Peranan Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Jumlah Produk yang Tidak Memenuhi Spesifikasi pada PT. Sahabat Buana.

(1)

ABSTRAK

PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin kompetitif dan diperlukan adanya pengendalian kualitas. Selama ini, pengendalian kualitas di PT Sahabat Buana dilakukan dengan cara ispeksi pada kualitas bahan baku, proses produksi dan hasil produksi.

Penelitian yang dilakukan terhadap PT Sahabat Buana menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Pengendalian kualitas terhadap hasil produksi dilakukan dengan membuat peta p yang digunakan untuk menganalisis produk yang mengalami kerusakan per unit. Dilengkapi dengan check sheet, diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Setelah membuat peta kendali p, langkah selanjutnya adalah melakukan uji keseragaman data, yaitu dengan menghilangkan titik-titik yang berada di luar batas kendali sebanyak 1 data yaitu pada bulan Oktober. Setelah semua data sampel berada di dalam batas kendali, yang berarti data telah seragam, maka dilakukan uji kecukupan data. Setelah dilakukan analisis terhadap peta kendali yang sudah seragam tersebut, didapatkan bahwa masih terjadi penyimpangan singkat yang berupa terdapatnya 5 titik yang berurutan di bawah garis CL, yaitu titik pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei 2004, dalam hal ini maka dapat dijelaskan bahwa jalannya proses produksi masih berada dalam pengendalian (Process in control).

Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah jenis kerusakan berupa belang (44,67%) dan bocor (32,04%). Dari analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab kerusakan yang utama adalah faktor tenaga kerja, mesin, pengukuran dan bahan baku sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan untuk mengurangi produk rusak dan meningkatkan kualitas produk.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar……… ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah…... 3

1.3. Tujuan Penelitian... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 7

1.5. Kerangka Pemikiran... 7

1.6. Metode Penelitian………... 12

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 14

1.8. Sistematika Pembahasan……… 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 16

2.1. Manajemen Operasi... 16

2.1.1. Pengertian Manajemen Operasi... 16

2.2. Tanggung Jawab Manajemen Operasi……... 17


(3)

2.3.3. Pengertian Pengendalian Kualitas………... 21

2.4. Tujuan Pengendalian Kualitas... 22

2.5. Dimensi Kualitas…... 22

2.6. Prinsip Kualitas………... 24

2.7. Biaya Kualitas………. 25

2.8. Tahap-tahap Pelaksanaan Pengendalian Kualitas………….. 26

2.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas……….. 28

2.10. Alat-alat Bantu Dalam Pengendalian Kualitas………... 30

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN... 42

3.1. Metode Penelitian……... 42

3.2. Produk yang Dihasilkan…... 43

3.3. Struktur Organisasi Perusahaan…... 44

3.4. Proses Produksi…………... 48

3.5. Kegiatan Lain Perusahaan…………... 51

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN... 53

4.1. Tujuan Perusahaan Melakukan Pengendalian Kualitas... 53

4.2. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan Oleh Perusahaan Dalam Melakukan Pengendalian Kualitas... 54

4.3. Cara-cara Pengendalian Kualitas dan Kendala yang Dihadapi Perusahaan... 56

4.4. Analisis dan Pembahasan……… 60

4.4.1. Pengumpulan Data (check sheet)……… 60 4.4.2. Uji Keseragaman Data (Peta p) dan Uji Kecukupan


(4)

Data………. 61

4.4.2.a Uji Keseragaman Data………. 61

4.4.2.b Uji Kecukupan Data……… 70

4.4.3. Menentukan Prioritas Perbaikan (Pareto Diagram)... 71

4.4.4. Mencari Faktor Penyebab Potensial (Cause-and-Effect Diagram)……….. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 82

5.1. Kesimpulan... 82

5.2. Saran... 83 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Produksi Cacat Per Bulan………. 4

Tabel 1.2 Data Total Produksi dan Presentase Produk Cacat………... 5

Tabel 2.1 Lembar Periksa Keluhan Pelanggan………. 31

Tabel 2.2 Run Chart Dari Banyaknya Penagihan Keuangan………… 33

Tabel 2.3 Peta Kontrol dan Gejala Penyimpangan………... 36

Tabel 2.4 Histogram yang Tidak Memenuhi Spesifikasi Produk…… 38

Tabel 2.5 Diagram Tebar Downtime Machine dan Persentase Kerusakan Produk……… 39

Tabel 2.6 Diagram Pareto Keluhan Pelanggan……… 40

Tabel 2.7 Diagram Sebab – Akibat………. 41

Tabel 4.1 Jumlah Kerusakan Bijih Plastik……….. 61

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Batas Kendali……… 63

Tabel 4.3 Perhitungan Batas Kendali Setelah Penyelesaian……….. 68

Tabel 4.4 Jumlah Produk Rusak……… 72

Tabel 4.5 Data Pareto Diagram PT. Sahabat Buana Untuk Jenis-jenis Kerusakan……… 72


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sahabat Buana………. 45 Gambar 3.2 Proses Produksi Pada Perusahaan Sahabat Buana………. 50 Gambar 4.1 Peta Kendali p……… 65 Gambar 4.2 Peta Kendali p Setelah Penyesuaian……….. 69 Gambar 4.3 Diagram Pareto PT. Sahabat Buana………... 73 Gambar 4.4 Fishbone Chart Diagram

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Belang

PT. Sahabat Buana………. 77

Gambar 4.5 Fishbone Chart Diagram

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Kusam


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus diperhatikan dengan baik, guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mendapatkan laba. Sistem manajemen ini terdiri dari Manajemen Pemasaran, Manajemen Operasi, Manajemen Keuangan, dan Manajemen Sumber Daya Manusia, yang masing-masing bagian harus dapat bekerja sama, sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan baik.

Manajemen Operasi atau Produksi, merupakan salah satu dari sistem manajemen yang harus diperhatikan dengan baik. Manajemen Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Jay Heizer dan Barry Render;2005;h 4).

Dalam Manajemen Operasi ini, diperlukan sumber daya yang mendukung, mulai dari sumber daya manusia, bahan baku, metode kerja, mesin, dan lain-lain, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk yang memiliki kualitas yang baik. Kualitas merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan suatu produk, karena konsumen suatu produk pada saat ini berpandangan kritis terhadap kualitas suatu produk. Apabila kualitas produk tersebut baik, maka konsumen akan memilih produk tersebut.


(8)

Manajemen Operasi mempunyai fungsi untuk melakukan pengendalian kualitas dengan tujuan mendeteksi adanya perubahan spesifikasi produk serta untuk mengurangi jumlah produk cacat, karena kombinasi sumber daya manusia dalam proses produksi tidak selalu sempurna dan dapat menghasilkan produk cacat.

PT Sahabat Buana merupakan salah satu perusahaan penghasil bijih plastik di Bandung, yang selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis dan menjaga kepuasan konsumen.

Selama ini, perusahaan menerapkan pengendalian kualitas dengan menggunakan alat pengendalian kualitas berupa histogram untuk mengetahui jumlah dan jenis produk cacat, serta melakukan pengawasan pada bagian produksi yang dilakukan oleh kepala shift. Upaya yang harus dilakukan perusahaan adalah meminimalkan produk rusak yang dihasilkan agar sesuai dengan batas toleransi yang diharapkan sebesar ≤ 3% dan kendala yang dihadapi perusahaan adalah mengetahui sebab terjadinya produk cacat tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai :

“Peranan Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Jumlah Produk yang Tidak Memenuhi Spesifikasi pada PT Sahabat Buana”


(9)

1.2.

Identifikasi Masalah

PT Sahabat Buana memproduksi 3 jenis produk bijih plastik, yaitu :

• PE

Jenis produk ini biasanya dipakai sebagai bahan baku pembuatan plastik yang berbahan lunak, contohnya plastik sampul buku, plastik bungkus rokok, dan lain–lain.

• PP

Jenis produk ini biasanya dipakai sebagai bahan baku pembuatan plastik yang berbahan agak keras dan agak kaku, contohnya kantong plastik, sedotan, dan lain–lain.

• HD

Jenis produk ini biasanya dipakai untuk bahan baku pembuatan plastik yang berbahan keras dan kaku, contohnya ember plastik, gayung, tempat sampah plastik, dan lain–lain.

Pihak perusahaan lebih berkonsentrasi untuk menghasilkan produk jenis HD, karena permintaan konsumen lebih dominan kepada produk HD. Oleh karena keterbatasan waktu yang diberikan perusahaan untuk melakukan pengamatan, maka penulis hanya dapat membahas penerapan beberapa alat pengendalian kualitas pada produk jenis HD.

Untuk meneliti permasalahan yang terjadi di PT Sahabat Buana, di bawah ini disajikan data mengenai produk cacat pada periode Januari sampai dengan Desember 2004.


(10)

Tabel 1.1

Data produk Cacat Per Bulan Periode Januari – Desember 2004

Jumlah dan Jenis Produk Cacat (kg) Bulan

Belang Kusam Bintik

Total (kg)

Januari 312 215 88 615

Februari 215 249 210 674

Maret 322 125 170 617 April 352 217 196 765

Mei 426 286 215 927 Juni 241 278 256 775 Juli 379 241 158 778

Agustus 342 280 152 774

September 412 342 163 917

Oktober 526 436 238 1200

November 345 277 278 900

Desember 628 341 186 1155

4500 3287 2310 10097


(11)

Tabel 1.2

Data Total Produksi Dan Presentase Produk Cacat Periode Januari – Desember 2004

Bulan Total Produksi

(kg)

Total Produk Cacat

(kg)

Persentase Cacat (%)

Januari 20000 615 3,08

Februari 22000 674 3,06

Maret 20000 617 3,09

April 25000 765 3,06

Mei 30000 927 3,09

Juni 25000 775 3,1

Juli 25000 778 3,11

Agustus 25000 774 3,1

September 30000 917 3,06

Oktober 35000 1200 3,43

November 30000 900 3

Desember 35000 1155 3,3


(12)

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa persentase produk cacat di PT Sahabat Buana masih berada di atas batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar ≤ 3%, maka perlu dilakukan usaha untuk menekan produk cacat tersebut sampai pada batas toleransi yang ditetapkan perusahaan.

Dengan demikian dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT Sahabat Buana ?

2. Bagaimana peranan alat-alat pengendalian kualitas dalam upaya menekan jumlah produk cacat dan metode apa yang paling sesuai untuk mengendalikan kualitas produk pada PT Sahabat Buana ?

1.3.

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk :

1. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT Sahabat Buana.

2. Menjelaskan peranan alat-alat pengendalian kualitas dalam upaya menekan jumlah produk cacat dan menjelaskan metode yang paling sesuai untuk mengendalikan kualitas produk pada PT Sahabat Buana.


(13)

1.4.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

Bagi Penulis, dapat menambah wawasan penulis mengenai pengendalian kualitas produk di perusahaan ini, serta sebagai salah satu persyaratan guna mengikuti sidang sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Maranatha.

Bagi Perusahaan, memberikan masukan mengenai pengendalian kualitas produk yang dihasilkan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan usahanya dengan lebih baik di masa yang akan datang.

Bagi Fakultas, diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan dapat melengkapi literatur di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Bagi pihak lain, memberikan sumbangan pemikiran bagi yang ingin mengetahui mengenai pengendalian kualitas.

1.5.

Kerangka Pemikiran

Dalam era persaingan ketat saat ini, faktor utama yang menentukan performansi suatu perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Dalam mengendalikan kualitas, maka perusahaan membutuhkan peranan Manajemen Operasi untuk mengatur sistem yang produktif dalam menghasilkan barang dan jasa.


(14)

Adapun pengertian Manajemen Operasi menurut Wiliam J. Stevenson (1999;h 4) adalah :

“The Management of system or processes that create goods and/or provide services.”

Yang berarti :

“Manajemen Operasi merupakan suatu pengaturan sistem atau proses dalam menghasilkan barang dan / atau jasa.”

Ada banyak faktor yang mempengaruhi suatu proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam kegiatan manajemen operasi adalah pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas merupakan salah satu hal yang dianggap penting, karena dengan adanya pengendalian kualitas yang baik, perusahaan dapat memenuhi kepuasan konsumen dan mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam meraih target pasar.

Adapun pengertian pengendalian kualitas menurut Dale H. Besterfield (1994;h 2), adalah :

“Quality control is the use of techniques and activities to achieve, sustain and improve the quality of product or service”


(15)

Yang berarti :

“Pengendalian kualitas merupakan penggunaan teknik–teknik dan aktivitas untuk mencapai, mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk atau jasa.”

Menurut Roberta S. Russel and Bernard W. Taylor III (2000;h 111) ada 7 alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas untuk mengidentifikasikan masalah dan mencari pemecahannya, yaitu :

1. Check Sheets (lembar periksa)

Adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data. 2. Histogram (diagram batang)

Adalah suatu alat untuk menyajikan data dari check sheets. 3. Pareto Diagram

Adalah suatu alat untuk mengurutkan permasalahan yang dihubungkan dengan faktor – faktor penyebab permasalahan.

4. Cause and Effect Diagram (Fish – bone chart)

Adalah suatu alat untuk memperkirakan sebab–sebab potensial dari permasalahan.

5. Stratification

Adalah suatu alat untuk menguraikan data menjadi kelompok–kelompok yang sejenis yang memiliki karakteristik yang sama.


(16)

Adalah suatu alat berupa diagram yang menyajikan secara visual dari data yang berpasangan. Tujuannya untuk mengidentifikasikan korelasi atau hubungan antara 2 faktor variabel.

7. Graph / Control Chart

Adalah suatu alat yang memberikan gambaran secara visual untuk memudahkan observasi dan melakukan identifikasi terhadap penyimpangan.

Dalam penelitian ini, penulis memilih 3 alat untuk membantu dalam memecahkan masalah, yaitu :

1. Control - Chart (Peta kendali)

Peta kendali merupakan alat utama dalam metode kendali proses yang digunakan dalam pengendalian proses produksi agar tetap terkendali dalam hal kualitas produk dan pengurangan biaya.

Pada peta kendali (Control Chart) terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengendalikan kualitas produk dan mengurangi biaya. Peta kendali dapat memberitahukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kapan harus mengambil tindakan dalam suatu proses dan kapan tidak (Eugene L. Grant dan Richard S. Leavenworth;1996;h 5)

Peta kendali dibagi dalam dua bagian, yaitu :

a. Peta kendali Variabel (merupakan peta kendali yang digunakan untuk karakteristik kualitas yang terukur)


(17)

Peta kendali yang digunakan adalah peta kendali X (rata-rata) dan peta kendali R (rentang)

b. Peta kendali Atribut (merupakan peta kendali yang digunakan untuk karakteristik kualitas yang tidak bisa atau sulit diukur)

Contohnya : kenyamanan (mobil), makanan (enak atau tidak enak). Peta kendali ini digunakan untuk mengukur produk rusak atau cacat.

Š Peta kendali p

Untuk mengukur presentase atau proporsi produk rusak atau cacat dengan ukuran sampel yang sama atau berbeda.

Š Peta kendali np

Untuk mengukur jumlah produk rusak atau cacat dengan ukuran sampel yang sama.

Š Peta kendali c

Untuk jumlah cacat tiap unit produk dengan ukuran sampel yang sama.

Š Peta kendali u

Untuk jumlah cacat tiap unit produk dengan ukuran sampel yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas, maka peta kendali yang digunakan penulis untuk menganalisis permasalahan adalah peta kendali P.

Adapun alasan penggunaan peta kendali P :

1. Di PT Sahabat Buana produk yang dihasilkan dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok yaitu produk yang baik dan yang cacat


(18)

yang mana kategori ini ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan dan karakteristiknya sulit diukur.

2. Jumlah produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu tidak sama.

2. Pareto Diagram

Untuk mengidentifikasi beberapa permasalahan yang penting, untuk mencari cacat terbesar dan yang paling berpengaruh (Dale H. Besterfield, Ph.D., P.E;1994;h 17).

3. Cause and Effect Diagram

Untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari (Dale H. Besterfield, Ph.D., P.E;1994;h 25).

1.6.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi, tujuannya adalah menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan subyek yang diteliti (Dr.Nur Indriantoro dan Drs. Bambang Supomo;1992;h 26).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi Kepustakaan


(19)

2. Studi Lapangan

Yaitu mengadakan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dengan teknik :

a. Observasi

Yaitu suatu cara pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Dr.Nur Indriantoro dan Drs.Bambang Supomo; 1992; h 157). Pengamatan secara langsung digunakan penulis terhadap masalah-masalah yang ada hubungannya dengan pengendalian kualitas pada PT Sahabat Buana.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian (Dr.Nur Indrianto dan Drs.Bambang Supomo; 1992; h 152 ). Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan kepala produksi atau staf karyawan bagian produksi.

Jumlah data yang akan dikumpulkan ditentukan berdasarkan teknik sampling, yaitu cara pengambilan data dengan hanya mengambil sebagian dari anggota populasi yang diamati.


(20)

Jumlah sampel yang diambil ditentukan melalui uji kecukupan data, dengan menggunakan rumus :

2 2 ) ( ) 1 )( ( ) ( ' α p p Z

N = −

dimana: N΄= jumlah sampel minimum yang seharusnya dikumpulkan Z = tingkat keyakinan yang dikehendaki

α = tingkat kesalahan yang dikehendaki

p= rata-rata jumlah produk rusak dalam persentase (%)

Kriteria cukupnya suatu data minimal yang dikumpulkan apabila N’ ≤ N dengan tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 99,73% atau 3σ dan tingkat ketelitian α 5% (Richard B.Chase, F. Robert Jacobs, Nicholas J.Aquilano; 2004; h 305).

1.7.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Sahabat Buana yang terletak di Jalan Paralon no. 8, Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 September 2005 sampai dengan tanggal 5 September 2006.


(21)

1.8.

Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang pentingnya peranan pengendalian kualitas pada sebuah perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Menguraikan secara singkat mengenai teori–teori yang merupakan landasan dalam menganalisis permasalahan.

BAB III Obyek Penelitian

Berisi gambaran umum perusahaan yang diteliti meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasinya serta proses produksinya.

BAB IV Pembahasan

Berisi pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh dari perusahaan, serta mencari alternatif pemecahan masalah yang terbaik.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan, dan diharapkan mampu memberikan masukan pada perusahaan dalam upaya melakukan pengendalian kualitas yang lebih baik.


(22)

(23)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

* PT Sahabat Buana telah menetapkan standar kualitas yaitu dengan menetapkan batas toleransi kerusakan produk sebesar 3% dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dengan membuat histogram dan membagi jadwal kerja per shift yang dimulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai dengan hasil produksi.

* Masih ditemukan persentase tingkat kerusakan produk yang melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 3%.

* Dengan menggunakan peta kendali p (proporsi/kerusakan) diperoleh rata-rata persentase kerusakan yaitu sebesar 3,1357%, dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. * Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah

untuk jenis kerusakan belang dengan jumlah persentase kerusakan sebesar 44,67% dan persentase kumulatifnya 44,67% diikuti kerusakan kusam dengan jumlah persentase kerusakan sebesar 32,04% dan persentase kumulatifnya sebesar 76,71%.


(24)

* Dari analisis diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab kerusakan yang utama adalah faktor tenaga kerja (people), metode (method), mesin (machine), dan bahan baku (material).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat membantu terjadinya perbaikan-perbaikan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain:

1. Dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC), perusahaan dapat mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian maka perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya produk rusak.

2. Perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan sebaiknya lebih terfokus pada faktor tenaga kerja, pengukuran, mesin dan bahan baku karena faktor tersebut yang menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan pada produk. Saran-saran mengenai tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat di bab 4.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, Dale H., Ph.P.D.E., “Quality Control”, 4th Edition, Englewood Cliffts, New Jersey, Prentice Hall International Inc., 1994. 2. Schroeder, Roger G., “Operation Management: Contemporary

Concepts and Cases”, 2nd Edition, McGraw-Hill Companies Inc., Singapore, 2004.

3. Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J., Jacobs, Robert F., “Operation Management For Competitive Advantage”, 10th Edition, McGraw-Hill Companies Inc., 2004.

4. Stevenson, William J., “Operation Management”, McGraw-Hill International Editions, 1999.

5. Render, Barry and Heizer, Jay, “Production and Operations Management”, 8th Edition, Person Education Inc., New Jersey, 2005. 6. Everett, Jr & Ronald J. Ebert, “Production and Operation

Management“ , Singapore : Prentice Hall International Inc. ,1995. 7. Schroeder, Roger G., “Operation Management: Contemporary

Concepts and Cases”, 2nd Edition, McGraw-Hill Companies Inc., Singapore, 2004.

8. Jack R. Meredith & Scott M. Shafer, “Operation Management for MBAs” , USA : John Wiley & Sons, Inc.

9. Dale , Barie G , “Managing Quality” , 2nd Edition , United Kingdom : Prentice Hall,Inc. , 1994.

10. Jain , P.L. , “Quality Control and Total Quality Management” , New Delhi : Tata Mc Graw – Hill Publishing Company Limited , 2001. 11. Gaspersz , Vincent , “Manajemen Bisnis Total Dalam Era

Globalisasi” , 1st Edition , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1997.

12. Gaspersz , Vincent , “Statistical Process Control” , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1998.


(26)

13. Roberta S. Russel and Bernard W. Taylor III , “Operation Management” , 3rd Edition , New Jersey : Prentice Hall Inc , 2000. 14. Eugene L. Grant and Richard S. Leavenworth , “Statistical Quality

Control” , 7th Edition , USA : Mc Graw – Hill Companies Inc. , 1996. 15. Juran , J.M. and Frank M. Gyrna, Jr. , “Quality Planning and

Analysis” , 3rd Edition , Singapore : Mc Graw – Hill Inc. , 1993.

16. Feigenbaum , A.V. , “Total Quality Control” , 3rd Edition , revised , Mc Graw – Hill Book , Co , 1991.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, Dale H., Ph.P.D.E., “Quality Control”, 4th Edition, Englewood Cliffts, New Jersey, Prentice Hall International Inc., 1994. 2. Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J., Jacobs, Robert F.,

“Operation Management For Competitive Advantage”, 10th Edition, McGraw-Hill Companies Inc., 2004.

3. Dale , Barie G , “Managing Quality” , 2nd Edition , United Kingdom : Prentice Hall,Inc. , 1994.

4. Eugene L. Grant and Richard S. Leavenworth , “Statistical Quality Control” , 7th Edition , USA : Mc Graw – Hill Companies Inc. , 1996. 5. Everett, Jr & Ronald J. Ebert, “Production and Operation

Management“ , Singapore : Prentice Hall International Inc. ,1995. 6. Feigenbaum , A.V. , “Total Quality Control” , 3rd Edition , revised ,

Mc Graw – Hill Book , Co , 1991.

7. Gaspersz , Vincent , “Manajemen Bisnis Total Dalam Era Globalisasi” , 1st Edition , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1997.

8. Gaspersz , Vincent , “Statistical Process Control” , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1998.

9. Jack R. Meredith & Scott M. Shafer, “Operation Management for MBAs” , USA : John Wiley & Sons, Inc.

10. Jain , P.L. , “Quality Control and Total Quality Management” , New Delhi : Tata Mc Graw – Hill Publishing Company Limited , 2001. 11. Juran , J.M. and Frank M. Gyrna, Jr. , “Quality Planning and

Analysis” , 3rd Edition , Singapore : Mc Graw – Hill Inc. , 1993.

12. Render, Barry and Heizer, Jay, “Production and Operations Management”, 8th Edition, Person Education Inc., New Jersey, 2005. 13. Roberta S. Russel and Bernard W. Taylor III , “Operation


(28)

14. Schroeder, Roger G., “Operation Management: Contemporary Concepts and Cases”, 2nd Edition, McGraw-Hill Companies Inc., Singapore, 2004.

15. Stevenson, William J., “Operation Management”, McGraw-Hill International Editions, 1999.


(1)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

* PT Sahabat Buana telah menetapkan standar kualitas yaitu dengan menetapkan batas toleransi kerusakan produk sebesar 3% dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dengan membuat histogram dan membagi jadwal kerja per shift yang dimulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai dengan hasil produksi.

* Masih ditemukan persentase tingkat kerusakan produk yang melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 3%.

* Dengan menggunakan peta kendali p (proporsi/kerusakan) diperoleh rata-rata persentase kerusakan yaitu sebesar 3,1357%, dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. * Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah

untuk jenis kerusakan belang dengan jumlah persentase kerusakan sebesar 44,67% dan persentase kumulatifnya 44,67% diikuti kerusakan kusam dengan jumlah persentase kerusakan sebesar 32,04% dan persentase kumulatifnya sebesar 76,71%.


(2)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat membantu terjadinya perbaikan-perbaikan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain:

1. Dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC), perusahaan dapat mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian maka perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya produk rusak.

2. Perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan sebaiknya lebih terfokus pada faktor tenaga kerja, pengukuran, mesin dan bahan baku karena faktor tersebut yang menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan pada produk. Saran-saran mengenai tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat di bab 4.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, Dale H., Ph.P.D.E., “Quality Control”, 4th Edition, Englewood Cliffts, New Jersey, Prentice Hall International Inc., 1994. 2. Schroeder, Roger G., “Operation Management: Contemporary

Concepts and Cases”, 2nd Edition, McGraw-Hill Companies Inc.,

Singapore, 2004.

3. Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J., Jacobs, Robert F., “Operation Management For Competitive Advantage”, 10th Edition, McGraw-Hill Companies Inc., 2004.

4. Stevenson, William J., “Operation Management”, McGraw-Hill International Editions, 1999.

5. Render, Barry and Heizer, Jay, “Production and Operations

Management”, 8th Edition, Person Education Inc., New Jersey, 2005. 6. Everett, Jr & Ronald J. Ebert, “Production and Operation

Management“ , Singapore : Prentice Hall International Inc. ,1995.

7. Schroeder, Roger G., “Operation Management: Contemporary

Concepts and Cases”, 2nd Edition, McGraw-Hill Companies Inc.,

Singapore, 2004.

8. Jack R. Meredith & Scott M. Shafer, “Operation Management for

MBAs” , USA : John Wiley & Sons, Inc.

9. Dale , Barie G , “Managing Quality” , 2nd Edition , United Kingdom : Prentice Hall,Inc. , 1994.

10. Jain , P.L. , “Quality Control and Total Quality Management” , New Delhi : Tata Mc Graw – Hill Publishing Company Limited , 2001. 11. Gaspersz , Vincent , “Manajemen Bisnis Total Dalam Era

Globalisasi” , 1st Edition , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1997.

12. Gaspersz , Vincent , “Statistical Process Control” , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1998.


(4)

Analysis” , 3 Edition , Singapore : Mc Graw – Hill Inc. , 1993.

16. Feigenbaum , A.V. , “Total Quality Control” , 3rd Edition , revised , Mc Graw – Hill Book , Co , 1991.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, Dale H., Ph.P.D.E., “Quality Control”, 4th Edition, Englewood Cliffts, New Jersey, Prentice Hall International Inc., 1994. 2. Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J., Jacobs, Robert F.,

“Operation Management For Competitive Advantage”, 10th Edition, McGraw-Hill Companies Inc., 2004.

3. Dale , Barie G , “Managing Quality” , 2nd Edition , United Kingdom : Prentice Hall,Inc. , 1994.

4. Eugene L. Grant and Richard S. Leavenworth , “Statistical Quality

Control” , 7th Edition , USA : Mc Graw – Hill Companies Inc. , 1996. 5. Everett, Jr & Ronald J. Ebert, “Production and Operation

Management“ , Singapore : Prentice Hall International Inc. ,1995.

6. Feigenbaum , A.V. , “Total Quality Control” , 3rd Edition , revised , Mc Graw – Hill Book , Co , 1991.

7. Gaspersz , Vincent , “Manajemen Bisnis Total Dalam Era

Globalisasi” , 1st Edition , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1997.

8. Gaspersz , Vincent , “Statistical Process Control” , Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama , 1998.

9. Jack R. Meredith & Scott M. Shafer, “Operation Management for

MBAs” , USA : John Wiley & Sons, Inc.

10. Jain , P.L. , “Quality Control and Total Quality Management” , New Delhi : Tata Mc Graw – Hill Publishing Company Limited , 2001. 11. Juran , J.M. and Frank M. Gyrna, Jr. , “Quality Planning and

Analysis” , 3rd Edition , Singapore : Mc Graw – Hill Inc. , 1993.

12. Render, Barry and Heizer, Jay, “Production and Operations

Management”, 8th Edition, Person Education Inc., New Jersey, 2005. 13. Roberta S. Russel and Bernard W. Taylor III , “Operation


(6)