PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 17 MEDAN T.A. 2013/2014.

(1)

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 17 MEDAN T.A. 2013/2014

Oleh : Reni F. Sirait NIM. 409111063

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 17 MEDAN T.A. 2013/2014

Reni F. Sirait (409111063) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Think Talk Write di kelas X SMA Negeri 17 Medan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah 43 orang siswa kelas X-1 SMA Negeri 17 Medan dan objek penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan persamaan kuadrat dengan menerapkan strategi Think Talk Write. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan tes. Tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan persaman kuadrat dan lembar observasi untuk melihat proses pembelajaran ketika menerapkan strategi Think Talk Write dan melihat aktivitas belajar siswa.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Sebelum memberikan tindakan terlebih dahulu diberikan tes awal dan pada setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar.

Dari hasil analisis tes awal diperoleh 4 orang siswa yang tuntas atau 9,3% dengan nilai rata-rata kelas 37,56. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 27,9% dari 48,84% di siklus I menjadi 76,74% di siklus II. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan penerapan strategi TTW, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 18 dari 43 orang (41,86%) dengan rata-rata kelas 60,70. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan strategi pembelajaran yang sama, banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 37 dari 43 orang (86,05%) dan rata-rata kelas 75,12. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar klasikal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi Think Talk Write pada pokok bahasan persamaan kuadrat di kelas X-1 SMA Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Saran yang diajukan yaitu bagi guru matematika yang ingin meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dapat menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Perumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasionl 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Belajar 8

2.1.2 Pembelajaran Matematika 9

2.1.3 Aktivitas Belajar 10

2.1.4 Hasil Belajar 12

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.6 Strategi Pembelajaran 14

2.1.7 Strategi Pembelajaran Think Talk Write 14

2.1.7.1. Format Strategi Pembelajaran dengan Think Talk Write 17 2.1.7.2. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Think Talk Write 20

2.1.8 Materi Persamaan Kuadrat 20

2.1.8.1 Bentuk Umum Persamaan Kuadrat 20

2.1.8.2 Akar-akar Persamaan Kuadrat 20

2.1.8.3 Jenis-jenis Akar Persamaan Kuadrat 22

2.1.8.4 Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar 23

2.1.8.5 Menyusun Persamaan Kuadrat yang Diketahui Akar-akarnya 23


(4)

2.3 Kerangka Konseptual 25

2.3 Hipotesis Tindakan 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian 27

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 27

3.2.1 Subjek Penelitian 27

3.2.2 Objek Penelitian 27

3.3 Jenis Penelitian 27

3.4 Prosedur dan Rancangan Penelitian 27

3.4.1 Siklus I 28

3.4.2 Siklus II 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data 34

3.5.1 Tes 34

3.5.2 Lembar Observasi 34

3.6 Teknik Analisis Data 35

3.6.1 Reduksi Data 35

3.6.2 Paparan Data 35

3.6.3 Penyimpulan Data 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus I 40

4.1.1.1. Permasalahan I 40

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I ( Alternatif Pemecahan I) 41

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 41

4.1.1.4. Observasi I 44

4.1.1.5. Analisis Data I 45

4.1.1.6. Refleksi I 49

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus II 52

4.1.2.1. Permasalahan II 52

4.1.2.2. Perencanaan Tindakan II ( Alternatif Pemecahan II) 52

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 53

4.1.2.4. Observasi II 55

4.1.2.5. Analisis Data II 56

4.1.2.6. Refleksi II 60


(5)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Saran 66


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran dengan Strategi Think Talk Write 17

Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 37

Tabel 3.2 Kriteria Rata-Rata Penilaian Observasi 38

Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Tes Awal 40 Tabel 4.2 Hasil Observasi terhadap Proses Pembelajaran I 45 Tabel 4.3 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 47 Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus I 48 Tabel 4.5 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Hasil Belajar I 49 Tabel 4.6 Hasil Observasi terhadap Proses Pembelajaran II 56 Tabel 4.7 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 58 Tabel 4.8 Deskripsi Tingkat Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus II 59 Tabel 4.9 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Hasil Belajar II 60

Tabel 4.10 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 62


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 33

Gambar 4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa secara Keseluruhan dari 63 Siklus I ke Siklus II

Gambar 4.2 Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas 64


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP I SIKLUS I 70

Lampiran 2. RPP II SIKLUS I 75

Lampiran 3. RPP III SIKLUS II 80

Lampiran 4. RPP IV SIKLUS II 85

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (LKS I) 89

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II (LKS II) 93 Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III (LKS III) 97 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV (LKS IV) 102 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I 106 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II 110 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III 113 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV 116 Lampiran 13. Kisi – kisi Tes Awal 119

Lampiran 14. Tes Awal 120

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian dan Pedoman Penskoran Tes Awal 121

Lampiran 16. Lembar Validitas Tes Awal 123

Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 126 Lampiran 18. Tes Hasil Belajar I 127 Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian dan Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 128 Lampiran 20. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I 131

Lampiran 21. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 134

Lampiran 22. Tes Hasil Belajar II 135

Lampiran 23. Alternatif Penyelesaian dan Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 136 Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II 140 Lampiran 25. Pedoman Skala Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 143 Lampiran 26. Lembar Observasi Proses Pembelajaran I 145 Lampiran 27. Lembar Observasi Proses Pembelajaran II 148 Lampiran 28. Lembar Observasi Proses Pembelajaran III 151 Lampiran 29. Lembar Observasi Proses Pembelajaran IV 154


(9)

xii

Lampiran 30. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa I (Siklus I) 157 Lampiran 31. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa II (Siklus I) 159 Lampiran 32. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I 161 Lampiran 33. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa III (Siklus II) 163 Lampiran 34. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa IV (Siklus II) 165 Lampiran 35. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II 167

Lampiran 36. Hasil Tes Awal 169

Lampiran 37. Hasil Tes Hasil Belajar I 171

Lampiran 38. Hasil Tes Hasil Belajar II 173


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu Negara. Pendidikan juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk bekerja lebih baik dalam menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di negara kita. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Baik buruknya suatu proses pembelajaran adalah salah satu faktor dominan dalam menentukan kualitas pendidikan.

Guru sebagai salah satu pelaksana pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan siswa secara optimal baik dalam berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Trianto (2009 :1) bahwa : “Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.” Sehingga nantinya siswa mampu melaksanakan fungsinya sebagai warga negara. Dalam mengembangkan siswa secara optimal maka tidak terlepas dari pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Selain itu, matematika juga tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan matematika dapat melatih seseorang untuk berpikir secara logis, kritis, kreatif, dan terampil untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.


(11)

2

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Cocrof (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa :

”Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala kehidupan (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) memerlukan sasaran komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”

Kenyataan yang dihadapi, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa mulai dari SD, SMP, SMU bahkan sampai pada perguruan tinggi. Selain itu, proses pembelajaran matematika tidak menarik bagi siswa karena matematika pelajaran yang sulit dipahami dan menakutkan bagi siswa. Dengan demikian, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika mempunyai nilai rata-rata yang rendah.

Berdasarkan data UNESCO (http://www.suaramerdeka.com), bahwa “Mutu pendidikan matematika di Indonesia berada pada peringkat 34 dari 38 negara yang diamati. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia dapat dilihat dari hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan (National Center for Education in Statistics, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, di mana Indonesia mendapatkan peringkat ke 39 di bawah Thailand dan Uruguay.”

Guru merupakan faktor penting dalam keseluruhan sistem pendidikan. Gaya mengajar dan strategi penyampaian bahan pelajaran yang dipilih seorang guru sangat menentukan keberhasilan pembelajaran matematika. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat, cara guru saat mengajar kurang melibatkan siswa yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas hanya di dominasi oleh guru saja, hal tersebut dapat membawa suasana yang tidak menarik perhatian, membuat siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan dan hasil belajar tidak optimal.


(12)

Seperti yang di ungkapakan oleh Marpaung (http://madfirdaus.wordpress.com) bahwa:

“Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dapat disebabkan oleh faktor kemampuan guru dalam menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang kurang tepat, misalnya proses pembelajaran yang berpusat pada guru sementara siswa lebih cenderung pasif.”

Akibatnya hasil belajar matematika tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, perlu adanya suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kebanyakan siswa di sekolah-sekolah belajar matematika hanya melalui metode menghapal saja, seperti menghapal rumus, pengertian dan lain sebagainya tanpa mengetahui konsep dasarnya. Siswa hanya berfikir sederhana dan praktis untuk mendapat tujuan akhir, sehingga ketika dihadapkan pada masalah yang agak berbeda pada konteks yang sama, siswa tidak mampu berfikir untuk mencari alternatif solusi. Sebagaimana Ansari (2009:3) mengungkapkan bahwa hal yang seperti ini akan mengakibatkan dua konsekuensi :

“Pertama, siswa kurang aktif dan pola pembelajaran ini kurang menanamkan pemahaman konsep sehingga kurang mengundang sikap kritis. Kedua, jika siswa diberi soal yang berbeda dengan soal latihan, mereka kebingungan karena tidak tahu harus mulai darimana mereka bekerja.”

Dalam hal ini, siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri, padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran.

Seiring dengan hal tersebut, hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti tentang hasil belajar siswa dengan Bapak J. Sembiring selaku guru mata pelajaran matematika kelas X SMA Negeri 17 Medan menyatakan bahwa :

“Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 62. Hal ini disebabkan sebagian besar siswa mempunyai minat dan kemauan belajar yang rendah. Banyak siswa memandang pelajaran matematika sebagai


(13)

4

pelajaran yang kurang menarik, karena menganggap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit. Kegiatan dalam pembelajaran juga dominan masih berpusat pada guru. Siswa cenderung pasif dan bersifat menerima tanpa adanya umpan balik. Demikian juga saat menanggapi pertanyaan yang diajukan guru, siswa jarang sekali menjawab walaupun ada di antara mereka yang tahu. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran maka hanya satu atau dua orang saja yang bertanya.”

Hal tersebut didukung oleh tes diagnostik yang diberikan peneiti kepada 49 orang siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan pada tanggal 7 Maret 2013 bahwa dari 49 siswa hanya 3 siswa yang tuntas belajar atau sebesar 6,12% dan yang tidak tuntas ada 46 siswa atau 93,88%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa tidak mencapai ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa khususnya pada materi persamaan kuadrat sangat rendah.

Agar hasil belajar matematika dapat meningkat maka dibutuhkan peran aktif siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga akhirnya hasil belajar siswa meningkat. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, pembelajaran dengan Strategi Think-Talk-Write (TTW) memiliki kecenderungan perkembangan kemampuan yang semakin meningkat dari pembelajaran konvensional.

Pembelajaran matematika melalui strategi Think-Talk-Write diawali dengan bagaimana siswa memikirkan penyelesaian suatu masalah/soal matematika yang diberikan oleh guru kemudian diikuti dengan mengkomunikasikan hasil pemikirannya melalui diskusi kelompok yang akhirnya dapat menuliskan kembali hasil pemikirannya tersebut. Dengan strategi ini, siswa akan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya sendiri.

Materi Persamaan Kuadrat merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di sekolah kelas X SMA. Persamaan Kuadrat termasuk salah satu pelajaran yang cukup sulit karena banyak menggunakan rumus. Kebanyakan siswa tidak menyukai pelajaran persamaan kuadrat karena mereka kesulitan untuk mengingat rumus-rumusnya dan pemahaman mereka dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat sangat kurang.


(14)

Hal ini juga terjadi ketika pemberian tes diagnostik mengenai persamaan kuadrat, banyak siswa tidak mengerti cara menyelesaikannya padahal materi itu sudah pernah dipelajari. Itu dapat diakibatkan karena kurangnya keakitfan siswa ketika pembelajaran mengenai persamaan kuadrat, siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga mengakibatkan pemahaman mereka dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat sangat kurang. Dengan menggunakan strategi Think Talk Write, peneliti diharapkan dapat membuat perubahan bagi para siswa SMA Negeri 17 Medan dalam mempelajari materi persamaan kuadrat sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 17 Medan T.A. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

2. Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar.

4. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung menerima tanpa adanya umpan balik.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dalam pokok bahasan Persamaan Kuadrat kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.


(15)

6

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014?

2. Apakah penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi Think-Talk-Write (TTW) kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi Think-Talk-Write (TTW) kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapakan dapat bermanfaat bagi semua kalangan, diantaranya yakni :

1. Bagi siswa.

Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan mengutarakan pendapat serta menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.


(16)

Perangkat dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran matematika upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

3. Bagi sekolah.

Hasil–hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil alternatif kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.

4. Bagi peneliti.

Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar kepada peneliti sebagai calon pendidik yang akan terjun ke masyarakat.

1.7 Defenisi Operasional

1. Strategi Think Talk Write adalah suatu strategi diawali dengan bagaimana siswa memikirkan penyelesaian suatu masalah/soal matematika yang dihadapi kemudian diikuti dengan mengkomunikasikan hasil pemikirannya melalui diskusi kelompok yang akhirnya dapat menuliskan kembali hasil pemikirannya tersebut.

2. Aktivitas Belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi ( guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.

3. Hasil Belajar adalah hasil dari suatu interaksi proses belajar dan mengajar berupa perubahan kearah yang lebih baik lagi yang dapat dilihat dari prestasi selama proses belajar itu berlangsung.


(17)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi Think Talk Write dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas X pada pokok bahasan persamaan kuadrat di SMA Negeri 17 Medan.

2. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran diperoleh bahwa pelaksanaan pembelajaran meningkat dari siklus I sebesar 2,5 menjadi 3,21 pada siklus II. Terdapat juga peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada siklus I diperoleh 21 dari 43 orang siswa atau 48,84% menjadi 31 dari 43 orang atau 76,74 % yang termasuk ikut berperan aktif (PAS≥70%). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa minimal 70% sudah dipenuhi.

3. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebesar 41,86% ( 18 dari 43 orang) pada siklus I menjadi 86,05% (37 dari 43 orang) pada siklus II. Sementara itu nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 60,70 dan meningkat pada siklus II yaitu 75,12. Hal ini berarti telah memenuhi syarat ketuntasan klasikal yaitu terdapat ≥ 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar (≥65%) .

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru matematika disarankan menerapkan strategi Think Talk Write sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar pembelajaran tersebut lebih bervariasi serta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(18)

2. Kepada guru matematika jika menggunakan strategi think talk write disarankan lebih memperhatikan keaktifan siswa selama proses berpikir (think), berbicara (talk), menulis (write) berlangsung sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa .

3. Kepada siswa SMAN 17 Medan agar lebih aktif selama pembelajaran, berani mengemukakan pendapat serta bertanya dan mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada skripsi ini sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik.


(19)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ansari, B, (2009), Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Pena, Jakarta. Arikunto, Suharsini, dkk., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto, Suharsini, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah,Syaiful Bahri,(2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Marpaung, http://madfirdaus.com, Diakses 16 Maret 2013

Nurhadi, dkk., (2004), Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban , UM Press, Malang.

Nurkancana, W., (1986), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

Sanjaya, Wina,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sukino, (2007), Matematika Untuk SMA Kelas X Semester 1, Jakarta, Erlangga.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.


(20)

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trinandita ,http://www.duniaguru.com, Diakses 22 Maret 2013 UNESCO,http://www.suaramerdeka.com, Diakses 16 Maret 2013

Wirodikromo, Sarton, (2008), Matematika Untuk SMA Kelas X Semester 1, Jakarta, Erlangga


(1)

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014?

2. Apakah penerapan strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi Think-Talk-Write (TTW) kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi Think-Talk-Write (TTW) kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapakan dapat bermanfaat bagi semua kalangan, diantaranya yakni :

1. Bagi siswa.

Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir dan mengutarakan pendapat serta menambah pengalaman siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.


(2)

Perangkat dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam mengembangkan model pembelajaran matematika upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

3. Bagi sekolah.

Hasil–hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil alternatif kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.

4. Bagi peneliti.

Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar kepada peneliti sebagai calon pendidik yang akan terjun ke masyarakat.

1.7 Defenisi Operasional

1. Strategi Think Talk Write adalah suatu strategi diawali dengan bagaimana siswa memikirkan penyelesaian suatu masalah/soal matematika yang dihadapi kemudian diikuti dengan mengkomunikasikan hasil pemikirannya melalui diskusi kelompok yang akhirnya dapat menuliskan kembali hasil pemikirannya tersebut.

2. Aktivitas Belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi ( guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.

3. Hasil Belajar adalah hasil dari suatu interaksi proses belajar dan mengajar berupa perubahan kearah yang lebih baik lagi yang dapat dilihat dari prestasi selama proses belajar itu berlangsung.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi Think Talk Write dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas X pada pokok bahasan persamaan kuadrat di SMA Negeri 17 Medan.

2. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran diperoleh bahwa pelaksanaan pembelajaran meningkat dari siklus I sebesar 2,5 menjadi 3,21 pada siklus II. Terdapat juga peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu pada siklus I diperoleh 21 dari 43 orang siswa atau 48,84% menjadi 31 dari 43 orang atau 76,74 % yang termasuk ikut berperan aktif (PAS≥70%). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa minimal 70% sudah dipenuhi.

3. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebesar 41,86% ( 18 dari 43 orang) pada siklus I menjadi 86,05% (37 dari 43 orang) pada siklus II. Sementara itu nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 60,70 dan meningkat pada siklus II yaitu 75,12. Hal ini berarti telah memenuhi syarat ketuntasan klasikal yaitu terdapat ≥ 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar (≥65%) .

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru matematika disarankan menerapkan strategi Think Talk Write sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar pembelajaran tersebut lebih bervariasi serta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(4)

2. Kepada guru matematika jika menggunakan strategi think talk write disarankan lebih memperhatikan keaktifan siswa selama proses berpikir (think), berbicara (talk), menulis (write) berlangsung sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa .

3. Kepada siswa SMAN 17 Medan agar lebih aktif selama pembelajaran, berani mengemukakan pendapat serta bertanya dan mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada skripsi ini sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ansari, B, (2009), Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Pena, Jakarta. Arikunto, Suharsini, dkk., (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto, Suharsini, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah,Syaiful Bahri,(2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Marpaung, http://madfirdaus.com, Diakses 16 Maret 2013

Nurhadi, dkk., (2004), Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban , UM Press, Malang.

Nurkancana, W., (1986), Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

Sanjaya, Wina,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sukino, (2007), Matematika Untuk SMA Kelas X Semester 1, Jakarta, Erlangga.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.


(6)

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trinandita ,http://www.duniaguru.com, Diakses 22 Maret 2013 UNESCO,http://www.suaramerdeka.com, Diakses 16 Maret 2013

Wirodikromo, Sarton, (2008), Matematika Untuk SMA Kelas X Semester 1, Jakarta, Erlangga