Perancangan Interior Sekolah Dasar Dengan Konsep Creativity Dan Knowledge Di Singgasana Pradana Bandung.

(1)

vii

ABSTRAK

Dalam laporan ini, penulis membahas tentang interior Sekolah Dasar yang penulis desain. Penulis mencari sumber data tentang SD dengan melakukan studi pustaka dari buku-buku, internet serta survey ke beberapa SD di Bandung.

Tujuan laporan ini adalah sebagai informasi dan penambah wawasan bagi pembaca laporan ini untuk mengetahui tentang desain interior SD dan bagaimana melaksanakan mata kuliah Tugas Akhir Jurusan Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Selama mendesain SD, penulis mendapat kesimpulan bahwa desain untuk SD harus memperhatikan ergonomi, keamanan, dan kreatifitas yang dapat mendidik.


(2)

viii

ABSTRACT

Writer discussed about primary school’s interior design in this paper. Writer searching data source about primary school by research from literature, internet and survey to some primary schools at Bandung.

Purpose of this paper for information and as knowledge for the readers to understand about primary school’s interior design and how to finish last project Major Interior Design at Art and Design Faculty of Maranatha Christian University.

When designing primary school, writer has a conclusion that design for primary school should be attention about ergonomic, safety and creativity that can educating.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ..xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Perencanaan ... 2

1.4 Manfaat Perencanaan ... 3

1.5 Metode Penulisan dan Perencanaan ... 3

1.6 Sitematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Perkembangan Anak ... 7

2.2 IBO (International Baccalaureate Organization) ... 12

2.2.1 Sejarah IBO ... 13

2.2.2 Visi dan Misi IBO ... 13

2.2.3 Hasil dan Tujjuan IBO ... 14

2.2.4 Aspek dan Metode IBO ... 14

2.3 Pendidikan Nasional ... 17

2.3.1 Sejarah Pendidikan Nasional ... 18

2.3.2 Visi dan Misi Pendidikan Nasional ... 18


(4)

x

2.3.4 Aspek dan Metode Pendidikan Nasional ... 18

2.4 Perancangan Interior Sekolah ... 19

2.4.1 Organisasi Ruang ... 20

2.4.2 Warna... 22

2.4.3 Ergonomi Anak ... 24

2.4.4 Material untuk Anak ... 26

2.4.5 Finishing ... 26

BAB III ANALISIS DATA 3.1 Deskripsi Proyek... 27

3.1.1 Sejarah BPK Penabur ... 28

3.1.2 Visi dan Misi BPK Penabur ... 29

3.2 Analisis Persyaratan Fisik/ Lingkungan ... 30

3.2.1 Site Plan ... 31

3.2.2 Tipologi Bangunan ... 31

3.2.3 Ruang Belajar IBO ... 34

3.3 Analisis Persyaratan Pengguna ... 36

3.3.1 Karakteristik Fisik (Ergonomi) ... 36

3.3.2 Karakteristik Program... 39

3.4 Analisis Persyaratan Program Ruang ... 44

3.4.1 Besaran Luas Ruang ... 44

3.4.2 Struktur Besaran Luas Ruang ... 47

3.4.3 Identifikasi User ... 48

3.4.4 Flow Sirkulasi ... 49

3.4.5 Bubble Diagram ... 50

BAB IV PERANCANGAN INTERIOR SDK BPK Penabur 4.1 Konsep Organisasi Ruang ... 56

4.2 Konsep Bentuk ... 57

4.3 Konsep Material ... 58


(5)

xi

4.5 Konsep Pencahayaan dan Penghawaan ... 60

4.6 Konsep Furniture ... 61

4.7 Konsep Sirkulasi ... 61

4.8 Zoning ... 63

4.9 Gambar Kerja ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 81


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Site Analysis ... 34

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan ... 44

Tabel 3.4 Kebutuhan Ruang ... 47

Tabel 3.4 Struktur Organisasi Ruang ... 48

Tabel 3.4 Identifikasi User ... 48

Tabel 3.4 Flow Sirkulasi ... 50


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Diagram Kurikulum IBO ... 13

Gambar 2.4 Ruang Umum ... 20

Gambar 2.4 Ruang Belajar Kelompok ... 20

Gambar 2.4 Bentangan Tangan Anak ... 23

Gambar 2.4 Tinggi Duduk Anak ... 23

Gambar 2.4 Relevansi Dimensi Anak umur 7- 9 tahun ... 24

Gambar 2.4 Relevansi Dimensi Anak umur 10- 12 tahun ... 24

Gambar 3.2 BPK Penabur Singgasana ... 30

Gambar 3.2 Site Plan... 31

Gambar 3.2 Ruang Kelas 1 Joy Di Baureksa ... 35

Gambar 3.2 Area Komputer Di Kelas ... 35

Gambar 3.2 Area Perpustakaan ... 35

Gambar 3.2 Presentasi Melalui Proyektor ... 35

Gambar 3.2 Dinding Berisi Tujuan IB ... 36

Gambar 3.2 Area Bersama ... 36

Gambar 3.3 Bentangan Tangan Anak ... 36

Gambar 3.3 Tinggi Duduk Anak ... 37

Gambar 3.3 Relevansi Dimensi Anak umur 7- 9 tahun ... 38

Gambar 3.3 Relevansi Dimensi Anak umur 10- 12 tahun ... 38

Gambar 4 Symmetrical Balance... 54

Gambar 4 Asymmetrical Balance ... 55

Gambar 4.1 Denah Ruang Kelas ... 57

Gambar 4.4 Visual Wheel ... 59

Gambar 4.5 FBH/ SO58 Range ... 60

Gambar 4.5 TPS 498-Xtend ... 60


(8)

xiv

Gambar 4.7 Sirkulasi Lt.2 ... 62

Gambar 4.7 Sirkulasi Lt.3 ... 62

Gambar 4.8 Zoning & Blocking Lt.1 ... 63

Gambar 4.8 Zoning & Blocking Lt.2 ... 64

Gambar 4.8 Zoning & Blocking Lt.3 ... 64

Gambar 4.9 Denah Khusus Lantai 1 ... 65

Gambar 4.9 Denah Khusus Lantai 2 ... 66

Gambar 4.9 Denah Floor Patern 1... 67

Gambar 4.9 Denah Floor Patern 2... 67

Gambar 4.9 Denah Ceiling Khusus Lt.1 ... 68

Gambar 4.9 Denah Ceiling Khusus Lt.2 ... 68

Gambar 4.9 Potongan Khusus A ... 69

Gambar 4.9 Potongan Khusus B ... 70

Gambar 4.9 Potongan Khusus C ... 70

Gambar 4.9 Potongan Khusus D ... 70

Gambar 4.9 Detail Interior 1 – Ceiling ... 71

Gambar 4.9 Detail Interior 2 – Bukaan Partisi ... 72

Gambar 4.9 Detail Interior 3 – Panel ... 73

Gambar 4.9 Detail Furniture 1– Meja Informasi ... 74

Gambar 4.9 Detail Furniture 2– Meja Komputer ... 75

Gambar 4.9 Ortographic– Meja Guru ... 76

Gambar 4.9 Gambar Perspektif Ruang Tunggu ... 77

Gambar 4.9 Gambar Perspektif Ruang Kelas ... 78


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sekolah Dasar adalah pendidikan anak yang setahap lebih tinggi dari Taman Kanak-Kanak. Dalam bidang arsitektur, eksterior merupakan image atau ciri khas dari sekolah tersebut, sedangkan interior dalam sekolah merupakan sarana bantu untuk pembentukan anak dalam peroses belajar-mengajar melalui kurikulum yang sudah disediakan oleh sekolah.

Interior sekolah pada umumnya disesuaikan dari kurikulum yang ada pada suatu sekolah. Sekolah dan kurikulum erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan. Di sini, mereka menyesuaikan program tersebut dengan keadaan kelas-kelas yang ada agar proses belajar mengajar menjadi mudah dan dapat berlangsung dengan baik. Akan tetapi banyak dari sekolah-sekolah tidak memperhatikan interior dalamnya dan kerap kali anak menjadi stres, tidak bergairah untuk belajar dan tidak fokus terhadap


(10)

2

apa yang diterangkan oleh guru selama mereka berada dalam sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka desain interior dalam sekolah harus diperhatikan dan diolah.

Anak- anak usia 7-12 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, psikis maupun motorik. Menurut teori perkembangan anak, pada tahapan tertentu mereka akan mengalami proses daya pikir dan kemampuan prestasi yang berbeda satu sama lain. Pada usia perkembangan mereka yang sedang aktif ini, mereka mempunyai aktivitas yang bervariasi dan tentunya diharapkan aktivitas tersebut dapat melatih mereka untuk berkembang. Pada usia 7-12 tahun ini, anak-anak sedang belajar untuk bersosialisasi juga.

Setiap sekolah baik nasional ataupun internasional pastinya mempunyai program dan kurikulum masing-masing. Begitu juga halnya dengan SDK BPK Internasional ini yang menggunakan IBO. Dalam hal perancangan interior pun pihak yayasan menginginkan perancangan interior sekolah yang dapat membantu anak dalam aspek perkembangannya dan dapat membuat anak-anak nyaman dan senang berada dalam sekolah serta tidak merasa terbebani dalam belajar. Oleh karena hal ini, maka penulis tertarik untuk mendesain SDK BPK Singgasana yang masih dalam tahap pembangunan.

1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang sering terjadi dalam mendesain sebuah Sekolah Dasar terdiri dari:

1. Bagaimana merancang interior SD yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum sekolah internasional?

2. Bagaimana mengatasi masalah perbedaan karakteristik anak dan kebutuhannya secara fisik dan psikologis melalui desain interior?

3. Bagaimana merancang ruang yang mampu mendukung dan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan sosial anak?

1.3. Tujuan Perencanaan

SD merupakan wadah pendidikan. Oleh karena itu, SD dirancang agar proses belajar-mengajar dapat berlangsung dengan baik. SDK BPK Penabur Internasional


(11)

3

yang ada di Singgasana ini diharapkan dapat membuat anak-anak nyaman berada dalam lingkungan sekolah. Berbagai macam fasilitas dibuat agar anak-anak dapat terasah kecerdasan dan kreatifitasnya. Untuk bersosialisasi, mereka dapat menggunakan ruangan-ruangan yang sudah disediakan sesuai dengan metode yang ada. Sekolah Dasar yang hendak dibangun ini mempunyai fasilitas yang lengkap dan merupakan sekolah untuk kalangan menengah ke atas dengan memakai kurikulum berkualitas internasional.

Tujuan dilaksanakannya perancangan interior dalam tugas akhir ini antara lain :

1. Untuk menciptakan ruang yang sesuai dengan karakter BPK dan kurikulum IBO. 2. Menyelesaikan permasalahan ergonomi anak dalam hal keamanan dan

kenyamanan di dalam perancangan interior sarana pendidikan.

3. Fasilitas yang dibutuhkan agar anak-anak dapat terasah kecerdasan, kreatifitasnya dan bersosialisasi.

1.4. Manfaat Perencanaan

Manfaat dari tugas akhir ini adalah agar Penulis dapat menambah pengetahuan tentang cara mendesain sekolah dasar yang baik dan dapat mengembangkannya setelah lulus nantinya. Nilai tambah dari membuat laporan dan tugas akhir ini adalah Penulis menjadi tahu tentang karakteristik anak, psikologi perkembangan anak, kurikulum internasional yang dipakai, dan material-mataterial yang aman digunakan oleh anak-anak. Tugas akhir ini juga dapat berguna untuk pembaca agar dapat mengetahui bagaimana caranya mendesain sekolah dasar yang layak dan nyaman untuk anak- anak sekolah bertaraf internasional.

1.5. Metode Penulisan dan Perencanaan

Dalam membuat laporan Tugas Akhir ini, penulis mengumpulkan data untuk penulisan laporan, penulis melakukan beberapa metode, antara lain:

• melalui wawancara;


(12)

4

• mempelajari semua informasi yang penulis dapatkan selama membuat lapotan tugas akhir.

Dalam membuat metode perencanaan, penulis mengumpulkan data dari beberapa metode, antara lain:

• Survey

• Membuat bubble diagram

• Flow Chart

• Tabel kegiatan

• Programming

Pengumpulan data ini berguna untuk perencanaan dan perancangan interior yang akan di desain. Melalui data-data tersebut Penulis dapat lebih mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam proses-proses perancangan.

1.6Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yang diuraikan sebagai berikut : Bab 1 PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang pemilihan project, rumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, metoda penulisan, serta sistematika penulisan.

Bab 2 LANDASAN TEORI berisikan tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain dan menguraikan laporan tugas akhir, seperti tentang sekolah BPK Penabur, psikologi perkembangan anak umur 7-12 tahun, kurikulum IBO, organisasi ruang, karakteristik warna, material, ergonomi anak dan perancangan interior sekolah dasar.

Bab 3 ANALISIS DATA berisi tentang data umum SDK BPK Penabur yang akan dirancang dari hasil survey, buble diagram, flow chart, table kegiatan dan programming.

Bab 4 PERANCANGAN INTERIOR SD berisikan tentang perancangan interior SDK BPK Penabur di Singgsana yang penulis desain, yaitu berupa konsep, tema, denah, potongan, detail, perspektif, warna, material, sirkulasi, bentuk, furniture, pencahayaan, zoning dan blocking.


(13)

5

Bab 5 KESIMPULAN berisi simpulan dari laporan tugas akhir penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis untuk pembaca.


(14)

80

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merancang Sekolah Dasar, penulis harus mendesain sekreatif mungkin tapi tetap dapat mendidik dan mengembangkan aspek perkembangan anak dalam desain. Desain yang kreatif tersebut harus dipikirkan sebaik mungkin agar memiliki kesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan kesatuan hubungan antara ruang yang satu dengan ruang lainnya.

Dalam konsep yang diambil oleh penulis setelah survey dan setelah diteliti, kurikulum merupakan peranan penting bagi sekolah. Hal ini juga berpengaruh kepada desain dalam interiornya. Oleh karena itu sekolah mengharapkan adanya gabungan dari sifat antara ciri khas sekolah tersebut dengan ciri khas kurikulum yang


(15)

81

digunakan oleh sekolah itu. Hal ini dapat terlihat dalam desain yang dirancang penulis. Dalam warna yang cenderung dominan menggunakan warna biru dan bentuk yang tegas bukan hanya menandakan bahwa itu bentuk-bentuk sekolah kaku. Sedangkan tingkatan kerumitan yang ada di pola lantai menandakan bahwa semakin tinggi tingkatan anak dalam naik ke jenjang yang lebih tinggi, semakin berkembang juga daya imajinasi mereka. Maka dari itu, penulis menggunakan konsep creativity dan knowledge ini karena berpengaruh kepada daya imajinasinya.Sedangkan permainan warna dan motif untuk menonjolkan konsep yang ada dan tidak terlalu ekstrim, masih bersifat formal.

Selain itu, penulis juga harus memperhatikan masalah ergonomi yang dimiliki anak berusia 7-12 tahun, keamanan dan kenyamanan dalam setiap ruangnya dan mengenai masalah maintenance atau perawatan unsur-unsur interior karena berkaitan dengan kesehatan anak. Di sini terdapat perbedaan antara pemakaian ergonomic anak satu dengan anak yang lain berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan fisik mereka.

Dalam perancangan interior sekolah ada satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan. Hal tersebut adalah mengenai fasilitas yang diminta oleh kurikulum dan sekolah adalah sarana penyedia. Maka dari itu, sekolah harus mempunyai fasilitas yang menunjang dan dapat mendidik anak-anak.

5.2 Saran

Dalam melaksanakan Tugas Akhir dalam perancangan interior Sekolah Dasar, data- data yang berkaitan dengan anak- anak umur 7- 12 tahun haruslah lengkap. Hal ini dimaksudakan agar memudahkan dalam membuat perancangan interior dan ergonominya. Perilaku dan sifat anak- anak merupakan dasar dari perancangan interior. Maka dari itu, haruslah hati- hati dalam menempatkan ruangan dan sirkulasi yang dibuat. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam membuat perancangan.

Dalam bidang pendidikan, sekolahlah yang harus menyesuaikan fasilitas dengan kurikulum yang dipakainya. Tanpa kurikulum sekolah tidak mempunyai arti apa- apa. Kurikulum yang dipakai oleh sekolah harus diperhatikan secara seksama dan harus dipelajari dahulu sebelum membuat perancangan interior. Banyak berbagai


(16)

82

macam kurikulum yang tersedia dalam sekolah- sekolah dan penerapannya pun berbeda- beda. Tidak semua penerapannya sama. Ada yang berbeda dan ada juga yang sama. Hal ini harus diperhatikan dan harus diketahui apa perbedaannya dari masing- masing kurikulum agar dalam merancang tidak terjadi kesalahan.


(17)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

D. Craig, Sidney. Mendidik Dengan Kasih. 1990. Jogjakarta : Kanisius.

De Chiara, Joseph dan John Hancock Callender. Time Saver Standards for Building Types (Elementary and Secondary School). 1990. New York : McGraw-Hills, Inc.

De Claire, Joan dan John Gottman, Ph. D. Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki

Kecerdasan Emosional (Masa Kanak – Kanak awal). 1998. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Hasil survey ke TK Internasional Tutor Time Hasil survey ke TK BPK Singgasana http://www.eastonroyalprimaryschool.org.uk/ http://www.fledglingseastgrinstead.co.uk/ http://www.fspl.lib.or.us/

http://www.learningandteaching.info/teaching/layout.htm/ http://www.bpkpenabur.com/

Kuno, Naomi. Tasteful Color Combinations. 2004. Singapura : Page One Publishing Private Limited.

Majalah Serial Rumah Arsitektur – Kayu dan Aplikasinya Majalah Serial Rumah Ide – Furniture

Majalah Serial Rumah Spesial – Kombinasi Warna. Majalah Serial Rumah Spesial – Kamar Anak

Neufert, Ernst. Data Arsitek. 1996. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa


(1)

4

• mempelajari semua informasi yang penulis dapatkan selama membuat lapotan tugas akhir.

Dalam membuat metode perencanaan, penulis mengumpulkan data dari beberapa metode, antara lain:

• Survey

• Membuat bubble diagram • Flow Chart

• Tabel kegiatan • Programming

Pengumpulan data ini berguna untuk perencanaan dan perancangan interior yang akan di desain. Melalui data-data tersebut Penulis dapat lebih mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam proses-proses perancangan.

1.6Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yang diuraikan sebagai berikut : Bab 1 PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang pemilihan project, rumusan masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir, metoda penulisan, serta sistematika penulisan.

Bab 2 LANDASAN TEORI berisikan tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain dan menguraikan laporan tugas akhir, seperti tentang sekolah BPK Penabur, psikologi perkembangan anak umur 7-12 tahun, kurikulum IBO, organisasi ruang, karakteristik warna, material, ergonomi anak dan perancangan interior sekolah dasar.

Bab 3 ANALISIS DATA berisi tentang data umum SDK BPK Penabur yang akan dirancang dari hasil survey, buble diagram, flow chart, table kegiatan dan programming.

Bab 4 PERANCANGAN INTERIOR SD berisikan tentang perancangan interior SDK BPK Penabur di Singgsana yang penulis desain, yaitu berupa konsep, tema, denah, potongan, detail, perspektif, warna, material, sirkulasi, bentuk, furniture, pencahayaan, zoning dan blocking.


(2)

5

Bab 5 KESIMPULAN berisi simpulan dari laporan tugas akhir penulis selama menjalani tugas akhir, dan saran dari penulis untuk pembaca.


(3)

80

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam merancang Sekolah Dasar, penulis harus mendesain sekreatif mungkin tapi tetap dapat mendidik dan mengembangkan aspek perkembangan anak dalam desain. Desain yang kreatif tersebut harus dipikirkan sebaik mungkin agar memiliki kesinambungan antara konsep, bentuk, warna, dan kesatuan hubungan antara ruang yang satu dengan ruang lainnya.

Dalam konsep yang diambil oleh penulis setelah survey dan setelah diteliti, kurikulum merupakan peranan penting bagi sekolah. Hal ini juga berpengaruh kepada desain dalam interiornya. Oleh karena itu sekolah mengharapkan adanya gabungan dari sifat antara ciri khas sekolah tersebut dengan ciri khas kurikulum yang


(4)

81

digunakan oleh sekolah itu. Hal ini dapat terlihat dalam desain yang dirancang penulis. Dalam warna yang cenderung dominan menggunakan warna biru dan bentuk yang tegas bukan hanya menandakan bahwa itu bentuk-bentuk sekolah kaku. Sedangkan tingkatan kerumitan yang ada di pola lantai menandakan bahwa semakin tinggi tingkatan anak dalam naik ke jenjang yang lebih tinggi, semakin berkembang juga daya imajinasi mereka. Maka dari itu, penulis menggunakan konsep creativity dan knowledge ini karena berpengaruh kepada daya imajinasinya.Sedangkan permainan warna dan motif untuk menonjolkan konsep yang ada dan tidak terlalu ekstrim, masih bersifat formal.

Selain itu, penulis juga harus memperhatikan masalah ergonomi yang dimiliki anak berusia 7-12 tahun, keamanan dan kenyamanan dalam setiap ruangnya dan mengenai masalah maintenance atau perawatan unsur-unsur interior karena berkaitan dengan kesehatan anak. Di sini terdapat perbedaan antara pemakaian ergonomic anak satu dengan anak yang lain berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan fisik mereka.

Dalam perancangan interior sekolah ada satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan. Hal tersebut adalah mengenai fasilitas yang diminta oleh kurikulum dan sekolah adalah sarana penyedia. Maka dari itu, sekolah harus mempunyai fasilitas yang menunjang dan dapat mendidik anak-anak.

5.2 Saran

Dalam melaksanakan Tugas Akhir dalam perancangan interior Sekolah Dasar, data- data yang berkaitan dengan anak- anak umur 7- 12 tahun haruslah lengkap. Hal ini dimaksudakan agar memudahkan dalam membuat perancangan interior dan ergonominya. Perilaku dan sifat anak- anak merupakan dasar dari perancangan interior. Maka dari itu, haruslah hati- hati dalam menempatkan ruangan dan sirkulasi yang dibuat. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam membuat perancangan.

Dalam bidang pendidikan, sekolahlah yang harus menyesuaikan fasilitas dengan kurikulum yang dipakainya. Tanpa kurikulum sekolah tidak mempunyai arti apa- apa. Kurikulum yang dipakai oleh sekolah harus diperhatikan secara seksama dan harus dipelajari dahulu sebelum membuat perancangan interior. Banyak berbagai


(5)

82

macam kurikulum yang tersedia dalam sekolah- sekolah dan penerapannya pun berbeda- beda. Tidak semua penerapannya sama. Ada yang berbeda dan ada juga yang sama. Hal ini harus diperhatikan dan harus diketahui apa perbedaannya dari masing- masing kurikulum agar dalam merancang tidak terjadi kesalahan.


(6)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

D. Craig, Sidney. Mendidik Dengan Kasih. 1990. Jogjakarta : Kanisius.

De Chiara, Joseph dan John Hancock Callender. Time Saver Standards for Building Types (Elementary and Secondary School). 1990. New York : McGraw-Hills, Inc.

De Claire, Joan dan John Gottman, Ph. D. Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (Masa Kanak – Kanak awal). 1998. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hasil survey ke TK Internasional Tutor Time Hasil survey ke TK BPK Singgasana http://www.eastonroyalprimaryschool.org.uk/ http://www.fledglingseastgrinstead.co.uk/ http://www.fspl.lib.or.us/

http://www.learningandteaching.info/teaching/layout.htm/ http://www.bpkpenabur.com/

Kuno, Naomi. Tasteful Color Combinations. 2004. Singapura : Page One Publishing Private Limited.

Majalah Serial Rumah Arsitektur – Kayu dan Aplikasinya Majalah Serial Rumah Ide – Furniture

Majalah Serial Rumah Spesial – Kombinasi Warna. Majalah Serial Rumah Spesial – Kamar Anak

Neufert, Ernst. Data Arsitek. 1996. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka.