Peranan Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Jumlah Produk Gagal Pada Perusahaan Sepatu Yona Shoes.

(1)

ABSTRAK

Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia saat ini harus siap dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan bebas yang semakin menantang di mana setiap negara yang ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil harus mampu menggerakan sektor industri dengan baik, mengingat keadaan perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi yang telah dialami pada tahun 1997 masih kurang stabil sehingga harus selalu membenahi setiap sektor penunjang perekonomian khususnya sektor industri. Oleh karena itu pemerintah sebagai agen pengembangan harus memberi perhatian yang serius pada sektor industri sebab sektor industri sangat membantu dalam usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menambah pemasukan devisa negara dan dapat mengurangi pengangguran yang selalu menjadi masalah di setiap negara sedang berkembang seperti Indonesia.

Sektor industri di Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi yang serba sulit karena daya beli masyarakat kian menurun yang disebabkan banyaknya produk impor yang kini merajalela di Indonesia sehingga masyarakat lebih mencintai produk impor dibandingkan produksi dalam negeri.

Penanganan bagian produksi terutama bagian kualitas sangat penting dalam upaya perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis. Oleh karena itu pengendalian kualitas menjadi salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan perusahaan.


(2)

Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan Yona Shoes, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. Perusahaan Yona Shoes belum mempunyai bagian khusus untuk menangani masalah pengendalian kualitas. Oleh karena itu masih sering ditemukan jumlah kegagalan yang melebihi batas toleransi yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Untuk menganalisis permasalahan yang ada khususnya yang berkaitan dengan pengendalian kualitas dilakukan dengan cara menganalisis kegagalan produk, mencari penyebab kegagalan produk, mengusulkan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan berdasarkan faktor – faktor penyebab yang telah ditemukan. Adapun alat bantu yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat.

Setelah dilakukan analisis masih terlihat adanya gejala penyimpangan yaitu keadaan yang tidak terkendali pada bulan April 2006. Adapun jenis kegagalan yang sering terjadi terdapat pada bagian penjahitan, dengan faktor penyebabnya adalah faktor manusia sebagai faktor penyebab paling besar, kemudian faktor lingkungan dan mesin. Sehingga dengan demikian untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas produk maka disarankan perusahaan perlu memperhatikan karyawannya yaitu dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap karyawan agar kualitas produk maupun hasil kerja meningkat.


(3)

DAFTAR ISI

Abstrak

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... vi

Daftar Tabel ... vii

Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 6

1.6 Metode Penelitian ... 9

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian ... 11

1.8 Sistematika Pembahasan ... 11

Bab II. Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Manajemen Operasi ... 13

2.2 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas... 14

2.2.1 Definisi Pengendalian ... 14

2.2.2 Definisi Kualitas ... 15


(4)

2.2.3 Definisi Pengendalian Kualitas... 18

2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas... 19

2.4 Langkah – Langkah Pengendalian Kualitas... 19

2.5 Alat – Alat Bantu Dalam Pengendalian Kualitas... 22

2.5.1 Lembar Periksa ... 22

2.5.2 Histogram...23

2.5.3 Stratifikasi... ... 24

2.5.4 Diagram Sebar...24

2.5.5 Diagram Pareto... 24

2.5.6 Diagram Tulang Ikan... 25

2.5.7 Peta Kendali... 27

2.5.7a Penetapan Batas – Batas Kendali ... 28

2.5.7b Peta Kendali Variabel... 29

2.5.7c Peta Kendali Atribut... 29

2.6 Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Peta Kendali p... 31

2.7 Kriteria Proses Tidak Terkendali... 32

Bab III. Obyek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 36

3.3 Kegiatan Produksi Dan Proses Produksi...37

3.3.1 Kegiatan Produksi ... 41

3.3.2 Proses Produksi... 42


(5)

Bab IV. Pembahasan

4.1 Penerapan Sistem Pengendalian Kualitas Perusahaan Yona Shoes ... 45

4.2 Pengumpulan Data... 45

4.3 Analisis Data... 46

4.3.1 Peta Kendali p ... 46

4.3.2 Diagram Pareto ... 55

4.3.3 Diagram Sebab Akibat ... 56

4.4 Usulan Perbaikan Untuk Mengurangi Jumlah Produk Gagal ... 58

Bab V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

Daftar Pustaka Lampiran v


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Sepatu Pada Yona Shoes...4

Tabel 4.1 Data Produksi Sepatu dan Produk gagal 1... 47

Tabel 4.2 Data Produksi Sepatu dan Produk gagal 2...50

Tabel 4.3 Data Produksi Sepatu dan Produk gagal 3...53

Tabel 4.4 Jumlah Kegagalan Untuk Setiap Jenis Kegagalan ... ... 55


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Deming... 20

Gambar 2.2 Diagram Histogram... 23

Gambar 2.3 Diagram Pareto... 25

Gambar 2.4 Diagram Sebab Akibat ... ... 27

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yona Shoes ... 37

Gambar 3.2 Operations Process Chart ... 44

Gambar 4.1 Peta Kendali Untuk Produk Gagal 1... 48

Gambar 4.2 Peta Kendali Untuk Produk Gagal 2 ... 52

Gambar 4.3 Peta Kendali Untuk Produk Gagal 3 ... 53

Gambar 4.4 Diagram Pareto untuk Produk gagal... 56

Gambar 4.5 Diagram Tulang Ikan Untuk Produk Gagal... 57


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia selalu dihadapkan pada

berbagai kebutuhan yang kompleks, dimana kebutuhan tersebut selalu mengalami

perubahan seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi yang semakin canggih.

Dengan kemajuan yang sangat cepat di segala aspek kehidupan menyebabkan

kebutuhan manusia akan produk terus meningkat.

Namun hal ini tidak didukung oleh situasi perekonomian di Indonesia,

dimana sektor industri pernah mengalami kemunduran akibat adanya krisis

moneter yang melanda negara – negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia.

Hal ini berawal pada tanggal 11 Juni 1997 ( ditandai oleh depresi rupiah yang

tidak terkendali ) sehingga membuat iklim bisnis di Indonesia menjadi kurang

kondusif, kemudian ditambah lagi dengan kejadian – kejadian seperti bencana

alam, kecelakaan pesawat yang terjadi di beberapa daerah, serta adanya kebijakan

pemerintah menaikkan harga BBM ( bahan bakar minyak ).

Dengan adanya perubahan kondisi ekonomi seperti ini, menyebabkan

perubahan pola konsumsi masyarakat, karena masyarakat menjadi lebih selektif

dalam membelanjakan uangnya, sehingga memberi dampak yang sangat

signifikan terhadap perusahaan – perusahaan, baik perusahaan besar maupun

kecil. Oleh karena itu perusahaan – perusahaan di sektor industri harus cepat


(9)

2 Apabila perusahaan tidak cepat tanggap untuk mengatasi masalah – masalah yang

timbul, baik yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern maka perusahaan

tersebut akan sulit berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis

maupun yang tidak sejenis, sehingga dapat mengakibatkan kerugian bahkan dapat

mengakibatkan kebangkrutan.

Suatu perusahaan yang bergerak di sektor industri akan berjalan baik

tergantung pada baik atau tidaknya manajemen perusahaan yang dijalankan

khususnya manajemen operasi. Adapun peranan manajemen operasi dalam hal ini

adalah merencanakan dan mengendalikan kegiatan operasi agar produksi dapat

berlangsung secara lancar dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai yang

direncanakan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diperhatikan salah satu aspek

penting yang berkaitan dengan operasi perusahaan yaitu kualitas produk, karena

kualitas yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat

kesalahan, mengurangi pengerjaan ulang dan pemborosan, mengurangi waktu

pengiriman produk ke pasar, serta dapat meningkatkan hasil dan kapasitas.

Demikian juga dengan perusahaan Yona Shoes di Bandung yang

merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu, yang

menghasilkan produk sepatu di mana produk sepatu yang dihasilkannya ditujukan

untuk pasar dalam negeri. Oleh karena itu, perusahaan Yona Shoes harus

meninjau kembali dan menyempurnakan cara – cara pengendalian kualitas yang

selama ini telah dilaksanakan. Mengingat sepatu merupakan suatu produk yang

memenuhi kebutuhan dasar, dipengaruhi oleh mode dan bersifat tahan lama, maka


(10)

3 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai

perbaikan kualitas di perusahaan Yona Shoes sebagai perusahaan sepatu. Hasil

penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan

judul “PERANAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI

JUMLAH PRODUK GAGAL PADA PERUSAHAAN SEPATU YONA

SHOES“

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, ternyata dari laporan inspeksi

bagian produksi terdapat sejumlah hasil produksi yang kualitasnya tidak sesuai

dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan kerugian bagi


(11)

4 Berikut tabel hasil produksi sepatu pada periode Juni 2005 - Mei 2006.

Tabel 1.1

PRODUKSI SEPATU PADA “YONA SHOES” Juni 2005 - Mei 2006

( dalam satuan pasang )

Bulan P r o d u k s i

( p as a ng )

Produk cacat (pasang)

Juni 1414 18

Juli 1210 16

Agustus 1416 19 September 1012 13

Oktober 1327 15 November 1015 10 Desember 1034 14 Januari 1522 18 Febuari 1328 12 Maret 1409 16

April 1027 5 Mei 1310 17

Total 15024 173

Sumber : Yona Shoes

Dari tabel di atas terlihat adanya fluktuasi persentase jumlah produk cacat

yang melewati batas penyimpangan yang ditetapkan perusahaan sebesar 1%.

akibatnya perusahaan tidak dapat memproduksi secara maksimum. Hal ini

disebabkan perusahaan kurang memperhatikan pengendalian terhadap produknya,

oleh karena itu pengendalian kualitas perlu ditangani dengan baik.

Dari uraian di atas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan

adalah sebagai berikut :


(12)

5 2. Bagaimana peran pengendalian kualitas dalam mengurangi jumlah produk

cacat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kebijakan pengendalian kualitas yang diterapkan oleh

Yona Shoes.

2. Untuk mengetahui peran pengendalian kualitas dalam mengurangi jumlah

produk cacat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat berguna bagi

penulis, perusahaan, dan pihak – pihak lain yang berkepentingan dengan masalah

pengendalian kualitas.

Kegunaan bagi penulis :

• Sebagai wahana untuk mengetahui sampai sejauh mana penulis dapat

memahami teori – teori manajemen operasi yang telah dipelajari

khususnya mengenai pengendalian kualitas.

• Sebagai tambahan pengetahuan khususnya dalam bidang pengendalian


(13)

6 Kegunaan bagi perusahaan :

• Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai kegiatan

pengendalian kualitas.

• Untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian kualitas

sehingga dapat ditetapkan suatu kebijakan yang lebih mantap.

• Sebagai suatu saran terhadap kekurangan – kekurangan yang ada, guna

menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh perusahaan di masa

yang akan datang.

Kegunaan bagi pihak lain :

• Dapat dijadikan sebagai perbandingan oleh pihak lain, khususnya para mahasiswa dalam penyusunan skripsi.

• Sebagai bahan informasi dalam pemecahan masalah pengendalian kualitas oleh pihak lain yang berkepentingan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Roger G. Schroeder (2000, h 18) mengemukakan definisi Manajemen

Operasi sebagai berikut:

"Operations management is defined as decision making in the operations function and integration of these decisions with other functions. All operations can also be viewed as a transformation system that coverts inputs into outputs. "

Output (keluaran) baik berupa barang dan jasa yang dihasilkan harus dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar perusahaan dapat


(14)

7 keinginan konsumen maka kualitas produk tersebut harus baik dan memenuhi

standar atau spesifikasi yang telah ditentukan.

Kualitas yang baik dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk

memenangkan persaingan di antara perusahaan – perusahaan yang menghasilkan

produk sejenis. Dengan dilakukannya pengendalian kualitas, maka jumlah produk

cacat yang dihasilkan akan dapat dikurangi dan dikendalikan, sehingga jumlahnya

menjadi sedikit atau bahkan dihilangkan sama sekali. Jika hal tersebut dapat

diwujudkan, maka produk-produk perusahaan yang beredar di pasaran akan dapat

diterima oleh konsumen.

Adapun yang dimaksud dengan kualitas menurut Roger G. Schroeder

(2000, h 131) adalah:

"Quality is defined as meeting, or exceeding customer requirements now and in the future. This means that the product or service is fit for the customer's use.”

artinya kualitas didefinisikan sebagai pertemuan atau melebihi kebutuhan

konsumen pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Maksudnya adalah

produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan penggunaan

konsumen.

Salah satu cara untuk melakukan pengendalian kualitas dalam upaya

memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan produk yang sesuai dengan

standar yang telah ditentukan adalah dengan menggunakan metode Total Quality

Control (TQC), metode ini merupakan sarana untuk mengendalikan kualitas


(15)

8 dengan menggunakan alat bantu untuk mengolah data atau menganalisis data

sebelum masalah diselesaikan.

Alat yang digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas

yaitu: process flow charts, check sheets, pareto diagram, fishbone diagram, run

charts, scatter diagram, dan peta kendali. Dalam hal ini untuk melaksanakan

kegiatan pengendalian kualitas pada proses produksi dapat digunakan alat yang

telah disebutkan di atas. Peta kendali merupakan salah satu alat yang digunakan

dalam aktivitas pengendalian kualitas, yang tujuannya untuk mendeteksi apakah

jalannya proses produksi menunjukkan adanya kecenderungan penyimpangan

atau tidak. Sedangkan diagram pareto digunakan untuk melihat dan mengurutkan

penyebab utama yang mengakibatkan proses produksi menyimpang dari standar

yang telah ditetapkan. Diagram sebab akibat (cause and effect diagram), diagram

tulang ikan (fish bone diagram), atau Ishikawa's Diagram) adalah suatu diagram

yang menunjukkan hubungan sebab akibat yang digunakan untuk menganalisis

penyebab masalah yang akan dipecahkan. Setelah semua sebab yang

mengakibatkan kegagalan tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya adalah

dilakukannya usaha - usaha untuk menanggulangi penyebab – penyebab

kegagalan tersebut. Jika usaha perbaikan itu berhasil maka akan dapat

meningkatkan efisiensi perusahaan dan juga akan meningkatkan penjualan yang

pada akhimya dapat meningkatkan laba perusahaan. Untuk dapat menjamin

pelaksanaan proses pengendalian kualitas ini agar dapat berjalan dengan baik dan

mencapai hasil yang optimum, maka pengendalian semacam ini harus dilakukan


(16)

9

Dalam penelitian ini akan digunakan metode Total Quality Control

(TQC) dengan menggunakan alat – alat kendali sebagai berikut: pareto diagram,

fishbone diagram, dan peta kendali p.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu

metode yang berfokus pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha

mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan

gambaran yang cukup jelas atas obyek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik

kesimpulan serta diajukan saran yang diperlukan.

Ciri – ciri metode deskriptif analitis :

• Memusatkan pada pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa

sekarang atau masa yang aktual.

• Data yang dikumpulkan mula – mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisis, sehingga metode ini disebut metode analitis.

Teknik penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah:

1. Penelitian Lapangan ( Field Research ) yang meliputi:

• Pengamatan ( observasi ) yaitu melakukan pengamatan secara langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya kegiatan

pengendalian kualitas.

• Wawancara ( interview ) yaitu kegiatan mengumpulkan informasi dari pimpinan, karyawanperusahaan untuk memperoleh data yang dibutuhkan.


(17)

10 2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) yaitu penelitian yang dilakukan

dengan mempelajari buku – buku dan bahan – bahan tertulis seperti literatur,

majalah, dan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Metode ini

bertujuan untuk mendapatkan dasar teoritis yang dipakai untuk pembahasan

masalah yang diteliti, dengan penelitian kepustakaan ini diharapkan dapat

membandingkan keterangan – keterangan yang ada dalam praktek

sesungguhnya.

Data penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu :

• Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dapat berupa opini subyek ( orang ) secara individual atau kelompok,

hasil observasi terhadap suatu benda ( fisik ), kegiatan atau kejadian dan

hasil pengujian.

• Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain ) yang

dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Adapun cara pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Sampling

yaitu teknik pengumpulan data dimana hanya sebagian dari obyek atau populasi

yang diselidiki. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah secara random,

dan untuk uji kecukupan data digunakan rumus:

N’ = ( Z )² ( p ) ( 1 – p ) α²


(18)

11 Keterangan:

N’ = Banyaknya sampel

Z = Nilai di bawah kurva distribusi normal dengan tingkat keyakinan tertentu p = Proporsi cacat

α = Tingkat ketelitian ( 5% )

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Yona Shoes di Jalan Raya

Cibabat Bandung, dan lamanya penelitian dilaksanakan selama lima bulan sejak

bulan Oktober 2006 sampai bulan Februari 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Agar isi laporan dapat diterima dan dipahami dengan baik, maka

digunakan sistematika sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan

terutama yang berhubungan dengan pengendalian kualitas.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori – teori yang digunakan, serta pengertian – pengertian

tentang metode pemecahan masalah yang berhubungan dengan skripsi ini.

Bab III OBYEK PENELITIAN

Bab ini berisi uraian secara singkat sejarah perusahaan, struktur organisasi


(19)

12 Bab IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan masalah – masalah yang berhubungan dengan hasil

penelitian yakni mengenai analisis pengendalian kualitas di Yona Shoes dalam

mengurangi jumlah produk cacat.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan keputusan akhir dari penelitian yang telah diuraikan

secara teoritis dan praktis untuk mengambil kesimpulan dan saran – saran yang


(20)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang berhasil dikumpulkan, maka dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum mempunyai bagian khusus untuk menangani masalah pengendalian kualitas, dan kegiatan pengendalian kualitas yang diterapkan hanya mengandalkan kejelian karyawan.

2. Alat Bantu yang dapat digunakan dalam penelitian di perusahaan adalah peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat.

3. Jenis kegagalan yang terjadi adalah sebagai berikut: • Bagian penjahitan 67.85%

• Bagian pemasangan sol 22.61% • Bagian pemotongan 9.52%

Dari ke tiga bagian tersebut , bagian penjahitanlah yang memiliki persentase kegagalan yang terbesar,

4. Faktor – faktor yang menjadi penyebab terjadinya produk gagal adalah manusia, lingkungan dan mesin. Dari daftar diatas, kesalahan manusia ( human error ) merupakan faktor yang paling banyak menyebabkan terjadinya produk gagal.


(21)

62 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Pemilik hendaknya memiliki komitmen untuk menurunkan jumlah produk gagal yang terjadi melalui pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan untuk mengurangi persentase produk gagal pada perusahaan. Perusahaan tidak boleh cepat puas terhadap apa yang dicapai, sebab proses pengendalian kualitas adalah suatu proses yang terus – menerus.

2. Perusahaan sebaiknya lebih menekankan pengendalian kualitas pada bagian penjahitan karena pada bagian inilah produk gagal sering terjadi. Pengarahan harus diberikan dengan jelas kepada para karyawan yang melakukan tugas penjahitan agar mereka dapat bekerja dengan benar, teliti dan bertanggung jawab.

3. Semua pihak dalam perusahaan, baik yang terlibat langsung pada proses produksi maupun yang tidak langsung hendaknya ikut mendukung proses pengendalian kualitas ini karena proses pengendalian kualitas bukan hanya tugas para karyawan saja. Oleh karena itu perlu diberikan penjelasan kepada semua pihak dalam perusahaan akan pentingnya kualitas, baik bagi pelanggan maupun bagi masa depan perusahaan.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi revisi, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2004

Besterfield, Dale H.,”Quality Control”, Fifth Edition, Upper Saddle River, New Jersey : Prentice – Hall International, Inc, 1998

Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S., “Statistical Quality Control”, seventh edition, New York: Mc Graw Hill Companies Inc, 1996

Heizer, Jay and Barry Render, “Operations Management”. Seventh edition, New Jersey: Prentice – Hall Pearson Education International. Inc,2004

Juran, J.M, Gryna, Frank M, “Quality Planning and Analysis”, Third edition, Singapore: Mc Graw Hill Companies Inc, 1993

Robbins, Stephen. P and Mary Coulter, “Management”, Sixth edition, New Jersey: Prentice – Hall International, Inc, 1999

Russell Roberta S. and Bernard W.Taylor, “Operations Management”, Third edition, New Jersey: Prentice – Hall International. Inc, 2000

Schroeder, Roger G, “Operations Management; Contemporary Concepts and Cases”, Second edition, Boston: Mc Graw Hill Companies Inc, 2003


(1)

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku – buku dan bahan – bahan tertulis seperti literatur, majalah, dan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan dasar teoritis yang dipakai untuk pembahasan masalah yang diteliti, dengan penelitian kepustakaan ini diharapkan dapat membandingkan keterangan – keterangan yang ada dalam praktek sesungguhnya.

Data penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu :

• Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dapat berupa opini subyek ( orang ) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda ( fisik ), kegiatan atau kejadian dan hasil pengujian.

• Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh atau dicatat oleh pihak lain ) yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Adapun cara pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Sampling yaitu teknik pengumpulan data dimana hanya sebagian dari obyek atau populasi yang diselidiki. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah secara random, dan untuk uji kecukupan data digunakan rumus:

N’ = ( Z )² ( p ) ( 1 – p ) α²


(2)

Keterangan: N’ = Banyaknya sampel

Z = Nilai di bawah kurva distribusi normal dengan tingkat keyakinan tertentu p = Proporsi cacat

α = Tingkat ketelitian ( 5% )

1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Yona Shoes di Jalan Raya Cibabat Bandung, dan lamanya penelitian dilaksanakan selama lima bulan sejak bulan Oktober 2006 sampai bulan Februari 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Agar isi laporan dapat diterima dan dipahami dengan baik, maka digunakan sistematika sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang masalah – masalah yang dihadapi oleh perusahaan terutama yang berhubungan dengan pengendalian kualitas.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori – teori yang digunakan, serta pengertian – pengertian tentang metode pemecahan masalah yang berhubungan dengan skripsi ini.

Bab III OBYEK PENELITIAN

Bab ini berisi uraian secara singkat sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan.


(3)

Bab IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan masalah – masalah yang berhubungan dengan hasil penelitian yakni mengenai analisis pengendalian kualitas di Yona Shoes dalam mengurangi jumlah produk cacat.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan keputusan akhir dari penelitian yang telah diuraikan secara teoritis dan praktis untuk mengambil kesimpulan dan saran – saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam usaha mengurangi jumlah produk cacat.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang berhasil dikumpulkan, maka dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum mempunyai bagian khusus untuk menangani masalah pengendalian kualitas, dan kegiatan pengendalian kualitas yang diterapkan hanya mengandalkan kejelian karyawan.

2. Alat Bantu yang dapat digunakan dalam penelitian di perusahaan adalah peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat.

3. Jenis kegagalan yang terjadi adalah sebagai berikut: • Bagian penjahitan 67.85%

• Bagian pemasangan sol 22.61% • Bagian pemotongan 9.52%

Dari ke tiga bagian tersebut , bagian penjahitanlah yang memiliki persentase kegagalan yang terbesar,

4. Faktor – faktor yang menjadi penyebab terjadinya produk gagal adalah manusia, lingkungan dan mesin. Dari daftar diatas, kesalahan manusia ( human error ) merupakan faktor yang paling banyak menyebabkan terjadinya produk gagal.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Pemilik hendaknya memiliki komitmen untuk menurunkan jumlah produk gagal yang terjadi melalui pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas dilakukan untuk mengurangi persentase produk gagal pada perusahaan. Perusahaan tidak boleh cepat puas terhadap apa yang dicapai, sebab proses pengendalian kualitas adalah suatu proses yang terus – menerus.

2. Perusahaan sebaiknya lebih menekankan pengendalian kualitas pada bagian penjahitan karena pada bagian inilah produk gagal sering terjadi. Pengarahan harus diberikan dengan jelas kepada para karyawan yang melakukan tugas penjahitan agar mereka dapat bekerja dengan benar, teliti dan bertanggung jawab.

3. Semua pihak dalam perusahaan, baik yang terlibat langsung pada proses produksi maupun yang tidak langsung hendaknya ikut mendukung proses pengendalian kualitas ini karena proses pengendalian kualitas bukan hanya tugas para karyawan saja. Oleh karena itu perlu diberikan penjelasan kepada semua pihak dalam perusahaan akan pentingnya kualitas, baik bagi pelanggan maupun bagi masa depan perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi revisi, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2004

Besterfield, Dale H.,”Quality Control”, Fifth Edition, Upper Saddle River, New Jersey : Prentice – Hall International, Inc, 1998

Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S., “Statistical Quality Control”, seventh edition, New York: Mc Graw Hill Companies Inc, 1996

Heizer, Jay and Barry Render, “Operations Management”. Seventh edition, New Jersey: Prentice – Hall Pearson Education International. Inc,2004

Juran, J.M, Gryna, Frank M, “Quality Planning and Analysis”, Third edition, Singapore: Mc Graw Hill Companies Inc, 1993

Robbins, Stephen. P and Mary Coulter, “Management”, Sixth edition, New Jersey: Prentice – Hall International, Inc, 1999

Russell Roberta S. and Bernard W.Taylor, “Operations Management”, Third edition, New Jersey: Prentice – Hall International. Inc, 2000

Schroeder, Roger G, “Operations Management; Contemporary Concepts and Cases”, Second edition, Boston: Mc Graw Hill Companies Inc, 2003