HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK, PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ACEH TIMUR.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK, PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN

IKLIM SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ACEH TIMUR

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

ISKANDAR HARAHAP NIM. 08116132008

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 4


(2)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK, PERSEPSI GURU TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN

IKLIM SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ACEH TIMUR

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

ISKANDAR HARAHAP NIM. 08116132008

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 4


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

ISKANDAR HARAHAP. NIM. 8106132040. Hubungan Kompetensi Pedagogik, Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Iklim Sekolah dengan Keefektifan Pembelajaran Guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran; (2) hubungan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan pembelajaran; (3) hubungan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran; dan (4) hubungan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran. Subjek penelitian adalah guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur dengan jumlah sampel sebanyak 169 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportionate stratified random sampling. Metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala pada penelitian. Sebelum penelitian ini dilakukan instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan, dilanjutkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen angket keefektifan pembelajaran yang valid diperoleh 26 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan mempunyai reliabilitas sebesar 0,879. Instrumen angket kompetensi pedagogik yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,886. Instrumen angket persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah yang valid diperoleh 28 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,890. Instrumen angket iklim sekolah yang valid diperoleh 27 butir dari 30 butir angket yang diujicobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,902. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran sebesar ry1.23= 0,567 > rtabel = 0,266 dan t hitung = 9,515 > t tabel = 1,67; (2) terdapat hubungan yang berarti antara persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan pembelajaran sebesar ry2.13 = 0,309 > rtabel = 0,266 dan t hitung= 3,261 > ttabel = 1,67; (3) terdapat hubungan yang berarti antara iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran sebesar ry3.12 = 0,432 > rtabel = 0,266 dan t hitung= 5,530 > ttabel= 1,67; dan (4) terdapat hubungan yang berarti antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran sebesar Ry(123) = 0,602 > r tabel = 0,266 dan F hitung = 10,034 > Ftabel = 2,65.Hasil penelitian diperoleh kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 36,2% terhadap keefektifan pembelajaran, dan sisanya ditentukan keadaan lain.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini di buat untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji tentang: (1) hubungan kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran; (2) hubungan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan pembelajaran; (3) hubungan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran; dan (4) hubungan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran. Hal ini dilakukan penulis dikarenakan makin turunnya keefektifan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, yang menyebabkan kurangnya mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Timur.

Dalam menyusun tulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, masukan-masukan serta saran dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kiranya bantuan, masukan-masukan serta saran yang diberikan akan dibalas Allah SWT dengan kebajikan yang berlipat ganda. Untuk itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih tiada terhingga penulis ungkapkan pada Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., sebagai Ketua Prodi Administrasi Pendidikan sekaligus pembimbing I, Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., sebagai pembimbing II, yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan pada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd., dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., sebagai narasumber, yang begitu banyak memberikan arahan dan masukan dalam rangka menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.


(8)

Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi,

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., Selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,

3. Seluruh teman angkatan XX/B Prodi Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,

4. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur beserta staf yang telah memberikan bantuan dalam penelitian tesis ini,

5. Seluruh kepala sekolah SMA negeri di Kabupaten Aceh Timur yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu beserta seluruh rekan-rekan dewan guru yang berkontribusi banyak dalam penelitian tesis ini,

6. Ayahanda Rasyidin Harahap dan Ibunda Nurasiah Nasution sosok yang memberikan teladan, seluruh abanganda dan kakanda serta adinda yang senantiasa memberikan motivasi serta do’a dalam menyelesaikan studi penulis.

Akhirnya buat istri tercinta Suherni, S.Pd., dan ananda Maulidana Hidayatullah Harahap dalam suasana bagaimanapun kalian terus memberikan yang terbaik pada penulis, tesis ini merupakan wujud dari bakti kalian kepada penulis. Terima kasih yang tiada terhingga dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho atas apa yang telah dan akan kita kerjakan. Amin.

Medan, Februari 2014 Penulis,

Iskandar Harahap NIM. 08116132008


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Keefektifan Pembelajaran ... 11

2. Kompetensi Pedagogik... 17

3. Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah... 30

4. Iklim Sekolah ... 34

5. Penelitian yang Relevan ... 39

B. Kerangka Berpikir... 40

1. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Keefektifan Pembelajaran... 40

2. Hubungan antara Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Pembelajaran... 40

3. Hubungan antara Iklim Sekolah dengan Keefektifan Pembelajaran... 41

4. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik, Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Iklim Sekolah dengan Keefektifan Pembelajaran ... 41


(10)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 44

B. Metode Penelitian ... 44

C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 44

D. Populasi dan Sampel ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data... 49

F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 58

G. Hipotesis Statistik ... 65

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian... 66

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 71

C. Uji Persyaratan Analisis... 74

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 84

E. Temuan Penelitian ... 88

F. Pembahasan Penelitian ... 92

G. Keterbatasan Penelitian... 94

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 97

B. Implikasi ... 98

C. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Angket Keefektifan Pembelajaran ... 51

2. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Pedagogik... 52

3. Kisi-kisi Instrumen Angket Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 53

4. Kisi-kisi Instrumen Angket Iklim Sekolah ... 54

5. Distribusi Frekuensi Skor Keefektifan Pembelajaran ... 66

6. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Pedagogik ... 68

7. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah... 69

8. Distribusi Frekuensi Skor Iklim Sekolah ... 70

9. Tingkat Kecenderungan Variabel Keefektifan Pembelajaran... 72

10. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Pedagogik ... 72

11. Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 73

12. Tingkat Kecenderungan Variabel Iklim Sekolah... 74

13. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 75

14. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 76

15. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 78

16. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian... 80

17. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 81


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian... 43

2. Histogram Skor Keefektifan Pembelajaran... 67

3. Histogram Skor Kompetensi Pedagogik ... 68

4. Histogram Skor Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah... 70

5. Histogram Skor Iklim Sekolah... 71

6. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 76

7. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 77

8. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y... 79


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 108

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket keefektifan pembelajaran ... 115

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket keefektifan pembelajaran ... 116

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket keefektifan pembelajaran... 118

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket kompetensi pedagogik... 121

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket kompetensi pedagogik ... 122

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket kompetensi pedagogik ... 124

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ... 127

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ... 128

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ... 130

11. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket iklim sekolah ... 133

12. Perhitungan Validitas Instrumen Angket iklim sekolah ... 134

13. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket iklim sekolah ... 136

14. Data Variabel Penelitian ... 139

15. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 142

16. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel Penelitian ... 150

17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 153

18. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 165

19. Uji Homogenitas Varians Data ... 172

20. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda Variabel kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran ... 183

21. Uji Independen antar Variabel Bebas... 187

22. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat. 190 23. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 193

24. Perhitungan Korelasi Ganda antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran ... 206


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka upaya yang paling strategis adalah melalui pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Agar proses pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, maka diperlukan tenaga-tenaga pengajar yang memadai, berkualitas dan yang memiliki efektivitas kerja yang tinggi. Dengan harapan dapat menciptakan siswa-siswa yang mampu bekerja di masyarakat nantinya.

Ketidakberhasilan siswa dalam belajar ditujukan kepada pihak sekolah bahkan lebih khusus ditujukan kepada pihak guru. Tanpa memandang siswa sebagai masukan dalam proses pendidikan, sering sekali guru dipersalahkan karena tidak mampu menjadi guru yang sebenarnya. Dalam arti guru tidak mampu mengajar secara efektif dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar di dalam kelas. Sehingga tujuan pengajaran yang sudah dibakukan dalam kurikulum dan silabus tidak tercapai.

Ketidakmampuan guru tersebut apabila ditelusuri mungkin menjadi masalah yang kompleks. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi guru dalam kegiatan proses belajar mengajar, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Tetapi yang jelas dalam hal ini, apakah guru tersebut dalam mengajar sudah dapat dikatakan efektif.


(15)

2

Perdebatan mengenai kualitas pengajaran guru, dilontarkan oleh pakar pendidikan maupun masyarakat umum. Mereka menyoroti profesional guru sebagai tenaga pengajar yang tidak sepenuhnya dijalani. Pendapat ini mengarah kepada menurunnya kinerja guru yang menyebabkan tidak efektifnya pengajaran, sehingga ketercapaian kompetensi siswa dalam pemahaman materi pelajaran kurang baik.

Efektivitas pengajaran dapat ditentukan oleh guru yang efektif di dalam kelas. Menurut Davis dan Thomas (1989), paling tidak ada empat kelompok besar ciri guru yang efektif, yaitu: (1) memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas; (2) memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran; (3) memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement); dan (4) memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri.

Sardiman (2001) mengemukakan:

Keefektifan pengajaran didukung oleh komponen pengajaran yang dilakukan oleh guru dan kemampuan guru dalam mengajar. Komponen tersebut meliputi: perencanaan pengajaran, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan evaluasi. Kemampuan guru mengajar terkait erat dengan standar kompetensi guru yang dibutuhkan sesuai dengan tanggung jawab sebagai profesi keguruan.

Berkaitan dengan hal tersebut maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan guru harus dapat didudukkan dan


(16)

3

dibenarkan semata-mata demi kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.

Kenyataan yang diperoleh melalui observasi yang peneliti lakukan pada bulan April – Juni 2013 di beberapa SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur menunjukkan guru belum efektif dalam mengajar. Informasi yang peneliti dapatkan melalui kepala sekolah diperoleh bahwa sekolah mengalami masalah dalam cara guru mengajar di kelas. Hasil supervisi pengawas pada bulan Juni 2013 di beberapa SMA Negeri, seperti: SMA Negeri 1 Peureulak, SMA Negeri 1 Julok, SMA Negeri Sungai Raya, dan SMA Negeri Bireuen Bayen menunjukkan: (1) sekitar 45% guru masuk mengajar tidak membawa RPP; (2) sekitar 75% guru melakukan pengajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah disusunnya; (3) sekitar 40% guru terlambat menyerahkan laporan hasil belajar siswa; dan (4) sekitar 80% guru tidak melakukan remedial pada siswa yang tidak memenuhi standar kelulusan kelas. Dari hasil ini, disimpulkan bahwa guru belum efektif dalam melaksanakan tugas pembelajarannya.

Hasil penelitian Salamah (2004:2) mengemukakan bahwa guru yang efektif adalah guru yang mampu mewujudkan perilaku mengajar yang baik, dan guru yang baik adalah guru yang efektif pengajarannya. Oleh karena itu guru yang efektif akan memiliki kemampuan mengajar yang efektif. Jika guru mampu mewujudkan kemampuan mengajar yang efektif berarti ia dapat mencapai efektivitas pengajaran. Guru yang efektif pada umumnya menekankan karakteristik guru dalam pengajaran dan organisasi kelas. Davis


(17)

4

(1989:47) mengatakan bahwa waktu yang digunakan oleh guru untuk kegiatan akademik merupakan ciri guru efektif. Sedangkan Rosenskine dan Steven (1996:96) mengemukakan efektivitas guru ditandai oleh enam kegiatan yang harus dilakukan guru yaitu: (1) melaksanakan evaluasi harian; (2) menyajikan materi pembelajaran baru; (3) memberikan petunjuk praktis untuk menguasai materi; (4) memberikan feedback dan koreksi; (5) memberi tugas-tugas mandiri; dan (6) melaksanakan evaluasi mingguan dan bulanan.

Keberhasilan guru dalam mengajar tentunya perlu didukung oleh berbagai faktor, misalnya latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, pendidikan dan latihan, kondisi lingkungan dan fasilitas yang ada disekolah. Latar belakang pendidikan menurut Finch (1988) merupakan faktor penentu keberhasilan seseorang dalam mengajar dalam pendidikan kejuruan. Pengalaman seseorang yang bekerja dibidangnya merupakan aspek yang dapat meningkatkan kemampuan seseorang. Apabila seorang guru lebih lama menekuni pekerjaan dan memberi perhatian serius terhadap dunia pendidikan khususnya pengajaran, maka kemampuan mengajarnya akan semakin lebih baik (Martua dalam Sukadi, 2003).

Kemampuan seseorang yang harus dimiliki apabila berkeinginan menjadi guru meliputi pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dibutuhkan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional guru memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan


(18)

5

bidang tugas, baik kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik guru adalah salah satu yang dapat mempengaruhi efektifitas guru. Hasil penelitian Lin dkk (2010) mengemukakan bahwa kualitas/ kompetensi guru mempengaruhi efektivitas guru mengajar. Profesionalitas guru tersebut merupakan salah satu faktor penting yang sangat dibutuhkan, agar sekolah dapat menyusun berbagai pengembangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.

Menurut Agung (2012:81) terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kompetensi pedagogik: (1) pengelolaan pembelajaran; (2) pengembangan strategi pembelajaran; (3) pengembangan diri secara berkelanjutan; dan (4) pemanfaatan dan refleksi hasil kerja. Pengelolaan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan kegiatan guru dalam merencanakan pembelajaran melaksakan pembelajaran dan penilaian. Dalam pengelolaan pembelajaran, guru harus memperhatikan aspek yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tersebut, antara lain perhatian guru terhadap kemampuan dan karakteisttik murid, penguasaan teori, pengembangan kurikulum, pengelolaan kelas, pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru kompetensi pedagogik guru mata pelajaran meliputi:


(19)

6

(1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; (4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; (6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; dan (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Dalam lingkungan sekolah, pelaksanaan mengajar guru tidak terlepas dari peran serta kepala sekolah sebagai pimpinan. Kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat mengarahkan dan membimbing setiap guru untuk bekerja dengan baik. Seringnya kepala sekolah meninggalkan sekolah dengan alasan ke Kantor Dinas Pendidikan, mengikuti pelatihan/workshop, dan sebagainya dapat memberikan hasil negatif bagi kinerja guru-gurunya di sekolah. Selain itu, masih ada terjadi seorang kepala sekolah terlihat kejam dan angkuh dalam memberikan tugas kepada guru tanpa melihat guru tersebut senang atau tidak.

Hasil penelitian Maduratna (2013:83), Brahmasari (2009:86) memberikan gambaran bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kinerja guru. Artinya, apabila guru telah mampu dan mau bekerja dalam penyelesaian tugas secara efektif maka disarankan kepemimpinan yang diperlukan adalah mempertahankan orientasi tugas dan memperbesar orientasi hubungan. Dari hasil penelitian di atas, jelas terlihat bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan


(20)

7

kepala sekolah. Sagala (2009:172) mengemukakan sifat kepemimpinan kepala sekolah terhadap usaha pengajaran membawa pengaruh positif dan negatif terhadap guru, konselor, dan profesi kependidikan lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, guru selalu berorientasi dengan seluruh civitas sekolah. Sudah menjadi pemandangan umum guru harus mengikut tradisi yang ada di sekolah, baik dalam bergaul maupun bekerja (mengajar di kelas). Banyak kelalaian yang dikerjakan guru (seperti: terus berbicara dengan rekan guru walaupun waktu sudah masuk, mampir sebentar di kantin sekolah saat mengajar, berbicara dengan guru lain di luar kelas) sudah menjadi iklim kerja di sekolah tersebut. Hal ini mengindikasikan efektivitas mengajar guru sulit untuk dimaksimalkan bila iklim kerja di sekolah tersebut tidak mendukung atau mencerminkan sebagai organisasi tempat belajar.

Hasil penelitian yang dilakukan Siwantara (2009:183) dan Muriman dkk (2008:94) menyatakan bahwa iklim sekolah mempengaruhi kinerja seseorang. Iklim sekolah yang baik terlihat dengan adanya rasa aman, nyaman, dan merasa ikut memiliki yang membuat personil merasa dihargai dan terdorong untuk memberikan yang terbaik sehingga kinerjanya meningkat dari waktu ke waktu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merencanakan melakukan penelitian yang berjudul: Hubungan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.


(21)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: (1) faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (2) bagaimana keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (3) bagaimana kompetensi pedagogik dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (4) bagaimana persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (5) bagaimana iklim sekolah dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (6) apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (7) apakah terdapat hubungan antara persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan terhadap keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; (8) apakah terdapat hubungan antara iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur; dan (9) apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.


(22)

9

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini dibatasi hanya berkaitan dengan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran. Sedangkan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru-guru PNS yang bekerja pada SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi

pedagogik dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur?

2. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan terhadap keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur?

3. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur?

4. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.


(23)

10

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat:

1. Hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur. 2. Hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru terhadap gaya

kepemimpinan kepala sekolah dengan terhadap keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

3. Hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

4. Hubungan positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di kelas.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan keefektifan pembelajaran guru.


(24)

11

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat hubungan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guru. b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam memperbaiki kompetensi pedagogik guru sekolah.

2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan keefektifan pembelajaran guru di sekolah.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dalam mendukung peningkatan keefektifan pembelajaran guru di sekolah.

d. Bagi Peneliti Lain

Memberikan pengetahuan tentang cara penulisan tesis dengan baik dan benar.


(25)

102 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi pedagogik dengan keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur, artinya semakin baik kompetensi pedagogik maka semakin baik juga keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur, artinya semakin baik persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik juga keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara antara iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur, artinya semakin baik iklim sekolah maka semakin baik juga keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.


(26)

103

4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur, artinya semakin baik kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah maka semakin baik juga keefektifan pembelajaran pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Timur.

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru membimbing dan mengarahkan siswa melalui prinsip-prinsip pendidikan dalam pembelajaran di kelas secara benar sesuai tujuan pendidikan. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dapat dilakukan beberapa upaya, di antaranya: mengenal karakteristik dan potensi peserta didik, menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran efektif, merencanakan dan mengembangkan kurikulum, melaksanakan pembelajaran yang efektif, dan menilai dan mengevaluasi pembelajaran. Dengan demikian, kompetensi pedagogik akan menjadi semakin baik.


(27)

104

Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam bekerja di sekolah.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah. Persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan pola perilaku yang sering diterapkan pemimpin untuk mempengaruhi dan mendorong guru dan pegawai dalam rangka mencapai tujuan sekolah ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah di antaranya: bersedia menerima kritik yang konstruktif, menciptakan dan memelihara hubungan yang positif dengan guru dan personel lainnya, menciptakan hubungan yang positif dengan masyarakat, dan mendukung program sekolah Upaya dari kepala sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinannya dalam mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan iklim sekolah. Iklim sekolah merupakan situasi di dalam sekolah yang dirasakan guru dalam mendukung proses pencapaian tujuan bersama di sekolah. Dalam hal ini peningkatan iklim sekolah dapat ditingkatkan dengan: memperjelas struktur yang ada di sekolah, menerapkan standar-standar pelayanan yang sama antar guru, mengedepankan tanggung jawab,


(28)

105

memberikan penghargaan, menciptakan suasana saling mendukung, dan menjaga komitmen terhadap sekolah. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan iklim sekolah ke arah yang lebih baik dalam mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah. Beberapa hal yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam upaya peningkatan komitmen kerja guru di antaranya dengan menumbuhkan: keinginan kuat dari guru untuk tetap menjadi anggota sekolah dan kesediaan guru untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan sekolah. Dengan adanya upaya ini keefektifan pembelajaran guru dapat terus ditingkatkan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, diharapkan guru berkeinginan untuk terus memahami peserta didik, merancang pembelajaran dan menyusun program pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk pengembangan peserta didik. Diharapkan dengan


(29)

106

berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan produktivitas kerja guru di sekolah.

2. Untuk meningkatkan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, diharapkan kepada kepala sekolah bersedia untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam memimpin sekolah. Selain itu diharapkan peran serta kepala sekolah meningkatkan komitmen kerja guru melalui tindakan-tindakan yang tepat, seperti: menciptakan dan memelihara hubungan yang positif dengan guru dan pegawai sekolah, dan terus melibatkan guru dalam mendukung program sekolah. Dengan adanya upaya ini, gaya kepemimpinan kepala sekolah akan menjadi semakin baik, yang akan mendukung keefektifan pembelajaran guru nantinya.

3. Untuk meningkatkan iklim sekolah, diharapkan keinginan pihak sekolah untuk terus berupaya menciptakan iklim organisasi yang baik di sekolah. Iklim organisasi yang baik akan dapat mendukung tugas guru dalam bekerja di sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan iklim organisasi sekolah adalah: memberikan dukungan dari pihak sekolah terhadap kegiatan yang dilakukan guru. Dengan adanya upaya ini, iklim organisasi sekolah akan menjadi semakin baik, yang akan mendukung keefektifan pembelajaran guru nantinya.

4. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, disarankan pihak sekolah berkeinginan untuk melakukan perbaikan dalam hal kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif (mendukung pekerjaan guru).


(30)

107

Dengan upaya ini diharapkan akan terus tumbuh dan berkembang baik keefektifan pembelajaran guru di sekolah.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guna memperluas hasil penelitian ini.


(31)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Brahmasari, Ida Ayu. dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009

Davis, Keith dan Newstrom. 1999.Perilaku Organisasi, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Davis dan Thomas. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Needham

Heights: Allyn and Bacon

Hamalik Oemar. 1994. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta: Bumi Aksara

Handoko, Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hay, I. Transformational Leadership: Characteristics and Criticisme. School of Geography, Population and Environmental Management Flinders University. Diakses dari http:// www.weleadinlearning.org/transforma-tionalleadership.htmdiakses 20 Januari 2013

Ivancevich. J.M. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama

Lin, Rulin. dkk. 2010. “The Relationship between Teacher Quality and Teaching Effectiveness Perceived by Students from Industrial Vocayional High Schools”.Asian Journal of Arts and Sciences, Vol. 1, No. 2, pp. 167-187

Maduratna, Munika. 2013. ”Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Guru dan Pegawai di Sekolah Dasar Negeri 015 Samarinda”.eJournal Administrasi Negeri, 2013, 1 (1): 70-84

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muriman S, Chairul dkk. 2008. ”Pengaruh Iklim Organisasi dan Stress Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 6, Nomor1, April 2008

Rivai, V., Ahmad Fauzimah, dan Basri. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada


(32)

68

Robbins, Stephen P. 2006.Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat

Sagala, Syaiful. 2008.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta ____________. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Salamah. 2004. “Efektivitas Guru Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta”. Jurnal

Dinamika Pendidikan, Juni 2004 volume 2 Nomor 2:79-155

Sanjaya, Wina. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009

Stronge, James H. 2013.Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks Sudjana. 2002.Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukadi. 2003. “Efektivitas Pengajaran Dalam Mencapai Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”.Laporan Penelitian.

Sumarsan, Thomas. 2010.Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Indeks Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta

Sutisna, O. 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Sutikno, Sobry. 2005. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. Mataram: NTP Press

Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Winardi, J., 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada


(1)

Nantinya hal ini akan dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam bekerja di sekolah.

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah. Persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan pola perilaku yang sering diterapkan pemimpin untuk mempengaruhi dan mendorong guru dan pegawai dalam rangka mencapai tujuan sekolah ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah di antaranya: bersedia menerima kritik yang konstruktif, menciptakan dan memelihara hubungan yang positif dengan guru dan personel lainnya, menciptakan hubungan yang positif dengan masyarakat, dan mendukung program sekolah Upaya dari kepala sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan kepemimpinannya dalam mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan iklim sekolah. Iklim sekolah merupakan situasi di dalam sekolah yang dirasakan guru dalam mendukung proses pencapaian tujuan bersama di sekolah. Dalam hal ini peningkatan iklim sekolah dapat ditingkatkan dengan: memperjelas struktur yang ada di sekolah, menerapkan standar-standar pelayanan yang sama antar guru, mengedepankan tanggung jawab,


(2)

105

memberikan penghargaan, menciptakan suasana saling mendukung, dan menjaga komitmen terhadap sekolah. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan iklim sekolah ke arah yang lebih baik dalam mendukung peningkatan kinerja mengajar guru.

4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya meningkatkan keefektifan pembelajaran adalah dengan meningkatkan kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah. Beberapa hal yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam upaya peningkatan komitmen kerja guru di antaranya dengan menumbuhkan: keinginan kuat dari guru untuk tetap menjadi anggota sekolah dan kesediaan guru untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan sekolah. Dengan adanya upaya ini keefektifan pembelajaran guru dapat terus ditingkatkan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, diharapkan guru berkeinginan untuk terus memahami peserta didik, merancang pembelajaran dan menyusun program pembelajaran yang sesuai kemampuan peserta didik, serta melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk pengembangan peserta didik. Diharapkan dengan


(3)

berbagai upaya ini akan dapat mengoptimalkan produktivitas kerja guru di sekolah.

2. Untuk meningkatkan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, diharapkan kepada kepala sekolah bersedia untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam memimpin sekolah. Selain itu diharapkan peran serta kepala sekolah meningkatkan komitmen kerja guru melalui tindakan-tindakan yang tepat, seperti: menciptakan dan memelihara hubungan yang positif dengan guru dan pegawai sekolah, dan terus melibatkan guru dalam mendukung program sekolah. Dengan adanya upaya ini, gaya kepemimpinan kepala sekolah akan menjadi semakin baik, yang akan mendukung keefektifan pembelajaran guru nantinya.

3. Untuk meningkatkan iklim sekolah, diharapkan keinginan pihak sekolah untuk terus berupaya menciptakan iklim organisasi yang baik di sekolah. Iklim organisasi yang baik akan dapat mendukung tugas guru dalam bekerja di sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan iklim organisasi sekolah adalah: memberikan dukungan dari pihak sekolah terhadap kegiatan yang dilakukan guru. Dengan adanya upaya ini, iklim organisasi sekolah akan menjadi semakin baik, yang akan mendukung keefektifan pembelajaran guru nantinya.

4. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, disarankan pihak sekolah berkeinginan untuk melakukan perbaikan dalam hal kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif (mendukung pekerjaan guru).


(4)

107

Dengan upaya ini diharapkan akan terus tumbuh dan berkembang baik keefektifan pembelajaran guru di sekolah.

5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara kompetensi pedagogik, persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim sekolah dengan keefektifan pembelajaran guna memperluas hasil penelitian ini.


(5)

67 Cipta

Brahmasari, Ida Ayu. dan Peniel Siregar. 2009. “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Situasional dan Pola Komunikasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Central Proteinaprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Februari 2009

Davis, Keith dan Newstrom. 1999.Perilaku Organisasi, Jilid 1. Jakarta: Erlangga Davis dan Thomas. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Needham

Heights: Allyn and Bacon

Hamalik Oemar. 1994. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara

Handoko, Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hay, I. Transformational Leadership: Characteristics and Criticisme. School of Geography, Population and Environmental Management Flinders University. Diakses dari http://www.weleadinlearning.org/transforma-tionalleadership.htmdiakses 20 Januari 2013

Ivancevich. J.M. 2005. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama

Lin, Rulin. dkk. 2010. “The Relationship between Teacher Quality and Teaching Effectiveness Perceived by Students from Industrial Vocayional High Schools”.Asian Journal of Arts and Sciences, Vol. 1, No. 2, pp. 167-187 Maduratna, Munika. 2013. ”Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Efektivitas Kerja Guru dan Pegawai di Sekolah Dasar Negeri 015 Samarinda”.eJournal Administrasi Negeri, 2013, 1 (1): 70-84 Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muriman S, Chairul dkk. 2008. ”Pengaruh Iklim Organisasi dan Stress Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 6, Nomor1, April 2008

Rivai, V., Ahmad Fauzimah, dan Basri. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada


(6)

68

Robbins, Stephen P. 2006.Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks

Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. 2008. Organizational Behaviour. Jakarta: Salemba Empat

Sagala, Syaiful. 2008.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta ____________. 2009.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Salamah. 2004. “Efektivitas Guru Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta”. Jurnal

Dinamika Pendidikan, Juni 2004 volume 2 Nomor 2:79-155 Sanjaya, Wina. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Siwantara, I Wayan. 2009. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Serta Iklim Organisasi terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja Dosen Politeknik Negeri Bali”.Ragam, Vol. 9, No. 2, Agustus 2009

Stronge, James H. 2013.Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks Sudjana. 2002.Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukadi. 2003. “Efektivitas Pengajaran Dalam Mencapai Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”.Laporan Penelitian.

Sumarsan, Thomas. 2010.Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Indeks Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta

Sutisna, O. 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa

Sutikno, Sobry. 2005. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. Mataram: NTP Press

Uno, Hamzah B. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Winardi, J., 2007. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada


Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan Komitmen Kontinuans Guru

0 58 113

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA GURU, DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI WILAYAH ABUNG LAMPUNG UTARA

2 15 191

HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI

0 4 101

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU.

0 0 13

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DEGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN DAIRI.

0 2 31

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SMA NEGERI KABUPATEN KARO.

0 2 28

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16