Pemasaran Sosial Program Kesehatan.

o Selasa
4

5
20

0
6

Rabu

7
22

21

o Mar OApr

0
8
23


Kamis

9

10
24

.
25

Jumat

11

12

26

~


...:

13
27

o Me/ OJun OJul 0 Ags OSep

Pemasaran SosiaJ Program
-""--

o Sabtu 0 Minggu

-

--

14
28


OOId

B

kualitas kesehatan masyarakat
Sudah saatnya pemerintah daerah berpikir ulang dalam pengarusutamaan program
kesehatan.
Menurut
Institute of Medicine
(10M) yang dikutip
Kar
dan
Alcay
(2001:29), peran pemerintah dalam kesehatan masyarakat adalah memfasilitasi tiga
fungsi; pertama, assessment yang terdiri atas diagnosis, penga~,
analisa kebutuhan, pengumpulan dan analisis data, penelitian dan evaluasi hasil. Kedua, policy development
yang terdiri atas analisis dan formulasi
kebijakan, menetapkan prioritas dan tujuan, menangani persepsi yang berbeda
dan alokasi sumber daya, serta mendukung aksi masyarakat dan swasta melalui perangsang dan persuasi. Ketiga, ensurance yang terdiri atas aksi untuk
menjamin pelayanan perawatan kesehatan terlengkap untuk memperoleh

persetujuan bersama, pelaksanaan sesuai dengan undang-undang, mengembangkan respons yang sesuai dengan krisis, dan penyokong pelayanan serta jaminan akuntabilitas.
Peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat mutlak dibutuhkan. Selanjutnya diperlukan
langkah Strategis, seperti intervensi ko-

Kliping Humas Unpad 2010

ONov

16
30

31

ODes

Kesehatan

Oleh DUD WAHYUDIN
ERBAGAIwabah
penyakitkembali

merebak di berbagai daerah di Jawa Barat.
Serangan flu burung pada
unggas kembali teIjadi menyusul ditemukannya kasus
flu burung pada tujuh puluh
ekor ayam kampung di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut (Pikiran
Rakyat, 3/2). Pada awal Januari 2010, kasus demam
berdarab dengue (DBD)
yang tercatat di Dinkes Kota Sukabumi sudah menjangkiti 163penderita ("PR", 9/2/2010). Di Kabupaten
Indramayu,s~amaJanuaritercatat52
pasien menjalani rawat inap dan satu
anak meninggal akibat serangan DBD
("PR", 3/2/2010). Di Ciamis, penderita
diare terus bertambab hingga dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Hingga Minggu (24/1) tercatat penderita diare mencapai 262 orang CPR",
25/1/2010).
Terulangnya kasus berbagai wabab
penyakit di berbagai daerah di Jawa Barat mengindikasikan bahwa masih kurangnya perhatian pemerintah daerah/Dinas Kesehatan dalam upaya
memberikan perhatian yang lebih besar
bagi upaya preventif dan promotif. Di sinilah pentingnya upaya-upaya preventif
dan promotif agar berbagai wabah penyakit yang menimpa masyarakat dapat

diminimalisasi sekaligus meningkatkan

15
29

munikasi pemasaran sosial ootuk memperoleh objektivitas, tennasuk memperkuat komunitas yang berisiko, advokasi,
koalisi, serta membangun konsensus guna aksi sosial untuk memperoleh kesehatan lebih baik.
Philip Kotler clanEduardo L. Roberto
(2005) mengatakan, pemasaran sosial
adalah untuk menggambarkan penggunaan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
pemasaran dalam memajukan masalahmasalah sosial, baik ide maupoo perilaku. Pemasaran sosial adalah pemanfaatan prinsip-prinsip clanteknik-teknik pemasaran ootuk memengaruhi target audience agar mereka secara suka rela menerima, menolak, mengubah, atau meninggalkan suatu perilaku demi keuntungan semua pihak baik individu, kelompok, maupun masyarakat. Pemasaran sosial adalah rancangan, pelaksanaan, clanpengawasan program yang berusaha ootuk meningkatkan sikap diterimanya gagasan, alasan, dan praktik sosial dalam kelompok sasaran.
Upaya-upaya preventif dan promotif
di biclang kesehatan harus tetap dikedepankan. Langkah pertama yang bisa dilakukan pemerintab daerah/Dinas Kesehatan sebagai pemasar sosial dalam merancang strategi perubahan sosial bidang
kesehatan adalah merumuskan tujuan.
Anggap saja tujuannya "mengurangi persentase serangan penyakit flu burung di
Kabupaten X dari 60 persen menjadi 40
persen dalam lima taboo". Langkah berikutnya, menganalisis kepercayaan, sikap, nilai, serta tingkah laku pemilik
ooggas clan masyarakat di Kabupaten X.
Faktor penting yang mendukung serang-


an penyakit flu burung juga dianalisis.
Hal ini diikuti konsep yang mungkin dapat mencegah penyebaran flu burung di
Kabupaten X. Langkah berikutnya merupakan evaluasi altematif pendekatan
komunikasi clan distribusi terhadap pasar target. Hal ini diikuti penyusunan
rencana pemasaran dan organisasi pemasaran
untuk melaksanakannya.
Akhimya, syarat-syarat dibuat untuk
memantau hasil-hasil selanjutnya dan
mengambillangkah-langkah koreksi. Teori-teoripersuasi
dapat membantu
mengidentifikasi proses-proses yang terjadi ketika pesan-pesan komunikasi kesehatan diarahkan ootuk memengaruhi
sikap clanperilaku khalayak.
Pada akhimya, saya setuju dengan
pendapat Prof. Dr. (HC) dr. Uton Muchtar Rafei yang mengatakan, politik kesehatan harus menjadi cara berpikir bagi
para pembuat keputusan atau pengambil kebijakan di pusat maupoo di daerah
yang kemudian harus diikuti oleh pembuat kebijakan kesehatan. Masalahnya
adalah, politik kesehatan sering kali atau
hampir selalu dipengaruhi oleh kekuatan politik. Dengan demikian, peran pemerintab daerah/Dinas Kesehatan perlu
ditingkatkan untuk dapat menjangkau
masyarakat dalam rangka mengomunikasikan program pro motif dan pencegahan penyakit. Moogkinkah vist 'lndoneSia Sehat 2010" (hila masih ada) bisa

.
dicapaI.'?***
PenuIis, mahasiswa Program Doktor Rmu KomunikaSj PascasaTjana Unpad dan dosen Jurusan Manajemen
Komunikasi Fikom Unpad Bandung.