Deskripsi tingkat karakter tanggung jawab para calon religius peserta Kursus Bina Awal (KUBINA) Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB
PARA CALON RELIGIUS PESERTA KURSUS BINA AWAL (KUBINA)
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Maria Bergita Leko
061114024


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB
PARA CALON RELIGIUS PESERTA KURSUS BINA AWAL (KUBINA)
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Maria Bergita Leko
061114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan
kekuatan kepadaku”
( Filipi 14:13)

“I put my trust in the Lord”
( Ven. Maria Antonia Paris)

Apa pun yang terjadi hadapilah.
Apa pun yang kau alami, jalanilah.
Apa pun yang kau terima, syukurilah
(No Name)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Yesus dan Bunda Maria
2. Kongregasi Religius Maria Imakulata Misionaris Claretian

3. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Maret 2013
Penulis


Maria Bergita Leko

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Maria Bergita Leko
: 061114024


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
DESKRIPSI TINGKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB PARA
CALON RELIGIUS PESERTA KURSUS BINA AWAL (KUBINA)
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 7 Maret 2013
Yang menyatakan

Maria Bergita Leko


vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT KARAKTER TANGGUNG JAWAB PARA
CALON RELIGIUS PESERTA KURSUS BINA AWAL (KUBINA)
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN PRIBADI
Maria Bergita Leko
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakter tanggung

jawab para calon religius Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013. Hasil penelitian dijadikan dasar untuk usulan topik-topik bimbingan
pribadi yang sesuai untuk para calon religius.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode survey. Subyek penelitian adalah para calon religius Peserta
Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 54
orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tanggung jawab yang disusun
oleh penulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan membuat
tabulasi skor dari masing-masing item, menghitung skor total masing-masing
item, perhitungan presentase dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus
Penelitian Acuan Patokan Tipe I. Tingkat tanggung jawab para calon religius
Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 digolongkan
menjadi 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa : 1) tingkat tanggung
jawab para calon religius Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013 pada umumnya baik. Namun demikian, ditemukan sebagian para
calon religius memiliki karakter tanggung jawab pada kategori sedang. Artinya
berdasarkan hasil penelitian tersebut, diusulkan topik-topik bimbingan pribadi
untuk mempertahankan dan meningkatkan karakter tanggung jawab para calon
religius Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 2)

Usulan topik-topik bimbingan pribadi yang dikembangkan berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan terhadap item-item pada kategori sedang dan aspekaspek pada kategori rendah adalah sbb : (a) Kemandirian dan Keteguhan; (b)
Sikap positif dan inisiatif; (c) Penerimaan akan pengalaman yang baik dan tidak
baik; (d) Proaktif; (e) Ketekunan.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF RESPONSIBILITY CHARACTER LEVEL OF THE
RELIGIOUS CANDIDATES AS PARTICIPANTS OF KURSUS BINA
AWAL (KUBINA) YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR
AND ITS IMPLICATIONS TO THE SUGGESTED TOPICS OF
PERSONAL GUIDANCE

by
Maria Bergita Leko
Sanata Dharma University
2013
This study aims at obtaining a description of the responsibility character of
the religious candidates of as the participants of Kursus Bina Awal (KUBINA)
Yogyakarta in 2012/2013 academic year. The result of this study is to be used as
the basis for the suggested personal guidance topics appropriate for religious
candidates.
This study belongs to a descriptive research with survey methods.
The subject is the religious candidates as the participants of Kursus Bina Awal
(KUBINA) Yogyakarta in 2012/2013 academic year that consists of 54 people.
The instrument used in this study is questionnaire of responsibility level,
compiled by the researcher herself. The technique of data analysis used is by
making a tabulation scores for each item, calculating the total score of each item,
as well as calculating the percentage of the distribution based on the reference
from Benchmark Research Study type 1. The level of responsibility of the
religious candidates as the participants of Kursus Bina Awal (KUBINA)
Yogyakarta in 2012/2013 academic year is classified into five categories, namely
very high, high, moderate, low, and very low.
The result shows that the responsibility of the religious candidates as the
participants of Kursus Bina Awal (KUBINA) Yogyakarta in 2012/2013 academic
year is good. It is found, however, that most of the candidates have a moderate
level of responsibility character. Based on this result, the writer proposed topics
for the religious candidates as the participants of Kursus Bina Awal (KUBINA)
Yogyakarta in 2012/2013 academic year. The suggested topics for personal
guidance is compiled by the writer based on the research and discussion of the
items which belong to the lower categories, i.e. (a) self-reliance and
determination, (b) positive and initiative behavior, (c) self-acceptance of good and
bad experience, (d) proactive attitude, (e) perseverance.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkat
dan rahmatNya yang melimpah hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini sebagai tugas akhir dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Bunda Maria yang atas perantaraan doa dan bimbingannya yang
sangat besar telah membantu penulis selama penulisan skripsi.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
bimbingan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kaprodi BK yang telah memberikan
izin penelitian dan masukan demi kesempurnaan penelitian ini
3. A. Setyandari, S.Pd.,S.Psi., M.A., selaku sekretaris Prodi

BK

Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas perhatian dan bantuan ibu
demi kelancaran proses ujian sarjana.
4. J. Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang selama proses
penulisan skripsi

telah

meluangkan waktu,

memberi saran dan

memberikan kritikan yang membangun kepada penulis. Terima Kasih
atas kesabaran dan pengetahuan yang semakin mengembangan diri
peneliti.
5. Dra.M.J. Retno Priyani, M.Si. Terima kasih atas perhatian dan masukan
yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Y.M.V. Mundayen, S.Pd., M.Sc. yang telah memberikan masukan

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mengenai validitas isi demi kesempurnaan instrument yang dipai dalam
penelitian.
7. Segenap staf d o s e n dan sekretariat Prodi BK USD yang telah mendidik
dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
8. Segenap karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi kemudahan selama perkuliahan.
7. Ketua KUBINA dan para pendamping KUBINA 2012/2013 yang telah
memberi ijin penelitian.
8.

Kongregasi

tercinta Religius Maria Imakulata Misionaris Claretian

(RMICM) khususnya Vice Province of Asia yang telah mengutus
penulis untuk studi di Universitas Sanata Dharma. Terima kasih untuk
selalu memberikan semangat, dukungan doa, materil dan spiritual yang
tulus
9.

Para Suster, Yunior, Postulan dan Aspiran

Komunitas

RMICM

Yogyakarta dan Timor Leste yang memberikan perhatian, dukungan,
dan semangat untuk pantang menyerah

kepada penulis setiap hari.

Terima kasih atas kebersamaan,canda dan tawa kita selama ini.
10. Kedua orang tua tercinta dan kakak-kakakku tersayang yang telah
memberikan cinta, perhatian, penghiburan dan dukungan doa.
11. Teman- teman seperjuangan mahasiswa BK angkatan 2006 yang
telah berbagi suka dan duka bersama penulis. Terima kasih atas
dukungan kalian semuanya.
12. Teman Mia, Lusi, Yoga, Ligan, Stella dll. Terima kasih atas

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

kebersamaan dan dukungan kalian dalam memperlancar menyelesaikan
skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
kebaikan yang kalian tunjukkan membawa berkat bagi banyak orang.
Penulis pun menyadari bahwa tidak terlepas dari kekurangan dan
keterbatasan. Begitupun dalam penyusunan skripsi, dengan kerendahan hati
penulis menantikan adanya masukkan, baik berupa saran maupun kritik yang
dapat bersifat membangun guna
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca
dan semua pihak yang memerlukan. Terima Kasih.

Maria Bergita Leko

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

v

ABSTRAK ...................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR .................................................................................

vii

DAFTAR ISI ................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xv

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

B. Rumusan Masalah .............................................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................

7

E. Definisi Operasional..........................................................................

8

F. Batasan Istilah ...................................................................................

9

BAB II: LANDASAN TEORI
A. Karakter Tanggung Jawab ..................................................................

10

1. Pengertian Karakter .......................................................................

10

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Pengertian Tanggung Jawab ..........................................................

16

3. Aspek-Aspek Tanggung Jawab......................................................

20

4. Jenis-Jenis Tanggung Jawab ..........................................................

23

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanggung Jawab…………….

25

B. Kursus Bina Awal .............................................................................

26

C. Perkembangan Dewasa Awal ............................................................

29

D. Bimbingan ........................................................................................

32

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................

38

B. Populasi Penelitian ...........................................................................

39

C. Instrumen Penelitian .........................................................................

39

1. Kisi-kisi instrumen Karakter Tanggung Jawab…………………...

40

2. Pedoman Skoring…………………………………………….. …..

41

D. Validitas dan Realibilitas...................................................................

42

1. Validitas………………….. ……………………………………….

42

2. Uji Reliabilitas…………………………………………….. ……..

45

E. Teknis Analisis Data ........................................................................

46

1. Menghitung daya beda…………………………………………….

46

2. Menghitung Reliabilitas…………………………………………

46

F. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................

48

1. Tahap Persiapan…………………………………………………...

48

2. Tahap Pelaksanaan………………………………………………..

48

G. Analisis Data ....................................................................................

xiii

48

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................

50

B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................

55

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sebagai Implikasi Penelitian

61

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................

65

B. Saran ................................................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

68

LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah Para Calon Religius Peserta Kursus Bina Awal
Yogyakarta Tahun 2012/2013……………………………..

38

Tabel 2 : Kisi-kisi Skala Instrumen Karakter Tanggung Jawab
Para Calon Religius Peserta Kursus Bina Awal
Tahun Ajaran 2012/2013 Sebelum Uji Coba……………... 39
Tabel 3 : Table skoring………………………………………………

41

Tabel 4 : Kisi-kisi Skala Instrumen Karakter Tanggung Jawab
Para Calon Religius Peserta Kursus Bina Awal
Tahun Ajaran 2012/2013 Setelah Uji Coba……………....

43

Tabel 5 : Koefisien Korelasi Kualifikasi…………………………….. 46
Tabel 6 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I…………………….
Tabel 7 : Kategorisasi Tingkat Karakter Tanggung Jawab Para
Calon Religius Peserta Kursus Bina Awal Tahun Ajaran
2012/2013…………………………………......................

50

Tabel 8 : Identifikasi Tingkat perolehan Skor Item pada Skala
Karakter Tanggung Jawab Para Calon Religius Peserta
Kursus

B i na

Awal

Yogyakarta

Tahun

Ajaran

2012/2013…………………………………………………

52

Tabel 9 : Presentase Aspek Karakter Tanggung Jawab Para Calon
Religius Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013…………………………………………

53

Tabel 10 : Butir item yang memiliki skor sedang (diurutkan dari item
yang terendah)…………………………………………….
Tabel 11 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi …………………

xv

63

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1: Deskripsi Tingkat Karakter Tanggung Jawab Para
Calon

Religius

Yogyakarta

Peserta

Kursus

Bina

Tahun

Awal
Ajaran

2012/2013………………………………………….

51

Grafik 2: Presentase Aspek Karakter Tanggung Jawab Para
Calon

Religius

Yogyakarta

Peserta

Kursus

Tahun

Bina

Awal
Ajaran

2012/2013………………………………………….

xvi

54

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:Kuesioner Tanggung Jawab
Lampiran 2: Tabulasi Skor
Lampiran 3: Realibilitas dan Validitas Penelitian Uji coba
Lampiran 4: Tabulasi Hasil Validitas
Lampiran 5: Kategori Tingkat Karakter TanggungJawab
Lampiran 6: Surat Ijin Penelitian dan Surat Permohonan Expert Judgement

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini secara berurutan memaparkan latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan
batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tahap perkembangan manusia adalah

tahap dewasa awal.

Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan ke masa mandiri,
kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan lebih
realistis. Masa ini merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap
kritikal selepas masa remaja.
Masa dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris menjadi
sikap yang empati. Hurlock (1993) dalam hal ini mengemukakan bahwa
dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun.Masa
dewasa saat seseorang mengatur hidup dan bertanggung jawab dengan
kehidupannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian
kehidupan

manusia,

bahwa

setiap

manusia

pa s t i

dibebani

dengan

tanggungjawab. Menurut Erikson ( Papalia, 2009), pada masa dewasa awal
manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang lebih berat. Masa
dewasa awal merupakan suatu masa tanggung jawab pada pola-pola kehidupan
yang baru, harapan-harapan sosial yang baru, pencaharian kemantapan dan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional,

periode

komitmen,

perubahan

nilai-nilai,

kreativitas

da n

penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Pola kehidupan baru yang dilakukan seorang individu bisa saja dengan
membangun sebuah keluarga atau bergabung dengan kelompok sosial
masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (misalnya hidup
sendiri/selibat), mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu
mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari
atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan
tersebut dengan baik.
Seseorang yang memutuskan untuk masuk dan bergabung dengan salah
satu komunitas birawan/biarawati adalah seorang yang dewasa dan siap untuk
dibina. Pada tahap awal pembinaan seorang calon biarawan/ biarawati
diharapkan menjadi pribadi yang bisa mengatur diri dan bertanggung jawab.
Mardi

(2001:57) mengatakan titik pembinaan adalah penyiapan

untuk memilih secara benar dan kemampuan untuk menghayati panggilan
dalam level tanggung jawab.
Menjadi pribadi yang bertanggung jawab harus dibina terus menerus,
dilatih untuk membuat keputusan sendiri, bertindak sesuai keputusan dan
bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan. Dengan demikian mereka
diajak untuk melepaskan diri dari ketergantungan mereka pada orang lain.
Kehadiran seseorang yang bergabung

dalam biara merupakan perluasan

sosialnya yang baru dan sekaligus lingkungan sosial baru yang sangat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

menantang. Masa pembinaan awal ini adalah masa di mana seseorang
mengatur hidupnya dan bertanggung jawab dengan kehidupannya.
Menurut Driyakarya (dalam Sudiarja, 2006:556) orang yang memiliki
karakter tanggung jawab adalah orang yang mampu bertindak tanpa bimbingan
atau pengawasan, karena dia bertanggung jawab untuknya atau perilakunya
dan bukan untuk orang lain. Orang seperti itu dapat dipercaya atau diandalkan.
Orang yang bertanggung jawab berarti individu yang memiliki karakter yang
baik.
Dalam kehidupan religius ada tahap-tahap pembinaan yang harus dilalui
oleh para calon religius. Tahap Pertama, adalah Masa Postulan. Masa postulan
adalah tahap formasi awal persiapan menjelang masa novisiat dalam hidup
membiara. Proses pembinaan pada masa ini bertujuan untuk mempersiapkan
calon-calon secara memadai guna memulai penginisasian mereka ke dalam
hidup membiara. Pembinaan pada masa ini menekankan pada aspek manusiawi
dan aspek kristiani yang bertanggung jawab.
Tahap kedua, adalah Masa Novisiat. Masa Novisiat adalah masa
pembinaan yang menekankan integrasi diri dengan kehidupan spiritual yang
berdasar pada Iman Kristiani. Calon-calon yang telah diterima berhimpun
dalam satu komunitas para novis yang disebut novisiat. Para novis hendaknya
dibimbing untuk mengembangkan keutamaan-keutamaan manusiawi dan
kristiani; dengan doa dan penyangkalan-diri diantar masuk dalam jalan
kesempurnaan yang lebih penuh; diajar memandang misteri keselamatan serta
membaca dan merenungkan Kitab Suci; dipersiapkan untuk merayakan ibadat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

kepada Allah dalam liturgi suci; mempelajari cara menghayati hidup yang
dibaktikan kepada Allah dan manusia dalam Kristus dengan nasihat- nasihat
injili; diberi uraian tentang sifat khas dan semangat, tujuan dan disiplin, sejarah
dan kehidupan tarekat; serta dipupuk cinta mereka terhadap Gereja dan
Gembala sucinya. Sadar akan tanggungjawabnya hendaknya para novis
bekerjasama secara aktif dengan pembimbingnya sedemikian sehingga dapat
dengan setia menanggapi rahmat panggilan ilahi.
Dalam tulisan ini, penulis menfokuskan penelitian pada tahap postulan
dari beberapa kongregasi di Yogyakarta yang sedang menjalankan program
kursus bina awal (KUBINA). Umumnya para postulan masuk dalam usia
dewasa awal. Para postulan adalah pribadi dewasa yang sudah mengalami
masa transisi, melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, teman
maupun kelompok. Kemungkinan mereka mengalami dan merasakan suasana
baru dalam pembinaan awal yang mereka jalani. Ada banyak kegiatan yang
dijalani antara lain berdoa, belajar, rekreasi, berkebun, berefleksi dan kerasulan
di luar komunitas. Mereka juga mulai membangun relasi sosial yang baru,
hidup bersama dengan sesama dalam komunitas yang sebelumnya belum
pernah dikenalnya.
Dalam hidup bersama

di masa postulat, postulan dituntut untuk bisa

menyesuaikan diri dengan pola kehidupan yang baru dan mulai menjalankan
kewajiban dan aturan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dalam pembinaan
ada postulan yang mampu bertanggung jawab melaksanakan dan menjalankan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

kehidupan, tetapi ada yang masih mengalami kesulitan dalam hal
mengembangkan karakter tanggung jawab.
Pola sikap, kebiasaan dan perilaku maupun cara pandang tentang tanggung
jawab bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pola asuh
dalam keluarga dan masyarakat. Ada postulan yang mampu menyelesaikan
masalah dengan baik, berani dan mengakui dengan jujur jika berbuat salah,
berani menanggung resiko dari pilihan perbuatannya,

komitmen dalam

menjalankan tugasnya dan berani menghadapi tantangan hidup, bahkan tidak
munafik dalam arti ada dan tidaknya pembina di biara, ia tetap menjalankan
kegiatannya dengan baik dan disiplin. Selain itu ada postulan yang memiliki
tanggung jawab yang rendah dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang
kadang merugikan diri sendiri dan orang lain seperti kurang jujur jika ditanya
melakukan sesuatu yang salah dan memilih untuk tidak berterus terang karena
takut ditegur atau dikeluarkan dari biara, ada yang menunjukkan kemunafikan
dalam arti menjalankan tugas dengan tekun dan baik jika diawasi tapi ketika
pembina tidak ada di biara mulai malas, sulit mengambil keputusan, suka
menyontek jika ada ujian, mempersalahkan orang lain, suka meminta orang
lain untuk memutuskan pendapat bagi

perkembangan dirinya dan

menggantungkan diri pada orang lain dalam menentukan apa yang mau
dilakukannya.
Mengingat tahap ini adalah tahap awal yang sangat penting selama masa
pembinaan awal dan masa seorang postulan berlatih membuat keputusan
sendiri, bertindak sesuai keputusannya sendiri dan bertanggung jawab atas hal-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

hal yang dilakukan dan melepaskan diri dari ketergantungan pada orang lain.
Keterlibatan pribadi postulan sebagai pemeran utama dalam masa pembinaan
dan pembina sebagai pembimbing sangat menentukan dalam proses
perkembangan awal pembinaan ini.
Keterlibatan orang di sekitarnya yaitu komunitas menjadi pilar utama
dalam membantu meningkatkan tanggung jawab yang telah mereka
tumbuhkembangkan sejak masa remaja. Di dalam komunitas dan dalam masa
pembinaannya postulan dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
sosial dalam hal ini komunitas seperti yang tampak dalam hal-hal yang
dilakukannya setiap hari seperti rajin berdoa, tekun belajar, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya berani menghadapi
masalah dengan baik, berani mengambil keputusan dengan tepat.
Mengingat pentingnya seorang calon religius memiliki karakter tanggung
jawab selam masa pembinaannya, dalam tugas dan pengabdiaannya penulis
ingin mengetahui tingkat karakter tanggung jawab para peserta kursus bina
awal Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai karakter
tanggung jawab para calon religius Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian dijadikan dasar untuk mengusulkan
topik-topik bimbingan pribadi yang sesuai untuk para calon religius.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dirumuskan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat karakter tanggung jawab para calon religius
Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta tahun 2012/2013 ?
2. Topik-topik bimbingan pribadi manakah yang sesuai untuk meningkatkan
karakter tanggung jawab para calon religius Peserta Kursus Bina Awal
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memberikan gambaran tingkat karakter tanggung jawab para calon religius
Peserta Kursus Bina Awal Yogyakarta tahun 2012/2013.
2. Menyusun

usulan topik-topik bimbingan pribadi yang relevan untuk

meningkatkan karaktertanggung jawab para calon religius Peserta Kursus
Bina Awal Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian

menjadi informasi baru dan menambah wacana tentang

pembinaan karakter. Wacana baru ini dapat dijadikan sebagai informasi baru
dalam pengetahuan teori tentang pembinaan tanggung jawab pada umumnya
dan bimbingan pribadi pada khususnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi para Formator
Dapat menjadi masukan dalam menyusun program pembinaan diri di
Postulan, agar dapat semakin menjawab kebutuhan yang sesuai untuk
perkembangan hidup panggilan para calon religius.
b. Bagi Postulan
Dapat

membantu

postulan

unt uk

menyadari

betapa

pentingnya

meningkatkan tanggung jawab sebagai dasar untuk menuju pembinaan
lanjut.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan awal untuk mengembangkan
kerangka berpikir tentang tingkat tanggung jawab para calon religius.
d. Bagi Penulis
Penelitian ini menjadi kesempatan berlatih meneliti, berpikir kritis,
mengolah, dan dapat mengetahui tanggung jawab dan berlatih menyusun
program bimbingan pribadi-sosial bagi para calon religius peserta Kursus
Bina Awal tahun 2012/2013.

E. Definisi Operasional
Tanggung Jawab adalah nilai-nilai perilaku para calon religius peserta
KUBINA angkatan 2012/2013 yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan yang tampak dalam kehidupan sehari-hari untuk
menerima dan melaksanakan tugas yang mencakup berani menanggung segala

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

sesuatu, berani menanggung konsekuensi, kontrol diri, menentukan tujuan dan
perencanaan, memiliki sikap mandiri, memilih sikap positif, melakukan
kewajiban, mencapai hasil yang baik, bersikap, proaktif, tekun, reflektif,
memberikan teladan yang baik, dan mempunyai otonomi moral.

E. Batasan Istilah
1. Peserta Kursus Bina Awal adalah para postulanangkatan 2012/2013 dari
beberapa kongregasi yang ada di Yogyakarta yang sedang menjalankan
masa pembinaan awal.
2. Bimbingan pribadi adalah suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri;
menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan;
memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep
dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel dan Hastuti 2007:29).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini secara keseluruan memuat uraian tentang konsep karakter,
tanggung jawab, kubina, konsep dewasa awal, dan konsep bimbingan.
A. Karakter Tanggung Jawab
1. Pengertian Karakter
Karakter adalah istilah yang diambil dari bahasa Yunani karasso yang
berarti “to mark” (menandai), yaitu menandai tindakan atau tingkah laku
seseorang. Kemudian istilah ini banyak digunakan dalam bahasa Perancis
“caratere” pada abad ke-14 dan kemudian masuk dalam bahasa Inggris
menjadi “character”, yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia “karakter”.
Secara konseptual, lazimnya, istilah 'karakter' dipahami dalam dua kubu
pengertian. Pengertian pertama, bersifat deterministik. Di sini karakter
dipahami sebagai sekumpulan kondisi rohaniah pada diri kita yang sudah
teranugerahi atau ada diberikan. Dengan demikian, ia merupakan kondisi yang
kita terima begitu saja, tak bisa kita ubah. Karakter merupakan tabiat
seseorang yang bersifat tetap, menjadi tanda khusus yang membedakan orang
yang satu dengan lainnya.
Pengertian kedua, bersifat non deterministik atau dinamis. Di sini karakter
dipahami sebagai tingkat kekuatan atau ketangguhan seseorang dalam upaya
mengatasi kondisi rohaniah yang sudah diberikan. Ia merupakan proses yang
dikehendaki oleh seseorang (willed) untuk menyempurnakan kemanusiaannya.

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Bertolak dari dua pengertian itu, muncullah pemahaman yang lebih
realistis dan utuh mengenai karakter. Ia dipahami sebagai kondisi rohaniah
yang belum selesai. Ia bisa diubah dan dikembangkan mutunya, tapi bisa pula
ditelantarkan sehingga tak ada peningkatan mutu atau bahkan makin terpuruk.
Berdasarkan pemahaman itu, maka orang yang bersikap pasrah pada
kondisi-kondisi diri yang sudah ada, disebut berkarakter lemah. Di sisi lain,
mereka yang tak mau begitu saja menerima kondisi-kondisi diri yang sudah
ada, melainkan berusaha mengatasinya, disebut berkarakter kuat atau tangguh.
Mereka senantiasa berupaya menyempurnakan diri, meskipun menghadapi
tekanan dari luar dan godaan dari dalam. Wacana kontemporer di dunia
pendidikan cenderung memahami karakter secara realistis, utuh, dan optimis.
Maksudnya, karakter (yang lemah sekali pun) sesungguhnya bisa diubah dan
diperbaiki sehingga menjadi lebih kuat. Diyakini, bahwa semua orang,
terutama kaum muda, melalui proses belajar yang terarah dan wajar, bisa (dan
harus terus-menerus berusaha untuk bisa) membentuk diri (dan dibentuk)
sedemikian rupa sehingga memiliki karakter yang semakin kuat dan tangguh.
Karakter tampak dalam kebiasaan (Lickona, 1991:7). Karena itu,
seseorang dikatakan berkarakter baik manakala dalam kehidupan nyata seharihari memiliki tiga kebiasaan, yaitu: memikirkan hal yang baik (habits o f
mind), menginginkan hal yang baik (habits o f heart), dan melakukan hal yang
baik (habits o f action).
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat. Karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu
yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan
norma yang tinggi. Karakter berbasis pada nilai dan norma (Prayitno dan
Belferik Manullang, 2010). Nilai-nilai (values) dapat didefinisikan sebagai
ukuran dari perbuatan, keindahan atau harga yang dimiliki seseorang. Orang
yang memiliki nilai-nilai tertentu akan berusaha untuk berbuat sesuai dengan
ukuran (standar) tersebut atau berusaha untuk mempertahankannya.
Lebih lanjut Josephson (2003) mengajukan enam pilar karakter (The Six
Pillars of Character) yaitu: 1) Respect (penghormatan); 2)Responsibility
(tanggung jawab); 3) Citizenship-Civic Duty (kesadaran berwarga-negara); 4)
Fairness (keadilan dan kejujuran); 5) Caring (kepedulian dan kemauan
berbagi); 6) Trustworthiness (kepercayaan). Josephson Institute menampilkan
indikator dari enam pilar karakter tersebut, sebagai berikut pertama, orang
yang dapat dipercaya adalah orang yang jujur, tidak mencuri, tidak menipu,
dapat diandalkan, memiliki keberanian untuk melakukan yang benar,
membangun reputasi yang baik, loyal kepada keluarga, teman, dan Negara.
Kedua, orang yang hormat harus memperlakukan orang lain dengan hormat,
mengikuti Golden Rule, toleran dan menerima perbedaan, menerapkan sopan
santun, menggunakan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, memperhatikan
perasaan orang lain, tidak melakukan ancaman, memukul atau menyakiti
orang lain, melakukan kemufakatan damai terhadap orang lain yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

melakukan kemarahan, penghinaan, dan yang sering menentang kemufakatan.
Ketiga, orang yang mau bertanggung jawab adalah melakukan rencana ke
depan, tekun dan selalu mencoba, selalu melakukan yang baik, mengontrol
diri, berdisiplin, berpikir sebelum bertindak dan mempertimbangkan
konsekuensi, bertanggung jawab atas kata-kata, tindakan dan sikap, dan
menetapkan contoh yang baik bagi orang lain. Keempat, orang yang adil
adalah bermain sesuai dengan aturan, berbagi dan bergiliran, berpikiran
terbuka, mendengarkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang
lain, tidak menyalahkan orang lain, tidak sembarangan, memperlakukan
semua orang secara adil. Kelima, orang yang perduli adalah penuh kasih dan
memperlihatkan kepedulian, mengungkap rasa syukur, memaafkan orang lain,
membantu orang yang membutuhkan. Keenam, orang yang menyadari dirinya
sebagai warga Negara adalah mau bekerja sama, bertempat tinggal jelas dan
formal, terlibat dalam urusan yang membuat masyarakat agar lebih baik,
menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati
pemerintah (otoritas), melindungi lingkungan ( Josephson, 2003).
Sementara itu menurut Megawangi (2003), kualitas karakter meliputi
sembilan pilar, yaitu (1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; (2) Tanggung
jawab, Disiplin dan Mandiri; (3) Jujur/amanah dan Arif; (4) Hormat dan
Santun; (5) Dermawan, Suka menolong, dan Gotong-royong; (6) Percaya diri,
Kreatif dan Pekerja keras; (7) Kepemimpinan dan adil; (8) Baik dan rendah
hati; (9) Toleran, cinta damai dan kesatuan. Jadi, menurut Ratna Megawangi,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

orang yang memiliki karakter baik adalah orang yang memiliki kesembilan
pilar karakter tersebut.
Menurut Megawangi (2003), anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi
yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter,
sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segara
optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja lingkungan keluarga yang
sifatnya mikro, maka semua pihak - keluarga, sekolah, media massa,
komunitas bisnis, dan sebagainya - turut andil dalam perkembangan karakter
anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang
berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak
mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa
pendidikan karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan
segera. Terlebih melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan
serta kenyataan bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh
menjadi manusia yang berkarakter baik, sebab menurut Aristoteles
(Megawangi, 2003), hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup individu
dan masyarakat.
Menurut pakar pendidikan, William Bennett ( dalam Megawangi, 2003),
keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan
fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan. Apabila
keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk
menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit
sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Dari paparan ini dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan wahana
pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal
melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi
institusi-institusi

lain

di

luar

keluarga

(termasuk

sekolah)

unt uk

memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan
berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu,
setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat
tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah.
Seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles ( dalam Lickona, 1991:81)
mendefinisikan karakter yang baik sebagai kehidupan dengan melakukan
tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Karakter yang baik terdiri dari mengetahui yang hal yang baik, menginginkan
yang hal yang baik, dan melakukan hal yang baik ( dalam Lickona, 1991:82).
Individu yang berkarakter adalah individu yang dapat membuat keputusan dan
siap mempertanggungjawabkan setiap akibat keputusannya. Karakter adalah
perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sikap maupun
dalam bertindak.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan, karakter adalah
pola pemikiran, sikap, dan tindakan pribadi yang mempengaruhi kesenangan
hati untuk melakukan yang baik sebagai pilihan moral. Karakter yang baik
adalah motivasi intrinsik sesuai dengan standard kehidupan yang tinggi, yang
baik dalam segala situasi. Karakter yang baik akan tetap memunculkan
pemikiran, sikap dan tindakan yang baik dalam situasi yang baik maupun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

situasi yang buruk sekali pun. Situasi atau keadaan tidak begitu berpengaruh
dalam mengubah pola pikir, sikap dan tindakan bagi orang yang memiliki
karakter yang baik.
Dalam pengembangan karakter yang baik seseorang di rumah maupun di
sekolah, orang tua guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama.
Orang tua dan guru merupakan sosok yang bisa ditiru atau menjadi idola bagi
seorang anak atau peserta didik. Orang tua dan Guru bisa menjadi sumber
inspirasi dan motivasi peserta anak. Sikap dan prilaku orang tua dan guru
sangat membekas dalam diri anak, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian
orang tua dan guru menjadi cermin bagi diri anak. Pendidikan karakter perlu
dilakukan sejak dini karena anak merupakan gambaran awal manusia menjadi
manusia, di mana usia dua tahun pertama merupakan masa kritis bagi
pembentukan pola penyesuaian personal dan sosial. Pada masa dewasa
seseorang

perlu

mempertahankan

karakter

yang

ba i k

melalui

pembinaan,bimbingan atau kegitan lain yang lebih bermanfaat.

2. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung Jawab berasal dari kata Latin, rēsponsus dari akar kata
rēspondēre yang artinya kemampuan memberikan tanggapan atau respon.
Artinya bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan seseorang, mampu
mengambil keputusan yang rasional tanpa pengawasan; bertanggung jawab
atas tindakan sendiri. Kemampuan dan kemauan untuk memberikan tanggapan
merupakan hasil dari pilihan sadar yang berdasarkan nilai bukan berdasarkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

perasaaan. Bertanggung jawab berarti bahwa seseorang berani menentukan,
berani memastikan bahwa perbuatannya sesuai dengan tuntutan kodrat
manusia. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau
pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain
(Sudiarja dkk 2006:556).
Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah
keadaan

wajib

menanggung

segala

sesuatunya.

Sedangkan

menurut

WJS.Poerwodarminto (1988), tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi
kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan. Dengan demikian kalau terjadi
sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung
segala

sesuatunya.

menanggung,

Sehingga

m e m i kul

jawab,

bertanggungjawab
menanggung

segala

adalah

kewajiban

sesuatunya,

a ta u

memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Jika dilihat dari sudut etika,
tanggung jawab ada kaitannya dengan “ jawab”. Bertanggung jawab berarti
dapat menjawab bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan.
Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tingkah lakunya dan
bukan saja bisa menjawab kalau ia mau menjawab melainkan ia harus
menjawab ( Bertens, 2007:125).
Salah satu aspek sikap dasar manusia adalah tanggung jawab. Tanggung
jawab merupakan indikator penting bahwa seseorang memiliki nilai lebih :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

kualitas merupakan dambaan banyak orang. Dalam setiap tindakan apabila
tidak dilandasi tanggung jawab biasanya seseorang akan ceroboh. Tanggung
jawab merupakan hal yang sangat urgen

dalam pembentukan karakter

seseorang. Seseorang yang tidak mengambil tanggung jawab tidak akan pernah
belajar. Di dalam tanggung jawab ada sejumlah media pembelajaran, seperti
resiko, kesulitan dan keberanian mental. Hal ini akan menyebabkan seseorang
tumbuh dewasa.
Secara umum, menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock
(2002), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik
(physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta
transisi peran sosial (social role trantition). Perkembangan sosial masa dewasa
awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal
adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati, sikap
mandiri dan tidak bergantung pada orang tua atau orang lain. Pada masa ini,
penentuan relasi sangat memegang peranan penting.
Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) tugas
perkembangan dewasa awal adalah membangun suatu keluarga, mengelola
rumah tangga, memikul tangung jawab, membuat hubungan dengan suatu
kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Hurlock (1993)
dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan
pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian diri

terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-

harapan sosial yang baru. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dan

bertanggungjawab

dengan

kehidupannya.

Sadulloh

19

(2010:176),

mengemukakan bahwa tanggung jawab dimaksudkan sebagai keadaaan di
mana semua tindakan atau sikap merupakan penjelmaan dari nilai-nilai luhur
kemanusiaan dan keagamaan.
Burhanuddin (2009) memberikan pengertian karakter tanggung jawab
yang mampu menentukan tindakan seseorang dan konsekuensi. Kata tanggung
jawab sendiri memiliki 3 unsur yaitu :
a. Kesadaran (awareness). Berarti tahu, mengetahui, mengenal. Dengan kata
lain, seseorang baru dapat dimintai pertanggungjawaban, bila yang
bersangkutan sadar tentang apa yang dilakukannya.
b. Kecintaan atau kesukaan (affection). Berarti suka, menimbulkan rasa
kepatuhan, kerelaan dan kesediaan berkorban. Rasa cinta timbul atas dasar
kesadaran, apabila tidak ada kesadaran berarti rasa kecintaan tersebut tidak
akan muncul. Jadi cinta timbul atas dasar kesadaran, atas kesadaran inilah
lahirnya rasa tanggung jawab.
c. Keberanian. Berarti suatu rasa yang didorong oleh rasa keikhlasan,tidak
ragu-ragu dan tidak takut dengan segala rintangan.
Jadi pada prinsipnya tanggung jawab dalam arti responsibility lebih
menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara
sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun
dari perbuatan. Selain itu Bertens (2007:133) mengatakan tanggung jawab
adalah keharusan seseorang sebagai mahluk rasional dan bebas untuk tidak
mengelak serta memberikan penjelasan mengenai perbuatannya, secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

retrosfektif atau prosfektif.

3. Aspek-aspek Tanggung Jawab
Secara lebih mendalam lagi (Josephson dkk, 2003:103-104) mengatakan
tanggung jawab yang baik mengandung 12 (duabelas) aspek. Aspek-aspek
tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut:
a. Berani menanggung konsekuensi
Seorang dewasa yang bertanggung jawab adalah seseorang yang berani
menanggung resiko atas pilihannya, termasuk berani menghadapi
akibat buruk jika ia tidak mampu menyelesaikan tugasnya atau
melakukan perbuatan tertentu yang mempunyai resiko tidak enak bagi
dirinya.
b. Kontrol diri
Individu yang memiliki kontrol diri berarti mngendalikan pikiran dan
tindakan agar dapat menahan dorongan dari dalam maupun dari luar
sehingga dapat bertindak dengan benar. Seorang dewasa awal yang
memiliki kontrol diri yang kuat mampu untuk mengatakan tidak pada
hal-hal

yang

merugikan

dirinya.

Selain

itu

ia

juga

dapat

mengendalikan emosinya dengan baik
c. Menentukan tujuan dan perencanaan
Menentukan tujuan dan perencanaan merupakan sebuah hal penting
yang harus dibuat, karena dengan demikian kita dapat melakukan hal
yang sesuai

dan dapat menentukan pilihan dari hal yang kita

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

rencanakan.
d. Memiliki sikap mandiri
Mandiri merupakan bagian dari sikap tanggung jawab. Sikap mandiri
sebagai

kemampuan mengambil inisiatif, mengatasi hambatan,

melakukan sesuatu dengan tepat dan melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain. Sehingga seseorang berani mengambil keputusan sendiri
dan tidak selalu tergantung pada orang lain, dengan demikian mampu
mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya.
e. Memilih sikap positif
Individu yang bertanggung jawab akan memilih sikap positif seperti
antusias, jujur, murah hati, optimis, gigih, tidak mau menyerah, mau
berusaha daripada sikap munafik, pesimis, dan tidak jujur.
f. Melakukan kewajiban
Menjadi individu yang bertanggung jawab berarti ia tahu apa yang
menjadi kewajibannya dan melakukannya dengan baik. Ia akan tetap
berusaha walaupun menghadapi tantangan.
g. Mencapai hasil yang baik
Kesadaran

unt uk

melakukan

tugas-tugasnya

dengan

baik

mendorongnya u