Perancangan Desain Interiro Sanggar Batik Jawa Barat Untuk Anak Dengan Konsep "Playful And Fun With Pattern".

(1)

viii

ABSTRAK

Sanggar Batik Jawa Barat untuk Anak merupakan wadah untuk anak mulai usia 4-6, 6-7, 7-8, 8-13 tahun dapat mengembangkan kreativitasnya. Di tempat ini anak-anak dapat belajar sambil bermain dan mereka pun mendapatkan wawasan mengenai seni. Sanggar Batik ini mengajarkan dan memberi wawasan tentang Batik khususnya Batik Jawa Barat. Karena terletak di kota Bandung sehingga spesifikasi pembelajarannya yaitu mengenai batik di Jawa Barat. Selain pengenalan seni sejak dini, hal ini merupakan pelestarian dan pengembangan batik Jawa Barat di Indonesia.

Pada sanggar ini anak-anak diberi penjelasan mengenai macam-macam Batik yang ada di Jawa Barat. Selain itu mereka dapat menggambar atau melukis batik dari yang bentuknya sederhana. Dan pembuatan batik tradisional pun diajarkan kepada anak-anak. Sanggar Batik ini memilki gallery sendiri di mana guna untuk menampilkan karya-karya yang telah dibuat oleh mereka, selain itu adapun karya-karya yang dapat menambah wawasan mereka.

Dalam perancangan sebuah sanggar Batik Jawa Barat anak ini menggunakan konsep Playful and Fun with Pattern karena motif batik Jawa Barat yang memiliki beragam motif dan memiliki gaya yang lebih bebas dibandingkan dengan motif batik dari wilayah yang lain. Selain itu, sesuai dengan karakteristik anak yang playful and fun. Penggunaan warna yang cerah pada interiornya yang dimana diambil dari warna-warna batik Jawa Barat yang cerah dan juga dapat mempengaruhi psikologi anak di mana akan mempengaruhi mood seorang anak yang dapat menjalankan aktivitasnya dengan menyenangkan. Warna cerah tersebut juga mewakili image dari seorang anak yang ceria dan aktif.


(2)

ix

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

BIODATA PENULIS ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

Bab I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Tujuan Masalah ... 3

I.4 Manfaat Perancangan ... 3

I.5 Metode Pengumpulan Data ... 4

I.6 Sistematika Penulisan... 4

Bab II Kajian Teori ... 6

2.1 Sanggar ... 6

2.2 Perbedaan Sangaar dan Kursus ... 7

2.3 Sanggar Seni... 7

2.4 Pendidikan ... 8

2.4.1 Filosofi Pendidikan ... 9

2.5 Seni ... 9

2.6 Pengertian Seni dari Berbagai Bahasa ... 10

2.6.1 Seni dalam Bahasa Sanksekerta ... 10

2.6.2 Seni dalam Bahasa Latin ... 11

2.7 Kreativitas ... 11

2.7.1 Kreativitas sebagai Multi Kecerdasan ... 12


(3)

x

2.7.3 Ciri-ciri Kreativitas ... 16

2.8 Sejarah Batik Indonesia ... 17

2.9 Perkembangan Batik di Indonesia ... 17

2.10 Seni Batik ... 18

2.11 Pengertian Batik ... 20

2.11.1 Falsafah Agraris Batik ... 21

2.11.2 Filosofi Batik secara Umum ... 22

2.12 Motif Batik Secara Umum ... 22

2.12.2 Macam-Macam Motif Batik Jawa Barat ... 23

2.13 Pewarnaan Batik ... 23

2.13.1 Langkah-Langkah Pewarnaan ... 24

2.13.2 Proses Pembuatan Batik ... 25

2.14 Batik Remukan ... 25

2.15 Batik Print ... 26

2.16 Batik Cap ... 27

2.17 Alat yang Dibutuhkan untuk membatik ... 28

2.17.1 Jenis-jenis Canting ... 29

2.18 Studi Ergonomi ... 30

2.19 Warna ... 33

Bab III Deskripsi Objek Studi ... 36

3.1 Deskripsi Project ... 36

3.2 Site Analisis ... 43

3.3 Programming ... 45

3.3.1 Bubble Diagram ... 45

3.3.2 Diagram Matrix ... 46

3.3.3 Zoning ... 47

3.3.4 Blocking ... 49

3.4 Program Sanggar ... 51

3.5 Analisis Fungsional ... 52

3.5.1 Aktivitas Pengguna ... 53

3.5.2 Program Kebutuhan Ruang ... 54


(4)

xi

4.1 Analogi Konsep ... 57

4.2 Penerapan Desain ... 57

4.2.1 Lantai... 59

4.2.2 Dinding ... 60

4.2.3 Ceiling ... 63

4.2.4 Furniture ... 64

Bab V Kesimpulan dan Saran... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Batik Remukan ... 26

Gambar 2.2 Cap untuk Batik ... 27

Gambar 2.3 Ergonomi display karya seni ... 31

Gambar 2.4 Ergonomi lavatory anak ... 32

Gambar 2.5 Ergonomi jangkauan anak ... 32

Gambar 2.6 Area Penjemuran ... 33

Gambar 2.7 Joglo ... 34

Gambar 2.8 Ruang Kerja ... 34

Gambar 2.9 Pewarnaan Gradasi ... 34

Gambar 2.10 Area Pewarnaan dan Perebusan Kain ... 34

Gambar 2.11 Area Membuat Sketsa Batik... 34

Gambar 2.12 Area Pembuatan Batik Tulis ... 34

Gambar 2.13 Area Pembuatan Batik Cap ... 34

Gambar 2.14 Area Pembuatan Batik Cap ... 35

Gambar 2.15 Cap Untuk Batik ... 35

Gambar 2.16 Pembuatan Batik Cap ... 35

Gambar 3.1 Siteplan ... 36

Gambar 3.2 Perspektif dari Tk BPK Penabur International School ... 37

Gambar 3.3 Foto eksisting bangunan A ... 38

Gambar 3.4 Foto eksisting bangunan B ... 38

Gambar 3.5 Foto eksisting bangunan C ... 39

Gambar 3.6 Foto eksisting bangunan D ... 39

Gambar 3.7 Foto eksisting bangunan E ... 40

Gambar 3.8 Foto eksisting bangunan F ... 40

Gambar 3.9 Foto eksisting bangunan G ... 41

Gambar 3.10 Foto eksisting bangunan H ... 41

Gambar 3.11 Foto eksisting bangunan I ... 42

Gambar 3.12 Bubble diagram lantai 1 ... 45

Gambar 3.13 Bubble diagram lantai 2 ... 45

Gambar 3.14 Diagram Matrix ... 46


(6)

xiii

Gambar 3.16 Zoning lantai dua... 48

Gambar 3.17 Blocking lantai satu ... 49

Gambar 3.16 Blocking lantai dua ... 50

Gambar 4.1 Denah General Lantai I ... 58

Gambar 4.2 Denah General Lantai 2 ... 58

Gambar 4.3 Denah Khusus Lantai I ... 59

Gambar 4.4 Denah Khusus Lantai 2 ... 60

Gambar 4.5 Potongan Denah Khusus ... 61

Gambar 4.6 Potongan Denah Khusus ... 62

Gambar 4.7 Denah Ceiling Khusus Lantai I ... 63

Gambar 4.8 Denah Ceiling Khusus Lantai 2 ... 64

Gambar 4.9 Detail Furniture ... 65

Gambar 4.10 Furniture ... 65

Gambar 4.11 Detail Furniture ... 66

Gambar 4.12 Furniture ... 66

Gambar 4.13 Furniture ... 67

Gambar 4.14 Perspektif Ruang Kelas ... 67

Gambar 4.15 Perspektif Persputakaan ... 68

Gambar 4.16 Perspektif Persputakaan ... 68

Gambar 4.17 Perspektif Persputakaan ... 69


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bagan Proses Pimikiran Otak... 13

Tabel 2.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 16

Tabel. 3.1 Site Analisis ... 45


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan globalisasi, kreativitas bangsa sangat berpengaruh didalam perkembangan bangsa terutama bangsa Indonesia yang dapat mempercepat laju pertumbuhan industri kreatif Indonesia. Hal ini dapat ditingkatkan melalui kreativitas anak bangsa yang menjadi penerus generasi muda di Indonesia. Daya kreativitas merupakan hal yang tidak mudah diadopsi, akan terus berkembang dan dinamis dalam diri kita masing-masing terutama pada pertumbuhan kreativitas anak. Untuk itu perlu terus dipacu daya kreativitas yang ada.

Dalam hal tersebut perkembangan kreativitas anak harus diasah misalnya dalam pengembangan bakat sehingga terjadinya proses inteligensi dan merupakan dasar yang kuat dalam perkembangan sebuah kreativitas. Pertumbuhan kreativitas dapat memacu anak-anak lebih percaya diri untuk berprestasi. Perkembangan kreativitas masing-masing anak tidak sama, tergantung pada berbagai hal seiring dengan pertumbuhan. Untuk itu dalam membentuk kreativitas anak harus ditanamkan dimulai dari usia dini. Di samping itu dengan memberikan nutrisi tepat yang sesuai dengan perkembangannya.

Kreativitas anak dapat dipacu dengan cara melakukan hal-hal yang mengasah otak kiri. Dengan bermain mereka dapat mengembangkan emosi, fisik, dan pertumbuhan kognitifnya. Sehingga dalam perkembangan kreativitas anak dengan cara metode pembelajaran dimana anak-anak bermain sambil belajar dapat memacu kreativitasnya.

Pengenalan seni terhadap anak-anak dapat dikatakan masih kurang. Baik seni di Indonesia maupun di luar Indonesia terutama dalam hal seni rupa. Hal tersebut dapat di atasi dengan cara adanya tempat yang dapat mewadahi anak-anak dalam mengembangkan kreativitasnya dengan melakukan aktivitas seperti menggambar, mewarnai ataupun melukis yang diikuti dengan pengenalan-pengenalan mengenai seni.


(9)

2 Pengenalan seni batik di Indonesia terhadap anak kurang mendapat perhatian. Untuk itu, pengenalan batik kepada anak sejak dini sangat diperlukan disamping itu hal tersebut dapat mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas.

Untuk itu, dalam proyek ini akan diciptakan tempat di mana anak-anak dapat mengembangkan kreativitasnya yaitu sekolah yang mengajarkan seni rupa pada anak sejak dini. Dimana tempat ini merupakan sekolah kedua bagi anak-anak setelah mempelajari pendidikan formal. Khususnya bagi anak-anak sekolah dasar.

Dalam Sanggar Batik Jawa Barat ini khusus dibidang membatik di mana anak-anak dapat mempelajari tentang batik terutama batik di Indonesia yang sangat beragam. Dalam sekolah ini anak-anak selain mempelajari secara teori juga dapat berkreasi dalam media apapun, misalnya dari mulai menggambar, mewarnai, melukis di atas kanvas, sampai membuat batik asli di atas kain. Sanggar Batik Jawa Barat ini khusus mengajarkan tentang batik yang lebih spesifik yaitu batik Jawa Barat dimana anak-anak dapat mempelajari juga menambah wawasan mnegenai kaya seni Indonesia. Juga dapat mengembangkan batik-batik yang baru.

Aktivitas yang dilakukan di dalam sekolah kedua ini, anak-anak dapat berekspresi dalam menggambar, mewarnai atau melukis yang mengacu pada pengetahuan tentang seni khususnya Batik Jawa Barat. Ditempat ini terdapat gallery kecil yang berisikan hasil karya mereka maupun karya seni yang sudah ada. Hal tersebut ditujukan agar anak-anak dapat mengenal seni tentang batik di Indonesia juga dapat mengembangkan bakat mereka. Selain itu pun, hal ini merupakan pelestarian karya seni Indonesia dengan pengenalan sejak dini yang juga mengasah kekreatifan tiap anak Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang ruang-ruang belajar / workshop untuk anak 4-13 tahun yang mampu mengembangkan kreativitas anak?

2. Bagaimana merancang sebuah interior dan menciptakan suasana dan cara yang menarik untuk anak yang dapat memberikan wawasan?


(10)

3 3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi

yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu sebagai berikut: 1. Membuat organisasi ruang yang baik berdasarkan aktivitas secara

berkelompok di dalam sebuah interior sekolah.

2. Menciptakan atmosfer ruang yang membuat anak tidak jenuh dan mendesain interior yang menarik.

3. Menggunakan warna-warna yang dapat merangsang psikologi anak.

4. Membuat sirkulasi ruang yang baik untuk anak yang aktif dan keamanan yang tetap terjaga.

5. Mendesain furniture khusus anak yang ergonomis dan menggunakan finishing yang baik sehingga tidak berdampak negatif bagi anak.

1.5 Manfaat Perancangan

1. Bagi anak, dapat mengasah kreativitas mereka yang merupakan

wadah mereka untuk mengekspresikan dalam bentuk visual yaitu dalam sebuah karya seni. Hal ini dapat menambah wawasan mereka mengenai seni terutama seni batik Jawa Barat yang juga merupakan bentuk pelestarian karya seni Indonesia.

2. Bagi perancang, memberikan suatu wadah kreativitas untuk anak

yang dapat mengembangkan bakat dan mengasah kreativitas seorang anak Sekolah Dasar dan juga memberi wawasan bagi anak Sekolah Dasar mengenai seni. Memberikan wawasan dan pengalaman dalam hal merancang Sanggar Batik Jawa Barat khusus Anak dengan berpikir analitis dan komparatif sesuai dengan konsep yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Bagi masyarakat luas, dapat dijadikan sarana untuk

mengembangkan kreativitas anak dan memberikan apresiasi tentang pandangan terhadap Sanggar Batik Jawa Barat bahwa


(11)

4 sarana ini merupakan tempat dimana tempat mengembangkan kreativitas anak dan pengenalan seni sejak dini.

4. Bagi pemerintah, akan mendapatkan pendapatan daerah dan

meningkatkan kualitas dan kuantitas program pemerintah dalam Sanggar Batik Jawa Barat.

1.6 Metoda Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk menyusun perancangan ini adalah:

1. Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan studi perpustakaan untuk mendapatkan data sebagai landasan teori dengan membaca literatur buku dan media lain yang berhubungan dengan permasalahan desain.

2. Studi lapangan, yaitu mengadakan survei. Sejauh ini survei dan studi lapangan yang dilakukan dengan memakai metode sebagai berikut:

 Wawancara, dengan mengajukan pertanyaan dengan pihak yang bersangkutan dan nara sumber yang memberikan tanggapan berupa opini atau pendapat yang dapat dijadikan informasi penting bagi penulis dalam perancangan.

 Observasi, dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas dalam lingkungan membatik sehingga dapat menyimpulkan informasi yang sesuai dengan aktivitas yang ada.

Selain itu metode pengumpulan data dilakukan melalui situs – situs di internet dan literatur yang lain guna melengkapi data – data yang diperlukan.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I, penulis membahas tentang Latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Perancangan, Manfaat Perancangan, Sistematika Penulisan dan Metode Pengumpulan Data.

BAB II, penulis memaparkan literatur yang berhubungan dengan Sanggar Batik Jawa Barat, sekolah, pendidikan, seni, warna, organisasi ruang


(12)

5 yang baik dimana didalamnya terdapat teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian.

BAB III, penulis mendeskripsikan mengenai deskripsi proyek, analisis fungsional dan ide implementasi konsep.

BAB IV, penulis akan memaparkan tentang hasil perencanaan dalam bentuk gambar desain yang diterapkan pada penataan layout ruang dan penerapan interior.

BAB V, penulis menjelaskan tentang kesimpulan, saran yang merupakan hasil dari laporan yang penulis lakukan.


(13)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Penerapan konsep “Playful and Fun with Pattern” pada sebuah desain interior Sanggar Batik Jawa Barat anak yang terlihat dari pola lantai, ceiling dan beberapa dinding menggunakan elemen estetis. Karena diambil dari keberagaman batik Jawa Barat yang memiliki gaya lebih bebas dari batik lainnya. Serta penggunaan warna primer, sekunder dan warna natural pun diambul dari warna batik Jawa Barat.

Dengan konsep “Playful and Fun with Pattern” ini sesuai dengan batik Jawa Barat dan juga sesuai dengan karakteristik anak. Hal tersebut dapat menjadi pendukung saat anak belajar terutama mengembangkan bakatnya atau kreativitas anak. Dan juga dengan adanya sanggar batik Jawa Barat anak ini, anak-anak dapat mengetahui mengenai budaya Indonesia terutama batik Jawa Barat dan mereka pun lebih mencintai budaya dalam negeri serta dapat mengenal seni budaya sejak dini dengan mengembangkan kreativitas mereka. Hal tersebut merupakan salah satu contoh untuk melestarikan kebudayaan Indonesia terutama budaya batik.

1.2 Saran

Kurangnya kecintaan terhadap budaya dalam negeri Indonesia saat ini terutama bagi generasi muda saat ini dan kurangnya pengenalan seni sejak dini bagi anak sehingga kreativitasnya kurang berkembang. Justru generasi muda merupakan penerus bangsa untuk kedepannya. Perancangan Sanggar Batik Jawa Barat dengan konsep Playful and Fun with Pattern merupakan salah satu cara dengan memberikan sebuah fasilitas yang dapat mengembangkan kreativitas anak melalui pengenalan budaya batik Jawa Barat sehingga anak-anak dapat mencintai seni budaya batik Jawa Barat yang merupakan salah satu budaya Indonesia.


(14)

1

DAFTAR PUSTAKA

Panero, Julius. AIA,ASID.2003.Dimensi Manusia dan Ruang

Interior.Jakarta:Erlangga.

Olds Rui, Anita. 2001. Child Care Desain Guide. New York: the mc graw-hill companies.

Handojo, Stefanny T. 2006. Desain Partisipasi pada Unsur-Unsur Fisik Ruang Kelas Anak Berkebutuhan Khusus.

D.K Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta:Erlangga

D.K Ching, Francis. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:Erlangga

Dokumen Pribadi Batik KOMAR

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/definisi-anak/

http://peperonity.com/go/sites/mview/petualangan/22180566(p3);jsessionid=6D14 36CC575C7CF14F006AE870649816.c03

http://dokteranakku.com/?p=207

http://dedenbatik.com/article/15527/koleksi-galeri-batik-tasik-deden-yang-menarik.html

http://www.surabaya-metropolis.com/index.php/serba-serbi-info-lain/budaya/batik/ragam-batik-indonesia/2105-batik-tasikmalaya-

http://www.imahtasik.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26& emid=16

ttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Desain/Desain-Busana-Pakaian/?PostID=214616

http://garutpedia.garutkab.go.id/index.php?title=Batik_Garutan http://www.surabaya-metropolis.com/index.php/serba-serbi-info-lain/budaya/batik/ragam-batik-indonesia/2103-batik-garut-garutan www.gallerybandung.com


(15)

2 http://www.nutrisibalitacerdas.com/module.php?act=article&mode=read&catego

yID=2&articleID=88 http://id.wikipedia.org/wiki/Anak

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/pengertian-anak/ http://duniapsikologi.dagdigdug.com/category/psikologi-anak/

http://sg.pagenation.com/sin/Singapore%20Art%20School_103.8485_1.2991.map http://5-batik-kontemporer-di-bandung-menggeliat-menuju-dunia-qfashionq http://www.bisnis-indonesia.biz/Pendidikan/tempat-kursus/lain---lain/Batik

Semarang-16-Sanggar-batik-produksi-dan-kursus-batik-l209.html http://wiralodra.com/2009/06/batik-paoman/

http://wiralodra.com/tag/batik-dermayon/

http://cimahiinfo.blogspot.com/2009/06/pemkot-kenalkan-3-motif-batik cimahi.html


(1)

3 3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi

yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu sebagai berikut: 1. Membuat organisasi ruang yang baik berdasarkan aktivitas secara

berkelompok di dalam sebuah interior sekolah.

2. Menciptakan atmosfer ruang yang membuat anak tidak jenuh dan mendesain interior yang menarik.

3. Menggunakan warna-warna yang dapat merangsang psikologi anak.

4. Membuat sirkulasi ruang yang baik untuk anak yang aktif dan keamanan yang tetap terjaga.

5. Mendesain furniture khusus anak yang ergonomis dan menggunakan finishing yang baik sehingga tidak berdampak negatif bagi anak.

1.5 Manfaat Perancangan

1. Bagi anak, dapat mengasah kreativitas mereka yang merupakan wadah mereka untuk mengekspresikan dalam bentuk visual yaitu dalam sebuah karya seni. Hal ini dapat menambah wawasan mereka mengenai seni terutama seni batik Jawa Barat yang juga merupakan bentuk pelestarian karya seni Indonesia.

2. Bagi perancang, memberikan suatu wadah kreativitas untuk anak yang dapat mengembangkan bakat dan mengasah kreativitas seorang anak Sekolah Dasar dan juga memberi wawasan bagi anak Sekolah Dasar mengenai seni. Memberikan wawasan dan pengalaman dalam hal merancang Sanggar Batik Jawa Barat khusus Anak dengan berpikir analitis dan komparatif sesuai dengan konsep yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Bagi masyarakat luas, dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan kreativitas anak dan memberikan apresiasi tentang pandangan terhadap Sanggar Batik Jawa Barat bahwa


(2)

4 sarana ini merupakan tempat dimana tempat mengembangkan kreativitas anak dan pengenalan seni sejak dini.

4. Bagi pemerintah, akan mendapatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kualitas dan kuantitas program pemerintah dalam Sanggar Batik Jawa Barat.

1.6 Metoda Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk menyusun perancangan ini adalah:

1. Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan studi perpustakaan untuk mendapatkan data sebagai landasan teori dengan membaca literatur buku dan media lain yang berhubungan dengan permasalahan desain.

2. Studi lapangan, yaitu mengadakan survei. Sejauh ini survei dan studi lapangan yang dilakukan dengan memakai metode sebagai berikut:

 Wawancara, dengan mengajukan pertanyaan dengan pihak yang bersangkutan dan nara sumber yang memberikan tanggapan berupa opini atau pendapat yang dapat dijadikan informasi penting bagi penulis dalam perancangan.

 Observasi, dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas dalam lingkungan membatik sehingga dapat menyimpulkan informasi yang sesuai dengan aktivitas yang ada.

Selain itu metode pengumpulan data dilakukan melalui situs – situs di internet dan literatur yang lain guna melengkapi data – data yang diperlukan.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I, penulis membahas tentang Latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Perancangan, Manfaat Perancangan, Sistematika Penulisan dan Metode Pengumpulan Data.

BAB II, penulis memaparkan literatur yang berhubungan dengan Sanggar Batik Jawa Barat, sekolah, pendidikan, seni, warna, organisasi ruang


(3)

5 yang baik dimana didalamnya terdapat teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian.

BAB III, penulis mendeskripsikan mengenai deskripsi proyek, analisis fungsional dan ide implementasi konsep.

BAB IV, penulis akan memaparkan tentang hasil perencanaan dalam bentuk gambar desain yang diterapkan pada penataan layout ruang dan penerapan interior.

BAB V, penulis menjelaskan tentang kesimpulan, saran yang merupakan hasil dari laporan yang penulis lakukan.


(4)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Penerapan konsep “Playful and Fun with Pattern” pada sebuah desain interior Sanggar Batik Jawa Barat anak yang terlihat dari pola lantai, ceiling dan beberapa dinding menggunakan elemen estetis. Karena diambil dari keberagaman batik Jawa Barat yang memiliki gaya lebih bebas dari batik lainnya. Serta penggunaan warna primer, sekunder dan warna natural pun diambul dari warna batik Jawa Barat.

Dengan konsep “Playful and Fun with Pattern” ini sesuai dengan batik Jawa Barat dan juga sesuai dengan karakteristik anak. Hal tersebut dapat menjadi pendukung saat anak belajar terutama mengembangkan bakatnya atau kreativitas anak. Dan juga dengan adanya sanggar batik Jawa Barat anak ini, anak-anak dapat mengetahui mengenai budaya Indonesia terutama batik Jawa Barat dan mereka pun lebih mencintai budaya dalam negeri serta dapat mengenal seni budaya sejak dini dengan mengembangkan kreativitas mereka. Hal tersebut merupakan salah satu contoh untuk melestarikan kebudayaan Indonesia terutama budaya batik.

1.2 Saran

Kurangnya kecintaan terhadap budaya dalam negeri Indonesia saat ini terutama bagi generasi muda saat ini dan kurangnya pengenalan seni sejak dini bagi anak sehingga kreativitasnya kurang berkembang. Justru generasi muda merupakan penerus bangsa untuk kedepannya. Perancangan Sanggar Batik Jawa Barat dengan konsep Playful and Fun with Pattern merupakan salah satu cara dengan memberikan sebuah fasilitas yang dapat mengembangkan kreativitas anak melalui pengenalan budaya batik Jawa Barat sehingga anak-anak dapat mencintai seni budaya batik Jawa Barat yang merupakan salah satu budaya Indonesia.


(5)

1

DAFTAR PUSTAKA

Panero, Julius. AIA,ASID.2003.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Jakarta:Erlangga.

Olds Rui, Anita. 2001. Child Care Desain Guide. New York: the mc graw-hill companies.

Handojo, Stefanny T. 2006. Desain Partisipasi pada Unsur-Unsur Fisik Ruang Kelas Anak Berkebutuhan Khusus.

D.K Ching, Francis. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta:Erlangga

D.K Ching, Francis. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:Erlangga

Dokumen Pribadi Batik KOMAR

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/definisi-anak/

http://peperonity.com/go/sites/mview/petualangan/22180566(p3);jsessionid=6D14 36CC575C7CF14F006AE870649816.c03

http://dokteranakku.com/?p=207

http://dedenbatik.com/article/15527/koleksi-galeri-batik-tasik-deden-yang-menarik.html

http://www.surabaya-metropolis.com/index.php/serba-serbi-info-lain/budaya/batik/ragam-batik-indonesia/2105-batik-tasikmalaya-

http://www.imahtasik.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26& emid=16

ttp://id.88db.com/id/Services/Post_Detail.page/Desain/Desain-Busana-Pakaian/?PostID=214616

http://garutpedia.garutkab.go.id/index.php?title=Batik_Garutan http://www.surabaya-metropolis.com/index.php/serba-serbi-info-lain/budaya/batik/ragam-batik-indonesia/2103-batik-garut-garutan www.gallerybandung.com


(6)

2 http://www.nutrisibalitacerdas.com/module.php?act=article&mode=read&catego

yID=2&articleID=88 http://id.wikipedia.org/wiki/Anak

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/tag/pengertian-anak/ http://duniapsikologi.dagdigdug.com/category/psikologi-anak/

http://sg.pagenation.com/sin/Singapore%20Art%20School_103.8485_1.2991.map http://5-batik-kontemporer-di-bandung-menggeliat-menuju-dunia-qfashionq http://www.bisnis-indonesia.biz/Pendidikan/tempat-kursus/lain---lain/Batik

Semarang-16-Sanggar-batik-produksi-dan-kursus-batik-l209.html

http://wiralodra.com/2009/06/batik-paoman/

http://wiralodra.com/tag/batik-dermayon/

http://cimahiinfo.blogspot.com/2009/06/pemkot-kenalkan-3-motif-batik cimahi.html