Analisis Pengendalian Intern terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan

(1)

i

TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMUNGUTAN RETRIBUSI JASA USAHA TERMINAL PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

Oleh :

RINA KARTIKA SIREGAR 122102057

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat serta kasih karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan,denganjudul “Analisis Pengendalian Intern terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan“. Adapun Tugas Akhir ini disusun oleh penulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini, baik dari segi tata bahasa maupun dari segi analisisnya, hal ini disebabkan karena terbatasnya ilmu yang Penilis miliki. Oleh karena itu Penulis sangat terbuka untuk menerima setiap kritik maupun saran untuk Tugas Akhir ini. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis telah banyak mendapatkan dukungan moril maupun materil, serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, Penulis ingin menghaturkan rasa hormat serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. BapakProf. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara


(5)

ii

4. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan pada Penulis hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

6. Teristimewa untuk kedua orangtua saya tercinta, Ayahanda H. Siregar dan Ibunda R. br. Simanjuntak. Terimakasih untuk segalanya. Cinta, kasih sayang, kesabaran, ketulusan, pengertian, dukungan, terlebih doa yang telah Ayah dan Ibu berikan. Tiada kata apapun yang mampu menggantikan besarnya pengorbanan kalian dalam mendidik dan membesarkan saya.

7. Buat yang tercinta, kakak saya, Rini Tantika Siregar. Terimakasih telah menjadi yang terbaik dan segalanya untuk saya. Bukan hanya sebagai kakak, tapi juga sebagai teman, sahabat, abang. Terimaksih banyak untuk setiap dukungan moral maupun materil yang telah kakak berikan untuk saya.It’s so blessed to have a sister like you. Thanks for everything that you gave to me. I really love you my beloved sister.

8. Buat seluruh keluarga yang juga banyak mendukung dan memberikan doanya kepada saya agar segera dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

9. Terimakasih banyak kepada Reza Suranta Barus, teman kekelengen, teman teristimewa dalam hidup saya.I’m not his lover. Nor his close friend. But he’s always there for me whenever I need him. Semoga kita dapat berteman baik seterusnya.


(6)

iii

10. Terimakasih juga buat seluruh teman-teman selama di bangku perkuliahan, Khususnya teman-teman Diploma III Akuntansi Stambuk 2012 Grup B. 11. Dan terimakasih pula kepada Dinas Perhubungan Kota Medan, yang telah

memebrikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini.

Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita yang membacanya. Apabila terdapat kekurangan, dimohon agar dapat dimaklumi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan semua bantuan yang diberikan. Akhirnya Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Juli 2015 Penulis,

NIM : 122102057 Rina Kartika Siregar


(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 6

2. Rencana Isi ... 6

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN ... 8

A. Sejarah Ringkas ... 8

1. Visi Dinas Perhubungan Kota Medan ... 8

2. Visi Dinas Perhubungan Kota Medan ... 8

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan ... 9

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 13

D. Jaringan Kegiatan ... 36

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 36


(8)

v

BAB III ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMUNGUTAN RETRIBUSI JASA USAHA TERMINAL

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN ... 39

A. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 39

B. Sistem Pengendalian Intern ... 41

C. Retribusi Terminal ... 47

D. Prosedur Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan ... 49

E. Sistem Pengendalian Intern terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan ... 51

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Logo Dinas Perhubungan Kota Medan... 10 2.2 Strukutur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan... 12


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka merealisasikan pelaksanaan otonomi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah terutama dalam pelaksanaan pembangunan, diharapkan pemerintah di daerah mampu mengelola dan meningkatkan sendiri sumber- sumber yang menjadi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi indikator tingkat kemandirian pemerintah daerah dari aspek keuangan.

Dengan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan di daerah, maka sistem Negara Republik Indonesia memberikan keleluasaan kepala daerah untuk mengatur dan mengurus segala urusan daerahnya sendiri dan menciptakan adanya suatu kesempatan untuk mengupayakan kemampuan daerahnya sendiri tanpa campur tangan pemerintah pusat.

Dengan adanya otonomi daerah diharapkan tiap-tiap daerah dapat mengurus kepentingan daerahnya sendiri, begitu juga dalam hal pengelolaan sumber pendapatan daerah. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab yaitu dengan memberlakukan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pembiayaan pemerintahan dan pembangunan daerah yang berasal dari PAD khususnya bersumber dari retribusi daerah perlu


(12)

2

ditingkatkan sehingga kemandirian daerah dalam hal pembiayaan dan penyelenggaraan di daerah dapat terwujud. Retribusi memiliki arti yang berbeda dengan pajak. Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan kembalinya kontraprestasi berupa jasa-jasa pelayanan, karena pembayaran tersebut ditujukan semata-mata untuk mendapatkan prestasi dari pemerintah (Waluyo, Wirawan B. Illyas, 2002: 9).

Pengertian retribusi adalah pemungutan daerah sebagai pembayaran jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Mardiasmo, 2003: 100). Tiap-tiap daerah memiliki peraturan daerah tentang pelaksanaan pemungutan retribusi yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya tarif retribusi yang ditetapkan oleh daerah tersebut. Salah satu contoh retribusi daerah adalah retribusi terminal, dimana Pemerintah Kota Medan mendapatkan hasil retribusi terminal dari empat terminal di Kota Medan, yakni Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, Terminal Sambu, dan Terminal Belawan. Retribusi dari terminal-terminal tersebut merupakan salah satu retribusi yang masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Medan sangat penting bagi penyediaan keuangan di Kota Medan yang akan digunakan untuk pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan.

Retribusi terminal merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup potensial sebagai sumber pembiayaan untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Hal ini disebabkan


(13)

3

karena semakin banyak masyarakat yang membutuhkan sarana transportasi khususnya transportasi darat untuk menunjang segala kegiatan dan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, banyak perusahaan jasa transportasi darat berlomba-lomba menawarkan jasa transportasinya dengan segala macam fasilitas yang diberikan untuk menarik minat masyarakat. Contoh sarana transportasi darat adalah bus umum, angkutan kota, taksi dan lain-lain. Dengan semakin banyaknya jumlah sarana transportasi darat yang ada, maka semakin banyak pula jumlah pendapatan yang diterima daerah dari retribusi terminal.

Sistem pemungutan retribusi yang menganut Official Assessment System yaitu dimana dalam pemungutan retribusi memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya retribusi terutang. Potensi untuk melakukan kecurangan oleh Wajib Retribusi sangat kecil dibandingkan jika pemungutan retribusi menggunakan Self Assessment System, namun hal ini tidak mengingkari bahwa bisa saja terjadi dalam sistem pemungutan retribusi ini terdapat kebocoran atau penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan retribusi.

Penulis menaruh minat untuk melakukan penelitian di Dinas Perhubungan Kota Medan untuk mengetahui prosedur pemungutan retribusi terminal, sistem pengendalian intern yang diterapkan, dan juga pengawasan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Kota Medan. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, makadibutuhkan keterangan mengenai prosedur pemungutan retribusi jasa usaha terminal yang dilakukan,


(14)

4

struktur organisasi, sistem wewenang, praktik yang sehatdalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, pengawasan, serta mutu karyawan. Berdasarkan asumsi diatas, maka penulis menaruh minat melakukanpenelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Intern terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan”.

B. Rumusan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dalam melakukan penulisan. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pemungutan retribusi jasa usaha terminal yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan?

2. Bagaimana sistem pengendalian intern yang diterapkan pada pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberi manfaat yang berguna dan sesuai dengan yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui prosedur pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan.


(15)

5

b. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern yang diterapkan pada pemungutan retribusi jasa usaha terminal oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.

2. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan lebih bernilai jika memberi manfaat bagibeberapa pihak. Adapun manfaat yang ingin diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan, Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan digunakan sebagai acuan peninjauan ulang pelaksanaan pemungutan retribusi jasa usaha terminal dan juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk pelaksanaan retribusi terminal yang selanjutnya.

b. Bagi Penulis, Digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang didapat dalam hal perpajakan dan juga dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Retribusi Jasa Usaha Terminal.

c. Bagi Pembaca, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi maupun pengetahuan bagi yang membacanya, selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini khususnya bagi yang sedang menyusun Tugas Akhir


(16)

6 D.Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/ Observasi

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Medan Jl. Pinang Baris No.114 A Medan.

Tabel 1.1.

Jadwal Survei/Observasi

No Kegiatan April 2015 Mei 2015

I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul 3. Permohonan Izin Riset 4. Pengumpulan Proposal 5. Penunjukan Dosen Pembimbing 6. Pengumpulan Data 7. Penyusunan Tugas Akhir 8. Bimbingan Tugas Akhir 9. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar pembahasan dibagi atas empat bab, dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat


(17)

7

penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

Pada bab ini penulis memaparkan tentang gambaran umum instansi meliputi; sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMUNGUTAN RETRIBUSI JASA USAHA TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

Pada bab ini, penulis akan menganalisa data yang diperoleh dari penelitian berdasarkan teori yang disertai evaluasi hasil analisa yang diuraikan, yaitu tentang pengertian sistem dan prosedur, sistem pengendalian internal, prosedur pemungutan retribusi jasa usaha terminal, serta system pengendalian intern dalam pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan dimasa yang akan datang bagi instansi.


(18)

8 BAB II

DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sebagai gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Medan sebelum tahun 2002 semula bernama Cabang Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) yang berada di bawah induk Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) Tingkat I Provinsi Sumatera Utara yang kemudian diubah namanya menjadi Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2002 tentang penyerahan sebagian wewenang pemerintah pusat tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota yang sampai sekarang dikenal dengan nama Dinas Perhubungan Kota Medan.

1. Visi Dinas Perhubungan Kota Medan

Visi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah mewujudkan penyelenggaran pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Yang menjadi Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah: a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur

maupun masyarakat.


(19)

9

c. Menyediakan aksesibilitas transportasi bagi semua golongan.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pelayanan transportasi. e. Mempromosikan transportasi yang tertib, selamat dan ramah.

3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Medan

Adapun tujuan dari Dinas Perhubungan ini adalah untuk mewujudkan pelayanan yang baik di bidang perhubungan yang semakin maju agar dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemajuan Ilmu dan Tekhnologi yang berlaku.

Logo dan Makna Logo Dinas Perhubungan Kota Medan

Gambar 2.1

LOGO DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan


(20)

10

Logo Departemen Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan. Adapun makna dari lago tersebut adalah sebagai berikut:

1. Roda Bergerigi berarti Matra Perhubungan Darat. 2. Jangka berarti Matra Perhubungan Laut.

3. Burung Garuda berarti Matra Perhubungan Udara.

4. Bulatan Bumi berarti lingkup pelayanan Jasa Perhubungan.

5. Warna Logo Biru Langit (Cenrulean Blue) berarti Kedamaian, dan kuning berarti Keagungan.

B.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi akan menggambarkan secara jelas mengenai pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan setiap bagian dan tujuan organisasi itu dengan cara yang paling efektif. Struktur organisasi ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja. Berikut uraian struktur organisasi dan kemudian menyajikan dalam bentuk bagan.

Susunan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagaiberikut :


(21)

11 Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan


(22)

12

Susunan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan 1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

3. Kepala Sub Bagian Umum 4. Kepala Sub bagian keuangan

5. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

6. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat 7. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri

8. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor 9. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal

10. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat 11. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas 12. Kepala Seksi Angkutan Darat

13. Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban 14. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara 15. Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan 16. Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut 17.Kepala Seksi Penunjang Pelayaran

18. Kepala Bidang Perparkiran 19. Kepala Seksi Parkir Khusus

20. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah I) 21. Kepala Seksi Parkir harian Tepi Jalan (Wilayah II) 22.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A


(23)

13 C.Job Description

Berikut ini adalah job description dari Dinas Perhubungan Kota Medanyang terdiri dari :

1. Kepala Dinas a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Dinas bertugas untuk merumuskan, menyusun, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi serta mengevaluasikan hasil kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu dalam bidang perhubungan lalu lintas dan angkutan darat, perhubungan laut dan udara, perparkiran dan tehnik sarana dan prasarana angkutan darat untuk menunjang tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan tugas pembangunan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Tujuan Jabatan

Menyelenggarakan pelaksanaan fungsi perhubungan di bidang, perumusan kebijakan teknis, pelayanan dan perizinan bidang perhubungan, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan. c. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyaia tugas dan

kegiatan sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan yaitu: Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan, menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang


(24)

14

perhubungan kota, serta menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris Daerah .

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan yaitu mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat perencanaan, pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem transportasi kota,menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan transportasi perkotaan yang diselenggarakan,mengadakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota Medan. Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang perhubungan yang baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan yaitu

mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat, menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus steakholder perhubungan, melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja, serta melaksanakan fungsi reward dan punishment, menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan dan yang akan disusun, memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan pelayanan perizinan di bidang perhubungan.


(25)

15 2. Sekretaris

a. Ikhtisar Jabatan

Sekretaris Kepala Dinas bertugas untuk merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, menyelenggarakan dan melaporkan lingkup Sekretariat Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan Perundang-Undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan dan penyusunan program dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungi SKPD.

c. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana kerja kesekretariatan, yaitu mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kesekretariatan, mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas administrasi, keuangan dan penyusunan program. Selain itu juga bertugas untuk merumuskan kebutuhan prasarana sarana pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan dan penyusunan program, menyusun rencana kerja tahunan kesekretariatan, menyusun rencana kebutuhan prasarana dan sarana kantor, menyampaikan rancangan rencana kerja kesekretariatan kepada atasan langsung untuk


(26)

16

mendapat koreksi dan atau persetujuan

2) Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD yaitu: dengan menginventarisir materi dan jadwal rapat-rapat koordinasi penyusunan program SKPD, memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan rapat-rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan, erumuskan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program SKPD, menyampaikan rumusan rekomendasi rapat-rapat koordinasi penyusunan program kepada atasan, mendistribusikan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program.

3) Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan SKPD yaitu menyusun pedoman pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan. Selain itu mengajukan pertimbangan dan persetujuan pengadaaan prasarana dan sarana pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggan kepada atasan, menyelenggarakan pelayanan surat masuk dan surat keluar, merumuskan ringkasan materi surat masuk dalam lembar disposisi untuk diteruskan kepada atasan, mendistribusikan surat masuk kepada unit kerja yang ada di lingkungan SKPD berdasarkan disposisi atasan, memeriksa dan memaraf surat-surat yang disampaikan oleh unit kerja yang ada di lingkungan SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada atasan. Dan juga menugaskan kepada pelaksana untuk menyampaikan


(27)

17

informasi penyelenggaraan Kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD, Memantau penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan oleh pelaksana, mengajukan konsep surat-surat administrasi kepegawaian kepada atasan untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan atasan, menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian kepada SKPD terkait.

4) Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Organisasi dan Ketatalaksanaan yaitu: merumuskan rencana pengembangan sumber daya aparatur, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta meneruskannya kepada catasan untuk mendapat pertimbangan dan persetujuan.

3. Kepala Sub Bagian Umum a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Umum bertugas merencanakan, membagi tugas, membimbing, member petunjuk, menyiapkan, mengonsep dan melaporkan lingkup sub Bagian umum Sekretariat Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perubdang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan. Selain itu juga bertugas melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi umum; kebutuhan prasarana dan sarana kantor ; administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan serta kerumahtanggaan SKPD.


(28)

18

c. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum yaitu:

a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas Sub. Bagian Umum b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c) Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub Bagian Umum.

d) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administarasi umum.

e) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

f) Membimbing unsur Staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

2)Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas; penataan kearsipan; perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD yaitu:

a) Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar. b) Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi. c) Mengajukan surat masuk kepada atasan untuk diteruskan kepada


(29)

19

d) Mendistribusikan surat masuk kepada unit kerja yang ditujukan dalam disposisi atasan.

e) Mempersiapkan tindak lanjut konsep surat yang ditugaskan atasan dan mengajukannya kepada atasan.

f) Mendistribusikan surat keluar kepada pihak-pihak yang menjadi tujuan surat.

g) Menugaskan pengarsipan surat masuk dan surat keluar sebagai dokumentasi

h) Mengumpulkan arsip dan dokumen yang diperlukan kembali baik untuk digunakan sendiri maupun untuk diteruskan kepada atasan atau unit kerja SKPD.

3)Administrasi Kepegawaian yaitu:

a) Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.

b) Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

c) Mempersiapkan konsep surat-surat kepegawaian yang diperlukan; memaraf dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan seperti permohonan perpanjangan pensiun; pengaktifan cuti; permohonan izin perceraian dan beristri lebih dari 1 (satu) orang, penugasan pegawai dan lain-lain. d) Mengkomunikasikan kepentingan


(30)

20

kepegawaian kepada SKPD diluar. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan.

4. Kepala Sub Bagian Keuangan a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Keuangan bertugas merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyiapkan, mengonsep, menilai, mengoreksi dan melaporkan lingkup sub bagian keuangan Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi keuangan SKPD

c. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana dan kegiatan Sub Bagian Keuangan yaitu: a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub bagian

keuangan

b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan c) Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan. 2) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi

keuangan yaitu:

a) Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan.


(31)

21

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan.

3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi yaitu:

a) Menugaskan penata usahaan administrasi keuangan b) Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D

c) Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui/disetujui oleh PPTK SKPD.

5. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program bertugas merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan, dan melaksanakan lingkup Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan. b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan tugas penyuusunan rencana program kegiatan dinas, evaluasi dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan.


(32)

22

c. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana, program dan kegiatan sub bagian penyusunan program yaitu:

a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub bagian penyusunan program.

b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan.

c) Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program.

2) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program dinas yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program.

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program

3) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas yaitu: a) Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari

masing-masing bidang (Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka. UPTD) untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang kota Medan.


(33)

23

b) Mempersiapkan Bahan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun yang berasal dari usulan dan masukan bidang/sub bidang Dinas Perhubungan.

c) Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk disusun dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan.

6. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat bertugas merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, mengendalikan, menyelenggarakan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan industri dan pengelolaan terminal yang bukan unit pelaksana teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

c. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana, program,dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat yaitu:


(34)

24

a) Mengumpulkan dan menyusun informasi/data sebagai bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

b) Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas di bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat

c) Merumuskan kebutuhan dan dukungan prasarana sarana penyusunan program kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan dara

d) Menyusun rencana kerja tahunan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat

e) Mengajukan rancangan rencana, progaran dan kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat.

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup perbengkelan kroseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor, dan pengembangan teknik terminal yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat lingkup perbengkelan karoseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor dan pengembangan teknik terminal;

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat lingkup


(35)

25

perbengkelan karoseri, pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor dan pengembangan teknik terminal;

3) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup bengkel umum kendaraan bermotor, usaha mendirikan pendidikan dan latihan mengemudi yaitu:

a) Menyelenggarakan pelayanan proses perizinan izin gangguan bukan industri lingkup usaha bengkel umum kendaran bermotor;

b) Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meninjau, meneliti,mengukur objek usaha lingkup usaha bengkel umum kendaraan bermotor;

c) Memantau penyelenggara pelayanan proses perizinan;

d) Menandatangani daftar perincian retribusi izin gangguan bukan industri;

4) Pengkoordinasian kegiatan di bidang pelayanan dan pengembangan terminal yaitu:

a) Menyelenggarakan pelayanan pengujian kendaraan bermotor di terminal;

b) Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meneliti, memeriksa pengujian kendaran bermotor yang dilakukan secara berkala setiap 6 bulan;

c) Memantau penyelenggara pelayanan pengujian kendaran bermotor ;


(36)

26

d) Menginventarisir data/dokumen penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor.

7. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan melaksanakan tugas kedinasan lainnya lingkup seksi pengembangan teknik perbengkelan dan karoseri sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan industri lingkup teknik perbengkelan karoseri.

8. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor bertugas merencanakan, membagi tugas, menyusun, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup teknik pengujian kendaraan bermotor. Selain itu juga bertugas melakukan pembinaan kepada kepada seluruh staf seksi Pengembangan Pengujian Dinas Perhubungan Kota Medan.


(37)

27

9. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal bertugas merencanakan, membagi tugas, menyusun, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup pengembangan teknik terminal.

b. Melaksanakan pelayanan seksi pengembangan teknik terminal agar Pengembanan Teknik Terminal dapat berjalan lebih optimal.

10.Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat bertugas merencanakan, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, menyusun, melaksanakan, mengendalikan, menyelenggarakan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas Bidang Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan dan administrasi serta penyediaan data dan informasi dan bahan penyusunan rencana dan pelaksana kegiatan dan program dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan.


(38)

28

c. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Kerja Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban yaitu:

a) Mengumpulkan dan menyusun data/informasi yang relevan sebagai bahan penyusunan rencana kerja kegiatan dan program di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat;

b) Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban;

c) Menyusun dan merumuskan permasalahan lalu lintas;

d) Menyusun dan merumuskan kebutuhan sarana dan prasarana untuk melaksanakan Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban;

e) Menyusun petunjuk teknis lingkup Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban;

f) Penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan Kota Medan;

g) Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kota, penetapan kelas dan jaringan jalan kota, penetapan jaringan lintas angkutan barang, rencana umum jaringan sungai dan danau;


(39)

29

2) Pelaksanaan proses dan pelayanan perizinan angkutan darat, manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban yaitu:

a) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup lalu lintas dan angkutan kota meliputi izin trayek angkutan, oprasi angkutan taksi, usaha angkutan pariwisata, usaha angkutan barang dan lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan kota;

b) Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dari aspek pengadaan sarana dan prasarana

c) pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkup lalu lintas dan angkutan darat.

3) Pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana kerja, pelayanan serta pengawasan dan pengendalian di bidang angkutan darat, manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban.

4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya yaitu:

a) Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas secara tertulis;

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas; c) Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan; d) Menugaskan pelaksana untuk mempersiapkan rumusan tindak


(40)

30

11.Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya lingkup Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

b. Tujuan Jabatan

Merencanakan dan menyusun program kerja di seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan.

12.Kepala Seksi Angkutan Darat a. Ikhtisar jabatan

Kepala Seksi Angkutan Darat bertugas untuk merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lain lingkup Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan.

13.Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan


(41)

31

dan melaksanakan tugas kedinasan lain lingkup Seksi Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai ketentuan perundang-undangan untuk optimalisasi kegiatan kedinasan

b. Tujuan Jabatan

Membantu tugas kepala bidang lalu lintas dan angkutan dalam hal menyediakan pelayanan lingkup pengendalian dan ketertiban Dinas Perhubungan Kota Medan.

14.Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara bertugas merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, melaksanakan, menyelenggarakan, mengendalikan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup bidang perhubungan laut dan udara.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan serta menyelenggarakan rancangan rencana pekerjaan di Bidang Perhubungan Laut dan Udara yang telah disusun agar dapat berjalan dengan baik.

15.Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian lingkup kepelabuhan dan


(42)

32

kebandarudaraan pada Dinas Perhubungan Kota Medan, yaitu merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup seksi kepelabuhan dan kebandarudaraan. b. Tujuan Jabatan

Menyusun program kerja di kepelabuhan dan kebandarudaraan. 16.Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan, dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku. Tujuan Jabatan

Merencanakan program kerja di bidang lalu lintas dan angkutan. 17.Kepala Seksi Penunjang Pelayaran

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Penuinjang Pelayaran bertugas melaksanakan sebagian tugas pada bidang perhubungan laut, yakni merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup seksi penunjang keselamatan pelayaran.


(43)

33 b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan perencanaan, program, dan kegiatan pada seksi penunjang keselamatan pelayaran.

18.Kepala Bidang Perparkiran a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Perparkiran bertugas merencanakan, menyusun, mendistribusikan, mengoordinasikan, memberi petunjuk, melaksanakan, menyelenggarakan, mengendalikan, membuat laporan dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai arahan dan petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas Bidang Perparkiran.

b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan rencana kerja di bidang perparkiran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

19.Kepala Seksi Parkir Khusus a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Parkir Khusus bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan dan melaksanakan pelayanan dibidang perparkiran khusus sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup parkir khusus.

20.Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah I

Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah I bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan


(44)

34

melaksanakan tugas pelayanan dibidang perparkiran Harian Wilayah I sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup parkir Harian Wilayah I.

21.Kepala Seksi Parkir Harian (Wilayah II)

Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah II bertugas merencanakan, membagi tugas, menyiapkan, mengonsep, mengendalikan, melaporkan dan melaksanakan pelayanan dibidang perparkiran Harian Wilayah II sesuai petunjuk atasan dan peraturan yang berlaku untuk kelancaran tugas lingkup parkir Harian Wilayah II.

22.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A melaksanakan sebagian kegiatan Dinas di bidang pengelolaan Terminal Penumpang antara lain:

a. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas/pekerjaan

yang diberikan Kepala Dinas baik melalui perintah lisan maupun secara tertulis dan melaporkannya kembali kepada Kepala Dinas.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aset Pemerintah Kota Medan yang ada di UPT Terminal serta perawatannya

c. Menyusun dan melaporkan program yang akan dilaksanakan di UPT Terminal.

d. Menyusun dan melaporkan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan urusan Umum lainnya baik berupa laporan harian maupun bulanan baik kepada Kepala Dinas,


(45)

35

KepalaBidang Sarana dan Prasarana, kepada Kepala Tata Usaha dan kepada Bendahara Penerima Dinas Perhubungan.

e. Bertanggung jawab terhadap seluruh staf dan kegiatan yang ada di UPT Terminal dan melaksanakan pembagian tugas/pekerjaan antara lain. f. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Angkutan baik Angkutan

Kota, Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP).

g. Bertanggung jawab serta melaporkan setiap hari atas seluruh pungutan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di UPT Terminal. 23.Kepala unit pelaksana teknis (UPT) pengujian kendaraan bermotor

Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Ditugaskan sebagai Pelaksana Harian Ka. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengujian Medan.

b. Menyelenggarakan secara rutin inspeksi ataupun pengujian kendaraan terhadap kendaraan bermotor.

c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan. d. Melaksanakan kegiatan Teknis Operasional dan Kegiatan Teknis

Penunjang meliputi :

1) Penyusunan Program UPT.

2) Pelaksanaan Pelayanan/Pembinaan pada UPT.

3) Menandatangani Metrix dan Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang wajib uji.


(46)

36

4) Pelaksanaan tugas-tugas yang diberiskan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

c. Melaksanakan sebagian kegiatan dinas di bidang Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor.

D.Jaringan Kegiatan

Dinas Perhubungan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan transportasi darat, laut dan udara. Instansi ini juga menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung transportasi. Dinas Perhubungan juga mengadakan kegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.

E.Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap instansi maupun perusahaan mempunyai rancangan kinerja yang dilakukan setiap periodenya. Setiap kinerja yang dilakukan tentunya memiliki tujuan masing-masing. Adapun kinerja usaha terkini Dinas Perhubungan Kota Medan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan jasa pelayanan dalam bidang perhubungan yang diperlukan oleh masyarakat guna memenuhi tertib administrasi.

Dalam hal ini jasa pelayanan yang dimaksud adalah mengurus ataupun mengeluarkan surat-surat maupun izin tertentu dari setiap jenis kendaraan baik transportasi darat, laut, maupun udara.

2. Melakukan pengutipan Retribusi

Retribusi daerah ini dilakukan dalam rangka memperoleh PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang lebih baik. Hal ini tentunya akan


(47)

37

berdampak pada kesejahteraan Kota Medan itu sendiri. Secara garis besar retribusi yang dipungut oleh Dinas Perhubungan Kota Medan ini antara lain adalah :

a. Retribusi Terminal

b. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah c. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor d. Retribusi Izin Trayek

3. Melakukan usaha penertiban lalu lintas. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah:

a. Menggelar razia rutin surat-surat kendaraan bermotor.

Selain guna tertib lalu lintas hal ini juga dilakukan untuk mengurangi adanya tindakan pencurian kendaraan bermotor)

b. Melakukan pembinaan dan penertiban bagi pengendara.

Hal ini dilakukan agar pengendara khususnya pengendara roda empat atau lebih dalam kepatuhan terhadap rambu lalu lintas. Dalam hal ini parkir berlapis hingga kini masih menjadi perhatian, karena dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas.

c. Melakukan pemasangan rambu di setiap jalan di kota Medan.

Rambu lalu lintas adalah untuk kepentingan bahkan keselamatan bersama oleh karena itu pemasangan rambu di seluruh kawasan jalan di Kota Medan terus dilakukan. Bahkan, meksi rambu kerap hilang dari lokasi pemasangan rambu akan diganti dan melakukan korodinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan.


(48)

38 F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 merupakan rencana tahun kedua pelaksanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Medan 2014 - 2018. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Medan tahun 2015 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Propinsi Sumatera Utara Tahun 2015, RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2018 dan Rencana Strategis DinasPerhubungan Kota Medan Tahun 2014-2018, dimaksudkan untuk menjadiacuandalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Kota Medan pada tahun 2015. Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 berisi kebijakan pembangunanperhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang akan dibiayai baik melaluiAPBD dan APBN. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum yang secara singkatmenguraikan pencapaian kinerja sampai dengan tahun 2018 dan perkiraan tahun 2020.

Dengan arahkebijakan pada masing-masing bidang pembangunan perhubungan, yang meliputi transportasidarat, transportasi laut, transportasi udara, dan kegiatan penunjang transportasi, selanjutnyadisusun program-program pembangunan dikaitkan dengan kebutuhan pendanaan.Tujuan disusunnya Renja Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang Perhubungan di Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan penjabaran Renstra Dinas Perhubungan Kota Medan.


(49)

39 BAB III

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PEMUNGUTAN RETRIBUSI JASA USAHA TERMINAL PADADINAS

PERHUBUNGAN KOTA MEDAN A. Pengertian Sistem dan Prosedur

Baridwan (1999:2) mendefinisikan sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan(subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.Sistem adalah kumpulan atau jaringan dari berbagai unsur yangsaling berkaitan untuk maksud tertentu yang terpadu untuk melakukan kegiatan.

Sedangkan pengertian sistem secara umum adalah sekelompokunsur yang berhubungan erat satu sama lainnya,yang berfungsi bersama-sama mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001: 5).

Menurut Romney dan Steinbart (2004), pengertian sistem adalah sebagai berikut :

a. Entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

b. Perlengkapan dan program yang terdiri dari instalasi komputer lengkap. c. Program dan prosedur terkait yang menjalankan suatu tugas dalam sebuah

komputer.

Dari pengertian sistem diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem terdiri dari kumpulan atau jaringan untuk membentuk suatu kerangka kerja agar dapat melaksanakan suatu kegiatan atau tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terbentuk karena adanya prosedur-prosedur tertentu.

Prosedur merupakan suatu unsur dari sebuah sistem. Prosedur adalah suatu sistem urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang (Mulyadi, 2001: 5). Jaringan prosedur yang dibuat secara terpadu akanmembentuk sebuah sistem.


(50)

40

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporanyang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasikeuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkanpengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).

Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur pokok suatu sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam atau didokumentasikan di atas secarik kertas, dan data yang bersangkutan direkam pertama kalinya dalam catatan. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti yang telah disebutkan sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama


(51)

41

kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan, misalnya jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal umum.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. e. Laporan

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

B. Sistem Pengendalian Intern

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern adalah sistem yang meliputi unsurorganisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untukmenjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan dataakuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakanmanajemen (Mulyadi,


(52)

42

2001: 163).Baridwan (1999: 12) mendefinisikan sistem pengendalianintern baik secara sempit maupun secara luas. Dalam arti sempit sistempengendalian intern merupakan pengecekan, penjumlahan mendatar,penjumlahan menurun, pengurangan, dan perkalian angka-angka yangtertera dalam formulir, serta penelitian cara penjumlahan ataupencatatan. Dalam arti luas sistem pengendalian intern didefinisikansebagai pengawasan intern meliputi stuktrur organisasi dan semuacara-cara serta alat-alat yang digunakan di dalam perusahaan dengantujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksaketelitian dan kebenaran akuntansi, mendorong tingkat efisiensi dalamusaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemenyang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Mulyadi (2001: 163) mengemukakan empat tujuan pokoksistem pengendalian intern yaitu sebagai berikut :

1. Menjaga kekayaan organisasi

Sistem pengendalian intern yang baik akan menjamin dan menjagakekayaan investor dan krediturnya.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

Dokumen atau formulir merupakan media yang digunakan untukmenerapkan penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasiterlaksananya transaksi dalam organisasi. Oleh karena itupenggunaan formulir harus diawasi, karena formulir digunakansebagai dasar untuk pencatatan akuntansi, sehingga


(53)

43

prosedurpencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalamformulir, dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitiandan keandalan yang tinggi.

3. Mendorong tingkat efesiensi

Penerapkan sistem pengendalian intern yang baik secara langsung akan meningkatkan tingkat efesiensi suatu transaksi organisasi. Semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi maka kemungkinan profit organisasi tersebut akan semakin besar.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Kebijakan manajemen yang telah ditetapkan oleh suatu organisasiakan berjalan dengan baik apabila penerapan sistem pengendalianintern dilaksanakan dengan benar. Pelaksanaan sistem akanberjalan dengan baik apabila penerapan sistem pengendalian interndilaksanakan dengan benar. Pelaksanaan sistem pengendalianintern dalam suatu organisasi dapat dikatakan baik jika tidak luputdari terlaksananya unsur-unsur yang terkandung dalam sistempengendalian intern.

3. Unsur Pengendalian Intern

Mulyadi (2001: 164) mengemukakan unsur pokok sistem pengendalian internyaitu sebagai berikut ini.

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagiantanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.


(54)

44

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalamorganisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisari dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaks itersebut. Olehkarena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagianwewenang untuk otorisasi terlaksananya setiap transaksi.

c. Praktikyangsehatdalammelaksanakantugasdanfungsisetiap unit organisasi.Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem

wewenang dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya.Adapuncara-caraumumyang ditempuhuntukperusahaandalammenciptakan praktikyang sehat adalah sebagai berikut ini:

1) Penggunaanformulirbernomorurutcetakyang pemakaiannya harusdipertanggungjawabkanolehyang berwenang.Formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi,maka pengendalianinternpemakaiannya dengan mengunakan nomor uruttercetak, akan dapatmenetapkan pertanggungjawaban terlaksananyatransaksi.

2) Pemeriksaan mendadak(surprised audit)yang dilaksanakan tanpa pemberitahuanterlebihdahulukepada pihakyangakan diperiksa,denganjadwalyang tidakteratur. Jikadalamsuatu


(55)

45

organisasidilaksanakanpemeriksaan mendadak terhadap kegiatanpokoknya,haliniakanmendorong karyawan melaksanakan tugasnyasesuai denganaturanyang ditetapkan.

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campurtangan dari satuorangatau satu unit organisasilain.

4) Perputaranjabatan(jobrotation)yangdiadakansecararutin

akandapatmenjaga idependensidalammelaksanakantugasnya sehinggapersekongkolandi antaramerekabisadihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cutiyang menjadi haknya.Selamacuti, jabatan karyawanbersangkutan digantikan untuk sementara oleh pihak lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara. 6) Secaraperiodikdiadakanpencocokanfisikkekayaandengan

catatannya untukmenjaga kekayaanorganisasidanmengecek ketelitian dan keandalancatatanakuntansinya. Sebagaicontoh secaraperiodikdiadakanhitungankas(cashcount)perhitungan

fisikpersediaan (inventorytaking),perhitungan aktivatetap. Hasilperhitungan inidigunakan untuk menjagaketelitian dan keandalandataakuntansiyang dicatat dalam jurnal kas, pembantu persediaan, dan buku pembantu aktivatetap.


(56)

46

d. Karyawanyangmutunyasesuai dengan tanggungjawabnya.

Unsur mutukaryawanmerupakansistempengendalianinternyang paling penting.Jikaperusahaanmemilikikaryawanyang kompeten danjujur,unsurpengendalianyang laindapatdikurangi sampai batasminimum. Untuk mendapatkan karyawanyang kompeten dan dapat dipercayadapat dilakukan dengan caraberikut ini.

1) Seleksicalonkaryawanyang berdasarkan persyaratanyang dituntut oleh pekerjanya. Program yang baik dalam seleksi calon karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang dituntut oleh jabatanyangakan didudukinya.

2) Pengembangan pendidikan karyawan selamamenjadi karyawan perusahaan sesuai dengan perkembangan pekerjaannya.

4. Klasifikasi Sistem PengendalianIntern

Mulyadi(2001:164)mengemukakanklasifikasi sistem pengendalian intern dibedakan menjadi duayaitu sebagai berikut ini:

a. Pengendalian intern akuntansi (Internal AccontingControl) Pengendalianinternakuntansimeliputistrukturorganisasi,metode, dan ukuran-ukuran lain yang dikoordiansikan terutama untuk menjagakekayaanorganisasi,mengecekketelitian,dankeandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuanganyangdapat dipercaya.

b. Pengendalian intern administratif(Internal AdministrativeControl) Pengendalianinternadministratif meliputistruktur organisasi, metode,danukuran-ukuranyang dikoordinasikanterutama mendorongtingkatefisiensi dan dipatuhinyakebijakan manajemen.


(57)

47 C. Retribusi Terminal

Terminaladalahprasarana transportasijalanuntukkeperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra atau antar moda transportasisertamengatur kedatangandanpemberangkatan kendaraanangkutanpenumpang umumyang merupakansalahsatuwujud simpul jaringan transportasi.

RetribusiTerminaladalah pembayaran ataspenggunaan fasilitas dan/ atau pelayanan penggunaan terminal. Subjekretribusi terminal adalah orangpribadiataubadanyangmenggunakanataumenikmatipelayanan

jasaterminal. Pelayananjasaterminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkiruntukkendaraanpenumpang danbusumum,tempatkegiatanusaha dan fasilitas lainnyadi lingkungan terminalyang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

1. Dasar Hukum Pemungutan Retribusi Terminal

a. Undang-undang Nomor18 Tahun 1997Tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerahsebagaimana telahdiubahterakhirdengan Undang-undang Nomor34 Tahun 2000.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. c. Semua ketentuan dan peraturan yang berkaitan dengan terminal yang


(58)

48 2. Subjek dan Objek Retribusi Terminal

Subjek dan objek pemungutan retribusi terminal adalah sebagai berikut : a. Subjek Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati jasa pelayanan yang disediakan di terminal.

b. Objek Retribusi Terminal meliputi pelayanan penyediaan fasilitas terminal.

3. Pungutan Jasa Pelayanan Terminal

Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan luas dan jangka waktupemakaian terminal, jenis pelayanan, jenis kendaraan, jumlah danwaktu pelayanan. Pungutan jasa pelayanan terminal terdiri dari :

a. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk menaikkan danmenurunkan penumpang.

b. Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan angkutan selamamenunggu keberangkatan.

c. Jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraanangkutan umum penumpang.

d. Jasa kebersihan

e. Tempat penjualan tiket atau karcis

f. Tanda pengenal, meliputi tanda pengenal bagi pedagang besertakaryawannya, penjual karcis, penjual jasa dan pembersih bus. g. Jasa penggunaan kios


(59)

49

h. Jasa ruang tunggu penumpang, termasuk didalamnya fasilitas duduk, kebersihan, penerangan, Pusat Informasi, MCK (Toilet).

i. Jasa pemasangan reklame.

4. Struktur Besarnya Tarif Retribusi Terminal

Petugas ataupun Unit Pelaksana Teknis tidak dapat semena-mena menentukan besarnya tarif ataupun pungutan retribusi jasa usaha terminal kepada subjek retribusi. Struktur tarif retribusi terdiri dari biaya-biaya penatausahaan,penerbitan dokumen, pengawasan dan pengendalian lapangan,kebersihan, penerangan, penyusutan, dan pemeliharaan. Oleh karena itu demi kenyamanan dan kesamarataan objek retribusi maka besarnya tarifretribusi terminal ditetapkan atau ditentukan melalui kebijakanWalikota setempat.

D. Prosedur Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Terminal Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

Dasar pelaksanaan sistem pemungutan retribusi Terminal yaitu Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Terminal Penumpang. Dalam Peraturan Daerah ini disebutkan bahwa retribusi dipungut di seluruh wilayah terminal dan sub terminal. Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu tertentu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan pelayanan Pemerintah Kota. Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan.


(60)

50

Mekanisme pelaksanaan pemungutan jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu sebagai berikut :

1. Wajib retribusi yang menggunakan jasa pelayanan terminal dipungutsesuai tingkat penggunaan jasa. Wajib retribusi membayar retribusi terutang kepada petugas pemungut retribusi.

2. Atas pungutan tersebut petugas pemungut retribusi memberikan tanda bukti dengan menggunakan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) lembar 2 atau dokumen lain yang dipersamakan kepada wajib retribusi, dalam hal ini adalah karcis retribusi.

3. Setelah pemungutan selesai dilakukan, keesokan harinya sebelum pukul 13.00 WIB petugas pemungut retribusi harus menyerahkan uang hasil pungutan retribusi beserta SKRD 1 lembar kepada Bendahara Penerima pada Dinas Perhubungan Kota Medan, dan SKRD lembar 2 kepada Bagian Akuntansi. Dan satu lembar lainnya dibawa kembali oleh petugas pemungut retribusi.

4. Bendahara Penerima Dinas Perhubungan Kota Medan menerima uang hasil pungutan retribusi, menghitung, dan mencatat uang hasil penerimaan pungutan ke Surat Tanda Setoran.

5. Apabila seluruh hasil pungutan retribusi telah diterima dari keempat terminal, yakni Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, Terminal Sambu, dan Terminal Belawan maka Bendahara Penerima Dinas Perhubungan Kota Medan menghitung dan menjumlahkan keseluruhan penerimaan pada hari


(61)

51

tersebut sera mencatat pada Buku Kas Penerimaan dan menyerahkan kepada petugas penyetor.

6. Petugas Penyetor mengetik slip/kwitansi tanda penyetoran pada Bank yang ditujukan sesuai dengan jumlah hasil pungutan yang diterima lalu hasil pungutan tersebut kemudian disetorkan petugas penyetor ke Kas Daerah (Bank Pemerintah Daerah) dalam waktu selambat-lambatnya 1 x 24 jam hari kerja.

7. Pihak Bank memberikan tanda pengesahan (validasi) di Slip/Kwitansi Tanda Penyetoran.

E.Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Terminal Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

Pengawasan yang baik terhadap pemungutan atau penerimaan retribusi jasa usaha terminal merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh suatu perusahaan. Hal ini dilakukan guna memilimalisasi kecurangan ataupun penyelewengan yang dilakukan terhadap hasil pemungutan tersebut. Bentuk pengawasan lain diantaranya juga dilakukan dengan cara melakukan pengawasan dalam hal manajemen dan kepegawaian dengan menempatkan pegawai yg yang ahli dalam bidangnya demi tercapainya suatu spesifikasi kerja yang baik. Pengendalian internal merupakan prosedur mekanis dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi. Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan pada manajemen bahwa kebijakan dan prosedur yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan.


(62)

52

Sistem pengendalian intern dalam pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu sebagai berikut ini:

1. Fungsi UPT yang Terkait a. Fungsi UPT Pemungutan

Fungsi UPT pemungutan yaitu petugas pemungut retribusi. Petugaspemungut bertugas untuk melakukan pungutan retribusi kepadawajib retribusi dengan menggunakan SKRD (Surat KetetapanRetribusi Daerah) atau dokumen yang dipersamakan yaitu karcisretribusi yang telah divalidasi.

b. Fungsi UPT Pencatatan

Fungsi UPT pencatatan yaitu Bendahara Penerima dibantu oleh petugas penerimaan. Bendahara Penerima bertugas untuk menerima SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) lembar 1 dari petugas pemungut retribusi, menerima uang hasil pungutan retribusi, mengitung, dan mencatat kedalam Buku Penerimaan dan Surat Tanda Setoran.

c. Fungsi UPT Penyetoran

Fungsi UPT penyetoran adalah petugas penyetor dibawah koordinasi dari Bendahara Penerima. Petugas penyetor bertugas untuk menyetorkan uang hasil pungutan retribusi ke Bank Sumut kemudian menyerahkan Surat Tanda Setoran yang telah divalidasi oleh pihak bank kepada Bendahara Penerima.


(63)

53 d. Fungsi UPT Pembukuan

Fungsi pembukuan bertugas untuk membukukan uang hasil pemungutan retribusi ke dalam Buku Harian dan Buku Induk dalam satu kali pemungutan serta membuat laporan berupa nota dinas dari hasil pemungutan yang diperoleh. Setelah selama satu bulan maka data yang diperoleh dari buku tersebut akan dihitung dan dicatat kembali yang akan digunakan sebagai laporan bulanan.

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu sebagai berikut ini.

a. Karcis

Karcis merupakan dokumen utama yang digunakan oleh petugas pemungut retribusi terminal sebagai bukti pemungutan.

b. Surat Tanda Setoran

Surat Tanda Setor dibuat oleh Bendahara Penerima untuk menyetorkan hasil pungutan yang diperoleh setiap hari keKas Daerah melalui Bank Sumut.

3. Unsur Pengendalian Intern

Unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam sistempemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan terdiri dariorganisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yangsehat, dan karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur-unsurpengendalian intern dalam Unit Pelaksana Teknis


(64)

54

(UPT) Dinas Perhubungan Kota Medan selanjutnya dirinci sebagai berikut ini:

a. Organisasi

Struktur organisasi dalam penerimaan retribusi jasa usaha terminal telah ada pemisahan tanggung jawab fungsional yangtegas. Hal ini dapat dilihat dari adanya lebih dari satu orang atausatu unit dengan tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Masing-masing bagian diperintahkan melakukan tugasnya sesuai fungsi yang terkait.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasidari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinyatransaksi tersebut. Dalam sistem pemungutan retribusi terminal diTerminal Tirtonadi Surakarta telah ada sistem wewenang untukotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Penggunaan formulirmerupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaanwewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksipemungutan retribusi, yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatantransaksi dalam catatan akuntansi.

c. Pengawasan yang Dilakukan

Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan kota Medan dalampenerimaan retribusi tersebut dengan diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara jumlah uang yang diterima dengan catatan akuntansinya. Sebelum petugas pemungut meninggalkan kantor Dinas


(65)

55

Perhubungan kota Medan, uang hasil pungutan harus dicocokkan terlebih dahulu secara bersama-sama oleh Bendahara Penerima dan Petugas Pemungut Retribusi. Hal ini dilakukan guna menghindari selisih yang terjadi dengan jumlah uang yang diterima dengan catatan yang tertulis dalam SKRD sebelum akhirnya disetorkan.


(66)

56 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini :

1. Sistem pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Korta Medan sudah menunjukkan sistem pemungutan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi-fungsi yang terkait dalam satu kali pemungutan retribusi terminal yaitu fungsi pemungutan, fungsi pencatatan, fungsi penyetoran, dan fungsi pembukuan dimana seluruhnya dapat bekerja dengan baik.

2. Sistem pengendalian intern yang digunakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan dalam pemungutan retribusi terminal sudahmenunjukkan adanya unsur sistem pengendalian intern yaitu strukturorganisasi dengan tanggung jawab fungsional yang tegas, sistem otorisasidan prosedur pencatatan, serta pengawasan yang diulakukan.

3. Kurangnya pengawasan menyebabkan wajib pungut retribusi seringmelakukan pemungutan retribusi yang tidak sesuai dengan peraturan yangberlaku. Wajib pungut retribusi sering tidak menyerahkan uang kembalian bahkan terkadang uang yang diserahkan kurang dari jumlahnya, dan tidak menyerahkan karcis sebagai tanda pembayaran retribusi yangseharusnya menjadi hak wajib retribusi.


(67)

57 B. Saran

Penulis akan memberikan saran yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Agar admisnistrasi maupun pencatatan tertata dengan baik, sebaiknya bagian akuntansi secara rutin mencatat jumlah penerimaan retribusi setiap harinya ke Buku Kas Pembantu, tidak menumpuk catatan hingga satu minggu atau bahkan lebih.

2. Untuk menghindari perselisihan ataupun penyelewengan, sebaiknya orang yang masuk kedalam ruangan Bendahara Penerimaan dibatasi apalagi saat Petugas Pemungut Retribusi mengantar uang hasil pungutan retribusi.

3. Dinas Perhubungan Kota Medan sebaiknya lebih tegas terhadap setiap petugas pemungutan agar meminimalisasi kurangnya uang pungutan retribusi dan keterlambatan dalam mengantar ke kantor Dinas Perhubungan Kota Medan.

4. Pemerintah Kota Medan diharapkan lebih meningkatkan program kerja untuk menertibkan, menata, dan mengelola penggunaan jasa di terminal-terminal kota Medan, karena sampai dengan saat ini tenaga pengawas atau tenaga pemantau lapangan masih kurang, dan makin banyaknya masyarakat luar yang memanfaatkan jasa-jasa di lingkungan terminal tanpa izin yang berlaku.


(68)

58

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Mashal B, Romney dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi AkuntansiJakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Republik Indonesia. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.


(1)

53 d. Fungsi UPT Pembukuan

Fungsi pembukuan bertugas untuk membukukan uang hasil pemungutan retribusi ke dalam Buku Harian dan Buku Induk dalam satu kali pemungutan serta membuat laporan berupa nota dinas dari hasil pemungutan yang diperoleh. Setelah selama satu bulan maka data yang diperoleh dari buku tersebut akan dihitung dan dicatat kembali yang akan digunakan sebagai laporan bulanan.

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu sebagai berikut ini.

a. Karcis

Karcis merupakan dokumen utama yang digunakan oleh petugas pemungut retribusi terminal sebagai bukti pemungutan.

b. Surat Tanda Setoran

Surat Tanda Setor dibuat oleh Bendahara Penerima untuk menyetorkan hasil pungutan yang diperoleh setiap hari keKas Daerah melalui Bank Sumut.

3. Unsur Pengendalian Intern

Unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam sistempemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan terdiri dariorganisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yangsehat, dan karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur-unsurpengendalian intern dalam Unit Pelaksana Teknis


(2)

54

(UPT) Dinas Perhubungan Kota Medan selanjutnya dirinci sebagai berikut ini:

a. Organisasi

Struktur organisasi dalam penerimaan retribusi jasa usaha terminal telah ada pemisahan tanggung jawab fungsional yangtegas. Hal ini dapat dilihat dari adanya lebih dari satu orang atausatu unit dengan tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Masing-masing bagian diperintahkan melakukan tugasnya sesuai fungsi yang terkait.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasidari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinyatransaksi tersebut. Dalam sistem pemungutan retribusi terminal diTerminal Tirtonadi Surakarta telah ada sistem wewenang untukotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Penggunaan formulirmerupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaanwewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksipemungutan retribusi, yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatantransaksi dalam catatan akuntansi.

c. Pengawasan yang Dilakukan

Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan kota Medan dalampenerimaan retribusi tersebut dengan diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara jumlah uang yang diterima dengan catatan akuntansinya. Sebelum petugas pemungut meninggalkan kantor Dinas


(3)

55

Perhubungan kota Medan, uang hasil pungutan harus dicocokkan terlebih dahulu secara bersama-sama oleh Bendahara Penerima dan Petugas Pemungut Retribusi. Hal ini dilakukan guna menghindari selisih yang terjadi dengan jumlah uang yang diterima dengan catatan yang tertulis dalam SKRD sebelum akhirnya disetorkan.


(4)

56 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini :

1. Sistem pemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan Korta Medan sudah menunjukkan sistem pemungutan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi-fungsi yang terkait dalam satu kali pemungutan retribusi terminal yaitu fungsi pemungutan, fungsi pencatatan, fungsi penyetoran, dan fungsi pembukuan dimana seluruhnya dapat bekerja dengan baik.

2. Sistem pengendalian intern yang digunakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan dalam pemungutan retribusi terminal sudahmenunjukkan adanya unsur sistem pengendalian intern yaitu strukturorganisasi dengan tanggung jawab fungsional yang tegas, sistem otorisasidan prosedur pencatatan, serta pengawasan yang diulakukan.

3. Kurangnya pengawasan menyebabkan wajib pungut retribusi seringmelakukan pemungutan retribusi yang tidak sesuai dengan peraturan yangberlaku. Wajib pungut retribusi sering tidak menyerahkan uang kembalian bahkan terkadang uang yang diserahkan kurang dari jumlahnya, dan tidak menyerahkan karcis sebagai tanda pembayaran retribusi yangseharusnya menjadi hak wajib retribusi.


(5)

57

B. Saran

Penulis akan memberikan saran yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Agar admisnistrasi maupun pencatatan tertata dengan baik, sebaiknya bagian akuntansi secara rutin mencatat jumlah penerimaan retribusi setiap harinya ke Buku Kas Pembantu, tidak menumpuk catatan hingga satu minggu atau bahkan lebih.

2. Untuk menghindari perselisihan ataupun penyelewengan, sebaiknya orang yang masuk kedalam ruangan Bendahara Penerimaan dibatasi apalagi saat Petugas Pemungut Retribusi mengantar uang hasil pungutan retribusi.

3. Dinas Perhubungan Kota Medan sebaiknya lebih tegas terhadap setiap petugas pemungutan agar meminimalisasi kurangnya uang pungutan retribusi dan keterlambatan dalam mengantar ke kantor Dinas Perhubungan Kota Medan.

4. Pemerintah Kota Medan diharapkan lebih meningkatkan program kerja untuk menertibkan, menata, dan mengelola penggunaan jasa di terminal-terminal kota Medan, karena sampai dengan saat ini tenaga pengawas atau tenaga pemantau lapangan masih kurang, dan makin banyaknya masyarakat luar yang memanfaatkan jasa-jasa di lingkungan terminal tanpa izin yang berlaku.


(6)

58

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Mashal B, Romney dan Paul John Steinbart. 2004. Sistem Informasi AkuntansiJakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Republik Indonesia. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.