Pengaruh Persepsi Konsumen Bandung pada Iklan TV Bintangin terhadap Brand Awareness.

(1)

i

ABSTRAK

Saat ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut berdampak pada beberapa sektor salah satunya adalah sektor obat – obatan. Dengan persaingan ini produsen dari berbagai jenis obat bersaing untuk membuat produk yang aman dengan harga yang terjangkau agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Masing – masing konsumen harus dapat menciptakan sesuatu yang berbeda agar dapat menarik perhatian konsumen yang bingung dengan begitu banyaknya pilhan yang ditawarkan. Salah satunya adalah Bintang7 sebagai penghasil berbagai macam produk obat, diantaranya adalah merek Bintangin.

Bintangin adalah obat masuk angin yang diperuntukkan untuk masyarakat yang sedang mengalami masuk angin dan meredakan perut kembung,pegal-pegal, sakit kepala dan meriang . Agar masyarakat dapat mengenal produk dan merek Bintangin, maka Baintang7 melakukan marketing communication mix, salah satunya adalah dengan membuat iklan pada media televisi. Tujuan dasar yang ingin dicapai adalah agar konsumen mampu mengenal dan bahkan mengingat merek produk yang diiklankan yang dalam hal ini adalah Bintangin. Dengan iklan yang baik, produk dan mereknya akan mampu dipersepsikan baik oleh target audiens –nya yang diharapkan mampu menciptakan awareness terhadap suatu brand tertentu yang nanti nya berdampak pada peningkatan penjualan. Namun berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen tidak mampu mengasosiasikan iklan TV terhadap merek Bintangin. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang pengaruh persepsi konsumen terhadap iklan TV Bintangin terhadap brand awareness Bintangin melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Konsumen Bandung pada Iklan TV bintangin terhadap Brand Awareness.”

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengumpulkan data, menganalisis, dan menyusun hasil penelitian secara sistematis. Penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan literatur. Analisis dapat dilakukan secara kualitatif yaitu menggunakan distribusi frekuensi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap atribut iklan TV Bintangin adalah biasa – biasa saja dan hal ini berdampak pada rendahnya awareness konsumen terhadap merek bintangin. Dengan demikian atribut iklan seperti pesan yang ingin disampaikan, tampilan produk dalam iklan, logo perusahaan, slogan sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen terhadap suatu iklan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan beberapa saran agar tercipta brand awareness yang baik akan suatu merek. Saran yang diberikan adalah dengan membuat iklan dengan lebih inovatif dan penekanan pada merek. Dengan persepsi yang baik terhadap suatu iklan diharapkan akan berpengaruh terhadap tingginya brand awareness terhadap merek produk yang diiklankan.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Penelitian 1

1.2Identifikasi Masalah Penelitian 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 6

1.3.1Tujuan Penelitian 6

1.3.2Kegunaan Penelitian 7

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Advertising 8

2.1.1 Pengertian Advertising 8

2.1.2 Karakteristik Advertising 11

2.1.3 Pengelompokan Advertising 12

2.1.4 Tujuan Advertising 14

2.1.5 Aspek – aspek Advertising Plan 18

2.1.6 Elemen – elemen dalam Advertising 21

2.1.6.1 Advertisig pada Media Televisi 25

2.2 Brand Awareness 26

2.2.1 Brand Awareness Pyramid Model 27

2.2.2Pengukuran Brand Awareness 29

2.3 Persepsi Konsumen 31

2.3.1 Aspek – aspek Persepsi 34


(3)

2.4 Pengaruh Iklan Televisi terhadap Brand Awareness 36

2.5 Kerangka Pemikiran 38

2.6 Hipotesis 44

BAB 3 METODE DAN OBYEK PENELITIAN 45

3.1 Objek Penelitian 45

3.2 Metode Penelitian 45

3.2.1 Metode dan Jenis Penelitian 45

3.2.2 Definisi Operasional Variabel 46

3.2.3 Jenis dan Sumber Data 52

3.2.4 Populasi dan Sampel Penelitian 52

3.2.4.1 Populasi Penelitian 52

3.2.4.2 Sampel Penelitian 53

3.2.5 Teknik Penentuan Sampel 53

3.3 Teknik Pengumpulan Data 54

3.4 Metode Analisis 55

3.4.1 Uji Validitas 55

3.4.2 Uji Reliabelitas 57

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 59

4.2 Profil pernyataan Responden 63

4.3 Regreasi Sederhana 87

4.4 Pembahasan 91

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 97

5.1 Kesimpulan 97

5.2 Saran 98

DAFTAR PUSTAKA 99 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Media dalam beriklan berikut keuntungan dan kerugiannya 21

Tabel 3.2.2.1 Pengukuran Variabel 47

Tabel 3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel X 49

Operasionalisasi Variabel Y 51

Tabel 3.4.1 Hasil Uji Validitas 56

Tabel 3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas 58

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden 59

Tabel 4.2 Usia Responden 60

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden 61

Tabel 4.4 Berdasarkan Konsumsi 62

Tabel 4.5 Berdasarkan Awareness 63

Tabel 4.6 Tentang Pesan Iklan 1 64

Tabel 4.7 Tentang Pesan Iklan 2 65

Tabel 4.8 Tentang Pesan Iklan 3 66

Tabel 4.9 Tentang Tampilan Produk 1 (kemasan) 67

Tabel 4.10 Tentang Tampilan Produk 2 (variasi) 68

Tabel 4.11 Tentang Tampilan Produk 3 (keunggulan jelas) 69

Tabel 4.12 Tentang Tampilan Produk 4 (keunggulan menarik) 70

Tabel 4.13 Tentang Tampilan Produk 5 (kemenarikan warna) 71

Tabel 4.14 Tentang Tampilan Logo dan Simbol jelas 72

Tabel 4.15 Tentang Tampilan Logo dan Simbol menarik 73

Tabel 4.16 Tentang Tampilan Logo dan Simbol sesuai 74

Tabel 4.17 Tentang Tampilan Logo dan Simbol mudah diingat 75

Tabel 4.18 Tentang slogan jelas 76

Tabel 4.19 Tentang slogan menarik 77

Tabel 4.20 Tentang slogan mudah diingat 78

Tabel 4.21 Tentang slogan dijadikan ciri khas 79


(5)

Tabel 4.23 Tentang iklan secara keseluruhan menarik 81

Tabel 4.24 Tentang iklan secara keseluruhan unik 82

Tabel 4.25 Tentang melihat iklan bintangin di tv 83

Tabel 4.26 Tentang mengetahui slogan 84

Tabel 4.27 Tentang mengenal slogan 85

Tabel 4.28 Tentang mengetahui dialog 86

Tabel 4.29 Tentang mengenal dialog 87

Tabel 4.3.1 Anova 89


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The Marketing Communication Spectrum 17 Gambar 2.2 The five M’s of Advertising 19 Gambar 2.3 Piramida Brand Awareness 28 Gambar 2.4 The model of the consumer perception process portrays

how consumer perceive, accept, and remember an add

or other stimulus 32 Gambar 2.5 Integrating Marketing Communication to Build Brand Equity 37


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Hasil Perhitungan Sampel Lampiran 3. Hasil Profil Responden

Lampiran 4. Karateristik Pertanyaan Responden Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Hasil pengujian Hipotesis Dengan Metode Analisis Regresi Lampiran 7. Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi

Lampiran 8. Pernyataan publikasi dan surat penelitian kuesioner Lampiran 9. Berita Acara Bimbingan


(8)

Bab 1. Pendahuluan 1

BAB 1

PENDAHULUA

N

1.1Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui belakangan ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat baik berupa produk maupun jasa. Persaingan dalam produk obat – obatan juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat - obatan yang berlomba – lomba membuat varian produk untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Dan setiap perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang seringkali berubah seiring dengan perkembangan waktu agar dapat bersaing dengan produk – produk lain. Sekarang konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk yang akan dibeli. Mereka mempertimbangkan kemasan, harga, kualitas, bentuk, kegunaan dan

termasuk juga brand suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan

berusaha untuk membuat brand image yang baik di benak konsumen. Fenomena memperbanyak varian ini sesungguhnya merupakan salah satu strategi pemasaran pabrik obat untuk memperluas pasar produknya, maka agar dapat bertahan dalam dunia bisnis para pengusaha perlu memakai salah satu strategi marketing communication mix, yaitu advertising agar produknya dapat dikenal oleh calon konsumen.

Banyaknya produk obat masuk angin yang beredar di pasar membuat


(9)

Bab 1. Pendahuluan 2

produknya agar semakin menarik. Mengiklankan suatu produk dapat dilakukan dengan berbagai media seperti media televisi,radio,koran,majalah maupun billboard yang dipasang dipinggir-pinggir jalan. Himpunan peraturan dan etika periklanan indonesia,mendefinisikan periklanan sebagai “segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media,dibiayai oleh pemakrasa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat” (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, 2007,para.1). Pesan sendiri didefinisikan sebagai “materi pernyataan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan” (Sunarjo,1995,p.112). Menurut Dyer (1996), untuk bertahan dalam kompetisi periklanan yang semakin ketat, perusahaan harus tetap

berkomunikasi dengan publiknya melalui media

massa.(http://digilib.petra.ac.id/chapter20.page14.html). Dewasa ini banyak

perusahaan yang beriklan di televisi, karena televisi menawarkan kepada perusahaan sebuah ganbar audio visual yang dapat menjangkau konsumen potensial produk yang diiklankan. Menurut Sumartono(2002)(journal of marketing Petra) Media audio visual televisi dinilai sebagai media yang paling berhasil dalam menyebarkan informasi atau cerita dibandingkan dengan komunikasi lainnya, seperti media cetak dan radio. Bila digolongkan menurut

sasarannya, tujuan periklanan televisi dapat dibagi menjadi :

(Suyanto,2005,pp.53-60)

1. Iklan Informatif (Informative)

Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama, caranya dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar


(10)

Bab 1. Pendahuluan 3

tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, pelayanan yang tersedia, mengkoreksi pesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli dan membangun citra perusahaan. Biasanya dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk.

2. Iklan Persuasif (Persuasif)

Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk selektif suatu merek tertentu dan dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk prefernsi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang , serta membujuk pembeli menerima, mencoba atau mensimulasikan penggunaan produk.

3. Iklan Pengingat (Reminder)

Iklan pengingat bertujuan untuk mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli dimana mereka dapat membelinya, dan mempertahankan kesadaran puncak.

4. Iklan Penambah Nilai

Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan penguatan persepsi konsumen.

5. Iklan Bantuan Aktivitas Lain

Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran


(11)

Bab 1. Pendahuluan 4

Disini penulis mengangkat satu produk yang bernama jamu Bintangin. Bintangin adalah salah satu produk obat masuk angin yang diproduksi oleh perusahaan Bintang Toedjo. Bintangin terbuat dari bahan-bahan alami dalam bentuk sirup kemasan sachet, untuk membantu meredakan masuk angin, perut kembung, pegal-pegal, sakit kepala, mual, dan meriang. Kemasan tersedia dalam bentuk sachet @ 15ml. Bintangin rasa mint yang melegakan hidung dan jahe merah yang menghangatkan tenggorokan, memberikan rasa yang enak untuk penderita masuk angin. Dalam hal ini, Bintangin telah manayangkan iklan dangan menggunakan media televisi. Disamping itu juga, pemasar pihak Bintangin telah menempelkan stiker di beberapa apotik yang menjual produk Bintangin serta memasang iklan lewat billboard yang ada dipinggir-pinggir jalan. Pihak pemasar telah melakukan advertising di televisi pihak Bintangin berusaha

untuk meningkatkan responsibility on consumer behavior terhadap produknya.

Untuk menarik perhatian konsumen maka Perusahaan Bintang Toedjo menggebrak pasar dengan iklannya yang cukup menarik“mau minum obat masuk angin aja kok mesti pintar?”siapa aja boleh minum jamu bintangin “. Hal ini jelas ditujukan untuk menciptakan Awareness konsumen akan keberadaan produk baru yang dikategorikan obat masuk angin. Penelitian yang dilakukan MARS pada tahun 2007 menunjukan Antangin menempati urutan pertama untuk pengaruh iklan terhadap Brand Awareness. Kita pasti ingat iklan yang dibintangi oleh almarhum Basuki dengan kata-kata populernya “wes ewes ewes, bablas angine”. Sehingga, Brand Awareness melampaui obat masuk angin lainnya. Posisi kedua ditempati Jamu Tolak Angin Sido Muncul yang iklannya dibintangi oleh Rhenald Kasali dan Sofia Latjuba dengan kata-kata ampuhnya “orang pintar


(12)

Bab 1. Pendahuluan 5

minum tolak angin”. (divisi riset MARS 021-4753080). Kita pasti familiar dengan pertanyaan-pertanyaan ini “anda seorang karyawan?”,”tahu bahasa rusianya karyawan?”berapa jumlah karyawan di dunia?”,”siapa karyawan pertama yang msuk angin?”. (http://forum.kafegaul.com/archive/index.php/t-17263.html.). Akan tetapi setelah iklan bintangin jarang ditampilkan di televisi pada pertengahan 2008 masyarakat sudah banyak yang melupakan produk ini. (http://web.bintangi.com/msg481.html) Sejauh ini kegiatan advertising yang telah dilakukan oleh pihak Bintangin masih kurang efektif, ini terbukti dari hasil wawancara dengan responden. Diketahui dari 72 orang yang diberi pertanyaan mengenai beberapa produk jamu, kebanyakan dari mereka tidak menyebutkan produk Bintangin,mereka menyebutkan berbagai macam produk pesaing seperti Antangin dan Tolak angin dan hanya 3 orang yang menyebutkan produk Bintangin. Dari sini penulis melihat rendahnya tingkat brand awareness terhadap produk Bintangin. Dari wawancara tersebut terdapat gejala yang mendasari penelitian ini, yaitu :

• kebanyakan dari responden tidak menyadari akan adanya produk

Bintangin

• kebanyakan konsumen tidak menyadari advertising yang telah

dilakukan pihak Bintangin

• ada beberapa konsumen yang mengetahui iklan produk Bintangin


(13)

Bab 1. Pendahuluan 6

Berdasarkan gejala – gejala yaang telah diuraikan diatas penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Konsumen Bandung Pada Iklan Televisi Bintangin Terhadap Brand Awareness”

1.2Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan selalu berupaya untuk menayangkan iklan yang menarik

dengan tujuan membangun Brand Image yang baik dibenak konsumen yang

akhirnya tercipta Brand Awareness pada suatu produk. Namun masalah utama

yang terlihat adalah rendahnya tingkat brand awareness konsumen terhadap

produk Bintangin walaupun pihak pemasar Bintangin telah melakukan kegiatan periklanan di beberapa media. Maka dari itu, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, diantaranya :

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan TV Bintangin?

2. Bagaimana awareness konsumen akan iklan TV Bintangin terhadap

merek Bintangin?

3. Seberapa besar pengaruh iklan televisi Bintangin terhadap Brand

Awareness pada produk Bintangin?

1.3Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis akan manguraikan beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan TV


(14)

Bab 1. Pendahuluan 7

2. Untuk mengetahui bagaimana awareness konsumen akan iklan TV

Bintangin terhadap merek Bintangin.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi Bintangin

terhadap Brand Awareness pada produk Bintangin.

1.4Kegunaan penelitian

Berdasarkan uraian di atas dari latar belakang sampai dengan tujuan penulis, maka penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat berguna bagi :

• Pihak pemasar Bintangin

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak Bintangin sehingga dapat menyelesaikan masalah kegagalan aktivitas advertising yang telah dilakukan.

• Penulis

Agar penulis dapat menambah pengetahuan di bidang pemasaran

khususnya strategi merketing communication mix dan juga untuk

mengetahui seberapa besar manfaat kegiatan advertising dalam

membangun brand awareness.

• Bagi pihak lain

Agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak lain untuk mengetahui peranan advertising dalam membangun brand awareness, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam kegiatan advertising dan juga agar hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian lain yang serupa.


(15)

Bab V. Saran & Simpulan


97
 


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai ada atau tidaknya pengaruh persepsi konsumen pada iklan tv terhadap brand awareness,penelitian ini menggunakan metode survey dengan analisis regresi sederhana, dimana sebelum pengujian hipotesis, peneliti melakukan beberapa uji pendahuluan yang terdiri dari uji realibilitas dan uji validitas.

Penelitian ini menggunakan sampel secara non probability sampling yang berarti bahwa teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,1999 : 77) dan secara purposive sampling yang artinya adalah bagian dari metode non probability sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 1999 :78).

Peneliti ini menggunakan metode survey dengan cara membagikan kuesioner. Responden yang berhasil dikumpulkan adalah 150 responden, tapi yang dinyatakan valid dan layak dianalisis adalah 100 responden. Jadi kesimpulan dari pengujian hipotesis yang diuji menggunakan metode regresi adalah bahwa terdapat pengaruh advertising terhadap brand awareness yang signifikan. Hasil adjusted R Square menunjukan bahwa besarnya pengaruh advertising terhadap brand awareness sebesar 21,9 %.


(16)

Bab V. Saran & Simpulan


98
 


5.2 Saran

Bagi pembaca sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh persepsi konsumen mengenai pesan, tampilan produk, symbol dan logo, slogan, dan tampilan iklan secara keseluruhan pada iklan tv terhadap brand awareness.

Sedangkan bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan dating khusunya dalam mengembangkan strategi perusahaan selanjutnya dalam meningkatkan promosi lewat media iklan yang lebih baik serta variabel-variabel apa yang mewakili setiap faktor yang menentukan Brand awareness. Dengan pengukuran Brand Awareness ini, maka perusahaan bisa menentukan prioritas perbaikan advertising sesuai dengan harapan pelanggan sehingga dapat meningkatkan aware pelanggan lebih tinggi akan produk.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1991). Managing Brand Equity : Capitalizing on The Value of a Brand

Name. New york : The Free Press.

Aaker, D.A. (1996). Building Strong Brand. USA : The Free Press.

Aaker, D.A. &A. Biel (eds.) (1993), Brand Equity and Advertising. Hillslade, NJ:

Lawrence Erlbaum Associates

Barban, Arnold M., Steven M. Cristol, and Frank J.Kopec. (1993). Essential of

Media Planning, A Marketing Viewpoint 3 rd edition. NTC Publishing Group.

Burnett, J & Moriaty, S. (1998). Introduction to Marketing Communications : An

Intregated Approach. New Jersey : Prentice Hall.

Jefkins, F. (1994). Edisi 3. Advertising: ME & Business Handbooks (Periklanan,

Penterjemahan). London : Pitman Publishing.

Kasali, R. (1995). 4th edition. Manajemen Periklanan. Jakarta : Pustaka Utama

Grafiti.

Kotler, P., Keller, K., L. (2006). 12th Edition. Marketing Management. Upper Saddle

River, New jersey : Prentice Hall International., Inc.

O’ quinn, Thomas C., Chris T. Allen, and Richard J. Semenik. (2006). 4th edition.

Advertising and Intregated Brand Promotion. USA : Thomson

South-Western.

Sekaran, U. (2003). 4th edition. Research Methods for Business : A Skill building

Approach. New york : John Wiley & Sons Inc.

Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitable. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sulaksana, Uyung. (2003). Intregated Marketing Communication. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Hair, Anderson, Tatham, and Black. (1998). “Multivariate Data Analysis”. 5th

Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Triton, P. B. 2005. SPSS 13.0 Terapan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Wells, William., Sandra Moriaty, and John Burnett. (2006). 7th edition. Advertising


(18)

Sugiyono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

www.Bintang7.com www.google.com


(1)

Bab 1. Pendahuluan 6

Berdasarkan gejala – gejala yaang telah diuraikan diatas penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Konsumen Bandung Pada Iklan Televisi Bintangin Terhadap Brand Awareness”

1.2Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan selalu berupaya untuk menayangkan iklan yang menarik dengan tujuan membangun Brand Image yang baik dibenak konsumen yang akhirnya tercipta Brand Awareness pada suatu produk. Namun masalah utama yang terlihat adalah rendahnya tingkat brand awareness konsumen terhadap produk Bintangin walaupun pihak pemasar Bintangin telah melakukan kegiatan periklanan di beberapa media. Maka dari itu, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, diantaranya :

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan TV Bintangin?

2. Bagaimana awareness konsumen akan iklan TV Bintangin terhadap merek Bintangin?

3. Seberapa besar pengaruh iklan televisi Bintangin terhadap Brand Awareness pada produk Bintangin?

1.3Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis akan manguraikan beberapa tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap iklan TV Bintangin


(2)

Bab 1. Pendahuluan 7

2. Untuk mengetahui bagaimana awareness konsumen akan iklan TV Bintangin terhadap merek Bintangin.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi Bintangin terhadap Brand Awareness pada produk Bintangin.

1.4Kegunaan penelitian

Berdasarkan uraian di atas dari latar belakang sampai dengan tujuan penulis, maka penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat berguna bagi :

• Pihak pemasar Bintangin

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak Bintangin sehingga dapat menyelesaikan masalah kegagalan aktivitas advertising yang telah dilakukan.

• Penulis

Agar penulis dapat menambah pengetahuan di bidang pemasaran khususnya strategi merketing communication mix dan juga untuk mengetahui seberapa besar manfaat kegiatan advertising dalam membangun brand awareness.

• Bagi pihak lain

Agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak lain untuk mengetahui peranan advertising dalam membangun brand awareness, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam kegiatan advertising dan juga agar hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian lain yang serupa.


(3)

Bab V. Saran & Simpulan


97
 


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai ada atau tidaknya pengaruh persepsi

konsumen pada iklan tv terhadap brand awareness,penelitian ini menggunakan

metode survey dengan analisis regresi sederhana, dimana sebelum pengujian

hipotesis, peneliti melakukan beberapa uji pendahuluan yang terdiri dari uji

realibilitas dan uji validitas.

Penelitian ini menggunakan sampel secara non probability sampling yang

berarti bahwa teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel (Sugiyono,1999 : 77) dan secara purposive sampling yang artinya adalah

bagian dari metode non probability sampling yang merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 1999 :78).

Peneliti ini menggunakan metode survey dengan cara membagikan kuesioner.

Responden yang berhasil dikumpulkan adalah 150 responden, tapi yang dinyatakan

valid dan layak dianalisis adalah 100 responden. Jadi kesimpulan dari pengujian

hipotesis yang diuji menggunakan metode regresi adalah bahwa terdapat pengaruh

advertising terhadap brand awareness yang signifikan. Hasil adjusted R Square

menunjukan bahwa besarnya pengaruh advertising terhadap brand awareness


(4)

Bab V. Saran & Simpulan


98
 


5.2 Saran

Bagi pembaca sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh persepsi konsumen mengenai pesan, tampilan produk, symbol dan logo,

slogan, dan tampilan iklan secara keseluruhan pada iklan tv terhadap brand

awareness.

Sedangkan bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan perusahaan dimasa yang akan dating khusunya dalam

mengembangkan strategi perusahaan selanjutnya dalam meningkatkan promosi lewat

media iklan yang lebih baik serta variabel-variabel apa yang mewakili setiap faktor

yang menentukan Brand awareness. Dengan pengukuran Brand Awareness ini, maka

perusahaan bisa menentukan prioritas perbaikan advertising sesuai dengan harapan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1991). Managing Brand Equity : Capitalizing on The Value of a Brand

Name. New york : The Free Press.

Aaker, D.A. (1996). Building Strong Brand. USA : The Free Press.

Aaker, D.A. &A. Biel (eds.) (1993), Brand Equity and Advertising. Hillslade, NJ:

Lawrence Erlbaum Associates

Barban, Arnold M., Steven M. Cristol, and Frank J.Kopec. (1993). Essential of

Media Planning, A Marketing Viewpoint 3 rd edition. NTC Publishing Group.

Burnett, J & Moriaty, S. (1998). Introduction to Marketing Communications : An

Intregated Approach. New Jersey : Prentice Hall.

Jefkins, F. (1994). Edisi 3. Advertising: ME & Business Handbooks (Periklanan,

Penterjemahan). London : Pitman Publishing.

Kasali, R. (1995). 4th edition. Manajemen Periklanan. Jakarta : Pustaka Utama

Grafiti.

Kotler, P., Keller, K., L. (2006). 12th Edition. Marketing Management. Upper Saddle

River, New jersey : Prentice Hall International., Inc.

O’ quinn, Thomas C., Chris T. Allen, and Richard J. Semenik. (2006). 4th edition.

Advertising and Intregated Brand Promotion. USA : Thomson

South-Western.

Sekaran, U. (2003). 4th edition. Research Methods for Business : A Skill building

Approach. New york : John Wiley & Sons Inc.

Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitable. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sulaksana, Uyung. (2003). Intregated Marketing Communication. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Hair, Anderson, Tatham, and Black. (1998). “Multivariate Data Analysis”. 5th

Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Triton, P. B. 2005. SPSS 13.0 Terapan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Wells, William., Sandra Moriaty, and John Burnett. (2006). 7th edition. Advertising


(6)

Sugiyono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

www.Bintang7.com www.google.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

Pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan serta dampaknya dalam menumbuhkan brand awareness pada program periklanan produk indosat IM3

0 12 136

Analisis pengaruh penggunaan tagline dan persepsi konsumen dalam pembentukan brand awareness suatu produk : studi kasus pada iklan coca cola

15 63 123

PENGARUH TERPAAN IKLAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PRIA TERHADAP BRAND AWARENESS DAN PENGARUH BRAND PENGARUH TERPAAN IKLAN PRODUK PERAWATAN WAJAH PRIA TERHADAP BRAND AWARENESS DAN PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP TINGKAT KETERTARIKAN PRODUK DAN MOTIVASI PEMB

0 3 14

Pengaruh Nilai Persepsi Konsumen terhadap Brand Awareness Travel Cipaganti (Studi pada PT Starline).

0 0 22

Pengaruh Nilai Persepsi Konsumen terhadap Brand Awareness Bus Pariwisata Suryaputra.

0 0 21

Pengaruh Persepsi Masyarakat Kota Bandung pada Iklan Honda Vario Techno terhadap Brand Awareness.

0 2 27

Pengaruh Persepsi Masyarakat Kota Bandung pada Iklan Televisi Yamaha New Jupiter Z terhadap Brand Awareness.

0 0 25

PENGARUH SEKSUALITAS ENDORSER TERHADAP BRAND AWARENESS PADA IKLAN L MEN : Analisis Pengaruh Seksualitas Endorser Terhadap Brand Awareness Pada Iklan L Men Menurut Persepsi Konsumen di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 154

PENGARUH IKLAN HUMOR TERHADAP BRAND AWARENESS KONSUMEN REMAJA AKHIR DAN DEWASAAWAL SKRIPSI

0 0 17