Perancangan Interior Taman Kanak-Kanak Dengan Konsep Belajar Dari Alam Di Singgasana Pradana Bandung.

(1)

vii

ABSTRAK

Dalam laporan ini, penulis membahas tentang interior Taman Kanak-Kanak yang penulis desain. Penulis mencari sumber data tentang TK dengan melakukan studi pustaka dari buku-buku, internet serta survey ke beberapa TK di Bandung.

Tujuan laporan ini adalah sebagai informasi dan penambah wawasan bagi pembaca laporan ini untuk mengetahui tentang desain interior TK dan bagaimana melaksanakan mata kuliahTugas Akhir Jurusan Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Selama mendesain TK, penulis mendapat kesimpulan bahwa desain untuk TK harus memperhatikan ergonomi, keamanan, dan kreatifitas yang dapat mendidik.


(2)

viii

ABSTRACT

Writer discussed about kindergarden’s interior design in this paper. Writer searching data source about kindergarden by research from literature, internet and survey to some kindergardens at Bandung.

Purpose of this paper for information and as knowledge for the readers to understand about kindergarden’s interior design and how to finish last project Major Interior Design at Art and Design Faculty of Maranatha Christian University.

When designing kindergarden, writer has a conclusion that design for kindergarden should be attention about ergonomic, safety and creativity that can educating.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ..ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Project ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan manfaat Tugas Akhir ... 2

1.4 Metoda Penulisan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ... 4

2.2 Psikologi Anak ... 6

2.3 Pengertian Natural ... 10

2.4 Perancangan Interior Sekolah ... 10

2.4.1 Citra atau Atmosfer Ruang ... 11

2.4.2 Warna... 13

2.4.3 Ergonomi Anak... 17

2.4.4 Material untuk Anak ... 18

BAB III TK INTERNASIONAL TUTOR TIME 3.1 Data Umum... 21


(4)

x BAB IV PERANCANGAN INTERIOR TK

4.1 Programing ... 24

4.2 Konsep Ruang ... 27

4.3 Preliminary Design... 32

4.4 Gambar Kerja ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 61


(5)

xi

DAFTAR TABEL


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layout Umum ... 12

Gambar 2.2 Layout Bentuk U ... 12

Gambar 2.3 Layout ‘fishbowl’ ... 13

Gambar 2.4 Layout Belajar Kelompok ... 13

Gambar 2.5 Bentangan Tangan Anak ... 18

Gambar 2.6 Tinggi Duduk Anak ... 18

Gambar 2.7 Potongan Kayu Gelondong ... 18

Gambar 2.8 Kayu Durian ... 19

Gambar 2.9 Meranti Kuning ... 19

Gambar 2.10 Tanjung... 19

Gambar 2.11 Akar-akaran ... 19

Gambar 2.12 Mat Engraving ... 20

Gambar 3.1 Keadaan Eksisting ... 23

Gambar 4.1 Buble Diagram ... 27

Gambar 4.2 Bentangan Tangan Anak ... 31

Gambar 4.3 Tinggi Duduk Anak ... 31

Gambar 4.4 Site Plan... 32

Gambar 4.5 Zoning Lantai 1 ... 33

Gambar 4.6 Zoning Lantai 2 ... 34

Gambar 4.7 Zoning Lantai 3 ... 34

Gambar 4.8 Zoning Musim Lantai 1 ... 35

Gambar 4.9 Zoning Musim Lantai 2 ... 36

Gambar 4.10 Denah Khusus Lantai 1 ... 37

Gambar 4.11 Denah Khusus Lantai 2 ... 39

Gambar 4.12 Pola Lantai 1... 40

Gambar 4.13 Pola Lantai 2... 41


(7)

xiii

Gambar 4.15 Ceiling Khusus Lantai 2 ... 42

Gambar 4.16 Potongan Khusus A ... 44

Gambar 4.17 Potongan Khusus B ... 45

Gambar 4.18 Potongan Khusus C ... 46

Gambar 4.19 Potongan Khusus D ... 47

Gambar 4.20 Detail Interior 1 – Ceiling ... 48

Gambar 4.21 Detail Interior 2 – Partisi ... 49

Gambar 4.22 Detail Interior 3 – Dinding ... 50

Gambar 4.23 Detail Furniture 1 – Rak Buku ... 51

Gambar 4.24 Detail Furniture 2 – Meja R. Matematika ... 52

Gambar 4.25 Detail Furniture 3 – Meja R. Bahasa ... 53

Gambar 4.26 Perspektif Ruang Kreatif ... 54

Gambar 4.27 Perspektif Ruang Bermain ... 55

Gambar 4.28 Perspektif Ruang Kelas Bahasa ... 56

Gambar 4.29 Perspektif Ruang Kelas Matematika ... 57

Gambar 4.30 Perspektif Ruang Perpustakaan ... 58


(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Pemilihan Project

Taman Kanak-Kanak atau disingkat TK adalah jenjang awal dalam pendidikan formal sebelum melangkah ke Sekolah Dasar. Taman Kanak-Kanak pada masa sekarang ini ada berbagai macam, tergantung pendidikan yang diterima seorang anak sebelum masuk TK, dan tingkat daya serap anak dalam belajar. Hal tersebut mempengaruhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung aktivitasnya dengan pendekatan cara belajar yang berbeda.

TK pada umumnya memiliki identitas dan image sekolah yang jelas, memiliki ciri khas pada eksteriornya yang secara tidak langsung berhubungan dengan penataan interiornya, karena interior sangat memegang peranan penting dalam pendidikan dan dapat mempengaruhi perkembangan siswa yang belajar didalamnya.

Anak – anak usia 4 – 6 tahun (usia umum anak TK) umumnya cenderung bermain dengan menggunakan fantasi, pura – pura dan sangat kreatif dalam


(9)

2

mengekspresikan diri. Usia ini juga merupakan masa – masa seorang anak belajar mengenal lingkungan sekitarnya, bergaul dengan teman dan bersosialisasi. Desain interior kelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam hal – hal tersebut.

Kebutuhan desain interior yang mendukung kegiatan tersebut masih jarang dilakukan, seringkali hanya terbatas pada dekorasi saja, belum menyentuh fungsi ruang dan perlengkapannya. Karena itu, penulis tertarik untuk mendesain sebuah Taman Kanak-Kanak yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas anak – anak melalui interior ruang dalam tugas akhir sebagai bentuk partisipasi penulis selaku calon desainer interior dalam pendidikan.

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan yang sering terjadi dalam mendesain Taman Kanak-Kanak antara lain :

1. Bagaimana penataan ruang dalam bangunan sekolah?

2. Bagaimana mengatasi masalah perbedaan ergonomi anak dengan orang dewasa sementara fungsinya harus nyaman digunakan?

3. Bagaimana mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang terdapat dalam diri anak-anak melalui desain interior?

4. Bagaimana mengatasi masalah keamanan dalam desain untuk anak?

1.3Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir

Tujuan umum penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk melaporkan pekerjaan yang telah penulis laksanakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan tujuan dilaksanakannya perancangan interior dalam tugas akhir ini antara lain :

1. Untuk mengetahui tentang penataan ruang dalam sekolah yang baik; 2. Untuk mengetahui tentang permasalahan ergonomi pada anak;


(10)

3

3. Untuk membuktikan bahwa desain interior memegang peran penting dalam dunia pendidikan;

4. Untuk mengetahui tentang keamanan dan kenyamanan yang baik dalam desain interior untuk pendidikan.

1.4Metoda Penulisan

Penulis menyusun laporan tugas akhir ini dengan metoda studi literatur, survey pada TK – TK yang terdapat di Bandung dan pengamatan atau studi image tentang Taman Kanak-Kanak.

1.5Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yang diuraikan sebagai berikut :

Bab 1 berisi tentang latar belakang pemilihan project, rumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, metoda penulisan, serta sistematika penulisan.

Sedangkan bab 2 berisikan tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain dan menguraikan laporan tugas akhir, seperti tentang sekolah, psikologi anak, dan perancangan interior.

Bab 3 berisi tentang data umum Taman Kanak-Kanak yang akan dirancang.

Bab 4 berisikan tentang perancangan interior Taman Kanak-Kanak yang penulis desain.

Bab 5 berisi simpulan dari laporan tugas akhir dan hal yang dialami penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis.


(11)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merancang Taman Kanak-Kanak, penulis harus mendesain sekreatif mungkin tapi tetap dapat mendidik dan mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak melalui desain. Desain yang kreatif tersebut harus dipikirkan sebaik mungkin agar memiliki kesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan kesatuan hubungan antara ruang yang satu dengan ruang lainnya.

Karena penulis mendesain dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk yang terdapat di alam dan menyederhanakannya menjadi bentuk geometris serta menyesuaikannya dengan fungsi dan kegiatan belajar, penulis mendapatkan bahwa bentuk sangat berkaitan dengan fungsi. Ada beberapa hal yang menunjukkan pernyataan tersebut. Misalnya, furniture di Ruang Bermain sebaiknya fleksibel atau dapat menjadi mainan sehingga anak dapat bermain dengan mengeksplorasi furniture. Kemudian, meja belajar di Ruang Kelas Bahasa sebaiknya ditata dengan bentuk kelompok agar proses belajar komunikasi anak


(12)

61

dengan teman dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penataan meja belajar di Ruang Kelas Matematika juga harus sendiri-sendiri agar anak dapat focus mempelajari matematika dan tidak berebut tempat duduk. Tetapi meja pribadi tersebut juga harus dapat disusun untuk kepentingan belajar kelompok. Tinggi rak-rak buku harus disesuaikan dengan jangkauan anak agar anak dapat belajar mandiri. Hal ini membuktikan bahwa desain interior memegang peranan penting dalam pendidikan karena desain interior dapat menciptakan suasana yang mendukung dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, penulis juga harus memperhatikan masalah keistimewaan ergonomi yang dimiliki anak berusia 4-6 tahun, keamanan dan kenyamanan dalam setiap ruangnya dan mengenai masalah maintenance atau perawatan unsur-unsur interior karena berkaitan dengan kesehatan anak.

Menjaga keamanan dalam aktifitas anak dapat dilakukan dengan memasang material lunak pada dinding dari lantai sampai di atas ketinggian rata-rata anak agar anak terjaga dari benturan saat bermain. Penggunaan material lantai dan furniture juga harus mudah dibersihkan agar anak terjaga kesehatannya.

Material yang digunakan untuk furniture anak sebaiknya ringan dan mudah dibersihkan. Karena itu, penulis menggunakan rangka besi hollow, busa dan pelapis oscar dalam mendesain furniture untuk anak.

5.2 Saran

Dalam melaksanakan Tugas Akhir, seringkali mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami standar-standar gambar kerja, laporan, dan sebagainya. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang jelasnya informasi yang diterima mahasiswa selama kuliah atau mahasiswa menerima penjelasan yang berbeda-beda dari dosen lain. Karena itu, penulis berharap agar di kemudian hari fakultas dapat memberikan informasi yang cukup, jelas dan konsisten selama mahasiswa belajar.

Sedangkan saran penulis untuk mahasiswa adalah sebaiknya mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir merencanakan dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sejak beberapa semester sebelum mengambil Tugas Akhir. Hal tersebut perlu dilakukan agar saat melaksanakan Tugas Akhir, desainnya benar-benar matang dan datanya lengkap. Berdasarkan pengalaman penulis, hal


(13)

62

tersebut dapat memberikan waktu yang lebih banyak dalam mengerjakan gambar kerja, maket dan laporan, karena waktu yang digunakan untuk melaksanakan Tugas Akhir tidak habis untuk keperluan mencari data.


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

D. Craig, Sidney. Mendidik Dengan Kasih. 1990. Jogjakarta : Kanisius.

De Chiara, Joseph dan John Hancock Callender. Time Saver Standards for Building Types (Elementary and Secondary School). 1990. New York : McGraw-Hills, Inc.

De Claire, Joan dan John Gottman, Ph. D. Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki

Kecerdasan Emosional (Masa Kanak – Kanak awal). 1998. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Hasil survey ke TK Internasional Tutor Time Hasil survey ke TK BPK Singgasana

http://www.eastonroyalpreschool.org.uk/ http://www.fledglingseastgrinstead.co.uk/ http://www.fspl.lib.or.us/

http://www.learningandteaching.info/teaching/layout.htm/ http://www.tutortime.com/

Kuno, Naomi. Tasteful Color Combinations. 2004. Singapura : Page One Publishing Private Limited.

Majalah Serial Rumah Arsitektur – Kayu dan Aplikasinya Majalah Serial Rumah Ide – Furniture

Majalah Serial Rumah Spesial – Kombinasi Warna. Majalah Serial Rumah Spesial – Kamar Anak

Neufert, Ernst. Data Arsitek. 1996. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa


(1)

mengekspresikan diri. Usia ini juga merupakan masa – masa seorang anak belajar mengenal lingkungan sekitarnya, bergaul dengan teman dan bersosialisasi. Desain interior kelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam hal – hal tersebut.

Kebutuhan desain interior yang mendukung kegiatan tersebut masih jarang dilakukan, seringkali hanya terbatas pada dekorasi saja, belum menyentuh fungsi ruang dan perlengkapannya. Karena itu, penulis tertarik untuk mendesain sebuah Taman Kanak-Kanak yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas anak – anak melalui interior ruang dalam tugas akhir sebagai bentuk partisipasi penulis selaku calon desainer interior dalam pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang sering terjadi dalam mendesain Taman Kanak-Kanak antara lain :

1. Bagaimana penataan ruang dalam bangunan sekolah?

2. Bagaimana mengatasi masalah perbedaan ergonomi anak dengan orang dewasa sementara fungsinya harus nyaman digunakan?

3. Bagaimana mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang terdapat dalam diri anak-anak melalui desain interior?

4. Bagaimana mengatasi masalah keamanan dalam desain untuk anak?

1.3 Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir

Tujuan umum penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk melaporkan pekerjaan yang telah penulis laksanakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan tujuan dilaksanakannya perancangan interior dalam tugas akhir ini antara lain :

1. Untuk mengetahui tentang penataan ruang dalam sekolah yang baik; 2. Untuk mengetahui tentang permasalahan ergonomi pada anak;


(2)

3. Untuk membuktikan bahwa desain interior memegang peran penting dalam dunia pendidikan;

4. Untuk mengetahui tentang keamanan dan kenyamanan yang baik dalam desain interior untuk pendidikan.

1.4 Metoda Penulisan

Penulis menyusun laporan tugas akhir ini dengan metoda studi literatur, survey pada TK – TK yang terdapat di Bandung dan pengamatan atau studi image tentang Taman Kanak-Kanak.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yang diuraikan sebagai berikut :

Bab 1 berisi tentang latar belakang pemilihan project, rumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, metoda penulisan, serta sistematika penulisan.

Sedangkan bab 2 berisikan tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain dan menguraikan laporan tugas akhir, seperti tentang sekolah, psikologi anak, dan perancangan interior.

Bab 3 berisi tentang data umum Taman Kanak-Kanak yang akan dirancang.

Bab 4 berisikan tentang perancangan interior Taman Kanak-Kanak yang penulis desain.

Bab 5 berisi simpulan dari laporan tugas akhir dan hal yang dialami penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merancang Taman Kanak-Kanak, penulis harus mendesain sekreatif mungkin tapi tetap dapat mendidik dan mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak melalui desain. Desain yang kreatif tersebut harus dipikirkan sebaik mungkin agar memiliki kesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan kesatuan hubungan antara ruang yang satu dengan ruang lainnya.

Karena penulis mendesain dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk yang terdapat di alam dan menyederhanakannya menjadi bentuk geometris serta menyesuaikannya dengan fungsi dan kegiatan belajar, penulis mendapatkan bahwa bentuk sangat berkaitan dengan fungsi. Ada beberapa hal yang menunjukkan pernyataan tersebut. Misalnya, furniture di Ruang Bermain sebaiknya fleksibel atau dapat menjadi mainan sehingga anak dapat bermain dengan mengeksplorasi furniture. Kemudian, meja belajar di Ruang Kelas Bahasa sebaiknya ditata dengan bentuk kelompok agar proses belajar komunikasi anak


(4)

dengan teman dapat berjalan dengan baik. Selain itu, penataan meja belajar di Ruang Kelas Matematika juga harus sendiri-sendiri agar anak dapat focus mempelajari matematika dan tidak berebut tempat duduk. Tetapi meja pribadi tersebut juga harus dapat disusun untuk kepentingan belajar kelompok. Tinggi rak-rak buku harus disesuaikan dengan jangkauan anak agar anak dapat belajar mandiri. Hal ini membuktikan bahwa desain interior memegang peranan penting dalam pendidikan karena desain interior dapat menciptakan suasana yang mendukung dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, penulis juga harus memperhatikan masalah keistimewaan ergonomi yang dimiliki anak berusia 4-6 tahun, keamanan dan kenyamanan dalam setiap ruangnya dan mengenai masalah maintenance atau perawatan unsur-unsur interior karena berkaitan dengan kesehatan anak.

Menjaga keamanan dalam aktifitas anak dapat dilakukan dengan memasang material lunak pada dinding dari lantai sampai di atas ketinggian rata-rata anak agar anak terjaga dari benturan saat bermain. Penggunaan material lantai dan furniture juga harus mudah dibersihkan agar anak terjaga kesehatannya.

Material yang digunakan untuk furniture anak sebaiknya ringan dan mudah dibersihkan. Karena itu, penulis menggunakan rangka besi hollow, busa dan pelapis oscar dalam mendesain furniture untuk anak.

5.2 Saran

Dalam melaksanakan Tugas Akhir, seringkali mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami standar-standar gambar kerja, laporan, dan sebagainya. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang jelasnya informasi yang diterima mahasiswa selama kuliah atau mahasiswa menerima penjelasan yang berbeda-beda dari dosen lain. Karena itu, penulis berharap agar di kemudian hari fakultas dapat memberikan informasi yang cukup, jelas dan konsisten selama mahasiswa belajar.

Sedangkan saran penulis untuk mahasiswa adalah sebaiknya mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir merencanakan dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sejak beberapa semester sebelum mengambil Tugas Akhir. Hal tersebut perlu dilakukan agar saat melaksanakan Tugas Akhir, desainnya benar-benar matang dan datanya lengkap. Berdasarkan pengalaman penulis, hal


(5)

tersebut dapat memberikan waktu yang lebih banyak dalam mengerjakan gambar kerja, maket dan laporan, karena waktu yang digunakan untuk melaksanakan Tugas Akhir tidak habis untuk keperluan mencari data.


(6)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

D. Craig, Sidney. Mendidik Dengan Kasih. 1990. Jogjakarta : Kanisius.

De Chiara, Joseph dan John Hancock Callender. Time Saver Standards for Building Types (Elementary and Secondary School). 1990. New York : McGraw-Hills, Inc.

De Claire, Joan dan John Gottman, Ph. D. Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (Masa Kanak – Kanak awal). 1998. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hasil survey ke TK Internasional Tutor Time Hasil survey ke TK BPK Singgasana http://www.eastonroyalpreschool.org.uk/ http://www.fledglingseastgrinstead.co.uk/ http://www.fspl.lib.or.us/

http://www.learningandteaching.info/teaching/layout.htm/ http://www.tutortime.com/

Kuno, Naomi. Tasteful Color Combinations. 2004. Singapura : Page One Publishing Private Limited.

Majalah Serial Rumah Arsitektur – Kayu dan Aplikasinya Majalah Serial Rumah Ide – Furniture

Majalah Serial Rumah Spesial – Kombinasi Warna. Majalah Serial Rumah Spesial – Kamar Anak

Neufert, Ernst. Data Arsitek. 1996. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka.