PENELITIAN TINDAKAN KELAS SMA - Blog Sekolah Dasar BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hasil observasi saat melaksanakan pembelajaran di kelas XI IPA
SMA N 2 Salatiga diketahui bahwa hasil belajar kimia sangat kurang
(rata-rata 63,3). Dari nilai tersebut, terdapat 15 dari 38 siswa berada di
bawah Ketuntasan Belajar Minimal, yaitu 65,00. Rendahnya hasil
belajar

siswa

tersebut

karena

aktivitas

siswa

dalam


proses

pembelajaran masih kurang.
Dengan

demikian,

mengoptimalkan

diperlukan

pembelajaran

kimia

suatu
di

kelas


usaha

untuk

yaitu

dengan

menerapkan pendekatan dan metode yang tepat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang,

identifikasi

dan


pembatasan

masalah tersebut di atas, perlu diajukan suatu rumusan masalah yaitu
sebagai berikut
1. Apakah

melalui

penggunaan

molarimeter

optik

dapat

meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Salatiga.
2. Apakah

melalui


penggunaan

molarimeter

optik

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2
Salatiga.

1

3. Apakah

melalui

penggunaan


molarimeter

optik

dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Salatiga

1.3. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah “Melalui
penggunaan molarimeter optik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa”.

1.4. Pemecahan Masalah
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah di atas antara
lain :
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa melalui


penggunaan molarimeter optik, yang dilanjutkan dengan kegiatan
diskusi interaktif di dalam kelas untuk memperoleh kebenaran konsep
kimia.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian tindakan
kelas yang ingin dicapai adalah :
a. Tujuan umum
1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia melalui
penggunaan molarimeter optik.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia
melalui penggunaan molarimeter optik.

2

3. Meningkatkan

aktivitas

dan


hasil

belajar

siswa

dalam

pembelajaran kimia melalui penggunaan molarimeter optik.
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia melalui
penggunaan molarimeter optik pada kelas XI IPA SMA N 2
Salatiga.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia
melalui penggunaan molarimeter optik pada kelas XI IPA SMA N
2 Salatiga.
3. Meningkatkan

aktivitas


dan

hasil

belajar

siswa

dalam

pembelajaran kimia melalui penggunaan molarimeter optik
pada kelas XI IPA SMA N 2 Salatiga.
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :
1. Siswa :
a. Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia.
b. Meningkatnya hasil belajar siswa.
c. Meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Guru / peneliti :
a. Melalui penggunaan molarimeter optik dapat meningkatkan
aktivitas siswa.
b. Melalui penggunaan molarimeter optik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
3

c. Melalui penggunaan molarimeter optik dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Sekolah, yaitu dapat memberikan sumbangan yang berguna
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang
bersangkutan.
4. Dihasilkan alternatif praktikum kimia dengan menggunakan alat
dan bahan yang murah.
1.7. Definisi Operasional
Untuk

menghindari

operasionalkannya,


adanya
maka

kesimpangsiuran

digunakan

beberapa

dalam

peng-

istilah

dalam

pendefinisiannya, antara lain :
1. Optimalisasi,


yang dimaksud adalah usaha guru dalam

mengoptimalkan pembelajaran di kelas dan di laboratorium
guna mencapai hasil yang diharapkan, yaitu sesuai dengan
ketuntasan

belajar

yang

telah

ditetapkan.

Pembelajaran

dikatakan optimal apabila terjadi peningkatan aktivitas dan hasil
belajar pada setiap siklusnya dan lebih dari 80% siswa
memperoleh

nilai



70,00

baik

nilai

kognitif

maupun

psikomotor, meskipun ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh
sekolah adalah 60,00.
2. Molarimeter optik, adalah alat untuk mengukur konsentrasi
larutan (molaritas) dapat dibuat oleh siswa sendiri dengan biaya
yang murah dan dapat dijadikan sebagai bahan praktikum
kimia. Tujuan digunakannya alat
4

tersebut agar pembelajaran

kimia

dapat

lebih

efektif

dan

efisien,

dengan

demikian

pembelajaran kimia yang bersifat teoritis dan praktis dapat
dilaksanakan guru lebih maksimal dan tidak ada alasan bagi
guru kimia untuk tidak melakukan praktikum atau demonstrasi.
3. Variabel, yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas, dan
hasil belajar siswa. Aktivitas siswa yang diukur adalah aktivitas
dalam pembelajaran baik di kelas (diskusi, dan tanya jawab),
maupun aktivitas pada saat praktikum di laboratorium yang
merupakan penilaian psikomotor. Hasil belajar siswa diukur
melalui tes akhir siklus untuk melihat kompetensi yang dicapai
setelah mengikuti beberapa kali pertemuan baik di kelas
maupun di laboratorium.

5