Setetes Air di Tengah Gurun yang Kering.
Pikiran
o
Senin
123
17
18
OJan
19
OPeb
o Sefasa
456
20
21
o Mar
OApr
.
Rakyat
Rabu
8
7
23
22
OMei
o Kamis
9
0
10
24
OJun
o Sabtu o Mfnggu
Jumat
11
25
0
OJul
12
26
13
27
28
Ags OSep
~29
15
OHov
eOkt
30
16
31
ODes
Setetes Air di Tengah Gurun yang Kering
-'-"
ENYUM simpul dan tawa
keeil tersungging di bibir
Rohanah (40). Pancaran
kegembiraan tidak bisa disembunyikan dari raut wajahnya.
"Saya~enang sekali akhirnya anak
saya blsa sekolah dan bermain
b~rsama teman-teman sebayanya,"
uJar perempuan yang bertempat tinggal.di se.kitarka~asan Kampus
U~l1Ve.rsltas
PadJadjaran (Unpad) JIn.
Dlpatl Ukur Kota Bandung ini.
Rohanah adalah salah satu orang
tua siswa yang mendapat bantuan
dari sekumpulan mahasiswa Fakultas
Ekonomi (FE).Unpad yang tergabung
dalam gerakan Peduli Anak Bangsa
(~en~ Bangsa). Bantuan yang
dlbenkan Pena Bangsa mungkin tidak
seberapa. Namun, bagi Rohanah dan
putranya sangat besar artinya.
"S.ekara,?-g
sekolah memang sudah
gratis, tapl kan ada biaya lain, seperti
b,!ku, dU.Belum lagi sekolah anak
saya eukup jauh dari rumah , sebingga
..__
c
'
'~
-
~
-"""""-="'--
S
perlubongkos,"
ka~aibuyangharus
:~%rie:~~~~nkehmaanaknya
.
JIKA
membuka
**
mata
.
S'ElUM LAH anak bermam di koridor Fakult
,
. (FE)
UniversitasPadjadjaran
sambilmenantibantuaa~
d o.no;;:: ~
( .!;E Unpad yang tergabung dalam g:"';1~n pn;S~l~i
g
~nnaT'tasiswa
a~~sa rena Bangsa) di .nn. Dipati Ukur Kota Bandun
S easa
1 ( 13/10),*"
lebar-Iebar
'.'
kondisi seperti yang dialami keluaria
Rohanah sebenarnya dapat ditemukan di puluhan, bahkan ratusan
keluarga lain. Sekolah gratis memang
menjadi salah satu solusi besar bagi
masyarakatekonomi lemah untuk
turut merasakan pendidikan yang
berke~dilan. Namun, sudah bukan
rahasla lagi bahwa pada kenyataannya kendala lain bermuneulan di
lapangan.
"Kami sudah melakukan survei di
sekitar Kampus Unpad Dipati Ukur.
Ternyata masih banyak adik-adik
yang tidak bisa sekolah karena
keadaan ekonomi orang tua mereka
benar-benar sulit," tutur Manajer
De,:elopment Pena Bangsa, Farisia
Auha ~ma.
Halltulah
yang
_
_ keniudian
_ _ _ melatar~ ~
DOK.PENA
Ek
.u
'.
belakangi Farisia dan ~-rekannya
membentuk Pena Bangsa sebagai
~adah untuk menyalurkan kepeduhan mereka. "Saat ini kami baru bisa
m~mbantu sekitar lima puluh adikadlk asuh ~i.sekitar Kampus Dipati
Uku~,terdm atas 30 murid SD dan
20 SlswaSMP,"katanya.
.Dana untuk bantuan, .kata Farisia,
diperoleh dari sumbangan-sumbangan kakak asuh di lingkungan FE
Unpad. "Sekarang sudah ada sekitar
dua ratus kakak asuh yang terdaftar.
Mere~a menyumbang tiap bulan
mulal dari Rp 10.000,00 seeara
sukar~la," ujar ~arisia.
Mehhat nommalnya, memang tidak
seberap~. Namun, dalamkondisi
~~o,?-oml.
yang s~m~n sulit sekarang
ml,
blsa menJadl
setetes air di tengahltugurun
yang kering.
**
BANYAK instansi atau organisasi
. yang juga telah melaksanakan pro,..gramserupa.
pada
kenya-'
.- - . Namun,
. .,
.
--
Kllplng
Humas
Un pad
2009
taannya,. masyarakatmiskin.y~ng
belum blsa mengakses pendldlkan
m~sih sangat banyak. Di Jawab Barat
mlsalnya, hal ini terbukti dengan
indeks pembangunan manusia (IPM)
y~n? ~aru mene~pai 71,61poin dari
mlalldeal 80 pom.
Dala~ satu kuliah umum di
Kampus FISIP Unpad beberapa
waktu lalu, Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan pernah mengatakan, Jabar diperkirakan baru bisa
meneapai IPM ideal pada tahun
2022. Namun, dengan suntikan dari
dunia pendidikan, IPM ideal bisa
dieapai lebih eepat, pada 2018.
PeI?-~atan dan pemerataan akses
Pendidlkan Dasar ~Dikdas)Sembilan
Tah~n, tentu,?-yablsa mer;'-d.orong
pemngkatan
mdeks
pendldlkan
dan
IPM Jawa Barat.
Dalam
hal ini, peran
pemerintah saja tentunya tidak
eukup. Kepedulian masyarakat umum
juga sangat diperlukan. (Handri
Handriansyah/"PR")***
.~
;...;..--'
~...:;
..:..
o
Senin
123
17
18
OJan
19
OPeb
o Sefasa
456
20
21
o Mar
OApr
.
Rakyat
Rabu
8
7
23
22
OMei
o Kamis
9
0
10
24
OJun
o Sabtu o Mfnggu
Jumat
11
25
0
OJul
12
26
13
27
28
Ags OSep
~29
15
OHov
eOkt
30
16
31
ODes
Setetes Air di Tengah Gurun yang Kering
-'-"
ENYUM simpul dan tawa
keeil tersungging di bibir
Rohanah (40). Pancaran
kegembiraan tidak bisa disembunyikan dari raut wajahnya.
"Saya~enang sekali akhirnya anak
saya blsa sekolah dan bermain
b~rsama teman-teman sebayanya,"
uJar perempuan yang bertempat tinggal.di se.kitarka~asan Kampus
U~l1Ve.rsltas
PadJadjaran (Unpad) JIn.
Dlpatl Ukur Kota Bandung ini.
Rohanah adalah salah satu orang
tua siswa yang mendapat bantuan
dari sekumpulan mahasiswa Fakultas
Ekonomi (FE).Unpad yang tergabung
dalam gerakan Peduli Anak Bangsa
(~en~ Bangsa). Bantuan yang
dlbenkan Pena Bangsa mungkin tidak
seberapa. Namun, bagi Rohanah dan
putranya sangat besar artinya.
"S.ekara,?-g
sekolah memang sudah
gratis, tapl kan ada biaya lain, seperti
b,!ku, dU.Belum lagi sekolah anak
saya eukup jauh dari rumah , sebingga
..__
c
'
'~
-
~
-"""""-="'--
S
perlubongkos,"
ka~aibuyangharus
:~%rie:~~~~nkehmaanaknya
.
JIKA
membuka
**
mata
.
S'ElUM LAH anak bermam di koridor Fakult
,
. (FE)
UniversitasPadjadjaran
sambilmenantibantuaa~
d o.no;;:: ~
( .!;E Unpad yang tergabung dalam g:"';1~n pn;S~l~i
g
~nnaT'tasiswa
a~~sa rena Bangsa) di .nn. Dipati Ukur Kota Bandun
S easa
1 ( 13/10),*"
lebar-Iebar
'.'
kondisi seperti yang dialami keluaria
Rohanah sebenarnya dapat ditemukan di puluhan, bahkan ratusan
keluarga lain. Sekolah gratis memang
menjadi salah satu solusi besar bagi
masyarakatekonomi lemah untuk
turut merasakan pendidikan yang
berke~dilan. Namun, sudah bukan
rahasla lagi bahwa pada kenyataannya kendala lain bermuneulan di
lapangan.
"Kami sudah melakukan survei di
sekitar Kampus Unpad Dipati Ukur.
Ternyata masih banyak adik-adik
yang tidak bisa sekolah karena
keadaan ekonomi orang tua mereka
benar-benar sulit," tutur Manajer
De,:elopment Pena Bangsa, Farisia
Auha ~ma.
Halltulah
yang
_
_ keniudian
_ _ _ melatar~ ~
DOK.PENA
Ek
.u
'.
belakangi Farisia dan ~-rekannya
membentuk Pena Bangsa sebagai
~adah untuk menyalurkan kepeduhan mereka. "Saat ini kami baru bisa
m~mbantu sekitar lima puluh adikadlk asuh ~i.sekitar Kampus Dipati
Uku~,terdm atas 30 murid SD dan
20 SlswaSMP,"katanya.
.Dana untuk bantuan, .kata Farisia,
diperoleh dari sumbangan-sumbangan kakak asuh di lingkungan FE
Unpad. "Sekarang sudah ada sekitar
dua ratus kakak asuh yang terdaftar.
Mere~a menyumbang tiap bulan
mulal dari Rp 10.000,00 seeara
sukar~la," ujar ~arisia.
Mehhat nommalnya, memang tidak
seberap~. Namun, dalamkondisi
~~o,?-oml.
yang s~m~n sulit sekarang
ml,
blsa menJadl
setetes air di tengahltugurun
yang kering.
**
BANYAK instansi atau organisasi
. yang juga telah melaksanakan pro,..gramserupa.
pada
kenya-'
.- - . Namun,
. .,
.
--
Kllplng
Humas
Un pad
2009
taannya,. masyarakatmiskin.y~ng
belum blsa mengakses pendldlkan
m~sih sangat banyak. Di Jawab Barat
mlsalnya, hal ini terbukti dengan
indeks pembangunan manusia (IPM)
y~n? ~aru mene~pai 71,61poin dari
mlalldeal 80 pom.
Dala~ satu kuliah umum di
Kampus FISIP Unpad beberapa
waktu lalu, Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan pernah mengatakan, Jabar diperkirakan baru bisa
meneapai IPM ideal pada tahun
2022. Namun, dengan suntikan dari
dunia pendidikan, IPM ideal bisa
dieapai lebih eepat, pada 2018.
PeI?-~atan dan pemerataan akses
Pendidlkan Dasar ~Dikdas)Sembilan
Tah~n, tentu,?-yablsa mer;'-d.orong
pemngkatan
mdeks
pendldlkan
dan
IPM Jawa Barat.
Dalam
hal ini, peran
pemerintah saja tentunya tidak
eukup. Kepedulian masyarakat umum
juga sangat diperlukan. (Handri
Handriansyah/"PR")***
.~
;...;..--'
~...:;
..:..