -0,2219
CR 36 ,58 10,64 3,0331 2,36591 DAR 36 ,17 ,70 ,4336 ,16886 TATO 36 ,33 2,18 ,9392 ,42791 ROA 36 ,00 ,46 ,1512 ,11231 Valid N (listwise)
Deviation
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
35 2011 PTBA 4,6325 0,2904 0,9196 0,2684 0,5614
36 2011 PTRO 0,9353 0,5780 0,6991 0,1395 0,2844
Lampiran x1,6052 0,6694 0,4419 0,0337
MEDC
33 2011 KKGI 2,8239 0,3280 2,1757 0,4604 1,6749
34 2011ITMG 2,3659 0,3153 1,5090 0,3493 1,6318
32 2011
25 2010 MEDC 2,0424 0,6423 0,4082 0,4082 3,2696
26 2010 PTBA 5,7905 0,2616 0,9067 0,9067 -0,3090
27 2010 PTRO 1,0365 0,4577 0,8402 0,8402 10,3043
28 2011 ANTM 10,6423 0,2914 0,6806 0,1268 0,1303
29 2011 ADRO 1,6652 0,5684 0,7046 0,0976 0,8215
30 2011 BYAN 0,6541 0,5529 0,9200 0,1451 1,3671
31 201113 2009
3,9636
24 2010 KKGI 2,5024 0,4180 1,8385 1,8385
ITMG 1,8344 0,3383 1,5309 1,5309 -0,3924
23 2010
INCO 4,5016 0,2330 0,5827 0,5827 1,4560
15 2009 KKGI 2,4818 0,4474 1,4898 0,1173 -0,1254
16 2009 MEDC 1,5540 0,6434 0,3273 0,0094 -0,8983
17 2009 PTBA 4,9123 0,2838 1,1076 0,3377 0,4743
18 2009 PTRO 1,3414 0,5887 0,8834 0,0082 -0,0944
19 2010 ANTM 3,8177 0,2201 0,7103 0,7103 1,8987
20 2010 ADRO 1,7606 0,5411 0,6081 0,6081 -0,4113
21 2010 BYAN 0,9884 0,6371 1,0446 1,0446 4,6431
22 2010ITMG 1,9779 0,3430 1,2585 0,2800 0,3205
14 2009
INCO 7,2358 0,2241 0,3734 0,0836 -0,4890
- 0,0072
Lampiran xi
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GP CR DAR TATO ROA N36
36
36
36
36 Normal Parameters a,b Mean 1,1201 3,0331 ,4336 ,9392 ,1512 Std. Deviation 2,13693 2,36591 ,16886 ,42791 ,11231 Most Extreme Differences
Absolute ,172 ,228 ,155 ,140 ,123 Positive ,159 ,228 ,155 ,140 ,123 Negative -,172 -,150 -,152 -,077 -,093
Kolmogorov-Smirnov Z 1,035 1,368 ,929 ,841 ,738
Asymp. Sig. (2-tailed) ,235 ,057 ,354 ,479 ,647
a. Test distribution is Normal.Lanjutan
Lampiran xii
Hasil Uji Multikolinearitas
aCoefficients Model Standardize Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics Toleranc B Std. Error Beta t Sig. e
VIF 1 (Constant -,263 3,004 -,088 ,931 )
CR -,217 ,253 -,241 -,858 ,398 ,321 3,113
DAR 3,452 4,173 ,273 ,827 ,415 ,232 4,302 TATO -1,146 1,144 -,229 -1,002 ,324 ,482 2,076 ROA 10,730 5,264 ,564 2,038 ,050 ,330 3,028
Lampiran xiii
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized Residual CR DAR TATO ROAUnstandardized Correlation Coefficient 1,000 ,111 -,066 -,006 ,004 Residual Sig. (2-tailed) . ,520 ,702 ,972 ,982 N
36
36
36
36
36 * **
CR Correlation Coefficient ,111 1,000 -,838 ,004 ,423
Sig. (2-tailed) ,520 . ,000 ,981 ,010Spe
N
36
36
36
36
36 ** ** arm
DAR Correlation Coefficient -,066 -,838 1,000 -,161 -,581
an' Sig. (2-tailed) ,702 ,000 . ,349 ,000
s rho- ** N
36
36
36
36
36 TATO Correlation Coefficient -,006 ,004 -,161 1,000 ,552 Sig. (2-tailed) ,972 ,981 ,349 . ,000 N
36
36
36 ** ** *
36
36 ROA Correlation Coefficient ,004 ,423 -,581 ,552 1,000 Sig. (2-tailed) ,982 ,010 ,000 ,000 .
N
36
36
36
36
36 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
- . Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lanjutan
Lampiran xiv
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
ModelChange Statistics R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin- R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson a
1 ,465 ,216 ,115 2,01000 ,216 2,140 4 31 ,099 1,910
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, TATO, DARb. Dependent Variable: GP Lampiran xv
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a 1 ,465 ,216 ,115 2,01000Lampiran xvi
Hasil Uji-F
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. a1 Regression 34,583 4 8,646 2,140 ,099 Residual 125,243 31 4,040 Total 159,826
35
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, TATO, DAR
b. Dependent Variable: GP
Lampiran xvii
Hasil Uji-T
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,263 3,004 -,088 ,931
CR -,217 ,253 -,241 -,858 ,398 DAR 3,452 4,173 ,273 ,827 ,415 TATO -1,146 1,144 -,229 -1,002 ,324 ROA 10,730 5,264 ,564 2,038 ,050