Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Hipertensi Lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung T1 462009081 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV
dapat ditarik simpulannya sebagai berikut :
1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung sebanyak 63 orang (36,5%) dengan
karakteristik pria 32 orang (49,2%), wanita 31 orang (50,8%);
merokok 28 orang (44,4%), konsumsi lemak 1x/minggu 10 orang
(15,9%), 2x/minggu 29 orang (46%), 3x/minggu 18 orang
(28,6%); konsumsi buah dan sayur 1x/minggu 3 orang (4,8%),
2x/minggu 8 orang (12,7%), 3x/minggu 52 orang (82,5%);
konsumsi alkohol 1x/minggu 2 orang (3,2%), 2x/minggu 9 orang
(14,3%), 3x/minggu 6 orang (9,5%); olahraga 1x/minggu 12
orang (19%), 2x/minggu 23 orang (36,5%), 3x/minggu 24 orang
(38,1%); dan stress 19 orang (30,2%).
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara umur dan hipertensi
dengan nilai p = 0,000 dan r =0,445 pada lansia di Desa Pingit
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menunjukkan
ada pengaruh yang bermakna dan korelasi yang cukup kuat.
3. Tidak terdapat pengaruh signifikanantara jenis kelamin dan
hipertensi dengan nilai p =0,978 dan r = -0,021 pada lansia di
59
60
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara jenis
kelamin dan kejadian hipertensi lansia.
4. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara merokok dan
hipertensi dengan nilai p =0,369dan r = -0,015 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
merokok dan kejadian hipertensi lansia.
5. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara alkoholik dan
hipertensi dengan nilai p =0,217 dan r =0,104 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
alkoholik dan kejadian hipertensi lansia
6. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara konsumsi buah dan
sayur dan hipertensi dengan nilai p =0,676 dan r =0,03
padalansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung. Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna
antara konsumsi buah dan sayur dan kejadian hipertensi lansia.
7. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara konsumsi lemak dan
hipertensi dengan nilai p =0,184 dan r =-0,112 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
konsumsi lemak dan kejadian hipertensi lansia.
61
8. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara olahraga dan
hipertensi dengan nilai p =0,516 dan r= -0,093 padalansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
olahraga dan kejadian hipertensi lansia.
9. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara stress dan hipertensi
dengan nilai p =0,371dan r =0,148 pada lansia di Desa Pingit
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menunjukkan
tidak ada pengaruh yang bermakna antara stress dan kejadian
hipertensi lansia.
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung
a. Mengaktifkan kembali posyanndu lansia setempat yang
sudah tidak aktif.
b. Membuat langkah kebijakan yang terprogram dalam
mengurangi kasushipertensi.
Dengan berbagai cara yang dapat ditempuh setelah
aktifnya posyandu lansia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendataan jumlah lansia yang ada diwilayah
Desa Pingit
2. Memantau jumlah kunjungan lansia yang datang untuk
memeriksakan kesehatannya di posyandu Desa Pingit
62
3. Menggalang kerjasama dengan lintas sektor yang terdekat
dengan masyarakat seperti PKK, organisasi keagamaan,
kader kesehatan dan lain-lain, dalam upaya deteksi dini
serta penyuluhan hipertensi dan penyakit tidak menular
tertentu lainnya.
4. Untuk menjalankan upaya tersebut, secara intensif bisa
dilakukan dengan pembentukan semacam pos pembinaan
terpadu untuk usia 45 tahun ke atas. Pos pembinaan
terpadu ini mencakup beberapa kegiatan seperti timbang
dan ukur tinggi badan (IMT), pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan gula darah dan kolesterol, konseling dan
penyuluhan (diet, merokok, stress, aktifitas fisik, dll), olah
raga/aktifitas fisik bersama.
5. Upaya promotif dan preventif lain, bisa dilakukan dengan
penyediaan
sarana
informasi
yang
mudah
diakses
masyarakat seperti leaflet dan poster tentang faktor risiko
hipertensi.
63
2. Bagi masyarakat setempat
a. Waspada dengan bertambahnya umur (>45 tahun),
karena mulai rentan terhadap berbagai macam penyakit
termasuk hipertensi, lakukan pemeriksaan tekanan
darah paling lama satu bulan sekali.
b. Lebih hati-hati bagi yang mempunyai riwayat keluarga
dengan orang tua menderita hipertensi karena faktor
risiko ini tidak bisa dimodifikasi, hendaknya melakukan
upaya pencegahan faktor risiko lain yang bisa diubah.
c. Menghindari konsumsi makanan pencetus terjadinya
hipertensi
seperti
makanan
asin
dan
makanan
mengandung lemak jenuh.
d. Melakukan olah raga dengan benar secara teratur 3–4
kali seminggu minimal 30 menit dengan sifat kontinyu,
ritmik, progresif, dan mempunyai kekuatan tertentu
sesuai tujuan olah raga yang dilakukan.
e. Tetap menghindari kebiasaan merokok dan alkoholik
karena
beberapa
merokok
dan
penelitian
alkoholik
membuktikan
merupakan
faktor
bahwa
risiko
hipertensi.
f. Biasakan diri untuk hidup bertawakal sehingga lepas dari
kondisi tekanan jiwa berlebihan, untuk mencegah
timbulnya tekanan darah yang meningkat.
64
3. Bagi peneliti lain
Peneliti lain diharapkan menambah variable-variabel lain
yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian hipertensi
yang tidak ada dalam penelitian ini. Penggunaan rancangan
penelitian yang lebih baik seperti studi kohort, atau dengan
jumlah sampel yang lebih besar, dan lebih mendalam.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV
dapat ditarik simpulannya sebagai berikut :
1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat
Kabupaten Temanggung sebanyak 63 orang (36,5%) dengan
karakteristik pria 32 orang (49,2%), wanita 31 orang (50,8%);
merokok 28 orang (44,4%), konsumsi lemak 1x/minggu 10 orang
(15,9%), 2x/minggu 29 orang (46%), 3x/minggu 18 orang
(28,6%); konsumsi buah dan sayur 1x/minggu 3 orang (4,8%),
2x/minggu 8 orang (12,7%), 3x/minggu 52 orang (82,5%);
konsumsi alkohol 1x/minggu 2 orang (3,2%), 2x/minggu 9 orang
(14,3%), 3x/minggu 6 orang (9,5%); olahraga 1x/minggu 12
orang (19%), 2x/minggu 23 orang (36,5%), 3x/minggu 24 orang
(38,1%); dan stress 19 orang (30,2%).
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara umur dan hipertensi
dengan nilai p = 0,000 dan r =0,445 pada lansia di Desa Pingit
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menunjukkan
ada pengaruh yang bermakna dan korelasi yang cukup kuat.
3. Tidak terdapat pengaruh signifikanantara jenis kelamin dan
hipertensi dengan nilai p =0,978 dan r = -0,021 pada lansia di
59
60
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara jenis
kelamin dan kejadian hipertensi lansia.
4. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara merokok dan
hipertensi dengan nilai p =0,369dan r = -0,015 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
merokok dan kejadian hipertensi lansia.
5. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara alkoholik dan
hipertensi dengan nilai p =0,217 dan r =0,104 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
alkoholik dan kejadian hipertensi lansia
6. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara konsumsi buah dan
sayur dan hipertensi dengan nilai p =0,676 dan r =0,03
padalansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung. Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna
antara konsumsi buah dan sayur dan kejadian hipertensi lansia.
7. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara konsumsi lemak dan
hipertensi dengan nilai p =0,184 dan r =-0,112 pada lansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
konsumsi lemak dan kejadian hipertensi lansia.
61
8. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara olahraga dan
hipertensi dengan nilai p =0,516 dan r= -0,093 padalansia di
Desa Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
Menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara
olahraga dan kejadian hipertensi lansia.
9. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara stress dan hipertensi
dengan nilai p =0,371dan r =0,148 pada lansia di Desa Pingit
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Menunjukkan
tidak ada pengaruh yang bermakna antara stress dan kejadian
hipertensi lansia.
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung
a. Mengaktifkan kembali posyanndu lansia setempat yang
sudah tidak aktif.
b. Membuat langkah kebijakan yang terprogram dalam
mengurangi kasushipertensi.
Dengan berbagai cara yang dapat ditempuh setelah
aktifnya posyandu lansia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendataan jumlah lansia yang ada diwilayah
Desa Pingit
2. Memantau jumlah kunjungan lansia yang datang untuk
memeriksakan kesehatannya di posyandu Desa Pingit
62
3. Menggalang kerjasama dengan lintas sektor yang terdekat
dengan masyarakat seperti PKK, organisasi keagamaan,
kader kesehatan dan lain-lain, dalam upaya deteksi dini
serta penyuluhan hipertensi dan penyakit tidak menular
tertentu lainnya.
4. Untuk menjalankan upaya tersebut, secara intensif bisa
dilakukan dengan pembentukan semacam pos pembinaan
terpadu untuk usia 45 tahun ke atas. Pos pembinaan
terpadu ini mencakup beberapa kegiatan seperti timbang
dan ukur tinggi badan (IMT), pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan gula darah dan kolesterol, konseling dan
penyuluhan (diet, merokok, stress, aktifitas fisik, dll), olah
raga/aktifitas fisik bersama.
5. Upaya promotif dan preventif lain, bisa dilakukan dengan
penyediaan
sarana
informasi
yang
mudah
diakses
masyarakat seperti leaflet dan poster tentang faktor risiko
hipertensi.
63
2. Bagi masyarakat setempat
a. Waspada dengan bertambahnya umur (>45 tahun),
karena mulai rentan terhadap berbagai macam penyakit
termasuk hipertensi, lakukan pemeriksaan tekanan
darah paling lama satu bulan sekali.
b. Lebih hati-hati bagi yang mempunyai riwayat keluarga
dengan orang tua menderita hipertensi karena faktor
risiko ini tidak bisa dimodifikasi, hendaknya melakukan
upaya pencegahan faktor risiko lain yang bisa diubah.
c. Menghindari konsumsi makanan pencetus terjadinya
hipertensi
seperti
makanan
asin
dan
makanan
mengandung lemak jenuh.
d. Melakukan olah raga dengan benar secara teratur 3–4
kali seminggu minimal 30 menit dengan sifat kontinyu,
ritmik, progresif, dan mempunyai kekuatan tertentu
sesuai tujuan olah raga yang dilakukan.
e. Tetap menghindari kebiasaan merokok dan alkoholik
karena
beberapa
merokok
dan
penelitian
alkoholik
membuktikan
merupakan
faktor
bahwa
risiko
hipertensi.
f. Biasakan diri untuk hidup bertawakal sehingga lepas dari
kondisi tekanan jiwa berlebihan, untuk mencegah
timbulnya tekanan darah yang meningkat.
64
3. Bagi peneliti lain
Peneliti lain diharapkan menambah variable-variabel lain
yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian hipertensi
yang tidak ada dalam penelitian ini. Penggunaan rancangan
penelitian yang lebih baik seperti studi kohort, atau dengan
jumlah sampel yang lebih besar, dan lebih mendalam.