Evaluasi Kinerja Dinas Perhubungan dalam Memungut Retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Bandung City Government continues its efforts to raise local revenues (PAD) which is regulated in the Law of the Republic of Indonesia No 32 of 2004 about Regional Government. One of the local revenue is set out in Local Regulation of West Java No 14 of 2011 about Retribution, which levies Damri. But as mass transportation, Damri is still no shortage in some ways like in terms of the beauty of the bus, the design inside and outside the bus, as well as the convenience of bus passengers to safely reach the destination. Indeed, public service is a strategic issue to be discussed and evaluated for the improvement of public services have a significant impact for the various aspects of community life. In addition to the evaluation of the performance of public services also affects the public perception of government performance. The method used in this research is descriptive method analysis. Based on performance indicators that is inputs indicator, outputs indicator, results indicator, benefits indicator and impacts indicator, the results of this research is the performance of officials in Department of Transportation Terminal Leuwi Panjang still less than the maximum, the need for improvement to improve the performance of the officer in depth, especially the concern Department of Transportation regarding the realization of local revenues that do not reach the target. Based on Value For Money indicator, the use of resources has been used sparingly, carefully, in order efficient but still not matched by actual achievement local revenue (PAD) due to the limiting factor is the removal of natural factors and factor pathway Damri Leuwi Panjang-Cibiru. Overcome this, the management of the Department of Transportation continues to strive to find solutions and do our best to increase regional income in the future.

Keywords: Performance of transportation department, Levy of Damri, Performance Indicators.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pemerintah Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang diatur dalam Perda Jawa Barat No 14 Tahun 2011 adalah tentang Retribusi Daerah, yaitu retribusi Damri. Namun sebagai transportasi massal, Damri dirasa masih ada kekurangan dalam beberapa hal seperti dari segi keindahan bis, desain dalam dan luar bis, serta kenyamanan penumpang bis untuk selamat sampai di tujuan. Memang pelayanan publik merupakan isu yang strategis untuk dibahas dan dievaluasi karena perbaikan pelayanan publik tersebut memiliki dampak yang luas bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selain itu evaluasi kinerja pelayanan publik juga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisys. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan indikator

kinerja masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts) diketahui bahwa kinerja petugas Dinas Perhubungan di Terminal Leuwi Panjang masih kurang maksimal, perlu adanya perbaikan untuk memperbaiki secara mendalam kinerja petugas Dinas Perhubungan terutama yang menyangkut mengenai realisasi pendapatan asli daerah yang tidak mencapai target. Berdasarkan indikator Value For Money, penggunaan sumber daya telah digunakan secara hemat, cermat, tepat guna namun masih tidak diimbangi dengan tercapainya realisasi Pendapatn Asli Daerah karena adanya faktor penghambat yaitu faktor alam dan faktor ditiadakannya jalur Damri Leuwi Panjang-Cibiru. Mengatasi hal tersebut, manajemen Dinas Perhubungan terus berupaya untuk mencari solusi dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah kedepannya.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka ... 4

2.1.1 Evaluasi Kinerja Dinas Perhubungan... 4

2.1.1.1 Pengertian Evaluasi ... 4

2.1.1.2 Pengertian Kinerja ... 4

2.1.1.3 Dinas Perhubungan Kota Bandung ... 5

2.1.1.4 Ealuasi Kinerja Dinas Perhubungan... 9

2.1.2 Pemungutan Retribusi Damri ... 11

2.1.2.1 Pengertian Pemungutan ... 11

2.1.2.2 Retribusi Damri ... 11

2.2 Kerangka Pemikiran ... 14

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 15

3.2 Lokasi Penelitian ... 16


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.4 Responden ... 16

3.5 Sumber Data ... 16

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 17

3.7 Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Laporan Hasil Wawancara ... 19

4.2 Pembahasan ... 34

4.2.1 Indikator Masukan (inputs) ... 34

4.2.2 Indikator Keluaran (outputs) ... 35

4.2.3 Indikator Hasil (outcomes) ... 36

4.2.4 Indikator Manfaat (benefits) ... 36

4.2.5 Indikator Dampak (impacts) ... 37

4.2.6 Indikator Ekonomi ... 37

4.2.7 Indikator Efisiensi ... 38


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN Pertanyaan Wawancara ... 43

Realisasi PAD Dinas Perhubungan 2013 ... 46

Realisasi PAD Dinas Perhubungan Jan-Apr 2014 ... 47


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan nasional karena dengan meningkatnya pendapatan nasional meningkat pula kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan itu, pemerintah daerah juga terus menerus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri atas:

a) Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu:

1. Hasil pajak daerah; 2. Hasil retribusi daerah;

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 4. Lain-lain PAD yang sah;

b) Dana Perimbangan; dan

c) Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah retribusi daerah. Berdasarkan Perda Jawa Barat No 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

Salah satu retribusi daerah yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung adalah retribusi Damri


(8)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha (Djawaan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) yang sampai saat ini terus membantu masyarakat dalam mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya dan membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Namun sebagai transportasi massal, Damri dirasa masih ada kekurangan dalam beberapa hal seperti dari segi keindahan bis, desain dalam dan luar bis, serta kenyamanan penumpang bis untuk selamat sampai di tujuan. Memang pelayanan publik merupakan isu yang strategis untuk dibahas dan dievaluasi karena perbaikan pelayanan publik tersebut memiliki dampak yang luas bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selain itu evaluasi kinerja pelayanan publik juga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah.

Hasil penelitian Hadi et al. (2013) menunjukkan bahwa kinerja pelayanan angkutan umum perkotaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Malang memeriksa angkutan yang akan beroperasi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan karena adanya faktor pendukung sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Perhubungan sudah cukup mumpuni. Akan tetapi ada faktor penghambat seperti kurangnya tenaga kerja sehingga pemantauan lapangan terhadap sopir angkot yang nakal tidak uji KIR kurang mendapat pengawasan yang cukup maksimal dan penindakan secara tegas. Hasil penelitian Saman (2005) menunjukkan adanya pengaruh dari pengawasan, yang terdiri dari: penetapan standar, evaluasi, dan tindakan perbaikan dalam pengawasan, terhadap pencapaian target retribusi parkir dalam Wilayah Kota Pekanbaru. Diantara ketiga aspek pengawasan, aspek penetapan standar dalam pengawasan merupakan variabel dominan.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengevaluasi kinerja pelayanan Dinas Perhubungan dalam pemungutan


(9)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha retribusi Damri. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kinerja Dinas Perhubungan Dalam Memungut Retribusi Damri di

Terminal Leuwi Panjang Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja Dinas Perhubungan dalam memungutan retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Dinas Perhubungan dalam memungut retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Manfaat bagi Dinas Perhubungan atau instansi terkait yang berwenang adalah sebagai masukan dan informasi tambahan untuk mengevaluasi kinerja instansi terkait.

2. Manfaat bagi akademisi, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja Dinas Perhubungan dalam pungutan retribusi Damri.


(10)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Perhubungan dalam memungut retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang dengan menggunakan indikator kinerja masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts) adalah cukup baik namun masih ada kekurangan yaitu kejelasan deskripsi tim petugas pemungut. Petugas sudah memahami dengan jelas tugas dan tanggungjawab masing-masing karena sudah sangat berpengalaman dibidangnya. Namun ada peluang bagi penyetor untuk tidak menyetorkan hasil pungutannya secara jujur karena hasil pungutan yang dipungut setiap hari tidak disetor setiap hari ke bagian penyetor akibat adanya libur dibagian penyetor kantor Dinas Perhubungan. Realisasi Dinas Perhubungan dalam hal retribusi belum mencapai target secara keseluruhan, salah satu penyebabnya akibat tidak ada lagi Damri jurusan Leuwi Panjang-Cibiru padahal hasil pungutannya berpengaruh cukup besar dalam hasil realisasi. Manajemen Dinas Perhubungan telah berusaha untuk mencari dan memberikan solusi agar peningkatan realisasi retribusi dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan dapat tercapai kedepannya. Dengan menggunakan indikator Value For Money diketahui bahwa kinerja petugas Dinas Perhubungan di


(11)

Bab V Simpulan dan Saran 40

Universitas Kristen Maranatha Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sesuai dengan peraturan daerah Kota Bandung. Penggunaan sumber daya yang ada telah digunakan secara hemat, cermat, tepat guna namun tidak diimbangi dengan tercapainya realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung karena ada beberapa faktor penghambat seperti faktor alam dan faktor ditiadakannya jalur Damri Leuwi Panjang-Cibiru. Mengatasi hal tersebut, manajemen Dinas Perhubungan terus berupaya untuk mencari solusi dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah kedepannya.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Bagi Dinas Perhubungan Leuwi Panjang Kota Bandung

a. Menetapkan dan membuat jadwal yang jelas mengenai deskripsi pekerjaan masing-masing dan lokasi petugas pemungut melakukan tugasnya untuk memungut. Jika memungkinkan untuk dilakukan jadwal pengawasan bagi manajemen Dinas Perhubungan dalam memantau kinerja petugas dilapangan. b. Menetapkan sistem baru bagi petugas pemungut yang hendak menyetor hasil pungutan agar tidak terlalu lama berada di tangan pemungut akibat adanya libur staf kantor bagain penyetor pada hari Sabtu, Minggu. Sebagai salah satu solusi uang hasil pungutan tidak mengalami kebocoran pungutan. Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk kinerja Dinas Perhubungan yang lebih baik lagi kedepannya.


(12)

Bab V Simpulan dan Saran 41

Universitas Kristen Maranatha c. Manajemen beserta seluruh petugas dan staf Dinas Perhubungan harus

bekerja sama untuk saling bahu membahu dalam meningkatkan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

d. Rotasi rutin bagi setiap petugas Dinas Perhubungan untuk meminimalisisr kejenuhan dalam bekerja.

e. Jika memungkinkan untuk ditambahkan anggaran untuk masker serta tempat istirahat bagi petugas pemungut agar dapat menunjang performa petugas pemungut

2. Bagi Peneliti Lain

Penulis mengalami berbagai keterbatasan dalam penelitian ini yaitu jumlah responden yang tidak banyak. Bagi peneliti lain diharapkan untuk menambahkan jumlah responden dalam penelitian selanjutnya agar data yang diperoleh lebih representatif dan memperluas lingkup penelitian tidak hanya di Terminal Leuwi Panjang saja namun di terminal dan sub terminal lainnya.


(13)

Daftar Pustaka 42

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arindra Hadi, dkk. (2013). Evaluasi Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Dalam Bidang Angkutan Umum Perkotaan (studi Pada Dinas Perhubungan Kota Malang Provinsi Jawa Timur) Jurnal Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Malang diambil dari http://www.jopar.ub.ac.id/

Bastina, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Pakpahan. Allobong. Evaluasi Kinerja Diakses dari

http://peluangusahamakro.blogspot.com/ pada tanggal 17 Maret 2014

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Retribusi di Bidang Perhubungan. Sumber: website Pemerintah Kota Bandung diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Retribusi di Bidang Perhubungan diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Gubernur Jawa Barat No 23 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Daerah diambil dari http://www.jabarprov.go.id/

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok. Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat diambil dari http://www.dishub.jabarprov.go.id/

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Saman, Muhammad.(2005). Pengaruh Pengawasan terhadap Pencapaian Target Penerimaan Retribusi Parkir Dinas Perhubunan Kota Pekanbaru. Tesis Program Pascasarjana Uiversitas Padjajaran. Bandung. (Tidak Dipublikasikan)

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Administrasi Edisi 11. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik diambil dari http://www.kemenkumham.go.id/

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah diambil dari http://www.bappenas.go.id/


(1)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha (Djawaan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) yang sampai saat ini terus membantu masyarakat dalam mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya dan membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Namun sebagai transportasi massal, Damri dirasa masih ada kekurangan dalam beberapa hal seperti dari segi keindahan bis, desain dalam dan luar bis, serta kenyamanan penumpang bis untuk selamat sampai di tujuan. Memang pelayanan publik merupakan isu yang strategis untuk dibahas dan dievaluasi karena perbaikan pelayanan publik tersebut memiliki dampak yang luas bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Selain itu evaluasi kinerja pelayanan publik juga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah.

Hasil penelitian Hadi et al. (2013) menunjukkan bahwa kinerja pelayanan angkutan umum perkotaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Malang memeriksa angkutan yang akan beroperasi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan karena adanya faktor pendukung sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Perhubungan sudah cukup mumpuni. Akan tetapi ada faktor penghambat seperti kurangnya tenaga kerja sehingga pemantauan lapangan terhadap sopir angkot yang nakal tidak uji KIR kurang mendapat pengawasan yang cukup maksimal dan penindakan secara tegas. Hasil penelitian Saman (2005) menunjukkan adanya pengaruh dari pengawasan, yang terdiri dari: penetapan standar, evaluasi, dan tindakan perbaikan dalam pengawasan, terhadap pencapaian target retribusi parkir dalam Wilayah Kota Pekanbaru. Diantara ketiga aspek pengawasan, aspek penetapan standar dalam pengawasan merupakan variabel dominan.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengevaluasi kinerja pelayanan Dinas Perhubungan dalam pemungutan


(2)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha retribusi Damri. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kinerja Dinas Perhubungan Dalam Memungut Retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja Dinas Perhubungan dalam memungutan retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Dinas Perhubungan dalam memungut retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Manfaat bagi Dinas Perhubungan atau instansi terkait yang berwenang adalah sebagai masukan dan informasi tambahan untuk mengevaluasi kinerja instansi terkait.

2. Manfaat bagi akademisi, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja Dinas Perhubungan dalam pungutan retribusi Damri.


(3)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Perhubungan dalam memungut retribusi Damri di Terminal Leuwi Panjang dengan menggunakan indikator kinerja masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts) adalah cukup baik namun masih ada kekurangan yaitu kejelasan deskripsi tim petugas pemungut. Petugas sudah memahami dengan jelas tugas dan tanggungjawab masing-masing karena sudah sangat berpengalaman dibidangnya. Namun ada peluang bagi penyetor untuk tidak menyetorkan hasil pungutannya secara jujur karena hasil pungutan yang dipungut setiap hari tidak disetor setiap hari ke bagian penyetor akibat adanya libur dibagian penyetor kantor Dinas Perhubungan. Realisasi Dinas Perhubungan dalam hal retribusi belum mencapai target secara keseluruhan, salah satu penyebabnya akibat tidak ada lagi Damri jurusan Leuwi Panjang-Cibiru padahal hasil pungutannya berpengaruh cukup besar dalam hasil realisasi. Manajemen Dinas Perhubungan telah berusaha untuk mencari dan memberikan solusi agar peningkatan realisasi retribusi dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan dapat tercapai kedepannya. Dengan menggunakan indikator Value For Money diketahui bahwa kinerja petugas Dinas Perhubungan di


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 40

Universitas Kristen Maranatha Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan sesuai dengan peraturan daerah Kota Bandung. Penggunaan sumber daya yang ada telah digunakan secara hemat, cermat, tepat guna namun tidak diimbangi dengan tercapainya realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung karena ada beberapa faktor penghambat seperti faktor alam dan faktor ditiadakannya jalur Damri Leuwi Panjang-Cibiru. Mengatasi hal tersebut, manajemen Dinas Perhubungan terus berupaya untuk mencari solusi dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah kedepannya.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Bagi Dinas Perhubungan Leuwi Panjang Kota Bandung

a. Menetapkan dan membuat jadwal yang jelas mengenai deskripsi pekerjaan masing-masing dan lokasi petugas pemungut melakukan tugasnya untuk memungut. Jika memungkinkan untuk dilakukan jadwal pengawasan bagi manajemen Dinas Perhubungan dalam memantau kinerja petugas dilapangan. b. Menetapkan sistem baru bagi petugas pemungut yang hendak menyetor hasil pungutan agar tidak terlalu lama berada di tangan pemungut akibat adanya libur staf kantor bagain penyetor pada hari Sabtu, Minggu. Sebagai salah satu solusi uang hasil pungutan tidak mengalami kebocoran pungutan. Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk kinerja Dinas Perhubungan yang lebih baik lagi kedepannya.


(5)

Bab V Simpulan dan Saran 41

Universitas Kristen Maranatha c. Manajemen beserta seluruh petugas dan staf Dinas Perhubungan harus

bekerja sama untuk saling bahu membahu dalam meningkatkan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

d. Rotasi rutin bagi setiap petugas Dinas Perhubungan untuk meminimalisisr kejenuhan dalam bekerja.

e. Jika memungkinkan untuk ditambahkan anggaran untuk masker serta tempat istirahat bagi petugas pemungut agar dapat menunjang performa petugas pemungut

2. Bagi Peneliti Lain

Penulis mengalami berbagai keterbatasan dalam penelitian ini yaitu jumlah responden yang tidak banyak. Bagi peneliti lain diharapkan untuk menambahkan jumlah responden dalam penelitian selanjutnya agar data yang diperoleh lebih representatif dan memperluas lingkup penelitian tidak hanya di Terminal Leuwi Panjang saja namun di terminal dan sub terminal lainnya.


(6)

Daftar Pustaka 42

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arindra Hadi, dkk. (2013). Evaluasi Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Dalam Bidang Angkutan Umum Perkotaan (studi Pada Dinas Perhubungan Kota Malang Provinsi Jawa Timur) Jurnal Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Malang diambil dari http://www.jopar.ub.ac.id/

Bastina, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Pakpahan. Allobong. Evaluasi Kinerja Diakses dari

http://peluangusahamakro.blogspot.com/ pada tanggal 17 Maret 2014

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Retribusi di Bidang Perhubungan. Sumber: website Pemerintah Kota Bandung diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Retribusi Daerah diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Retribusi di Bidang Perhubungan diambil dari http://www.bandung.go.id/

Peraturan Gubernur Jawa Barat No 23 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Daerah diambil dari http://www.jabarprov.go.id/

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok. Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat diambil dari http://www.dishub.jabarprov.go.id/

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Saman, Muhammad.(2005). Pengaruh Pengawasan terhadap Pencapaian Target Penerimaan Retribusi Parkir Dinas Perhubunan Kota Pekanbaru. Tesis Program Pascasarjana Uiversitas Padjajaran. Bandung. (Tidak Dipublikasikan)

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Administrasi Edisi 11. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik diambil dari http://www.kemenkumham.go.id/

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah diambil dari http://www.bappenas.go.id/